PENGERTIAN
Pada mulanya, ayah dan ibu itu sendiri merupakan sumberdaya manusia yang
terpisah, keduanya mempunyai pandangan yang mungkin sama atau bahkan
berbeda terhadap sesuatu hal. Tetapi, setelah adanya suatu ikatan, maka
keduanya akan mempersatukan pandangan mereka yang lebih baik, dan pada
akhirnya akan ditanamkan pada sumberdaya manusia yang baru (anak),
sehingga tercipta sumberdaya manusia keluarga baru yang lebih handal.
a. Pendahuluan
Pembangunan suatu bangsa memerlukan asset pokok yang disebut
sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. kedua
sumberdaya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu
bangsa. Begitu pula halnya dengan keluarga. Suatu keluarga harus memiliki
sumberdaya manusia yang baik dengan potensi yang unggul dari setiap
anggota keluarga.
Kemampuan untuk bekerja ini dapat diterima atau dimiliki melaui beberapa
cara, diantaranya
(1). Melalui proses indentifikasi dari orang tua. Anak seorang petani biasanya
akan cenderung memiliki kemampuan dalam bertani yang diturunkan dari
orang tuanya. Begitu pula dengan anak seorang nelayan, mereka tentu mampu
menangkap ikan demi pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Pendidikan dapat diapandang sebagai salah satu bentuk infestasi. Oleh karena
itu setiap keluarga yang ingin berkembang maka pendidikan bagi nggota
keluarganya harus mendapat perhatian yang besar. Pendidikan merupakan
siklus yang harus terjadi secara terus menerus. Hal ini dikarenakan keluarga
harus mampu mengantisipasi perubahan-perubahan diluar keluarga tersebut
untuk itu maka kemampuan SDM setiap anggota keluarga harus ditingkatkan
seirama dengan kemajuan dan perkembangan keluarga.
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama pada setiap anak. Dari
keluarga anak mendapat rangsagan, hambatan atau pengaruh yang
pertama- tama daklam pertumbuhan dan perkembangan, baik
perkembangan biologis maupun perkembangan jiwanya dalam
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 5
peningkatan kualitas SDM. Dalam keluarga, anak mempunyai aturan
dan norma-norma bermain dalam hidup bermasyarakat anak dilatih
tidak hanya mengenal tetapi juga menghargai dan mengikuti aturan
dan norma hidup lewat masyarakat melalui kehidupan dalam keluarga.
Masalah SDM dalam keluarga ada dua aspek yang dibangun yaitu
aspek fisik dan non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja,
kemampuan berfikir dan keterampilan, olkeh karena itu letaknya
peningkatan kualitas SDM diarah pada dua aspek tersebut melalui
keluarga. Untuk peningkatan kualitas fisik melalui program kesehatan
dan pemberian dan gizi keluarga. Sedangkan untuk peningkatan
kualitas kemampuan non fisik tersebut, maka Upaya pendidikan dan
pelatihan merupakan jaminan akan keberhasilan keluarga tanpa
dikurangi dengan kualitas dari pembinaan orang tua dalam
peningkagan SDM, khususnya peningkatan sumber daya keluarga.
Dalam hal ini mengenai keluiarga akan dibatasi pada keluarga inti
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah. Dalam
keluarga inti maka itulah yang paling dominan didalam perawatan dan
penagsuhan
- menumbuhkansikap mandiri
- memupuk kreatifitas
- Upaya penanaman disiplin
C keluarga dan fungsinya dalam menigkatgkan kualitas SDM
1. fungsi pendidkan
dalam bikdang pendidiakn peranan keluarga merupakan sumber utama
karena segala pengetahuan dan kecerdasan maniusia diperoleh pertma-
tama dari orang tua dan dari anggota keluarga iu sendiri, fungsi
pendidiakan keluarga diserahkan pada lembaga-lembaga sekolah sehingga
tugas orang tua dalam memberiakn peningkatan mutu sumberdaya anak
sedikit mengalami keringanan. Keluarga berfungsi sebagai tugas
pendidiakn dalam lingkungan masyarakat. Fungsi pendidikan dalam
meningkagkatkan kualitas SDM, memberikan suatu gambaran bahwa
anak-anak dalam menyesuaikan tugasnay slalu bertanya pada orang tua.
Dalam hal [eningakatan mutu belajar anak cukup diberikan motivasi pada
anak untuk memajukan kualitas sumber daya keluarga. Penagturan jam
belajar pada anak jals memberikan suatu peningkatan kualitas SDM,
pendidiakn yang dialakukan dalam anggota keluarga adal hpendidian
rohani, sopan santun, penanaman nilai kepribadian dan jika sudah
memasuki usia sekolah system pengajaran dan pendidiakan berubah
bahkan ditambah dengan pengetahuan umum.
2. fungsi sosial
dalam fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya
bekal dengan memprekenalkan nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 11
masyarakat. Fungsi sosial dalam keluarga, khususnya dalam pergaulan
anak dengan orang tua sangat karab. Dimana keluarga merupakan lembaga
untuk menanamkan dan melestarikan norma-norma sosial. Maka, fungsi
sosial dalam keluarga harus benar-benar diterapkan guna memberikan
bekal pada anak dimasa depan.
3. funsi ekonomi.
Dalam keluarga mereka berusaha melengkapi kebutuhan jasmani, dimana
keluarga (orang tua) dituntut untuk berusaha agar naggota keluarganya
mendapat perlengkapan jasmaniah, baik yang bersifat umum maupun
individu. Perlengapan jasmani yang bersifat umum misalnya kursi, meja,
tmapt tidur, lampu dan lain-lain. Sedangkna jasmani yang bersifat individu
misalnya alat sekolah, perelngkapan belajar, pakaian dan sebagainya.
Disamping itujuga digolongkan sebagai perlengkapan jasmani yaitu
permainan anak. Permainan anak ini memiliki nilai-nilai pada anak untuk
mengemvangkan daya ciptanya disamping sebagai alat rekreasinya. Salah
satu cara yang paling positif yang dikembangkan pada anak sebagi fungsi
ekonomi keluarga adalah mendewasakan anak dengan cara menganjurkan
menabung. Cara menabung ini merupakan kebiasaan untuk memberi arah
dalam meningkatkan mutu SDM. Fungsi keluarga dalam bidang ekonomi
memberikan suatu gambaran bahwa dalam pencarian nafkah hidup
keluarga sangat memberikan arti dalam kelangsungan hidup dan
peningkatan kualitas SDM.
4. fungsi keagamaan
fungsi agama dalam keluarag dilakukan oleh orangtua sewaktu-waktu
dengan membiasakan anak bertingkah laku sesuai dengan apa yang
5. fungsi kebudayaan.
Dalam fumgsi kebudayaan ini, keluarga merupakan eksponen dari
kebudayaan masyarakat. Oleh sebab itu keluarg menjadi posisi kunci
dalam penerimaan kebudayaan. Keluarga sebagi jenjang dan perantara
pertama dalam transmisi kebudayaan.
6. fungsi kesehatan.
Fungsi keluarag dalam bidang kesehatan merupakan suatu proses untuk
menciptakan kondisi yang sehat dakam keluarga. Hal ini memberi arti
bahwa fungsi kesehatan bagi keluarga itu sangat dibutuhkan. Sebab
manakala dalam keluarga itu menyadari penting daripada kesehatan, mak
jelas dalam peningkatan SDM itu akan terjamin pelaksanaannya. Oleh
karena itu, fungsi kesehatan dalam keluarga merupaka fungsi yang sangat
besar, karena dalam peningkatan SDM terutama sekali ditingkatkan atau
dibanguan adalam kesehatan keluarga.
Sedangkan untuk pembinaan moral, itu dapat dicapai melalui suri tauladan
orangtua dan pendidikan moral seperti, mengandakan hubungan interaksi
antara orangtua dan anak. Dongeng-dongeng yang menceriterakan tetang
kesatriaan dan berbudi pekerti luhur juga dapat digunakan dalam proses
pembinaan sikap terhadap anak.
D. Patofisiologi
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
E. Etiologi
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi,
folic acid,
5. piridoksin, vitamin C dan copper
F. Klasifikasi anemia
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah
merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
a. Anemia aplastik
Penyebab:
agen neoplastik/sitoplastik
terapi radiasi
antibiotic tertentu
obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
benzene
infeksi virus (khususnya hepatitis)
Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang,
Kelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi, deferensiasi)
Hambatan humoral/seluler
↓
Gangguan sel induk di sumsum tulang
↓
5 Deficit self care b.d Perawatan diri: (mandi, Membantu perawatan diri klien ADL berpakaian
kelemahan berpakaian), 1. Tempatkan alat-alat mandi Mempermudah jangkauan
Tubuh bebas dari bau disamping TT klien 1. Melatih kemandirian
dan menjaga keutuhan 2. Libatkan keluarga dan klien
kulit 3. Berikan bantuan selama klien 2. Meningkatkan kepercayaan
Menjelaskan cara 4. masih mampu mengerjakan 3. Memudahkan intervensi
mandi dan berpakaian sendiri
secara aman 5. Informasikan pd klien dlm 4. Melatih kemandirian
memilih pakaian selama
perawatan
6. Sediakan pakaian di tempat 5. Menghindari nyeri bertambah
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 31
yg mudah dijangkau
7. Bantu berpakaian yg sesuai 6. Memberikan kenyamanan
8. Jaga privacy, berikan pakaian 7. Memberikan kepercayaan diri
pribadi yg digemari dan sesuai klien
6 PK : Anemi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Nilai tanda-tanda vital yang
perawatan perawat dapat (RR, P, BP, T) bergeser dari normal
mengatasi atau mengurangi mengindikasikan
komplikasi anemia Kriteria ketidaknormalan fungsi
hasil : homeostasis tubuh
1. Hb > 10 g% 2. Dengan mengetahui jumlah.
2. Konjungtiva tidak anemis 2. Monitor perdarahan (jumlah, Jenis dan warna perdarahan
3. TTV dalam batas normal jenis, warna) dapat menentukan tindakan
4. Nutrisi adekuat penanganan secara tepat
5. Tidak letargi 3. Keseimbangan cairan dalam
tubuh harus dipertahankan
3. Monitor keseimbangan cairan, untuk mencegah kondisi klien
pantau intake dan output. jatuh ke kondisi shock
4. Nilai Hb dipantau untuk
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 32
mengetahui adanya
4. Lakukan kolaborasi perdarahan atau kekurangan
pemeriksaan kadar Hb darah
5. Tranfusi darah merupakan
penanganan efektif dalam
5. Kolaborasi pemberian tranfusi meningkatkan Hb
darah 6. Tanda-tanda shock harus
diketahui sebagai tindakan
waspada dan preventif
6. Monitor kemungkinan terjadinya 7. Medikasi diperlukan untuk
shock karena perdarahan mengatasi masalah Anemi
klien
8. Berikan medikasi sesuai program 8. Diit tinggi protein mendukung
9. Anjurkan klien untuk diit adekuat sistem eritropoetin darah
: tinggi protein
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC,
Jakarta.
Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih
bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta
I. Data Umum
2. Nama pasien : Ny K
3. Umur : 65 tahun
5. Pekerjaan KK : Petani
6. Pendidikan KK : SD
7. Agama : Islam
11. Genogram
Keterangan Gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
Tn.S dan semua ana dan menantunya adalah seorang petani yang bekerja sebagai
petani menggarap sawah dari orang tuanya.Penghasilan keluarga berasal dari
panennya 2 kali dalam setahun dengan berpenghasilan tidak tentu.
1. Karakteristik Rumah
1. Teras
4 3 2 2. Ruang Tamu
1 3. R.TV&Makan
6 4. Dapur
7 5 5. Kamar tidur
U 6. Kamar Tidur
7. Kamar mandi&WC
Keterangan :
Rumah milik sendiri, lantai rumah keramik, ventilasi cukup baik ,BAB dan
BAK di kamar mandi sendiri,biasa menggunakan air sumur buat masak dan mandi
didepan rumah tidak ada pembuangan sampah rumah tangga dan membuang
Sampah kesungai yang ada didepan rumahnya
Rumah keluarga Tn.S dengan tetangga sekitar berdekatan ,antar tetangga saling
membantu dan mengenal satu sama lainnya
3. Struktur Peran
Tn.S berperan sebagai suami sangat dominan peranannya dalam keluarga dan
Ny. S sebagai ibu Rumah Tangga dan mengurus Suami dan rumah saja
V. Fungsi Keluarga
a. Kebersihan perorang
Ny K mengatakan yang sering diderita adalah badan lemas dan kurang darah
c. Penyakit keturunan
d. Penyakit kronis/menular
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 39
Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada penyakit menular dalam anggota
Keluarganya
f. Pola makan
g. Pola istirahat
a. Keadaan emosi
b. Pengambilan keputusan
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.S khususnya Ny. S selalu disediakan makan oleh anaknya Tn.S
kalau ada keluarga nya ada yang sakit selalu diperiksakan ditempat pelayanan
kesehatan yang dekat rumahnya,sedangkan khususnya Ny. S mengatakan
belum mengerti tentang penyakit yang dideritanya,Ny K selalu menyebutkan
kalau kambuh badanya lemas dan kepalanya pusing.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.S mengatakan punya 3 anak dan 2 cucu yang tinggal dalam satu
rumah
5.Fungsi Ekonomi
Pada Ny. K
TTV : TD : 120/70mmhg
N : 88 x/menit
S : 36 c
RR : 20 x / menit
Organ tubuh
Auskultasi : irama jantung regular , dan tidak ada suara lain yang
menyertainya
b. Sistem pernapasan
Inspeksi : Dada kanan kiri terlihat simetris ,pergerakan otot dada ( - )
c. Sistem integumen
d. Systim perkemihan
Ny. K mengatakan biasa buang air kecil dikamar mandi secara mandiri dengan
frekwensi 3-4x / hari
e. System musculoskeletal
ROM Ny. K baik ,kemampuan memegang kuat,otot kanan kiri sama
kuat,tidak ada kelainan tulang
f. System Endokrin
Ny. K mengatakan tidak menderita kencing manis,palpasi : tidak ada
pembesaran kelenjar
g. System imun
Ny. K mengatakan tidak pernah disuntuk imunisasi,sensitivitas terhadap zat
alergen ( - )
h. System Gasrointestinal
Ny. K mengatakan makannya tidak teratur kadang telat makan,ada gangguan
pada perutnya suka nyeri perut dan sakit.
i. System Reproduksi
Ny. K mengatakanbelum mempunyai anak pada hal tidak menggunakan alat
kontrasepsi dan sedang hamil 6 bulan
j. System Persyarapan
Keadaan status Ny. K baik dengan emosi stabil respon Ny. K terhadap
pembicaraan ( + ) ,kemampuan pendengaran baik,tidak ada kekakuan
k. System Penglihatan
Ny. K mampu melihat dengan baik ,mata kanan kirinya tidak ada gangguan
penglihatan
SUBYEKTIF :
klien mengatakan badannya lemas, Intoleransi aktifitas
terkadang tidak kuat untuk berdiri dan berhubungan dengan nyeri
berjalan. dan keletihan
OBYEKTIF :
Keadaan umum klien terlihat lemah, lesu,
dan cepat lelah.
Nadi: 60x/menit RR: 20 X/mnt, tensi:
100/60 mmHg
SUBYEKTIF :
Klien mengatakan : kurang nafsu makan, Perubahan nutrisi : kurang
makan yang disediakan tidak pernah habis, dari kebutuhan
setelah makan 2-3 sendok, perut terasa berhubungan dengan intake
sakit dan terasa ingin muntah, Tidak adanya nutrisi yang tidak adekuat
nafsu makan ini sudah berlangsung sejak
klien pulang dari rumah sakit sampai
dengan sekarang. menurut klien dari
pertama masuk panti sampai sekarang BB
nya mengalami banyak penurunan, + 11 kg
OBYEKTIF:
Berat badan menurun ,klien terlihat lemah,
lesu, turgor kurang, kulit kering dan
anemis.
Porsi yang disediakan dimakan 2-3 sendok.
jenis bubur, tahu, sayur. Frekuensi 2x/hari
Nama klien: Ny T
No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Implementasi
1. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kesesuaian aktivitas & 1. Mengkaji pola istirahat,
berhubungan dengan keperawatan selama 4 hari istirahat klien sehari-hari aktivitas serta adanya
nyeri dan keletihan Klien dapat mentoleransi keletihan klien.
aktivitas & melakukan ADL 2. Tingkatkan aktivitas secara 2. Memotivasi klien untuk
secara bertahap dengan bertahap, biarkan klien meningkatkan aktivitas
kriteria hasil: berpartisipasi dalam secara bertahap, dan
klien dapat perubahan posisi, berpindah & bepartisipasi dalam perubahan
Berpartisipasi dalam perawatan diri posisi, berpindah & perawatan
aktivitas fisik dgn TD, diri.
HR, RR yang sesuai 3. Monitor gejala intoleransi 3. Membantu klien
Menyatakan gejala aktivitas ketika membantu merencanakan aktifitas sesuai
memburuknya efek dari klien berdiri, observasi gejala kemampuan klien dan
OR & menyatakan intoleransi spt mual, pucat, mengobservasi tanda-tanda
onsetnya segera pusing, gangguan kesadaran & intoleransi yang timbul saat
tanda vital beraktivitas.
Asuhan Keperawatan Gerontik
Page | 46
Warna kulit normal, 4. Bantu klien melakukan 4. Mendekatkan alat-alat
hangat&kering aktivitas sehari-hari sesuai keperluan klien, membantu
Memverbalisasikan toleransinya klien melakukan aktivitas
pentingnya aktivitas 5. Lakukan latihan ROM jika sehari-hari sesuai toleransinya
secara bertahap klien tidak dapat menoleransi 5. Mengajarkan dan membantu
Mengekspresikan aktivitas klien latihan ROM
pengertian pentingnya
keseimbangan latihan &
istirahat
toleransi aktivitas
meningkat
1.
1. Pengertian Nutrisi
Ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan energi dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses kehidupan.
2. Tujuan Nutrisi
- Memberikan zat besi yang cukup bagi kebutuhan hidup.
- Mendidik kebiasaan makan yang baik.
3. Macam-Macam Makanan
a. Hewani
- Daging Sapi
- Daging Ayam
- Makanan Laut
- Telur
- Keju
- Susu
b. Nabati
- Roti - Bayam
- Wortel - Kacangan
- Kentang - Jagung
- Buah-Buahan - Tomat
- Apel - Jeruk
Waktu : 10 menit
Tempat : Rumha Tn S
2. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Pra kegiatan pembelajaran
- Mempersiapkan ruang dan media
- Memberi salam dan pengenalan
- Kontak waktu
b. Kegiatan membuka pembelajaran
- Menjelaskan pokok bahasan yang akan dibahas
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Apensepsi
c. Kegiatan Inti
- Sasaran memperhatikan dan menyimak penjelasan penyuluhan
tentang pengertian nutrisi
- Sasaran memberikan tanggapan dan pertanyaan tentang materi
yang diberikan
- Sasaran memberikan ulasan dan jawaban penyuluhan
d. Kegiatan Penutup
- Sasaran menjawab pertanyaan yang penyuluh berikan sebagai
evaluasi
- Sasaran dan penyuluhan menyimpulkan masalah yang telah
disampaikan
- Memberikan salam
V. Media dan Sumber
Media : Leaplet dan clip chart