Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL MEDIA PEMBELAJARAN KAHOOT

Pembelajaran Matematika Berbasis TIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS

Disusun Oleh:

1. Khoirunisa (3115162750)
2. Riam Nurussilmah (3115160827)
3. Rizkia Rakhma (3115161591)
4. Soeharno (3115165482)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
PENGGUNAAN Kahoot! SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BERBASIS TIK PADA MATERI ALJABAR

Pengantar

Pembelajaran berbasis tekhnologi kini menjadi perbincangan yang hangat, utamanya di


kalangan masyarakat yang mengikuti perkembangan tekhnologi, revolusi perkembangan ini
akan membawa dampak yang baik apabila masyarakat dan pemerintahan mengikuti dengan
baik perkembangan tekhnologi tersebut, namun untuk masyarakat dan pemerintah yang
gagap akan perkembangan dan kurang sigap dalam membaca peluang, maka perkembangan
tekhnologi ini akan menjadi sebuah ancaman untuk perkembangan masyarakat itu sendiri,
Pembelajaran berbasis tekhnologi ini akan berdampak pada banyak hal, mulai dari pola
kompetisi hingga merombak sistem ekonomi, gaya hidup, juga pola dan sistem pendidikan
dalam masyarakat. Siswa sebagai komponen dalam sistem pendidikan yang kemudian akan
di proses menjadi manusia berkualitas sesuai dengan tujuan nasional pendidikan akan
menjadi perhatian utama dalam menjawab tantangan pendidikan tersebut.
Dalam penerapannya, pembelajaran berbasis TIK memfokuskan kepada tekhnologi
sebagai alat bantu utama dalam meningkatkan kinerja kerja manusia, banyak hal dalam
pembelajaran tersebut dikembangkan dan dioperasikan menggunakan softwere dan juga
platform yang berbasis pada tekhnologi, kesadaran inilah yang menuntut para pendidik untuk
melakukan perombakan sistem pembelajaran yang harus mengikuti perkembangan
tekhnologi tersebut.
Matematika sebagai ilmu yang dapat digunakan pada segala bidang harus dikuasai para
siswa sebagai salah satu modal utama peserta didik. Selain untuk sarana belajar aktif, kreatif
dan inofatif, pembelajaran berbasis tekhnologi akan meningkatkan minat dan juga jiwa
kompetisi para peserta didik.
Namun sayangnya matematika sebagai salah satu mata pelajaran wajib sampai saat ini
masih menjadi pelajaran yang sulit untuk para siswa, banyak siswa yang mengeluhkan
tentang sulitnya memahami matematika, ditambah lagi masih ada saja pendidik yang
melakukan proses belajar mengajar dengan metode primitif yang tidak mengikuti
perkembangan tekhnologi sehingga peserta didik akan sulit berkembang dan berkompetisi
dalam dunia kerja nantinya.
Pendidik sebagai salah satu komponen utama dalam pendidikan mempunyai peran yang
penting dalam menunjang perkembangan tersebut, Pendidik harus sadar akan pentingnya
matematika sebagai suatu ilmu yang tidak dianggap sebagai ilmu hitung saja, oleh karenanya
guru harus merencanakan dengan baik proses belajar dan strategi yang baik dalam
pembelajaran matematika hal ini tentunya agar para siswa menjadi tertarik untuk
mempelajari matematika. Karena pembelajaran beebasis tekhnologi berfokus pada
penerapan tekhnologi, maka penulis ingin mengajak pembaca untuk mengembangkan
penerapan tekhnologi dalam proses belajar siswa dengan menggunakan Kahoot! Sebagai
sarana belajar aktif, kreatif dan inovatif bagi peserta didik.

Pembahasan

Kahoot! merupakan sebuah platform pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk


meningkatkan kemampuan belajar peserta didik yang berbasis tekhnologi berupa game
interaktif yang dapat diakses secara gratis oleh siapa saja yang ingin belajar dan
mengembangkan kemampuan diri. Kahoot! pada umumnya digunakan untuk mengelola kuis,
diskusi, maupun survei. Sejak dilincurkan pada Agustus 2013 di Norwegia, kini Kahoot!
telah diakses oleh lebih dari 50 juta orang dari berbagai negara.

