Anda di halaman 1dari 7

DESKRIPSI DIRI GURU

A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN


A.1. USAHA KREATIF
Saya bertugas sebagai guru PJOK sesuai dengan ijazah dan bidang yang saya
kuasai. Mata pelajaran PJOK adalah mata pelajaran yang hanya ada 1 kali setiap
minggunya. Mata pelajaran PJOK merupakan salah satu mata pelajaran favorit bagi
mayoritas siswa. Dengan adanya mata pelajaran PJOK, selain mendapatkan
pengetahuan tentang olahraga, siswa juga dapat bermain.
Mata pelajaran PJOK merupakan mata pelajaran yang menggabungkan antara
teori dan praktik. Jadi tidak terfokus pada teori atau praktik saja, melainkan ada
hubungan antara keduanya. Maka dari itu saya memberikan teori terlebih dahulu lalu
dilanjutkan dengan praktik dan terakhir evaluasi.
Di SDN Randuagung 2, tempat saya bertugas mata pelajaran PJOK selalu
dinanti-nanti siswa. Siswa sangat antusias dalam pelajaran PJOK. Hal ini dikarenakan
mata pelajaran hanya 1 kali dalam satu minggu dan prosses KBM lebih sering berada
di luar kelas. Jadi membuat siswa tidak bosan dan senang dalam mengikuti pelajaran
PJOK.
Sebagai seorang guru PJOK, saya menyadari bahwa pembelajaran PJOK juga
ada permasalahan. Permasalahan itu bisa berasal dari saya maupun siswa. Dari saya
bisa saja saya kurang memodifikasi pembelajaran PJOK dan kurangnya sarana dan
prasarana sehingga kreativitas anak belum bisa dioptimalkan. Dari segi siswa,
biasanya siswa tidak memperhatikan materi PJOK dan hanya niat bermain sendiri
saat pelajaran PJOK. Sehingga hanya bermain yang didapatkan saat pelajaran PJOK.
Dengan fenomena yang memprihatinkan ini, jika dibiarkan terus menerus dari
waktu ke waktu akan berdampak buruk pada diri siswa secara khusus dan pada diri
saya sebagai guru dan sekolah tempat saya mengajar secara umum. Dengan
memperhatikan kondisi yang tidak menguntungkan ini, saya mencoba mencari jalan
keluar agar para siswa saya tersebut menjadi sadar akan pentingnya bersungguhsungguh dalam mengikuti pelajaran PJOK sehingga menjadi paham dan mengerti
dengan setiap pelajaran yang saya sampaikan.
Usaha yang saya lakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kenyamanan
siswa dalam memperoleh pelajaran PJOK yaitu saya melakukan beberapa tindakan.
Tindakan yang saya lakukan contohnya yaitu membimbing siswa untuk mengenal
permainan-permainan

yang

tradisional,

seperti

gobak

sodor. Memodifikasi

pembelajaran PJOK, misal dalam pembelajaran bola voli. Dalam pembelajaran bola
voli saya memodifikasi menjadi bola voli mini.
Pada saat pembelajaran PJOK, saya mengajak siswa untuk di dalam kelas
dulu untuk memberikan materi dengan waktu 10 menit. Selanjutnya saya mengajak

siswa ke luar kelas dan memperjelas materi yang telah disampaikan dengan contoh
dipraktikkan. Setelah itu siswa dibagi menjadi kelompok dan mereka mempraktikkan
sendiri materi yang telah saya ajarkan. Saya disini membimbing siswa untuk benarbenar memahami materi PJOK. Pembelajaran berakhir saya dan siswa mengevaluasi
pembelajaran.
A.2. DAMPAK INSTRUKSIONAL
Sebelum saya menerapkan gagasan-gagasan tersebut pada siswa yang saya
ajarkan biasanya siswa hanya sebagian siswa yang aktif saat pmbelajaran PJOK,
sebagian bermain sendiri. Oleh karena itu sudah tanggung jawab sebagai guru agar
proses kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi optimal. Guru memberikan sebuah
alternative pembelajaran yang mengajak siswa untuk lebih antusias dan menikmati
pembelajaran PJOK dengan baik.
Melalui modifikasi pembelajaran PJOK, sarana dan prasarana yang dirasa
kurang menjadi tidak berarti. Siswa tetap diberikan pembelajaran sebagaimana yang
ada di kurikulum. Siswa menjadi lebih antusias dan terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.
Salah satu contoh yaitu pada saat pembelajaran bola voli. Bola voli biasanya
menggunakan lapangan yang cukup luas, bola voli, dan net. Jika bola voli diterapkan,
bukan tidak mungkin akan menjadi bahaya karena bola yang cukup keras. Lapangan
di sekolah juga kurang memadai. Oleh karena itu perlu modifikasi pembelajaran.
Penerapan modifikasi bola voli mini ini dilakukan sesuai dengan aturan yang
ada pembelajaran bola voli biasanya. Ukuran lapangan dirubah ukurannya, bola
menggunakan bola plastik, dan net terbuat dari tali raffia. Pelaksanaannya agar semua
siswa bisa terlibat langsung yaitu siswa dibentuk menjadi kelompok. Dimana ada
kelompok yang bermain bola voli dan ada kelompok yang menjadi wasit. Setiap
kelompok bergantian untuk memainkan peran masing-masing. Dengan hal ini siswa
menjadi akftif dan terlibat langsung pada pembelajaran. Sehingga tujuan dari
pembelajaran PJOK menjadi tercapai.
A.3. KEDISIPLINAN
Kedisiplinan bagi saya merupakan salah satu bentuk dari keteraturan.
Manakala kita teratur pada segala hal yang kita perlukan itu menunjukkan bahwa kita
merupakan salah seorang yang disiplin. Kesemrawutan merupakan pertanda
kurangnya kesadaran akan kedisiplinan. Teratur dalam berpakaian, tepat waktu dalam
mengajar adalah sebagian contoh dari sekian banyak kedisiplinan.
Untuk mengajarkan keteladanan kepada siswa saya dalam hal kedisiplinan
saya berusaha untuk berpakaian secara rapih sesuai norma atau aturan yang ada serta
mengajar tepat waktu pula. Dalam hal ini jika sudah sampai waktu untuk istirahat

maka pembelajaran saya istrahatkan nanti dilanjutkan kembali setelah jam istirahat
telah selesai.
Untuk melatih kedisiplinan kepada anak didik saya dan melatih mereka untuk
bertanggung jawab pada apa yang ditugaskan saya terapkan dalam beberapa hal
diantaranya :
1. Melakukan penertiban kedisiplinan melalui pemeriksaan atribut seragam.
2. Pemeriksaan fisik seperti kerapian rambut dan kebersihan kuku.
3. Membimbing siswa untuk hidup bersih dengan menyiram kamar mandi dan cuci
tangan.
Anak-anak SD terutama pada siswa yang saya ajar perlu pembiasaan pada
hal-hal yang baik. Dengan pembiasan sejak dini pada usia SD akan terbawa-bawa
sampai pada usia dewasa kelak.
Dengan membimbing siswa untuk memakai seragam dan atribut yang
lengkap, maka akan melatih siswa untuk hidup disiplin. Pemeriksaan fisik dan
membimbing siswa hidup sehat juga akan menimbulkan dampak positif yang sangat
bagus buat perkembangan siswa.
A.4. KETERBUKAAN TERHADAP SARAN DAN KRITK KEPALA
SEKOLAH DAN TEMAN SEJAWAT
Bekerja pada suatu lembaga tertentu seperti dalam sebuah sekolah yang di
dalamnya banyak pegawai lain

untuk bekerja sesuai tugas masing-masing

memajukan lembaga tersebut. Bekerja dengan banyak orang tentu sangat berbeda
dengan bekerja hanya sendiri saja. Bekerja dengan banyak orang yang kita sendiri
menjadi salah satu bagian dari tim tersebut kita harus dapat mejaga prinsip-prinsip
kebersamaan dan kekompakan. Manakala kita tidak mampu untuk menjaga prinsipprinsip kebersamaan dalam suatu tim maka kita akan tergeser dari tim tersebut.
Bekerja dalam satu tim yang kita sendiri menjadi bagian dari tim tersebut
tidak akan terlepas dari apa yang namanya saran dan krtikan baik dari atasan ataupun
dari teman sejawat. Oleh karena itu, saya sebagai seorang pendidik sudah seharusnya
berpikiran luas agar kritik, saran ataupun pendapat yang ditujukan kepada saya, saya
menyikapinya dengan pikiran jernih dan menanggapinya dengan kepala dingin.
Kritik bagi saya merupakan salah satu instrumen untuk instropeksi diri
terhadap apa yang telah saya kerjakan yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah
satu referensi untuk perbaikan diri di masa yang akan datang. Setiap kritik ataupun
saran yang ditujukan kepada saya, tidak langsung ditanggapi begitu saja namun saya
telaah terlebih dahulu kebenarannya secara obyektif. Setelah itu baru saya
menentukan sikap terhadap saran ataupun kritikan tersebut. Jika saran ataupun
kritikan tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya membangun maka saya akan
terima dengan senang hati dan saya akan berusaha untuk memperbaiki diri sesuai

dengan saran tersebut. Kalaupun setelah saya cermati,ternyata saran ataupun kritikan
tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya mencemoohkan, saya tidak langsung
membangun permusuhan dengan orang tersebut tetapi saya sikapi dengan kesabaran.
Salah satu contoh nyata yaitu ada kritikan yang menyebutkan bahwa kegiatan
senam pagi Indonesia dimana sebelum siswa masuk, siswa diwajibkan untuk
mengikuti senam pagi masih belum terlaksana dengan baik. Untuk menanggapi
kritikan ini, saya tidak langsung tanggapi secara emosional tetapi saya dudukan
persoalannya secara rinci.
Untuk mengatasi hal ini, saya minta pengertian dewam guru untuk
meningkatkan kesadarannya agar membantu siswa untuk bisa tertib dan disiplin
dalam melaksanakan senam pagi yang bertujuan agar siswa dalam menerima
pelajaran dalam keadaan bugar.
B. PENGEMBANGAN INSTITUSI SEKOLAH
Tempat saya bertugas saya saat ini adalah di SDN Randuagung 2 Kecamatan
Randuagung Kabupaten Lumajang. Saya bertugas di sekolah ini sajak tahun 2000
yang lalu. Banyak sekali kekurangan yang masih ada pada tempat saya bertugas ini,
salah satunya yaitu sarana prasarana.
Untuk pengembangan institusi sekolah saya memberikan kontribusi apa yang
bisa saya lakukan untuk sekolah. Saya berusaha memberikan kemampuan terbaik
saya dalam pengembangan institusi sekolah. Selain bertugas sebagai guru olahraga,
saya juga membantu dalam pengembangan institusi sekolah. Saya mengembangkan
perpustakaan yang ada di sekolah supaya menjadi tempat membaca yang baik dan
nyaman baik bagi siswa maupun guru. Perpustakaan ditata dengan baik dan bersih.
Karena kondisi ruangan yang kecil, saya mengatur jadwal kunjungan perpustakaan
bagi siswa.
Untuk kegiatan Ekstra Kurikulum yang saya ikuti tercermin pada beberapa hal
berikut :
1. Setiap tahunnya,saya disertakan dalam kegiatan sepak bola untuk usia dini siswa
kelas VI.
2. Sejak tahun 2012 sekarang menjadi pembina olahraga untuk persiapan lomba
O2SN. Saya juga menjadi pelatih KID atletis sehingga menjadi juara 3 tingkat
kabupaten.
3. Sampai tahun 2015, dipercaya sebagai salah seorang pengawas ruang ujian
nasional untuk tingkat SD.

