Anda di halaman 1dari 2

EPIDEMIOLOGI

Global

Prevalens SN idiopatik pada anak-anak berkisar 16 kasus per 100.000 anak dengan rata-rata 2-7
kasus baru per 100.000 anak Insidens dan tipe histologi berbeda sesuai lokasi geografi dan
etnis.(6)

Penelitian di Inggris menyebutkan anak yang berasal dari Asia yang tinggal di Inggris enam kali
lebih sering mengalami sindrom nefrotik idiopatik dibandingkan anak Eropa yang tinggal di
Inggris. Kejadian sindrom nefrotik di Amerika Serikat hampir seimbang antara berbagai latar
belakang etnis. Usia berhubungan dengan frekuensi dan hasil biopsi sindrom nefrotik, dimana
usia yang paling sering yaitu 2 tahun dan 70-80% kasus terjadi pada anak kurang dari 6 tahun.(7)

Di Amerika Serikat, nefropati diabetik dengan sindrom nefrotik (SN) dilaporkan paling sering
terjadi dengan insidensi 50 kasus per 1 juta populasi. Sedangkan, insidensi sindrom nefrotik pada
anak adalah sebesar 20 kasus per 1 juta anak.(1,4)

Sekitar 80-90% kasus SN pada dewasa merupakan SN primer atau idiopatik.(1) SN merupakan
salah satu penyakit glomerular tersering pada anak. Angka kejadian SN pada anak-anak sehat
sebesar 2-7 kasus per 100.000 anak berusia <18 tahun. Laki-laki dilaporkan lebih sering terkena
dibandingkan perempuan pada kelompok usia yang lebih muda. Namun, setelah usia remaja
tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin.(1,2,3)

Indonesia

SN pada anak di Indonesia adalah 6 kasus per 100.000 anak per tahun. Rasio antara lelaki dan
perempuan pada anak sekitar 2 : 1. Kasus terbanyak didapatkan pada anak kurang dari 14
tahun.(9) Angka kejadian sindrom nefrotik di Bagian Anak RSUP Sanglah Denpasar, sekitar 68
anak selama periode 2001-2007. Usia berkisar 6 bulan sampai dengan 11 tahun, dimana rasio
lelaki dibandingkan perempuan adalah 2,7 : 1.(8)

Data epidemiologi sindrom nefrotik (SN) di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan hasil studi
deskriptif potong lintang selama periode 2011-2014, dari 64 pasien anak dengan SN idiopatik
yang berkunjung ke Poliklinik Anak RSUP Fatmawati, didapatkan usia rata-rata pasien adalah 3
tahun, dengan rasio laki-laki dan perempuan sebesar 1,4:1. Sebagian besar kasus datang dengan
keluhan edema (95,3%). 75% pasien mengalami hipertensi. 67,2% pasien berespon baik terhadap
pengobatan steroid.(5)

Daftar Pustaka :
1. Tapia C, Bashir K. Nephrotic Syndrome. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.
gov/books/NBK470444/
2. Cohen EP. Nephrotic Syndrome. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com
/article/244631-overview
3. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik
Idiopatik pada Anak. Edisi ke-2. Jakarta: UKK Nefrologi IDAI, 2012. h.1-20.
4. Kerlin BA, Ayoob A, Smoyer WE. Epidemiology and Pathophysiology of Nephrotic
Syndrome Associated Thromboembolic Disease. Clin J Am Soc Nephrol. 2012; 7(3): 513–520.
5. Raharja I. Profil Sindrom Nefrotik di Poliklinik Anak RSUP Fatmawati Tahun 2011-2014.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bunchman TE, McBryde KD, et al. Pediatric Acute Renal Failure : Outcome by Modality and
Disease. Pediatric Nephrology. December 2001 : 16(12) ; 1067-1071
7. Gbadegesin R, Smoyer WE. Comprehensive Pediatric Nephrology Chapter 12 : Nephrotic
Syndrome. Ed 1. MOSBY ELSEVIER : 2008 ; 205-218
8. Nilawati GAP. Profil Sindrom Nefrotik pada Ruang Perawatan Anak RSUP Sanglah
Denpasar. Sari Pediatri. 2012 : 14(4).
9. Alatas H, Tambnan T, et al. Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak.
Jakarta : UKK Nefrologi IDAI. 2005 ; 1-17

Anda mungkin juga menyukai