Ebook SBMPTN Saintek PDF
Ebook SBMPTN Saintek PDF
-Bo
ok
SBMPTN
SAI
NTEK
Bahas
aIndones
ia
Bahas
aInggr
is
Mat
emat
ika
Bi
ologi
Ki
mia
Fi
sika
BAHASA
INDONESIA
1
Bab 1
Berita, Laporan, Surat,
dan Memo
2
5. Akurat Ciri-ciri fakta:
Isi sebuah berita harus tepat, benar, dan • Objektif
tidak terdapat kesalahan. Karena itu, • Datanya bisa dibuktikan
dalam menulis berita harus didukung • Sudah atau sedang terjadi
dengan langkah konfirmasi dari pihak- • Berupa informasi
pihak yang terkait dalam pemberitaan. 2. Opini atau pendapat
6. Sistematis Opini adalah suatu pernyataan yang
belum terjadi, belum tentu kebenarannya,
Berita disusun secara urut, dimana
dan baru sebatas dalam angan-angan.
isi berita yang penting dan jangkauan
informasinya luas diletakkan pada bagian
awal. Sedangkan, bagian yang kurang
B. Laporan
penting, bersifat khusus, dan sempit a. Pengertian
jangkauan informasinya diletakkan pada
• Laporan adalah bentuk penyajian informasi
bagian akhir berita.
atau fakta tentang suatu keadaan atau suatu
7. Menarik kegiatan oleh seseorang atau suatu badan
Suatu berita dikatakan menarik jika: hukum sehubungan dengan tugas yang
• Berguna bagi pembaca. dibebankan kepadanya.
• Isi berita hubungannya dekat de • Fakta yang disajikan ini berkenaan dengan
ngan kehidupan atau lingkungan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pembaca/pendengar. penulis. Fakta yang disajikan merupakan
• Bersifat konflik. bahan atau keterangan berdasarkan keadaan
• Memiliki daya pengaruh yang kuat. objektif yang dialami (dilihat, didengar, atau
• Berkaitan dengan tokoh-tokoh dirasakan) sendiri oleh penulis.
terkenal atau penting. • Isi laporan ditulis dengan lengkap dan
• Isi berupa berita bencana, kemajuan, sistematis menggunakan bahasa yang jelas,
aneh (luar biasa), dan humor. singkat, dan benar.
4
D. Memo dan Pengumuman b. Pengumuman
Pengumuman merupakan suatu bentuk
a. Memo
penyampaian informasi secara tebuka
• Memorandum atau lebih sering disebut yang ditujukan kepada khalayak ramai
sebagai memo merupakan bentuk media (masyarakat).
komunikasi tertulis dalam suatu lingkup
kecil dan bersifat informal.
Contoh
Jono, S. Pd.
5
Bab 2
Cerpen, Novel, dan Drama
8
Fungsi dialog, di antaranya: 4. Drama satire
• Menampakkan karakter dan Drama satire adalah drama dengan lakon
memperkaya plot. lucu yang penuh dengan sindiran tajam dan
• Menciptakan konflik. terselubung.
10
Bab 3
Paragraf Dan Kalimat
11
Dengan bahasa itu pula manusia
Contoh mewarisi dan mewariskan, menerima,
dan memberi pengetahuan kepada
sesamanya. Dengan demikian jelaslah
Persaingan antarhotel yang ketat bahwa bahasa merupakan sarana
disin yalir menjurus ke persaingan komunikasi yang sangat penting dalam
yang tidak sehat, terutama dengan kehidupan manusia.
kian gencarnya perang tarif. Untuk
mengatasinya, pemerintah akan mela
kukan intervensi dengan menghentikan 4. Paragraf ineratif
investasi perhotelan di suatu daerah. Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah pararaf.
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang
Contoh
gagasan utamanya terletak di akhir kalimat.
Dengan kian gencarnya perang tarif
yang terjadi di antara pengusaha
Contoh hotel di daerah-daerah tujuan wisata
Indonesia. Persaingan antarhotel yang
Dalam kehidupan bermasyarakat, apa ketat disinyalir menjurus ke persaingan
yang dibutuhkan oleh seseorang belum yang tidak sehat. Untuk mengatasinya,
tentu sama dengan apa yang dibutuhkan pemerintah akan melakukan intervensi
oleh orang lain. Di samping itu, suatu dengan menghentikan investasi perho
kebutuhan yang dapat dicapai oleh telan di suatu daerah.
seseorang, belum tentu dapat dicapai
oleh orang lain. Kenyataan seperti itu b. Berdasarkan Tujuannya
dari waktu ke waktu akan selalu ada. Oleh 1. Paragraf deskripsi
karena itu, kita harus siap menghadapi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
menggambarkan sesuatu dengan jelas dan
terperinci menurut pengalaman pancaindra
3. Paragraf campuran (deduktif-induktif) manusia. Tujuannya adalah agar pembaca
seolah-olah dapat merasakan dan melihat
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di
sendiri objek yang digambarkan.
awal dan akhir paragraf.
Contoh
Contoh
Bagi manusia bahasa merupakan alat Sore hari itu aku duduk di bangku
komunikasi yang sungguh penting. Dengan yang panjang di taman belakang vila.
bahasa, manusia dapat menyampaikan isi Matahari mulai tenggelam, semburat
hati kepada sesamanya. kemerahan mulai memenuhi langit.
12
4. Paragraf eksposisi
Di depanku bermekaran bunga beraneka
warna. Angin pegunungan membelai wajah, Paragraf yang menerangkan suatu pokok
membawa bau harum bunga. Semua lelahku persoalan yang dapat memperluas wawasan
setelah seharian berjalan hilang sudah. pembaca. Untuk mempertegas masalah
yang disampaikan, biasanya dilengkapi
2. Paragraf narasi dengan gambar dan data statistik.
Paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa secara berurutan
dengan tujuan agar pembaca seolah-olah Contoh
mengalami sendiri kejadian tersebut.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
selama beberapa tahun terakhir ini
Contoh mencapai rata-rata 7—8% per tahun.
Dengan demikian, pendapatan per
Tepat pukul 15.30 perhitungan suara kapita penduduk Indonesia mencapai
pilkades di lima tempat pemungutan suara beberapa kali lipat. Selain itu,
selesai. Berita acara pun segera dibuat dan berdasarkan data Biro Pusat Statistik,
ditandatangani, Pak Camat mengumumkan jumlah penduduk yang dikategorikan
hasilnya. Deddy yang bertanda gambar miskin juga banyak berkurang.
banteng mendapat 893 suara, Supriyono
dengan tanda gambar bintang mendapat
356 suara, Parto bertanda gambar burung 5. Paragraf persuasif
elang mendapat 234 suara. Sedangkan, Paragraf yang bertujuan memengaruhi
suara tidak sah ada 34 lembar. pembaca dengan memberikan data sebagai
penunjang dan disampaikan dengan
3. Paragraf argumentasi
menggunakan bahasa yang singkat, padat,
Paragraf yang berisi gagasan lengkap dan menarik sehingga pembaca mengikuti
dengan bukti dan alasan yang kuat. pendapat penulis.
Argumentasi dibuat untuk memengaruhi
atau meyakinkan pembaca akan kebenaran
yang diungkapkan penulis.
Contoh
13
E. Pola Pengembangan Paragraf e. Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
a. Definisi
mengemukakan suatu ide pokok, kemudian
• Pola pengembangan definisi dilakukan diberi contoh sebagai argumen dan sebagai
dengan cara mengidentifikasi atau menge ide penjelas.
mukakan secara detail ciri-ciri dari suatu
topik atau pokok bahasan. F. Ciri-ciri Paragraf Efektif
• Topik yang dikemukakan akan menjadi
ide pokok, sedangkan hasil identifikasinya 1. Memiliki satu ide pokok.
menjadi ide-ide penjelas. 2. Menjelaskan tentang ide pokok secara relatif
lengkap.
b. Sebab-Akibat
3. Menarik perhatian pembaca.
• Pengembangan paragraf ini dipakai untuk 4. Terstruktur dengan baik.
menerangkan suatu kejadian, baik dari segi
penyebab maupun dari segi akibat.
G. Penalaran
• Sebab menjadi ide pokok dari paragraf ini,
sedangkan akibat menjadi ide penjelas. • Penalaran adalah suatu proses berpikir
Hubungan sebab-akibat dapat dibagi manusia untuk menghubung-hubungkan
menjadi beberapa macam, yaitu: data atau fakta yang ada sehingga sampai
1. Satu sebab menimbulkan satu akibat. pada suatu simpulan.
2. Satu sebab menimbulkan banyak akibat. • Ada dua macam penalaran dalam menarik
3. Sebab-akibat berantai: simpulan sebuah bacaan, yakni penalaran
Sebab 1 menimbulkan akibat 1, akibat induksi dan penalaran deduksi.
1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan a. Penalaran Induksi
akibat 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang
• Penalaran induksi adalah penalaran yang
menimbulkan akibat 3, dan seterusnya.
berdasar pada pernyataan-pernyataan yang
c. Perbandingan khusus sehingga menghasilkan simpulan
• Pengembangan paragraf dilakukan dengan yang bersifat umum.
cara mengidentifikasi atau mengemukakan • Ada tiga macam penalaran induksi, yaitu:
persamaan atau perbedaan antara dua hal 1. Generalisasi
yang akan menjadi pokok bahasan. Generalisasi adalah penalaran yang
• Dalam perbandingan, salah satu hal yang mengandalkan beberapa pernyataan
dibandingkan akan memiliki kelebihan dari yang mempunyai sifat tertentu untuk
hal lain yang dijadikan perbandingan. mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
• Hal yang dijadikan dasar perbandingan akan
menjadi ide pokok paragraf.
d. Pertentangan Contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan
menggunakan relasi dua hal, yaitu:
Jika dipanaskan, besi memuai.
1. Penulis mengemukakan suatu hal atau
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
pendapat, kemudian dipertentangkan
Jika dipanaskan, emas memuai.
dengan hal atau pendapat lain.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
2. Dasar pertentangan ini adalah ide
pokok paragraf.
14
2. Analogi proposisi (ungkapan). Dua proposisi adalah
Analogi adalah penalaran yang dilakukan premis dan satu proposisi lagi adalah
dengan membandingkan dua hal yang simpulan. Dua premis itu adalah premis
memiliki sifat yang sama. umum (mayor) dan premis khusus (minor).
Contoh Contoh
15
• Berdasarkan kelengkapan unsur
1. Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh Contoh: ”Pergi!”
2. Mayor (Kalimat berunsur minimal S-P)
Silogismenya: Contoh: Kakak menari.
PU : Semua siswa SMAN 23 pintar. S P
PK : Ibrahim adalah siswa SMAN 23.
• Berdasarkan perluasan unsur
S : Jadi, Ibrahim pintar.
1. Kalimat inti
Entimennya:
Kalimat inti adalah kalimat yang hanya
Ibrahim pintar karena dia merupakan terdiri atas subjek dan predikat.
siswa SMAN 23.
Ciri kalimat inti:
• Terdiri atas dua kata,
• Berorientasi normal,
H. Kalimat
• Susunannya biasa.
a. Pola Kalimat
Contoh:
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek,
Adik menangis.
predikat, dan objek.
Tina berjualan.
b. Inti/Induk Kalimat
2. Kalimat transformasi
Inti atau induk kalimat adalah bagian yang
Merupakan kalimat inti yang mendapat
menyampaikan ide pokok dari informasi yang
perluasan
disampaikan.
c. Jenis Kalimat
• Berdasarkan jenis predikat:
Contoh
1. Kalimat nominal (predikat berupa kata
benda)
Contoh: Itu adalah sebuah pensil. Tina pergi (kalimat inti) dapat diubah
2. Kalimat verba (predikat berupa kata kerja) menjadi:
Contoh: • Tina baru pergi.
Ayah bekerja di luar kota mulai bulan • Tina baru saja pergi ke pameran
depan. buku.
• Tina baru saja pergi bersama
• Berdasarkan letak predikat
Anton ke pameran buku yang
1. Kalimat normal (predikat berada setelah diadakan di Jalan Salemba.
subjek)
Adik bermain layang-layang di taman. • Berdasarkan jumlah pola
S P 1. Kalimat tunggal
2. Kalimat inversi (predikat berada sebelum Kalimat yang memiliki satu klausa (pola).
subjek) kalimat ini hanya memiliki satu subjek,
Dilihatnya dandang yang berisi beras itu. satu predikat, satu objek, dan satu
keterangan.
P S
16
Contoh: 2. Pasif intransitif
Siswa mengerjakan latihan di aula sekolah. Adalah jenis kalimat yang subjeknya
S P O K dikenai pekerjaan atau sebagai objek
2. Kalimat majemuk penderita.
Kalimat yang terdiri atas dua atau lebih Contoh:
kalimat tunggal (klausa) yang saling Tari menghapus papan tulis. (aktif)
berhubungan.
S P O
Contoh:
menjadi
Ketika ujian akan dimulai, Toni tiba-tiba
Papan tulis dihapus Tari. (pasif)
merasa tidak enak badan dan harus
S P O
beristirahat di klinik sekolah.
• Kalimat Efektif
• Berdasarkan pelaku
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
1. Aktif transitif
kalimat agar dapat dikatakan sebagai kalimat
Adalah jenis kalimat yang subjeknya efektif adalah:
melakukan pekerjaan dan diikuti oleh 1. Baku,
objek penderita. 2. Hemat,
Contoh: 3. Tidak ambigu,
Saya sedang menyirami bunga. 4. Logis,
5. Sistematis atau tidak rancu.
S P O
17
Bab 4
Karya Tulis Ilmiah
19
Bab 5
Resensi
20
D. Tujuan Meresensi Buku 2. Kenali latar belakang penulisan buku dengan
membaca pengantar yang ada di dalamnya,
1. Memberikan informasi atau pemahaman baik pengantar dari penulis buku, penerbit,
yang komprehensif tentang apa yang maupun dari seorang pakar apabila ada.
tampak dan terungkap dalam sebuah buku. 3. Bacalah seluruh isi buku sampai tuntas,
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan, komprehensif, dan cermat mulai dari kata
merenungkan, dan mendiskusikan lebih pengantar sampai pada bab akhir.
jauh fenomena atau problema yang muncul 4. Buatlah sinopsis atau ikhtisar isi buku
dalam sebuah buku. berdasarkan catatan dan tanda khusus
3. Memberikan pertimbangan kepada yang telah dibuat. Usakan sinopsis maupun
pembaca apakah buku itu pantas mendapat ikhtisar benar-benar mewakili isi buku.
sambutan dari masyarakat atau tidak. 5. Lakukan penilaian terhadap buku yang
4. Menjawab pertanyaan yang timbul jika diresensi dengan menunjukkan keunggulan
seseorang melihat buku yang baru terbit. dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
5. Untuk mengetahui identitas buku yang pembatasan bab, kerangka penulisan,
patut dibaca, mulai dari judul buku, penulis, sistematika, bobot ide, maupun aspek teknis
penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. lainnya.
6. Buatlah kerangka resensi sebelum menulis
E. Langkah-langkah Meresensi resensi secara utuh.
7. Segeralah menulis resensi dengan berpedoman
Buku
pada hal-hal yang telah disiapkan.
1. Lakukan penjajakan terhadap buku yang 8. Koreksi kembali resensi yang telah dibuat
akan diresensi dengan membaca judul, dari segi bahasa dan isi, termasuk penge
memerhatikan halaman identitas buku tikannya. Lakukan revisi apabila diperlukan.
yang meliputi penerbit, tahun penerbitan,
serta baca isi buku secara sekilas dengan
memerhatikan daftar isi.
21
Bab 6
Puisi
23
4. Gurindam 5. Sektet : terdiri atas enam baris dalam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal satu bait.
dari Tamil (India). 6. Septima : terdiri atas tujuh baris dalam
Ciri-ciri gurindam: satu bait.
• Satu bait terdiri atas dua baris. 7. Oktaf : terdiri atas delapan baris
• Baris pertama adalah sampiran, dalam satu bait.
sedangkan baris kedua adalah isi. 8. Soneta : terdiri atas sembilan baris
• Bersajak a-a. dalam satu bait.
• Berisi nasihat.
c. Pusi Bebas
• Ada hubungan kausal antara baris satu
dan dua. Yaitu, puisi yang tidak mengindahkan
aturan-aturan puisi, seperti rima, irama,
bait, dan baris.
Contoh Puisi bebas tidak lagi ditekankan pada
pemakaian kata yang indah dan tidak
efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir menggunakan pilihan diksi yang padat dan
Di situlah banyak orang yang tergelincir sarat makna.
Apabila dalam pantun ada ikatan aturan
persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair
b. Puisi Baru
a a a a maka dalam puisi bebas tidaklah
• Puisi baru atau yang lebih dikenal
demikian. Puisi bebas dapat menggunakan
sebagai puisi modern muncul pada
persajakan a a a a, a b a b, a a b b, a a b
masa Pujangga Baru dan dipopulerkan
c, a b c d, dan lain-lainnya sesuai dengan
oleh Angkatan 45, yang dipelopori
kebutuhan dan pilihan katanya.
oleh Chairil Anwar.
d. Puisi Kontemporer
• Puisi modern lahir dalam semangat
mencari kebebasan pengucapan Merupakan bentuk puisi kekinian. Puisi
pribadi yang tidak terikat dengan jenis ini tidak lagi dipandang sebagai karya
pola-pola estetika yang kaku atau sastra yang terikat oleh bentuk dan rima,
patokan-patokan yang membelenggu namun sebuah karya sastra yang dibuat
kebebasan penyair. untuk menyampaikan gagasan, kritik, atau
sindiran dari penulis tentang kehidupan di
• Puisi baru terdiri atas:
sekitarnya.
1. Distikon : terdiri atas dua baris tiap bait, bi
Puisi ini mengandalkan pengucapan batin
asanya bersajak sama.
puisi daripada makna puisi.
2. Tersina : terdiri atas tiga baris dalam
Berdasarkan isinya, puisi kontemporer
satu bait.
terdiri atas:
3. Kuatren : terdiri atas empat baris
1. Epigram
dalam satu bait.
Puisi yang berisi ajaran hidup, baik
4. Kuin : terdiri atas lima baris dalam
tentang agama, sopan santun, sosial,
satu bait.
dan sebagainya.
24
2. Satire 5. Elegi
Puisi yang melukiskan kepincangan Puisi yang mengandung kesedihan
sosial dalam bentuk kritik dan sindiran. atau yang berisi ratapan.
3. Ode 6. Roman
Merupakan puisi yang berisi pujian Puisi yang berisi luapan cinta kepada
atau sanjungan kepada seseorang. kekasih.
4. Balada 7. Himne
Balada adalah kisah atau cerita yang Puisi yang berisi puji-pujian kepada
digubah ke dalam bentuk puisi. Tuhan.
25
Bab 7
Sastra Melayu Klasik
A. Pengertian Sastra Melayu 10. Bersifat universal (untuk umum atau dari
anak-anak sampai dewasa).
Klasik
• Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama
C. Unsur-unsur Karya Melayu
yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional, yaitu masyarakat yang masih Klasik
sederhana dan terikat dengan adat istiadat. a. Tema
• Sastra Melayu Klasik bermula pada abad ke- Tema adalah ide pokok yang mendasari
16 Masehi. Semenjak itu sampai sekarang, sebuah karya sastra Melayu klasik.
gaya bahasanya tidak banyak berubah. b. Penokohan/perwatakan
Penokohan atau perwatakan adalah
B. Sifat-sifat Sastra Melayu penggambaran sifat atau watak tokoh dalam
cerita.
Klasik
c. Latar (Setting)
1. Bersifat anonim atau tanpa nama Latar adalah keterangan mengenai waktu,
(pengarangnya tidak dikenal). ruang, dan suasana terjadinya lakuan atau
2. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut. cerita dalam sebuah karya sastra.
3. Bersifat statis (perubahan sangat lambat dan
d. Sudut Pandang
relatif tidak ada karya-karya baru).
Sudut pandang adalah posisi pengarang
4. Bersifat tradisional (masih mencerminkan
dalam menuliskan karya sastra
keterikatan terhadap aturan-aturan hidup
bermasyarakat secara kaku). e. Alur
5. Sumber cerita adalah cerita kerajaan atau Alur adalah adalah rangkaian peristiwa
keraton dan keluarga raja (istana sentris). yang saling berhubungan membentuk suatu
6. Bersifat kurang rasional (kejadian-kejadian cerita.
tidak masuk akal). f. Amanat
7. Bersifat didaktis (memberikan pendidikan Amanat adalah pesan yang ingin
kepada pembaca, baik moral maupun religius). d i s a m p a i ka n p e n ga ra n g ke p a d a
8. Bersifat simbolis (cerita disajikan dalam pembacanya.
bentuk lambang). g. Gaya Bahasa
9. Bersifat klasik imitatif/tiruan (kebiasaan tiru- Gaya bahasa adalah sarana sastra yang
meniru yang turun-temurun). amat penting karena hal inilah yang akan
membedakan antara pengarang yang satu
dengan yang lain.
26
D. Karakteristik Naskah Dongeng dibedakan menjadi:
1. Fabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Melayu Klasik kehidupan binatang yang berperilaku seperti
1. Dimulai dengan menceritakan asal-muasal manusia. Dongeng tentang kehidupan
tokoh utama. binatang ini dimaksudkan agar menjadi
2. Cerita selalu diawali dengan kata penghubung teladan bagi kehidupan manusia pada
yang menyatakan bahwa cerita tersebut tidak umumnya.
diketahui tempat dan waktu secara pasti. 2. Parabel, yaitu cerita atau dongeng tentang
Contoh: binatang atau benda-benda lain yang
Alkisah inilah cerita orang dahulu kala, hikayat mengandung nilai pendidikan. Ceritanya
namanya, terlalu indah-indah ceritanya... merupakan kiasan tentang pelajaran
3. Penggunaan kata-kata dalam cerita naskah kesusilaan dan keagamaan.
Melayu klasik memiliki ciri sebagai berikut: 3. Legenda, yaitu dongeng yang dihubungkan
• Penggunaan kosakata yang pada saat dengan keajaiban alam, atau kepercayaan
ini tidak lazim dipergunakan dalam mengenai terjadinya suatu tempat, dan
berbahasa Indonesia. setengah mengandung unsur sejarah.
Contoh: 4. Mite, yaitu dongeng yang berhubungan
... menghibur hati yang masgul (sedih). dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa,
• Penggunaan kata penghubung maka dan hal-hal yang berhubungan dengan
dalam awal kalimat. kepercayaan animisme.
Contoh: Mite dipercayai oleh masyarakat sebagai
Maka, titah sang Nata, “Yayi Suri, telah cerita yang benar-benar terjadi.
sebenarnya seperti kata Adinda itu.” 5. Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur
• Penggunaan diksi atau pilihan kata yang sejarah meskipun tidak seluruhnya. Sage juga
kurang tepat. tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi.
Contoh: b. Hikayat
Maka, dikarang oleh segala orang yang
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang
bijaksana prama kawi.
artinya cerita. Hikayat mengisahkan kebesaran
• Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
dan kepahlawanan orang-orang ternama, para
Contoh:
raja, atau para orang suci di sekitar istana
Sebermula pada zaman dahulu ada
dengan segala kesaktian, keanehan, dan
raja di Tanah Jawa empat bersaudara,
muzizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip
terlalu amat besar kerajaannya.
cerita sejarah atau riwayat hidup seorang
4. Terbitan dan cetakannya tidak berangka tahun.
tokoh besar dalam sejarah.
5. Sangat kental dengan pengaruh islam.
6. Cerita hidup di tengah-tengah masyarakat dan c. Tambo
diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut. Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita
tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
E. Jenis-jenis Sastra Melayu d. Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
Klasik Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya
a. Dongeng adalah seorang kesatria atau pahlawan yang
gagah berani, pandai berperang, dan selalu
Dongeng adalah karya sastra berbentuk
memperoleh kemenangan.
prosa cerita yang isinya hanya khayalan atau
hanya ada dalam fantasi pengarang.
27
Bab 8
Wawancara
Wawancara terstruktur lebih efektif, karena: Yaitu, wawancara yang orang lain tidak dapat
• Pertanyannya sesuai dengan urutan, hadir untuk menyaksikan proses wawancara.
Wawancara jenis ini, pertanyaan yang
• Tidak ada informasi yang terlewatkan,
diajukan terbatas jawabannya.
• Wawancara lebih lancar.
2. Wawancara tak terstruktur/bebas C. Langkah-langkah Wawancara
Adalah wawancara yang tidak berpedoman
pada daftar pertanyaan. Langkah-langkah dalam melakukan
wawancara, yaitu:
• Berdasarkan jumlah narasumber yang 1. Menentukan tema atau topik.
diwawancarai, wawancara dibagi menjadi 2. Mempelajari masalah yang berkaitan
tiga, yaitu: dengan tema wawancara.
28
3. Membuat daftar atau garis besar 4. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk
pertanyaan yang akan diajukan. narasumber yang punya banyak waktu),
4. M e n e n t u ka n n a ra s u m b e r d a n namun langsung ke persoalan inti untuk
mengetahui identitasnya. narasumber yang tidak punya waktu banyak
untuk melakukan wawancara.
5. Menghubungi dan membuat janji
dengan narasumber. 6. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui,
pribadi, dan bersifat interogatif atau
6. Mempersiapkan peralatan untuk
terkesan memojokkan narasumber.
wawancara (peralatan menulis atau
alat perekam). 7. Dengarkan dengan baik jawaban yang
disampaikan narasumber. Boleh diingatkan
6. Melakukan wawancara.
secara halus apabila narasumber lari dari
7. Mencatat pokok-pokok hasil wawancara.
topik yang dibicarakan
8. Menyusun laporan hasil wawancara.
8. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan
baru yang muncul dari penjel asan
D. Etika Wawancara narasumber.
29
Bab 9
Bentuk Kata
30
Masing-masing imbuhan memiliki fungsi dan • Pelaku tindakan seperti yang tersebut
makna tersendiri, yaitu: dalam kata dasar, contoh: penerjemah,
1. Prefiks me- pencukur, pemukul, penendang.
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan alat untuk mengerjakan
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sesuatu, contoh: penggaris, penghapus,
• Melakukan perbuatan/tindakan seperti pewarna, pelicin.
yang termuat dalam kata dasarnya, • Menyatakan “Orang yang pekerjaannya
contoh: melompat, menyanyi. ...”, contoh: pelukis, pesuruh, pengajar,
• Membuat atau menghasilkan apa yang petani, pelaut.
dimuat dalam bentuk dasar, contoh: • Menyatakan “Orang yang sifatnya ....”,
menyambal, menggulai. contoh: pemalas, periang, pendiam.
• Mengerjakan dengan alat, contoh: • Menyatakan orang yang gemar/sering
mengunci, menggunting, mencangkul. melakukan sesuatu yang tersebut pada
• Menjadi atau dalam keadaan, contoh: kata dasar, contoh: pendusta, pencuri,
menurun, menguap, membatu. pemabok, penipu.
• Menuju ke tempat yang tersebut dalam
4. Prefiks ter-
kata dasar, contoh: menepi, melaut.
Berfungsi membentuk kata kerja, kata sifat
• Mencari atau mengumpulkan, contoh:
(superlatif), kata benda, dan menyatakan
merotan, mendamar.
keterangan aspek. Makna gramatikalnya
2. Prefiks ber- adalah sebagai berikut:
Berfungsi membentuk kata kerja. Makna • Menyatakan suatu perbuatan yang tidak
gramatikalnya adalah sebagai berikut: sengaja atau terjadi secara tiba-tiba
• Mempunyai, contoh: berumah, (aspek spontanitas), contoh: terinjak,
bersuami. termakan, terjatuh.
• Memakai, contoh: berbaju, bersepatu. • Menyatakan suatu perbuatan telah
• Berada dalam keadaan, contoh: selesai dilaksanakan (aspek perfektif),
bergembira, berpadu, bersedih. contoh: terciduk, tertulis, tertangkap.
• Menyatakan jumlah yang tersebut pada • Menyatakan perbuatan yang sedang
bentuk dasar, contoh: berdua, bertiga, atau terus berlangsung (aspek
berempat. kontinuatif), contoh: terpasang,
• Menyatakan perbuatan yang berbalasan terapung, tersambung.
atau resiprok, contoh: berkelahi, • Menyatakan dapat di- (aspek potensialis),
bersalaman. contoh: terjangkau, terangkat.
• Mengadakan atau mengerjakan, contoh: • Menyatakan tingkat paling (aspek
berkebun, bersawah. superlatif), contoh: terbaik, terbesar,
• Menghasilkan atau mengeluarkan, tercantik, tersukses.
contoh: bertelur, berbunga. • Menyatakan “Orang/benda yang di-”,
• Mengendarai, menaiki, atau menum contoh: tersangka, tertuduh, tertimpa.
pang sesuatu, contoh: bersepeda, b. Sisipan (Infiks)
bermobil.
Sisipan adalah morfem terikat yang dilekatkan
3. Prefiks pe- di tengah bentuk dasar. Ada empat infiks yang
Berfungsi membentuk kata benda. Makna kita kenal, yaitu –el–, –er–, –em–, dan –in–.
gramatikalnya adalah sebagai berikut:
31
biasa dipakai bersama-sama adalah: me-kan,
memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan, dan
Contoh lain-lain.
32
Contoh: Contoh:
• Mobil-mobilan, kata dasar mobil bukan Teka-teki, laba-laba, kura-kura, mondar-
mobilan. mandir, hiruk-pikuk, paru-paru, lumba-
• Sayur-mayur, kata dasar sayur bukan lumba, baling-baling, dan sebagainya.
mayur.
Kata ulang secara umum terdiri atas kata
ulang utuh, kata ulang berimbuhan,
C. Kata Majemuk
kata ulang sebagian, dan kata ulang Kata majemuk adalah gabungan dua kata
berubah bunyi. atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak
a. Kata Ulang Utuh dapat disisipi kata lain. Kedua kata tersebut
Kata ulang utuh adalah bentuk kata yang melebur menjadi satu dan mempunyai
diulang secara utuh atau penuh sesuai makna yang baru.
dengan kata dasarnya. Contoh:
Contoh: Mahasiswa, meja makan, lemah lembut,
Siswa-siswa (kata dasar siswa) rumah sakit, kacamata, besar kepala, dan
Anak-anak (kata dasar anak) lain-lain.
b. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah bentuk kata D. Jenis Kata
yang diulang dengan mendapat imbuhan.
Terdapat perbedaan pandangan antara
Contoh:
tradisional dengan struktural mengenai jenis
Lari-larian (lari), buah-buahan (buah). kata yang ada.
c. Kata Ulang Sebagian Menurut pandangan tradisional, kata terdiri
atas sepuluh jenis, yaitu:
Kata ulang sebagian adalah bentuk kata
1. Kata kerja (verb),
ulang yang terjadi pada sebagian bentuk kata
2. Kata benda (nomina),
dasarnya saja.
3. Kata sifat (adjektiva),
Contoh:
4. Kata bilangan (numeralia),
Tali-temali (tali), lelaki (laki-laki), dedaunan 5. Kata depan (preposisi),
(daun). 6. Kata ganti (pronominal),
d. Kata Ulang Berubah Bunyi 7. Kata sambung (konjungsi),
8. Kata seru (interjeksi),
Kata ulang berubah bunyi adalah bentuk
9. Kata sandang (artikel),
perulangan kata dengan perubahan
10. Kata keterangan (adverb).
konsonan atau vokal pada bentuk dasar
kata yang diulang tersebut. Sedangkan, menurut padangan struktural,
Contoh: jenis kata terbagi menjadi lima, yaitu:
33
Bab 10
Pidato
34
• Tujuan, 2. Menganalisis situasi dan pendengar
• Sasaran, dengan mengajukan pertanyaan, misalnya
• Rencana, siapa pendengarnya, jenis kelamin, usia,
• Langkah, dan lain-lain. pendidikan, dan sebagainya.
iv. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, 3. Mengumpulkan bahan berdasarkan
salam penutup). pengalaman, imajinasi, hasil penelitian,
3. Mengembangkan kerangka menjadi teks buku bacaan, media massa, maupun media
elektronik.
4. Menyunting teks pidato yang ditulis.
4. Memahami dan menghayati materi pidato.
F. Langkah-langkah Berpidato
1. Menentukan tujuan dan tema atau topik
pidato. Hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan diri serta memiliki nilai guna
bagi pendengar.
35
Bab 11
Diskusi
36
c. Diskusi Panel h. Brainstorming (Pengungkapan Pendapat)
Diskusi panel adalah pembahasan suatu Brainstroming adalah diskusi yang dilakukan
masalah yang menjadi perhatian umum untuk mengumpulkan pendapat, informasi,
yang dilakukan oleh beberapa orang panelis dan pengalaman semua peserta yang sama
di hadapan pendengar. Dalam diskusi panel, atau berbeda guna memecahkan suatu
pendengar tidak terlibat secara langsung, masalah.
tetapi berperan hanya sekadar peninjau Semakin tegas, aneh, dan berani sebuah
para panelis yang melaksanakan diskusi. gagasan atau pendapat, brainstorming
d. Seminar dianggap semakin baik.
Seminar membahas suatu permasalahan
yang diajukan oleh penyaji di bawah arahan D. Laporan Hasil Diskusi
atau bimbingan ahli/pakar.
a. Sistematika Laporan
Seminar dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Seminar terbuka dapat dihadiri 1. Judul Laporan
oleh umum, tetapi mereka tidak ikut 2. Kata Pengantar
berdiskusi, melainkan hanya bertindak 3. Daftar Isi
sebagai peninjau. 4. Bab Perencanaan Diskusi
e. Konferensi 5. Bab Pelaksanaan Diskusi
6. Bab Penutup Diskusi
Konferensi adalah pertemuan yang dise
• Kesimpulan
lenggarakan oleh suatu organisasi atau
• Saran
badan resmi sehubungan dengan masalah
tertentu. 7. Lampiran
37
Bab 12
Bagan, Grafik, dan Tabel
A. Bagan
• Bagan adalah alat peraga untuk menyajikan
data atau gambaran secara analisis dan Contoh
statistik tentang proses terjadinya sesuatu.
• Bagan terdiri atas garis dan panah yang
menggambarkan jalannya suatu proses. Grafik Ketidakhadiran Siswa
SMP Cahaya Bulan
• Bagan berfungsi untuk menggambarkan
Agustus—November 2009
sesuatu hal secara ringkas, tetapi dapat
dipahami. 50
50
40
40
30
30
20
20
10
10
00
Contoh us
tu
s
em
be
r
to
ber
m
be
r
Ag pt Ok
er ve
r
us
No
be
be
Se
ob
st
em
em
gu
kt
O
ov
pt
A
Se
Warna
C. Tabel
Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data
Merah Hijau Biru dan informasi yang biasanya berupa kata
atau bilangan urut ke bawah dalam lajur
Keterangan: dan deret tertentu dengan garis pembatas
Hipernim adalah kata umum, sedangkan sehingga mudah disimak.
hiponim adalah kata khusus. Merah, hijau,
dan biru merupakan hiponim dari hipernim
warna. Contoh
38
2. Memerhatikan keterangan yang terda-
pat dalam gambar tersebut.
5 Matthew Upson 2 60,21 3. Perhatikan setiap perbedaan dari
6 Emile Heskey 4 60,15 masing-masing gambar.
7 Ashley cole 4 59,58 4. Ajukan pertanyaan dan temukan
8. James Milner 4 59,40 jawabannya.
9. David James 3 59,28
10. Jamie Carragher 2 59,04
11. Wayne Rooney 4 58,87
12. Frank Lampard 4 58,58 Contoh
13. Aaron Lennon 2 57,64
14. Gareth Barry 3 57,50
15. Ledley King 1 57,50 Nilai Tukar Dolar AS Terhadap
Rupiah Rabu (24/2)
16. Glen Johnson 4 57,18
9.38
17. Joe Cole 2 55,45
9.36 9.358
18. Robert Green 1 51,67 9.34
9.32 9.325 9.321
19. Peter Crouch 2 - 9.318
9.3
9.292
9.28
9.26
9.24
18/2 19/2 22/2 23/2 24/2
39
BAHASA
INGGRIS
40
Bab 1
Reading Comprenhension
and Genre
A. Reading Comprehension
Catatan
Reading comprehension bisa diartikan sebagai 1. Main idea adalah pernyataan
pemahaman materi bacaan. Untuk menjawab umum (general statement) yang
soal-soal yang berdasarkan materi bacaan/teks mencakup keseluruhan paragraf.
maka diperlukan tips-tips untuk menjawab soal. 2. M a i n i d e a b i a s a n y a d a p a t
disimpulkan dari dua atau tiga
kalimat awal suatu paragraf.
Tips Menjawab Soal 3. Main idea biasanya berupa sebuah
kalimat, sedangkan topik berupa kata
• Tidak perlu membaca wacana secara
atau frase.
mendetail, kecuali memang diperlukan
dan waktunya cukup luang.
• Baca pertanyaan-pertanyaan terlebih
dahulu.
• Kenali bentuk-bentuk pertanyaannya. Tips Menjawab Soal
• Bacalah dua atau tiga kalimat awal
Ada beberapa bentuk pertanyaan yang biasa
setiap paragraf.
ditanyakan dalam “Reading comprehension”.
• Simpulkan topik atau main idea dari
Jenis-jenis pertanyaan itu adalah:
kalimat-kalimat tersebut.
a. Menanyakan Topik (Main Idea) • Bacalah bagian paragraf selanjutnya untuk
memastikan bahwa kesimpulan yang diambil
benar.
Contoh b. Menanyakan Informasi Tertentu dalam Teks
41
Tips Menjawab Soal Tips Menjawab Soal
• Cari kata-kata kunci (key words) da- Untuk pertanyaan tipe tiga, langkahnya
lam kalimat pertanyaan. sama dengan pertanyaan tipe dua, tetapi
• Temukan kata kunci tersebut dalam key words dicari di dalam masing-masing
wacana (paragraf ke berapa, baris ke pilihan jawaban.
berapa).
• Baca dengan teliti kalimat yang d. Menanyakan Pengertian Vocabulary dalam
memuat kata-kata kunci tersebut. Teks
• Carilah pilihan jawaban yang mer-
upakan pernyataan yang memuat
kata kunci.
Contoh
• Tinggalkan pilihan jawaban yang
nyata-nyata salah.
• The underlined word also means....
Kata yang digarisbawahi juga
c. Menanyakan Pernyataan yang Benar atau bermakna....
Salah Menurut Teks • Find a word in the text which has
the same meaning as “Opening”!
Temukan satu kata dalam teks yang
memiliki makna yang sama dengan
Contoh “Opening”!
• The word ‘Store’ here means....
• Which of the statements below is Kata ‘Store’ di sini bermakna....
not correct according to the text?
Manakah dari beberapa pernyataan
berikut yang tidak tepat menurut
teks?
• Which of the following statements Tips Menjawab Soal
are TRUE?
1. Lihat pilihan jawaban, pilih jawaban
Manakah dari beberapa pernyataan
yang mempunyai makna yang sama
berikut yang BENAR?
dengan kosakata (vocabulary) yang
• Which of the following statements
ditanyakan.
is FALSE?
Manakah dari beberapa pernyataan 2. Bila tidak begitu yakin, ganti kosakata
berikut yang SALAH? yang ditanyakan dengan masing-mas-
ing pilihan jawaban yang diberikan.
Tinggalkan pilihan yang nyata-nyata
salah.
42
e. Menanyakan Reference suatu Kata Ganti Langkah menjawab pertanyaan jenis ini sama
(Pronoun) dengan langkah-langkah menjawab pertanyaan
jenis 1 (menanyakan topik atau main idea).
44
2. Menggambarkan atau menerangkan • Argument: terdiri atas masalah dan
fungsi dari suatu benda atau alat. penjelasan dari masalah tersebut.
• Generic structure: • Reiteration: penguatan pernyataan.
1. Generic statement: pernyataan 2. Hortatory exposition
umum berupa pendapat penulis atau • Reiteration: penguatan pernyataan.
fenomena yang terjadi dialami, atau • Thesis: pernyataan atau pendapat
suatu hal yang secara umum sudah penulis mengenai suatu kasus.
diketahui. • Argument: alasan mengapa ada
2. Penjelasan mengenai proses mengapa keprihatinan dan mengarah pada saran
dan bagaimana sesuatu bisa ada/terjadi. atau rekomendasi.
• Unsur kebahasaan: • Recommendation: pernyataan tentang
1. Menggunakan Simple Present Tense. bagaimana seharusnya atau tidak
2. Banyak menggunakan kalimat pasif seharusnya sesuatu ada atau dilakukan.
(passive voice). • Unsur kebahasaan:
Teks exposition banyak menggunakan modal
g. Exposition (Analisa atau Komentar) dan kalimat pasif.
• Tujuan: memberikan pendapat, ide, atau
h. Discussion (Pendapat)
pandangan mengenai suatu perkara, topik,
permasalahan, atau fenomena. • Tujuan: memberikan dua atau lebih
• Teks exposition dibagi menjadi dua, yaitu: pendapat, ide, atau pandangan tentang
suatu perkara, topik, permasalahan, atau
1. Analytical exposition (analisa)
fenomena.
Analytical exposition berisi tentang
• Generic structure:
pandangan, ide, opini, atau pendapat
1. Issue: topik yang menjadi perhatian.
bahwa suatu topik atau masalah
perlu mendapat perhatian, ulasan, 2. Argument: terdiri atas pro dan kontra.
penjelasan, uraian, atau data penguat, - Pendapat pertama dilengkapi
tanpa adanya usaha untuk membujuk uraian.
pembaca agar memiliki sikap pro atau - Pendapat yang bertentangan
kontra terhadap sesuatu. Analytical d e n ga n ya n g p e r ta m a d a n
exposition juga dikenal dengan istilah dilengkapi pula dengan uraiannya.
“Argumentative”. 3. Conclusion (hasil) atau recommendation
2. Hortatory exposition (teguran) (rekomendasi).
Dalam hortatory exposition, isinya • Unsur kebahasaan:
adalah mengenai pandangan, ide, 1. Menggunakan kata hubung (conjunction):
opini, pendapat untuk membujuk on the other hand, however, but, yet,
pembaca agar melakukan sesuatu. while, meanwhile, dan nevertheless.
Hortatory exposition juga dikenal 2. Banyak menggunakan modal dan
dengan “Persuasive”. kata keterangan sikap (adverbials of
• Generic structure: manner), seperti hopefully (dengan
1. Analytical exposition penuh harapan), deliberately (dengan
• Thesis: pernyataan pendapat penulis sengaja), dan lain-lain.
mengenai suatu kasus.
45
i. Review (Ulasan) • Generic structure:
1. Abstract: berupa isyarat tentang apa
• Tujuan: memberi ulasan tentang suatu karya
yang diceritakan berupa kejadian
seperti film, musik, buku, pameran, dan
yang tidak biasa, aneh, atau berupa
sebagainya.
rangkuman atas apa yang akan
• Teks review umumnya menyajikan kritik atau
diceritakan (opsional).
apresiasi tentang karya yang diulas.
2. Orientation: pendahuluan berupa
• Generic structure: pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
1. Orientation: pengenalan karya yang akan 3. Events: rangkaian kejadian/peristiwa.
diulas. 4. Crisis: pemunculan masalah.
2. Interpretative recount: rangkuman plot, 5. Reaction: tindakan atau langkah yang
alur cerita, atau isi cerita. diambil untuk merespons masalah.
6. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh
3. Evaluation: penilaian atau interpretasi
cerita dan pelajaran yang dapat dipetik
tentang karya yang bersangkutan.
dari cerita (opsional).
4. Evaluative summation: rangkuman akan
7. Reorientation: penutup, berupa
penilaian atau interpretasi yang telah
ungkapan-ungkapan yang menunjukkan
dilakukan.
bahwa cerita sudah berakhir (opsional).
• Unsur kebahasaan: 8. Twist: hal yang lucu atau plesetan.
Banyak menggunakan bahasa kiasan
• Unsur kebahasaan:
(metaphor).
Menggunakan Past Tense.
j. Spoof (Lelucon)
l. News Item
• Teks spoof: pada dasarnya sama dengan
• Teks news item: merupakan teks yang isinya
teks narrative, yakni merupakan jenis teks
memberitakan peristiwa atau kejadian
berupa cerita atau dongeng yang bertujuan
yang dipandang layak diketahui publik dan
menghibur pembaca, hanya ditambah dengan
bermuatan berita.
unsur lucu atau hal yang di luar dugaan.
• Pada dasarnya teks news item adalah
• Generic structure: bagian dari jenis teks recount. Hanya, cara
1. Orientation: pendahuluan berupa penulisannya berbeda. News item umumnya
pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. diawali tempat kejadian dan diikuti nama
2. Events: rangkaian kejadian/peristiwa. media pelapornya, kemudian paparan/
3. Twist: akhir yang lucu atau tidak terduga. informasi peristiwa, kejadian, atau kegiatan.
• Unsur kebahasaan:
• Generic structure:
Menggunakan Past Tense.
1. Newsworthy event: kejadian inti.
Functional skill (kemampuan umum) terdiri atas 1. Accepting the invitation (menerima
beberapa ungkapan (expression) yang sering undangan)
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. • That’s a good idea. (Itu ide yang
bagus.)
A. Expressing Like and Dislike • I like it very much. (Saya sangat
menyukainya.)
Expressing like and dislike adalah ungkapkan
• T h a t s o u n d s g r e a t . ( I t u
kesukaan dan ketidaksukaan.
kedengarannya bagus.)
a. Expressing Like/Pleasure 2. Refusing the invitation (menolak
• I like reading. (Saya suka membaca.) undangan)
• I am fond of jogging. (Saya suka lari pagi.) • Sorry, I can’t. (Maaf, saya tidak bisa.)
• I like it very much. (Saya sangat • Not now. (Jangan sekarang.)
menyukainya.) • No, thank you. (Tidak, terima kasih.)
b. Expressing Dislike 3. Doubting (ragu-ragu)
• That sounds good, but.....
• I don’t like drinking coffee.
(Kedengarannya bagus, tapi...)
(Saya tidak suka minum kopi.)
• I love too, but.. (Saya juga suka, tapi..)
• I dislike fishing. (Saya tidak suka
memancing.)
• I hate cheating. (Saya benci menyontek.)
C. Expressing Gratitude
Expressing gratitude adalah ungkapan terima kasih.
B. Inviting Someone • Thank you very much. (Terima kasih banyak.)
• Thanks for the gift.
• Inviting someone adalah ungkapan untuk
(Terima kasih atas pemberiannya.)
mengundang atau mengajak seseorang.
1. I would like to invite you to my party.
(Saya ingin mengajakmu ke pesta saya.)
D. Expressing Apology
2. I want you to come to my party. Expressing Apolgy adalah ungkapan permohonan
(Saya ingin kamu datang ke pesta saya.) maaf.
3. Would you come to my party? • I apologize for coming late.
(Maukah kamu datang ke pesta saya?) (Saya minta maaf karena datang terlambat.)
• Untuk menjawab undangan seseorang, ada • I am really sorry.
tiga ekspresi yang bisa ditunjukkan, yaitu: (Saya sungguh-sungguh minta maaf.)
• Please, forgive me. (Tolong maafkan saya.)
47
E. Asking For Help and I. Expressing Sympathy
Offering Help Expressing sympathy adalah ungkapan rasa
Asking for help and offering help adalah ungkapan simpati.
untuk meminta pertolongan dan menawarkan • I am sorry to hear that.
bantuan. (Saya ikut berduka mendengarnya.)
• That’s a pity. (Sayang sekali.)
1. Asking for help
• That’s too bad. (Itu buruk sekali.)
• Can you help me?
(Dapatkah kamu membantu saya?)
• Do you mind helping me? J. Asking for and Giving
(Maukah kamu membantu saya?) Permission
2. Offering help
Asking for and giving permission adalah ungkapan
• Can I help you?
permintaan izin dan pemberian izin.
(Bisakah saya menolongmu?)
a. Asking for Permission
• Do you need help?
• May I help you?
(Apakah kamu butuh bantuan?)
(Bolehkah aku menolongmu?)
• Is there anything I can do for you?
• May I borrow your book?
(Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan
(Bolehkah aku meminjam bukumu?)
untukmu?)
• Could I switch on the lamp?
(Bisa saya nyalakan lampunya?)
F. Expressing Compliment b. Giving Permission
Expressing compliment adalah ungkapan pujian. • Yes, you may. (Iya, boleh.)
• I like your bag. (Saya suka tasmu.) • Sure! (Pasti!)
• That’s a nice book. (Buku itu bagus.) • Certainly. (Tentu saja.)
• The color looks nice. (Warnanya kelihatan bagus.)
K. Expressing Hope
G. Expressing Certainty and Expressing hope adalah ungkapan harapan.
Uncertainty • I hope you enjoy the trip.
(Saya harap kamu menikmati perjalanannya.)
Expressing certainty and uncertainty adalah
• We hope you like it.
ungkapan keyakinan dan ketidakyakinan.
(Kami berharap kamu menyukainya.)
1. Expressing certainty
• I hope I will pass the exam.
• Certainly. (Tentu saja.)
(Saya harap saya akan lulus ujian.)
• I am certain. (Saya yakin.)
2. Expressing uncertainty
L. Expressing Disappointment
• I am not sure. (Saya tidak yakin.)
• I am not certain. (Saya tidak yakin.) Expressing disappointment adalah ungkapan
kekecewaan.
H. Expressing Surprise • I am very disappointed.
Expressing surprise adalah ungkapan rasa terkejut. (Saya sangat kecewa.)
• I am surprised. (Saya terkejut.) • That’s too bad.
(Itu buruk sekali.)
• Oh really? (Oh, benarkah?)
• Are you kidding? (Apa kamu bercanda?)
48
M. Expressing Agreement and • How do you think about ....?
(Bagaimana menurutmu tentang ….?)
Disagreement
• How about you?
Expressing agreement and disagreement adalah (Bagaimana menurutmu?)
ungkapan persetujuan dan ketidaksetujuan.
b. Giving Opinion (Memberikan Pendapat)
a. Agreement
• I think he is right. (Saya rasa dia benar.)
• I agree with you.
(Saya setuju denganmu.) • He feels that it’s better not go.
• I think so. (Dia merasa lebih baik tidak pergi.)
(Saya rasa demikian.) • I believe that he will come back.
• You’re right. (Saya percaya dia akan kembali.)
(Kamu benar.) • It seems that he is a good boy.
b. Disagreement (Kelihatannya dia anak yang baik.)P
• I disagree/I don’t agree with you.
(Saya tidak setuju denganmu.) P. Expressing Satisfaction
• I don’t think so.
and Dissatisfaction
(Saya rasa tidak demikian.)
a. Expressing Satisfaction (Ungkapan
N. Expressing Admiration Kepuasan)
49
b. Expressing Pleasure (Mengungkapkan d. Expressing Anxiety (Mengungkapkan
Kegembiraan) Kecemasan)
• That’s wonderful! (Mengagumkan!) • I’m anxious. (Saya cemas.)
• That’s great! (Bagus sekali!) • I’m afraid. (Saya takut/khawatir.)
• It ’s really delightful! (Itu sangat
menyenangkan!) S. Expressing Embarrassment,
c. Expressing Love (Mengungkapkan Cinta/ Pain, and Relief
Suka)
a. Expressing Embarrassment (Rasa Malu)
• I love you. (Saya mencintaimu.)
• I’m interested in.... (Saya tertarik • It’s so embarrassing.
pada....). (Itu sangat memalukan.)
• I’m embarrased.
(Saya malu.)
R. Expressing Annoyance, Fear,
• I’m shy to say so.
Anger, and Anxiety
(Saya malu mengatakannya.)
a. Expressing Annoyance (Mengungkapkan b. Expressing Pain (Rasa Sakit)
Ketidaknyamanan)
• Ouch!
• It’s annoying me. (Itu mengganggu
• It hurts! (Sakit!)
saya.)
• Don’t annoy me, please! c. Expressing Relieve (Kelegaan)
(Tolong jangan ganggu saya!) • I’m glad it’s done.
(Saya senang itu sudah berakhir.)
b. Expressing Anger (Mengungkapkan
• I’m relieved.
Kemarahan)
(Saya merasa lega.)
• I’m really angry. (Saya sangat marah).
• Thanks, God!
• I can’t take this anymore! (Terima kasih, Tuhan!)
(Saya tidak bisa menahannya lagi!)
c. E x p r e s s i n g Fe a r ( M e n g u n g ka p ka n
Ketakutan)
• I have fears for her safety.
(Saya takut akan keselamatannya).
• It’s scary. (Itu menakutkan.)
• I’m frightened. (Saya takut.)
50
Bab 3
Derivation
and Vocabulary
A. Derivation and Vocabulary depart - departure
(berangkat - keberangkatan)
Derivation adalah pembentukan kata dari kata • Akhiran (-e/-ance):
lain dengan menambahkan imbuhan (awalan obedient - obedience
atau akhiran). (patuh - kepatuhan)
Berikut ini adalah imbuhan pembentuk kata violent - violence
benda, keterangan, dan sifat: (jahat - kejahatan)
a. Noun (Kata Benda) • Akhiran (-ty):
• Akhiran (-al): mature - maturity
betray—betrayal (dewasa - kedewasaan)
(khianat - pengkhianatan) honest - honesty
approve - approval (jujur - kejujuran)
(setuju - persetujuan) • Akhiran (-ness):
• Akhiran (-ment): calm - calmness (tenang - ketenangan)
enrich - enrichment good - goodness (baik - kebaikan)
(menyuburkan - penyuburan) • Akhiran (-y/-ry):
enlarge - enlargement discover - discovery
(melebarkan - pelebaran) (menemukan - penemuan)
• Akhiran (-tion): recover - recovery
occupy - occupation (menyembuhkan - penyembuhan)
(menempati - penempatan) • Akhiran (-th):
explain - explanation grow - growth (tumbuh - pertumbuhan)
(menjelaskan - penjelasan) strong - strength (kuat - kekuatan)
• Akhiran (-t): b. Adverb (Kata Keterangan)
extend - extent
(memperpanjang - perpanjangan)
Adjective + akhiran (-ly):
ascend - ascent
(naik - kenaikan)
beautiful - beautifully
• Akhiran (-ure): (indah - dengan indah)
please - pleasure careful - carefully
(senang - kesenangan) (hati-hati - dengan hati-hati)
51
c. Adjective (Kata Sifat) • Akhiran (-ful):
beauty - beautiful (keindahan - indah)
• Akhiran (-al):
colour - colourful (warna - berwarna)
agriculture - agricultural
(pertanian/agraris) • Akhiran (-less):
nature - natural care - careless (perhatian - ceroboh)
(alam - alami) sleep - sleepless (tidur - tidak bisa tidur)
nation - national • Akhiran (-en):
(negara - kenegaraan) wood - wooden (kayu - seperti kayu)
• Akhiran (-ous): gold - golden (emas - keemasan)
danger - dangerous • Akhiran (-ent):
(bahaya - berbahaya) differ - different
fame - famous (berbeda - berbeda)
(popularitas - populer) depend - dependent
• Akhiran (-ish): (tergantung - tergantung)
child - childish • Akhiran (-ive):
(anak-anak - kekanak-kanakan) prevent - preventive
red - redish (mencegah - bersifat mencegah)
(merah - kemerah-merahan) demonstrate - demonstrative
• Akhiran (-like): (memperagakan - peragaan)
child - childlike • Akhiran (-able):
(anak-anak - seperti anak-anak) comfort - comfortable
man - manlike (nyaman - nyaman)
(laki-laki - seperti laki-laki) rely - reliable
• Akhiran (-ly): (percaya - dapat dipercaya)
cloud - cloudly (awan - berawan)
friend - friendly (sahabat - bersahabat)
• Akhiran (-ar):
circle - circular (lingkaran - melingkar)
angle - angular (sudut - menyudut)
52
Bab 4
Causative Have and Get
• Rumus:
Subj + have + Someone + VI + Object
Contoh: • Rumus:
I have my brother repair my radio. Subj + have/has + Object + Past Participle
Saya meminta saudara saya (V3) get
membetulkan radio saya.
Contoh:
My mother has a gardener water the
My mother has the flowers watered.
flowers.
Ibuku menyuruh bunga-bunga itu disiram.
Ibuku menyuruh seorang tukang kebun
We have the trash burned.
menyiram bunga.
Kami ingin sampah itu dibakar.
53
Bab 5
Conditional Sentences
Ada tiga jenis bentuk conditional sentence, yaitu: Japan would not have surrendered if ally had
not bombed it.
1. Tipe 1 (Real conditional sentence)
Jepang tidak akan menyerah jika sekutu tidak
(Fakta: future) → possible mengebomnya.
Tipe ini digunakan ketika ada kemungkinan
Fact (past)
bahwa peristiwa tersebut terjadi atau
Japan surrendered, ally bombed it.
mungkin tidak terjadi.
Jepang menyerah, sekutu mengebomnya.
Contoh:
Secara ringkas, bentuk-bentuk conditional
She will understand if you tell her the reason.
sentence dapat dilihat pada tabel berikut:
Dia akan mengerti jika kamu memberi tahu
alasannya. Tipe Main clause If clause Fact Sifat
Kalimat kondisional tipe 2 ini tidak nyata, Tipe Perfect modal Past
Past ><
dalam arti bertolak belakang dengan fakta 3 (modal3) perfect (V3)
saat sekarang.
54
Conjunction (kata hubung) yang sering
digunakan di antaranya adalah: if (jika),
Catatan provided that (hanya jika), otherwise (jika
tidak demikian), unless (kecuali), even if
+/- : kemungkinan masih bisa terjadi
(bahkan jika), in case (kalau-kalau).
>< : fakta dan conditional sentence saling
bertentangan. c. Mixed Conditional Sentence
He would not be hospitalized now,
Beberapa modal lain yang sering digunakan tipe 2
adalah: if he had driven a car carefully yesterday.
Present (1) Past (2) Perfect (3)
tipe 3
Will Would Would have + V3 Dia tidak akan dirawat di rumah sakit
Can Could Could have + V3 sekarang jika dia mengemudi mobil dengan
May Might Might have + V3 hati-hati kemarin.
Shall Should Should have + V3 (tipe 2 → fakta present)
(tipe 3 → fakta past)
Fakta:
He is hospitalized now. (present)
Catatan Dia dirawat di rumah sakit sekarang.
b. Conjunction
55
Bab 6
Subjunctive
Contoh:
I wished she had had more time last Contoh
night.
Saya berharap tadi malam dia punya 1. If only you could do it.
banyak waktu. (Seandainya saja kamu bisa
melakukannya).
2. Dalam bentuk Present Tense Fakta: You can’t do it (Kamu tidak
bisa melakukannya) → present
(saat ini).
Rumus:
2 I would rather you had helped him.
Subj1 + wish + Subj2 + V2/were
(Seandainya saja kamu
Contoh: menolongnya).
I wish you stop saying that. Fakta: You didn’t help him (Kamu
Saya berharap kamu berhenti mengatakan tidak menolongnya) → past (sudah
itu. terjadi).
56
b. As if, As though (Seolah-olah)
Contoh
57
Bab 7
Gerund and to Infinitive
58
Berikut daftar kata kerja yang diikuti to Verb yang diikuti oleh gerund atau to infinitive,
infinitive: yaitu:
Afford, agree, appear, arrange, ask, 1. Dengan arti yang sama, tetapi struktur yang
attempt, beg, care, claim, consent, decide, berbeda
demand, deserve, determine, expect, fail, • Advise, allow, permit, recommend.
happen, hesitate, hope, intend, etc.
• Jika V + O→ to infinitive.
7. Setelah kata kerja + objek Contoh: He advised me to wait. (Dia
Contoh: He advised me to study hard. (Dia meminta saya menunggu.)
menasihati saya untuk belajar keras.) • Jika V + V (tidak ada objek)→ gerund.
Berikut kata kerja (verb) yang diikuti object Contoh: He advised waiting. (Dia
+ to infinitive: menyuruh menunggu.)
Advise, allow, ask, beg, cause, challenge, 2. Berbeda arti
command, convince, dare, encourage, Regret, forget, remember, stop, try.
expect, force, forbid, hire, instruct, invite, Contoh:
need, order. I stopped talking to refrain. (Saya berhenti
berbicara untuk menahan diri → bicara sudah
C. Verb yang Diikuti Gerund dilakukan.)
When I walked, I stopped to talk to my
atau To Infinitive friend. (Ketika saya berjalan, saya berhenti
berbicara dengan teman saya → bicara
Selain kata kerja tertentu yang umum dikuti
belum dilakukan.)
gerund atau to infinitive, ada beberapa kata kerja
yang bisa diikuti baik oleh gerund (Ving) maupun to
infinitive (V1) dengan arti yang sama atau berbeda.
59
Bab 8
Tenses
A. Present Tense
Catatan
a. Simple Present Tense
Fungsi: • Tambahan s/es pada kata kerja
bentuk pertama (V1) berlaku untuk
1. Menyatakan kebiasaan (habitual action).
subjek orang ketiga tunggal (She,
Contoh:
He, It, Tom, Anne).
Rudi eats with right hand.
Rudi makan menggunakan tangan kanan. • I She
You He
2. Menyatakan fakta (fact) dan kebenaran
We do It does
umum (general truth).
They Tom
Contoh:
Tom & Anne Anne
The sun rises in the east.
Matahari terbit di sebelah timur. • Time marker (keterangan waktu):
always, usually, seldom, never,
3. Menyatakan kegiatan yang dilakukan secara
often, sometimes, rarely, every....,
teratur.
once/twice/a day/a week/a
Contoh:
month/a year...., etc.
My father plays football twice a week.
• I → am She
Ayah saya bermain sepak bola dua kali
You He is
seminggu.
We are It
They
Rumus:
Kalimat verbal (kata kerja berupa verb) Contoh:
(+) Subject + Predicate (V1 )s/es+ Object/Comp. Kalimat verbal
(–) Subject + do/does + not + V1 + Object/Comp. (+) She goes to school every morning.
(?) Do/Does + Subject + V1 + Object/Comp. (–) She does not (doesn’t) go to school every
morning.
Kalimat nominal (kata kerja berupa to be) (?) Does she go to school every morning?
(+) Subj + Predicate (to be: is, am, are) + N/ Yes, she does.
Adj/Adv No, she does not (doesn’t).
(–) Subj + (am, is, are) + not + N/Adj/Adv
(?) (Am, Are, Is) + Subj + N/Adj/ Adv
60
Kalimat Nominal
(+) My father is busy now.
(–) My father is not busy now.
(?) Is your father busy now?
Contoh
Yes, he is.
No, he is not (isn’t). (+) I am studying English at an English
Course this year.
b. Present Continuous Tense (–) I am not studying English at an
Fungsi: English Course this year.
1. Menggambarkan peristiwa yang masih (?) Are you studying English at an English
berlangsung pada waktu sekarang. Course this year?
Contoh: Yes, I am.
We are studying biology (Saya sedang belajar No, I am not.
biologi.)
2. Menyatakan aktivitas atau peristiwa yang
bersifat temporal Time marker (keterangan waktu): now, right
Contoh: now, today, at this moment/week/month/
I am taking five subjects this semester. year, at present.
(Saya sedang mengikuti lima mata kuliah c. Present Perfect Tense
semester ini.) Fungsi:
3. Menyatakan aktivitas yang pasti akan • Menyatakan aktivitas/kegiatan/peristiwa
terjadi pada masa depan karena sudah yang telah terjadi/telah dikerjakan pada
direncanakan pada saat ini. masa sekarang.
Contoh: Contoh:
We are leaving for Jember in a few minutes. They have finished the job. (Mereka telah
(Kita akan meninggalkan Jember dalam menyelesaikan tugasnya.)
beberapa menit.)
• Menyatakan aktivitas yang sudah selesai
We are going home in a few hour.
dalam waktu yang relatif singkat sebelum
(Kita akan pulang ke rumah dalam beberapa
dinyatakan. Biasanya menggunakan kata
jam lagi.)
keterangan just.
Contoh:
He has just went for two hours.
(Dia baru saja pergi dua jam yang lalu.)
Rumus: • Menyatakan aktivitas yang telah sempurna
(+) Subj + Predicate (am, is, are + Ving) + pada waktu lampau, tetapi erat hubungannya
Obj/Comp dengan aktivitas lain pada saat sekarang
(–) Subj + (am, is, are) + not + Ving + Obj/ maupun akan datang.
Comp Contoh:
(?) Subj + (am, is, are) + Ving + Obj/Comp He has bought a car so that he doesn’t have
to walk to the office.
(Dia sudah membeli sebuah mobil sehingga
dia tidak perlu lagi berjalan ke kantor.)
61
Contoh:
Andi has been writing a letter for two hours.
{Andi telah menulis surat selama dua jam.
(dan masih berlanjut)}
Rumus:
(+) Subj + have/has + V3 + Obj/Comp
(–) Subj + have/has + not + V3 + Obj/Comp
(?) Have/has + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + have/has + been + Ving + Obj/
Catatan: Comp
• I She (–) Subj + have/has + not + been + Ving +
You He Obj/Comp
We do It does (?) Have/Has + Subj + been + Ving +
They Tom Obj/Comp
Tom & Anne Anne Time marker: for (selama), since
(sejak), lately, up to know, etc.
• Time marker (keterangan waktu):
since (sejak), for (selama), already
(telah), yet (belum), recently (akhir-
akhir ini), lately (akhir-akhir ini), so
far (sejauh ini), once (sekali), twice Contoh
(dua kali).
62
No, I did not (didn’t).
Kalimat nominal
Rumus: (+) The car was broken.
Kalimat verbal (–) The car was not (wasn’t) broken.
(+) Subj + Predicate (Verb 2) + Obj/Comp (?) Was the car broken?
(–) Subj + did + not (didn’t) + V1 + Obj/Comp Yes, It was.
(?) Did + Subj + V1 + Obj/Comp No, It was not (wasn’t).
63
Contoh
Contoh (+) He had finished his homework before
10 o’clock last night.
(–) He hadn’t finished his homework
(+) He was reading a book at 7 pm before 10 o’clock last night.
yesterday. (?) Had he finished his homework before
10 o’clock last night?
(–) He was not (wasn’t) reading a book at
Yes, he had.
7 pm yesterday.
No, he hadn’t.
(?) Was he reading a book at 7 pm
Time Marker: by the time, before,
yesterday?
after, when.
Yes, he was.
No, he was not (wasn’t).
d. Past Perfect Continuous Tense
Fungsi:
c. Past Perfect Tense • Menyatakan suatu kegiatan yang mulai
Fungsi: berlangsung pada waktu lampau dan masih tetap
berlangsung pada waktu tertentu atau pada saat
Membicarakan suatu aktivitas yang sudah
kejadian lain terjadi pada waktu lampau.
selesai terjadi sebelum aktivitas lain pada waktu
Contoh:
tertentu yang terjadi pada waktu lampau.
I had been looking for my wallet almost two
Contoh: hours before Edie found it.
My wife had already cooked when I got ( S aya te l a h m e n c a r i d o m p e t s aya
home. (Istri saya sudah selesai memasak selama hampir dua jam sebelum Edie
ketika saya datang ke rumah.) menemukannya.)
• Menyatakan aktivitas yang baru selesai
dilakukan dan hasilnya masih dapat dirasakan
pada peristiwa lain pada waktu lampau.
Contoh:
Rumus: Anisa car’s were wet because it had been
washing.
(+) Subj + had + V3 + Obj/Comp
(Mobil Anisa basah karena telah dicuci.)
(–) Subj + had + not + V3 + Obj/Comp
(?) Had + Subj + V3 + Obj/Comp
Rumus:
(+) Subj + P (had + been + Ving) + Obj/Comp
(–) Subj + had + not + been + Ving + Obj/
Comp
(?) Had + Subj + been + Ving + Obj/Comp
Time marker: by the time, before,
when, by.
64
Contoh Contoh
(+) I had been studying for two hours Kalimat verbal
when my father called me up. (+) I will eat ice-cream with my family
(–) I hadn’t been studying for two hours next week.
when my father called me up. (–) I will not (won’t) eat ice-cream with
(?) Had you been studying for two hours my family next week.
when your father called you up? (?) Will you eat ice-cream with your
Yes, I had. family next week?
No, I hadn’t. Yes, I will.
No, I will not (won’t).
Kalimat nominal
C. Future Tense (+) My father will be the principal of
school soon.
a. Simple Future Tense
(–) My father won’t be the principal of
Fungsi school soon.
Menggambarkan peristiwa atau keadaan (?) Will you father be the principal of
yang terjadi pada waktu mendatang. school soon?
Yes, he will.
No, he won’t.
Rumus:
b. Future Continuous Tense
Kalimat verbal Fungsi:
(+) Subj + P (will/shall + Verb1) + O/C Membicarakan suatu aktivitas yang akan
(–) Subj + will/shall + not + Verb1 + O/C sedang berlangsung pada waktu yang akan
(?) Will /shall + Subj + Verb1 + O/C datang.
Kalimat Nominal Contoh:
(+) Subj + P (will be) + N/Adj/Adv He’ll be coming at 08.00 am tomorrow.
(–) Subj + will + not + be + N/Adj/Adv (Dia akan datang besok jam 8 malam.)
(?) Will + Subj + be + N/Adj/Adv
Rumus:
Catatan: Contoh + be + V ) + Obj/
(+) Subj + P (will/shall ing
• Will bisa digunakan untuk semua (+) IComp
will be going out all day tomorrow.
subjek, sedangkan shall hanya bisa (–)
(–) ISubj
will not (won’t) be
+ will/shall going
+ not + beout+ all
Vingday
+
digunakan untuk subjek I dan We. tomorrow.
Obj/Comp
• Contraction (singkatan): Will + not (?)
(?) Will you be going
Will/Shall out+ all
+ Subj beday
+ Vtomorrow?
ing
+ Obj/
(won’t) Yes, I will.
Comp
• Will juga bisa digantikan dengan be No, I won’t.
going to untuk menyatakan rencana Time marker (keterangan waktu): this
yang sudah pasti (definite plan). time, all day.
65
c. Future Perfect Tense terkenal tersebut pensiun tahun depan, dia
Fungsi: telah bermain selama 20 tahun.)
Menyatakan suatu kegiatan yang sudah
• Menekankan lamanya aktivitas yang sedang
selesai sebelum kegiatan lain terjadi pada
berlangsung dan terjadi hingga ada aktivitas
waktu akan datang.
lain di waktu yang akan datang.
Contoh:
Contoh:
I will have finished my job when you come
I will have been studying for two hours when
tonight.
my parents come.
(Saya akan sudah menyelesaikan pekerjaan
(Saya akan sudah belajar selama dua jam
saya ketika kamu datang malam ini.)
ketika orangtua saya datang.)
Rumus:
(+) Subj + P (will/shall + have + V3) + Obj/ Rumus:
Comp (+) S + P (will/shall + have + been + Ving) + O/C
(–) Subj + will/shall + not + have + V3 + (–) S + will/shall + not + have + been +
Obj/Comp Ving + O/C
(?) Will/shall + Subj + have + V3 + Obj/Comp (?) Will/shall + S + have + been + Ving + O/C
Contoh Contoh
(+) By the end of this year, Ummi will (+) Rida will have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(–) By the end of this year, Ummi won’t (–) Rida won’t have been studying English
have graduated from SMA. for 3 years by the end of the year.
(?) Will Ummi have graduated from SMA (?) Will Rida have been studying English
by the end of this year? for 3 years by the end of the year?
Yes, she will. Yes, he will.
No, she won’t. No, he won’t.