Pada umumnya, Kahoot! dipergunakan sebagai salah satu teknologi pendidikan yang
mendukung proses pengembangan pembelajaran di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Terdapat tiga jenis game pembelajaran pada Kahoot!, diantaranya Berbentuk kuis pilihan
ganda, Jumble (Memindahkan jawaban ke dalam urutan yang benar), dan Survei. Kahoot!
dapat diakses melalui Web Browser atau pun Aplikasi oleh siswa maupun guru. Kahoot!
Dapat digunakan untuk meninjau seberapa jauh pengetahuan siswa, penilaian formatif, atau
pun sebagai selingan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Game pada Kahoot! dapat dibuat
oleh siapa saja dan tidak dibatasi tingkat usia atau pun subjek. Sebagai siswa, banyak alasan
memilih untuk menggunakan Kahoot! Diantaranya,

1 Fleksibel,

Dalam penerapannya pada proses pembelajaran, penerapan kahoot terbilang fleksibel


karena siswa tidak terbatas oleh waktu dan tempat baik untuk mengakses maupun
pada proses pengerjaan kuis

2 Simpel,

Untuk mengakses Kahoot! Terbilang mudah, karena siswa hanya membutuhkan


koneksi internet untuk dapat masuk dan bergabung dalam sebuah kuis interaktif yang
terdapat pada Kahoot!

3 Berbeda,

Konsep pembelajaran terbilang baru dan juga interaktif karena proses pembelajaran
yang berbeda saat menggunakan Kahoot! Dengan basis game yang tentunya akan
menambah semangat juga jiwa kompetitif peserta didik

4 Menarik,

Pembelajaran yang menerapkan tekhnologi dan berbasis game merupakan gagasan


baru untuk banyak peserta didik di Indonesia, tentunya hal ini akan menarik bagi
siswa untuk mengembangkan diri.
5 Global,

Pada platform Kahoot! sendiri, terdapat fitur yang memudahkan siswa untuk
mengakses pembelajaran secara universal, sehingga peserta didik dapat bermain
dengan siswa dari berbagai belahan dunia

6 Gratis

Kahoot! merupakan platform pembelajaran yang disediakan secara gratis untuk siapa
saja yang ingin mengembangkan diri, kita dapat mengakses melalui laman resmi
Kahoot! atau bisa dengan melakukan pengunduhan di Playstore atau aplikasi sejenis
untuk melkukan pengunduhan.

A. Cara Kerja Kahoot!


1. Akses https://create.kahoot.it
2. Log-in terlebih dahulu ke akun Kahoot! (untuk guru).
3. Untuk memulai kuis, guru membuat jenis kuis yang akan diikuti. Klik create new
lalu pilih jenis kuis, misal Quiz yang akan dipilih.
4. Isi judul kuis, topik kuis. Jika ingin tampilan jauh lebih menarik bisa
menambahkan cover. Lalu klik, Ok, go.
5. Add Question untuk menambah pertanyaan-pertanyaan pada Quiz.
6. Tulisan pertanyaan pada kolom Question, tulis 4 pilihan jawaban, guru juga dapat
mengatur lama waktu pengerjaan di menu Time Limit. Untuk tampilan soal yang
lebih interaktif, tambahkan gambar. Ulangi langkah 5 & 6 sampai jumlah
pertanyaan yang diinginkan. Klik Save untuk menyimpan Quiz.
7. Lalu guru memberikan link atau PIN Quiz yang akan dimasukkan oleh siswa
untuk mengikuti Kuis. Siswa dapat memasukan PIN pada halaman awal
https://kahoot.it lalu masukkan nama.
8. Setelah semua siswa telah terdaftar, guru dapat klik Start untuk memulai Quiz.
9. Guru membutuhkan sebuah layer proyektor untuk memunculkan pertanyaan-
pertanyaan karena yang akan tampil pada layar siswa hanya pilihan jawaban saja.
10. Jika waktu pertanyaan habis, akan muncul hasil jawaban siswa dengan rangking
sesuai ketepatan dan kecepatan menjawab.
11. Jika Quiz sudah selesai, guru dapat menyimpan hasil Quiz dalam bentuk excel.
TAMPILAN KUIS PADA LAYAR GURU

KLIK START

Siswa yang mengikuti kuis berjumlah 1 orang dengan nama siswa rii

Tampilan pertanyaan pada

layar guru

Tampilan Akhir ketika game selesai dimainkan.

Klik save result untuk


menyimpan hasil kuis
kedalam bentuk excel
TAMPILAN KUIS PADA LAYAR SISWA

Tampilan Quiz pada Smartphone dan PC

B. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Kahoot!


1). Guru
a. Kelebihan
(1). Mudah digunakan. Guru dapat membuat Quiz kapan pun dan dimanapun.
(2). Tampilan yang menarik siswa untuk bersemangat dalam mengerjakan kuis
(3). Hasil kuis dapat diterima dalam bentuk excel
(4). Menumbuhkan semangat siswa untuk berkompetisi untuk mengerjakan kuis
dengan tepat dan cepat
(5). Fitur-fitur yang mumpuni, bisa menambahkan gambar dan menampilkan
video sebelum memulai quiz.
b. Kekurangan
(1). Terlalu banyak menu di Kahoot! Sehingga membingungkan untuk
pengalaman pertama
(2). Beberapa fitur tidak dapat di akses. sepserti fitur kelas yang hanya dapat di
akses jika telah melakukan upgrading ke Kahoot! Premium.
(3). Aplikasi belum tersedia dalam bahasa Indonesia, sehingga untuk beberapa
pendidik yang kurang fasih dalam berrbahasa inggris akan mengalami
kesulitan dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan Kahoot!

2). Siswa
a. Kelebihan
(1). Tampilan Kahoot! sangat menarik dengan perpaduan warna sederhana dan
mirip jejaring sosial, siswa akan tertarik untuk mengakses Kahoot!
(2). Pada setiap pengerjaan kuis, terdapat backsound musik selama proses
pengerjaan berlangsung
(3). Siswa bisa memainkan games asik di luar kelas yang tentunya dengan materi
pembelajaran yang mendukung
(4). Terdapat perolehan skor untuk mengetahui seberapa banyak soal yang
berhasil terjawab oleh siswa, serta siswa dapat melihat skor siswa lain dengan
diurutkan berdasarkan perolehan skor tertinggi ke terendah.
b. Kekurangan
(1). Siswa terkadang merasa kebingungan karena bahasa yang digunakan dalam
kahoot adalah bahasa inggris
(2). Setiap jawaban yang benar ataupun salah tidak dilengkapi dengan penjelasan
yang tepat
(3). Harus selalu terhubung dengan jaringan internet
Penutup

Kompetisi dan revolusi pembelajaran membawa tantangan baru bagi para pendidik,
perombakan konsep, model, metode, pendekatan merupakan substansi khusus yang menjadi
polemik dalam menghadapi tantangan pada pematangan proses pembelajaran Matematika,
Kahoot! yang merupakan sebuah sarana media pembelajaran berbentuk platform berbasis
game merupakan salah satu jawaban dari tantangan kompetisi rersebut, Kahoot! yang
merupakan sarana pembelajaran berbasis game kompetitif dapat membantu meningkatkan
semangat, kreatifitas, peserta didik dalam memahami dan berkompetisi dalam proses
pembelajaran matematika, namun kurangnya sosialisasi dan pematangan dalam penggunaan
platform ini menghambat peningkatan dalam proses pembelajaran secara menyeluruh di
Indonesia itu sendiri, di harapkan pemerintah, pendidik juga peserta didik terus
mengembangkan dan mensosialisasikan segala macam sarana pembelajaran yang dapat
membantu proses pembelajaran demi peningkatan kualitas pendidik maupun peserta didik
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai