Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
UJI MAKANAN

Disusun Oleh
1. Lucia Tantiana (13)
2. Vita widyawati (24)

SMA Negeri 1 SAPURAN


2020
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………… 1
Daftar Isi…………………………………………………………………. 2
I. Dasar Teori……………………………………………….. 7
II. Tujuan……………………………………………………. 8
III. Alat dan Bahan…………………………………………… 8
IV. Cara Kerja………………………………………………… 9
V. Hasil Pengamatan………………………………………… 10
VI. Pembahasan………………………………………………. 14
VII. Kesimpulan………………………………………………. 15
Daftar Pustaka
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

I. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh
dari berbagai bahan makanan. Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan
membantu pertumbuhan badan dan otak. Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat
makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak
sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan
makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan
yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari
udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan
oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana
dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan
karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat. Karbohidrat kompleks
terdiri atas polisakarida dan serat.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat
seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Sebagai
sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori,
sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga
menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-
beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa
memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk
gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel
tubuh.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini
kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang
menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat
dibutuhkan lebih banyak energi.

Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara
langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah
protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini
diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat
bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua
sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,
sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat
gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.

Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang
rusak, dan sebagainya. Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani
berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein
sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan,
susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino
esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-
kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus
dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi
struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat
dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak
adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain.
Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah
beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan
hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini
dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan
makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :

a. Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.
Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada
suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).

b. Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat,
protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.

c. Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol,
asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan
juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan
hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan
beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak
yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh
tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada
suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih.Kedua, asam
lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair
pada suhu kamar.Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak
kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi anatara lain sebagai berikut :

a. Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan
makanan lain,
b. Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
c. Pelindung alat tubuh yang lunak,
d. Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
e. Bahan penyusun membran sel,
f. Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.

Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NCONHCONH2. Ini adalah hasil dari
kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid
ini larut dalam air panas. Uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan
pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan
ikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena
baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika,
Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula .
Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Reagen Benedict biru
mengandung tembaga (II) ion (Cu2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkan
sebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

II. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang
terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat
makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;

2. Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;

3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;


4. Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;

5. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;

6. Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat untuk mewadahi setelah dilarutkan (6 wadah)
2. Parut
3. Pisau/silet
4. Sendok
5. Tabung reaksi
6. Spirtus
7. Rak tabung reaksi
8. Penjepit tabung reaksi
9. Kertas merang
Bahan
1. Larutan benedict
2. Larutan lugol
3. Larutan biuret
4. Minyak goreng
5. Akuades/air
6. Kentang
7. Gula pasir
8. Nasi
9. Telur rebus
10. Hati ayam
IV. CARA KERJA

1. Tes untuk protein

a. sediakan 5 buah tabung reaksi dan berilah tanda nomer 1,2,3,4, dan 5

b. masukkan 10 tetes larutan gula pasir kedalam tabung reaksi nomer 1

c. masukkan 10 tetes larutan nasi ke dalam tabung reaksi nomer 2

d. masukkan 10 tetes larutan kentang ke dalam tabung reaksi nomer 3

e. masukkan beberapa irisan kecil putih telur dan telur rebus ke dalam tabung reaksi nomer 4

f. masukkan 10 tetes minyak goreng ke dalam tanung reaksi nomer 5

g. kemudian tambahkan 4 tetes larutan biuret ke dalam masing masing tabung reaksi

h. amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing tabung reaksi yang berisi bahan uji

i. tunjukkan macam nutrient/zat makanan apa yang terkandung/teridentifikasi pada zat makanan yang di
uji

2. Tes untuk amilum

a. cuci semua tabung reaksi yang telah digunakan untuk percobaan pada bagian !

b. siapkan kembali 5 macam bahan makanan dengan cara seperti yang telah dikerjakan padam percobaan
bagian !

c. masukkan 4 atau 5 tetes larutan yodium ke dalam tabung reaksi tersebut

d. amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing tabung reaksi yang berisi bahan uji

e. tunjukkan macam macam nutrient apa yang terkandung/teridentifikasi pada zat makanan yang diujikan

3. Tes untuk glukosa

a. cuci semua tabung reaksi yang telah digunakan untuk percobaan pada bagian 2

b. siapkan kembali 5 macam bahan makanan dengan cara seperti pada percobaan bagian 2

c. masukkan 10 tetes larutam benedict ke dalam tabung reaksi tersebut

d. kemudian masukkan keempat tabung reaksi kedalam air panas dalam gelas piala

e. amati perubahan warna yang terjadi pada masing masing tabung reaksi yang berisi bahan uji
f. tunjukkan macam nutrient/zat makanan apa yang terkandung/teridentifikasi pada zat makanan yang
diuji

