Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting, baik bagi manusia,
hewan maupun lingkungan .Oleh karenanya sistem kelistrikan harus dibuat
sedemikian rupa agar penyaluran energi listrik dapat kontinyu dan tidak terganggu.
Jika ada bagian yang terganggu dari sistem kelistrikan yang ada maka harus dapat
mengisolir ganguan tersebut dan tidak menjalar kerangkaian yang lain. Seperti
misalnya bagaimana melakukan peemeliharaan komponen listrik pada perkapalan
sesuai standar marine.
Sistem pemeliharaan yang baik terhadap peralatan atau komponen dari suatu
unit kerja mutlak diperlukan, guna menjamin kelangsungan kerja yang normal. Oleh
karena itu perlu dibentuk Tim produk suport atau para teknisi yang sesuai
keahliannya guna mengatur pemeliharaan/perawatan peralatan, sesuai dengan
kebutuhan.
Pada listrik perkapalan biasa kita temukan komponen atau peralatan seperti
aki, motor listrik, dan sensor sensor kelistrikan. Misalnya aki, fungsinya adalah
sebagai penyedia power DC untuk peralatan navigasi dan untuk power starting
mesin pokok ataupun Diesel generator. Aki dipasang seri-paralel agar mendapatkan
tegangan dan arus listrik yang lebih tinggi sesuai kebutuhan. Peralatan listrik lain
diperkapalan yaitu motor listrik,baik motor listrik 1 fasa atau 3 fasa yang biasanya
digunakan sebagai blower, pompa pendingin mesin pokok, pompa pemadam, dan
pompa air tawar. Dan untuk peralatan lain pemberi perintah yaitu sensor sensor
kelistrikan, seperti sensor BBM, sensor got, sensor air kotor, yang fungsinya
memberikan perintah kepada indikator supaya memberikan penunjukan sesuai
keadaan sensor. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeliharaan khusus pada peralatan
dan kompone tersebut agar tetap sesuai dengan standart kinerjanya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar di belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana cara perawatan aki sebagai power DC ?
2. Bagaimana cara perawatan motor listrik?
3. Bagaimana cara perawatan sensor kelistrikan?
4. Apa saja tools (Alat) yang di gunakan untuk perawatan peralatan listrik
perkapalan?
5. Apa SOP ( Standart Operating Procedure ) peralatan listrik perkapalan
tersebut?
1.3 . Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, masalah dibatasi pada perawatan aki
sebagai power DC, motor listrik, sensor kelistrikan sesuai standar perawatanya, dan
Tools (alat) yang digunakan untuk perawatan komponen tersebut.
1.4 . Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara perawatan peralatan listrik perkapalan
2. Untuk menjamin kontinuitas peralatan listrik serta keandalannya
3. Untuk memperpanjang umur peralatan
4. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan
5. Meningkatkan safety peralatan
1.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan proses pengambilan data secara
subyektif dan obyektif seakurat mungkin. Metode pengumpulan data tersebut antara
lain :
1. Berdiskusi secara langsung dengan atasan langsung, dan pembimbing
lapangan langsung untuk mendapatkan data dan informasi teknis seputar
perawatan trafo dan kubikel yang berguna untuk penyusunan laporan kerja
praktek ini.
2. Membaca spesifikasi yang ada pada name plate perlatan langsung.

2
3. Mengamati langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi trouble masalah
yang sering terjadi.
4. Mempelajari lebih lanjut literature online yang ada hubungannya dengan
masalah yang akan di bahas, sebagai landasan teori yang teoritis.
5. Mengerjakan lansung komponen listrik perkapalan.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktek ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I. Pendahuluan
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
metode pengumupulan data dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. Tujuan Umum PT. TESCO INDOMARITIM


Berisi sejarah singkat perusahan dan perkembangan PT. Tesco
Indomaritim, dan profil dari PT. Tesco Indomaritim dan struktur organisasi
PT. Tesco Indomaritim.

BAB III. Komponen Listrik Pada Kapal KAL Limboto


Berisi penjelasan mengenai fungsi dari perawatan dan tata cara
perawatan yang dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

BAB IV. Perawatan Komponen Listrik Pada Kapal KAL Limboto Sesuai
SOP (Standar Operation Procedure)
Berisi penjelasan tentang perawatan Aki, Motor Listrik, dan Sensor
Sensor kelistrikan sesuai dengan SOP atau ketentuan yang berlaku dalam
pelaksanaan pekerjaan perawatan.

BAB V. Penutup.
Berisi mengenai kesimpulan dan saran.

alam memilih MCB yang digunakan sebagai piranti pengaman, selain menentukan kapasitas
MCB, kita juga harus memperhatikan Tipe MCB yang digunakan. Tipe MCB disini merupakan
kinerja MCB berdasarkan kurva karakteristiknya yang ditinjau dari arus nominal dan waktu
tripnya. Pada dasarnya terdapat tiga tipe MCB yaitu:

3
MCB tipe B, dimana MCB ini memiliki rating trip sebesar 3 - 5 x In, tipe ini secara umum
cocok digunakan pada instalasi-instalasi domestik, sebagai contoh instalasi penerangan,
dimana pada instalasi ini arus starting yang disebabkan oleh proses switching bisa dikatakan
kecil dan tidak terlalu berpengaruh pada komponen listrik lainnya.

MCB tipe C, MCB ini memiliki rating trip sebesar 5 - 10 x In, tipe ini secara umum merupakan
tipe yang paling banyak digunakan dalam instalasi listrik residensial, comersial dan industri
yang digunakan pada beban-beban penerangan dan motor induksi berdaya kecil.

MCB tipe D, MCB ini memiliki rating trip sebesar 10 - 20 x In. tipe ini digunakan pada
instalasi industri dengan peralatan mesin-mesin listrik yang menimbulkan arus starting yang
besar, dimana arus starting tersebut dapat langsung men tripkan MCB tipe C dan B.

Contoh.

Suatu instalasi listrik terpasang motor induksi 3 phasa berdaya 7 hp. Tentukan rating dan
tipe MCB 3 phasa yang digunakan pada instalasi motor tersebut !

Penyelesaian.

MCB 3 phasa yang tersedia dipasaran adalah MCB 3Phasa 10 A.

Motor induksi mempunyai karakteristik dimana arus starting mencapai 6 - 10 x In, sehingga
dengan kondisi ini maka:

ditinjau dari kurva trip MCB

MCB 10A tipe B.

4
MCB ini akan trip jika dilewati arus starting motor berdaya 7 hp sebesar 60 A. Dikarnakan :

MCB 10A tipe C

MCB ini akan memiliki kondisi yang sama dengan MCB 10A tipe B dikarnakan :

MCB 10A tipe D

Dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan kurva karakteristik pada MCB tipe D,
terlihat bahwa dengan kapasitas arus MCB yang sama, MCB 10A tipe D tidak akan langsung
trip ketika dilewati arus starting senilai 60A dari motor berdaya 7 Hp.

Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut MCB yang cocok dipasang pada instalasi motor
induksi 3 phasa berdaya 7 Hp adalah MCB 3 Phasa D10

di September 19, 2018

{ 1 komentar... read them below or add one }

Pambudi mengatakan...

Bagaimana jika koneksi motor dihubung start , delta ato penggabungan start dan delta
apakah perhitungannya sama 6 X In ?

20 Agustus 2019 16.41

Posting Komentar

5
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Follow by Email

Email address...

Submit

Beranda

Tentang Saya

ARIF JUWITO

LIHAT PROFIL LENGKAPKU

Recent Post

Anda mungkin juga menyukai