SPESIFIKASI TEKNIS
B. LINGKUP PEKERJAAN :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Persiapan dan Sewa Direksi Kit
2. Uitzet dengan Waterpass/Theodolit
3. Pasang rambu pengaman dipasang setiap jarak 200 m
4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank (UITZET) dipasang 4 titik
setiap 100 meter
5. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat berat
6. Penebangan Pohon dan Pembuangan
7. Penanaman Pohon Pelindung Pule ∅ 30-40 cm
8. Penanaman dan penyiraman
RKS-KONSTRUKSI
2
RKS-KONSTRUKSI
3
RKS-KONSTRUKSI
4
RKS-KONSTRUKSI
5
1.8. Laporan
1.8.1 Laporan Perkembangan Bulanan.
RKS-KONSTRUKSI
6
RKS-KONSTRUKSI
7
RKS-KONSTRUKSI
8
RKS-KONSTRUKSI
9
RKS-KONSTRUKSI
10
dalam keadaan kering. Apabila pekerjaan telah dianggap selesai, maka Kontraktor
harus menimbun kembali saluran dan sudetan sementara seperti keadaan semula.
f. Untuk pembuatan pasangan talud ( plengsengan ) pada saluran-saluran yang sudah
ada, Kontraktor diharuskan membuat tanggul ( kisdam ) sepanjang talud dengan
ukuran dan Kontruksi yang disetujui oleh Direksi. Tanggul / kisdam harus dibuat
cukup kuat, tidak mudah rusak akibat kikisan air. Sebelum pelaksanaan pembuatan
tanggul dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar detail talud beserta spesifikasi
bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
g. Persetujuan Direksi seperti tersebut pada gambar tidak mengurangi tanggung jawab
Kontraktor, jika sewaktu-waktu talud mengalami kerusakan. Perbaikan talud serta
akibat lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor .
h. Perlu koordinasi antar Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan guna
mengendalikan aliran air di saluran.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Persiapan dan Sewa Direksi Kit
1.1.1 DIREKSI KEET
A. Kontraktor diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang dilaksanakan dan
dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum, ukuran papan nama 1.20
m x 1.80 m, dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi pekerjaan.
Sarana administrasi yang berupa dokumen kontrak termasuk kelengkapannya,
dokumen addendum jika diperlukan, dokumen amandemen jika diperlukan dan
lampiran lainnya, sejak mulai proses pelelangan pekerjaan sampai selesainya
pelaksanaan pekerjaan, termasuk penggandaan dokumen kontrak beserta
kelengkapan pendukung lainnya sebanyak 6 (enam) copy atau sesuai petunjuk
direksi, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.
Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja dari Pemilik Pekerjaan sampai selesainya
pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat :
- Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan ;
- Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan ;
- Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan ;
- Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium ;
Isi laporan-laporan tersebut meliputi :
- Tenaga kerja yang bekerja ;
- Peralatan yang dipakai ;
- Data cuaca dilokasi proyek ;
RKS-KONSTRUKSI
11
RKS-KONSTRUKSI
12
selesai pelaksanaan proyek ini (serah terima ke II) semua peralatan/ kelengkapan
tersebut pada ayat ini menjadi milik Kontraktor, dengan demikian pembiayaannya
dianggap sebagai sewa.
RKS-KONSTRUKSI
13
RKS-KONSTRUKSI
14
RKS-KONSTRUKSI
15
14. Jika menurut pendapat Direksi kemajuan Kontraktor tidak memuaskan untuk
menyelesaikan pekerjaan survey ini tepat pada waktunya atau dalam hal Kontraktor
tidak memulai pekerjaan atau melakukan pekerjaan tidak dengan standar yang
ditentukan. Direksi dapat menunjuk stafnya sendiri atau pihak lain untuk
mengerjakan survey lapangan dan membebankan seluruh biayanya kepada
Kontraktor.
15. Jika diperlukan untuk mengetahui kondisi tanah (tekstur, jenis tanah dan daya
dukung tanah) , kontraktor diwajibkan melakukan test penyelidikan tanah dengan
menunjuk pihak / lembaga yang bergerak dalam tes penyelidikan tanah yang
bersertifikasi.
RKS-KONSTRUKSI
16
RKS-KONSTRUKSI
17
Patok beton sebagai titik bantu utama, harus mempunyai ukuran : lebar 10 cm,
panjang 10 cm dan tinggi 100 cm serta harus tertanam sedalam 50 cm.
Semua data, gambar sketsa pengukuran, dan perhitungan hasil pengukuran
sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan harus disahkan oleh Direksi pekerjaan,
selanjutnya dipakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana gambar
pelaksanaan ("Construction Drawing").
Selama masa pelaksanaan semua data dan perhitungan hasil pengukuran
harus disahkan oleh Direksi pekerjaan, dari waktu ke waktu selama masa
pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil
pelaksanaan pekerjaan.
Setelah semua pekerjaan selesai, Kontraktor diwajibkan melakukan
pengukuran akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan perhitungan
hasil pengukuran harus disahkan oleh Direksi pekerjaan dan dipergunakan sebagai
dasar acuan guna mempersiapkan gambar purna bangun (As Built Drawing).
Pada hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, Direksi
pekerjaan sewaktu-waktu berwenang dan berhak memberikan instruksi kepada
Kontraktor, dan Kontraktor harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran tertentu
yang sifatnya sebagai check berkala atau stick proff, misalnya kedalaman pondasi,
batas pembebasan tanah dan lain sebagainya.
Pada saat penyerahan gambar purna bangun, Kontraktor harus menyerahkan
data dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disahkan oleh Direksi pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Kontraktor serta sudah harus diperhitungkan termasuk "Overhead" pada
analisa harga satuan pekerjaan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus melaksanakan
pematokan dan pemasangan bouwplank sesuai petunjuk Direksi.
Bouwplank harus dibuat tegak lurus sumbu saluran dan harus dibuat selebar pondasi
saluran.
Patok dan bouwplank harus dibuat kokoh, tidak mudah rusak dan tidak
bergerak serta harus dijaga agar tidak rusak / hilang selama pelaksanaan pekerjaan.
Elevasi yang tercantum dalam bouwplank dan patok akan menjadi dasar
pelaksanaan pekerjaan baik dalam penentuan lebar saluran, tinggi saluran maupun
tebal pasangan/konstruksi lainnya.
RKS-KONSTRUKSI
18
RKS-KONSTRUKSI
19
yang dipergunakan adalah jenis bambu dan kayu yang diberi wama
sejenis/dicat abu-abu. Kecuali karena sesuatu hal yang dipertimbangkan oleh
Direksi Pekerjaan, maka bahan/jenis bambu atau kayu dapat diganti.
Ketentuan untuk penopang/penguat tanaman disesuaikan menurut jenis
tanamannya.
b. Setelah pekerjaan penanaman selesai, tanaman harus disiram
sampai perakarannya benar-benar basah, untuk selanjutnya
penyiraman dilakukan setiap hari secara rutin.
Untuk membantu pekerjaan penyiraman, bila areal proyek
memungkinkan dapat dibuat kran/sprinkler atau sumber air lainnya.
2. PEKERJAAN TANAH
Lingkup Pekerjaan
Scope pekerjaan tanah meliputi :
- Galian tanah untuk pondasi bangunan
- Pengerukan alur sungai, short cut
- Pembuangan material galian tanah yang tidak terpakai.
Pada pelaksanaan pekerjaan tanah, Kontraktor bisa menggunakan tenaga orang
atau dengan mempergunakan peralatan besar seperti Bulldozer, Back Hoe, Dump Truck
dan lain-lain.
Untuk pekerjaan tanah berupa galian, pembuangan dan timbunan tanah yang
mempunyai volume cukup besar, Kontraktor sebelum mengajukan penawaran harga,
harus sudah mengetahui dan mengantisipasi kondisi lapangan, jenis material tanah yang
akan dikerjakan, kondisi jalan kerja untuk transportasi, lokasi borrow area dan spoil
bank, sehingga bisa memperkirakan jumlah susunan dan kombinasi alat yang akan
dipakai.
Jumlah susunan dan kombinasi alat yang akan dipergunakan oleh Kontraktor, akan
sangat berpengaruh pada metode kerja, kelancaran pelaksanaan pekerjaan maupun
harga satuan pekerjaan yang akan ditawarkan oleh Kontraktor.
Pelaksanaan Pekerjaan
Lingkup pekerjaan galian tanah meliputi, pekerjaan galian pondasi bangunan,
galian tanah sungai, galian "short cut", galian saluran drainase samping dan lain
sebagainya.
Jika bahan material tanah hasil galian tersebut diatas atau pengarahan Direksi
pekerjaan tidak akan dipergunakan, maka bahan material tanah hasil galian harus
RKS-KONSTRUKSI
20
diangkut dan dibuang ke lokasi pembuangan atau "Spoil bank" yang disetujui Direksi
Pekerjaan.
Pada lokasi "Spoil bank" bahan material tanah hasil galian yang dibuang harus
diratakan lapis demi lapis secara rapi, tidak boleh ditimbun menjadi satu gundukan tanah
dan tidak boleh mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan disekitarnya.
Lokasi areal tempat pembuangan bahan material tanah hasil galian, harus
dipersiapkan dan menjadi beban serta tanggung jawab Kontraktor, dan untuk
penentuan lokasinya harus mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan galian tanah harus sesuai dan mengikuti garis batas
galian yang tergambar dalam gambar pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh
Pemilik Pekerjaan.
Apabila Kontraktor melaksanakan pekerjaan galian tanah tidak mengikuti garis
batas galian seperti yang tertera dalam gambar pelaksanaan pekerjaan yang telah
disetujui oleh Pemilik Pekerjaan, maka Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap pelaksanaan yang telah dilakukannya, dan kelebihan volume galian tanah
tersebut tidak akan dibayar oleh Pemilik Pekerjaan.
RKS-KONSTRUKSI
21
2. Daerah dimana digali lebih atau daerah retak atau lepas, harus diurug kembali
dengan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat seperti yang diperintahkan oleh
Direksi.
RKS-KONSTRUKSI
22
harus menahan atau menyangga struktur di sekitarnya yang jika tidak dilakukan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
3. Pada setiap saat dimana kedalaman galian melebihi ketinggian di atas kepala,
kontraktor harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang
tugasnya hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada setiap saat peralatan
galian cadangan serta perlengkapan P3K harus tersedia di tempat kerja galian.
4. Seluruh tepi galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lain terjatuh kedalamnya dan setiap galian terbuka pada badan
jalan atau bahu harus ditambah dengan bamboo pada malam hari dengan drum dicat
putih atau lampu kuning sesuai dengan ketentuan Direksi.
RKS-KONSTRUKSI
23
secara umum garis, ketinggian penampang yang ditunjukkan dalam gambar atau
yang diperintahkan oleh Direksi.
