Anda di halaman 1dari 5

Nama : Cintana Olinta Putri Sarabis

NIM : 185020301111068

Mata Kuliah / Kelas : AKM 3 / CD

CHAPTER 20

Akuntansi Pensiun dan Tunjangan Pascakerja

Program Pensiun adalah perjanjian yang menetapkan dimana pemberi kerja atau majikan
memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawannya setelah mereka pensiun atas jasa-
jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja.

Alur dari program pensiun itu sendiri adalah kontribusi yang telah diberikan oleh karyawan
terhadap perusahaan yang kemudian diajukan dan diurus oleh administrator rencana pensiun. Dan
keuntungan atas program tersebut (berupa tunjangan) diberikan kepada karyawan yang telah
pensiun.

Beberapa Program Pensiun adalah :

1. Kontribusi : Para karyawan secara sukarela melakukan pembayaran untuk meningkatkan


manfaat mereka.

2. Non-kontribusi : Majikan menanggung seluruh biaya.

3. Program Pensiun yang Memenuhi Syarat : Menawarkan manfaat pajak.

Dana pensiun harus merupakan badan hukum dan akuntansi yang terpisah.

Jenis dari Program Pensiun :

1. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined-Contribution Plan)


Dalam program ini pemberi kerja setuju untuk mengkontribusikan ke dalam sebuah
perwalian pensiun suatu jumlah tertentu selama periode tertentu berdasarkan rumus yang
ditetapkan.Rumus tersebut memperhitungkan faktor-faktor seperti umur, lama masa kerja
karyawan, laba pemberi kerja, dan tingkat kompensasi.
Program ini hanya menetapkan kontribusi dari pemberi kerja, sedangkan besarnya
tunjanganyang nantinya akan dibayarkan kepada karyawan tidak ada ketetapannya. Jumlah
tunjangan pensiun yang nantinya akan diterima karyawan tergantung dari :
 Jumlah awal yang dikontribusikan kepada perwalian pensiun
 Laba yang terakumulasi dalam perwalian
 Perlakuan terhadap pengurangan dana karena karyawan lain mungkin pensiun
sebelum waktunya
Jumlah imbalan pascakerja yang diterima pekerja juga ditentukan oleh jumlah iuran yang
dibayar oleh entitas (dan mungkin juga oleh pekerja) ke program imbalan pascakerja atau
perusahaan asuransi, ditambah hasil investasi iuran tersebut.
Entitas harus mengakui iuran yang terutang untuk periode berjalan:
 Sebagai kewajiban, setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar. Jika
pembayaran iuran melebihi iuran yang terutang sebelum tanggal pelaporan,maka
entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai asset.
 Sebagai beban, kecuali bab lain mensyaratkan biaya tersebut diakui sebagai bagian
biaya perolehan suatu aset seperti persediaan atau aset tetap

Formula yang umum digunakan untuk menentukan besarnya manfaat pensiun untuk Program
Pensiun Manfaat Terdiri atas:

 Final Earning Pension Plan. Perhitungan besarnya manfaat pensiun menurut formula
final earning pension plan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir
peserta pada saat mencapai usia pensiun yang biasanya ditetapkan maksimum masa
kerjanya (past services) misalnya 35 tahun.
 Final Average Earning. Perhitungan manfaat menuningrut formula final average earning
pada dasarnya hampir sama dengan formula final earnings, namun perhitungan dilakukan
berdasarkan rata-rata gaji pada beberapa tahun terkhir saja contoh 2atau 5 tahun terakhir.
 Career Average Earnings. Perhitungan manfaat pensiun berdasarkan formula career
average earnings dihitung dari persentase tertentu terhadap masa kerja dan gaji rata-rata
selama masa karier karyawan.
 Flat Benefit. Program flat benefit didasarkan atas jumlah uang tertentu untuk setiap tahun
masa kerja atau lebih ditetapkan nilai manfaat pensiun untuk semua karyawan yang
pensiun setelah memenuhi masa kerja minimum.

