BANK INDONESIA YOGYAKARTA

KRITIK ARSITEKTUR TERHADAP ATAP B.I YOGYAKARTA

DEFINISI AWAL

ATAP adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi
bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap
ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus
dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk
atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton),
seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Adapula atap
genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan
tahan gempa
ATAP GOTHIC Dilihat dari sejarahnya, Arsitektur gotik adalah
perkembangan dari arsitektur klasik yang lahir di Eropa Timur
mirip dengan saudaranya arsitektur romanesk yang lahir di
Eropa Barat. Secara umum arsitektur gotik masih
mempermainkan gubahan arsitektur klasik seperti arsitektur
romanesk.

lingkup pembahasan
filosofis gaya gothic
U j u n g l a n c i p p a d a e k s t e r i o r.
Bangungan yang tinggi, megah, dan
menara dengan ujung yang lancip
pada gereja identik dengan
arsitektur Gotik. Dekorasi pada
tampilan façade dibuat dengan
sangat detail. Karakteristik ini sangat
bertolak belakang dengan gaya
arsitektur Romanesque yang datar
bentuk atap B.I Yogyakarta berbentuk pointed dan bangunan yang tidak terlalu
arch/gothic dengan bentuk yang sama- sama tinggi.
simetris
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral bentuk atap B.I Yogyakarta yang memiliki Flying Buttress. Flying buttress
Republik Indonesia sesuai Pasal 23D dua pilar kiri kanan menggambarkan merupakan contoh karakteristik
Undang-Undang Dasar Negara Republik keseimbangan pada daerah tersebut paling penting dalam dekorasi
Indonesia (UUD) dan Undang-Undang toleransi yang kuat dan atap limas yang bagian luar bangunan gaya Gotik.
Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank terdapat di tengah mengambarkan Arsitektur Gotik menerapkan
Indonesia. ... Sebagai bank sentral, BI kemegahan pada bangunan tersebut. solusi untuk menyangga
mempunyai tujuan tunggal, yaitu mencapai bangunan-bangunannya yang
dan memelihara kestabilan nilai rupiah memiliki struktur tinggi dengan
sistem flying buttress.

pendekatan yang kami lakukan dalam kritik

arsitektur terhadap atap B.I Yogyakarta
adalah melihat dari aspek statis dari objek
tersebut,aspek statis adalah pengambaran
memlalui diagram aspek foto” tertentu dan
kondisi pada bangunan
bentuk atap B.I Yogyakarta yang berada di
tengah berbentuk limasan menggabarkan atap
ciri khas dari nusantara ( indonesia )
terdapat 5 pilar kecil di atas atap yang
menunjukan ada 5 sila di indonesia dan di
terapkan di indonesia sebagai pendoman
hidup sebagai warga negara yang baik
daftar pustaka
- https://www.arsitag.com/article/gaya-arsitektur-gotik
- https://www.arsitur.com/2017/03/definisi-arsitektur-gotik-dan-ciri.html
- https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/yogya/Default.aspx
- https://jayawan.com/atap-limas/

M.ZAINI RIDHA/5170911067

01
DAI ALIMUDIN/ 5170911078
page

KRITIK ARSITEKTUR d