RKS-KONSTRUKSI
24
RKS-KONSTRUKSI
25
Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Memiliki koifisien permeabilitas dari 10 -7 cm/ detik
2. Mengandung minimal 20 % partikel lanau dan lempung dan bebas tanah
organis , kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan
mengandung kurang dari 10 % partikel gravel.
3. Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 % bahan yang mempunyai PI
lebih dari 10 % akan sulit dipadatkan.
4. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
5. Bahan Urugan yang Tidak Memenuhi Syarat
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi
proyek dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat
Persyaratan lapis pondasi agregat harus bebas dari bahan organik dan
gumpalan lempung ataubahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus
memenuhi persyaratansesuai pada tabel
Tabel 7.2.4Persyaratan lapisan pondasi agregat
RKS-KONSTRUKSI
26
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat - alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pembongkaran aspal seperti
tertera pada gambar rencana dan juga pembersihan lokasi pembongkaran dari sisa
material lama.
Pekerjaan bongkaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pembongkaran harus dilaksanakan secara tertib dan hati-hati sehingga tidak
merusak bagian lainnya yang tidak semestinya dibongkar dan tidak
membahayakan manusia, baik orang lain, personel yang terlibat dalam
pelaksanaan ini maupun pekerjaannya sendiri.
2. Semua Material bekas bongkaran diangkut keluar proyek.
3. PEKERJAAN SALURAN
3.1. PekerjaanBongkaran Paving
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk membongkar pasangan paving yang akan
digunakan untuk pekerjaan saluran. Pembongkaran paving dilakukan sedemikian rupa
hingga paving tidak rusak dan dapat dipasang kembali ditempat lain.Semua Material
bekas bongkaran diangkut keluar proyeksesuai petunjuk Direksi.
RKS-KONSTRUKSI
27
3.3. Dewatering
Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan
kedang-kasang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air. Pada keadaan
ini, Kontraktor diwajibkan menmgeringkan atau membebaskan areal pekerjaan yang
akan dipakai sebagai kedudukan konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena
bisa menyebabkan turunnya kualitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut. Pada
prinsipnya selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang akan dipakai
sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas dari genangan
ataupun rembesan air.
RKS-KONSTRUKSI
28
3. Biaya penggantian dan perbaikan atas kerusakan terhadap pipa dan kabel
yang masih berfungsi sebagai akibat dari kelalaian Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaannya adalah menjadi beban Kontraktor sepenuhnya.
4. Apabila dalam rangka pekerjaan penggalian saluran baru atau penggalian
memperdalam dasar saluran lama ditemui lintasan pipa dan kabel yang masih
berfungsi, maka Direksi dan Kontraktor menghubungi instansi yang mengelola
jaringan tersebut untuk menentukan biaya pemindahan jalur pipa atau kabel
yang dimaksud untuk dialihkan ke Box Utilitas yaitu U-DITCH & COVER K-350
(800.800.1200.100)
5. Direksi berhak menunjuk seorang ahli yang akan memberi pengarahan dan
mengawasi semua pekerjaan instalasi dalam rangka pemindahan dan
pengalihan jalur atau lintasan pipa dan kabel dan tiang.
4. Barang yang akan digunakan / disampaikan harus dapat diuji laboratorium atau
dengan Uji beban dengan sistem acak dan berkala.
5. Fabrikasi precast juga harus dapat memenuhi target kebutuhan sesuai dengan
jadwal pemasangannya. Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas
keterlambatan produksi precast.
B. Persyaratan Kerja
1. Persiapan Tempat Kerja
2. Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk drainase beton box culvert
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 5.1 dari Spesifikasi ini.
3. Kondisi Tempat Kerja
4. Ketentuan yang diberikan dalam pasal 5.1. dari Spesifikasi ini, tentang
pengeringan air dan pemeliharaan sanitasi di lapangan harus diberlakukan.
5. Utilitas Bawah Tanah
6. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam Pasal 5.1. dari Spesifikasi ini
harus berlaku, juga pada pekerjaan yang dilaksanakan dalam Seksi ini.
7. Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian
8. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam pasal 5.1. dari Spesifikasi
Perhitungan Volume Dan Pembayaran
9. Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara
10. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam pasal 2.B. dari Spesifikasi ini
harus diberlakukan.
11. Pengendalian Lalu Lintas
12. Pengendalian Lalu Lintas harus memenuhi ketentuan Pemeliharaan Lalu Lintas.
C. Pelaksanaan Pemasangan
MetodePekerjaan
a. Pekerjaan box culvert tidak boleh dimulai sampai persetujuan tertulis dari
Direksi / Pengawas dan lingkup pekerjaan yang telah diterbitkan.
b. Penyedia jasaharus mengusulkan metode kerja selambat-
lambatnya14hari sebelumpelaksanaanpemasanganboxculvertdilaksanakan
untuk pelaksanaanpemasanganboxculvert,dandiserahkankepada Direksi/
Pengawas untuk mendapat persetujuan pekerjaan.
c. Pekerjaanpersiapantanahdasar ataupekerjaanpelapisanulang,baikpada
jalurlalulintas maupunpadabahujalan,tidakbolehdimulaisebelum box
culvert,U-gutterdanstrukturminorlainnyayang terletakdi bawah elevasi
RKS-KONSTRUKSI
31
a) Penarikan kembali Box Cluvert dan U-Gutter yang rusak atau tidak
sesuai dan mengganti dengan Box Cluvert dan U-Gutter yang baru.
b) Pemasangan Box Cluvert dan U-Gutter kedua disisi Box Cluvert dan
U-Gutter yang tidak memenuhi syarat.
RKS-KONSTRUKSI
33
B. Persyaratan Kerja
1. Persiapan Tempat Kerja
2. Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk drainase beton box culvert
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pasal 5.1 dari Spesifikasi ini.
3. Kondisi Tempat Kerja
4. Ketentuan yang diberikan dalam pasal 5.1. dari Spesifikasi ini, tentang
pengeringan air dan pemeliharaan sanitasi di lapangan harus diberlakukan.
5. Utilitas Bawah Tanah
6. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam Pasal 5.1. dari Spesifikasi ini
harus berlaku, juga pada pekerjaan yang dilaksanakan dalam Seksi ini.
7. Penggunaan dan Pembuangan Bahan Galian
8. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam pasal 5.1. dari Spesifikasi
Perhitungan Volume Dan Pembayaran
9. Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara
10. Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam pasal 2.B. dari Spesifikasi ini
harus diberlakukan.
RKS-KONSTRUKSI
34
C. Pelaksanaan Pemasangan
MetodePekerjaan
a. Pekerjaan box culvert tidak boleh dimulai sampai persetujuan tertulis dari
Direksi / Pengawas dan lingkup pekerjaan yang telah diterbitkan.
b. Penyedia jasaharus mengusulkan metode kerja selambat-
lambatnya14hari sebelumpelaksanaanpemasanganboxculvertdilaksanakan
untuk pelaksanaanpemasanganboxculvert,dandiserahkankepada Direksi/
Pengawas untuk mendapat persetujuan pekerjaan.
c. Pekerjaanpersiapantanahdasar ataupekerjaanpelapisanulang,baikpada
jalurlalulintas maupunpadabahujalan,tidakbolehdimulaisebelum box
culvert,U-gutterdanstrukturminorlainnyayang terletakdi bawah elevasi
tanah dasarselesai dikerjakan.
d. Pada saat pelaksanaan, Penyedia jasa harus memperhitungkan serta
mem-perkirakan adanya lalu lintas jalan raya yang tidak boleh
terganggu dengan adanya pekerjaan pemasangan box culvert.
e. Peralatan -peralatanyang digunakan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu ruangbebas jalan raya.
f. Segalaperijinanyangmenyangkutmasalahpelaksanaan(sepertiperijinan
dariDLLAJR,Kepolisian,dsb)menjadi tanggung jawab danatasbeban
biayaPenyedia jasa.
g. Apabila dalam pelaksanaan pemasangan antar Box Culvert dan U-gutter tidak
presisi atau ada nat yang terlalu lebar seperti yang disyaratkan akibat cetakan
yang tidak presisi, maka Penyedia jasa wajib menutup lubang nat tersebut
dengan spesi campuran 1 Pc : 2 Pc pada bagian Box Culvert dan U-Gutter
yang tidak presisi tersebut. Biaya perbaikan ini sepenuhnya menjadi tangung
jawab Penyedia Jasa.
h. Apabila metode kerja pelaksanaan yang diusulkan menyebabkan terjadinya
perubahan desain struktural, maka perubahan desain tersebut menjadi
tanggung jawab dan atas beban biaya Penyedia jasa.Perubahandesain
tersebut diatas harus mendapatkan persetujuan dari Direksi / Pengawas
maupun Perencana.
i. Pelaksana Pemasangan, Pemasangan harus dilaksanakan oleh operator
dan staf pengawas yang berpengalaman dengan sistem yang dipakai.
j. Perlindungan Terhadap U-Gutter. Pada setiap waktu sejak pemasangan
RKS-KONSTRUKSI
35
RKS-KONSTRUKSI
36
3.12. Pembuatan Lubang & Pemasangan Lubang Drainase Pipa PVC 4"
Pembuatan lubang pada U-Ditch harus dilakukan dengan rapi, jangan sampai
merusak struktur U-Ditch.
3.14. Pek. Beton Sloof Mainhole 10x10 (K-250) pembesian (313 kg)
Aspek spesifikasi bahan sama dengan pasal pembuatan Beton (seperti tercantum
pada Pekerjaan Beton)
RKS-KONSTRUKSI
37
RKS-KONSTRUKSI
38
BAHAN
1) Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen portland
yang memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Terkecuali
diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) yang dapat
menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.
Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen
portland yang dapat digunakan di dalam proyek.
2) A i r
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air akan diuji sesuai
dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana
timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen + pasir dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling atau minum. Air
yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air
tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar
dengan air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
RKS-KONSTRUKSI
39
dihaluskan dan dibuatkan alur sesuai gambar rencana dan haruslah memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. Toleransi Ukuran : Max 0.5 mm
b. Tebal material :16.0 - 17.0 mm.
c. Kekuatan/Bending Strenght : Min 450 kg/cm²
d. Permukaan : Dibuat berglazur sesuai gambar rencana.
e.Daya Tahan Terhadap Permukaan : Homogen dari atas sampai bawah .
Pengeringan
Lapis permukaan/lapis atas Granit setelah selesai pelaksanaan
pekerjaan harus dijaga diberi batasan sedemikian rupa, sehingga tidak
bisa dilalui/diinjak. Cacat / kerusakan pada lapis permukaan akan
memerlukan metode perbaikan secara khusus sehingga hasil perbaikan
yang didapat, tidak menimbulkan perbedaan bentuk ataupun perbedaan warna.
Pengeringan, jangka waktu pengeringan memerlukan periode waktu
min 14 hari untuk bisa dilalui / dibuka.
RKS-KONSTRUKSI
40
penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata
Pembayaran lain.
