Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK KEGIATAN WARGA PADA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI TIGA

KAMPUNG, MALANG, JAWA TIMUR, INDONESIA

Sueb1, Farid2, Lucy


1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Malang

E-mail : sueb.fmipa@um.ac.id lucynafis@gmail.com

Abstrak: Malang merupakan salah satu kota dengan jumlah wisatawan yang berkunjung cukup
tinggi. Hal ini disebabkan karena banyak tempat wisata yang bagus dan unik. Terdapat tiga kampung
yang dijadikan tempat wisata di tengah kota Malang yaitu kampung Biru Arema, kampung Tridi dan
kampung Warna-warni. Dengan adanya kampung biasa yang diubah menjadi tempat wisata ini sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan warga di tiga kampung tersebut. Sehingga kebersihan lingkungan
di tiga kampung perlu diperhatikan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
kegiatan warga pada kebersihan lingkungan di tiga kampung Metode penelitian yang digunakana
adalah observasi dan wawancara yang dilakukan dengan acak.

Kata kunci: Kegiatan warga, kebersihan lingkungan, tiga kampung

PENGENALAN TUJUAN
Masalah kebersihan lingkungan yang Tujuan dari penelitian ini adalah
sering terjadi di daerah perkotaan seperti untukmengetahui dampak kegiatan warga
Malang, memiliki banyak faktor penyebab pada kebersihan lingkungan di tiga kampung
seperti padatnya penduduk, ditambah iklim di kota Malang.
yang ekstrim. Tiga kampung di Malang
yang letaknya ditengah kota Malang yang METODE
sangat memperhatikan kebersihan Pengumpulan data dalam sebuah
lingkungannya ialah kampung biru arema, pengamatan dapt dilakukan dengan berbagai
kampung tridi dan kampung warna-warni. cara, seperti observasi, wawancara, angket
Awal dibuatnya kampung warna-warni (kuisioner), dan studi dokumen. Adapun
karena program yang diajukan oleh tujuan dari pengambilan data ialah untuk
mahasiswa salah satu perguruan tinggi di memperoleh informasi yang dibutuhkan
Malang ini menghasilkan kampung baru dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
dengan keunikan khas yaitu setiap rumah Metode atau cara pengumpulan data yang
di kampung warna-warni dilukis dengan dilakukan dalam pengamatan tiga kampung
warna dan gambar yang beragam lalu di kota Malang adalah dengan cara:
diikuti dengan dua kampung lainnya yang 1. Observasi yang dilakukan peneliti dengan
berada berdekatan yaitu menjadi kampung mengamati langsung pada tiga kampung di
biru arema dan kampung tridi. Kampung Malang pada hari Kamis, 23 Januari 2020,
wisata yang sangat digemari oleh pukul 12.30-15.30 WIB.
pengunjung lokal hingga mancanegara ini 2. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan pemilihan 1 narasumber secara acak pada
maupun lingkungan. masing-masing kampung untuk mengetahui
Peneliti mengambil penelitian terkait informasi secara langsung mengenai
dampak kegiatan warga pada kebersihan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam
lingkungan di kampung warna-warni. menjaga lingkungan.
Peneliti juga melakukan
Nafis, tiga kampung

mendokumentasi secara pribadi terkait menimbulkan timbal balik dari lingkungan


kondisi lingkungan yang ada di wilayah tiga yang baik. Kepedulian warga akan
kampung di Malang. lingkungan ditandai dengan sedikitnya
sampah yang berserakan dan banyaknya
HASIL program yang dilakukan salah satunya
Berdasarkan hasil observasi dan ialah dengan mewajibkan setiap rumah
wawancara yang dilakukan pada tiga untuk menanam tanaman seperti sayur-
kampung, yaitu kampung biru arema, sayuran yang dapat berguna bagi warga
kampung tridi dan kampung warna-warni dan menjadikan lingkungan yang indah,
didapatkan bahwa banyak kegiatan warga warga kampung biru arema pun hingga
yang dilakukan di tiga kampung tersebut kini masih mengadakan kegiatan gotong-
baik dengan cara bergoting royong maupun royong, dan biasa diumumkan terlebih
program yang wajib dilaksanakan oleh setiap dahulu melalui pengajian maupun PKK.
warga di tiga kampung tersebut dengan Dalam menjaga kebersihan lingkungan
tujuan agar terjaganya lingkungan di tiga pun dibantu oleh berbagai pihak seperti
kampung di Malang. beberapa tempat sampah yang disediakan
oleh mahasiswa UM, ada petugas yang
PEMBAHASAN rutin mengambil sampah, lalu ada pasukan
kuning yang membantu warga jika gotong
Pembangunan yang terus menerus royong. Ibu Lilik berharap bahwa
berkembang di tiga kampung di Malang kampung biru Arema semakin ramai
sebagai tempat wisata seperti dengan pengunjung baik pengunjung lokal
bertambahnya spot foto, gambar yang maupun mancanegara, dan berharap warga
menarik, dll membuat pengunjung yang semakin sadar akan kebersihan lingkungan
datang selalu bertambah terutama saat kampung biru Arema.
masa liburan, hal tersebut membuat warga
tiga kampung tersebut memerlukan tenaga
ekstra untuk menjaga kebersihan
kampung.
Peneliti mengawali observasi dan
wawancara di kampung biru Arema, dan
berdasarkan wawancara yang peneliti
lakukan terhadap salah satu warga Gambar 1 Sampah yang dibuang sembarangan
kampung biru arema yaitu ibu Lilik RT 03 Sumber: dokumen pribadi 2020

RW 05 menuturkan bahwa sebelum Peneliti melaniutkan observasi di


dirubah menjadi kampung biru arema, kampung kedua yaitu kampung tridi,
warga sudah sering melakukan kegiatan berdasarkan observasi yang dilakukan, di
membersihkan lingkungan dengan gotong kampung tridi masih cukup banyak
royong, tetapi dalam hal kesadaran dalam sampah yang berserakan dan tempat yang
menjaga kebersihan seperti tidak lebih sempit, serta kurangnya tempat
membuang sampah sembarangan bahkan sampah yang disediakan. Wilayah
ke sungai belum terbentuk, hal tersebut kampung tridi yang terletak di bawah,
menjadikan lingkungan kampung biru berbeda dengan
arema dahulu merupakan kampung yang kampung biru
kumuh dan cukup kotor, namun setelah arema yang letak
dijadikan kampung wisata biru arema,
kesadaran masyarakatnya sedikit demi
sedikit sadar dan terbentuk kepedulian
akan kebersihan lingkungan, karena
bagaimanapun kondisi lingkungan akan geografisnya di atas menjadikan
mempengaruhi kondisi warga dan
2
Nafis, tiga kampung

kesenjangan bantuan untuk kepentingan kampung warna- warni. Pak Imam


lingkungan seperti kurangnya petugas
yang rutin mengambil sampah dan
pasukan kuning yang tidak sampai ke
kampung tridi karena medan yang curam
dan jalan yang sempit. Namun, kampung
tridi juga tetap menjalankan kerja bakti
untuk membersihkan lingkungan sekitar, menjelaskan bahwa dari dahulu warga
tetapi kesadaran warga akan pentingnya kampung sudah sering melakukan gotong-
menjaga lingkungan belum sepenuhnya royong dari sebelum kampung tersebut
terbentuk. diubah menjadi kampung warna-warni.
Menurut narasumber yaitu Ibu Watini Hal positif tersebut masih dilakukan
RT 02 RW 12, terdapat satu warga hingga sekarang, bahkan kepedulian
kampung tridi yang rutin mengambil masyarakat terhadap sampah terus
sampah warga kampung dengan dibayar meningkat dikarenakan terdapatnya timbal
seikhlasnya. Kegiatan gotong royong yang balik atau keuntungan jika kampung
dilakukan warga kampung tridi pun tidak tersebut bersih. Timbal balik yang
rutin dilakukan, hanya dilakukan apabila dihasilkan ialah bertambahnya jumlah
sangat diperlukan. Terdapat juga program pendapatan warga kampung karena jika
setiap rumah mewajibkan memiliki 3 pot kampung bersih pengunjung pun akan
tanaman, tetapi berdasarkan pengamatan semakin ramai, ini membuat semangat
peneliti seluruh warga belum sepenuhnya warga kampung warna- warni meningkat
melaksanakan program tersebut ditandai untuk selalu menjaga kebersihan
hanya beberapa warga yang lingkungan kampung.
melaksanakannya. Hal itu dikarenakan Gotong royong yang biasa dilakukan
faktor wilayah yang sempit dengan jarak ialah membersihkan sampah-sampah baik
antar rumah hanya beberapa meter, jika di lingkungan kampung maupun
diberi tanaman besar kemungkinan untuk dipinggiran sungai dekat kampung. Gotong
tersenggol dan mungkin menghalangi royong dilakukan jika memang sangat
jalan. perlu dilakukan, dan biasanya akan ada
pengumuman yang disampaikan apabila
terdapat kegiatan gotong royong, agar
masyarakat banyak yang berpartisipasi.
Sampah yang terdapat di pinggiran
sungai merupakan kiriman dari daerah lain
yang letaknya di dataran tinggi, mengingat
saat hujan debit air di sungai dekat
kampung menjadi sangat tinggi dan deras,
ketika sudah surut maka akan
meninggalkan sampah baikdi pinggir
sungai maupun di bebatuansungai. Pak
Imam pun mengatakan bahwa masyarakat
kampung warna-warni sekarang berbeda
Gambar 2 Sampah yang berserakan di kampung
tridi dengan dahulu. Dahulu masyarakat banyak
sumber: Dokumen pribadi (2020) sekali yang membuang sampah ke sungai,
tetapi sekarang pola pikir masyarakat sudah
berubah, mereka membuang sampah pada
Observasi dan wawancara dilanjutkan
tempatnya karena setiap hari terdapat
ke kampung ketiga yaitu kampung warna-
petugas yang rutin mengambil sampah.
warni, berdasarkan narasumber yaitu Pak
Namun, yang sangat disayangkan bahwa
Imam yang merupakan warga asli
3
Nafis, tiga kampung

wisatawan yang berukunjung cukup Malang, bahkan sebagai contoh kampung


banyak yang membuang sampah baik dan bersih di Indonesia. Dengan
sembarangan, karena jumlah yang banyak kegiatan warga yang dilakukan baik secara
masyarakat pun sulit untuk menegur para rutin maupun tidak, pola pikir
wisatawan walaupun sudah banyak tempat masyarakatnya yang sudah banyak sadar
sampah yang terdapat di kampung warna- akan pentingnya kebersihan lingkungan, dan
warni. Berdasarkan hasil observasi pihak-pihak yang membantu, agar tiga
kampung warna- warni ini sangat bersih kampung tersebut terjaga lingkungannya.
serta sedikit sekali sampah yang berserakan Menandakan bahwa apapun yang diperbuat
di jalan, ini menunjukkan bahwa kegiatan oleh satu warga dapat berpengaruh besar
yang dilakukan warga berdampak postitif untuk sekitar dan juga hal-hal kecil seperti
terhadap kebersihan lingkungan di membuang sampah di tempat sampah, dan
kampung warna- warni. menjadikannya sebuah kebiasaan dapat
membawa hal positif dan dampak yang
positif baik untuk warganya seperti terhindar
dari berbagai macam penyakit dan
lingkungan pun jadi selalu bersih dan
nyaman untuk ditinggali.

Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
Gambar 3 kondisi kampung warna-warni
Sumber: dokumen pribadi (2020) peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Warga menjalankan setiap program yang
berlaku
Berdasarkan pengamatan dan 2. Penyediaan tempat sampah disetiap rumah
observasi, warga kampung warna-warni 3. Setiap rumah wajib menanam tanaman
lebih memperhatikan masalah baik di pot maupun di halaman.
lingkungannya dibandingkan dengan dua
kampung lainnya, ditandai dengan DAFTAR RUJUKAN
[1] Sueb, Suhadi, dkk. 2019. Correlation
Between Age and Environmental
Concern at Tourism Village in Malang,
East Java, Indonesia. Journal
Materials Science and Engineering.
[2] Zuhrya, A. 2017. Peranan Program Kota
Tanpa Kumuh (KOTAKU) Sebagai
sedikitnya sampah yang berserakan dan Media Pendidikan Sosial untuk
pola pikir warga akan kesadaran tentang Meningkatkan Keberdayaan Ekonomi
lingkungannya. Tetapi ketiga kampung di (Studi Kasus pada Masyarakat
Malang tersebut sama sama menjalankan Marginal di Desa Putih Kecamatan
kegiatan gotong royong walau frekuensi Gampengrejo Kbupaten Kediri),
setiap kampungnya berbeda-beda. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
KESIMPULAN DAN SARAN Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Kesimpulan Malang.
[3] Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi,
Keadaan lingkungan di tiga kampung,
Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Malang sangat baik bila dijadikan contoh
Jakarta: Djambatan
untuk kampung-kampung lain di daerah
[4] Sygna, K, Asvang, G, M, Aamodt, G,
4
Nafis, tiga kampung

Oftedal, B, & Krog, N, H. 2014. Road


Traffic Noise, Sleep and Mental Health
Environmental Research.
[5] Sueb, Suhadi, dkk. 2019. Correlation
between Age and Community Hygiene
at Jodipan Tourism Village and Blue
Arema Village, Malang, East Java,
Indonesia. Materials Science and
Engineering.
[6] Yudhastuti R,Vidiyani A. 2005.
Hubungan Kondisi Lingkungan dan Perilaku
Masyarakat dengan Keberadaan Jentik
Nyamuk Aedes aegepty di Daerah Endemis
Demam Berdarah Dengue Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai