Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN AKHIR KEGIATAN OBSERVASI

PRAKTIK KETERAMPILAN MENGAJAR (PKM) MATEMATIKA


SMP NEGERI 232 JAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah

Praktik Keterampilan Mengajar

Disusun Oleh:

1. Fauzi Ramadhan 3115160528


2. Juliyana Rahma Wati 3115161110
3. Khoirunnisa 3115162750
4. Lutfiah Oktaviani 3115160630

Dosen Pembimbing : Dwi Antari Wijayanti, M.Pd.


Guru Pamong 1 : Andycor Hanu, S.Pd.
Guru Pamong 2 : Hj. Jeni Wartini, S.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir dan Observasi Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)


Matematika ini telah diketahui dan disetujui oleh :

Guru Pamong 1 Guru Pamong 2


SMP Negeri 232 Jakarta SMP Negeri 232 Jakarta

Andycor Hanu, S.Pd. Hj. Jeni Wartini, S.Pd.

NIP.196007201987121003 NIP.196006201983022002

Dosen Pembimbing
Universitas Negeri Jakarta

Dwi Antari Wijayanti, M.Pd.

NIP.196006201983022002

Kepala Sekolah
SMP Negeri 232 Jakarta

Ngudi Nor, S.Pd, M.M

NIP. 196009251984031003

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………..............................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………….........................................................4
1.3 Tujuan…………………...,................................................................................5
BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI ............6
2.1 Kegiatan yang Dirancang .................................................................................6
2.2 Cara Mengumpulkan Data ...............................................................................9
BAB III TEMUAN SELAMA OBSERVASI ...................................................10
3.1 Keadaan Fisik Sekolah ...………....................................................................10
3.2 Fasilitas yang ada di SMP Negeri 232 Jakarta ...............................................11
3.3 Interaksi Sosial …...........................................................................................13
3.4 Kegiatan di Luar Proses Pembelajaran ...........................................................15
BAB IV PENUTUP ............................................................................................17
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................17
4.2 Tindak Lanjut..................................................................................................19
LAMPIRAN ........................................................................................................20
1. Jadwal Mengajar Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)............20
2. Jadwal Piket Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) ...................21
3. Nama Guru SMP Negeri 232 Jakarta…............................................................22
4. Nama Karyawan SMP Negeri 232 Jakarta........................................................23
5. Dokumentasi SMP Negeri 232 Jakarta.............................................................24

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena
atas berkat nikmat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
dan Observasi Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) Matematika. Laporan ini
dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas akhir Praktik Keterampilan Mengajar
(PKM). Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dwi Antari Wijayanti, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan selama penulisan laporan ini.
2. Bapak Dr. Makmuri, M.Si selaku Koordinator Program Studi S1
Pendidikan Matematika yang telah membimbing mahasiswa selama studi.
3. Bapak Ngudi Noor, S.Pd., M.M. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 232
Jakarta yang telah menerima kami untuk melakukan Praktik Keterampilan
Mengajar (PKM) di sekolah.
4. Ibu Hj. Nurjanah, M.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMP Negeri 232 Jakarta yang telah menerima kami untuk melakukan
Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di sekolah.
5. Bapak Andycor Hanu, S.Pd. selaku Guru Pamong Matematika kelas VII
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama
Praktik Keterampilan Mengajar (PKM).
6. Ibu Hj. Jeni Wartini, S.Pd. selaku Guru Pamong Matematika kelas VIII
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama
Praktik Keterampilan Mengajar (PKM).
7. Seluruh Guru, Staff dan Karyawan SMP Negeri 232 Jakarta.
8. Seluruh Peserta Didik SMP Negeri 232 Jakarta yang telah ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM).
9. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dalam bentuk spiritual
maupun materi.
10. Serta teman-teman penulis yang selalu memberi dukungan dan bantuan
dalam pengerjaan laporan ini.

ii
Akhir kata penulis ingin meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan laporan dan pemberian informasi. Penulis meminta saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki dan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat lagi.
Terima kasih.

Jakarta, 14 Oktober 2019

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat banyak definisi tentang pendidikan. Ahli yang satu dengan ahli yang lain
terkadang memberikan definis yang berbeda tentang pendidikan. Dikatakan oleh Prof. Lodge
(Phylosophy of Education): “Dalam pengertian yang luas, semua pengalaman itu adalah
pendidikan.”1 Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman
tidak langsung. Berdasarkan Kerucut Pengalaman Edgar Dale, pengalaman langsung
memiliki kecenderungan hasil yang lebih konkret sehingga akan memiliki ketepatan yang
tinggi2.
Setelah mahasiswa keguruan memiliki dasar ilmu yang cukup untuk mendidik, yaitu
ilmu yang diperoleh selama masa belajar enam semester, termasuk didalamnya keterampilan
mengajar yang dipelajari pada mata kuliah Interaksi Belajar Mengajar, mahasiswa keguruan
memerlukan wadah untuk memperoleh pengalaman dan berlatih. Berlatih di sini adalah
mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari sebelum benar-benar terjun menjadi tenaga
pendidik. Pengalaman ini akan menjadi pembelajaran yang sangat penting bagi mahasiswa
pendidikan untuk mengembangkan kompetensinya. Wadah pelatihan tersebut diperlukan
agar mahasiswa keguruan mampu mengembangkan 8 keterampilan mengajar yaitu
keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan
menjelaskan, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengelola kelas, kemampuan
melakukan variasi, kemampuan mengajar perorangan dan kelompok kecil, dan kemampuan
memimpin diskusi kecil. Selain itu juga agar mahasiswa keguruan mampu mengasah
kemampuan pedagoginya. Meskipun keterampilan mengajar tersebut sudah diaplikasikan
secara peer teaching, tapi mahasiswa perlu mengaplikasikannya secara langsung pada atap
muka di kelas dengan siswa.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyiapkan mahasiswanya untuk menjadi tenaga
pendidik profesional dan menyediakan wadah melalui Praktik Keterampilan Mengajar
(PKM) sebagai mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa untuk mendapat gelar
Sarjana Pendidikan atau sebagai syarat kelulusan. Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)
merupakan kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang wajib ditempuh oleh seluruh
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta program studi pendidikan dari seluruh jurusan.

1Rulam Ahmadi, 2014, Pengantar Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz media.


2
Wina Snjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prada
Media.
4
Kegiatan ini umumnya dilakukan pada semester tujuh oleh setiap mahasiswa S-1 yang telah
menyelesaikan minimal 110 sks dan lulus Mata Kuliah Microteaching dengan nilai minimal
B (baik). Sebagai tenaga kependidikan yang profesional, lulusan UNJ di bidang
kependidikan harus memiliki seperangkat kompetensi yang diperlukan oleh guru yang
professional serta dapat menerapkan dan menyelenggarakan berbagai program
kependidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Mahasiswa melakukan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) dengan praktik langsung
sebagai tenaga pendidik di sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya untuk mengajar mata
pelajaran sesuai Program Studi mahasiswa tersebut. Dalam hal ini, kami melakukan Praktik
Keterampilan Mengajar (PKM) di SMP Negeri 232 Jakarta untuk mengajar mata pelajaran
Matematika. Melalui Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) ini, kami berharap dapat
mengenali medan yang akan dihadapi di lingkungan sekolah dengan mengikuti seluruh
kegiatan dengan baik dan memanfaatkan lingkungan SMP Negeri 232 Jakarta sebagai
“laboratorium” mengajar kami. Diharapkan pula, setelah lulus dari bangku perkuliahan,
kami dapat mengaplikasikan dan mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan yang
didapatkan selama perkuliahan.
Universitas akan mengevaluasi kegiatan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) yang
telah dilaksanakan. Oleh karena itu, mahasiswa diwajibkan membuat laporan akhir Praktik
Keterampilan Mengajar (PKM) yang berisikan temuan-temuan yang didapatkan mahasiswa
selama Praktik Keterampilan Mengajar (PKM), misalnya kondisi fisik dan sosial di
lingkungan sekolah, suasana belajar di kelas, dan tentang perencanaan suatu kegiatan
pembelajaran sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang
timbul adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana kondisi fisik maupun sosial di lingkungan sekolah SMP Negeri 232
Jakarta?
b) Bagaimana sarana dan prasarana yang digunakan dalam menunjang kegiatan
pembelajaran siswa?
c) Bagaimana sistem pendidikan yang dikembangkan di SMP Negeri 232 Jakarta?
d) Bagaimanakah peraturan dan budaya yang dikembangkan di SMP Negeri 232 Jakarta?
e) Bagaimana interaksi antara sesama guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa?
f) Bagaimanakah kondisi kegiatan belajar mengajar di kelas?
g) Apa saja kendala yang timbul selama kegiatan pembelajaran dan bagaimana solusinya?

5
h) Apa peran mahasiswa selama melakukan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di
SMP Negeri 232 Jakarta?
1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan pada
kegiatan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) sehingga mahasiswa dapat
mengembangkan kompetensinya untuk menjadi seorang guru yang profesional di
bidangnya.
b. Mahasiswa dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan
pada kegiatan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) sehingga mahasiswa dapat
menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional.
c. Mahasiswa lulusan Pendidikan Matematika FMIPA UNJ yang memiliki
kemampuan di bidang pendidikan Matematika dapat mengaplikasikan ilmunya
dalam penyelenggaraan pendidikan matematika di sekolah.
2) Tujuan Khusus
a. Melakukan observasi secara objektif kegiatan belajar-mengajar yang ada di SMP
Negeri 232 Jakarta secara terarah dan terencana.
b. Menunjukkan kemampuan sebagai guru dalam proses belajar mengajar yang
terprogram pada lingkungan SMP Negeri 232 Jakarta.
c. Menunjukkan kemampuan sosialisasi sebagai calon guru pada proses kegiatan
belajar mengajar yang terprogram baik di dalam maupun di luar lingkungan SMP
Negeri 232 Jakarta.

6
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1. Kegiatan yang dirancang


1) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan sebelum dan selama kegiatan Praktik Keterampilan
Mengajar (PKM) berlangsung, yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui
keadaan lingkungan sekolah, antara lain:
a. Keadaan fisik sekolah, seperti: luas tanah, jumlah ruangan, dan bangunan yang
dimiliki sekolah beserta ukuran bangunannya.
b. Keadaan lingkungan sekitar sekolah, meliputi jenis bangunan yang mengelilingi
sekolah dan kondisi lingkungan sekolah.
c. Fasilitas sekolah, seperti pepustakaan, laboratorium, ruang BK, aula, ruang tata
usaha, ruang seni, dll.
d. Jumlah guru dan siswa.
e. Interaksi sosial antara guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
dan guru dengan pegawai.
f. Rerata siswa yang melanggar di sekolah dalam perbulannya.
g. Kesan terhadap sekolah yang diamati.
h. Sistem pendidikan (termasuk di dalamnya kurikulum dan sistem evaluasi).
Observasi juga dilakukan di dalam kelas untuk mengetahui kondisi belajar mengajar
di kelas, antara lain: metode yang digunakan guru, interaksi siswa dengan guru, interaksi
siswa terhadap pelajaran, sarana dan prasarana yang dapat digunakan dalam kegiatan
belajar, serta mengenal karakter-karakter siswa sehingga memudahkan dalam
perencanaan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

2) Kegiatan Mengajar
Sebagai calon pendidik, maka pada Praktek Keterampilan Mengajar, mahasiswa
diberi kesempatan untuk menggantikan tugas guru pengampu mata pelajaran (guru
pamong), yaitu mengajar di kelas. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap pertemuan.
Dalam Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di SMP Negeri 232 Jakarta ini
mahasiswa ditugaskan untuk mengajar mata pelajaran Matematika pada kelas VII dan
kelas VIII. Untuk kelas VII terdapat lima kelas yaitu: VII-A sampai VII-E, dengan

7
didampingi guru pamong yaitu Pak Andycor Hanu, S.Pd. dengan alokasi waktu masing-
masing 5 jam pelajaran dalam seminggu. Lalu, untuk kelas VIII terdapat dua kelas yaitu:
VIII-A dan VIII-B, dengan didampingi guru pamong yaitu Ibu Hj. Jeni Wartini, S.Pd.
dengan alokasi waktu masing-masing 5 jam pelajaran dalam seminggu. Dimana
pembagian kelasnya adalah sebagai berikut:
1. Fauzi Ramadhan mengajar Matematika kelas VII-A, VII-C dan VII-E.
2. Juliyana Rahma Wati mengajar Matematika kelas VII-B dan VII-D.
3. Khoirunnisa mengajar Matematika kelas VIII-A.
4. Lutfiah Oktaviani mengajar Matematika kelas VIII-B.

Mahasiswa mencoba menerapkan beberapa metode pembelajaran yang diharapkan


cocok untuk materi tertentu misalnya diskusi informasi, diskusi kelompok, presentasi dan
penemuan dengan mempertimbangkan media dan bahan ajar yang memungkinkan untuk
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, serta memperhatikan karakteristik siswa untuk
menemukan metode yang sesuai.

3) Eksplorasi Kelas
Kami memanfaatkan kesempatan yang diberikan selama Praktik Keterampilan
Mengajar (PKM) untuk mengeksplorasi sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan. Dalam hal ini, kami mengeksplorasi kelas
sedemikian rupa sehingga dapat mengenal karakter-karakter siswa, dengan menggunakan
media dan metode pembelajaran yang variatif.
2.2. Cara Mengumpulkan Data
Selama Praktik Keterampilan Mengajar (PKM), untuk mengumpulkan data, kami
menggunakan dua metode, yaitu:
a. Observasi secara langsung
Observasi secara langsung dilakukan dengan mengamati kondisi sekolah, kegiatan
pembelajaran di kelas, serta kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah ini.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada para staff
dan guru yang ada di sekolah. Kami mewawancarai Wakil Kepala Sekolah, bagian
Kurikulum, Kesiswaan dan Tata Usaha untuk mendapatkan informasi data fisik sekolah,
diantaranya luas sekolah, jumlah ruangan, ukuran kelas, dan lain-lain. Kami juga

8
mewawancarai pegawai perpustakaan mengenai operasional perpustakaan dan buku-
buku apa saja yang dimiliki serta berapa jumlah pengunjung per bulannya.

9
BAB III
TEMUAN SELAMA OBSERVASI

3.1 Keadaan Fisik SMP Negeri 232 Jakarta


SMP Negeri 232 Jakarta adalah sekolah menengah pertama negeri yang terletak di Jalan
Gading Raya No.16 Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Sekolah ini termasuk
sekolah terbuka, artinya sekolah ini menerima siswa inklusi/siswa berkebutuhan khusus.
Bangunan sekolah ini memiliki empat lantai. Posisi sekolah tersebut berada di belakang RS.
Persahabatan serta berdekatan dengan sekolah lain diantaranya SD Pisangan 18 Jakarta.
Kondisi lingkungan sekolah cukup kondusif, nyaman dan sejuk. Fasilitas setiap ruang kelas
antara lain kursi, meja, kipas angin, papan tulis, papan informasi, serta papan kehadiran
siswa. Bangunan yang terdapat di sekolah ini adalah sebagai berikut:
1. Luas tanah : 3966 m2
2. Lapangan : luasnya 511 m2 , banyaknya = 1
3. Ruang Kepala Sekolah : luasnya 16 m2 , banyaknya = 1
4. Ruang Wakil Kepala Sekolah : luasnya 16 m2 , banyaknya = 1
5. Ruang Tata Usaha : luasnya 16 m2 , banyaknya = 1
6. Ruang Guru : luasnya 48 m2, banyaknya = 1
7. Ruang Inklusi (ABK) : luasnya 16 m2, banyaknya = 1
8. Ruang UKS : luasnya 16 m2, banyaknya = 1
9. Perpustakaan : luasnya 46 m2, banyaknya = 1
10. Ruang Lab. IPA : luasnya 48 m2, banyaknya = 1
11. Ruang BK : luasnya 16 m2, banyaknya = 1
12. Ruang kelas : luasnya 48 m2, banyaknya = 23
13. Kantin : luasnya 30 m2, banyaknya = 1
14. Mushalla : luasnya 30 m2, banyaknya = 1
15. Kamar mandi murid : luasnya 16 m2, banyaknya = 4
16. Kamar mandi guru : luasnya 16 m2, banyaknya = 4
17. Ruang Koperasi : luasnya 16 m2, banyaknya = 1
18. Gudang : luasnya 6 m2, banyaknya = 1
19. Dapur Sekolah : luasnya 6 m2, banyaknya = 1
20. Pos satpam : luasnya 2 m2, banyaknya = 1