Time marker (keterangan waktu): Time marker: sama seperti Future
when (ketika), by the time (pada Perfect Tense dengan menambahkan
saat), as soon as (secepatnya). since atau for.
Present V1 (s/es) Is, am, are + Ving Have / has + V3 Have / has + been + Ving
Future Will + V1 Will + be + Ving Will + have + V3 Will + have + been + Ving
Past future Would + V2 Would + be + Ving Would + have + V3 would + have + been + Ving
Keterangan:
jenis tenses
ciri dasar
Cara membaca dari kolom kiri ke kanan, mis:
present (kolom kiri) simple (kolom kanan)
67
Bab 9
Clause
68
2. Objek b. Antecedent berupa Kata Keterangan Waktu/
• Person → whom, that Tempat/Alasan
I recognize the lady. You love the lady. Antecedent berupa kata keterangan tempat,
(Saya mengenal wanita itu. Kamu mencintai waktu, atau alasan maka kata ganti atau
wanita itu.) penghubung yang digunakan adalah where,
I recognize the lady whom you love. when, dan why.
I recognize the lady that you love. Contoh:
I recognize the lady whom/ that you love. This is the month when my sister are
(Saya mengenal wanita yang kamu cintai itu.) married.
Pola: (whom/that) + S + verb Main Clause:
This is the month
• Thing → which, that
Subordinate Clause:
You chained up the dog. It looked very thirsty.
When my sister are married.
(Kamu merantai anjing itu. Dia terlihat sangat
Antecedent: the month (keterangan waktu)
kehausan.)
Anak kalimat adjektif (adjective clause)
You chained up the dog which looked very
menerangkan kata keterangan waktu (the
thirsty.
month).
You chained up the dog that looked very
1. Tempat → Where, Which
thirsty.
(Kamu merantai anjing yang terlihat sangat • The dump is next to the village. Rudi lives in
kehausan itu.) the village.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
Pola: (which/that) + verb desa itu. Rudi tinggal di desa itu.)
3. Possession (Kepemilikan) • The dump is next to the village which Rudi
lives in.
• Person → whose, that
• The dump is next to the village where the
I helped the passenger. His wallet was lost.
Rudi lives.
(Aku menolong penumpang. Dompetnya
• The dump is next to the village which Rudi
hilang.)
lives in.
I helped the passenger whose wallet was lost.
(Tempat pembuangan sampah ada di sebelah
(Aku menolong penumpang yang dompetnya
desa, di mana Rudi tinggal)
hilang.)
2. Time → When, Which
• Animal, thing → of which
The child is stroking the cat. Its fur is black. I remember the day. You were born on the day.
(Anak itu mengelus kucing. Bulunya berwarna (Saya ingat hari itu. Kamu lahir pada hari itu.)
hitam.) I remember the day on which you were born.
The child is stroking the cat whose fur is black. I remember the day when you were born.
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya (Saya ingat hari ketika kamu lahir.)
berwarna hitam.)
Atau:
Catatan
Verb + preposition (kata depan)
The child is stroking the cat, the fur of which
is black. Sering kali kita jumpai banyak verb atau
(Anak itu mengelus kucing yang bulunya adjective yang mempunyai pasangan
berwarna hitam.) preposition tertentu.
69
B. Noun Clause
Misalnya saja, accused (terdakwa)
berpasangan dengan of, interested D a l a m ka l i m a t , n o u n c l a u s e b i a s a nya
(menyukai) dengan in, objected berkedudukan sebagai subject, object, atau
(keberatan) dengan to, dan lain-lain. complement (keterangan pelengkap).
• Noun clause dari kalimat yang menggunakan
Contoh: kata tanya sebagai berikut:
• He is the one. I wrote the letter to him. what, when, where, who, why, how.
Karena posisinya sebagai objek (to him) maka Question: Where does she live? (Di mana dia
relative pronoun (kata ganti penghubung) tinggal?)
yang digunakan adalah whom.
Noun clause: I don’t know where she lives.
He is the one, to whom I wrote the letter. (Saya tidak tahu di mana dia tinggal.)
(Dialah orang yang aku tulisi surat.)
Kata tanya dicantumkan di dalam noun
• The judge objected to the reasons. Several clause-nya.
of them didn’t make any sense. • Noun clause dari kalimat tanya yes/no question.
Karena them pada kalimat di atas merujuk kepada Question: Do you understand?
pernyataan/alasan maka relative pronoun yang Noun clause:
digunakan adalah which. Proposition tetap The teacher wonders whether/if I understand.
disertakan seperti pada kalimat asal. (Guru bertanya apakah saya mengerti.)
The judge objected to the reasons, several of Noun clause-nya diawali oleh whether atau
which didn’t make any sense. if, yang artinya apakah.
(Hakim keberatan dengan alasan yang • Noun clause dari kalimat pernyataan.
beberapa tidak masuk akal tersebut.)
Statement: He is a good actor.
Catatan Noun clause: Everybody knows that he is a
Adjective clause yang mengandung good actor.
kata sifat atau berbentuk pasif, relative Noun clause-nya diawali oleh that (bahwa).
pronoun + tobe bisa dihilangkan. Ingat: Noun clause mempunyai struktur
kalimat pernyataan, bukan kalimat
Contoh: pertanyaan.
• Some foods which are available in the store
are expired. C. Adverbial Clause
(which are = relative pronoun + tobe)
Some foods available in the store are expired. • Adverbial clause adalah frasa atau anak
(Beberapa makanan yang tersedia di toko kalimat yang digunakan sebagai keterangan
sudah kadaluwarsa.) tambahan bagi kata kerja.
70
1. Time (waktu): when (ketika), while (sewaktu), • Peng hubung klausa (conjunction) pada
after, before, until, as soon as (segera setelah). independent clause, yaitu:
Contoh: She came to my home before you Conjunction yang berfungsi menambahkan
called me. Moreover (lebih jauh lagi), besides (di
2. Cause/reason (sebab/alasan): because, samping itu), in addition (sebagai tambahan).
because of, since, for (karena). Contoh:
Contoh: Rony is going to get a job because He has fired, moreover, he doesn’t get some
he need money. pay.
3. Purpose (tujuan): so that, in order that, in (Dia baru saja dipecat, lebih jauh lagi, dia
case (dengan tujuan). tidak mendapat uang pesangon.)
Contoh: I was studying hard so that I can • Conjunction yang berfungsi mempertentangkan
pass next examination. But, yet (akan tetapi), however (bagaimanapun
4. Result (hasil): juga), nevertheless (meskipun demikian), still
so…(adj/adv)...that...= sedemikian… (tetapi), on the contrary (sebaliknya), on
sehingga, the other hand (sebaliknya), in contrast to
such..(adj+noun)…that… = seperti ...... (berlawanan dengan).
sehingga .... Contoh:
Contoh: This room is so small that we doesn’t I don’t have brother or sister, nevertheless, I
enough to enter. have many friends who love me.
5. Concession (pertentangan): although, (Saya tidak punya saudara laki-laki maupun
eventhough, though, even if (meskipun). perempuan, meski demikian, saya punya
Contoh: She is still working although all of banyak teman yang mencintai saya.)
her friends have to go home. • Conjunction yang berfungsi menerangkan
6. Contrast (perbedaan): whereas (sedangkan), sebab-akibat
at the same time (pada saat yang bersamaan). Therefore (oleh karena itu), accordingly
Contoh: I have my hair rebonded, whereas (oleh karena itu), hence (maka), thus (maka),
she cuts her hair. consequently (akibatnya, konsekuensinya), as
a result (sebagai akibatnya), for this reason
D. Independent Clause (karena alasan ini).
Contoh:
• Independent clause adalah klausa atau anak
They trust me, therefore, I must keep on their
kalimat yang dapat berdiri sendiri (apabila
secret.
terpisah dari kalimat induknya masih bisa
(Mereka percaya kepada saya, oleh karena
berfungsi sebagai kalimat tunggal).
itu, saya harus menjaga rahasia mereka.)
Contoh:
• Conjunction yang berfungsi sebagai pilihan/
He is very smart, however, he is very humble.
alternatif
(Dia sangat pintar, meskipun demikian dia
Otherwise (jika tidak demikian).
sangat rendah hati.)
Contoh:
• Untuk menjawab soal yang berkenaan
You should go to her house now, otherwise,
dengan Independent clause, tentukan dahulu
she never want to meet you again.
hubungan antara kalimat sebelum dan
(Kamu sebaiknya pergi ke rumahnya
kalimat setelah kata penghubung.
sekarang, jika tidak demikian, dia tidak akan
Sentence 1…(kata penghubung)…sentence 2. mau menemuimu lagi.)
71
Bab 10
Modals
Modal adalah kata kerja bantu. Modal tidak bisa It has just rained, we don’t have to water the
berdiri sendiri, tetapi butuh kata kerja lain. Bentuk plants. (Saat hujan, kita tidak perlu menyiram
modal yang umum digunakan ada tiga, yaitu tanaman.)
present, past, dan perfect. Perbedaan bentuk ini
• Past
adalah untuk menyatakan perbuatan yang lampau
Kalimat positif: Had to (harus).
atau sekarang.
Kalimat negatif: Didn’t have to (tidak harus).
Tabel bentuk-bentuk modal:
72
Fakta: You didn’t help her. You were • Past
supposed to help her yesterday. (Kamu Kalimat positif: Could, to be able to + V1, to
tidak menolongnya. Kamu berandai-andai be: was/were.
menolongnya kemarin.)
Kalimat negatif: Couldn’t, be not able to.
• Unfulfilled ability (kemampuan yang
C. Certainty (Kepastian)
tidak dilakukan) → Can/could have + V3
• Present (sebenarnya bisa).
Kalimat positif: Must (pasti). Contoh:
Kalimat negatif: Must not/can not/could not I could have repaired your car, why didn’t you
(mustahil/tidak mungkin). ask me?
Contoh: Saya sebenarnya bisa memperbaiki mobilmu,
You couldn’t be sleepy, you’ve just slept mengapa kamu tidak memintaku?
all day already. (Kamu tidak mungkin Fact:
mengantuk, kamu sudah tidur sepanjang I didn’t repair the car, I could repair if indeed.
hari.) (Saya tidak memperbaiki mobilmu, saya bisa
memperbaikinya jika dibutuhkan).
• Past
Kalimat positif: Must have + V3 (pasti telah).
F. Permission (Izin)
Kalimat negatif: Can’t/couldn’t have + V3
(tidak mungkin telah). • Present
Kalimat positif: May, can (boleh/dapat).
D. Possibility (Kemungkinan) Kalimat negatif: May not, can not (tidak
• Present boleh/dapat).
Kalimat positif: May/might (mungkin/bisa • Past
jadi), could (memungkinkan/mungkin). Kalimat positif: Could.
Kalimat negatif: May not/might not (mungkin Kalimat negatif: Couldn’t.
tidak).
Riders may go when the traffic lights turn
• Past green. (Pengendara boleh jalan ketika lampu
Kalimat positif: Might have + V3, can/could lalu lintas menyala warna hijau).
have + V3 (mungkin telah).
Kalimat negatif: Might not have + V 3
(mungkin tidak).
E. Ability (Kemampuan)
• Present
Kalimat positif: Can, to be able to + V1, tobe
(am/is/are).
Kalimat negatif: Can’t, to be not able to.
73
Bab 11
Passive Voice
74
Contoh:
Present/Past Perfect
S + has/have/had + been Aktif : Someone eats the apple
5. tense
S + has/have/had + V3
+ V3 Pasif : The apple is eaten.
Contoh: Contoh:
D. Kalimat Aktif dengan Dua
Our mother has Special food has been
prepared special food prepared by our mother Objek
for us. for us.
(Ibu kita telah mem- (Makanan istimewa telah Ketika terdapat dua objek dalam sebuah kalimat
persiapkan makanan dipersiapkan oleh ibu aktif maka terdapat dua kemungkinan kalimat
istimewa untuk kita.) untuk kita.) pasif yang dapat dibentuk.
Modal Contoh:
Can
Can The teacher explained the students the excercise.
May
May
Must (Guru menjelaskan latihan kepada murid-murid)
Must
Shall + be + V3
Shall + VI Dalam kalimat di atas, objek satu (objek tidak
Will
Will langsung) adalah the students (murid-murid),
Could
6. Could
Contoh: sedangkan objek dua (objek langsung) adalah the
Contoh:
A new policy will be is- exercise (latihan). Maka, kalimat pasifnya (passive
The government will
sued by the government. voice) menjadi:
issue a new policy.
(Sebuah kebijakan baru
(Pemerintah akan • The students were explained the exercise by
akan diterbitkan oleh
menerbitkan sebuah the teacher. (Murid-murid dijelaskan tentang
pemerintah.)
kebijakan baru.) latihan oleh guru.)
• The exercise was explained to the students
C. Passive Voice With by by the teacher. (Latihan itu dijelaskan kepada
murid-murid oleh guru.)
• Dalam passive voice (kalimat pasif), yang
melakukan pekerjaan biasanya tidak terlalu
diperhatikan.
E. Verb yang Diikuti Preposisi
Contoh:
dalam Kalimat Pasif
A house was built there a month ago, now it Jika dalam kalimat aktif terdapat kata kerja (verb)
is just an empty lot. (Sebuah rumah dibangun yang diikuti preposisi (break into, look after,
di sana sebulan yang lalu, sekarang itu hanya dan lain-lain) maka pembentukan kalimat pasif
sebuah tanah kosong.) hanya terjadi pada kata kerjanya saja, sedangkan
• Ketika kita ingin menyebutkan pelakunya maka preposisi tetap berada setelah kata kerja.
digunakan preposisi by + noun (kata benda).
Contoh:
Contoh:
Aktif : Someone broke into my house last
Aktif : Andy build a house
night.
Pasif : A house is built by Andy
Pasif : My house was broken into (by someone)
• Jika pelakunya tidak tentu (indefinite last night.
pronoun) seperti someone, somebody, no
one, dan sebagainya, maka by bisa diabaikan.
75
Bab 12
Elliptical and Parallel
Construction
Elliptical structure adalah penghilangan bagian Subject: Mrs. Shinta
tertentu dari suatu kalimat akibat penggabungan Auxiliary: did
dengan kalimat lain, yang bertujuan untuk
2. Mrs. Dewi will write a script tomorrow.
membentuk kalimat majemuk. Penghilangan
Mr. Roni will write a script tomorrow.
bagian tertentu tersebut tidak menyebabkan
•
Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
perubahan arti dari kalimat.
and Mr. Roni will too.
Ada tiga jenis elliptical structure yang perlu diketahui:
• Mrs. Dewi will write a script tomorrow,
and so will Mr. Roni.
A. Penggabungan Dua Kalimat Keterangan:
Positif Positive sentence: Mrs. Dewi will write a
script tomorrow.
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat
Subject: Mr. Roni
positif, digunakan konjungsi (kata hubung): too
Auxiliary: will
atau so.
3. Mr. Firdaus drives a car.
Catatan Mrs. Rina drives a car.
Rumus: •
Mr. Firdaus drives a car, and Mrs. Rina
• Positive sentence, and Subject + does too.
auxiliary + too • Mr. Firdaus drives a car, and so does
• Positive sentence, and so + auxiliary Mrs. Rina.
+ Subject Keterangan:
Positive sentence: Mr. Firdaus drives a car.
1. Mrs. Rini came here yesterday. Subject: Mrs. Rina
Mrs. Shinta came here yesterday. Auxiliary: does
• Mrs. Rini came here yesterday, and Mrs.
Shinta did too. B. Penggabungan Dua Kalimat
• Mrs. Rini came here yesterday, and so
did Mrs. Shinta.
Negatif
Keterangan: Untuk menggabungkan kalimat negatif dan
Positive sentence: Mrs. Rini came here kalimat negatif, digunakan konjungsi (kata
yesterday. hubung) either atau neither.
76
Catatan Catatan
Rumus: Rumus:
• Negative sentence, and Subject + • Positive sentence, but Subject +
auxiliary + not + either auxiliary + not
• Negative sentence, and neither + • Negative sentence, but Subject +
auxiliary + Subject auxiliary
Contoh: Contoh:
1. Doni can’t do it. 1. Dini likes swimming.
Dona can’t do it. Dina doesn’t like swimming.
• Doni can’t do it, and Dona can’t either.
Dini likes swimming, but Dina doesn’t.
• Doni can’t do it, and neither can Dona.
(Dini suka berenang, tetapi Dina tidak.)
Keterangan:
Negative sentence: Doni can’t do it. Dina doesn’t likes swimming, but Dini does.
Subject: Dona (Dina tidak suka berenang, tetapi Dini suka.)
Auxiliary: can 2. She didn’t sleep last night.
2. My father doesn’t like bakso. They slept last night.
My mother doesn’t like bakso. She didn’t sleep last night, but they did.
• My father doesn’t like bakso, and my (Dia tidak tidur semalam, tetapi mereka tidur.)
mother doesn’t either. They slept last night, but she didn’t.
• My father doesn’t like Bakso, and (Mereka tidur semalam, tetapi dia tidak.)
neither does my mother. 3. Mr. Iwan will go.
Keterangan: Mr. Farhan won’t go.
Negative sentence: My father doesn’t like bakso Mr. Iwan will go, but Mr. Farhan won’t.
Subject: My mother (Tuan Iwan akan pergi, tetapi Tuan Farhan
Auxiliary: Does tidak akan.)
3. Mr. Heri is not my friend. Mr Farhan won’t go, but Mr. Iwan will.
Mr. Heru is not my friend. (Tuan Farhan akan pergi, tetapi Tuan Iwan
•
Mr. Heri is not my friend, and Mr. Heru is akan.)
not either.
• Mr. Heri is not my friend, and neither is D. Parallel Contruction
Mr. Heru.
Keterangan: • Parallel construction adalah penggabungan
Negative sentence: Mr. Heri is not my friend. kalimat majemuk dengan menggunakan
Subject: Mr. Heru konjungsi (penghubung antarkata) yang
Auxiliary: is bertujuan untuk menghilangkan pengulangan
kata yang sama.
C. Penggabungan Kalimat Positif • Biasanya, kata atau kalimat yang digabungkan
memiliki fungsi tata bahasa (gramatikal) yang
dan Negatif sama. Tenses yang digunakan dalam kalimat
Untuk menggabungkan kalimat positif dan kalimat yang digabungkan juga harus sama.
negatif, atau kalimat negatif dan kalimat positif, • Bentuk-bentuk konjungsi dalam parallel
digunakan konjungsi (kata hubung): but (tetapi), construction antara lain:
while (sedangkan).
77
1. ... or ... (... atau ...) 4. Neither Rick nor Anto have gone to
2. ... and ... (... dan ...) Paris. (Tidak Rick maupun Anto sudah
pergi ke Paris).
3. Either ... or ... (salah satu dari ... maupun ...)
5. When Nino was 10 years old, he could
4. Neither ... nor ... (tidak ... maupun ...)
play both piano and violin. (Ketika Nino
5. Both ... and ... (kedua-duanya/... dan berusia 10 tahun, ia dapat bermain
juga ...) piano dan juga biola).
6. Not only ...but also ... (bukan hanya ... 6. The workers work not only carefully but
tetapi juga ...) also effectively. (Para pekerja bekerja
tidak hanya secara hati-hati tapi juga
• Contoh kalimat parallel construction:
efektif.)
1. My little brother walks or rides his
bike to school. (Adik laki-laki saya Catatan:
berjalan atau mengendarai sepedanya
• Bentuk both ... and ... diikuti oleh kata kerja
ke sekolah).
jamak (plural verb).
2. The doctor advised her to get some sleep
• Untuk bentuk:
and take some time off work. (Dokter
Either ... or ...
menyarankan kepadanya untuk tidur
Neither ... nor ...
yang cukup dan tidak bekerja untuk
Not only ... but also ...
beberapa waktu).
Subjek yang berdekatan dengan verb
3. She can speaks either Japanese or
menentukan apakah verb tersebut tunggal
Korean. (Dia dapat berbicara salah satu
atau jamak tersebut.
dari bahasa Jepang maupun bahasa
Korea).
78
Bab 13
Participles
79
2. Because, since, as, for (karena) • Jika passive participle muncul di awal kalimat
Talking excitedly to each other, they (passive participle + phrase), memiliki makna:
forgot to finish the exercise = because 1. After (setelah)
they were talking excitedly, they forgot
Visited by her idol, she was very happy
to finish the exercise. = after she was visited by her idol, she
3. While (sementara) was happy.
Walking along the street, I met my old 2. Because, since, as, for (karena)
friend = while I was walking along the
Surrounded by mountain, the city has
street, I met my old friend. a cool climate = because the city is
4. If (jika) surrounded by mountain, the city has
Turning to the left, you will find his a cool climate.
office = if you turn left, you will find his 3. Adjective Clause
office. The window broken by Edo has not
been repaired yet = the window which
was broken by Edo has not been
repaired yet.
80
MATEMATIKA
81
Bab 1
Eksponen dan Logaritma
a × a × a × a a = an
× a × ........ × af(x) ≤ ag(x) ⇒ f(x) ≥ g(x)
n kali 2. Untuk a > 1 maka berlaku:
af(x) ≥ ag(x) ⇒ f(x) ≥ g(x)
Contoh: 2 x 2 x 2 = 23 = 8
af(x) ≤ ag(x) ⇒ f(x) ≤ g(x)
Notasi: an dibaca “a pangkat n”
• a disebut bilangan pokok (basis)
• n disebut bilangan pangkat
E. Pengertian Logaritma
Logaritma adalah invers dari perpangkatan,
B. Sifat-Sifat Eksponen yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok
seh ingga hasilnya sesuai dengan yang telah
Untuk a, b, m, dan n anggota bilangan real berlaku
diketahui.
sifat:
1. am. an = am + n Jika an = b maka alogb = n
2. am : an = am – n dibaca “n = log b dengan basis a”
3. 1 : an = a–n
4. (am)n = am x n • a disebut basis (bilangan pokok), a > 0 dan
5. a0 = 1; a ≠ 0 a≠ 1
6. an. bn = (ab)n • b disebut bilangan yang dilogaritmakan, b > 0
7. am : bm = (a : b)m
m
n m
8. a =an F. Sifat-Sifat Logaritma
C. Persamaan Eksponen 1. log 1 = 0
2. log 10 = 1
• Bentuk : af(x) = 1 ⇒ f(x) = 0
3. log b.c = alogb + alogc
a
82
7. a
logb =
1
=
logb p logb
=
H. Pertidaksamaan Logaritma
b
loga loga p loga
1. Untuk bilangan pokok a > 1 berlaku:
8. log b . log c . clog d = alog d
a b
• Bentuk : alog f(x) = a log p atau alog f(x) = c 2. Untuk bilangan pokok 0 < a < 1, berlaku:
Solusi : f(x) = p atau f(x) = ac
• Jika a log f(x) ≤ a log g(x) maka:
• Bentuk : alog f(x) = b log p atau g(x) log f(x) = c
Solusi : f(x) = p = 1 atau f(x) = g(x)c f(x) ≤ g(x)
• Bentuk : a (plog x)2 + b plog x + c = 0
Solusi : Gunakan sifat persamaan kuadrat • Jika a log f(x) ≤ a log g(x) maka:
atau dengan cara singkat, yaitu: f(x) ≥ g(x)
b
−
x1.x2 = p a
Syarat: f(x) > 0 dan g(x) > 0.
83
Bab 2
Persamaan Kuadrat
1 1 x +x
b. Melengkapi Kuadrat Sempurna • + = 1 2
x1 x 2 x1 ⋅ x 2
x2 + bx + c = 0 di mana a = 1 maka:
( ) − 2(x ⋅ x )
2 2
2 2 • x14 + x 24 = x12 + x 22 1 2
b b
x + = −c +
2 2 • x14 − x 24 = ( x + x )( x − x )
2
1
2
2
2
1
2
2
84
3
E. Menyusun Persamaan
• x13 + x32 = ( x1 + x 2 ) − 3x1 ⋅ x 2 ( x1 + x 2 )
Kudrat Baru
3
• x13 − x32 = ( x1 − x 2 ) + 3x1 ⋅ x 2 ( x1 − x 2 )
(x – a)(x – b) = 0
atau
D. Jenis-Jenis Akar Persamaan
x2 – (x1 + x2)x + (x1.x2) = 0
Kuadrat x2 – (JAA)x + (PAA) = 0
85
Bab 3
Bentuk Akar
• = × =
a− b a− b a+ b a−b
a. Bentuk Umum Akar
m m
n m
a = a n am = a 2 C. Persamaan Bentuk Akar
1 1
na = a n a = a 2
• (a + b) + 2 ab = a + b , syarat: a > b > 0
2. a c − b c = (a − b) c = a + 2 ab + b
= a + ab + ab + b
c. Perkalian dan Pembagian
2 = ( a2 ) + ab + ab + ( b2 )
1. a ⋅ a = a2 = a 2 = a
= a( a + b ) + b( a + b )
2. n a ⋅ n b = n ab
= ( a + b )( a + b )
n m n p n m +p
3. a ⋅ a = a
( )
2
= a+ b = a+ b
4. n p a = np a
• (a + b) − 2 ab = a − b,syarat
syarat:aa>>b b> >0 0
na a
5. nb
=n Bukti:
b
(a + b) − 2 ab
B. Merasionalkan Penyebut = a − 2 ab + b
a a b a b = a − ab − ab + b
• = × =
b b b b
= ( a2 ) − ab − ab + ( b2 )
a a b ab
• = × =
b b b b = a( a − b ) − b( a − b )
c c a− b
• = × = ( a − b )( a − b )
a+ b a+ b a− b
c( a − b ) = ( a − b )2 = a − b
=
a−b
86
Bab 4
Fungsi Kuadrat
hingga sering disebut fungsi parabola, yaitu: Titik Ye disebut nilai ekstrem.
y = f(x) = ax2 + bx + c
87
D. Persamaan Fungsi Kuadrat •
Untuk menentukan hubungan kedua
fungsi tersebut maka kedua persamaan
Menentukan fungsi kuadrat dapat menggunakan disubstitusikan sebagai berikut:
tiga cara, yaitu: yparabola = ygaris
1. Jika diketahui tiga titik sembarang maka:
px2 + qx + r = mx + n
2
y = ax + bx + c
px2 + (q – m)x + (r – n) = 0
2. Jika diketahui titik potong dengan sumbu x
di (x1,0), (x2,0), dan sebuah titik sembarang Dari hasil substitusi tersebut diperoleh:
maka: a = p, b = q – m, dan c = r _ n
88
Bab 5
Pertidaksamaan
89
c. Pertidaksamaan Pecahan f (x) < g
2.
Bentuk umum:
• Jika g > 0 maka solusinya adalah
a c
( )
2
> , b ≠ 0 dan d ≠ 0 f (x)
b d < g2 dan f (x) > 0.
• Jika g > 0 maka solusinya adalah (f(x) – k.g(x)).(f(x) + k.g (x)) < 0
( )
2
f (x) > g2 dan f (x) > 0.
• Jika g < 0 maka solusinya adalah f
(x) > 0.
90
Bab 6
Logika Matematika
92 Matematika SMA/MA
Bab 7
Trigonometri
cos 1
1
3
1
2
1
0 d. Pada Kuadran IV (270o—360o)
2 2 2
sin (360o – ) = –sin
1
tan 0 3 1 3 ∞
3 cos (360o – ) = cos
tan (360o – ) = –tan
Keterangan: ∞ = tidak terdefinisi (tak
berhingga)
93
C. Rumus-Rumus Segitiga 2 tan A
• tan 2A =
Dalam Trigonometri 1 − tan2 A
1.
sin x
= tan x 2 sin A cos B = sin (A + B) + sin (A – B)
cos x 2 cos A sin B = sin (A + B) – sin (A – B)
2. sin2x + cos2x = 1 2 cos A cos B = cos (A + B) + cos (A – B)
3. tan2 x + 1 = sec2x –2 sin A sin B = cos (A + B) – cos (A – B)
b. Pada Setiap Segitiga Sembarang Berlaku d. Penjumlahan dan Pengurangan Sinus dan
A Kosinus
A +B A −B
c b sin A + sin B = 2sin cos
2 2
A +B A −B
B C
sin A – sin B = 2cos sin
a 2 2
1. Aturan sinus A +B A −B
cos A + cos B = 2cos cos
a
=
b
=
c 2 2
sin A sinB sinC
A +B A −B
cos A – cos B = −2sin sin 2
2. Aturan kosinus 2
• a2 = b2 + c 2 − 2bc cos A
• b2 = a2 + c 2 − 2ac cos B
• c 2 = a2 + b2 − 2abcos C E. Grafik Fungsi Trigonometri
3. Luas segitiga ABC b
a. f(x) = A cos (kx + b) = A cosk x +
k
1 1 1
absinC = bcsinA = acsinB b
2 2 2 b. f(x) = A sin (kx + b) = A sink x +
k
95
Bab 8
Dimensi Tiga
96
Irisan bidang dapat digambarkan dengan cara b. Proyeksi Titik pada Bidang
menggambarkan sumbu afinitas. A
Sumbu afinitas adalah garis potong antara bidang
irisan dengan alas bagian ruang yang diirisnya.
T
P B
• Q
•
P
• Q
• K Garis AB sejajar bidang a. Titik A' dan B'
= proyeksi titik A dan B pada bidang a.
C L
A • Proyeksi garis AB ke bidang a adalah A'B'.
M R
B
D. Jarak Dalam Bangun Ruang
Garis LRM disebut sumbu afinitas.
1. Jarak titik A ke titik B adalah panjang ruas garis
AB, dihitung dengan menggunakan rumus:
C. Proyeksi
A B
a. Proyeksi Titik pada Garis (x1,y1) (x2,y2)
97
A 2. Sudut antara garis dengan bidang.
Sudut antara garis g dengan bidang U adalah
g sudut a yang dibentuk antara garis g dengan
A'
proyeksi garis g, yaitu g' pada bidang U.
3. Jarak antara titik A ke bidang a adalah
g
panjang ruas garis AA', di mana A' adalah
proyeksi titik ke bidang a.
A g′
A′
3. Sudut antara bidang dengan bidang
Sudut antara bidang U dengan bidang V
adalah sudut a yang dibentuk oleh m dan n
E. Sudut Dalam Bangun Ruang masing-masing pada bidang U dan V. Garis
m dan n tersebut tegak lurus dengan garis
1. Sudut antara dua garis yang bersilangan potong antara bidang U dan V.
Buatlah garis h' yang sejajar dengan garis h
n
dan memotong garis g maka terbentuk sudut V
a, yaitu sudut antara perpotongan garis g
dengan h'. m
U
g g
h′
h h
98
Bab 9
Statistika
A. Pengertian
Me = X n +1
Statistika adalah salah satu cabang dari matematika 2
yang berkaitan dengan cara pengumpulan data, Untuk jumlah data (n) ganjil
penyusunan data, penyajian data, dan pengolahan
data, kemudian hasilnya dapat digunakan untuk 1
Me = X n + X n
pengambilan keputusan atau kesimpulan sesuai 2 2 2
+ 1
karakteristik data tersebut.
Untuk jumlah data (n) genap
B. Rumus Untuk Data Tunggal 4. Kuartil (Q) adalah nilai data yang membagi
Misalkan, diketahui data-data sebagai berikut: x1, sekelompok data menjadi 4 bagian sama
x2, x3, x4, x5, ......, xn maka: banyak. Kuartil data terdiri atas kuatil bawah
(Q1), kuartil tengah (Q2), dan kuartil atas (Q3).
1. Mean (rataan hitung) = x Di mana kuartil tengah (Q2 ) = Median (Me).
n
x + x 2 + x 3 + ......... + xn
∑x i
5. Jangkauan (J) adalah nilai data terbesar
dikurangi nilai data terkecil.
x = 1 = i =1
n n
atau J = X n – X1
n
f x + f x + f x + ......... + fn xn
∑f x i i
6. Jangkauan antarkuartil
x = 1 1 2 2 3 3 = i =1
n
f1 + f2 + f3 + ....... + fn H = Q 3 – Q1
∑f i =1
i
∑ x −x
1
Median membagi data tersusun menjadi dua SR = i
n i =1
bagian sama banyak.
99
9. Ragam atau variansi c. Kuartil (Qn)
n 2
∑ x −x
1
S2 =
n
∑f − f
i
n i =1 kn
Qn = tb + p 4 , dimana n = 1, 2, 3
fQn
10. Simpangan baku
n 2
∑ x −x
1
S= S =
2
i
Keterangan:
n i =1
Untuk n = 2, berarti rumus Q2 = median
tb = tepi bawah kelas kuartil ke-n (Qn)
p = panjang interval kelas
C. Rumus Untuk Data
Kelompok ∑ f = jumlah frekuensi
fkn = frekuensi kumulatif sebelum kelas Qn
a. Mean atau Rataan Hitung fQn = frekuensi kelas Qn
n
∑fd i i
D. Perubahan Data
x = xs + i =1
n
∑f i
i =1
Jika terjadi perubahan pada data tunggal dengan
Keterangan: nilai perubahan sama untuk setiap data maka
x s = rataan sementara (nilai dari salah satu perubahannya adalah:
titik tengah interval kelas) Setiap nilai data di:
Statistik
xi = titik tengah interval kelas data ke-i Tambah p Kurangi p Kali p Bagi P
100
Bab 10
Peluang
c. Permutasi
Banyak permutasi (susunan yang B. Kombinasi (C)
memerhatikan urutan) k unsur dari n unsur
adalah: Banyak kombinasi (susunan acak) k unsur dari n
unsur yang tersedia adalah:
n!
P(n,k) = = , dimana n ≥ k
(n − k)! n!
C(n,k) = Cnk = dimana n ≥ k
(n − k)!k!
Contoh:
Ada berapa cara 4 orang duduk berjajar
pada tiga kursi yang disediakan?
101
C. Teorema Binomial Newton E. Peluang Kejadian Majemuk
a. Peluang Gabungan Dua Kejadian
(a + b) = C(n,0)a + C(n,1)a b +
n n n −1
Misalkan, A dan B adalah dua kejadian yang
terdapat dalam ruang sampel S maka peluang
C(n,2)an − 2b2 + ... + C(n,n)bn gabungan dua kejadiannya dituliskan sebagai
berikut:
Contoh:
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) − P(A ∩ B)
(x + y)4 = 1.x 4 + 4x 3 y + 6x 2 y 2 + 4xy 3 + 1.y 4
Keterangan:
D. Peluang Suatu Kejadian P(A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
a. Menghitung Peluang Suatu Kejadian P(A ∪ B ) = peluang kejadian A atau B
Peluang suatu kejadian A dirumuskan sebagai P(A ∩ B ) = peluang kejadian A dan B
berikut:
b. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang
Saling Lepas
k n(A)
P(A) = = Peluang dua kejadian A dan B yang saling
s n(S)
lepas dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
P(A ∪ B ) = P(A) + P(B)
k = hasil kejadian A
s = seluruh hasil yang mungkin terjadi
n(A) = banyak anggota himpunan A c. Peluang Gabungan Dua Kejadian yang
n(S) = b anyak anggota himpunan ruang Saling Bebas
sampel Kejadian A dan B disebut saling bebas jika dan
n = banyaknya percobaan hanya jika:
P(A) = peluang kejadian A
P(A ∩ B ) = P(A).P(B)
b. Kisaran Nilai Peluang
Nilai peluang berkisar antara 0 ≤ P(A) ≤ 1.
d. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Untuk P(A) = 1, artinya kejadian A pasti terjadi,
sedangkan P(A) = 0, artinya kejadian A tidak Jika diketahui kejadian A maka komplemen
mungkin terjadi. kejadian A dinotasikan dengan Ac dan peluang
dari Ac ditulis P(Ac) dan dirumuskan sebagai
c. Frekuensi Harapan Kejadian a (fh(a)) berikut:
P(Ac) = 1 – P(A)
fh(a) = P(A) x N
Keterangan:
Keterangan: P(Ac) = peluang kejadian komplemen A
fh(a) = frekuensi harapan kejadian a P(A) = peluang kejadian A
N = banyak percobaan
P(A) = peluang kejadian A
102
e. Kejadian Bersyarat
Peluang munculnya kejadian A dengan syarat
kejadian B muncul adalah:
P(A ∩ B)
P AB = atau
P(B)
Keterangan:
P A B = peluang kejadian A setelah
kejadian B
P(A ∩ B) = peluang kejadian A dan B
P(A) = peluang kejadian A
P(B) = peluang kejadian B
103
Bab 11
Lingkaran
2 2
y 1 1
x 2
+ y2 = r2 r= A + B − C
2 2
r
o x B. Jari-Jari Lingkaran
Untuk memperjelas pengertian lingkaran perhati
2. Persamaan lingkaran yang berpusat di (a, b) kan gambar di bawah ini:
dengan jari-jari r adalah: y
P (a . b)
(x _ a)2 + (y _ b)2 = r2 I
y r
x
r
(a,b)
r
II
P (a . b)
x
Y r III
(a,b)
Garis mx + ny + p = 0
r x
(a , b)
X
(I) Lingkaran I:
Menyinggung sumbu x maka r = b
(x – a)2 + (y – b)2 = r2 dengan r = am + bn + p
(II) Lingkaran II:
m2 + n2
Menyinggung sumbu y maka r = a
104
(III) Jika lingkaran berpusat di (a,b) Contoh:
Menyinggung garis Px + Qy + R = 0 maka Garis : y = mx + n... (1)
Lingkaran : x2 + y2 + Ax + Bx + C = 0... (2)
Persamaan (1) disubstitusikan ke
P.a + Q.b + R persamaan (2) diperoleh:
r=
P 2 + Q2 x2 + (mx + n)2 + Ax + B(mx + n) + C = 0
(1+ m2)x2 + (2mn + a + mB)x + (n2 + Bn +
C) = 0... (3)
Persamaan (3) adalah persamaan kuadrat
C. Kedudukan Titik Terhadap
sehingga hubungan garis dan lingkaran
Lingkaran dapat ditentukan nilai diskriminannya (D),
Jika persamaan lingkaran adalah x2 + y2 + Ax + By + yaitu:
C = 0 maka kuasa titik P(x1, y1) terhadap lingkaran D = (2mn + a + mB)2 – 4(1 + m2)(n2 + Bn + C)
adalah:
Kedudukan garis terhadap lingkaran
ditentukan sebagai berikut:
K = x12 + y12 + Ax1 + By1 + C
1. Garis memotong lingkaran di dua titik
berlainan apabila nilai diskriminannya lebih
1. Titik P (x1, y1) terletak di luar lingkaran maka dari nol (D > 0).
K > 0. y
2. Titik P (x1, y1) terletak pada lingkaran maka K
= 0.
3. Titik P (x1, y1) terletak di dalam lingkaran maka
K < 0.
x
2. Garis menyinggung lingkaran/memotong di
D. Kedudukan Garis Terhadap satu titik apabila diskriminan hasil substitusi
bernilai nol (D = 0).
Lingkaran
Jarak garis ax + by + c = 0 ke pusat ling-karan
Kedudukan garis ax + by + c = 0 terhadap P (x1, y1) dirumuskan dengan:
persamaan lingkaran:
• x + y = r
2 2 2
ax1 + by1 + c
• (x – a)2 + (y – b)2 = r2 a2 b2
• x2 + y2 + Ax + By + C = 0
y
ax + by + c = 0
Ditentukan sebagai berikut:
1. Nyatakan x dalam y atau y dalam x dari d
persamaan garis ax + by + c = 0. P(x1,y1)
105
3. Garis tidak memotong lingkaran maka 2. Jika persamaan lingkaran
diskriminan substitusi kurang dari nol 0 (D < 0). (x − a)2 + (y − b)2 = r 2 maka persamaan
x 2 + y 2 + Ax + By + C =0maka
x
persamaan garis singgungnya adalah:
x + x1 y + y1
E. Persamaan Garis Singgung xx1 + yy1 + A + B +C = 0
2 2
Lingkaran Melalui Sebuah
b. Persamaan Garis Singgung dengan Gradien
Titik pada Lingkaran m pada Lingkaran
a. Persamaan Garis Singgung di Titik (x1, y1) 1. x 2 + y 2 = r 2 adalah y = mx ± r m2 + 1
pada Lingkaran 2. (x − a)2 + (y − b)2 = r 2 adalah:
1. Jika persamaan lingkaran x 2 + y 2 = r 2
y − b = m(x − a) ± r m2 + 1
maka persamaan garis singgungnya
adalah xx1 + yy1 = r 2 3. x 2 + y 2 + Ax + By + C = 0 adalah:
y+
1
2
1
B = m(x + A) ± r
2
( m2 + 1 )
106
Bab 12
Suku Banyak (Polinomial)
107
C. Teorema Sisa 1. Nilai x yang memenuhi f (x) = 0 adalah akar-
akar atau penyelesaian dari suku banyak
tersebut.
• Jika suatu suku banyak f(x) dibagi P(x) akan 2. Untuk mencari akar-akar suku banyak dapat
diperoleh hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dapat digunakan cara, yaitu:
dirumuskan sebagai berikut:
• Cara faktorisasi (derajat 2)
• Cara Horner (derajat 3 atau lebih)
f(x) = P(x).H(x) + S(x)
a. Fungsi Berderajat Dua
Sehingga jika suku banyak f(x) dibagi (x – n)
ax 2 + bx + c = 0
maka nilai sisanya S(n) sama dengan nilai f(n).
• Jika f (x) suku banyak dibagi dengan a(x − x1 )(x − x 2 ) = 0
b
(ax + b) maka sisanya adalah f − . b
a x1 + x 2 = −
a
• Jika f(x) suku banyak dibagi oleh ax2 + bx
c
+ c maka sisanya px + q. x1 ⋅ x 2 =
a
• Jika f(x) suku banyak dibagi oleh (x – a)
b. Fungsi Berderajat Tiga
(x – b) maka sisanya dapat dicari dengan
rumus:
ax 3 + bx 2 + cx + d = 0
(x − a) (x − b)
Sisa =
a(x − x1 )(x − x 2 )(x − x3 ) = 0
⋅ f(b) + ⋅ f(a)
(b − a) (a − b)
b
x1 + x 2 + x 3 = −
a
D. Teorema Faktor
c
x1x 2 + x1x 3 + x 2 x 3 =
a
• Jika suku banyak dibagi oleh bentuk faktornya
maka sisa pembagiannya adalah nol. d
x1 ⋅ x 2 ⋅ x 3 = −
Sehingga, jika suku banyak f(x) dibagi (x – n), a
di mana (x – n) adalah faktor dari f(x) maka c. Fungsi Berderajat Empat
nilai sisanya sama dengan nilai f(n) = 0.
ax + bx + cx + dx + e = 0
4 3 2
• Jika pada suku banyak f(x) berlaku f(a) = 0 dan
f(b) = 0 maka f(x) habis dibagi (x – a). (x – b). a(x − x1 )(x − x 2 )(x − x 3 )(x − x 4 ) = 0
• Jika (x – n) adalah faktor dari f(x) maka x = n
b
adalah akar dari f(x). x1 + x 2 + x 3 + x 4 = −
a
c
x1x 2 + x1x 3 + x1x 4 + x 2 x 3 + x 2 x 4 + x 3 x 4 =
E. Akar-Akar Suku Banyak a
d
x1x 2 x 3 + x1x 3 x 4 + x 2 x 3 x 4 + x1.x2.x4 = −
a
Perhatikan suku banyak berderajat n di
e
bawah ini: x1 ⋅ x 2 ⋅ x 3 ⋅ x 4 =
a
an xn + an −1xn −1 + an − 2 xn − 2 +
.... + a2 x 2 + a1x1 + a0 = 0
108
Bab 13
Fungsi Komposisi
dan Invers
A. Definisi Fungsi Notasi komposisi fungsi sebagai berikut:
A B g C
f
Fungsi f atau pemetaan f dari himpunan A ke
himpunan B adalah suatu relasi khusus yang x y z
memasangkan setiap elemen dari himpunan A
(domain) dengan tepat pada satu elemen dari h
himpunan B (kodomain). x ∈ A, y ∈ B, dan z ∈ C
f(x) = y, g(y) = z, dan h(x) = z
f(x) f(x) A B
4. y = → syaratnya ≥0 f
g(x) g(x)
dan g(x) ≠ 0 x y
f–1
109
2. Jika f(x) = y maka f –1 (y) = x
3. Fungsi f mempunyai fungsi invers jika f
korespondensi (berpasangan) satu-satu.
4. Sifat fungsi invers:
• f f −1 = f −1 f = I = x
• (g f )−1 = f −1 g−1
x −b
1. f(x) = ax + b → f-1(x) =
a
1
2. f(x) = x − b → f-1(x) = ( x + b ) a
a
x2 − b
3. f(x) = ax + b → f-1(x) =
a
ax + b −dx + b
4. f(x) = → f–1(x) =
cx + d cx − a
x+b
5. f(x) = ax 2 − b → f-1(x) = ±
a
6. f(x) = ax2 + bx + c
−b ± 4ax + D
f-1(x) =
2a
1
7. f(x) = a log nx → f–1(x) = .a x
n
110
Bab 14
Limit Fungsi
lim f(x) = L
x →a c
2. Jika f (a) adalah nilai tak tentu, yaitu: ,
a
∞
L adalah nilai pendekatan suatu fungsi untuk x , dan ∞−∞ maka f(x) harus diubah ke
∞
disekitar a. dalam bentuk tertentu.
b. Mengubah Bentuk Tak Tentu Menjadi
B. Teorema Limit Bentuk Tertentu
1. Bentuk tak tentu:
1. limb = b , b adalah konstanta
x→a
0
2. lim (bx + c ) = ab + c lim f(x) =
x →a x →a
0
3. lim{f(x) ± g(x)} = lim f(x) ± lim g(x)
x →a x →a x →a
Dapat diselesaikan dengan tiga cara,
4. lim{f(x) ⋅ g(x)} = lim f(x) ⋅ lim g(x)
x →a x →a x →a
yaitu:
5. lim c ⋅ f(x) = c ⋅ lim f(x)
x →a x →a q Faktorisasi
1 q Kali sekawan (jika bentuk akar)
6. Jika lim = L maka:
g(x)
x →a
q Dalil L’Hospital (turunan limit)
1
lim g(x) = . Syarat: L ≠ 0
x →a L
lim f ( x ) = lim f ' ( x )
f(x) lim f(x) x →a x →a
7. lim = x →a , dengan g(x) ≠ 0
x →a g(x) lim g(x)
x →a
tan x
m > n,hasiln ya = ∞ 1. lim sinx = 1 7. lim =1
x→0 x x →0 x
axm + d a
lim m = n,hasiln ya = x
x →∞ bx n + c b x
2. lim = 1 8. lim =1
m < n,hasiln ya = 0 x→0 sinx x →0 tan x
ax a sinbx b
3. lim = 9. lim =
x→0 sinbx b x→0 ax a
3. Bentuk tak tentu:
ax a tan bx b
4. lim = 10. lim =
lim f ( x ) = ∞ − ∞
x →0 tan bx b x →0 ax a
x →a
tan ax a tan ax a
5. lim = 11. lim =
Pada umumnya berbentuk: x →0 sin bx b x → 0 tan bx b
tan ax a sin bx b
6. lim = 12. lim =
lim ax 2 + bx + c − px 2 + qx + r x →0 sin bx b x → 0 tan ax a
x →∞
Dapat diselesaikan dengan cara, yaitu: Jika terdapat fungsi cos maka diubah terlebih
q Kalikan dengan akar sekawan, dahulu menjadi:
selanjutnya membagi pembilang 1
cos x = 1 – 2sin2 x atau
dengan penyebut dengan x pangkat 2
112
Bab 15
Turunan Fungsi
(x1,y1)
f(x)
113
Titik (x 1,y 1) adalah titik singgung garis g 3. Titik belok horizontal
dengan kurva y = f (x). Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) = 0
Gradien (kemiringan) garis singgung kurva y =
f (x) adalah m = f '(x1) maka persamaan garis d. Menyelesaikan Soal-Soal Terapan
singgungnya: y – y1 = m (x – x1) Langkah-langkah menentukan maksimum dan
b. Menentukan Interval Fungsi Naik dan minimum dalam soal-soal terapan.
Fungsi Turun 1. Tuliskan rumus apa yang maksimum atau
Fungsi akan naik jika f '(x) > 0 dan fungsi akan minimum dalam soal tersebut.
turun jika f '(x) < 0. 2. Jika rumus maksimum dan minimum
tersebut lebih dari satu variabel maka
c. Menentukan Titik Stasioner
jadikan satu variabel dengan persamaan
Fungsi y = f(x) mengalami stasioner jika f '(x) lain.
= 0 dan terdapat titik-titik stasioner.
3. Tentukan kondisi stasioner fungsi
Jenis-jenis titik stasioner: 4. Jawablah yang ditanyakan soal.
1. Titik balik maksimum
Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) < 0
2. Titik balik minimum
Syarat: f '(x) = 0 dan f ''(x) > 0
114
Bab 16
Integral
1 n+1
f(x)
Differensial
f '(x) ∫
2. xndx =
n +1
x +C
Integral
Jenis-jenis integral, antara lain: ∫
3. axndx = 1 axn+1 + C
n +1
∫ ∫
1. k.f(x)dx = k f(x)dx C. Rumus Integral Tak Tentu
Fungsi Trigonometri
∫ ∫ ∫
2. {f(x) ± g(x)} dx = f(x)dx ± g(x)dx
b a a. Integral dengan Variabel Sudut x dan
∫
3. f(x)dx = − f(x)dx
a
∫
b
Sudut ax
4.
a
∫ f(x) dx = 0
∫
1. sin x dx = − cos x + C
∫
a
2. cos x dx = sin x + C
b b
5. ∫ k f(x) dx = k ∫ f(x) dx 1
a
p
a
∫
3. sin ax dx = − cos ax + C
a
b b
1
6. ∫ f(x) dx + ∫ f(x) dx = ∫ f(x) dx
a p a
∫
4. cos ax dx = sin ax + C
a
∫
5. sec xdx = tan x + C
b b b 2
115
b. Integral dengan Bentuk Pangkat Contoh:
n
1
1. ∫ sinn x ⋅ cos x dx = 1 sinn +1 x + C ∫ (ax + b) dx = a ( ax + b )
n +1
• +C
n +1 (n + 1)
2. ∫ cosn x ⋅ sin x dx = − 1 cosn +1 x + C 1
n +1 • ∫ sin(ax + b)dx = − a cos(ax + b) + C
3. ∫ cosn x dx = ∫ cosn −1 x ⋅ cos x dx, jika n ganjil
1
4. ∫ cosn x dx = ∫ cosn −1 x ⋅ cos x dx, jika n ganjil
n
•
∫ cos(ax + b)dx = a sin(ax + b) + C
5. ∫ sin xdx = ∫ (sin x)2 dx, jika n genap
n 2
1
•
∫ sec (ax + b)dx = a tan(ax + b) + C
2
n
6. ∫ cos
n
x dx = ∫ (cos2 x) dx, jika n genap
2
b. Teknik Parsial
∫ f(x)dx = F(x)
b
a = F(b) – F(a) a Menghitung Luas daerah
a
Luas daerah yang dibatasi kurva dan sumbu
Keterangan: x:
F(x) : Hasil integral Y
Y
a. Teknik Substitusi
x=a x=b
Misalkan, u = g(x) dengan g(x) merupakan X
b b
fungsi yang mempunyai turunan maka:
L = − ∫ f(x)dx = ∫ f(x)dx
a a
y = f(x)
∫ f ( g ( x ) ).g' ( x ) dx
Luas daerah yang dibatasi dua buah kurva
Dapat diubah menjadi: terhadap batas sumbu x:
Y
X
∫ ∫
f(g(x)).g'(x)dx = f(u)du = F(u) + c x=a x=b
116
b b Volume benda putar terhadap sumbu y
L = ∫ (y1 − y 2 ) dx = ∫ [ f1(x) − f2 (x)] dx
Y
a a
Y b
b
V = π∫ ( f(y) ) dx
2
y=d a
d
x = f(y) L = ∫ f(y) dy
c a
y=c
X
X
Y
Volume daerah yang dibatasi dua buah kurva
y=d terhadap batas sumbu x:
d d
y
x = f(y) L = − ∫ f(y)dy = ∫ f(y)dy
y=c c c
X
y1= f(x)
a b x
Volume benda putar terhadap sumbu x
Y
b
y = f(x)
V = π∫ (y12 − y22 )dx
a
x y
a b
X
b
x1= f(y)
b b
V = π∫ (f(x))2 dx x2= g(y) V = π ∫ (x 12 − x22 )dy
a a
a
117
Bab 17
Persamaan Garis Lurus
dan Program Linear
A. Persamaan Garis Lurus b. Jika Diketahui Dua Titik (x1, y1) dan (x2, y2)
m1 = m2
a
(ii). Dua garis tegak lurus jika:
x1,y1
y 2 − y1 m1 x m2 = –1
Gradien (m) = = tan a
x 2 − x1
y – y1 = m(x – x1) m1 − m2
tan a =
1 + m1m2
118
E. Menggambar Kurva Garis a. Menentukan Daerah Penyelesaian
119
Bab 18
Matriks
120
posisinya seletak dapat dijumlah atau dikurangi. Jika B adalah matriks berordo 3 x 3 seperti di
Contoh: bawah ini:
a b m n
Misalkan, A = dan B a b c
c d o p
B = d e f
Maka A ± B adalah: g h i
(a ± m) (b ± n )
A ± B = Maka determinan B adalah:
(c ± o) ( d ± p ) a b c a b
b. Perkalian Matriks B= d e f d e
g h i g h
Perkalian dengan bilangan konstanta dapat
– – – + + +
dilakukan dengan mengalikan ke setiap
= (aei + bfg + cdh) – (ceg + afh + bdi)
elemen matriks tersebut.
Sifat-sifat determinan matriks:
Contoh:
1
a b ka kb 1. A = AT 3. A −1 =
k = A
c d kc kd
2. AB = C → A B = C 4. k.A = k n A
Perkalian matriks dengan matriks, syaratnya Di mana, k = konstanta dan n = ordo
kolom matriks A sama dengan baris matriks B. matriks persegi.
( x1 ) + ( y1 )
2 2
a =
122
b 2. Metode jajargenjang
b
R
Langkah-langkah pengurangan ( a − b ):
• Letakkan pangkal vektor a dan negatif
vektor b saling berimpit.
2. Metode jajargenjang • Tarik garis putus-putus sejajar vektor a
Langkah-langkah penjumlahan ( a + b ):
dan negatif vektor b sampai bertemu
• Letakkan pangkal vektor a dan b saling
pada satu titik.
berimpit.
• Tarik garis dari pangkal kedua vektor
• Tarik garis putus-putus sejajar vektor a
sampai titik pertemuan garis putus-
dan b sampai bertemu pada satu titik.
putus tersebut maka vektor R adalah
• Tarik garis dari pangkal kedua vektor
hasil pengurangan kedua vektor tersebut
sampai titik pertemuan garis putus-
( R = a − b ).
putus tersebut maka vektor R adalah
hasil penjumlahan kedua vektor tersebut
( R = a + b ).
R b
q −b
2 2
a−b = a + b − 2 a b cos θ
Besar vektor hasil penjumlahan secara
geometris:
Keterangan:
2 2
a−b = a + b − 2 a b cos θ a = panjang vektor a
Keterangan: b = panjang vektor b
a = panjang vektor a q = sudut antara vektor a dan vektor b
b = panjang vektor b
b. Operasi Perkalian Vektor dengan Bilangan
q = sudut antara vektor a dan vektor b Real (Skalar)
Pengurangan ( a − b ) 1. Jika m adalah bilangan real dan a adalah
1. Metode segitiga vektor maka hasil kalinya:
Langkah-langkah pengurangan ( a − b ):
m ⋅ a = a + a + a + ....(sebanyak m kali)
• Letakkan pangkal negatif vektor b
berimpit dengan ujung vektor a. 2. Jika nilai m adalah bilangan real positif
• Tarik garis dari pangkal vektor a ke ujung maka vektor m.a searah dengan vektor a
negatif vektor b maka vektor R adalah 3. Jika nilai m adalah bilangan real negatif
hasil pengurangan kedua vektor tersebut maka vektor m.a berlawanan arah
( R = a − b ). dengan vektor a
−b c. Sifat Operasi Penjumlahan, Pengurangan,
dan Perkalian dengan Bilangan Real
b
R
1. Sifat komutatif, yaitu:
a + b = b + a
123
2. Sifat asosiatif, yaitu: 2. Pembagian dalam bentuk vektor
( ) ( )
z
a+b +c =a+ b+c m n
A P
B
3. Sifat identitas (vektor nol), yaitu:
b
b b
a + 0 = a O(0,0)
Y
n
m B D. Perkalian Skalar Dua
P Vektor
A
a. Perkalian Skalar Dua Vektor
Titik P berada di antara titik A dan B dan Perkalian skalar antara vektor a dan b
membagi garis AB dengan perbandingan
dituliskan dengan notasi a.b (dibaca: a dot
AP : PB = m : n b) yang didefinisikan sebagai berikut:
m 1. Jika diketahui dua vektor berbentuk
P
komponen:
B
a1 b1
A n
a = a2 dan b = b2
a b
Titik P membagi garis AB di luar dengan 3 3
perbandingan AP : PB = m : (–n)
Maka: a.b = a1 ⋅ b1 + a2 ⋅ b2 + a3 ⋅ b3
124
2. Jika dua vektor membentuk sudut q E. Proyeksi Vektor
maka perkalian skalarnya adalah:
a.b = a b cosθ Jika vektor a dan b mengapit sudut a dengan
panjang a dan b seperti gambar di bawah ini:
Dengan: a = panjang vektor a
b = panjang vektor b
b
θ = sudut antara a dan b
Sedangkan sudutnya adalah: a
a.b b b
cos q =
a b
Keterangan:
x1.x 2 + y1.y 2 + z1.z2
= c = vektor proyeksi dari vektor a ke vektor b
x12 + y12 + z12 . x 22 + y 22 + z22
Maka berlaku:
Tanda perkalian skalar: 1. Proyeksi skalar ortogonal vektor a pada
a ⋅ b > 0 atau positif maka sudut dua vektor vektor b adalah:
lancip
a ⋅b
c =
a ⋅ b < 0 atau positif maka sudut dua vektor b
tumpul
a ⋅ b = 0 atau maka sudut dua vektor saling 2. Proyeksi skalar ortogonal vektor b pada
tegak lurus vektor a adalah:
a ⋅ b = a ⋅ b maka sudut dua vektor berimpit
b⋅a
atau sejajar c =
a
Keterangan:
θ : Sudut antara vektor a dan vektor b
125
Bab 20
Transformasi Geometri
Pencerminan Matriks
Transformasi adalah suatu proses pemetaan suatu Pemetaan
Terhadap Transformasi
objek ke objek lain dalam satu bidang. Sumbu X (x, y) → (x, –y) 1 0
Jika titik A (x,y) ditransformasikan oleh transformasi 0 −1
T akan menghasilkan A' (x',y'). Sumbu Y (x, y) → (–x, y) −1 0
x' a b x 0 1
T
A(x,y) → A '(x ',y ') atau =
y' c d y Garis Y = X (x, y) → (–x, y) 0 1
a b 1 0
Di mana = matriks transformasi
c d Garis X = –Y (x, y) → (–y, –x) 0 −1
−1 0
P(x,y)
(ba)
→ P'(x',y') c. Rotasi (Perputaran)
x' x a x = x '− a 1. Rotasi terhadap titik O (0,0)
= + →
y' y b y = y '− b
Matriks
Rotasi Pemetaan Transformasi
T(a, b) berarti: π π (x, y) → (–y, x)
atau − 0 −1
2 2
1. Objek digeser sejauh a satuan ke kanan 1 0
(+)/kiri (–). (x, y) → (y, –x)
π 3π 0 1
− atau
2. Objek digeser sejauh b satuan ke atas (+)/ 2 2 −1 0
bawah (–).
±π (x, y) → (–x, –y) −1 0
0 −1
126
a (x, y) → (x', y') cos α − sin α C. Komposisi Transformasi
x' = x cos a – y
sin α cos α
sin a a. Komposisi dua translasi berurutan T 1
y' = x sin a – y dilanjutkan T2 dapat diganti dengan translasi
cos a tunggal (komposisi kedua translasi).
a c a + c
2. Rotasi terhadap titik (a, b) T = T1 T2 = + =
b d b + d
Jika titik A (x,y) dirotasikan sebesar a
terhadap titik (a,b) berlaku hubungan:
b. K o m p o s i s i d u a r e f l e k s i b e r u r u t a n
x'− a cos α − sin α x − a
− menghasilkan translasi dua kali jarak antara
y'− b sin α cos α y − b
dua sumbu. Urutan refleksi menentukan arah
d. Dilatasi (Perkalian atau Pembesaran) translasi.
Misalkan, M1 dan M2 adalah refleksi terhadap
Suatu titik A (x,y) didilatasikan dengan pusat
garis x = a dan x = b maka:
O (0,0) dengan faktor skala k akan mempunyai
bayangan A'(x',y') dapat dituliskan: P ( x,y )
M1 o M2
→ P' ( 2 ( a − b ) + x,y )
P ( x,y )
M M
→ P' ( 2 ( a − b ) + x,y )
1o 2
[O,k ] x' k 0 x
A(x,y) → A '(kx,ky) atau =
y' 0 k y
c. Komposisi dua rotasi yang sepusat sebesar
θ1 dilanjutkan θ2 dapat diganti dengan rotasi
Jika titik A (x,y) didilatasikan pada titik P (a,b)
sebesar ( θ1 + θ2 ) dengan pusat rotasi sama.
dengan faktor skala k maka bayangan A′(x′,y′)
dapat dirumuskan:
D. Luas Bangun Hasil Suatu
x'− a k 0 x − a
=
y'− b 0 k y − b Transformasi
127
Bab 21
Baris dan Deret
a −1 n n
3. ∑ ki + ∑ ki = ∑ ki
i =m i=a i =m
C. Barisan dan Deret
n+a n−a Aritmetika
4. ∑ (i − a) = ∑ (i + a)
i =m + a i =m − a
n n n a. Barisan Aritmetika
5. ∑ ai ± ∑ bi = ∑ ( ai ± bi)
i=m i=m i=m
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan
yang mempunyai beda (selisih) yang tetap
untuk setiap dua suku yang berurutan.
B. Pengertian Barisan dan
Bentuk umum barisan aritmetika adalah:
Deret
U1, U2, U3....... Un
a. Pengertian Barisan a, a + b, a + 2b,........., a + (n – 1)b
Barisan adalah rangkaian bilangan yang disusun
menurut aturan atau pola tertentu. Pada barisan aritmetika terdapat beberapa
Bentuk umum barisan adalah sebagai berikut: rumusan sebagai berikut:
• Rumus beda (b)
U1, U2, U3....... Un
Keterangan: b = Un – Un-1
U1 = suku pertama b = U2– U1= U3– U2= U4– U3= U5– U4
U2 = suku kedua
U3 = suku ketiga
Un = suku ke –n
128
• Rumus mencari suku ke – n Contoh:
Deret aritmetika:
Un = a + (n – 1) b 3 + 7 + 11 + 15 + 19 + ....
Tentukan jumlah 10 suku pertama?
U1 = a = suku pertama/suku awal
Pembahasan:
U2 = a + b
Perhatikan barisan aritmetika di atas:
U3 = a + 2b
n = 10, a = 3, dan b = 7 – 3 = 4
U4 = a + 3b
n
U5 = a + 4b Sn = (2a + (n – 1).b)
2
10
Contoh: S10 = (2.3 + (10 – 1).4)
2
Barisan aritmetika: = 5 (6 + 36) = 210
3, 7, 11, 15, 19...
Tentukan suku ke-10?
Pembahasan:
D. Barisan dan Deret Geometri
b = U2 – U1 = 7 – 3 = 4 a. Barisan Geometri
Suku ke –10 adalah: Bentuk umum barisan geometri adalah
Un = a + (n – 1) ⋅ b sebagai berikut:
U10 = 3 + (10 – 1) .4
= 3 + (9.4) = 3 + 36 = 39 U1, U2, U3 ....... Un
a, ar, ar2, ........ arn–1
b. Deret Aritmetika
Pada barisan geometri terdapat beberapa
Bentuk umum deret aritmetika adalah:
rumusan sebagai berikut:
U1 + U2 + U3.+...... +Un • Rumus rasio (r)
a + (a + b) + (a + 2b)+......+(a + (n – 1)b)
Un U U
Pada deret aritmetika terdapat rumusan r= = 2= 3
Un −1 U1 U2
sebagai berikut:
• Rumus mencari jumlah n suku pertama • Rumus mencari suku ke – n
n n
Sn =
2
( a + Un ) = 2 2a + (n − 1) b Un = ar n −1
U1= a, U2 = ar, U3 = ar2
Sn adalah jumlah n suku yang pertama.
• Rumus mencari suku tengah
Jika banyak sukunya ganjil maka terdapat suku Contoh:
tengah (Ut): Barisan geometri:
1
2, 6, 18, 54, ...........
Ut = (a + Un )
Tentukan U10 dan rasionya?
2
Rasionya adalah:
Hubungan antara jumlah n suku pertama dan
6 18
suku tengah adalah: r= =
2 6
54
Sn = n × Ut = =3
18
129
Maka, suku ke –10 adalah: E. Deret Geometri Tak Hingga
n −1
Un = ar
U10 = 2 ⋅ 310 −1 Deret geometri tak hingga adalah deret
geometri yang memiliki jumlah suku sampai
= 2 ⋅ 3 = 39.366
9
tak terhingga.
Contoh:
Deret geometri: Deret geometri tak hingga dibedakan
menjadi:
1 1 1
1+ + + +.....
3 9 27
a. Deret Geometri Divergen
Tentukan jumlah suku ke-5 pertama?
Syarat deret geometri divergen: jika
Rasio deret geometri tersebut adalah:
r < −1 atau r > 1
1
1 Contoh:
R= 3 =
1 3 2 + 6 + 18 + 54 +......+ → S∞ =
Karena r < 1 maka jumlah 5 suku
S∞ = jumlah suku-suku sampai tak terhingga
pertamanya adalah:
b. Deret Geometri Konvergen
n
a(1 − r ) Syarat deret geometri konvergen: jika
Sn =
1− r −1 < r < 1
1
5
Contoh:
1⋅ 1 − 1 242
3 1 − 243 243
S5 = = = 1 1 1
1 2 2 1+ + + +..... + 0
1− 3 9 27
3 3 3
Maka rumus jumlah suku sampai tak terhingga
242 3 726 363
S5 = × = = ( S∞ ) adalah:
243 2 486 243
a
S∞ =
b. Deret Geometri 1− r
Bentuk umum dari deret geometri sebagai Untuk jumlah tak hingga suku-suku bernomor
berikut: ganjil saja adalah:
U1 + U2 + U3.+ ......+ Un S∞ =
a
a + ar + ar2 +...........+ arn-1 1− r2
Rumus mencari jumlah n suku pertama pada Sedangkan, jumlah tak hingga suku-suku
deret geometri: bernomor genap saja adalah:
a(r n − 1) ar
Sn = , jika r > 1 S∞ =
r −1 1− r2
a(1 − r n )
Sn = , jika r < 1
1− r
130
BIOLOGI
131
Bab 1
Metode Ilmiah dan
Ruang Lingkup Biologi
132
C. Objek Kajian Biologi 6. Objek tingkat individu
Kumpulan dari beberapa sistem organ den-
Biologi sebagai ilmu pengetahuan, memiliki gan fungsi tertentu akan membentuk suatu
beberapa objek kajian yang meliputi manusia, individu.
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, baik
Contoh: manusia, hewan, dan tumbuhan.
yang terlihat oleh mata telanjang maupun
dengan bantuan alat (mikroskop). 7. Objek tingkat populasi
Populasi didefinisikan sebagai kumpulan in-
Tingkatan organisasi dalam kehidupan, yaitu:
dividu yang sejenis yang menempati suatu
Sel - Jaringan - Organ - Sistem organ - daerah tertentu dan dalam waktu tertentu.
Individu - Populasi - Komunitas - Contoh: sekelompok burung merpati, dan
Ekosistem - Bioma rimbunan pohon cemara.
8. Objek tingkat komunitas
Objek yang menjadi kajian ilmu biologi dibagi Komunitas adalah kumpulan beberapa popu-
menjadi beberapa tingkat, yaitu: lasi yang menempati suatu daerah tertentu.
1. Objek tingkat molekul Contoh: dalam suatu kebun terdapat pop-
Beberapa molekul yang dikaji pada ilmu ulasi lebah, populasi pohon rambutan, dan
biologi, yaitu protein, karbohidrat, lipid (le- populasi burung pipit.
mak), dan asam nukleat. 9. Objek tingkat ekosistem
2. Objek tingkat sel Ekosistem merupakan kesatuan antara
Sel adalah unit struktural dan fungsional ter- komunitas dengan lingkungan tempat
kecil dari makhluk hidup. hidupnya, serta hubungan timbal balik yang
ada di dalamnya.
3. Objek tingkat jaringan
Contoh: ekosistem hutan, ekosistem pantai,
Jaringan terbentuk dari kumpulan sel-sel
dan ekosistem danau.
yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama.
Contoh: (jaringan pada tumbuhan) jaringan 10. Objek tingkat Bioma
parenkim, jaringan bunga karang, dan jarin- Bioma didefinisikan sebagai kumpulan berb-
gan pengangkut. agai ekosistem yang membentuk kesatuan
Contoh: (jaringan pada hewan) jaringan ekosistem dunia (global).
otot, jaringan epitel, dan lain-lain.
4. Objek tingkat organ
D. Peranan Biologi dalam
Organ terbentuk dari beberapa jaringan
Kehidupan
yang memiliki fungsi tertentu. Beberapa peranan dan pemanfaatan ilmu biologi
Contoh: jantung, hati, dan ginjal pada he- beserta cabang ilmunya dalam kehidupan, yaitu:
wan, serta akar, batang, dan daun pada tum- 1. Penggunaan mikroorganisme untuk industri
buhan. makanan (bioteknologi).
5. Objek tingkat sistem organ Contoh: pembuatan tempe dari kedelai oleh
Sistem organ tersusun atas beberapa organ bakteri Rhizopus sp., dan pembuatan tape
dari singkong atau ketan oleh Saccharomyces
yang saling bekerja dan berinteraksi secara
cereviceae.
sinergis.
Contoh: sistem pencernaan, sistem perna 2. Perkawinan silang pada tumbuhan dapat
menghasilkan produksi buah yang lebih
pasan, sistem peredaran darah, dan sistem
banyak (botani).
gerak.
133
3. Penemuan beberapa vaksin yang dipakai • Harold Urey menyatakan Teori Evolusi
untuk menambah kekebalan tubuh terhadap Kimia, yaitu bahwa kehidupan pertama kali
beberapa penyakit (imunologi). diduga terjadi di atmosfer (didukung oleh
Stanley Miller melalui percobaannya).
E. Teori As al-usul Kehidupan • Oparin mengemukakan teorinya yang
diberi nama “ Teori Biologi Evolusi”,
a. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan pertama
Teori abiogenesis merupakan teori yang me- kali diduga terjadi di lautan (didukung oleh
nerangkan bahwa makhluk hidup berasal Haldane dalam bukunya yang berjudul
dari benda mati yang penciptaannya terjadi “The Origin of Life”).
secara spontan.
Pencetus teori ini ialah Aristoteles. Ia men-
F. Evolusi
gatakan bahwa “Belatung berasal dari dag- a. Teori-teori Evolusi
ing yang sudah busuk". 1. Teori Lamarck (1809)
Ilmuwan yang mendukung teori ini, yaitu: Mengemukakan bahwa sifat fenotipe
1. Antonie van Leuwenhook (sifat yang dapat terlihat, seperti bentuk
2. John Needham, wajah, warna kulit, dan lain-lain) dapat
Ia mengatakan, “Bakteri berasal dari air diperoleh dari lingkungan dan diwariskan
kaldu”. secara genetik.
Contoh: jerapah mempunyai leher
b. Teori Biogenesis
yang panjang karena jerapah secara
Teori biogenesis merupakan teori yang men- terus-menerus menjulur ke atas untuk
yatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat menggapai makanan.
ini berasal dari makhluk hidup pada masa 2. Teori Weissman
sebelumnya. Mengemukakan bahwa perubahan organ
Pencetus teori ini adalah seorang ilmuwan tubuh yang disebabkan oleh lingkungan
bernama Louis Pasteur, dengan teorinya tidak memengaruhi keturunannya.
“Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” Contoh: tikus yang tidak mempunyai ekor
(Kehidupan terjadi berasal dari telur, dan karena ekornya dipotong ternyata tidak
telur berasal dari makhluk hidup). diwariskan pada keturunannya.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori 3. Teori Charles Darwin/Teori Evolusi Darwin
ini, yaitu: (1809—1882)
1. Fransisco Redy, bereksperimen dengan M e n g e m u k a k a n b a h w a e v o l u s i
media daging. disebabkan oleh proses seleksi alam.
2. Lazzaro Spalanzani, bereksperimen dengan Teori Darwin melalui seleksi alam
menggunakan air kaldu. mencakup tiga hal, yaitu:
Teori biogenesis berhasil menumbang kan • Seleksi alam terjadi karena adanya
teori sebelumnya, yaitu abiogenesis den- keberhasilan pada reproduksi
gan dilakukannya percobaan “Air Kaldu dan organisme.
Tabung Leher Angsa” oleh Louis Pasteur. • Seleksi alam terbentuk dari interaksi
c. Teori Neoabiogenesis antara lingkungan dengan variasi
yang dimiliki oleh organisme.
• Teori ini menerangkan bahwa kehidupan
pertama kali berasal dari senyawa organik. • Produk seleksi alam merupakan
• Teori ini timbul dari dua orang ilmuwan, adaptasi organisme terhadap
yaitu Harold Urey dan Oparin. lingkungannya.
134
b. Bukti Adanya Evolusi e. Hukum Hardy-Weinberg
1. Fakta langsung adanya evolusi Menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe
• Adanya variasi di antara makhluk suatu populasi selalu konstan dari generasi ke
hidup. generasi dengan kondisi tertentu, yang meliputi:
• Adanya fosil. 1. Ukuran populasi cukup besar.
2. Fakta tidak langsung adanya evolusi 2. Populasi terisolasi.
• Homolog (kesamaan) pola perkem 3. Jumlah mutasi gen dalam alel seimbang.
bangan embriologi. 4. Perkawinan acak.
• A d a n y a k a j i a n b i o g e o g r a f i 5. Kemampuan reproduksi antar-individu sama.
(penyebaran makhluk hidup) dan Persamaan Hardy-Weinberg
palaeontologi (asal-usul makhluk Karena hanya ada dua alel, kombinasi frekuensi
hidup). keseluruhan adalah:
c. Proses Terbentuknya Spesies Baru (p + q) = 1
1. Isolasi geografi: apabila batas wilayah
tidak dilewati, populasi tidak akan Kombinasi alel yang muncul secara acak, yaitu:
bertemu dengan populasi lain sehingga
P2 + 2pq + q2 = 1
perkawinan secara alamiah tidak akan
AA + 2Aa + aa = 1
terjadi.
2. Isolasi reproduksi: menyangkut ada p = frekuensi alel dominan di dalam populasi.
nya keberhasilan suatu pembuahan q = frekuensi alel resesif di dalam populasi.
dan keberhasilan organisme baru
pascapembuahan.
d. Syarat Terjadinya Evolusi
1. Adanya perubahan lingkungan.
2. Adanya relung (tempat hidup dan interaksi
suatu organisme) yang kosong.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok
organisme.
135
Bab 2
Keanekaragaman Hayati
dan Klasifikasi
136
3. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan 2. Klasifikasi sistem buatan, yaitu klasifikasi
antarmakhluk hidup. yang didasarkan pada ciri morfologi yang
4. Memberi nama makhluk hidup spesies mudah diamati dari makhluk hidup.
baru yang baru diketahui. Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri
atas herba, pohon, dan semak.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sistem
3. Klasifikasi sistem filogenik, yaitu jenis
klasifikasi pada makhluk hidup memiliki
klasifikasi yang didasarkan pada sejarah
beberapa manfaat, yaitu:
evolusi makhluk hidup dan hubungan
1. Memudahkan kita dalam mempelajari kekerabatan antara takson satu dengan
makhluk hidup yang sangat b eraneka ya n g l a i n nya . C o nto h : h u b u n ga n
ragam. kekerabatan antara orang utan dan gorila.
2. Agar hubungan kekerabatan antarmakhluk
hidup dapat diketahui. e. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk
b. Dasar-dasar Klasifikasi
hidup yang terdiri atas dua bagian nama
Beberapa hal yang menjadi dasar pada disebut sistem tata nama ganda atau dikenal
sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu: dengan Binomial nomenclature.
1. Berdasarkan persamaan Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus
2. Berdasarkan perbedaan Linnaeus (1707-1778). Hierarki taksonomi
3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus
4. Berdasarkan ciri biokimia tersusun atas takson (tingkatan) dari tingkat
5. Berdasarkan manfaat tinggi ke tingkat rendah, yaitu:
137
dengan sistem ini terdiri atas kingdom 4. Sistem Lima Kingdom (Robert Whittaker,
Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia tahun 1969). Sistem lima kingdom terdiri
(hewan). atas kingdom Monera, kingdom Protista,
2. Sistem Tiga Kingdom (Ernest Haekel, tahun kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan
1866). Sistem tiga kingdom terdiri atas kingdom Animalia.
kingdom Protista, kingdom Plantae, dan 5. Sistem Enam Kingdom (Salomon, tahun
kingdom Animalia. 1999-2002). Sistem enam kingdom terdiri
3. Sistem Empat Kingdom (E. Chatton, tahun atas kingdom Virus, kingdom Protista,
1959). Sistem empat kingdom terdiri atas kingdom Monera, kingdom Fungi, kingdom
Monera, Protista, Plantae, dan Animalia. Plantae, dan kingdom Animalia.
138
Bab 3
Virus
139
Rous Sarcoma Virus (RSV) penyebab
2. E. Perkembangbiakan Virusirus
kanker pada ayam
3. Rhabdovirus penyebab rabies pada Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi
anjing dan kera. sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri atas
dua tipe, yaitu tipe litik dan lisogenik.
b. Berdasarkan susunan asam nukleat, virus
diklasifikasikan menjadi lima, yaitu: a. Siklus Litik
Pada siklus litik, replikasi genom virus
1. Virus dengan DNA pita tunggal (ssDNA)
Contoh: Parvovirus harus melaku-kan menyebabkan kematian pada sel inang. Virus
infeksi bersama dengan Adenovirus agar yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik
bisa tumbuh. (lisis) disebut dengan virus virulen.
2. Virus dengan DNA pita ganda (dsDNA) Siklus litik terdiri atas dua fase, yaitu:
Contoh: Adenovirus, penyebab penyakit 1. Fase adsorbsi, diawali dengan menempelnya
pada saluran pernapasan. ujung ekor virus pada dinding sel bakteri,
kemudian enzim lisozim dikeluarkan untuk
3. Virus dengan RNA pita tunggal (ssRNA
melubangi dinding sel inang.
positif)
2. Fase injeksi (penetrasi), yaitu dimasukkannya
Pada virus ini ssRNA berperan sebagai
DNA atau RNA virus ke dalam isel inang.
mRNA (pembawa pesan kode gen RNA).
Kepala dan ekor virus tetap tertinggal di luar
Contoh: Picorna, yaitu virus yang
sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi
menyebabkan penyakit polio.
ketika injeksi DNA telah dilakukan.
4. RNA pita tunggal (ssRNA negatif) 3. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang
Pada virus ini ssRNA sebagai cetakan mengandung enzim liso zim akan
mRNA menghancurkan DNA bakteri, kemudian
Contoh: Rhabdovirus penyebab rabies. mereplikasikan diri, melakukan sintesis
5. RNA pita ganda (dsRNA) protein hingga membentuk bagian-bagian
Contoh: Reovirus, penyebab penyakit kapsid, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor.
diare. 4. Fase perakitan, yaitu bagian-bagian kapsid
Keterangan: virus yang awalnya terpisah selanjutnya
ss = single stranded/rantai tunggal dirakit menjadi kapsid virus hingga terbentuk
ds = double stranded/rantai ganda. tubuh virus baru.
5. Fase lisis, yaitu hancurnya sel inang (lisis)
D. Bakteriofage dan melepaskan virus-virus baru yang akan
menginfeksi sel inang lainnya, begitu seterusnya.
• Bakteriofage merupakan kesatuan biologis
b. Siklus Lisogenik
paling sederhana yang mampu mereplikasi
dirinya (menggandakan diri menjadi lebih • Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi
banyak). genom virus tanpa meng hancurkan sel
inang sehingga virus berintegrasi ke dalam
• Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala,
kromosom bakteri atau sel inang.
ekor, dan serabut ekor. Ekor fage berfungsi
• Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik
sebagai alat penginfeksi ke sel inang. sama dengan siklus litik, yaitu melalui fase
• Proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri adsorbsi dan fase injeksi. Selanjutnya
juga digunakan oleh virus untuk berkembang melalui fase-fase berikut ini, yaitu:
biak. Proses ini terdiri atas dua tipe, yaitu litik 1. Fase penggabungan, yaitu bergabungnya
(virulen) dan lisogenik. DNA virus dengan DNA bakteri. Dengan
demikian, bakteri yang terinfeksi akan
memiliki DNA virus.
140
2. Fase pembelahan, DNA virus yang dalam sel bakteri. Jadi, jika sel bakteri
bergabung dengan DNA bakteri menjadi bereplikasi maka sekaligus memproduksi
tidak aktif (profage). Dengan demikian, insulin.
jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA 3. Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin
virus yang tidak aktif tersebut akan ikut polio, vaksin campak, dan vaksin cacar.
bereplikasi.
4. Untuk membuat zat antitoksin.
3. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang telah
aktif akan menghancurkan DNA bakteri b. Virus yang Merugikan
dan memisahkan diri. Selanjutnya, DNA Beberapa virus yang menyebabkan
virus akan mensintesis protein sel inang timbulnya infeksi penyakit dikelompokkan
sekaligus mereplikasikan diri.
menjadi tiga, yaitu:
4. Fase perakitan, yaitu kapsid yang
terbentuk dari protein sel inang dirakit • Virus yang menyebabkan penyakit pada
menjadi kapsid virus. Selanjutnya, DNA manusia
virus baru masuk ke dalam kapsid sehingga 1. Virus Avian influenza, penyebab virus
membentuk virus baru. flu burung.
5. Fase lisis, yaitu terjadi lisis pada sel setelah 2. Poliovirus, yaitu virus penyebab
terbentuk bakteri virus baru. Virus-virus penyakit polio.
yang terbentuk kemudian akan menyerang 3. Virus Ebola, yaitu virsu yang
bakteri (sel inang) lain.
menyebabkan penyakit ebola pada
Lisis
manusia.
sel
• Monera (organisme prokariota) berasal dari Dinding sel tersusun atas hemiselulosa
bahasa Yunani. Monera artinya tunggal. dan senyawa peptidoglikan (protein dan
• Ciri-ciri monera: asam amino).
a. Uniselular (bersel satu) 3. Membran sitoplasma, tersusun atas
b. Tidak memiliki membran inti (prokariota) lapisan lipoprotein (fosfolipid dan
• Kingdom monera terdiri atas: protein) yang bersifat permeabel
a. Eubacteria (bakteri) dan berperan untuk mengatur keluar
b. Archaebacteria (archae) masuknya zat-zat di dalam sel bakteri.
b. Struktur Bagian dalam Sel
A. Ciri-ciri Bakteri (Eubacteria)
Bagian dalam sel bakteri terdiri atas DNA,
1. Bersel tunggal (uniselular). mesosom, ribosom, plasmid, dan endospora.
2. Inti selnya tidak memiliki membran inti 1. DNA, merupakan materi inti genetik
(prokariotik). sebagai pembawa sifat pada makhluk
3. Ukuran sel berkisar antara 1—5 mm (1 mm hidup, khususnya bakteri.
= 1/1000 mm). 2. Mesosom, merupakan bagian dari
4. Berkembang biak secara aseksual dengan membran sitoplasma yang mengalami
membelah diri. p e l i p a ta n . M e s o s o m b e r p e ra n
5. Hidup di berbagai lingkungan/habitat. dalam sintesis dinding sel serta pada
6. Beberapa jenis bakteri berperan penting pembelahan nukleus (inti sel).
pada proses penguraian zat-zat organik. 3. Ribosom, merupakan bagian dari
7. Bergerak dengan flagela atau pili. organel sel yang berperan utama dalam
proses sintesis protein di dalam sel.
B. Struktur Bakteri (Eubacteria) 4. Plasmid, berbentuk seperti cincin,
terdapat di dalam sitoplasma, dan
a. Struktur Bagian Luar Sel berfungsi sebagai alat pertahanan sel
Bagian luar sel bakteri terdiri atas kapsul, terhadap lingkungan yang ekstrim.
dinding sel, dan membran plasma. 5. E n d o s p o ra , m e r u p a ka n s p o ra /
1. Kapsul, merupakan bagian paling luar struktur yang berdinding tebal yang
berupa lapisan lendir. Kapsul berfungsi terbentuk saat kondisi lingkungan tidak
sebagai pelindung sel dan dapat menguntungkan bagi bakteri (panas,
digunakan sebagai cadangan makanan. dingin, dan kering). Endospora akan
kembali menjadi sel bakteri saat kondisi
2. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi
lingkungan membaik.
dan memberi bentuk pada sel bakteri.
142
c. Flagela c. Berdasarkan Pewarnaan Gram
Flagela merupakan alat gerak bakteri Uji pewarnaan gram yang dilakukan
dengan bentuk seperti rambut dan tersusun terhadap bakteri digunakan untuk
atas senyawa protein yang bernama flagelin. mengetahui perbedaan struktur dinding
Jumlah dan letak flagela dijadikan salah sel. Terdapat dua jenis bakteri berdasarkan
satu dasar penggolongan bakteri. perbedaan pewarnaan gram, yaitu:
d. Pili (Fimbriae) 1. Bakteri gram positif
Pili memiliki bentuk seperti benang filamen • Bakteri gram positif memberikan war
dan banyak dimiliki oleh bakteri gram na ungu pada pengecatan gram karena
negatif. Ukurannya lebih kecil, pendek, dan dinding peptidoglikannya tebal.
lebih banyak dari flagela. Pili tidak berfungsi • Bakteri gram positif memiliki dinding
sebagai alat gerak melainkan sebagai sel yang lebih sederhana, namun le
gerbang masuknya bahan genetik selama bih tebal dari dinding sel bakteri gram
berlangsungnya proses konjugasi. negatif, yaitu sekitar 20—25 nm.
Contoh: Aerococcus, Leuconostoc.
C. Penggolongan Bakteri 2. Bakteri gram negatif
• Dinding sel bakteri ini lebih tipis dari
Berikut adalah penggolongan bakteri yang
bakteri gram positif, yaitu sekitar 10—
didasarkan pada:
15 nm dengan kandungan peptidoglikan
a. Berdasarkan Letak Flagela pada Sel
yang lebih sedikit, namun memiliki
Bakteri
struktur yang lebih kompleks.
1. Monotrik, yaitu bakteri yang hanya
• Bakteri gram negatif memberikan
memiliki satu flagela pada salah satu
pewarnaan merah saat diuji pengecatan
ujung selnya.
gram karena dinding peptidoglikannya
2. Lopotrik, yaitu bakteri yang memiliki
dua atau lebih flagela di salah satu ujung tipis dan selnya dilapisi oleh periplasma
selnya. dan membran luar lipoprotein.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua • Umumnya bakteri yang bersifat patogen
atau lebih flagela di kedua ujung selnya. merupakan jenis dari bakteri gram
4. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki negatif.
flagela di seluruh permukaan selnya. • Contoh: E. coli, Salmonella typhi,
Enterobacter cloacae, dan Shigella.
b. Berdasarkan Bentuk Tubuh Bakteri
1. Kokus (bulat), yaitu streptokokus d. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
(bakteri S. thermophillus), diplokokus 1. Bakteri aerob obligat, yaitu kelompok
( b a k t e r i D. p n e u m o n i a e ) , d a n bakteri yang memerlukan gas oksigen
stafilokokus (bakteri S. aureus). dalam proses respirasinya.
2. Basil (batang), yaitu monobasil Contoh: Acitenobacter baumanii
(bakteri E. coli, Salmonella thypi) dan (penyebab infeksi saluran pernapasan).
streptobasil (bakteri Azotobacter dan 2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri
Bacillus antracis). yang membutuhkan gas oksigen, namun
3. Vibrio (koma), misalnya pada bakteri masih dapat hidup tanpanya.
Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera). Contoh: Escherichia coli (ditemukan
pada usus manusia).
4. Spirilum (spiral), misal pada bakteri
Treponema palidum.
143
3. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri • Saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh
yang tidak membutuhkan gas oksigen makanan dari sisa-sisa organisme yang
karena dapat merusak selnya. telah mati, seperti bangkai hewan dan
Contoh: Clostridium tetani (bakteri sampah organik.
penyebab tetanus).
Contoh: E. coli.
4. Bakteri anaerob aerotoleran, yaitu
bakteri yang tidak menggunakan f Pembagian dalam Filum/Divisi
oksigen, namun masih dapat hidup di Bakteri dikelompokkan menjadi lima filum, yaitu:
tempat yang mengandung oksigen.
1. Proteobacteria
Contoh: Lactobacillus bulgaricus dan
Proteobacteria adalah kelompok terbesar
Streptococcus lactis digunakan dalam
bakteri. Proteobacteria sendiri dikelompokkan
industri pembuatan yoghurt dan keju. menjadi bakteri ungu yang bersifat
5. Bakteri mikroaerofilik, yaitu jenis bakteri fotoautotrof, proteobacteria kemoheterotrof,
yang menggunakan oksigen untuk dan proteobacteria kemoautotrof. Contoh:
respirasi, tapi hanya dapat hidup dengan bakteri Escherichia coli.
konsentrasi oksigen yang rendah.
2. Bakteri gram positif
Contoh: Campylobacter fetus (penyebab
aborsi spontan pada hewan ternak). Pada kelompok bakteri gram positif,
beberapa bakteri ada yang dapat melakukan
e. Berdasarkan Cara Hidupnya fotosintesis (fotoautotrof), ada yang
1. Bakteri autotrof, yaitu jenis bakteri yang bersifat kemoheterotrof, dan ada juga yang
dapat mensintesis makanannya sendiri dari membentuk endospora (struktur yang bersifat
zat anorganik menjadi zat organik. Bakteri ini tahan terhadap panas) ketika lingkungan
dibedakan menjadi dua, yaitu: terdapat sedikit makanan. Contoh: bakteri
• Bakteri fotoautotrof: sumber energi Bacillus sp. dan Clostridium sp.
untuk proses sintesis makanan berasal 3. Spirochetes
dari cahaya (fotosintesis). Kelompok spirochetes bukan merupakan
Contoh: bakteri sulfur hijau (Chloro kelompok besar, tetapi keberadaannya
bium), bakteri sulfur ungu (Chromatium), dapat memengaruhi kehidupan manusia
dan sianobakteria (Anabaena). karena beberapa jenis bakteri ini dapat
• Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Contoh: Treponema pallidium (menyebabkan
menggunakan senyawa kimia sebagai
penyakit sifilis).
sumber energi yang dipakai untuk
sintesis senyawa organik. 4. Chlamydias
Contoh: Thiobacillus, bakteri nitrifikasi Kelompok chlamydias merupakan kelompok
(Nitrosomonas dan Nitrobacter). bakteri yang memiliki ukuran paling kecil.
Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang
bagi sel-sel makhluk hidup lainnya. Contoh:
tidak dapat mensintesis makanan sendiri
Chlamydia psittaci (penyebab infeksi mata).
melainkan memanfaatkan bahan organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan 5. Cyanobacteria (ganggang hijau-biru)
menjadi dua, yaitu: Merupakan kelompok yang mengandung
beberapa macam pigmen, seperti klorofil
• Parasit, yaitu bakteri yang mengambil
(hijau), fikosianin (biru), karotenoid (jingga),
makanan dari organisme lain (inangnya) dan beberapa pigmen tambahan sehingga
sehingga dapat merugikan inangnya. menyebabkan berwarna-warni. Adanya
Contoh: Mycobacterium tuberculosis. pigmen klorofil membuat bakteri ini mampu
untuk melakukan fotosintesis Contoh:
144
• Ganggang hijau-biru bersel satu, contoh: mampu melakukan proses nitrifikasi,
Gleocapsa, Chroococcus. yaitu mengubah amonia (NH3) men
• Ganggang hijau-biru bentuk koloni, contoh: jadi nitrit (NO 2), sedangkan bakteri
Polycyshis. Nitrobacter mampu mengubah nitrit
• Ganggang hijau-biru bentuk benang (filamen), (NO2) menjadi nitrat (NO3). Reaksinya,
contoh: Nostoc, Oscillatoria, Anabaena. yaitu:
Nitrosomonas
2 HNO2 + 2 H2O + energi
D. Reproduksi Bakteri 2 NH3 + 3 O2
Nitrosococcus
145
Cytophaga 3. Dinding sel tidak mengandung peptido
2 Penyakit pada ikan glikan.
columnaris
Streptococcus Radang payudara 4. Sel belum memiliki membran inti
3
agalactia sapi (prokariotik), namun ribosomnya mirip
Bengkak rahang dengan ribosom eukariotik.
4 Actinomyces bovis
pada sapi 5. Membran plasma mengandung lipid.
3. Bakteri penyebab penyakit pada tanaman 6. Rata-rata memiliki ukuran 0,1 mm—15
mm.
No Bakteri Penyakit
Menyerang pucuk • Archaebacteria digolongkan menjadi tiga,
1 Xanthomonas oryzae
batang padi yaitu:
Xanthomonas Menyerang 1. Metanobacteria, merupakan bakteri
2
campestris tanaman kubis yang bersifat hemoautotrof yang
Pseudomonas Daun layu pada mampu menghasilkan gas metana
3
solenacearum terung-terungan (CH4) dan tidak memerlukan oksigen
Penyakit busuk (anaerob).
4 Erwinia amylovora pada buah-
C o nto h : b a kte r i S u cc i n o m o n a s
buahan
a my l o l y t i c a ( h i d u p d i s a l u ra n
Nekrosis pada
5 Xanthomonas citri pencernaannya sapi).
tanaman jeruk
2. Halobacterium, yaitu jenis halofil yang
hidup pada kondisi ekstrim dengan
F. Archaebacteria kadar garam yang tinggi, seperti di Laut
Mati dan Great Salt Lake.
• Memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 3. Thermoplasma, ditemukan di dalam
1. Bersel satu air asam yang berasal dari mata air
2. Hidup pada kondisi lingkungan yang belerang yang panas.
ekstrim.
146
Bab 5
Protista
147
• Radiolaria, memiliki habitat di laut dan 3. Ciliata (Ciliophora)
fosilnya tersusun atas silikat membentuk Ciri-ciri:
tanah radiolaria yang dimanfaatkan sebagai • Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap.
bahan penggosok. • Mempunyai celah mulut dan dilengkapi
dengan anus sel.
• Memiliki dua buah inti sel, yaitu
makronukleus (alat reproduksi aseksual)
dan mikronukleus (alat reproduksi
seksual).
