Anda di halaman 1dari 1

Unsur-unsur Interaksi Sosial

Interaksi social antarmanusia meliputi empat unsuryaitu:

1. Struktur social (social structure)


Tata aturan relasi yang berpola tertentu sebagaimana yang diharapkan untuk membimbing
interaksi social. Sebagai contoh saya adalah dosen yang setiap hari berinteraksi dengan
mahasiswa. Maka, interaksi diantara kami dibimbing oleh aturan-aturan tertentu, misalnya
aturan yang mengatur interaksi antar dosen dengan mahasiswa di kelas, di ruang dosen, di
restoran kampus, dll. Interaksi diantara kami merupakan tatanan yang telah lama berlangsung
sebagai bagian dari kebiasaan yang berlaku umum dikalangan mahasiswadan dosen dikampus.
2. Tindakan social (social action)
Tindakan sosial yang diwujudkan dalam perilaku nyata dapat dibayangkan dab dapat diingat. Ini
mencirikan perbuatan yang terlihat, terdengar, dirasakan, disikapi, atau dengan cara tertentu.
Misalnya diingat dan terakhir dibayangkan akibat yang akan terjadi. Interaksi tanpa perbuatan
nyata bukan lah interaksi sosial, karena interksi sosial merupakan proses dinamis yang
menujukan kebiasaan berhubangan antara saya dengan mahasiswa .jadi, tindakan sosial
merupakan seperangkat perilaku yang dipengaruhi atau ditampilkan dngan tampilan nyata yang
harusnya terjadi, seperti apa yang dibayangkan atau yang dikehendaki sehingga mudah diingat
oleh orang lain.
3. Relasi sosial (social relations)
Pengaruh yang dirasakan antara dua orang atau lebih, sebagai obat akibat dari perilaku timbal
balik. Ini menerangkan bahwa hubungan anatara saya dan mahasiswa tidak semata mengikuti
pola-pola interaksi tertentu, atau tidak semata karena adanya sosial tertentu. Lebih dari itu
hubungan saya dengan mahasiswa disebut interaksi soaial ketika terjadi pengaruh timbal balik.
Artinya, saya merasakan akibat karena berhungan dengan mahasiswa, dan sebaliknya,
mahasiswa merasakan perubahan akibat perhubungan dengan saya sebagai dosen.
4. Impression management
Aspek ini merupakan unsur sosial yang paling penting. Ini menerangkan bahwa hubungan saya
dengan mahasiswa tidak sekedar memenuhi unsur ketiga (interaksi sosial),melainkan juga harus
dikelola sedemikian rupa. Selalu ada langkah atau cara (yang kelak membentuk norma-norma
budaya yang dapat berlaku dalam situasi tertentu ) yang digunakan oleh dua pihak untuk
memelihara dan melanggengkan interaksi, demi membangun klaim identitas diri yang positif
atau mencegah kesalapahaman karena stigma atu labelling.

Anda mungkin juga menyukai