3.2 Fasilitas yang Ada di SMP Negeri 232 Jakarta

10
Fasilitas-fasilitas yang ada di SMP Negeri 232 Jakarta antara lain :

No. Fasilitas Keterangan

1. Laboratorium Laboratorium IPA terletak di lantai 1. Laboratorium ini


IPA (Fisika dan digunakan oleh guru dan siswa untuk melakukan
Biologi) demonstrasi materi IPA. Laboratorium ini dilengkapi
dengan peralatan pembelajaran IPA yang cukup lengkap.
2. Perpustakaan Perpustakaan terletak di lantai 1. Ruangan ini dilengkapi
dengan koleksi buku-buku yang cukup lengkap, baik buku-
buku pelajaran, sastra, pengetahuan umum, dan lain-
lain.Ada 175 buah judul buku diperpustakaan, dengan
jumlah siswa mengunjungi perpustakaan perbulan adalah
100 orang.
3. Masjid Masjid terletak di lantai 1. Digunakan untuk shalat dzuhur
berjamaah dan shalat jumat berjamaah. Masjid ini masih
berbentuk satu lantai dan sedang tahap pembangunan 2
lantai.
4. UKS Ruang UKS terletak di lantai 1. UKS disediakan untuk
(Unit Kesehatan memberikan pertolongan pertama bagi siswa yang
Sekolah) mengalami gangguan kesehatan ketika sedang belajar di
sekolah.
5. Lapangan Lapangan digunakan untuk pelaksanaan upacara serta
kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan.
6. Kantin Kantin terletak di lantai 1. Tersedia makanan dan minuman
untuk siswa, guru, dan karyawan.
7. Ruang BK Ruang BK terletak di lantai 2. Ruang ber-AC ini digunakan
(Bimbingan untuk melakukan bimbingan dan konseling antara guru,
Konseling) orangtua maupun siswa.

8. Ruang Guru Ruang guru terletak di lantai 1. Ruangan ini digunakan untuk
istirahat guru-guru.

11
9. Ruang Kelas Terdapat 23 ruang kelas, yaitu 7 ruang kelas untuk kelas VII,
8 ruang kelas untuk kelas VIII, dan 8 ruang kelas untuk kelas
IX.
10. Koperasi Koperasi terletak di lantai 1. Koperasi milik sekolah ini
menyediakan berbagai macam alat tulis, makanan, dan
minuman.

3.3 Interaksi Sosial


Komunikasi merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk saling mengenal dan
memahami masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula di
lingkungan pendidikan di mana interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa merupakan
salah satu bentuk transfer ilmu pengetahuan.
Interaksi sosial yang terjadi di antara warga sekolah pada umumnya baik. Hubungan
guru dengan guru lainnya memperlihatkan hubungan yang cukup baik, saling mendukung
dan bekerja sama. Begitu juga hubungan antara guru dan siswa, siswa memperlihatkan rasa
hormatnya kepada guru, begitu juga sebaliknya guru memperlihatkan rasa kasih sayang
kepada anak-anak didiknya. Hubungan siswa dengan siswa secara umum memperlihatkan
hubungan yang baik, hubungan antara kakak kelas dengan adik kelasnya, juga terlihat cukup
akrab dan saling bekerja sama. Hubungan guru dengan pegawai tata usaha juga cukup baik,
terjadi hubungan saling koordinasi yang berkaitan dengan administrasi siswa. Secara
keseluruhan di sekolah ini sudah terbangun hubungan kekeluargaan yang sangat baik.
Berikut merupakan interaksi yang diamati pada sekolah:
1. Interaksi Guru dengan Guru
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan (SMP Negeri 232
Jakarta), interaksi yang terjadi antara sesama guru terjalin sangat akrab, saling
mendukung dan saling menghormati. Setiap guru berusaha untuk saling menunaikan
tugas dan kewajibannya sebaik mungkin tanpa merugikan orang lain.

2. Interaksi Guru dengan Siswa


Salah satu kebiasaan yang diterapkan di SMP Negeri 232 Jakarta antara siswa
dengan guru adalah senyum, sapa dan salam. Hal tersebut berdampak suasana belajar
yang akrab dan kondusif terbentuk dengan sendirinya, sehingga transfer ilmu menjadi
lebih menyenangkan.

12
3. Interaksi Siswa Dengan Siswa
Keakraban, kerjasama, dan keinginan untuk mengembangkan diri dari masing-
masing siswa merupakan cerminan interaksi yang terjadi antara sesama siswa SMP
Negeri 232 Jakarta. Hal tersebut menjadikan siswa memiliki sikap tenggang rasa,
simpati, maupun empati terhadap siswa lain, tak terkecuali siswa inklusinya.

4. Interaksi Guru Dengan Karyawan


Interaksi guru dengan karyawan di SMP Negeri 232 Jakarta berlangsung dengan
baik dan akrab. Masing-masing pihak saling mendukung dan menghormati tugas dan
kewajibannya masing-masing.

5. Interaksi Sosial Secara Umum


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara keseluruhan, masing-masing
pihak saling mendukung, menghormati dan bekerja sama untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh SMP Negeri 232 Jakarta.

3.4 Kegiatan di Luar Proses Pembelajaran


Kegiatan di luar proses pembelajaran adalah menjadi guru piket di SMP Negeri 232
Jakarta. Selain itu, di tanggal 2 Agustus ada kegiatan pentas seni dalam rangka Akreditasi
Sekolah. Kemudian tanggal 16 Agustus 2019 ada kegiatan Lomba dalam rangka menyambut
17 Agustus. Lalu, pada tanggal 17 Agustus 2019 ada kegiatan Upacara 17 Agustus. Serta
pada tanggal 13 September 2019 ada kegiatan santunan yatim.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, setelah pelaksanaan Program Keterampilan
Mengajar (PKM) di SMP Negeri 232 Jakarta, mulai dari pelaksanaan observasi sekolah
sampai dengan proses pembelajaran maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi SMP Negeri 232 Jakarta yang berlokasi di Jl. Gading Raya No. 16, Pisangan
Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, dapat dikatakan baik dan sangat mendukung.
Fasilitas belajar mengajar yang cukup dan kondisi lingkungan yang bersih membuat
siswa kondusif untuk belajar.
2. Peraturan-peraturan dan budaya yang ada di SMP Negeri 232 Jakarta merupakan hal
yang patut dicontoh oleh sekolah lain. Misalnya peraturan izin keluar kelas dengan
menggunakan kartu Izin Keluar Kelas (IKK) dan budaya berjabat tangan guru dengan
siswa. Selain itu di SMP Negeri 232 Jakarta, terdapat banyak kegiatan rutin kerohanian
seperti tadarus dan pagi teduh di jam ke nol tiap hari selasa dan kamis, 40 menit
sebelum KBM dimulai, literasi setiap hari rabu, 40 menit sebelum belajar, dan pentas
kreasi atau senam dilakukan setiap hari Jumat pagi yang mewajibkan siswa datang
pukul 6.20, dan lain-lain.
3. Hubungan antar guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa dapat dikatakan
memiliki rasa kekeluargaan yang baik, terlihat dari senda gurau antara siswa dan guru
diluar KBM.
4. Terdapat keterbukaan dari pihak sekolah dalam menerima mahasiswa Praktik
Keterampilan Mengajar (PKM) yang melakukan observasi dan praktik mengajar.
5. Terdapat kerjasama yang baik dari pihak sekolah dalam membantu terlaksananya
kegiatan Praktik Keterampilan Mengajar (PKM).
6. Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) melaksanakan tugas sesuai dengan
jadwal dan ketentuan yang berlaku di sekolah.
7. Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) diperkenankan menggunakan model
dan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas.
8. Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) diberikan kesempatan yang luas untuk
lebih memperoleh pengalaman, bukan hanya pengalaman dalam bidang akademik
yaitu matematika tapi juga non akademik seperti menjadi guru piket, penilaian

14
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan cara menghadapi anak-anak yang berkebutuhan
khusus (inklusi).
9. Guru pamong memberikan respon atau arahan yang baik kepada mahasiswa ketika
menghadapi masalah dalam mengajar. Selain itu, guru pamong selalu memberi
semangat kepada mahasiswa didik nya dalam mengajar.

4.2 Tindak Lanjut

Berdasarkan pengamatan selama praktek mengajar dan kesimpulan yang diperoleh,


terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Dalam menyajikan materi pembelajaran, pendidik sebaiknya memanfaatkan fasilitas
yang tersedia dengan baik guna mencapai tujuan pembelajaran.
2. Dalam menyajikan materi pembelajaran, pendidik harus memperhatikan suasana,
situasi, dan kondisi dari sekolah, serta masyarakat dan siswanya sendiri. Guru
hendaknya selalu memperbaiki cara mereka melakukan kegiatan pembelajaran yang
tepat agar tujuan pembelajaran tercapai.
3. Sebaiknya guru-guru menerapkan metode mengajar yang variatif dan inovatif, serta
menggunakan media elektronik agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan peserta
didik termotivasi saat pembelajaran di kelas.
4. Banyaknya fasilitas yang perlu diperhatikan dengan baik pemeliharaannya. Contohnya
proyektor, listrik, kipas angin, dll.

15
LAMPIRAN

1. Jadwal Mengajar Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)

Kelas
Hari Pukul
VII-A VII-B VII-C VII-D VII-E VIII-A VIII-B

06.20 – 07.20 Upacara Bendera


07.20 – 08.00
08.00 – 08.40 Juliyana

08.40 – 09.20
09.00 – 09.40
09.20 – 10.00
Senin 10.00 – 10.20 Istirahat
10.20 – 11.00
11.00 – 11.40
Fauzi
11.40 – 12.20 Lutfiah
12.20 – 12.50 Sholat Zuhur Berjamaah
12.50 – 13.30
Fauzi Lutfiah
13.30 – 14.10
06.30 – 07.10 Bimbingan Rohani
07.10 – 07.50
07.50 – 08.30 Fauzi
08.30 – 08.10
09.10 – 09.50 Khoirunisa

09.50 – 10.10 Istirahat


Selasa
10.10 – 10.50
Juliyana Khoirunisa
10.50 – 11.30
11.30 – 12.10
12.10 – 12.40 Sholat Zuhur Berjamaah
12.40 – 13.20
Fauzi
13.20 – 14.00
06.20 – 07.10 Literasi
Rabu
07.10 – 07.50

16
07.50 – 08.30
08.30 – 09.10
09.10 – 09.50
09.50 – 10.10
10.10 – 10.50 Istirahat
10.50 – 11.30
11.30 – 12.10 Khoirunisa

12.10 – 12.40 Sholat Zuhur Berjamaah


12.40 – 13.20 Khoirunisa

Kelas
Hari Pukul
VII-A VII-B VII-B VII-C VII-D VII-E VIII-C

06.20 – 07.10 Bimbingan Rohani


07.10 – 07.50
Juliyana
07.50 – 08.30
08.30 – 09.10
Fauzi
09.10 – 09.50
Kamis 09.50 – 10.20 Istirahat
10.20 – 11.00 Fauzi
11.00 – 11.40
Fauzi
11.40 – 12.20
12.20 – 12.50 Sholat Zuhur Berjamaah
12.50 – 13.30 Fauzi
06.20 – 08.00 Pentas Kreasi/Senam
08.00 – 08.40
Lutfiah
08.40 – 09.20
09.20 – 10.00 Juliyana
Jumat
10.00 – 10.20 Istirahat
10.20 – 11.00
Juliyana
11.00 – 11.40
11.40 – 12.40 Sholat jumat berjamaah/keputrian

2. Jadwal Piket Mahasiswa Praktik Keterampilan Mengajar (PKM)


17
Nama Mahasiswa Hari Piket

Fauzi Ramadhan

Juliyana Rahma Wati


Rabu
Khoirunnisa

Lutfiah Oktaviani

3. Nama Guru SMP Negeri 232 Jakarta


DAFTAR NAMA GURU SMP NEGERI 232 JAKARTA
No. Nama Guru Mata Pelajaran Tugas Tambahan
1. Ngudi Nor, S.Pd., M.M. IPS Terpadu Kepala Sekolah
2. Hj. Nurjanah, M.Pd. Bahasa Indonesia Wakepsek Kurikulum
3. Gunadi, S.Pd. IPS Terpadu Wakepsek Kesiswaan
4. Sumarno, S.Pd. IPS Terpadu Wakepsek Sarpras
5. Nurmala M, S.Pd. Seni Budaya -
6. Hj. Jeni Wartini, S.Pd. Matematika -
7. Khasib, S.Ag. Pendidikan Agama Islam -
8. Andycor Hanu, S.Pd. Matematika Pembina Pramuka
9. Milzaida, S.Pd. Bahasa Indonesia -
10. Somdi, S.Pd. IPA Terpadu -
11. Khairatul Husna, S.Ag. Pendidikan Agama Islam -
12. Hj. Endah, S.Pd. IPA Terpadu Pembina Osis
13. Eli Amelia, S.Pd. Bahasa Indonesia
14. A. Rozano, S.Pd. PKN -
15. Riyanto S., S.Pd. IPA Terpadu Kepala Lab IPA
16. Darman, S.Pd. Matematika -
17. Iir Iryawati, S.Pd. IPA Terpadu Pembina Inklusi
18. Multi Kartili, S.Pd. Bahasa Inggris -
19. Emah S., S.Pd. Bahasa Inggris Staff Kurikulum
20. Siti Osda, S.Pd. Bahasa Inggris -
21. Tri Puji R., S.Pd. Bahasa Inggris -
22. Yunelda., S.Pd. Matematika Staff Kurikulum

18
23. Dra. Desmi IPS Terpadu -
24. Yusriana Pohan, S.Pd. BK/Keterampilan -
25. Dra. Tuti Yulyanti IPS Terpadu -
26. Dewi Wulan Sari, S.Pd. Seni Budaya -
27. Dian Novita, S.Pd. BK/Keterampilan -
28. Sri Sulastri, S.Pd. Keterampilan Pembina UKS
29. Elisabeth S., S.Pd. Pendidikan Agama Kristen -
30. Endang K., S.Ag. Pendidikan Agama Islam Pembina Keputrian
31. Yuni Lestari, S.Pd. BK/Keterampilan -
32. M. Saefudin, S.Pd. Penjaskes Pembina Ekskul
33. Rina Ayu, S.Pd. PKN -
34. Wanda T., S.Pd. BK Kepala Perpustakaan
35. Iqbal M., S.Pd. Penjaskes -
36. Diah Priyanti, S.Pd Bahasa Indonesia -
No. Nama Guru Mata Pelajaran Tugas Tambahan
37. Putri, S.Pd. Inklusi -
38. Novi, S.Pd. Inklusi -
39. Esti, S.Pd. Inklusi -

4. Nama Karyawan SMP Negeri 232 Jakarta


DAFTAR NAMA KARYAWAN SMP NEGERI 232 JAKARTA
No. Nama Tugas Tambahan
1. Dwi Kepala Satuan Pelaksana
2. Suwanto Staff Tata Usaha
3. Rojik Staff Tata Usaha
4. Ahmad Furqon Staff Tata Usaha
5. Debora Staff Tata Usaha
6. Suprapto Staff Tata Usaha
7. Putri Noviani Staff Tata Usaha
8. Turimin Staff Tata Usaha
9. Elvi M. Staff Perpustakaan
10. Lana Staff Perpustakaan

19
11. Sarta Wirawan Staff Perpustakaan
12. Uus Petugas Kebersihan
13. Rohmat Petugas Kebersihan
14. Endin Petugas Kebersihan
15. Ayub Petugas Kebersihan
16. Budi Petugas Keamanan

5. Dokumentasi SMP Negeri 232 Jakarta

Ruang UKS Laboratorium IPA

Ruang Inklusi Ruang Guru

WC Guru WC Murid

Perpustakaan Lapangan

20
Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang Tata Usaha

Ruang Kepala Sekolah Kantin

Ruang Bimbingan Konseling Ruang Koperasi

Parkiran Mushalla

Masjid yang sedang dibangun Parkiran

Taman Sekolah Gerbang Sekolah

21
Koridor Sekolah Gedung Sekolah

Halaman Belakang Sekolah Halaman Belakang Sekolah

Kegiatan Upacara Bendera Kegiatan Olahraga

Kegiatan Keagamaan Kristen Kegiatan Pramuka

Kegiatan Senam Kegiatan Tadarus

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Perangkat Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMPN 232 Jakarta


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk
Aljabar Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
NO Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6 Menjelaskan bentuk aljabar dan 3.6.1 Mengenal bentuk aljabar
unsur-unsurnya menggunakan 3.6.2 Mengidentifikasi unsur-unsur
masalah kontekstual bentuk aljabar
3.7 Menjelaskan dan 3.7.1 Menyelesaikan operasi penjumlahan
1. melakukan operasi pada dan pengurangan bentuk aljabar
bentuk aljabar 3.7.2 Menyelesaikan operasi perkalian
(penjumlahan,pengurangan, bentuk aljabar
perkalian, dan pembagian) 3.7.3 Menyelesaikan operasi pembagian
bentuk aljabar
4.6 Menyelesaikan masalah yang 4.6.1 Menyajikan permasalahan nyata dalam
berkaitan dengan bentuk aljabar bentuk aljabar
4.7 Menyelesaikan masalah yang 4.6.2 Menyelesaikan bentuk aljabar
2. berkaitan dengan operasi pada dalam masalah nyata
bentuk aljabar 4.7.1 Menyelesaikan masalah kontesktual
pada operasi bentuk aljabar
4.7.2 Menyelesaikan masalah nyata pada
operasi bentuk aljabar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
 Menjelaskan Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

32
Fokus nilai-nilai sikap
1. Religius
2. Kesantunan
3. Tanggung jawab
4. Kedisiplina

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
1. Fakta
 Bentuk Simbolik
 Penjumlahan
 Pengurangan
 Perkalian
 Pembagian
2. Konsep
 Suku adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh tanda tambah atau
kurang.
 Koefisien adalah faktor konstan pada suatu suku.
 Variabel adalah suatu simbol yang mewakili suatu nilai tertentu.
 Konstanta suku pada bentuk aljabar yang berupa bilangan/nilai tertentu.
3. Prinsip
 Menyelesaikan operasi bentuk aljabar dapat digunakan berbagai cara, yaitu:
 Mengelompokkan suku-suku sejenis, kemudian menghitungnya.
 Menggabungkan suku-suku sejenis dengan cara menjumlahkan koefisien-
koefisiennya.
 Operasi bentuk aljabar dapat diselesaikan dengan memanfaatkan sifat
komutatif, asosiatif, dan distributif dengan memerhatikan suku-suku yang
sejenis.
 Pemfaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar adalah menyatakan
bentuk penjumlahan menjadi suatu bentuk perkalian dari
bentuk aljabar tersebut.
 Menyelesaikan operasi pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan:
 Untuk penjumlahan dan pengurangan yaitu dengan cara menyamakan
bentuk penyebutnya
 Untuk perkalian yaitu dengan cara mengalikan pembilangan dengan
pembilang, penyebut dengan penyebut, kemudian membagi pembilang dan
penyebut.
 Sedangkan untuk pembagian yaitu dengan cara menggunakan rumus
porogapit atau dapat dilakukan dengan memfaktorkan pembilang dan
penyebutnya terlebih dahulu, kemudian dibagi dengan faktor sekutu dari
pembilang dan penyebut tersebut.
4. Prosedur
 Menyajikan permasalahan nyata dalam bentuk aljabar
 Menyelesaikan bentuk aljabar dalam masalah nyata
 Menyelesaikan masalah kontesktual pada operasi bentuk aljabar
 Menyelesaikan masalah nyata pada operasi bentuk aljabar
2. Materi Pembelajaran Remedial
 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan
pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini
alternatif cara untuk memberikan remidi:

33
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan


 Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran
pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Contextual Learning
2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) Tipe STAD
3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang
4. Papan Tulis, dll

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan ajar,
4. Internet,
5. Sumber lain yang relevan

34
H. Langkah-langkahPembelajaran
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (PPK: Religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Latihan Soal Bentuk Aljabar
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
 Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang : Memahami Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

35
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Mengamati
didik kepada Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
masalah melalui memusatkan perhatian pada topic
presentasi materi
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
oleh guru
Bentuk Aljabar
(10 Menit)
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan


Bentuk Aljabar

 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb yang berhubungan dengan

 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan


pembelajaran berlangsung), Literasi
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan

 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan


Bentuk Aljabar
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan

36
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
Bentuk Aljabar
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai :

 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan


Bentuk Aljabar
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
Mengorganisasik Menanya
an peserta didik
ke dalam Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
kelompok mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(10 Menit) berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
Bentuk Aljabar
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya
:

 Bagaimana langkah-langkah menjumlahkan


atau mengurangkan bentuk aljabar?
 Apa syaratnya agar antar suku bisa
dijumlahkan atau dikurangkan?

 Jika tidak ada yang ditanyakan lagi, guru


mengistruksikan peserta didik
bergabung ke dalam kelompok yang telah
dibuatkan guru berdasarkan nilai
ulangan terakhir.
 Sebelum bekerja kelompok, tiap siswa
diberi waktu mengerjakan 1 soal pretest
tentang penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar.
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan
individu dan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
kelompok untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
(Pengerjaan melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,

37
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
LKPD  Membaca sumber lain selain buku teks,
Kelompok) mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk
(20 Menit) mencari dan membaca artikel tentang

 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan


Bentuk Aljabar
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan
solusi masalah terkait materi pokok yaitu

 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan


Bentuk Aljabar
 Aktivitas
 Peserta didik diminta untuk mendiskusikan
LKPD kelompok yang diberikan oleh guru
 Memperaktik
 Mendiskusikan (4C)
 untuk mendiskusikan hasil LKPD dengan cara
menyamakan hasil pekerjaan siswa dengan
siswa lain yang sekelompok. Dengan tanya
jawab
 Saling tukar informasi tentang :
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
Bentuk Aljabar
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)
hasil karya  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
(10 Menit) berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang :
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
Bentuk Aljabar

38
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang
 Memahami Penjumlahan dan Pengurangan
Bentuk Aljabar
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja
yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi
proses Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
pemecahan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:
masalah  Memahami Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk
(10 Menit) Aljabar
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Tiap kelompok diminta menghitung skor
akhir dari LKPD yang dikerjakan untuk
selanjutnya diketahui kelompok mana dengan
skor tertinggi dan diberi penghargaan.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :

39
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Sikap
1) Obeservasi ( Jurnal )
2) Penilaian Diri
3) Penilaian Antar Teman
b. Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
c. Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
(Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun
kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian :
remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
 Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
 Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tuntas.
 Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas..
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya
 Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk
dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam pelajaran;
40
 Belajar mandiri, yaitu siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan sendiri/
individual;
 Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan beberapa konten pada tema
tertentu sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu.

