Anda di halaman 1dari 9

Statistik Partikel Identik

Keadaan sistem (partikel


terkecil dari suatu benda)

Posisi Momentum Energi


Kecepatan

Untuk mempermudah pembahasan, diperlukan ruang fase dan ruang gama yaitu
ruang 6 dimensi yang terdiri atas koordinat ruang euklid dan ruang momentum.
Dengan Bantuan ruang fase atau ruang gamma kita dapat menggambarkan
assembly bervolume V yang mengandung sistem dengan momentum, laju, atau
energi tertentu.
Andaikan sebuah sistem diketahui:
 Partikel tunggal
 Tidak berstruktur (tidak memiliki ukuran, memiliki massa, memiliki
kecepatan, tidak memiliki momentum sudut intrinsik, memiliki energi
kinetik, tidak memiliki energi potensial)
 Bebas (tidak ada interaksi antar partikel)

Hal ini berlaku untuk assembly sederhana seperti gas ideal, gas elektron di
dalam logam, gas foton di dalam rongga radiasi, serta gas fonon di dalam
kristal.

Keadaan sistem dalam assembly dinyatakan dengan gabungan koordinat


ruang euklid (𝑥, 𝑦, 𝑧) atau disingkat 𝑋 dan ruang momentum (𝑝𝑥, 𝑝𝑦 , 𝑝𝑧 )
atau disingkat 𝑃 . Sehingga keadaan sistem dalam ruang fase dituliskan
dengan (𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑝𝑥, 𝑝𝑦, 𝑝𝑧 ) disingkat 𝑋, 𝑃
Masih ingatkah bahwa...
Elektron yang mengelilingi inti atom ternyata tidak bisa memiliki sembarang
nilai energi. (ASAS LARANGAN PAULI)
Atau... Hanya nilai-nilai energi tertentu saja yang diperkenankan. Nilai-nilai
tersebutlah yang dinamakan TINGKATAN ENERGI.
Pada setiap tingkatan energi, bentuk lintasan elektron masih bisa terbedakan
yang terlihat dari bilangan kuantum orbital (l) dan bilangan kuantum
magnetik (m). Pasangan bilangan kuantum tersebut melukiskan secara rinci
bentuk maupun letak lintasan elektron yang diperkenankan dalam atom yang
disebutlah KEADAAN ENERGI.
Keadaan Makro adalah keadaan yang menerangkan jumlah sistem yang
menempati tingkatan energi tertentu. Sedangkan keadaan mikro adalah
keadaan yang menerangkan sistem mana? Yang menempati tingkatan mana?
Keadaan makro menyatakan informasi tentang banyaknya peluang jumlah
partikel yang menempati tingkatan energi.
Keadaan makro suatu assembly yang terdiri dari N sistem, hanya tergantung
pada jumlah N sistem dan jumlah tingkatan energi.
Istilah degenerasi artinya jumlah keadaan energi.

Contoh:
Suatu assembly gas terdiri atas dua tingkatan energi.Tingkatan energi ke-1
hanya ada 1 keadaan energi dan tingkatan energi ke-2 ada 2 keadaan energi.
Andaikan ada 4 partikel gas A, B, C, D pada assembly yang akan
didistribusikan ke dalam tingkatan dan keadaan energi, maka tentukan
keadaan makro dari sistem!
Jawab:
Jumlah keadaan makro dirumuskan:
𝑁+𝑟 −1 !
𝑘=
𝑁! 𝑟 − 1 !
k = jumlah keadaan makro
N = jumlah partikel gas dalam assembly (sistem)
r = jumlah tingkatan energi
4+2 −1 ! (5!) 5 . 4!
𝑘= = = =5
4! 2 − 1 ! 4! 1! 4! 1!
Sebagai Pengingat sebelum Terlalu jauh...
 Partikel identik dan terbedakan (distinguishable) dengan jumlah
partikel setiap keadaan energi tak terbatas, disebut sebagai
PARTIKEL KLASIK. Partikel seperti ini tidak berspin dan dapat
diperlakukan dengan mekanika klasik. Distribusi partikel ini disebut
distribusi Maxwell-Boltzmann, misalnya partikel gas ideal.
 Partikel identik dan tak terbedakan dengan jumlah partikel setiap
keadaan energi tak terbatas, disebut sebagai Boson. Partikel
demikian sesuai dengan mekanika kuantum, keadaan energinya
dijelaskan dengan fungsi gelombang simetri. Partikel ini berspin
bulat 0, 1, 2, ... dstx. Distribusi partikel ini pada keadaan
setimbang termal, disebut distribusi Bose Einstein. Contoh partikel
boson adalah foton dan fonon.
 Partikel identik dan tak terbedakan dengan jumlah partikel setiap
keadaan energi maksimal hanya satu, disebut sebagai Fermion.
Partikel demikian sesuai dengan mekanika kuantum, keadaan
energinya dijelaskan dengan fungsi gelombang anti simetri. Partikel
ini berspin pecahan 1/2, 3/2, 5/2 ... dstx. Distribusi partikel ini
pada keadaan setimbang termal, disebut distribusi Fermi Dirac.
Contoh partikel fermion adalah elektron, nukleon, proton, dan
partikel elementer lain.
Untuk statistik maxwell Boltzman, yang dibahas
adalah partikel klasik atau partikel gas.
A. Distribusi Energi
B. Bobot konfigurasi
C. Konfigurasi yang Paling Mungkin
D. Menentukan Pengali β
E. Menentukan Pengali α
F. Distribusi Maxwell – Boltzman
G. Penerapan Fungsi Distribusi Maxwell –
Boltzman (Pergeseran garis spektral Doppler,
Persamaan Difusi Einstein, energi ekipartisi,
Panas Spesifik gas)
Fungsi Distribusi Maxwell – Boltzman dapat
digunakan untuk mencari sifat rata-rata sistem
yang terdiri atas:
A. Energi rata-rata partikel gas
B. Kecepatan rata-rata partikel gas
C. Kecepatan kuadrat rata-rata partikel gas
D. Kecepatan yang paling mungkin untuk partikel
gas

Anda mungkin juga menyukai