Makalah Penjaskes
Makalah Penjaskes
DISUSUN OLEH :
ROHINUN
KELAS : XI. AKUNTANSI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini, makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata pelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
Dalam penyelesaian makalah penjaskes ini tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada
penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Atletik
2.2 Permainan Bola Besar
2.3 Senam Rytmik
2.4 Senam Lantai
2.5 Kebugaran Jasmani
2.6 Renang
2.1. ATLETIK
A. Pengertian Atletik
Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba
atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari
kata “pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti
selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima
nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi
perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris
digunakan istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).
Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam bahasa jerman
mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola,
senam dan lain-lain.
E. Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak
mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-
jauhnya. Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan
yang telah ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis
lompatan.
F. Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan.
Atlet memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya
sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet
wanita, 220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan
kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut
sejauh-jauhnya.
G. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus
dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum
kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di
tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki
dalam keadaan posisi tegak lurus.
H. Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang
tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak
lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan.
Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali
digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m)
ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor
dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana
Masterkova dariRusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
I. Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m
untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus
dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak
melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu
diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong
ke depan.
6. Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok :
a. Awalan lari cepat badan condong kedepan
b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari
belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak
sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan
direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
7. Round Off
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand
dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan
kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan,
kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan
berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara
bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah
datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar
sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap
dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke
2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu,
terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih
kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah.
Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke
atas.
8. Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan
membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan
dibuka (gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai
sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
9. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan
tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan
tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu
langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil
mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat
tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan
sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan
matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan
kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
2.6. RENANG
A. Pengertian Olahraga Berenang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan
olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
E. Gaya punggung
Sewaktu Berenanggaya punggung, orangBerenangdengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air
sehingga orang mudah mengambil napas. Namun peBerenang hanya dapat
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, peBerenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada,
dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya
punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding
kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk
di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di
dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya Berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya Berenang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
a. Teknik Berenang Gaya Punggung
1. Gerakan tangan pada Renang Gaya Punggung
a. Posisi awal tangan lurus di atas kepala perenangAyunkan tangan ke belakang,
dekat dengan pinggang
b. Angkat tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
c. Angkat tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satu dan lakukan secara bergantian
e. Ketika akan memasukan tangan ke dalam air, usahakan telapak tangan yang
masuk ke dalam air terlebih dahulu, hal ini ditujukan untuk memperkecil tekanan
dari air
2. Gerakan Kaki Pada Renang Gaya Punggung
a. Posisi kaki tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak
masuk ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga
memudahkan kepala untuk tetap berada di atas permukaan air
b. Posisi kedua kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain
c. Posisi telapak kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang
kaki
d. Kaki digerakan naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri)
e. Kaki digerakan cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan
f. Gerakan kaki harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak
berbelok atau melenceng
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
B. Saran
Demikian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin…
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html
http://www.ombedel.com/2015/07/makalah-lengkap-tentang-atletik.html
http://2.bp.blogspot.com/ qgA/s1600/lapangan_tolak_peluru.png
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-cabang-atletik.html
http://lilismelasanti.blogspot.co.id/2015/10/makalah-atletik_20.html
http://maylanilestari.blogspot.co.id/2013/04/makalah-permainan-bola-basket.html
http://dikatama.com/materi-dan-makalah-bola-basket/
http://rhama16.blogspot.com/2009/03/teknik-teknik-dasar-permainan-
sepakbola.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
https://www.google.co.id/?espv=2q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan
+gambarnya
https://materipenjasorkes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teknik-dasar-dan-
peraturan.html
https://jombangpustaka.wordpress.com/2014/06/11/makalah-olahraga-sepak-bola/
https://www.google.co.id/?espv=2-q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan
+gambarnya
BAB III
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri,
demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna
diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia
yang sehat dengan olahraga.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga telah melakukan fungsinya. Namun
demikian untuk terciptanya kemajuan di bidang olahraga, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam
bentuk UKM juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan
bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui
olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh
kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlet – atlet
professional khususnya pada cabang olahraga basket yang dapat mengharumkan
nama bangsa Indonesia.
