ELEKTRONIKA DASAR 2
OLEH
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Penguat gandengan dc
Dalam praktek biasanya untuk memperoleh suatu penguatan yang cukup besar, dapat
dilakukan dengan menggandeng beberapa penguat atau biasa dikenal dengan penguat
bertingkat. Untuk menjaga agar tegangan panjar (bias) pada suatu tahap tidak terganggu
oleh tahap sebelum dan berikutnya, maka antara penguat-penguat tersebut dipisahkan
dengan kapasitor. Rangkaian semacam ini lebih dikenal dengan penguat gandengan RC.
Penguat gandengan RC hanya bekerja untuk isyarat AC.
Bila isyarat berupa arus/tegangan DC atau bolak-balik dengan frekuensi sangat
rendah, maka diperlukan rangkaian penguat gandengan DC. Pada penguat ini, antara
transistor yang satu dengan yang lainnya dihubungkan secara langsung. Ada beberapa
cara untuk memperoleh penguat gandengan DC diantaranya adalah penguat diferensial
dan penguat hubungan Darlington.
Penguat yang muthakhir tersusun sebagai rangkaian terpadu (integrated circuit-
IC). Dengan IC memungkinkan kita untuk menyusun ribuan transistor ke dalam suatu
2
permukaan silikon (chip) dengan luas hanya beberapa mm . Satu hal yang
menguntungkan dengan IC adalah dengan tanpa kapasitor, kita dapat menghasilkan
penguat dengan frekuensi respon sampai mendekati DC.
dapat diumpankan pada ujung-ujung basis B1 dan B2. Perbedaan (difference) isyarat
pada kedua ujung inilah yang akan dikuatkan, sehingga kita menyebutnya sebagai
penguat diferensial.
+ VC C
R R
L1 L2
B
1 B2
V
Q1 E Q2
RE
IT
-V
EE
E o
v
−i I exp −1
BE
V
T
harga VBE, diperlukan untuk menjamin adanya kesamaan arus yang mengalir. Biasanya
selisih ini berharga dari 50 V – 5 mV.
karenanya untuk dua transistor yang identik kedua arus emitor adalah sebesar
I E1 = I E 2 = I T / 2 (14.2)
Besarnya arus kolektor keduanya adalah hampir sama dengan harga arus emitor di atas,
sehingga kedua tegangan kolektor adalah sebesar
V =V =V −I R
C1 C2 CC E L (14.3)
R R
L1 L2
v v
o1 o2
Q Q
1 2
vi
RE
IT
-V
EE
Gambar 14.2 Pengoperasian mudus bersama
Kita mungkin berharap sistem dapat memberikan keluaran beberapa ratus mV
dengan masukan beberapa mV, tetapi kenyataanya tidak demikian. Tegangan emitor
akan tetap sekitar 0,6 volt di bawah tegangan basis, sehingga tidak akan berharga terlalu
jauh dari -0,6 V. Karenanya besarnya arus total
I T = VEE − 0,6/ RE
hanya akan sedikit berubah. Akibat adanya rangkaian yang simetri, dengan harga vBE
yang identik pada kedua transistor, kedua arus emitor akan tetap berharga sekitar
I E1 = I E 2 ≈ I T / 2
ie ie
RE
it
Pada rangkaian setara operasi modus bersama seperti terlihar pada gambar 14.3, kita melihat
2i e = i t = v e / R E = v i / R E +
1
2 e r (14.4)
≈vi /RE
dan besarnya tegangan keluaran adalah
v01 = vo 2 = −α ie RL
(14.5)
≈ −vi / 2RE RL
keluaran vo1 − vo 2 digunakan, maka penguatan akan berharga nol, maka RL1 dan RL2
mestinya terdapat keserasian (identik).
ri vi / ib
= vi /ie /β + 1
(14.7)
= βvi /vi / 2RE
= 2 β RE
suatu harga yang cukup besar.
Rangkaian di atas, karena sifat simetrinya, berperilaku seperti sepasang penguat
transistor yang paralel tanpa adanya resistor emitor bypassed 2RE.
ve ie1 ie2 RE
v − ve = ie1re1 (14.8)
− v − ve = ie2 re2
+ VC C
R R
L1 L2
+v Q1 Q2 -v
RE
-V
EE
Gambar 14.4 Pengoperasian modus diferensial
+v -v
r r
e1 e2
i i
e1 ve e2
R
ve = −
1
2 ie1 + ie2 re (14.9)
karenanya
ve 0
i = −i
e1 e2
(14.10)
Pada kondisi di atas, kita berharap bahwa kenaikan tegangan emitor karena
masukan bada basis 1 dilawan oleh penurunan tegangan karena masukan pada basis 2.
Dengan demikian setiap transistor mempunyai emitor yang ditanahkan (ac) dan bekerja
secara terpisah sebagai penguat emitor-ditanahkan. Penguatan tegangan dan hambatan
masukan dapat dituliskan sebagai
AV = −RL / re (14.11)
dan ri = β re (14.12)
Utuk masukan yang berharga besar, analisa di atas tidak sesuai lagi.
14.6. Biasanya RE >> re , sehingga v dapat diambil dari ujung re seri dengan tanah
(ground) dan ve = v / 2 . Karenanya kita mempunyai
ie1 = v − ve / re
(14.13)
= 12 v / re
R R
L1 L2
v v
o1 o2
v
r r
e1 e2
i i
e1 ve e2
RE
it
vo1 = −α ie RL
≈ − ie RL (14.14)
= − 12 v RL / re
Jika keluaran diambil secara diferensial, yaitu jika vo1 − vo 2 digunakan sebagai
output, maka besarnya penguatan tegangan adalah
dan vb 2 , maka perlu kiranya mengurangi penguatan modus bersama (CM). Sudah kita
dapatkan bahwa besarnya penguatan untuk CM adalah
maka pengurangan penguatan dapat dilakukan dengan menaikkan RE, yang tidak
secara langsung melibatkan penguatan DM yaitu
Namun dengan menaikkan harga RE , secara langsung akan menaikkan harga VEE,
untuk menjaga agar arus emitor tetap konstan.
Ada cara lain yang lebih baik agar IE selalu berharga tetap, yaitu dengan
menambah satu transistor Q3 seperti terlihat pada gambar 14.7 yang biasa disebut
sebagai pasangan berekor panjang. Jadi rangkaian tambahan ini berfungsi sebagai “
sumber arus tetap” .
+15
3k9 3k9
v v
b1 Q1 Q2 b2
-1 5
5k1
Q3
2k4
2k4
-15
Gambar 14.7 Rangkaian pasangan berekor panjang
+ VC C
vo
vi
RE
-v
EE
Gambar 14.8 Rangkaian pengikut emitor
vo = vi − 0,6
yaitu bahwa keluaran pada emitor “ mengikuti” masukan (dimana harganya akan
berubah-ubah terhadap tanah).
Kita dapat menggunakan pendekatan rangkaian setara isyarat-kecil untuk
menghitung penguatan tegangan dan hambatan masukannya seperti terlihat pada
gambar 14.9. Besarnya penguatan tegangan adalah
vo / vi = RE /RE + re (14.18)
βi e
ib
vi B
re
v
E o
RE
i e
yang mempunyai harga jauh lebih besar dibandingkan dengan hambatan masukan pada
penguat emitor ditanahkan (β re).
vi = ie re + ie − io RE
vo = ie − io RE
dan juga
ie = io + vo / RE
vi vo io vo / RE re
r
v 1+ e
=v −i r
o i o e
R
E
Suku pertama pada ruas kanan persamaan 14.20 adalah merupakan tegangan
keluaran tanpa beban, dan suku kedua adalah penurunan tegangan keluaran pada
hambatan ro , dengan demikian
ro = re RE /re + RE (yaitu re // RE )
atau
ro ≈ re
suatu harga hambatan keluaran yang sangat rendah
Jika pengikut emiter diberi masukan vS dengan hambatan sumber RS , besarnya
keluaran memungkinkan untuk dihitung dengan menggunakan hambatan masukan yang
telah diketahui harganya, dari
ib RS = ie RS /β + 1
Dibandingkan dengan hambatan keluaran pada gambar 14.9 yang besarnya sama
dengan re , maka besarnya hambatan keluaran adalah sebesar
ro ≈ re + RS / β (14.23)
(
β 1i β1 + β2 + β1β2) i
β(β+ 1)i
Q 1
B' Q2
(β+ 1)i
(β + 1) ( β + 1)i
1 2
E'
Gambar 14.10 Rangkaian pasangan Darlington
Jika kita berasumsi arus masukan i seperti diperlihatkan pada gambar 14.10 dan
menghitung arus yang mengalir, akan didapat penguatan efektif β I C '/ I B ' adalah
β β1 β 2 β1 β2
≈ β1 β 2
Pasangan Darlington sering juga digunakan dengan arus emitor yang relatif
tinggi, sehingga β2 relatif kecil; jika tidak Q1 mempunyai berarus rendah sehingga β1
bisa berharga kecil. Namun demikian dengan mudah kita mendapatkan
β = 50 ×100 = 5000
Kita mungkin berangan-angan dapat menghitung re dari arus emitor dari Q2.
Namun demikian Q2 dikendalikan dari sumber (Q1) yang memiliki arus yang sangat
rendah, karenanya memiliki hambatan keluaran yang tinggi. Oleh sebab itu harga re
efektif pasangan Darlington diberikan oleh
re re2 re1 / β2
re = 2 re2
Contoh 1.
Hitung parameter kinerja penguat diferensial seperti terlihat pada gambar 14.7
untuk berbagai isyarat masukan. Transistor penyusun diasumsikan identik dengan
β 250 dan toleransi 1 %.
Jawab:
Pertama kita harus menghitung besarnya tegangan panjar DC
V
B3 = −15 × 2,4 /2,4 + 5,1= −4,8 volt
V
Jadi E3 = −5,4 volt
I T = − 5,4 − − 15/ 2,4 k = 4 mA
I =I
Jadi E1 E2 = 2 mA (transistor identik)
V =V
C1 C2 = 15 − 2 × 3,9 = +7,2 volt
V =V
E1 = −0,6 volt (jika basis ditanahkan)
E2
Semua angka-angka di atas mempunyai toleransi 0,1 V atau 1 %, namun nilai ini tidak
penting untuk dikoreksi. Untuk masing-masing transistor kita mempunyai
re = 25 mV/2mA
= 12,5 Ω
vb 2 = −0,001 sin ω t
ri = 2β re = 6,25 k
Dengan menggunakan pendekataan seperti pada gambar 14.3, besarnya fraksi masukan
modus bersama yang ada pada sambungan B-E adalah
1
2 re /RE + 12 re ≈ 6,25 / 2400 = 0,0026
jadi walaupun dengan masukan sebesar 2 volt p-p akan hanya mengubah vbe sebesar
±2,6 mV, dengan demikian masih pada pengoperasian isyarat-kecil.
Jika kita mengasumsikan harga efektif RE sebesar 100 kΩ, besarnya keluaran
modus bersama pada kolektor adalah sebesar
Karena adanya toleransi sebesar 1% untuk RL1, RL2, harga di atas dapat berubah-ubah pada
kisaran ±0,0002 volts. Keluaran diferensial vo1 − vo 2 akan berharga paling besar
±0,4 mV (peak).
Jika masukan berupa isyarat modus bersama yang tergabung (superimpossed)
dengan isyarat diferensial sebesar 2 mV(p-p), maka keluaran sebesar 312 mV(p) dari
isyarat DM akan menenggelamkan isyarat keluaran 20 mV(p) dari CM. dengan
menggunakan keluaran diferensial, perbedaanya akan naik sebesar 624 mV(p) sampai
0,4 mV(p).
Contoh 2.
Sebuah rangkaian pengikut emitor memiliki nilai
VCC = VEE = 15 volt
RE = 100 ohm
Jawab :
(i) Dengan menggunakan transistor sederhana dengan RS = 0 kita mempunyai
VE = -0,6 V
dan juga
(ii) Dengan RS = 1 k dan untuk transistor tunggal; jika I E sebesar 144 mA, I B akan
berharga ~ 3 mA, memberikan penurunan tegangan pada RS sebesar 3 V. Kita dapat
menghitung lebih rinci sebagai berikut. Kita mempunyai
0 − I B RS − 0,6 − I E RE = −VEE
memberikan
1000
14,4 = I E 100 +
50
I E = 120 mA
VE = −15 + 0,12 ×100 = −3 V
re = 25 mV/120 mA = 0,208
Besarnya hambatan masukan pada basis adalah
β RE = 5000
dan juga
RE β RE
β +
Penguatan = R + r × R R
E e E S
= 100 × 5 = 0,832
100,208 6
Hambatan keluaran re RS / β
= 0,208 + 20
= 20
Kita melihat bahwa RS = 1000 Ω penurunan kinerja transistor yang cukup serius.
(iv) Dengan RS = 1 k dan pasangan Darlington; kita dapat mengabaikan penurunan pada
I B RS sehingga
I E ≈ 138 mA
re = 0,362
Besarnya hambatan masukan pada basis adalah
β RE = 5000 k
dengan demikian
RE β RE
Penguatan = RE + re × β RE + RS
500
= 0,9964 = 0,9944
501
masih berharga sangat dekat dengan satu
Hambatan keluaran re RS / β
= 0,362 + 1000 / 5000
= 0,562