NIM : 2201781943
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
JAKARTA
2020
BINUS UNIVERSITY
Abstrak
PENDAHULUAN
Di Indonesia pada saat ini sudah mulai terjadi fase krisis global bagi
masyarakatnya dimana lapangan pekerja semakin berkurang tetapi para sumber daya
manusianya terus bertambah sehingga menyebabkan terjadinya banyak pengangguran dan
kemiskinan. Maka dari itu banyak sekali masyarakat yang beralih dari pekerja menjadi
pengusaha atau pembisnis demi beratahannya terhadap krisis global.
Seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki pola piker yang berbeda dengan
orang pada umumnya. Seorang entrepreneur akan lebih sering menggunakan otak
kanannya sehingga sering menghasilkan kreativitas-kreativitas baru, selalu memotivasi
dirinya dan orang lain, dan selalu menyikapi segala keadaan dengan senyuman bahkan
membuat berbagai halangan menjadi peluang. Entrepreneur akan melihat masalah sebagai
suatu tantangan. Kegagalan yang terjadi bukanlah akhir dari segalanya, melainkan
menajdi pembelajaran dan pemicu semangat.
Business Modal Canva juga sebagai pedoman bagi para pengusaha untuk
mengembangkan usahanya dengan baik sehingga dapat mengantisipasi sebuah kegagalan
atau kerugian dalam usaha dan juga agar terarah usaha yang akan dijalankan. Seorang
pengusaha pasti tidak asing lagi dengan Business Modal Canva yang terdiri dari 9 block
untuk mempermudah pembagian setiap bagiannya
Mulai dari pembagian objek apa yang akan dijadikan usaha, siapa yang menjadi
konsumen dari usaha tersebut, dengan cara apa usaha tersebut ditawarkan kepada
konsumen, bekerja sama dengan siapa untuk menunjang usaha tersebut, dan lain-lain.
Maka dari itu makalah ini akan membahas mengenai Business Modal Canva (BMC)
secara spesifik.
LITERATUR RIVIEW
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis dan pertama kali diperkenalkan pada
awal abad ke-17 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur
adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine
them”.
Lloyd E. Shefsky, dalam bukunya yang berjudul "Entrepreneurs are Made Not
Born", mendefinisikan bahwa wiraswasta terdiri dari tiga suku kata, yaitu: entre, pre, dan
neur. Menurut akar Bahasa Latinnya, entre berarti masuk, pre berarti sebelum, dan neur
berarti pusat syaraf. Jadi, wiraswasta didefinisikan sebagai seseorang yang memasuki
dunia bisnis-bisnis apa saja yang tepat pada waktunya untuk membentuk atau mengubah
pusat syaraf (nerve center) bisnis tersebut secara substansial.
Dalam bahasa indonesia terdapat dua terjemahan untuk kata entrepreneur, yaitu
wiraswasta dan wirausaha. Wiraswasta atau wirausaha berasal dari bahasa sanskerta
yaitu; wira: utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan
produktif. Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang
yang dapat berdiri sendiri.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang
yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-
tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau
dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.
Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses.
Seorang pengusaha harus mengetahui apa itu model bisnis. Model bisnis memiliki
posisi di antara strategi bisnis dan proses bisnis (Bask, Tinnila, dan Rajahonka, 2010).
Sehingga dapat diartikan bahwa model bisnis adalah suatu ekspresi dari strategi
perusahaan dalam bentuk yang konkret. Salah satu bisnis model adalah Business Model
Canvas.
1. Customer Segmentation
2. Value Proposition
3. Channels
Chanel menggambarkan hubungan perusahaan dapat menjalankan komunikasi
dengan pelanggannya dengan menawarkan proposisi produk atau layanan yang
ditawarkan (Osterwalder & Pigneur, 2010).