4. Tes untuk lemak

a. sediakan selembar kertas Koran atau kertas buram

b. gosoklah sejumlah kecil dari masing masing bahan makanan pada kertas sampul tersebut

c. tandai masing masing bahan uji makanan yang di oleskan, tunggu sampai larutan uji kering dengan cara
dikeringkan letakkan ditempat yang aman

d. bila sudah kering terawang kertas pada arah sinar datang dan amati pada bagian yang mengandung
nutrient

e. amati macam macam nutrient yang terletak pada bagian/tempat lembaran kertas tersebut yang tampak
tidak mongering/yamg menampakkan noda permanent/menjadi transparan (tampak berbekas lemak)

V. HASIL PENGAMATAN

Perubahan Warna Kandungan zat makanan


N Bahan Fehling Noda pada
Gluk Amil Prot Lem
O Makanan A+B(atau Lugol Biuret kertas
osa um ein ak
Benedict)
putih
Gula
1 kekuninga tidak
pasir
merah bata keorenan n transparan + - - -
kekuninga tidak
2 Kentang
biru tua hitam n transparan - + - -
tidak
3 Nasi
biru tua hitam biru transparan - + - -
Putih tidak
4
telur Hijau kuning ungu transparan - - + -
Minyak kuning
5
goreng Tosca keorenan biru muda transparan - - - +
VI. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi
sebagau berikut :

Kompleks koordinasi antara Cu2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan
membentuk warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan
dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu
kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi
Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap
air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di
tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.

Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:

Uji Gula Pasir

 Uji amilum, Gula pasir di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna keorenan.
Maka dari itu Gula Pasir tidak mengandung amilum.
 Uji Protein, Gula Pasir tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
menghasilkan warna putih kekuningan.
 Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi merah bata.
Hal ini menunjukkan bahwa Gula Pasir mengandung glukosa.
 Uji lemak, Gula Pasir yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan .
Hal ini berarti Gula Pasir tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Kentang

 Uji amilum, Kentang di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna hitam. Hal
ini membuktikan bahwa kentang mengandung amilum.
 Uji protein, Kentang tidak mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna
menjadi kekuningan.
 Uji glukosa, Kentang tidak mengandung glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas
busen warna berubah menjadi Biru tua.
 Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram Kentang tidak meninggalkan noda transaparan.
Hal ini membuktikan bahwa kentang tidak memiliki kandungan lemak.

Uji Putih Telur

 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna hitam. Hal
itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak memiliki amilum
 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi
ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna
hijau. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung tidak mengandung glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan.
Maka putih telur tidak mengandung lemak.

Uji Nasi

 Uji amilum, Nasi ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa Nasi memiliki amilum.
 Uji protein, Nasi tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret
menghasikan warna biru.
 Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen nasi menjadi berwarna
biru tua. Maka Nasi tak memiliki glukosa.
 Uji lemak, Nasi tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang tidak
meninggalkan noda transparan.
Uji Minyak goreng

 Uji amilum, minyak goreng yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna kuning
keorenan. Maka kemiri tidak memiliki kandungan amilum.
 Uji protein, minyak goreng tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen
biuret warna menjadi biru muda.
 Uji glukosa, minyak goreng berubah menjadi tosca sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen.
Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
 Uji lemak, minyak goreng mengandung lemak. Karena kertas buram yang meninggalkan noda
transparan.
VII. KESIMPULAN

setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :


reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum. Reagen boiuret
digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan
untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung glikosa sedangkan kertas buram digunakan untuk
mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak
bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa
makanan tersebut mengandung amilum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret daro
mengocoknya, berubah warna menjadi ungu, makam bahan makanan tersebut mengandung protein bahan
makanan benedict yang memanaskannya diatas pembakar spirtus dan warna menjadi merah bata, makan
bahan makanana tersebut mengandung glukosa bahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spirtus, jika meninggalkan bekas noda transparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : kentang dan nasi
Bahan makanan yang mengandung glukosa : kentang
Bahan makanan yang mengandung protein : nasi dan putih telur
Bahan yang mengandung lemak : minyak goreng
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetaoi banyak yang mempunyai lebih dari
dua nutrisi, seperti santan kelapa terdapat glukosa,protein, dan lemak
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Irianto, M,D. (2013). Hand Out Kesehatan Dan Gizi II. Bandung.

http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html

http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/

http://www.id.wikipedia.com

http://woyojoz.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan_27.html

http://lindadoang.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-uji-makanan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai