Anda di halaman 1dari 2

Materi Audiensi seputar permasalahan guru Bimbingan

Konseling

1. Layanan Klasikal Tatap Muka


Pada dasarnya kami sangat membutuhkan adanya jam tatap muka terjadwal
layaknya guru mata pelajaran terutama untuk mendukung layanan informasi dan
orientasi sebagai usaha prefentif agar ketika siswa menghadapi permasalahan sudah
mempunyai informasi tentang permasalahan yang sedang dilaminya juga langkah-
langkah dalam penyelesaian masalah.
Alhamdulilah selama 14tahun saya menjadi guru BK selalu mendapatkan
1jp(40menit)/minggu/rombel. Yang jadi permasalahan bagi saya ketika jam tatap muka
dikelas berbenturan dengan permasalahan-permasalahan yang sifatnya layanan
responsive. Hal ini terjadi karena karena siswa binaan saya sebanyak 10rombel dengan
rata-rata 36 siswa/perbel dan masih ada tambahan sebagai piket.

2. Sistem Dapodik
Saya merasa lebih cocok untuk kevalidan dalam system dapodik mengacu pada
kewajiban guru BK adalah 5rombel(equivalen dengan 24JP). Kenapa tidak 150-250
Siswa karena biasanya SK KepSek tentang pembagian tugas dan bimbingan dalam
setiap semester membebankan pada guru BK dengan rombel bukan dengan jumlah
siswa.

3. Fungsi dan peran guru BK


Banyak fungsi dan peran guru BK yang dilapangan menjadi tumpang tindih hal
ini karena banyak guru BK yang tidak berkualifikasi pendidikan BK/Psikologi tetapi
dari disiplin ilmu yang lain.Hal ini saya amati pada saat saya mengikuti PLPG di
Universitas Mulawarman tahun 2013. Ada yang guru PPKn,Olahraga,B.Indonesia
,Kebetulan waktu itu kami ber 40an yang 5 asli S.Pd BK,3 Alumni Psikologi dan
sisamya dari mapel lain.
Disamping hal tersebut banyak stik holder mulai dari Kadinas,Bidang GTK
Kepala Sekolah juga rekan sejawat yang banyak tidak paham tentang Bimbingan
Konseling. Dan tidak jarang guru BK diserahi tugas sebagai Kesiswaan yang
kenyataannya prinsip BK bertentangan dengan kesiswaan(menurut Saya)
4. Modul BK terstandar
Kami sangat berharap adanya modul BK yang terstandar dan difasilitasi oleh
kemdikbud. Setidaknya dengan adanya modul BK yang terstandar dan berpayung
hokum mendorong stik holder untuk memberikan jam tatap muka bagi guru BK.
Manfaat bagi guru BK sendiri,untuk menyamakan materi yang diberikan
kepada siswa akan tetapi dalam pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan need
assesmen masing-masing sekolah.Meskipun ada Modul BK yang terstandar akan tetapi
karena BK bukan Mata pelajaran maka materi yang disampaikan hanya yang
dibutuhkan oleh siswa berdasarkan pada need assesmen yang sudah dilakukan oleh
guru BK.

5. Pemenuhan Sarpras
Alhamdulilah ditempat saya untuk ruangan sudah seukuran ruang kelas akan
tetapi tidak tersekat-sekat dalam ruang konseling kelompok,individu,dst. Kami sudah
mencoba membuat proposal dan katanya disetujui semua tetapi sampai kurang lebih
tidak terealisasi.Intinya secara umum Sarpras belum terpenuhi
Selama 8tahun saya berdinas di Balikpapan baru 1x mengikuti Bimtek BK
dengan narasumber Nasional akan tetapi yang menyelenggarakn pihak dikmen,karena
kekurangan peserta maka kami yang dikdas ada yang di ikutkan.Saya pernah
mengusulkan kepada MGBK untuk mengadakan BIMTEK/WORKSHOP dengan
narasumber Nasional tetapi selalu dijawab tidak adanya pendanaan.

Anda mungkin juga menyukai