2. Program Pensiun Tunjangan Pasti (Defined-Benefit Plan)

Program ini menetapkan jumlah tunjangan yang akan diterima karyawan pada saat pensiun.
Jadi, berapa jumlah tunjangan yang akan diterima karyawan pada saat pensiun nanti sudah
ditentukan sebelumnya. Rumus yang biasanya digunakan menetapkan bahwa tunjangan itu
merupakan fungsi dari sekian tahun masa kerja karyawan dan tingkat kompensasi
karyawan ketika ia mendekati pensiun. Dengan imbalan pasti, kewajiban entitas adalah
menyediakan imbalan yang telah disepakati kepada pekerja dan mantan pekerja, dan risiko
actuarial (dimana imbalan akan lebih besar daripada yang diperkirakan) dan risiko investasi
secara substantif berada pada entitas. Jika pengalaman aktuarial ataui investasi lebih buruk
daripada yang diperkirakan, maka kewajiban entitas akan meningkat.
Dalam menerapkan prinsip pengakuan umum untuk program imbalan pasti, maka entitas
mengakui:
 Kewajiban atas kewajiban yang timbul dalam program imbalan pasti neto setelah
aset program (kewajiban imbalan pasti atau defined benefit liability); dan
 Mengakui perubahan neto dalam kewajiban tersebut selama periode sebagai biaya
program imbalan pasti selama periode tersebut.

Program Pensiun Iuran Pasti (Defined-Contribution Plan)


 Kontribusi pemberi kerja ditentukan oleh rencana (tetap)
 Risiko ditanggung oleh karyawan
 Manfaat berdasarkan nilai rencana

Program Pensiun Tunjangan Pasti (Defined-Benefit Plan)


 Manfaat yang ditentukan oleh rencana
 Kontribusi pemberi kerja bervariasi (ditentukan oleh Aktuaris)
 Risiko ditanggung oleh majikan
Komponen Atas Beban Pensiun :
1. Biaya Layanan

Merupakan beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan pensiun (proyeksi kewajiban
tunjangan) kepada karyawan atas jasa yang mereka berikan selama tahun berjalan. Aktuaris
menghitung biaya jasa (service cost) sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang dioeroleh
karyawan selama tahun berjalan.

2. Bunga Atas Liabilitas


Bunga untuk periode pada tanggal proyeksi keuntungan luar biasa selama periode tersebut. Suku
bunga (tingkat penyelesaian) harus mencerminkan tingkat di mana perusahaan dapat secara efektif
menyelesaikan manfaat pensiun.

3. Pengembalian Aktual Pada Program Aktiva

Jika pengembalian aktual bernilai positif selama periode berjalan, maka jumlah itu dikurangkan
dalam perhitungan beban pensiun. Tetapi jika bernilai negatif, maka jumlah tersebut ditambahkan
dalam perhitungan beban pensiun)

4. Amortisasi pada yang Belum Diamortisasi Biaya Layanan Sebelumnya

Metode amortisasi yang biasa dipakai adalah metode jumlah tahun masa kerja, tetapi
diperbolehkan juga metode alternatif yaitu dengan metode garis lurus sepajang sisa masa kerja
rata-rata para karyawan.

5. Keuntungan atau Kerugian


Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai pertukaran atas
jasa yang diberikan oleh pekerja, termasuk direktur dan manajemen.

Terdapat empat jenis imbalan kerja :

 Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain pesangon pemutusan
kerja yang jatuh tempo seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pekerja
memberikan jasanya.
 Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangon pemutusan kerja yang
terutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.
 Imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah imbalan kerja (sekain imbalan
pascakerja dan pesangon pemutusan kerja) yang tidak seluruhnya jatuh tempo dalam waktu
12 bulan setelah pekerja memberikan jasanya.
 Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat 1) Keputusan
entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pension normal, atau 2) Keputusan
pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela dengan imbalan
tertentu.

Ciri-Ciri Program Pensiun


 Program pensiun iuran pasti, mengharuskan pemberi kerja menginvestasikan uang dalam
jumlah tetap atas nama karyawan selama masa kerja karyawan.
 Program pensiun imbalan pasti, pemberi kerja menanggung resiko investasi dalam
mendanai pembayaran uang pension dimasa depan. Karenanya, banyak perusahaan telah
mengganti program dengan imbalan pasti ke program pension iuran pasti.
 Peran aktuaris (juru taksir).

https://www.academia.edu/35245327/Ch20-
AccPension_PostretirementBenefit.Kieso
https://www.scribd.com/document/409882208/AKM-Chapter-20-Akuntansi-
Pensiun-docx
https://klikoblog.wordpress.com/2015/10/21/rangkuman-akm-2-chapter-20-
akuntansi-pensiun-tunjangan-pasca-pensiun/

Anda mungkin juga menyukai