Ruang fasa adalah ruang yang dibentuk oleh ruang spasial dan ruang
momentum atau ruang spasial dan ruang kecepatan. Kita perlu memahami ruang
fasa karena sebenarnya ruang keadaan sistem statistik yang telah dan yang akan
kita bahas adalah keadaan sistem dalam ruang fasa.
partikel secara lengkap adalah memberikan tiga koordinat spasial dan tiga
koordinat momentum. Dalam deskripsi ini, dinamika partikel dapat dijelaskan
dengan lengkap jika koordinat spasial dan tiga koordinat momentum dapat
ditentukan. Ke-enam koordinat tersebut digabung dalam satu ungkapan (x,y,z, px,
py, pz).
Gambar 3.1. Ilustrasi korrdinat ruang fasa
Jika ruang fasa dibangun oeh ruang spasial tiga demensi dan ruang
momentum tiga demensi maka:
Elemen volume ruang fasa menjadi: dГ = dvs dvp = dxdydz dpx dpy dpz
Jika ruang fasa dibangun oleh ruang spasial dua demensi dan momentum
dua demensi maka:
Elemen volume ruang fasa adalah: dГ = dSx dSp = dxdy dpx dpy
Jika ruang fasa dibangun oleh ruang spasial satu demensi dan ruang
mometum satu demensi maka:
Tinjau elemen kecil volume dalam ruang fasa yang dibatasi oleh koordinat
koordinat berikut ini:
Anatara x samapai x + dx
Antara y samapai y + dy
Antara z sampai z + dz
Antara px samapai px + d px
Anatara py sampai py + d py
Anatara pz samapai pz + d pz
E = ½ mv2
= ½ m2v2/m
= ½ m(v2x + v2y + v2z )
kuantum dengan spin merupakan kelipatan ganjil dari Parikel ini memiliki
satu sifat khas, yaitu memenuhi ekslusi Pauli. Berdasarkan prinsip ini maka tidak
ada fermion yang boleh memiliki sekumpulan bilangan kuantum yang sama. Satu
keadaan energi hanya boleh ditempati maksimum oleh dua fermion dengan syarat
arah spin harus berlawan. Contoh partikel fermion adalah elektron, proton, dan
positron.
Untuk memahami penurunan fungsi distribusi fermi-dirac kita harus
memahami prinsip permutasi untuk benda-benda yang tidak dapat dibedakan, sifat
yang ditunjukan oleh sebuah besaran yang nilainya kekal (konstan), serta
bagaimana mencari nilai maksimum dari sebauh fungsi.
yang mempunyai sifat bahwa bilangan kuantum spin merupakan kelipatan dari
Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip ekslusi pauli.
Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan kuantum yang sama. Satu
keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh satu fermion.
Konsekuensi dari prinsip ekslusi pauli adalah jumlah fermion harus lebih
sedikit atau sama dengan jumlah keadan. Ini berbeda dengan sistem klasik atau
boson dimana tidak ada pembatas jumlah partikel yang menempati keadaan
tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang tersedia maka keadaan tersebut dapat
menampung partikel klasik maupun boson yang jumlahnya berapa pun.
ns sistem menepati keadaan-s
karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus terpenuhi n1≤
g1,n2≤ g2,..... ns≤ gs,......nM≤ gM.
Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang
kosong maupun yang ditempelkan benda. Karena benda sudah menempel pada
kursi maka permutasi tidak memungkinkan munculnya satu kursi yang
menampung lebih dari satu benda. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah g1 kursi
sehingga menghasilkan jumlah permutasi sebanyak g1! cara. Tetapi karena (g1-n1)
buah kursi kosong tidak terbedakan dua n1 buah kursi yang ditempel benda juga
tidak dapat dibedakan maka jumlah permutasi g1 buah kursi harus dibagi dengan
permutasi (g1-n1) buah kursi kosong dan n1 buah kursi yang ditempel benda untuk
mendapatkan penyusun yang berbeda. Jadi, jumlah penyusun yang berbeda
hanyalah
(6.1)
Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusun n2 sistem pada g2
keadaan adalah
(6.2)
Berdasarkan contoh Gambar 6.1 di atas, maka berikut adalah cara
menentukan berapa cara penyusunan fermion di atas sebuah kursi:
Diketahui : g= 6
n=4
Ditanya : Permutasi ?
Penyelesaian :
Jadi, ada 15 cara penyusunan kursi yang kosong maupun yang ditempeli fermion.