RKS-KONSTRUKSI
41
dengan pola yang direncanakan. Pada saat pemasangan Granit Tile sebagai
lapis atas, maka lapis permukaan Beton ( lapis bawah ) harus dalam kondisi
kering dan bersih. Didalam pelaksanaan pekerjaan lapis permukaan berwarna,
Granit tile, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
BAHAN
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen
portland yang memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV.
Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan
(aditif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak
boleh digunakan.
b) Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen
portland yang dapat digunakan di dalam proyek.
2) A i r
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air akan diuji sesuai
dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana
timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen + pasir dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling atau minum. Air
yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air
tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar
dengan air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
RKS-KONSTRUKSI
42
3) Granit Tile
Granit Tile yang digunakan untuk pekerjaan ini haruslah memenuhihal-hal sebagai
berikut :
a. Daya tahan terhadap abrasi :-
b. Toleransi Ukuran :0.4 %
c. Modulus Rupture :Min 41 N/mm2
d. Penyerapan Air :< 0.4 %
e. Suhu Pembakaran :-
f. Toleransi Ketebalan :4 %
g. Daya Tahan Terhadap Permukaan :-
i. Permukaan :Tidak Berglazur
g. Daya Tahan Terhadap Permukaan :Homogen dari atas sampai bawah -
(bukan printing)
h. Ukuran Granit tile : 40x40 cm
Pengeringan
1. Lapis permukaan/lapis atas Granit Tile setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan harus dijaga diberi batasan sedemikian
rupa, sehingga tidak bisa dilalui/diinjak. Cacat / kerusakan pada lapis
permukaan akan memerlukan metode perbaikan secara khusus
sehingga hasil perbaikan yang didapat, tidak menimbulkan perbedaan bentuk
ataupun perbedaan warna. Pengeringan, jangka waktu pengeringan
memerlukan periode waktu min 14 hari untuk bisa dilalui / dibuka.
RKS-KONSTRUKSI
43
3)Dasar Pembayaran
a)Kuantitas yang diterima dari pekerjaan Granit Tile sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan di
bawah dan dalam Daftar Kuantitas.
b)Harga dan pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh
penyediaan dan pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata
Pembayaran lain.
RKS-KONSTRUKSI
44
BAHAN
1) Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen
portland yang memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV.
Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan
(aditif) yang dapat menghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak
boleh digunakan.
b) Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen
portland yang dapat digunakan di dalam proyek.
2) A i r
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air akan diuji sesuai
dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana
timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan
perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen + pasir dengan
memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling atau minum. Air
yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air
tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar
dengan air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
3) Granit Tile
Granit Tile yang digunakan untuk pekerjaan ini haruslah memenuhihal-hal sebagai
berikut :
a. Daya tahan terhadap abrasi :-
RKS-KONSTRUKSI
45
Pengeringan
1. Lapis permukaan/lapis atas Granit Tile setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan harus dijaga diberi batasan sedemikian
rupa, sehingga tidak bisa dilalui/diinjak. Cacat / kerusakan pada lapis
permukaan akan memerlukan metode perbaikan secara khusus
sehingga hasil perbaikan yang didapat, tidak menimbulkan perbedaan bentuk
ataupun perbedaan warna. Pengeringan, jangka waktu pengeringan
memerlukan periode waktu min 14 hari untuk bisa dilalui / dibuka.
RKS-KONSTRUKSI
46
RKS-KONSTRUKSI
47
Aspal Emulsi
(diencerkan 1 0,50 0,50 – 1,20
: 1)
RKS-KONSTRUKSI
48
Untuk lapis aspal pengikat, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan
pemakaian satu lapisan sangat tipis bahan aspal pengikat yang terpilih
diatas satu permukaan yang sudah beraspal sebelumnya dalam
persiapan untuk pemasangan satu lapis permukaan aspal baru.
2. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik paling lambat 14
hari sebelum dimulainya pekerjaan. Rincian sumber pengadaan bahan
bitumen yang diusulkan untuk digunakan, beserta dengan satu sertifikat
pabrik pembuat dan data pengujian yang menunjukan bahwa bahan
bitumen tersebut memenuhi persyaratan kualitas dari Spesifikasi ini.
Jika diminta demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus juga
menyediakan contoh bahan bitumen 5 liter yang diusulkan untuk
digunakan.
3. Pembatasan Cuaca
Lapis aspal resap pengikat harus hanya digunakan diatas permukaan
yang kering atau sedikit lembab. Lapis aspal pengikat akan digunakaan
hanya pada permukaan yang benar-benar kering. Tidak ada lapis aspal
pengikat atau lapis aspal resap pengikat yang akan digunakan selama
ada angin kuat atu hujan deras. Atu jika hujan mungkin turun.
RKS-KONSTRUKSI
49
B. Bahan-bahan
1. Bahan Untuk Lapis Aspal Resap Pengikat
a. Bahan bitumen untuk lapis aspal resap pengikat akan dipilih dari dua
jenis aspal semen gradasi kental (sebagaimana ditetapkan dalam
AASHTO M226 – Tabel 2), diencerkan dengan kerosin (minyak
tanah) dalam perbandingan 80 bagian minyaktanah terhadap 100
bagian aspal semen, atau seperti diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik atas dasar hasil suatu percobaan yang dilaksanakan dan
atau susunan (tekstur) permukaan jalan. Pemilihan lapis aspal resap
pelekat.
Gradasi kekentalan AC – 10 (sama dengan Pen 80/ 100)
Gradasi kekentalan AC – 20 (sama dengan Pen 60/ 70 )
Catatan : Produksi tersebut ekivalen dengan aspal MC 30 (aspal cair
sedang)
b. Agregat penutup untuk lapis aspal resap pengikat harus batu pecah
alami disaring, selanjutnya bebas dari partikel-partikel lunak dan
setiap lempung, lanau atau zat-zat organik. Persyaratan gradasi
untuk agregat penutup adalah:
Tidak kurang dari 95 % lolos saringan standart 9,5 mm
RKS-KONSTRUKSI
50
RKS-KONSTRUKSI
51
4. PEKERJAAN GORONG-GORONG
4.1. Pembuatan KISDAM tinggi 2m tebal 0,6 m
Untuk pembuatan pasangan talud ( plengsengan ) pada saluran-saluran yang
sudah ada, Kontraktor diharuskan membuat tanggul ( kisdam ) sepanjang talud
dengan ukuran dan Kontruksi yang disetujui oleh Direksi. Tanggul / kisdam harus
dibuat cukup kuat, tidak mudah rusak akibat kikisan air. Sebelum pelaksanaan
pembuatan tanggul dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar detail talud beserta
spesifikasi bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
4.2. Dewatering
Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan
kedang-kasang suatu saat tidak bisa bebas sama sekali dari adanya air. Pada
keadaan ini, Kontraktor diwajibkan menmgeringkan atau membebaskan areal
pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan konstruksi dari genangan air atau
pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya kualitas pekerjaan akibat pengaruh
air tersebut. Pada prinsipnya selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang
akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering, bebas dari
genangan ataupun rembesan air.
RKS-KONSTRUKSI
52
RKS-KONSTRUKSI
53
RKS-KONSTRUKSI
54
4.11. Lapis Aspal Resap Pengikat Dan Lapis Aspal Pengikat (Prime Coat And Tack Coat)
C. Umum
1. Uraian
Untuk lapis aspal resap pengikatan, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan
dan pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengan kekentalan rendah
yang terpilih di atas satu lapis pondasi jalan atau permukaan
perkerasan tanpa lapis penutup yang sudah disiapkan, untuk menutup
permukaan tersebut yang akan menyediakan adhesi (pelekatan) untuk
pemasangan satu lapis permukaan beraspal seperti penetrasi
Macadam, Lapis Tipis Aspal Beton panas (Lataston) atau lapisan
permukaan beraspal lainnya.
Untuk lapis aspal pengikat, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan
pemakaian satu lapisan sangat tipis bahan aspal pengikat yang terpilih
diatas satu permukaan yang sudah beraspal sebelumnya dalam
persiapan untuk pemasangan satu lapis permukaan aspal baru.
2. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik paling lambat 14
hari sebelum dimulainya pekerjaan. Rincian sumber pengadaan bahan
bitumen yang diusulkan untuk digunakan, beserta dengan satu sertifikat
pabrik pembuat dan data pengujian yang menunjukan bahwa bahan
bitumen tersebut memenuhi persyaratan kualitas dari Spesifikasi ini.
Jika diminta demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus juga
menyediakan contoh bahan bitumen 5 liter yang diusulkan untuk
digunakan.
3. Pembatasan Cuaca
Lapis aspal resap pengikat harus hanya digunakan diatas permukaan
yang kering atau sedikit lembab. Lapis aspal pengikat akan digunakaan
hanya pada permukaan yang benar-benar kering. Tidak ada lapis aspal
pengikat atau lapis aspal resap pengikat yang akan digunakan selama
ada angin kuat atu hujan deras. Atu jika hujan mungkin turun.
RKS-KONSTRUKSI
55
D. Bahan-bahan
1. Bahan Untuk Lapis Aspal Resap Pengikat
a. Bahan bitumen untuk lapis aspal resap pengikat akan dipilih dari
dua jenis aspal semen gradasi kental (sebagaimana ditetapkan
RKS-KONSTRUKSI
56
E. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Peralatan Pelaksanaan
a. Jenis alat dan cara pengoperasian akan berdasarkan instruksi -
instruksi yang diberikan Direksi Teknik dan yang sesuai dengan
RKS-KONSTRUKSI
57
RKS-KONSTRUKSI
58
Aspal Emulsi
(diencerkan 1 0,50 0,50 – 1,20
: 1)
b. Suhu penyemprotan harus berada dalam batas-batas yang
diberikan untuk berbagai mutu aspal cair (Cut Back) dan aspal
emulsi.Harus diberkan perhatian yang tinggi bila memanaskan
aspal cut back dan peraturan Bina Marga untuk tindakan
keamanan harus dipatuhi dengan singkat.
Tabel 7.2.2 Suhu Penyemprotan
Jenis Bahan Pengikat Batas Perbedaan Suhu
Semprot
Cut back – 25 bagian 110 – 10 o C
kerosin
Cut back – 50 bagian 70 – 10 o C
kerosin
Cut back – 75 bagian 45 – 10 o C
kerosin
Cut back – 100 bagian 30 – 10 o C
kerosin
Aspal Emulsi 20 – 70 o C
Catatan : Tindakan pencegah untuk keamanan penuh
harus dilakukan jika memanaskan aspal cut
back, yang sesuai dengan Dokumen Bina Marga
Rd.0.3.6.(Vol. 1), Lampiran E (Langkah-langkah
Pengamanan dalam Penanganan,
Pengangkutan dan Penyimpanan Aspal)
RKS-KONSTRUKSI
59
RKS-KONSTRUKSI
60
RKS-KONSTRUKSI
61
cut back) atau pemisah (separasi) yang lengkap dari aspal dan air (jika
digunakan emulsi) sebelum pemasangan Lapis Permukaan aspal.
F. Pengendalian Mutu
1. Pengujian Lapangan Unit Penyemprotan
Bilamana diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor
harus menyediakan distributor, dengan alat dan unit semprotan beserta
operator, dapat digunakan untuk pengujian lapangan, dan harus
menyediakan setiap bantuan lain yang diperlukan.
Setiap distributor atau unit semprotan yang tidak dapat beroperasi
dalam cara yang memuaskan, atau tidak memenuhi persyaratan
spesifikasi akan ditolak.
RKS-KONSTRUKSI
62
Persyaratan lapis pondasi agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan
lempung ataubahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus memenuhi
persyaratansesuai pada tabel
RKS-KONSTRUKSI
63
UMUM
Peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sebelum
pekerjaan dimulai harus laik pakai dan selama pelaksanaan harus dirawat agar
supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan processing harus
direncanakan, dipasang, dioperasikan dan Dengan kapasitas sedemikian sehingga
dapat mencampur agregat, air secara merata sehingga menghasilkan campuran
yang homogen, seragam yang diperlukan untuk pemadatan. Bilamana instalasi
pencampur digunakan maka instalasi pencampur tersebut harus dikalibrasi terlebih
dahulu untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran
dengan proporsi yang benar. Lapis pondasi agregat harus dipadatka n dengan alat
pemadat seperti, alat pemadat roda besi dengan penggetar, alat pemadat roda besi,
alat pemadat roda karet. Alat pemadat roda besi dengan penggetar hanya boleh
digunakan
RKS-KONSTRUKSI
64
m3.
Harga satuan pekerjaan yang ditawarkan oleh Kontraktor sudah harus
meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang dipergunakan,
"Overhead" dan keuntungan Kontraktor.
5.2. Pekerjaan Tulangan
5.2.1. Umum.
Seluruh pekerjaan tulangan yang dilaksanakan menurut spesifikasi ini dan seluruh
maksud yang bertalian yang mungkin ditentukan oleh Direksi. Harus terdiri dari
RKS-KONSTRUKSI
65
RKS-KONSTRUKSI
66
5.3. PekerjaanBekesting
5.3.1. Umum
Pekerjaan ini adalah pembuatan begesting-begesting untuk cetakan konstruksi
beton. Dan dikerjakan menurut spesifikasi ini dan seluruh maksud yang bertalian
yang mungkin ditentukan oleh Direksi.
5.3.2. Bahan-bahan
Kayu Papan / Multipleks
Kayu papan atau multipleks yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dan
spesifikasi yang telah ditentukan atau menurut petunjuk Direksi.
5.3.3. Pelaksanaan.
1. Begesting-begesting tidak boleh bocor dan cukup untuk mencegah perpindahan
tempat atau kelongsoran dari penyangga. Permukaan Bekesting harus halus
dan rata, tidak boleh melendut. Sambungan-sambungan pada begesting harus
diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertikal.
2. Bout-bout dan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalan beton harus
diatur sedemikian sehingga bila begesting dibongkar kembali, maka semua besi
tulangan harus berada 4 cm dari permukaan beton.
3. Semua begesting harus dibersihkan sebelum dipergunakan kembali. Pekerjaan
harus sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kemungkinan adanya beton
yang keropos dan lain-lain kerusakan beton.
4. Semua sisipan, deretan paku-paku, celah angker, dan lain-lain harus dibuat
didalam beton.
5. Segara sebelum beton dicor pada beberapa bagian dari begesting, bagian
dalam dari bagian itu harus dibersihkan dari semua material lain, termasuk air.
6. Tiap-tiap bagian dari begesting, bagian-bagian yang strukturil harus diperiksa
oleh Direksi segera sebelum beton dicor pada bagian itu.
7. Pelapisan (coating) ; Sebelum pemasangan besi beton bertulang, begesting
yang dipergunakan untuk beton yang tidak perlu diplester lagi (exposed
concrete) harus dilapisi dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas pada
beton.
8. Begesting untuk beton biasa (yang perlu diplester lagi permukaannya) harus
dibasahi air dengan seksama sabagai pengganti minyak segera sebelum dicor.
RKS-KONSTRUKSI
67
WAKTU MINIMUM
BAGIAN STRUKTUR PEMBONGKARAN
BEGESTING ( HARI )
RKS-KONSTRUKSI
68
Tabel Standar Mutu Dan Kelas Beton Mutu dan Kelas Beton
Kategori Pengawasan terhadap
σ bk σ’ bm Dari
Kls Mutu
Kg/cm 2 Kg/cm 2 Bangunan Kualitas Kekuatan
(tujuan) Agregat Tekanan
Pemeriksaan
Non Tidak ada
I Bo - - dengan
Strukturil Pengujian
mata
Pemeriksaan
Tidak ada
II Bl - - Strukturil dengan
Pengujian
teliti
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
K125 125 200 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
K175 175 250 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
K225 225 300 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
III K225 225 300 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
K275 275 350 Strukturil mendetail diadakan
dengan analisa
RKS-KONSTRUKSI
69
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
IV K300 300 350 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Pengujian Pengujian akan
mendetail diadakan
K350 350 400 Strukturil
dengan analisa
meyakinkan
Dilakukan pengujian kekuatan tekan beton yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji
kubus pada umur 28 hari.
RKS-KONSTRUKSI
70
7. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas
dasar beton yang dihasilkan, juga mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan,
awet dan kekuatan yang dikehendaki, dengan tidak memakai semen terlalu
banyak.
8. Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak
boleh melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60
(dari beratnya) untuk kelas lainlainnya. Pengujian dari beton akan dilakukan oleh
Direksi dan perbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk
tujuan atau penghematan yang dikehendaki, kegairahan bekerja, kepadatan,
kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas penambahan
konpensasi disebabkan perubahan yang demikian.
5.6.1. Mengaduk
1. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “Batch Mixer” atau “Portable Continuous Mixer” selama
sedikitnya 1 ½ menit sesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah yang
penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesin pengaduk
berkapasitas lebih besar dari 1,5 m3, Direksi berwenang untuk menambah waktu
pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang
merata/seragam. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan, kecuali bila dimintakan adanya perubahan dalam komposisi
atau konsistensi. Air harus dituangkan lebih dahulu dan selama pekerjaan
mencampur. Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki tidak
diperkenankan.
2. Pencampuran dengan tangan diperkenankan apabila pada lokasi-lokasi tertentu
sebuah Portable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut pandangan Direksi.
Untuk mempermudah pencampuran ini Kontraktor akan membuat beton masif
RKS-KONSTRUKSI
71
dengan ketebalan tidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 cm2, diliputi
dengan parapet setinggi 10 cm.
3. Penutup saluran dari beton harus dicor pada tempat lain yang berdekatan dengan
lokasi, tidak boleh dicor langsung pada saluran.
5.6.2. Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang, tidak boleh lebih dari 32° Celcius dan tidak
kurang dari 4,5° C. Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27° C dan 32°
C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila
beton melebihi 32° C, sebagai yang ditetapkan oleh Direksi, Kontraktor harus
mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya mendinginkan agregat dengan
mencampur air dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, mempertahankan
suhu beton, untuk dicor pada suhu dibawah 32° C.
RKS-KONSTRUKSI
72
4. Semua cetakan yang dibangun harus teguh. Alat-alat dan usaha-usaha yang
sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan
dari beton yang selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, permukaan dari
cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan
yang mencegah secara efektif lekatnya beton, semua material untuk melepaskan
lekatan harus dipakai hanya setelah disetujui oleh Direksi. Penggunaan minyak
cetakan harus berhati-hati untuk kontak dengan besi beton yang mengakibatkan
kurangnya daya lekat.
5. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan kuat kedudukannya sehingga tidak
ada perubahan atau gerakan lain selama penuangan beton. Penyangga cetakan
(perancah) harus bersandar pada pondasi yang baik sehingga tidak akan ada
kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
6. Pada pekerjaan saluran longsor harus dalam daerah yang kering maka harus
dibatasi dengan cofferdam diudik dan di hilir, serta disediakan pompa untuk
memompa air rembesan dari cofferdam. Air yang setiap hari mengalir harus
dialihkan lewat talang diatas aluran yang akan dibangun.
5.6.4. Pengecoran
1. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan beton,
penyokongan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang
berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi.
2. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran
(cetakan, lantai kerja) harus bersih dari air yang menggenang, reruntuhan atau
bahan lepas.
3. Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru
akan dicor, permukaan mana telah begitu mengeras sehingga beton baru tidak
akan berpadu dengan sempurna, ditentukan disini, sebagai “Construction Joints”
(hubungan konstruksi/pelaksana). Permukaan-permukaan Construction Joints
harus bersih dan lembab ketika ditutup dengan beton baru atau adukan.
Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, beton-beton yang
mengelupas atau rusak, bahan-bahan asing yang menutupinya. Permukaan-
permukaan Construction Joints harus dibersihkan dengan cara-cara yang disetujui
dan kemudian dicuci seluruhnya dengan penyemprotan air dengan tekanan udara
segera sebelum pengecoran beton baru. Pembersihan dan pencucian harus
dilaksanakan pada kesempatan terakhir dari pengecoran beton. Semua
RKS-KONSTRUKSI
73
RKS-KONSTRUKSI
74
5.8. Perawatan
1. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini. Direksi
berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada
bagian-bagian pekerjaan.
2. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera setelah beton
cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan
yang dibasahi air atau cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar permukaan
selalu basah.
RKS-KONSTRUKSI
75
RKS-KONSTRUKSI
76
RKS-KONSTRUKSI
77
timbul akibat pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Kontraktor,
serta sudah harus diperhitungkan termasuk “Overhead” pada analisa harga satuan
pekerjaan
RKS-KONSTRUKSI
78
Foto-foto ini harus dilakukan sedikitnya dari tiga posisi (depan, belakang dan samping
), serta pada posisi yang sama untuk masing-masing kejadian. Ukuran dari foto-foto
tersebut tidak boleh kurang dari 140 x 90 mm dan enam lembar hasil cetakan masing-
masing foto (dialbumkan), dengan membubuhkan nomor seri, tanggal pengambilan dan
keterangan ringkasnya harus disampaikan kepada Direksi. Semua klise/negatif filmnya
harus dinomori, ditempatkan dalam arsip dan disimpan di lokasi dan menjadi Pemberi
Proyek. Biaya foto-foto tersebut seperti ditentukan harus ditanggung oleh Kontraktor dan
harus dianggap termasuk dalam over head yang disajikan dalam Daftar Pengajuan
Biaya.
PENUTUP
Peraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya
akan merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Hal -hal
yang belum diatur d
alam RKS ini, akan dijelaskan pada pelaksanaan penjelasan pekerjaan dan semua
tambahan atas Penjelasan dalam dokumen pengadaan, akan dibuat dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.
RKS-KONSTRUKSI