Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marco A.

Laoh
NIM : 20101104018

1. Jelaskan karakteristik partikel Boson


Jawaban:
Karakteristik partikel Boson berhubungan dengan “partikel tidak terbedakan”. Pada
bab sebelumnya berlaku untuk “partikel dapat dibedakan”, partikel semacam ini dikenal
dengan partikel klasik (contoh: atom dan molekul gas). Dapat dibedakan disini hanya dari
sudut pandang teori (konsep). Jika ada dua partikel memiliki energi yang berbeda
dipertukarkan maka dianggap akan mendapatkan penyusunan yang baru.
Karakteristik partikel Boson dapat dilihat pada partikel sub atomik seperti proton dan
elektron (sifat dapat dibedakan hilang). Pertukaran dua partikel yang menempati tingkat
energi berbeda tidak menghasilkan jenis penyusunan baru (partikel tidak terbedakan). Sifat
partikel sub atomik yang tidak dapat dibedakan dapat dipahami dari konsep gelombang
partikel. Panjang gelombang de Broglie partikel-partikel tersebut memenuhi λ=h /mv .
Karena m untuk partikel sub atomik sangat kecil maka panjang gelombang λ cukup besar.
Panjang gelombang yang besar menyebabkan fungsi gelombang dua partikel yang
berdekatan tumpang tindih (berhimpitan). Kalau dua fungsi gelombang tumpang tindih
maka tidak dapat lagi membedakan dua partikel (partikel tidak terbedakan) yang memiliki
fungsi-fungsi gelombang tersebut. Tapi, pada suhu yang sangat tinggi partikel sub atomik
berperilaku seperti partikel klasik. Pada suhu yang sangat tinggi kecepatan partikel sangat
besar sehingga panjang gelombangnya sangat kecil. Akibatnya, tumpang tindih gelombang
partikel-partikel menjadi hilang dan partikel menjadi terbedakan.
Boson adalah sistem yang memiliki spin kelipatan bulat dari h /2 π . Sistem ini tidak
memenuhi prinsip ekslusi Pauli sehingga satu tingkat energi dapat ditempati oleh partikel
dalam jumlah berapa pun.

2. Deskripsikan cara merumuskan fungsi bobot untuk partikel boson


Jawaban:
Membagi tingkat energi sistem-sistem dalam assembli atas M kelompok sebagai
berikut:
Kelompok-1 memiliki jumlah keadaan g1 dan energi rata-rata E1
Kelompok-2 memiliki jumlah keadaan g2 dan energi rata-rata E2
...
Kelompok-s memiliki jumlah keadaan gs dan energi rata-rata Es
...
Kelompok-M memiliki jumlah keadaan gm dan energi rata-rata EM
Kita akan menentukan berapa cara penyusunan yang dapat dilakukan jika:
Ada n1 sistem di kelompok-1
Ada n2 sistem di kelompok-2
...
Ada ns sistem di kelompok-s
...
Ada nM sistem di kelompok-M
Tinjau kelompok-1 di mana terdapat keadaan g1 dan n1 sistem.

Penyusunan benda dan kursi analog dengan penyusunan boson dalam tingkat-tingkat
energi. Untuk merepresentasikan sistem boson, bagian paling bawah harus selalu kursi.
Dari gambar di atas, jika jumlah total kursi adalah g 1 maka jumlah total kursi yang dapat
dipertukarkan hanya g1−1 karena salah satu kursi harus tetap di ujung bawah. Bersama
dengan partikel sebanyak n1, maka jumlah total benda yang dapat dipertukarkan dengan
tetap memenuhi sifat boson adalah (g1−1)+n1=g1+n1−1. Akibatnya, jumlah cara
penyusunan yang dapat dilakukan adalah (g1+n1−1)!.
Jumlah penyusunan sebanyak (g1+n1−1)! secara implisit memperhitungkan jumlah
pertukaran antar partikel dan antar kursi. Jumlah pertukaran antar partikel adalah n1! dan
jumlah pertukaran antar kursi adalah g1! Oleh karena itu, jumlah penyusunan yang berbeda
untuk n1 boson di dalam g1 keadaan hanyalah
( g1 +n1 −1) !
n1 ! g1 !
Hal yang sama berlaku untuk kelompok-2 yang mengandung g 2 keadaan dengan populasi
n2 sistem. Jumlah cara penyusunan yang berbeda sstem-sistem, ke dalam keadaan-keadaan
tersebut adalah
( g2 +n2 −1)!
n2 ! g2 !
Terakhir hingga kempok energi ke-M, jumlah cara penysunan yang berbeda untuk n M
sistem dalam keadaan adalah
( g M +n M −1)!
nM ! gM !
Akhirnya, jumlah total cara penyusunan yang berbeda secara bersamaan n 1 sistem di
dalam g1 keadaan, n2 sistem di dalam g2, …., nM sistem dalam gM keadaan adalah
( g1 +n1 −1)! ( g2 +n2−1)! ( g M +n M −1 ) ! M (g s+ ns −1) !
× × …× =∏
n1 ! g1 ! n2 ! g 2 ! nM ! g M ! s=1 ns ! gs !
Kita harus juga memperhitungkan jumlah cara membawa N sistem dari luar untuk
didistribusikan ke dalam tingkat-tingkat energi di atas. Jumlah cara pengambilan N system
adalah N! cara. Karena sistem tidak dapat dibedakan maka jumlah tersebut dibagi deng N!,
sehingga jumlah total cara membawa N sistem ke dalam tingkat-tingkat energi di dalam
assembli adalah N!/ N!=1.
M
( g s +ns −1)!
W =∏
s=1 ns ! gs !

3. Rumuskan fungsi distribusi Bose Einstein


Jawaban:
∂ log W
+ α+ β ∈s=0(1)
∂ ns
Jika diasumsikan bahwa jumlah status di setiap lembar dipilih cukup besar untuk
memungkinkan kedua gs ! dan n s! diberikan dengan pendekatan stirlings (lihat lampiran 2)
maka log W diperoleh
log W =∑ log W s
s

log W =∑ [ ( g s−1+n s ) log ( g s−1+n s )− ( g s−1 ) log ( g s−1 ) −ns log n s ]


s

dari persamaan ini diperoleh


∂ log W
=log ( gs −1+ns ) −log n s
∂ ns
dan, karena telah diasumsikan bahwa gs dan n s jauh lebih besar dari pada satu

∂ log W
∂ ns
=log
g s+ ns
ns
(2)
( )
mensubstitusi dari persamaan (2) ke persamaan (1) memberikan

log
( g s + ns
ns )
+ α + β ∈s=0

dan konfigurasi yang paling mungkin diberikan ketika


g s − ( α +β ∈ )
=e −1s

ns
kemudian
gs
n s= − (α + β ∈ s)
e −1
yang merupakan bentuk umum dari distribusi Bose-Einstein untuk perakitan boson.

4. Jelaskan apa saja aplikasi statistik Bose-Einstein


Jawaban:
Statistik Bose-Einstein dapat diaplikasikan pada kasus radiasi benda hitam dan
kapasitas kalor kristal.
a) Radiasi Benda Hitam
Statistik ini diterapkan pada assembli boson, yaitu partikel kuantum dengan spin yang
merupakan kelipatan bulat dari h/2π. Contoh boson adalah foton, fonon, dan atom
helium. Benda hitam merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor terbaik sekaligus
pemancar kalor terbaik. Benda hitam dapat dianalogikan sebagai kotak yang berisi gas
foton. Jumlah foton dalam kotak tidak selalu konstan. Ada kalanya foton diserap oleh
atom-atom yang berada di dinding kotak dan sebaliknya atom-atom di dinding kotak
dapat memancarkan foton ke dalam ruang kotak. Karena jumlah foton yang tidak
konstan ini maka factor Bose-Einstein untuk gas foton adalah 1/( e E /kT −1) yang
diperoleh dengan menggunakan α=0.
b) Kapasitas Kalor Kristal
Dalam kristal atom-atom bervibrasi. Jika diselesaikan dengan mekanika kuantum
maka energi vibrasi atom-atom dalam kristal terkuantisasi. Kuantisasi getaran atom
tersebut disebut fonon. Energi fonon dengan bilangan kuantum n adalah
En =(n+ 1/2) ℏω. Karena jumlah fonon tidak konstan maka fungsi distribusi untuk 125
fonon diperoleh dengan mengambil α=0. Fungsi distribusi tersebut persis sama dengan
fungsi distribusi untuk foton.

Anda mungkin juga menyukai