4. Customer Relationship
5. Revenue Stream
6. Key Resources
Aset yang paling penting yang membuat bisnis itu berjalan, setiap model bisnis
membutuhkan sumber daya. Sumber daya dikategorikan empat
a. Fisik
b. Intelektual
c. Human
d. Financial
7. Key Activities
Aktivitas yang paling penting yang membuat bisnis itu berjalan, setiap model
bisnis membutuhkan aktivitas utama. (Osterwalder & Pigneur, 2010).
8. Key Partnership
Mitra usaha dalam bisnis seperti supplier yang menjadikan bisnis dapat berjalan
dengan baik .(Osterwalder & Pigneur, 2010).
9. Cost Structure
Bisnis Model atau disebut juga Business Canvas adalah suatu kegiatan yang
memberikan gambaran rasional yaitu bagaimana cara menciptakan,menyampaikan dan
menangkap nilai dari perusahaan atau bisnis kepada konsumen akhir. Bisnis model ini
bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan, tergantung bisnis apa yang akan dikehendaki.
Oleh sebab itu, business model harus disesuaikan dengan keperluan yang ada.
Bisnis model memberikan gambaran tentang perencanaan strategis bisnis yang ada, baik
untuk masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Ide yang sudah dibuat sebelumnya akan
berjalan dengan baik jika sudah mengetahui peta perjalanan ide bisnis tersebut.
Tentunya, hal itu berhubungan dengan pendapatan dan biaya (revenue and cost)
yang akan dikeluarkan selama proses penyampaian produk atau jasa kepada konsumen
akhir. Penting untuk diketahui bahwa pendapatan harus lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan.
Jika itu terjadi, bisnis akan mendapatkan keuntungan. Business model atau
business canvas terbagi menjadi beberapa macam model. Pembagian ini terjadi karena
masing-masing model memiliki karakter dan tujuan yang berbeda sesuai dengan bentuk
bisnis yang dibuat. Namun, tujuan utamanya tetap sama, yakni memudahkan dalam
memahami dinamika dan berbagai sumber inspirasi dalam membuat peta bisnis. Terdapat
lima macam model bisnis yaitu :
Konsep ini menyatukan tiga inti bisnis menjadi satu bisnis tetapi
tetap dikontrol dengan departemen yang berbeda, yaitu departemen yang
berhubungan dengan konsumen (customer relationship), inovasi produk dan
infrastruktur. Business model memiliki sembilan macam struktur bisnis yang
masing-masing memiliki tujuan dan tugas yang berbeda. Jadi, model bisnis ini
menempatkan tiga inti bisnis yaitu :
Resources
segment
2. The Long Tail Business Model
Ini adalah bentuk bisnis yang unik. Dalam satu platform atau satu
bisnis, terdapat dua, tiga atau lebih grup atau kelompok konsumen yang saling
bergantungan satu sama lain. Semuanya saling bekerjasama dalam
mensukseskan bisnis.
Business Model Canvass adalah sebuah alat (tools) yang digunakan untuk
mensederhanakan konsep model bisnis yang rumit dan kompleks agar dapat
dimanfaatkan oleh sebuah organisasi / wirausahawan untuk membuat,
mendiskusikan, dan memahami sebuah model bisnis dengan lebih sistematis.
1. Visual Thinking
Iterasi adalah proses dimana founder ”keluar dari kantor / ruangannya” dan
mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali ke kantor untuk
memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang
didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari BMC,
founder dapat dengan cepat melakukan iterasi ini.
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar atau
proposisi nilai unik. Sehingga diharapkan tim dapat mendokumentasikan
ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji BMC sebagai iterasi
baru.
Tim dipaksa menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang akan mereka
uji atau yang akan mereka tindak lanjuti pada iterasi berikutnya, karena
informasi-informasi dicatat dengan pendek pada post-it.
Karena BMC disajikan dalam bentuk poster besar dan ditempel pada
dinding, maka mudah untuk berbagi melalui foto atau mengambil poster
dari dinding untuk diperlihatkan pada pihak lain yang berkepentingan.