Jakarta, 14 Oktober 2019

Mengetahui

Guru Pamong Mahasiswa PKM

Andycor Hanu, S.Pd Fauzi Ramadhan


NIP . 196007201987121003 NIM. 3115160528

42
NILAI

Lembar Kerja Peserta Didik


Nama : 1.

2.

3.

4.

5.

Hari/Tanggal :

Petunjuk Kerja: Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VII/I
1. Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan cermat dan teliti
2. KerjakanMateri
soal yang dianggap
Pokok mudah terlebih
: Penjumlahan dahulu
dan Pengurangan Aljabar
3. Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal , dapat bertanya
kepada bapak/ibu guru
4. Selamat mengerjakan.

1. Ibu membeli bahan-bahan untuk memasak di acara pernikahan kakak. Untuk


memasak sayur sop, ibu membeli 12 kg wortel, 20 kg kol, dan 23 kg kentang.
Jawab:
Ternyata yang terpakai hanya 10 kg wortel, 15 kg kol, dan 18 kg kentang.
Kita misalkan wortel sebagai a, kol sebagai b dan kentang sebagai c.
Berapakah banyak masing masing sayuran yang tersisa?
Banyak belanjaan ibu mula-mula adalah (... a + ... b + ... c)

Banyak belanjaan ibu yang terpakai adalah (... a + ... b + ... c)


Banyak belanjaan ibu yang tersisa adalah:

= (... a + ... b + ... c) - (... a + ... b + ... c)

= (... a - ... a) + (... b - ... b) + (... c - ... c)


43
= ... a + ... b + ... c

Jadi, sayuran ibu yang tersisa adalah ... kg wortel, ... kg kol, ... kg kentang
2. Ayah membeli 10 sak semen, 100 batu bata dan 12 batang pipa, sudah dipergunakan
untuk membangun rumah 2 sak semen, 50 batu bata dan 5 batang pipa, karena
diperkirakan kurang, ayah membeli lagi 4 sak semen, 20 batu bata dan 7 batang pipa.
Berapakah sisa akhir dari bahan bangunan yang dimiliki ayah?

Jawab:

3. (15 𝑖 − 14 𝑗 + 13 𝑘) + (−30 𝑖 − 45 𝑗 + 51𝑘) = ⋯

44
4. Tulislah bentuk aljabar yang hilang di setiap lingkaran kosong berikut ini

--Selamat Mengerjakan--

45
Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik
Materi: Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

1. Ibu membeli bahan-bahan untuk memasak di acara pernikahan kakak. Untuk


memasak sayur sop, ibu membeli 12 kg wortel, 20 kg kol, dan 23 kg kentang.
Ternyata yang terpakai hanya 10 kg wortel, 15 kg kol, dan 18 kg kentang.
Berapakah banyak masing masing sayuran yang tersisa?

Jawab:

Kita misalkan wortel sebagai a, kol sebagai b dan kentang sebagai c.


Banyak belanjaan ibu mula-mula adalah (12 a + 20 b + 23 c)
Skor
Banyak belanjaan ibu yang terpakai adalah (10 a + 15 b + 18 c) 50
Banyak belanjaan ibu yang tersisa adalah:

= (12 a + 20 b + 23 c) - (10 a + 15 b + 18 c)

= (12 a - 10 a) + (20 b - 15 b) + (23 c - 18 c)

=2a+5b+5c

Jadi, sayuran ibu yang tersisa adalah 2 kg wortel, 5 kg kol, 5 kg kentang

46
2. Ayah membeli 10 sak semen, 100 batu bata dan 12 batang pipa, sudah
dipergunakan untuk membangun rumah 2 sak semen, 50 batu bata dan 5 batang
pipa, karena diperkirakan kurang, ayah membeli lagi 4 sak semen, 20 batu bata dan
7 batang pipa. Berapakah sisa akhir dari bahan bangunan yang dimiliki ayah?

Jawab: Skor
100
Kita misalkan semen sebagai a, batu bata sebagai b dan batang pipa sebagai c.
Banyak belanjaan ayah mula-mula adalah (10 a + 100 b + 12 c)

Banyak belanjaan ayah yang terpakai adalah (2 a + 50 b + 5 c)


Banyak tambahan belanjaan ayah adalah (4 a + 20 b + 7 c):

= (10 a + 100 b + 12 c) - (2 a + 50 b + 5 c) + (4 a + 20 b + 7 c)

= (10 a - 2 a + 4 a) + (100 b - 50 b + 20 b) + (12 c - 5 c + 7 c)

= 12 a + 70 b + 14 c
Jadi, bahan bangunan ayah tersisa adalah 12 sak semen, 70 batu bata, dan 14 batang pipa

47
3. (15 𝑖 − 14 𝑗 + 13 𝑘) + (−30 𝑖 − 45 𝑗 + 51𝑘) = ⋯

= (15 𝑖 − 14 𝑗 + 13 𝑘) + (−30 𝑖 − 45 𝑗 + 51𝑘)


Skor
= (15 𝑖 + (−30𝑖)) + (−14 𝑗 + (−45𝑗)) + (13 𝑘 + 51𝑘)) 50

= −15 𝑖 + (−59 𝑗) + 64 𝑘

= −15 𝑖 − 59 𝑗 + 64 𝑘

4. Tulislah bentuk aljabar yang hilang di setiap lingkaran kosong berikut ini

3x + 11

Skor
4x + 9 100

7x + 2

Skor LKPD total = 300

Nilai Kelompok = Skor : 3

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

Anda mungkin juga menyukai