B. SARAN
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga baik atletik, basket, maupun
sepak bola berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi
dan merangsang masyarakat umum (masyarakat/pelajar) dalam pertumbuhan dan
perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia
olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam
bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal
perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
http://www.ziddu.com/download/4608800/Atletik.doc.html
http://www.ombedel.com/2015/07/makalah-lengkap-tentang-atletik.html
http://2.bp.blogspot.com/Ub7Rtzfuxg/UpnCkC_LSI/AAAAAAAATPk/ijLUugAz
qgA/s1600/lapangan_tolak_peluru.png
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-cabang-atletik.html
http://lilismelasanti.blogspot.co.id/2015/10/makalah-atletik_20.html
https://www.google.co.id/search?q=Gambar%3A+Cara+memegang+lembing
%3A+a)+cara+Amerika&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&oq=Gambar
%3A+Cara+memegang+lembing%3A+a)
+cara+Amerika&aqs=chrome..69i57j69i58.1093j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF
-8
https://www.google.co.id/search?
q=Rangkaian+gerak+lempar+lembing&rlz=1C1CHBD_enID705ID705&source=l
nms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwirp5LOxbjOAhULr48KHRYNCJsQ_AUI
CCgB&biw=1600&bih=755imgdii=YzogyM8ICSSE3M%3A
%3BYzogyM8ICSSE3M%3A%3BAqDghPf8jj6a5M
%3A&imgrc=YzogyM8ICSSE3M%3A
http://maylanilestari.blogspot.co.id/2013/04/makalah-permainan-bola-basket.html
http://dikatama.com/materi-dan-makalah-bola-basket/
http://rhama16.blogspot.com/2009/03/teknik-teknik-dasar-permainan-
sepakbola.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
https://www.google.co.id/?espv=2q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan
+gambarnya
https://materipenjasorkes.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-teknik-dasar-dan-
peraturan.html
https://jombangpustaka.wordpress.com/2014/06/11/makalah-olahraga-sepak-bola/
https://www.google.co.id/?espv=2-q=materi+sepak+bola+lengkap+dengan
+gambarnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. ATLETIK
A. Pengertian Atletik
Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba
atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari
kata “pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti
selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima
nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi
perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa Inggris
digunakan istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).
Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam bahasa jerman
mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat
perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepakbola,
senam dan lain-lain.
Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk organisasi
atletik yang menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap negara.
Perlombaan atletik telah sering diselenggarakan, demikian pula perlombaan antar
negara tetapi belum ada peraturan perlombaan yang seragam sehingga sering
timbul perselisihan paham dalam menentukan pemenang. Baru pada tanggal 17
Juli 1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik pada Olympiade Modern
V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti Olympiade
dari Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada, Chili, Denmark,
Finlandia, Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia, Perancis,Rusia, Swedia
dan Yunani, berdiskusi untuk membentuk suatu badan Internasional Atletik yang
membuat peraturan-peraturan dan penyelenggaraan perlombaan atletik yang
lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur Athletic
Federation (IAAF), sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan sekretaris
Jendral merangkap Bendahara (Honorary Secretary-Treasurer): Kristian Henstrom
keduanya dari Swedia. Peraturan teknis untuk perlombaan internasional yang
pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di Lyon Perancis. Sejak
terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik semakin
baik, terutama dalam segi pengorganisasian.
A. Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar tim. Inilah satu-
satunya lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di
setiap timnya. Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat
kepada pelari berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik
terbuang percuma.
B. Lompat Gala
Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal, lompat gala
mempunyai tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang
dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala
yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari
bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk melewati mistar
yang dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka pelompat tersebut
didiskualifikasi.
C. Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Saking
terkenalnya olahraga yang biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter, sehingga
ada perlombaan maraton yang mampu menyedot ribuan orang untuk
menontonnya.
Misalnya lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts;
London, Inggris; Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan oleh
penyelenggara pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar
Amerika.
E. Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi kenyataannya tidak
mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-
jauhnya. Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan
yang telah ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis
lompatan.
F. Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk dibicarakan.
Atlet memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan hanya
sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet
wanita, 220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan
kekuatan fisik yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut
sejauh-jauhnya.
G. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus
dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum
kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di
tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki
dalam keadaan posisi tegak lurus.
H. Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang
tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak
lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam riangan.
Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali
digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m)
ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor
dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana
Masterkova dariRusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.
· Event Lintasan –event lari di lintasan 400m.
· Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya
didalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
· Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan
3000m.
· Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati
rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
· jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang
lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
· Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m
haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
· Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m
estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali
estafet karnaval besar.
· Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.
Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon.
· lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
· tolak peluru
· lempar peluru
· lempar lembing
· lempar cakram
· lompat tinggi
· lompat galah
· lompat jauh
· lompat ganda
I. Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m
untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus
dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak
melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu
diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong
ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat ±
1,05 – 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak
kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi
mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan
ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan. Sehingga pada
waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan. Di atas gawang kaki
belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat,
paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas
gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas
gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke
depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan
bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter
pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi
kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang
pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.
5. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan paling lambat 30 menit
setelah suatu hasil perlombaan di umumkan secara resmi oleh panitia.
6. Setiap protes tingkat pertama dapat diajukan secara lisan oleh atlet yang
bersangkutan atau manajer atas nama atlet tersebut kepada wasit. Kemudian wasit
akan mempertimbangkan dengan disertai bukti‐bukti yang cukup dan dianggap
perlu untuk diambil keputusan atau akan meneruskannya kepada panitia
Hakim/Dewan Hakim.
7. Apabila keputusan wasit atas protes yang baru diajukan, ternyata tidak bisa
diterima oleh pihak yang mengajukan protes, si pengadu dapat naik banding
kepada Dewan Hakim.
8. Pengajuan protes ke Dewan Hakim dilakukan oleh team manajer secara tertulis,
dengan disertai uang protes sebesar US$ 100.0 ( sesuai nilai rupiah itu) sesuai
dengan pasal 146 peraturan IAAF.
E. NOMOR LAPANGAN
1. Nomor Lintasan terdiri dari:
1. lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
1-1. Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
1-2. Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh
bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari
kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu
gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
B. SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis olahraga atletik
yaitu mengetahui sejarah, nomer yang di pelombakan dan peraturan dalam atletik
serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan anak
didiknya kelak.
DAFTAR PUSTAKA
http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html
http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-
atletik.html
http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
Makalah permainan bola besar ( sepak bola, bola voli, bola basket )
MAKALAH
BOLA BASKET, BOLA VOLLY, SEPAK BOLA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh.Dengan
olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu, olahraga sangat
penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga berupa
permainan.Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya senam,
yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan diantaranya
sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Permainan bola terbagi menjadi dua bagian yang pertama permainan bola besar
dan permainan bola kecil.Permainan bola besar terbagi menjadi beberapa macam
yaitu : 1.Sepak bola 2.bola voli 3.bola basket 4.bola tangan. Sedangkan permainan
bola kecil terbagi menjadi beberapa macam yaitu: 1.badminton 2.tenis meja
3.pemainan Golf 4.baseball
Dalam dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang Permainan Bola
Besar dalam memenuhi tugas dari mata pelajaran olahraga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam permainan bola besar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk menambah pengetahuan tentang jenis –jenis permainan bola besar
terutama permainan sepak bola, bola voli, dan bola basket.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
Permainan bola terbagi menjadi dua bagian yang pertama permainan bola besar
dan permainan bola kecil.Permainan bola besar terbagi menjadi beberapa macam
yaitu Sepak bola, Bola voli, Bola basket, Bola tangan. Sedangkan permainan bola
kecil terbagi menjadi beberapa macam yaitu: Badminton, Tenis meja, Pemainan
Golf, Baseball.
DAFTAR PUSTAKA
• fikysmart.blogspot.com/2013/.../permainan-bola-besar-dan-bola-kecil.ht...
• antonborneojach.wordpress.com/category/makalah-bola-voli/
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis aturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pengerjaan makalah ini. Diantaranya kami tujukan kepada :
• Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing sehingga terselesaikan makalah
ini terus membagi ilmunya kepada kami.
• Teman - teman seangkatan yang telah banyak membantun dalam proses
penyelesaian makalah ini.
• Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah dengan
iklas membantu penulis
Seperti halnya kata pepatah,“ Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Meskipun dalam
penulisan makalah ini penulis telah mengoptimalkan kemampuan yang penulis
miliki, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Untuk itu
penulis mohon maaf.