Keuntungan Business Model Canvas:
Customer goals, seperti misalnya ingin terlihat lebih cantik, lebih elegan,
mendapatkan nilai bagus, lebih berkelas. Business Process, yaitu proses bisnis
dalam menghasilkan keuntungan, seperti misalkan menjual langsung, B2B,
B2C, Double-Sided Market, dan lain sebagainya.
2. Value Propositions
3. Channels
perusahaan
pelanggan
4. Customer Relationship
6. Key Resources
Key Resources adalah sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk
mewujudkan proposisi nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia,
teknologi, peralatan, channel maupun brand. Buku ini menyajikan sebuah
contoh perusahaan penerbangan yang fenomenal dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki untuk memberikan nilai yang dijanjikan kepada pelanggan.
Sumber daya utama dibagi menjadi empat kategori yaitu :
2. Intellectual, yaitu meliputi hak intelektuan, hak paten dan hak merek
7. Key Activities
Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama dengan
tujuan: Optimization and Economy: motivasi berpartner untuk mengoptimalkan
alokasi sumber daya dan aktivitas mengingat sebuah perusahaan tidak perlu
memiliki semua sumber daya dan melakukan kegiatannya sendirian.
Terdapat tiga motivasi utama dalam membangun sebuah kemitraan yang baik :
9. Cost Structure
Tujuan dari VPC adalah untuk membantu perusahaan dalam merancang Value
Propositions dengan benar yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pekerjaan yang
harus dilakukan dan membantu memecahkan masalah mereka. VPC merencanakan
pekerjaan dengan cara yang lebih sistematis. Untuk blok customer segments dipecah
menjadi 3 blok lagi yaitu customer jobs, gain, dan pain, sedangkan untuk value
propositions terdiri dari products & services, pain relievers, dan gain creators.
1. Customer Jobs
Blok dari customer jobs berguna untuk mengetahui pekerjaan dari pelanggan yang
ingin diselesaikan dengan produk atau jasa perusahaan. Pekerjaan dapat berupa tugas dari
pelanggan untuk dikerjakan dan diselesaikan, masalah yang coba untuk dipecahkan, atau
kebutuhan yang ingin dipenuhi. Untuk mempermudah dalam menjawab pekerjaan
pelanggan, dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
2. Pekerjaan sosial apa saja yang pelanggan ingin lakukan? (ingin terlihat
lebih baik, mendapatkan kekuasaan atau status)
2. Customer Gain
Blok dari customer gain berguna untuk menjelaskan manfaat yang diharapkan,
atau diinginkan oleh pelanggan. Keinginan yang dimaksud termasuk fungsionalitas,
keinginan sosial, emosi, dan penghematan biaya. Untuk mempermudah dalam menjawab
keinginan pelanggan, dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
4. Apa saja yang pelanggan cari? (desain, harga murah, atau fitur lengkap)
3. Customer Pain
Blok dari customer pain berguna untuk menggambarkan emosi negatif, biaya yang
tidak diinginkan, situasi, dan risiko yang bisa dialami sebelum, selama, atau setelah
pekerjaan selesai. Untuk mempermudah dalam menjawab penderitaan pelanggan, dapat
menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang menurut pelanggan mahal? (waktu yang lama, modal uang
terlalu besar, atau upaya cukup besar)
2. Apa yang membuat pelanggan merasa buruk? (frustasi, terganggu, tidak
nyaman)
5. Risiko apa yang pelanggan takutkan? (uang, risiko teknis, atau sosial)
Sama dengan blok costumer gain, setelah menjawab seluruh pertanyaan, dilakukan
pengurutan mulai dari yang paling relevan berdasarkan pelanggan. Dengan mengetahui
kelemahan atau ketakutan dari pelanggan, diharapkan produk yang ditawarkan dapat
menjawab.
Blok dari Value Propositions yang pertama adalah produk dan servis. Langkah
pertama untuk mengisi blok produk dan servis adalah menulis semua proporsisi nilai dari
produk atau servis. Produk atau jasa yang ditawarkan membantu pelanggan memperbaiki
pekerjaan fungsional, sosial, dan emosional. Setelah menuliskan semua proporsisi nilai
dari produk, cocokkan mana saja nilai yang sesuai dengan kepentingan pelanggan apakah
penting atau tidak penting. Dengan menyelesaikan blok ini, perusahaan dapat
mengevaluasi proporsisi value yang sebelumnya pada business model canvas hanya
dituliskan tanpa dicocokkan dengan kebutuhan pelanggan.
4. Pain Relievers
Blok Pain Relievers menjelaskan bagaimana produk atau jasa dari perusahaan
meringankan penderitaan pelanggan. Blok Pain Relievers menghilangkan atau
mengurangi dari blok customer pain yang berhubungan dengan situasi yang tidak
diinginkan, risiko pelanggan pada saat sebelum, selama, dan sesudah pekerjaan selesai.
Pertanyaan yang perlu dijawab oleh perusahaan berhubungan dengan pertanyaan yang
telah ada di customer pain. Beberapa pertanyaan sebagai berikut:
Blok Gain Creators menjelaskan bagaimana produk atau jasa dari perusahaan
membuat pelanggan diuntungkan. Blok ini harus dapat menjawab pertanyaan yang
terdapat pada blok customer gain. Berikut adalah pertanyaan yang terdapat pada gain
creators:
1. Newness : sebuah produk baru yang diciptakan yang belum pernah ada
sebelumnya dan memiliki keunikan
4. Getting the job done : bagaimana produk atau jasa berfungsi membantu
pelanggan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Maka setelah memahami apa itu value proposition maka didalam produk yang
saya buat juga terdapat nilai proporsisinya. Dimana secara garis besar produk kami
adalah Kantung.Inc yang mana produk ini terbuat dari kain perca sisa yang dibuat
berupa pouch dalam berbagai bentuk dengan desain yang menarik serta mendapatkan
sebuah pin yang mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
sekitarnya.
Value Propositions
1.Bahan dasar kain perca
2.Bahan berkualitas
3.Efisien
4.Ramah Lingkungan
“Protect the Earth, like we protect our loved
ones”
Kantung.Inc adalah butik yang menjual pouch handmade. Tidak seperti produk
pouch lainnya, design pouch kami berbeda satu dengan yang lainnya karena dibuat
handmade dari bahan dasar kain perca. Sangat efisien untuk menaruh barang barang kecil
agar tidak berceceran .
KESIMPULAN
penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis secara sederhana dan
mudah dimengerti. Intinya bahwa model bisnis itu terdiri dari 9 elemen yang
1. Value Proposition
2. Customer Segmentation
3. Channel
4. Customer Relationship
segment.
5. Revenue Stream
6. Key Resources
Aset yang paling penting yang membuat bisnis itu berjalan, setiap model bisnis
a. Fisik
b. Intelektual
c. Human
d. Financial
7. Key Activities
Aktivitas yang paling penting yang membuat bisnis itu berjalan, setiap model
8. Key Partnership
Mitra usaha dalam bisnis seperti supplier yang menjadikan bisnis dapat
9. Cost Structure
Pigneur, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
http://sucihanda.blogspot.com/2017/03/business-model-canvbmc-makalah-business.html
https://arryrahmawan.net/cara-mengisi-blok-customer-segments-pada-business-model-canvas/
https://www.artikelsiana.com/2018/02/pengertian-entrepreneur-ciri-ciri.html
https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/
https://suarague.com/bmc-101-cara-mengisi-dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/
https://www.kompasiana.com/hewynda/55100a9da33311c137ba7e34/business-model-canvas
https://books.google.co.id/books?id=SeI8DwAAQBAJ&pg=PA36&dq=value+proposition+canvas&hl=id&
sa=X&ved=0ahUKEwiFgK-
Rzp3nAhWZe30KHcw2CZgQ6AEIKTAA#v=onepage&q=value%20proposition%20canvas&f=false
http://bbs.binus.ac.id/international-marketing/2018/08/customer-retention/
https://arryrahmawan.net/cara-mengisi-blok-customer-segments-pada-business-model-canvas/