C. PENGEMBANGAN KEGIATAN KESISWAAN


Menjadi seorang guru, tugas dan tangung jawabnya bukan hanya sekedar

mengajar di depan kelas tapi lebih jauh daripada itu yakni sebagi pengajar sekaligus
sebagai pendidik. Guru sebagai pengajar nampak pada kegiatan proses penyampaian
materi pelajaran baik secara teori ataupun secara praktek. Baik di depan kelas
maupun di luar kelas.
Guru sebagai pendidik tercermin pada motto pendidikan yang dicetuskan oleh
Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya MangunKerso,
dan Tut Wuri Handayani Secara umum guru itu sebagai teladan, guru sebagai
motivator dan guru sebagai pembimbing siswa-siswinya.
Adapun peranan saya dalam kegiatan kesiswaan antara lain:
1. Setiap tahun di kecamatan tempat saya bertugas diadakan lomba seni dan olahraga
dalam rangka HUT Republik Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut siswa-siswa SD kami turut mengambil bagian untuk ikut
meramaikan acara tersebut.Pada kegiatan sepak bola dan gerak jalan indah,siswa
kami selalu tampil sebagai juara dua atau juara satu.
2. Tahun 2014 diantara siswa SD kami mewakili kecamatan untuk cabang olahraga
Atletik ,serta beberapa orang siswa putra terpilih untuk memperkuat tim sepak bola.
Hubungan baik antara guru dan siswa harus dapat dijalin dengan sebaikbaiknya. Salah satu tugas yang pailing mendasar bagi seorang guru adalah
mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Saya yakin bahwa tanpa ada
keberadaan guru maka penyampaian ilmu pengetahuan kepada generasi penerus akan
terputus. Menyadari akan tugas mulia dari seorang guru tersebut maka sudah
sepatutnya saya selaku guru harus dapat menjaga hubungan keakraban dan
keharmonisan terhadap siswa saya.
Manakala sikap dan perilaku saya terhadap siswa kurang harmonis sudah
barang tentu siswa akan takut datang ke sekolah untuk menuntut ilmu. Siswa akan
membuat berbagai alasan untuk mendukung kemalasannya agar tidak datang sekolah.
Jika sudah demikian keadaannya maka tujuan untuk memanusiakan manusia melalui
pendidikan tidak akan terwujud. Oleh karena itu sikap dan tingkah laku terhadap anak
didik harus penuh keakraban dan keharmonisan. Dengan demikian diharapkan siswa
akan betah datang ke sekolah tanpa ada paksaan dari orang tuanya lebih-lebih
paksaan dari gurunya.
Seorang siswa jika mendapatkan gurunya mempunyai sikap ramah dan
bersahabat maka dia merasa seolah-olah gurunya bagaikan orang tuanya yang selalu
menjaga dan membimbingnya. Sekalipun demikian seorang guru harus bertindak
tegas dan konsisten terhadap etika dan norma manakala mendapati siswanya
berperilaku tidak etis, berani memberikan sanksi kepada siswanya yang melanggar
tata tertib dan tata krama. Dengan demikian kewibawaan seorang guru tetap terjaga.
Dari beberapa kegiatan yang diikuti oleh siswa sebagaimana yang telah
diuraikan di atas akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan

pertumbuhan siswa baik fisik maupun phsikisnya.

Diantara manfaat yang dirasakan

oleh siswa dengan mengikuti berbagai kegiatan tersebut akan memberikan rasa
percaya diri sehingga dengan demikian perasaan minder dan gugup tampil di depan
orang banyak akan sirna.

Siswa

akan

merasa

bangga

karena

mengharumkan nama sekolahnya walaupun hanya sekedar tingkat lokal.

dapat

PERNYATAAN GURU
Saya guru yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua isi yang saya
deskripsikan adalah benar merupakan aktivitas saya dan sanggup mempertanggung
jawabkan kebenarannya secara moral dan ilmiah
Lumajang, 30 Mei 2015
Guru Yang Diusulkan

Titing Agustin. Y
NIP. 131520367
Saya sudah memeriksa kebenaran deskripsi ini dan menyetujui semua isinya
Mengesahkan,

Mengetahui,

Pengawas

Kepala SDN Randuagung 2

Soeyono, S.Pd

Drs. Sucipto

NIP. 196202201982011007

NIP. 195901031979071004

Anda mungkin juga menyukai