Akhir kata, semoga penyusunan dan penulisan makalah ini memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Contoh Makalah Senam Ritmik
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa,
karena atas karunia dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditugaskan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun
dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa
memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan
umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau segala
usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi
jasmani dan rohani seseorang sebagai anggota masyarakat berupa permainan,
pertandingan, dan prestasi puncak. Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang
bermanfaat. Manfaat yang didapat dari berlohraga antara lain: memperlancar
metabolisme tubuh, meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi risiko
berbagai penyakit, menjaga berat badan, meningkatkan kapasitas otak dan
mengurangi stress. Berbagai manfaat olahraga yang telah disebutkan erat
kaitannya dengan kesehatan jasmani maupun rohani seseorang yang
melakukannya. Kesehatan jasmani yang dimaksud berupa kesehatan organ tubuh,
sistem organ dan berbagai komponen biologis lainnya. Sedangkan kesehatan
rohani berkaitan dengan kesehatan kejiwaan seseorang.
Saat ini kegiatan berolahraga di kalangan masyarakat jarang dilakukan.
Dari fakta yang ada, dapat diketahui bahwa minat seseorang untuk berolahraga
sangat minim terlebih bagi seseorang dengan aktivitas yang padat. Apabila dilihat
pada ruang lingkup yang lebih sempit yaitu di kalangan pelajar, kegiatan olahraga
juga jarang dilakukan. Normalnya di kalangan pelajar, olahraga dilakukan paling
tidak satu minggu sekali dengan waktu rata-rata. Padahal, untuk menjaga tubuh
agar tetap sehat dan bugar dibutuhkan kegiatan olahraga secara rutin minimal 3
minggu sekali. Minimnya kegiatan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat
khususnya pelajar disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: Waktu luang
untuk berolahraga yang minim, Gerakan olahraga yang seringkali monoton,
Gerakan olahraga yang membuat lelah bagi orang yang jarang melakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan senam ritmik?
2. Bagaimana asal usul dan sejarah senam ritmik?
3. Apa saja unsur-unsur senam ritmik?
4. Apa saja aliran dalam senam ritmik?
5. Apa manfaat dari senam ritmik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian senam ritmik.
2. Untuk mengetahui asal usul dan sejarah senam ritmik.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur senam ritmik.
4. Untuk mengetahui aliran senam ritmik.
5. Untuk mengetahui manfaat senam ritmik.
BAB II
PEMBAHASAN
Aerobic yang dilakukan pada saat ini tidak seperti tarian. Pada saat ini, aerobic
mempunyai gerakan yang tersusun, tapi penampilannya tidak terpaku pada musik.
Sebagai tambahan pula, konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai
macam jenis latihan seperti halnya latihan dengan kursi, low impact, high / low
impact, step dan juga slide aerobic. Orang – orang telah mengetahui bahwa
aerobik menolong mereka berpenampilan lebih baik dan merasa lebih baik dengan
mendapatkan kesenangan dan kesehatan.
1. Kelentukan
Gerakan-gerakan dalam senam ritmik membutuhkan kelentukan tubuh,
misalnya pada saat harus melakukan gerakan tangan ke atas, memutar pinggul,
atau memutar pergelangan tangan. Semua dapat dilakukan dengan mudah.
2. Keseimbangan
Keseimbangan tubuh sangat diperlukan dalam senam ritmik. Hal ini untuk
mendukung pada saat melakukan gerakan dengan mengangkat satu kaki, atau
pada saat beralih dari gerakan satu kegerakan yang lainnya. Semua itu
membutuhkan keseimabangan badan agar dalam melakukan gerakan tidak sampai
jatuh.
3. Keluwesan
Dalam melakukan senam ritmik, seseorang harus luwes dalam melakukan
gerakan-gerakannya. Untuk itu seorang peserta senam ritmik dituntut mempunyai
keluwesan dalam gerakannya.
4. Fleksibilitas
Seorang pesenam ritmik harus mempunyai fleksibilitas. Agar gerakan-gerakan
yang dilakukan selalu ccocok dengan tubuh, kelanjutan gerakan itu sendiri dan
cocok dengan irama music yang mengiringinya.
5. Kontinuitas
Seorang pesenam ritmik harus dapat melakukan gerakan-gerakan mulai dari
gerakan awal senam ritmik hingga selesai.
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar
mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini
sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan
kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
D. Aliran Senam Ritmik
Menurut perkembangannya senam ritmik dibagi dalam 3 aliran yaitu:
1. Senam ritmik yang berasal dari seni sandiwara
Dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang sutradara. Ia
menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan
dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan
masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system
senam irama.
2. Senam ritmik yang berasal dari seni musik dipelopori oleh seorang guru musik.
Dipelopori oleh Jacques Dalcrose, seorang guru musik yang ingin
menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih
mementingkan musik dari pada gerakan.
b. Gerakan Inti
Gerakan inti di dalam senam ritmik terdiri dari beberapa gerakan seperti
melompat, memutar badan dll. Gerakan inti dalam senam ritmik bermanfaat untuk
melatih kekuatan otot dan kekuatan tubuh, melatih kelentukan dan kelenturan
tubuh, melatih kelincahan tubuh, dan mengkoordinasika gerakan otot-otot tubuh
dan persendian.
c. Gerakan Pendinginan
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang Olahraga Bola Basket
walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam
menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat
lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga
makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau
ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga basket.
Daftar Isi
Kata Pengantar - 1
Daftar Isi - 2
BAB I PENDAHULUAN - 3
A.Latar Belakang - 3
B.Rumusan Masalah - 3
C.Tujuan Penulisan Makalah - 4
Daftar Pustaka - 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam lantai (Floor Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga
yang digemari saat ini, senam lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun
senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas
lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut
dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat
atau menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12
m dan dapat ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga
keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-
unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu
dengan dua tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu
melompat ke depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan
dasar senam perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada
dasarnya adalah sama, hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.
Senam lantai mulai berkembang diindonesia pada awal tahun 1963,
dimana pada saat itu bertepatan dengan pelaksanaan pesta olahraga Ganefo I di
Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salahsatu cabang
olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatuorganisasi yang
berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentukpada tanggal 14
Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia),atas prakarsa dari
tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani danmempunyai keahlian pada
cabang olahraga senam. Promotornya dapatdiketengahkan tokoh-tokoh dari
daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur, Sumatera Utara.
Wadah inilah kemudian telah membina danmenghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untukpertama kalinya pula pesenam-
pesenam Indonesia menghadapi pertandinganInternasional. Kegiatan selanjutnya
adalah mengikut sertakan tim senam dalamrangka Konferensi Asia Afrika I dan
dalam Ganefo Asia, dimana untukmempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini
dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC,maka dengan demikian Indonesia
mengalami kemajuan dalam prestasi olahragasenam. Tetapi sangat disayangkan
bahwa harapan yang mulai tumbuh harus
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, kami dapat merumuskan beberapa pertanyaan yang
menjadi dasar pembahasan dalam makalah :
1. Bagaimana sejarah senam lantai di dunia?
2. Bagaimana sejarah senam lantai di Indonesia ?
3. Apa saja jenis-jenis dari Senam lantai yang ada ?
4. Cara melakukan rol depan yang benar ?
5. Cara melakukan rol belakang yang benar?
6. Kesalahan pada saat melakukan rol depan dan belakang?
7. Bagaimana Peraturan Lomba Senam Lantai Pada Pekan – Pekan Olahraga ?
8. Profil beberapa nama-nama atlet senam lantai Indonesia ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Senam Lantai
Senam lantai ( floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam,
sesuai dengandengan istilah Lantai,maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan
di atas yang beralasanmatras atau permadani atau sering juga disebut
dengan istilah latihan bebas,sebab padawaktu melakukan gerakan atau
latihannya. Pesenam tidak boleh menggunakan alat atausuatu benda.
Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan
area 1meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan
latihan atau rangkaian g e r a k a n . U n s u r
unsur gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di
udara, menumpu dengan dua tangan atau kaki untuk
m e m p e r t a h a n k a n s i k a p s e i m b a n g p a d a waktu melompat ke depan atau
ke belakang. Bentuk gerakannya merupaka gerakan dasar senam perkakas, bentuk
latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,hanya untuk
puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.
BAB III
PEMBAHASAN
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik
dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan
kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada
bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk
meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik
gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan
kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan
mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
4. Hands Stand
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada
kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari
melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di
tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua
tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke
depan
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke
samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan
meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua
kaki terbuka dan serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri
terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.
7. Round Off
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand
dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan
kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan,
kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan
berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara
bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah
datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar
sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap
dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke
2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu,
terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih
kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah.
Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke
atas.
8. Lompat Kangkang
9. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan
ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan
tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan
tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
a. Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas.
Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu
langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil
mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b. Pelaksanaan
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat
tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan
sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong badan dengan menekan
matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c. Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan
kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pemaparan makalah teori diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Ø Belum bisa diketahui dengan pasti, pada tahun beberapa Jenis cabang olahraga
senam ini dtemukan, tetapi setiap negara memiliki keterangan dan tanda-tanda
adanya aktivitas senam. Misalnya pada jaman kuno (2000-1000 SM) di negara
Cina terdapat kegiatan yang bertujuan sebagai sarana penyembuhan dan
pengobatan, di India dikenal latihan yoga sebagai senam estetis, di Mesir ada
latihan senam yang menyerupai gymnastic Jerman Kuno, dan di Jerman Kuno
sendiri dapat dilihat lukisan-lukisan jambangan-jambangan di kota Kreta sekitar
tahun 2000 SM.
Ø Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis senam lantai, antara lain:
ü Berguling (Roll) Depan dan Belakang
ü Kayang
ü Sikap Lilin
ü Guling Lenting
ü Berguling ke depan dilanjutkan lenting tengkuk / kepala
ü Berdiri Tangan (Hand Stand)
ü Meroda
Ø Agar berhasil dalam Cara melakukan Roll depan dan belakang, pada dasarnya
adalah yang sangat perlu diperhatikan adalah sikap awalan, pertengahan dan
akhiran yang bila dilakukan sesuai aturan dan kaidah pelaksanaannya yang harus
dilakukan secara benar dan penuh ketelitian
Ø Sebaliknya, kesalahan pada saat melakukan roll depan dan belakang adalah kurang
memperhatikan sikap awalan, pertengahan dan akhiran. Serta kurangnya
keseriusan dalam melaksanakan hal tersebut. Gerakan yang salah akan berakibat
fatal bagi yang melakukannya
Ø Dalam pelaksanaan lomba, senam lantai memiliki peraturan yaitu Lantai
pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi
karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita
dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan
kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran,
keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-
gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi
bahu.
B. Saran
Berdasarkan hasil study pustaka maka lami sarankan kepada pihak yang
bersangkutan :
1. Pembaca
Harapan besar kami tertuang pada orang – orang yang membaca Makalah ini
semoga bisa dijadikan sebagai sumber referensi utama maupun tambahan. Dan
semoga dengan adanya pengetahuan dari makalah ini dapat meningkatkan kualitas
kerja dimasa yang akan datang untuk bisa bekerja dan menghasilkan karya ilmiah
ataupun makalah yang berkualitas dan mempunyai dasar nilai dan pengetahuan
yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bola.net/seagames2011/senam-dewi-prahara-memutuskan-untuk-
pensiun-615f16.html
http://www.antarafoto.com/olahraga/v1321275317/final-puteri
http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_lantai
http://id.scribd.com/doc/48728902/PENGERTIAN-SENAM-LANTAI
http://articles-pocket.blogspot.com/2012/08/penjasor-jenis-dan-macam-macam-
senam.html
MAKALAH PENJASKES KEBUGARAN JASMANI KELAS X
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini, makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata pelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
Dalam penyelesaian makalah ini yang berjudul “Kesegaran Jasmani yang
Berhubungan dengan Kesehatan”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada
penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani.................................................................. 3
2.2 Fungsi Kesegaran Jasmani ........................................................................ 4
2.3 Daya Tahan Jantung Dan Paru-paru........................................................... 5
2.4 Daya Tahan Otot........................................................................................ 6
2.5 Kelenturan (Fleksibilitas)........................................................................... 6
2.6 Kekuatan Otot........................................................................................... 7
2.7 Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani.......................................................... 8
2.8 Tes Kebugaran Jasmani.............................................................................. 15
2.9 Cara Mudah Agar Tetap Sehat................................................................... 16
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 18
3.1 Simpulan.................................................................................................... 18
3.2 Saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebugaran / Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan
Kesehatan
Kesegaran jasmani merupakan hal yang sudah populer di kalangan
masyarakat saat ini. Untuk mempertegas agar pengertian lebih sesuai dengan apa
yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli atau pakar kesegaran jasmani.
Kesegaran jasmani menurut ahli faal dapat didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja
muskular di mana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama.
Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kesegaran jasmani adalah
kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu
dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti (Depdikbud,
1992:9).Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan
cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga
untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan
pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik memberikan seseorang
kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat
menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak.
Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kesegaran jasmani adalah
satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan
begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa
komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya
lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan
menurut Pussegjas (1995:1) kesegaran jasmani adalah perwujudan kemampuan
dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi,
anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan
dan tanggapan yang lebih memadai.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan
sesuai dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat
pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related
fitness) terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot,
daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Pengertian kesegaran jasmani
sebagai terjemahan daripada kata “physical fitness” mencakup pengertian yang
luas atau kompleks, sehingga tidaklah begitu mudah untuk menyusun batasan
secara singkat dan tepat. Kita mengenal beberapa batasan yang antara lain
diutarakan oleh :
1. Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat,
mempunyai kemauan mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih
mempunyai temaga cadangan yang cukup tidak hanya untuk menghadapi
keadaan darurat, tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu terluang.
2. Thomas B Quikley, MD.Kebugaran atau Fitness adalah suatu
kualitas kondisi fisik yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi
tantangan hidup dari lingkungannya secara total , berprestasi dan memiliki
fisik yang sehat. Artinya, ia dapat menahan tekanan dari likungannya tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki sisa energi
untuk bermain.
3. Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial orang yang
mempunyai “Physical fitness” dapat diartikan orang yang mempunyai
cukup kekuatan dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan
baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk
mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha
jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat
menikmati/dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
4. Hasil seminar kesegaran jasmani tahun 1971 di
Jakarta, “Seseorang yang mempunyai kesegaran jasmani dapat diartikan
orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk
melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti”.
5. Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi
batasan kebugaran jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum
dalam menghadapi kerja fisik baik dalam posisi bergerak maupun duduk
dengan aman dan efektif dan masih dapat memenuhi fungsinya dalam
keluarga maupun dalam masyarakat, serta dapat menikmati kegiatan
rekreasi pilihannya tanpa merasa kelelahan.
v Latihan kekuatan otot lengan (push-up), Tujuannya : menguatkan otot lengan dan
bahu.Cara melakukannya :
1. Mula-mula tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus dibelakang, ujung kaki
bertumpu pada lantai.
2. Kedua telapak tangan disamping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan
kedua siku ditekuk.
3. Kemudian angkatlah badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki
merupakan satu garis lurus.
4. Lalu badan diturunkan kembali, dengan jalan membungkukkan kedua sikut,
badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
5. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang. Selama 15-30 detik
v Latihan kekuatan otot lengan dan bahu (berjalan kedua lengan) Tujuannya :
menguatkan otot lengan dan otot bahu. Cara melakukannya :
1. Latihan ini dilakukan berpasang-pasangan, satu orang melakukan berjalan
dengan tangan, dan temannya membantu memegang / mengangkat kedua kaki
teman yang melakukan tersebut.
2. Latihan ini dilakukan berulang-ulang, secara berganti-ganti (jarak tempuh
berjalan dengan tangan antara 10-20 meter)
v Latihan kekuatan gantung siku tekuk (untuk wanita) Tujuannya : untuk mengukur
kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.Cara melaksanakannya :
1. Siswa berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu, pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala.
2. Dengan bantuan tolakan kedua kaki, siswa melompat ke atas sampai mencapai
sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang. Sikap tersebut
dipertahankan selama mungkin.
Cara penilaiannya :
1. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk mempertahan sikap
gantung siku tekuk dicatat dalam satu detik.
2. Siswa tidak dapat melakukan sikap tersebut maka ia dinyatakan gagal, dan
diberi nilai nol.
v Latihan kekuatan gantung angkat tubuh (untuk pria). Tujuannya : untuk mengukur
kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu. Cara melakukannya :
1. Siswa melompat naik memegang palang tunggal dengan kedua tangan selebar
bahu.
2. Sesudah tenang maka aba-aba mulai dapat segera diberikan dan siswa
mengangkat badan sehingga dagu melewati palang tunggal (kepala menghadap
lurus ke depan).
3. Selanjutnya badan diturunkan kembali sehingga kedua lengan betul-betul lurus
dari badan bergantung seperti sikap semula.
4. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik
5. Angkatan dianggap gagal bila : ketika mengangkat badan disertai ayunan, daya
tidak sampai palang, ketika kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus.
v Latihan loncat tegak, Tujuannya : mengukur daya ledak (explosive power) otot
tungkai dan otot perut. Cara melakukannya :
1. Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di
samping tangan kiri atau kanannya.
2. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak
tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan
jarinya.
3. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian siswa mengambil sikap
awalan denan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
4. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala
dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas
raihan pada paapn skala. Tdana ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa
tersebut.
