Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

Sambungan Konus

Deskripsi singkat

Dalam bab ini mahasiswa akan mempelajari pengertian dari sambungan konus, termasuk
contoh penggunaan sambungan ini dalam kehidupan sehari hari,

Manfaat
Sambungan konus dapat dipakai untuk pasangan penyangga atau penumpu atau pemerkuat
tumpuan suatu benda dan menjaga benda tersebut tetap center disaat proses pengerjaan. Hal ini
tentu sangat berpengaruh pada kualitas hasil akhir benda kerja yang dikerjakan operator. Konus
dipastikan sudah center dan sangat kecil kemungkinan untuk terjadinya dislokasi.

Tujuan Instruksional khusus


Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip sambungan
konus, jenis-jenis, dan istilah-istilah yang sering digunakan pada konus, beserta aplikasinya.

Uraian
Poros penyangga adalah satu jenis elemen konstruksi yang berfungsi menyangga elemen
konstruksi lain yang berputar, misalnya puli kabel/tali pada kerek, puli penegang sabuk atau rantai,
roda gigi antara, tuas pengungkit, tuas pengunci, dll
Poros transmisi adalah salah satu jenis elemen konstruksi yang berfungsi menerima
kemudian meneruskan momen punter (Mt) dari elemen transmisi yang satu kepada elemen yang
lainnya, misalnya roda gigi, puli sabuk, kopling, dll
Poros dan elemen transmisi ( roda gigi, puli, sabuk, rol tali, dll) merupakan elemen yang
terpisah satu dari yang lain. Mereka itu harus dirakit menjadi satu dengan bermacam-macam
prinsip penyambungan. Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan contoh sambungan
konus.
Sambungan konus adalah sambungan antara besi yang ujungnya berbentuk kerucut dengan
besi lain yang memiliki bentukan dan ukuran yang sama. Besi yang dimaksud biasanya adalah
sebuah poros.
Sambungan konus dipakai karena bersifat sangat sentrik terhadap angka putaran yang
sangat tinggi, ditambah lagi tidak ada kemungkinan terjadinya dislokasi ke arah aksial. Mengingat
pembuatan alat potong yang selalu disesuaikan dengan standarisasi, maka sedapat mungkin
dipakai konus ukuran standart.
Untuk alat-alat potong dipakai konus metric 1 : 20 dan konus morse 1: 19,212 sampai
20,020. Roda biasanya dipasang pada konus dengan penekanan ke arah aksial oleh gaya yang
berasal dari mur atau baut. Sedangkan pada alat –alat potong penekanan ini adalah akibat gaya
potongnya sendiri.
Untuk mendapatkan kekonusan atau perbandingan konus, 1 : x dapat dicari dengan cara
sebagai berikut.

1 𝑑1−𝑑2
= d1 : diameter besar
𝑥 𝐿
d2 : diameter kecil
L : panjang konus
Sedangkan untuk mengetahui besarnya sudut konus α dapat dicari dengan menggunakan
cara sebagai berikut

∝ 𝑑1 − 𝑑2
=
2 2𝐿

1. Contoh sambungan dan pemakaian


a. Pasangan antara arbor dengan spindle pada mesin miling.

Arbor dan spindle mesin milling/bubut menggunakan sambungan konus, hal ini
dikarenakan sifat yang sangat sentrik dan tidak adanya kemungkinan dislokasi kearah
aksial.
b. Pasangan antara tailstock pada mesin bubut dan live center, dead center, twist drill, dll

Alasan digunakannya konus dalam pasangan ini sama seperti pada arbor dan spindle
mesin milling, karena kesentrisan yang tinggi dan tidak adanya kemungkinan dislokasi
kearah aksial.Biasanya standar yang digunakan antara tailstock dan pasangannya
menggunakan Morse Taper (MT)

c. Penggunaan konus untuk menyambungkan poros dengan sebuah puli

Bentukan konus dipilih karena puli tersebut tidak akan mudah lepas dan geser, karena
semakin kedalam ia akan semakin kuat. Dan alas an kesentrisan juga menjadi alas an
kenapa sambungan konus dipilih. Untuk pengunci dapat dipilih menggunakan baut atau
dengan membuat ulir diujung porosnya kemudian menggunakan nut sebagai
penguncinya.
2. Tabel Morse Taper
3. Tabel Brown and Sharpe
Standar Brown and Sharp biasanya digunakan untuk spindle mesin
miling dan pasangannya, mesin gerinda, dan mesin pembuat roda gigi.
TUGAS ELEMEN MESIN
SAMBUNGAN KONUS

Disusun Oleh :
Dionysius Adrian PM-A / 2019-5-010
Purwaka Hendriansyah PM-A / 2019-5-023
Rafael Bhima Sena PM-A / 2019-5-024

POLITEKNIK ATMI SURAKARTA


Program Studi Teknik Perancangan Mekanik dan Mesin
2019/2020

Anda mungkin juga menyukai