3.2 Saran
Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan dengan berolahraga
seseorang dapat meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya
sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang
demam, punya penyakit misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,
kencing manis yang tidak terkontrol, kelainan katub jantung.
Daftar Pustaka
Atmojo Biyakto Mulyono. 2007. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan
Jasmani/ Olahraga. Surakarta : LPP dan UNS Press.
Ismaryati. 2006.[online],( http://olah-raga-indonesia.blogspot.com/2012/04/10-
komponen-kondis Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.
Ambarkati, Arum Yuli. 2012. 10 Komponen Kondisi Fisik,[online -fisik.html,
Diakses 29 Maret 2013)
Adriyanto, Agung. 2012. Kebugaran Jasmani,[online],(http://agung-penjasorkes.
blogspot.com/2011/04/kebugaran-jasmani.html, diakses 29 Maret 2013
MAKALAH RENANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin…
Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Makassar, 09 Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..
………………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN …..…….
………………………………………………………………
A. Latar Belakang…….…………………………………………………………..
…….
B. Tujuan…………………………………………………………………………
……
C. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………………………
……..
A. Pengertian
Berenang………………………………………………………………
B. Sejarah Olahraga
Berenang………………………………………………………
C. Macam – macam Gaya dalam
Berenang………………………………………
D. Gaya
bebas…………………………………………………………………..
E. Gaya
punggung………………………………………………………………
BAB III
PENUTUP …………………………………………………………………………
….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
………
B. Kritik dan
Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak macam jenis olahraga yang ada di dunia ini,salah satunya adalah
olahraga Berenang. Seperti yang diketahui olahraga Berenang telah menjadi salah
satu olah raga yang ikut dalam olimpiade nasional maupun internasional.
Olahraga Berenang juga mempunyai banyak macam tingkatan gerakan atau gaya
yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu penulis ingin mencari
informasi tentang olahraga Berenang, dan membagikannya dengan pembaca.
Semoga makalah ini dapet membatu pembaca untuk lebih mengenal olah raga
Berenang.
B. Tujuan
mencari informasi tentang olahraga Berenang, dan membagikannya dengan
pembaca. Semoga makalah ini dapet membatu pembaca untuk lebih mengenal
olah raga Berenang.
C. Rumusan masalah
a) Bagaimana sejarah olahraga Berenang?
b) Apa saja macam – macam gaya pada olahraga berenang?
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Olahraga Berenang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan
olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
E. Gaya punggung
Sewaktu Berenanggaya punggung, orangBerenangdengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air
sehingga orang mudah mengambil napas. Namun peBerenang hanya dapat
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, peBerenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas,
namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada,
dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya
punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding
kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk
di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di
dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya Berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno. Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung
merupakan gaya Berenang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
a. Teknik Berenang Gaya Punggung
1. Gerakan tangan pada Renang Gaya Punggung
a. Posisi awal tangan lurus di atas kepala perenangAyunkan tangan ke belakang,
dekat dengan pinggang
b. Angkat tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
c. Angkat tangan ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
d. Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satu dan lakukan secara bergantian
e. Ketika akan memasukan tangan ke dalam air, usahakan telapak tangan yang
masuk ke dalam air terlebih dahulu, hal ini ditujukan untuk memperkecil tekanan
dari air
2. Gerakan Kaki Pada Renang Gaya Punggung
a. Posisi kaki tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak
masuk ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga
memudahkan kepala untuk tetap berada di atas permukaan air
b. Posisi kedua kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain
c. Posisi telapak kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang
kaki
d. Kaki digerakan naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri)
e. Kaki digerakan cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan
f. Gerakan kaki harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak
berbelok atau melenceng
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berenang adalah olahraga yang mempunyai banyak macam gaya seperti
gaya bebas, gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu – kupu. Namun seperti
pada olahraga yang lainnya, olahraga berenang juga mempunyai resiko yang
mampu menyebabkan kematian, oleh karena itu perlunya mempehatikan dengan
detail mengenai perlengkapan renang dan tata cara dalam berenang agar anda bisa
nyaman dan selamat ketika berenang.
B. Kritik dan Saran
Sekian informasi yang dapat penulis jelaskan. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…
DAFTAR PUSTAKA
1. http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-
renang.html#ixzz109sdIj6m
2. http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-
renang/
3. Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
4. http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
5. http://www.google.com
08Feb