Amoeba Foraminifera Radiolaria
• Pada dinding sel terdapat rambut getar
2. Flagelata (Mastigophora) (silia) sebagai alat gerak.
Ciri-ciri: • Reproduksi secara seksual dengan
• Bersel satu (uniseluler). konjugasi dan aseksual dengan
• Bentuk sel tetap dan tidak punya membelah diri.
rangka. • Hidup di perairan tawar yang banyak
• Ukuran tubuh antara 35—60 mm. mengandung zat organik.
• Umumnya berkloroplas. Struktur tubuhnya, yaitu:
• Alat gerak berupa flagel
• Kebanyakan hidup di air tawar. Silia
Vakuola
• Bersifat autotrof dan memakan zat kontraktil
organik berupa larutan. Vakuola
Makronukleus makanan
• Reproduksi secara aseksual dengan Mikronukleus
membelah diri secara memanjang. Endoplasma
Sitostoma
Struktur tubuhnya, yaitu: Ektoplasma
Flagela
148
4. Sporozoa (Apikompleksa) • Habitat di wilayah perairan dan di
Ciri-ciri: tempat yang lembap.
• Bersel satu. • Reproduksi secara aseksual dengan
• Dapat membentuk semacam spora membelah diri (pada alga uniseluler)
dalam siklus hidupnya. atau membentuk fragmentasi (pada
• Tidak mempunyai alat gerak. alga multiseluler).
• Parasit pada hewan dan manusia.
b. Jenis-jenis Alga
• Reproduksi secara aseksual dengan
Berdasarkan warna pigmennya, ganggang
schizogoni (membelah diri dalam tubuh
diklasifikasikan menjadi lima kelompok,
inang) atau sporogoni (membentuk
yaitu:
spora dalam tubuh inang) dan secara
1. Alga hijau (Chlorophyta)
seksual dengan peleburan dua gamet
dalam tubuh nyamuk (inangnya). • Kandungan pigmen utama yang dimiliki
oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau)
Plasmodium merupakan contoh dari dengan pigmen tambahan berupa
sporozoa yang hidup pada sel inangnya, karoten.
yaitu nyamuk. Jenis-jenis Plasmodium, yaitu:
• Hidup di perairan (tawar maupun
• Plasmodium vivax, penyebab malaria
air laut), ada pula yang bersimbiosis
tertiana, masa sporulasi (gejala demam)
dengan jamur membentuk lichen.
setiap 2 x 24 jam.
• Reproduksi secara aseksual (membelah
• Plasmodium falcifarum, penyeb ab
diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual
malaria tropika, masa sporulasi setiap
(isogami, anisogami, dan oogami).
1—3 x 24 jam.
• Contoh: Protococcus, Chlorella,
• Plasmodium malariae, penyebab
Chlamydomonas, Spirogyra
malaria kuartana, masa sporulasi setiap
(berfilamen), dan Ulva lactua
1—3 x 24 jam.
(berbentuk talus).
• Plasmodium ovale, penyebab malaria
ovale tertiana (limpa). 2. Alga cokelat (Phaeophyta)
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga) adalah fikosantin (pigmen cokelat).
• Reproduksi aseksual dengan
a. Ciri-ciri Alga
fragmentasi, zoospora. Reproduksi
• Ada yang uniseluler dan multiseluler. seksual dengan oogami, sel telur
• Dinding sel tersusun atas selulosa. dihasilkan oleh oogonia, dan sperma
• Sel sudah memiliki membran inti oleh anteridia.
(eukariotik).
• Pada dinding sel, selain selulosa terdapat
• Struktur tubuh seperti tumbuhan talus
asam alginat, pigmen fotosintesis
karena belum memiliki akar, batang,
aksesoris (tambahan) klorofil a dan c,
dan daun sejati.
xantofil, simpanan karbon karbohidrat.
• Memiliki pigmen warna, seperti klorofil,
• Contoh: Laminaria sp. (penghasil asam
xantofil (kuning), karoten (keemasan),
alginat yang dibutuhkan untuk produksi
fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan
tekstil, makanan, dan kosmetik),
lain-lain.
Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens,
• Dapat melakukan fotosintesis sehingga
dan Macrocystis.
dikatakan bersifat fotoautotrof.
149
3. Alga merah (Rhodophyta) • Pyrrophyta merupakan jenis alga
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki yang uniseluler dan dapat melakukan
adalah fikoeritrin (pigmen merah). fotosintesis.
• Hampir semua jenis rhodophyta hidup • Reproduksi secara aseksual (membelah
di laut. diri).
• Reproduksi secara aseksual melalui • Contoh: Gymnodinium breve (penghasil
spora, seksual dengan oogami. toksin bagi saraf).
• Contoh: Eucheuma spinosum (bahan
baku agar-agar) C. Protista Mirip Jamur
4. Alga keemasan (Chrysophyta) a. Ciri-ciri
• Pigmen dominan yang dikandung • Struktur tubuh berbentuk seperti lendir
adalah xantofil (pigmen keemasan), (fase asimilatif).
tidak memiliki pirenoid, dan memiliki
• Bergerak seperti amoeba (fase
kloroplas dengan ukuran kecil.
plasmodium).
• Hidup di tempat berair (air tawar
• Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
maupun air laut).
Oomycotina dan Myxomycotina.
• Berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri atau spora dan b. Jenis-jenis Jamur Protista
dengan seksual melalui penyatuan 2 1. Oomycotina (jamur air)
gamet. • Bersel banyak (multiseluler) dan berinti
• Contoh: Mischococcus, Synura, dan banyak.
Navicula. • Dinding sel tersusun atas selulosa
dengan hifa tidak bersekat.
5. Alga api (Pyrrophyta)
• Memiliki habitat di air tawar dan darat.
• Beberapa Pyrrophyta mampu
• Contoh: Phytophythora infestan (parasit
memendarkan cahaya (karena adanya
pada kentang), dan Phytium (penyebab
senyawa fosfor) sehingga bersifat
penyakit busuk pada kecambah
fosforesensi. Fosforesensi menye
berbagai tanaman).
babkan laut tampak bercahaya pada
malam hari, oleh karenanya alga ini 2. Myxomycotina (jamur lendir)
disebut alga api. • Disebut jamur lendir karena tubuhnya
• Pyrrophyta juga dapat menyebabkan memiliki massa berlendir yang
peristiwa ride tide (air laut berwarna menyebar dalam daur hidupnya yang
merah kecokelatan). Dari peristiwa ini, disebut dengan plasmodium.
alga menghasilkan racun yang dapat • Myxomycotina merupakan predator
membunuh ikan dan hewan laut di fago-sit karena dapat memakan bakteri/
sekitarnya. hama.
• Memiliki kandungan pigmen berupa • Bersifat heterotrof dengan tahapan
xantofil, dinosantin, fikobilin, dan makan mirip amoeba (amoeboid).
klorofil. • Contoh: Dictyostelium discoideum,
Dinoflagelata.
150
Bab 6
Fungi (Jamur)
151
• Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, c. Basidiomycota
yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal • Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat
dengan ragi (yeast). dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang
• Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, berpasangan).
jamur ascomycota terbagi menjadi empat, • Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat
yaitu: dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya
1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur (basidiokarp) yang menyerupai payung dan
ascomycota yang memiliki askokarp terdiri atas batang dan tudung.
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas • Bagian bawah tudung terdapat lembaran-
Plectomyces). Contoh: jamur dari genus lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya
Penicillium dan Aspergillus. basidium.
2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang • Reproduksi aseksual ditandai dengan
memiliki askokarp berbentuk botol (ciri pembentukan konidium. Sedangkan, fase
dari genus Pyrenomycetes). Contoh: reproduksi seksualnya dengan pembelahan
Neurospora, Roselinia arcuata, dan basidiospora yang terbentuk pada basidium
Xylaria tabacina. yang berbentuk ganda.
3. Apotesium, yaitu kelompok jamur • Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan
a s c o my c o ta ya n g a s ko ka r p nya sebagai makanan karena mengandung nilai
berbentuk seperti cawan atau mangkok. gizi yang tinggi.
Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai
• Contoh:
saprofit di sampah), Marshella esculenta
dan Tuber sp. yang dimanfaatkan 1. Jamur merang (Volvariella volvaceae),
sebagai makanan. hidup pada lingkungan dengan
kelembapan tinggi dan dimanfaatkan
4. Askus telanjang, yaitu golongan
sebagai bahan makanan.
jamur ascomycota yang tidak memiliki
askokarp (tidak membentuk badan 2. Jamur kuping (Auricularia polytricha),
buah) dan merupakan ciri dari tubuh berwarna cokelat kehitaman,
kelas Protoascomycetes. Contoh: hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk,
Saccharomyces cereviceae, Candida dan umumnya digunakan sebagai
albicans, dan Tricoderma. campuran sup.
• Contoh jamur jenis ascomycota beserta 3. Jamur shitake, hidup pada batang kayu
peranannya, yaitu: dan banyak dibudidayakan di Jepang
dan Cina sebagai bahan makanan.
1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak
adonan roti. 4. Puccinia graminis, merupakan parasit
pada rumput.
2. Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum sebagai penghasil 5. Ganoderma applanatum, penyebab
antibiotik penisilin. kerusakan pada kayu.
153
Bab 7
Tumbuhan (Plantae)
154
Klasifikasi tumbuhan lumut Siklus reproduksi tumbuhan paku
Menurut bentuk tubuhnya, lumut dapat Sama dengan lumut, tumbuhan paku juga
digolongkan menjadi tiga, yaitu: mengalami siklus pergiliran keturunan pada
perkembangbiakannya, yaitu:
1. Lumut hati (Hepaticeae), berbentuk
lembaran (talus), rizoidnya tidak Spora (n)
bercabang dan terdapat di bawah
tangkai atau talusnya. Umumnya hidup Protalium (n)
di tebing-tebing yang lembap. Contoh:
Marchantia polymorpha, Ricciocarpus sp.
2. Lumut daun (Bryophyta), banyak Anteridium (n) Arkegonium (n)
155
daun yang berkumpul membentuk kerucut 1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
yang disebut strobilus. Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae
Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium • Daun sempit, tegak, dan kaku.
sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp. • Umumnya berakar tunggang.
2. Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis • Bakal biji tidak terlindungi daging buah.
paku yang berdaun kecil seperti selaput • Bentuk tubuh tumbuhan ada yang
dan tersusun melingkar. Batangnya mirip berupa semak, perdu, atau pohon.
daun cemara, berongga, dan tumbuh tegak. • Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya,
Umumnya jenis paku ini hidup di dataran melainkan berbentuk strobilus.
tinggi. • Pembuahan terjadi secara tunggal.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Klasifikasi Gymnospermae
3. Paku purba (Psilophyta), sebagian besar Tumbuhan biji terbuka diklasifikasikan ke
jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini dalam empat kelas, yaitu:
belum memiliki daun dan akar, batangnya Cycadinae, memiliki ciri khas, yaitu
•
bercabang menggarpu dengan sporangium batangnya tidak bercabang, daunnya
terdapat pada ujung cabangnya, dan telah berbentuk pita dengan tulang daun
memiliki berkas pengangkut. yang menyirip. Jenis ini memiliki
Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major. strobilus jantan yang halus dan kecil.
4. Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis Sedangkan, strobilus betina lebih besar
paku yang banyak dijumpai, umumnya dan berkayu.
disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar Contoh: pakis haji (Cycas rumpii).
dan mudah menggulung. Sporangium Gnetinae, memiliki strobilus tunggal
•
terdapat pada sporofil. yang tersusun majemuk, daun
Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), berhadapan atau melingkar.
Marsilea crenata (semanggi), Adiantum Contoh: melinjo (Gnetum gnemon).
cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus
• Coniferae, memiliki batang yang
(paku sarang burung).
tegak, lurus, dan bercabang, daunnya
c. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) berbentuk jarum. Strobilus berbentuk
Ciri-ciri tumbuhan berbiji kerucut, terdiri dari strobilus jantan
1. Merupakan organisme fotoautotrof. (berupa sisik) dan strobilus betina
(menghasilkan bakal biji).
2. Memiliki akar, batang, daun, dan bunga.
Contoh: pinus (Pinus merkusii), dan
3. Merupakan tumbuhan heterospora.
damar (Agathis alba).
4. Bentuk tubuh tumbuhan bervariasi,
• Ginkgoinae, berupa pohon besar
seperti pohon, perdu, semak, dan
dengan daun lebar berbentuk seperti
herba.
kipas. Tumbuhan ini meranggas
5. Berkembang biak melalui proses saat musim panas, dan umumnya
penyerbukan dan pembuahan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan
menghasilkan biji. dan kosmetik.
Klasifikasi tumbuhan berbiji Contoh: Ginkgo biloba (ginko).
Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan berbiji
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
156
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) - Euphorbiaceae (jarak-jarakan).
Ciri ciri Angiospermae Contoh: Manihot utilisima (ubi
• Berdaun lebar, tunggal, dan majemuk. kayu).
• Bakal biji terlindung oleh daging buah. - Moraceae.
• Akar tunggang atau serabut. Contoh: Ficus benjamina
• Pembuahan terjadi secara ganda. (beringin).
• Memiliki bunga sebagai alat - Papilionaceae (polong-pologan).
perkembangbiakan (benang sari sebagai Contoh: Vigna cinesis (kacang
alat kelamin jantan dan putik sebagai panjang), Arachis hypogea (kacang
alat kelamin betina). tanah).
- Mimosaceae.
Klasifikasi Angiospermae
Contoh: Mimosa pudica (daun si
Berdasarkan jumlah keping bijinya,
kejut).
tumbuhan angiospermae dibedakan
- Malvaceae.
menjadi dua, yaitu:
Contoh: Gossypium sp. (kapas).
• Monokotil (berkeping satu). Beberapa
- Bombacaceae.
famili yang tergolong ke dalam
Contoh: Durio zibethinus (durian).
monokotil, antara lain:
- Rutaceae. Contoh: Citrus nobilis
- Liliaceae.
(jeruk keprok).
Contoh: Lilium duchartrei (lili).
- C a e s a l p i n i a ce a e . C o nto h :
- Amaryllidaceae.
Tamarindus indica (asam).
Contoh: Agave cantala (kantala)
- Myrtaceae. Contoh: Eugenia
dan Agave sisalana (sisal).
aromatica (cengkeh).
- Poaceae.
Contoh: Zea mays (jagung), Oryza Berikut merupakan tabel yang memuat
sativa (padi). perbedaan dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
- Zingiberaceae.
Tabel Perbedaan Tumbuhan
Contoh: Zingiber officinale (jahe),
Curcuma domestica (kunyit), dan Monokotil dan Dikotil
Kaempferia galanga (kencur).
- Musaceae. Bagian Monokotil Dikotil
157
Bab 8
Hewan (Animalia)
158
2. Hexactinellida • Tipe medusa (seperti payung), yaitu
Jenis porifera ini memiliki spikula yang tipe yang dapat hidup bebas (dapat
terbuat dari zat kersik (silikat). Hidup di berenang).
laut bagian dalam. Contoh: Eupectella, 8. Sistem reproduksinya, yaitu:
Pheronema sp.. • Reproduksi aseksual, melalui pem
3. Demospongiae bentukan tunas/kuncup yang menempel
Demospongiae memiliki spikula yang pada hewan induknya.
terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) • Reproduksi seksual melalui fertilisasi
atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak eksternal, yaitu dengan penyatuan
(tidak memiliki skeleton) dan hidup di laut sperma dengan sel telur hingga
yang dangkal. Contoh: Euspongia officinalis membentuk zigot.
(spons mandi), Spongilla, dan Haliclona.
Klasifikasi coelenterata
b. Coelenterata (Hewan Berongga) Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
Tentakel yaitu:
1. Hydrozoa
Mulut
Umumnya berbentuk polip, baik
berkoloni maupun tidak. Beberapa ada
Epidermis Testis
yang berbentuk medusa. Di dalam koloni,
Ovum Knidosit
terdapat dua jenis polip, yaitu polip
bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh:
Hydra, Obelia, dan Physalia.
Membran
2. Scypozoa
Nematokis
Nukleus Fase medusa lebih dominan dari fase polip,
Hydra tetapi ada juga yang berbentuk polip.
Contoh: Cyanea dan Chrysaora fruttecens.
Nama coelenterata berasal dari bahasa Yunani,
yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron 3. Anthozoa
yang berarti usus. Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran
Ciri-ciri coelenterata yang lebih besar daripada dua jenis yang
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik. lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus. dan merupakan pembentuk ane-mon laut
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk atau terumbu karang. Contoh: Tubastera,
menangkap atau melumpuhkan mangsa. Turbinaria, dan Urticina.
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel c. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)
knidoblast/knidosit yang mengandung sel Mata
penyengat (nematokis).
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan
Saluran kelamin
secara difusi (sistem respirasi). Daun telinga
tipe, yaitu:
Ciri-ciri plathyhelminthes
• Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk,
hidupnya tak bebas atau menempel
hewan triploblastik (lapisan ektoderm,
pada substrat tertentu.
mesoderm, dan endoderm).
159
2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). d. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
3. Tidak memiliki sistem sirkulasi.
4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh Kutikula Alat kelamin
seluruh tubuh.
Pseudoselom
5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame Saluran ekskresi
160
e. Annelida 3. Hirudinea
Annelida berasal dari kata annulus yang Anggota cacing ini tidak memiliki rambut,
berarti cincin. parapodia, dan septa. Termasuk cacing
penghisap darah.
Ciri-ciri annelida
Contoh: lintah (Hirudo medicinalis), pacet
1. Hewan triploblastik, selomata (sudah
(Haemadipsa javanica).
terdapat selom sejati).
2. Tubuh bersegmen (disebut metameri) f. Mollusca (Hewan Lunak)
memiliki sistem saraf, pencernaan, Kelenjar
pencernaan
reproduksi, dan sistem ekskresi. Paru-paru
Mata
3. Tiap segmen tubuhnya dibatasi oleh sekat Penis Vagina
Usus
yang disebut septa. Perut
Mulut Mantel
4. Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia
(saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor
(pori tempat keluarnya kotoran). Anus Kaki
Jantung
5. Memiliki sistem peredaran darah tertutup, dan Ciri-ciri mollusca
sistem saraf tangga tali. 1. Tubuh triploblastik selomata dan simetri
6. Reproduksi secara seksual melalui fertilisasi bilateral.
dan secara aseksual melalui proses 2. Tubuh terdiri atas tiga komponen,
fragmentasi. yaitu kaki berotot untuk pergerakan,
7. Meskipun termasuk hewan hemafrodit massa viceral (bagian tubuh lunak yang
(berkelamin ganda), proses pembuahan tetap mengandung organ internal), dan mantel
harus dilakukan oleh dua individu dengan (untuk melindungi massa vicerial dan
saling memberikan sperma yang disimpan di mensekresikan bahan baku cangkang).
dalam reseptakulum seminalis. 3. Sebagian besar dilindungi oleh cangkang
yang tersusun atas zat kapur.
Klasifikasi annelida
4. Sudah memiliki alat pencernaan yang
Filum annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelas, lengkap.
yaitu: 5. Memiliki lidah bergigi (radula) yang
1. Polychaeta berfungsi untuk melumat makanan.
Pada tubuh cacing ini dijumpai banyak 6 Sistem reproduksi, yaitu:
rambut dan tiap segmen tubuhnya • Mollusca berkembang biak dengan
dilengkapi dengan parapodia (semacam fertilisasi internal.
kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri • Beberapa hewan mollusca ada yang
tubuhnya). memiliki kelamin ganda (hemaprodit),
Contoh: Nereis virens, Eunice viridis (cacing namun ada pula yang kelaminnya terpisah.
wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo).
Klasifikasi mollusca
2. Oligochaeta
Mollusca terbagi menjadi lima kelas, yaitu:
Cacing ini memiliki rambut yang sedikit,
tidak memiliki mata dan parapodia. Hidup 1. Ambhineura
di darat atau perairan tawar dan bersifat Mollusca kelas ini memiliki cangkang seperti
hemaprodit (memiliki ovarium dan testis). susunan genting, hidupnya melekat di dasar
Contoh: cacing tanah (Pheretima, Lumbricus perairan, mulutnya dilengkapi dengan lidah
terrestris). parut (radula). Contoh: Chiton.
161
2. Bivalvia Ciri-ciri arthropoda
• Bentuk tubuh simetris radial dan 1. Tubuh beruas-ruas, dan terbagi atas kepala
dilindungi oleh cangkang yang (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen).
setangkup. 2. Rangka luar (eksoskeleton) tersusun atas
• Bernapas dengan insang yang berlapis-lapis zat kitin dan pada waktu tertentu kulit akan
(Lamelibranchiata) mengalami pergantian (ekdisis/molting).
• Dari celah cangkangnya keluar kaki 3. Memiliki organ sensoris mata, penciuman,
yang pipih seperti mata kapak sehingga dan antena untuk sentuhan dan penciuman.
disebut juga Pelecypoda. 4. Sistem peredaran darah terbuka dan darah
tidak berwarna merah.
• Cangkang kerang terdiri atas tiga
5. Alat respirasi berupa insang, trakea, dan
lapisan, yaitu periostrakum, prismatik,
paru-paru buku.
dan nakreas.
6. Alat ekskresi berupa kelenjar hijau dengan
• Contoh: kerang.
buluh malphigi.
3. Gastropoda 7. Sistem reproduksinya, yaitu:
Gastropoda menggunakan otot perut sebagai • Secara seksual dilakukan melalui proses
alat gerak, termasuk hewan hermaprodit. fertilisasi.
Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea • Secara aseksual dengan melakukan
(siput), partenogenesis (proses reproduksi
4. Chepalopoda terjadi tanpa fertilisasi) dan paedogenesis
Hewan ini menggunakan kepala sebagai alat (reproduksi terjadi pada individu yang
gerak (chepale = kepala dan podos = kaki) muda (larva)).
dan memiliki tentakel yang berfungsi sebagai
Klasifikasi arthropoda
pengisap. Contoh: Nautilus, Loligo sp.
(cumi-cumi), Octopus sp. (gurita). Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Crustacea (udang-udangan)
5. Scaphopoda
• Memiliki dua pasang antena.
Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. • Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala
Hidupnya di laut dan terpendam di dalam menyatu dengan dada) dan abdomen.
pasir atau lumpur. Contoh: Dentalium • Bernapas pada daerah tipis pada
vulgare. kutikula, namun sebagian besar
Disebut dentalium karena cangkang bernapas dengan insang.
cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). • Jenis kelamin sudah terpisah pada
Apabila kita berjalan di pantai perlu hati- individu yang berbeda.
hati karena cangkangnya tajam dan dapat • Contoh: Penaeus (udang windu),
melukai kaki. Cambarus virilis (udang air tawar),
Portunus sexdentalus (kepiting), dan
g. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas-ruas)
Neptunus pelagicus (rajungan).
Kepala Sayap 2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Antena
Otak Dada Perut • Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks,
dan abdomen.
Mata
• Pada kepala terdapat sepasang mata
tunggal, sepasang alat peraba besar,
dan peraba kecil yang beruas-ruas.
162
• Tiap ruas pada tubuhnya terdapat 3. Kulit tubuh terbuat dari zat kitin sebagai
sepasang atau dua pasang kaki. rangka luar dan pada permukaan insang
• Sistem respirasinya menggunakan trakea kulit terdapat duri.
yang bermuara pada lubang kecil yang 4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau
disebut spirakel. kaki tabung, yaitu gerakannya terjadi
• Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dengan mengubah tekanan air yang
Chilopoda (Scolopendra subspinipes diatur oleh sistem pembuluh air yang
(lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris berkembang dari selom.
(luwing)) 5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang
3. Arachnoidea sempurna, kecuali bintang ular yang
• Tubuh terdiri atas dan abdomen dan tidak memiliki anus.
sefalotoraks. 6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
• Memiliki enam pasang anggota 7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi
gerak, yakni kalisera, pedipalpus dan mulut sebagai sistem saraf dan
empat pasang kaki yang terdapat di memiliki lima cabang saraf radial pada
sefalotoraks. masing-masing lengannya.
• Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu 8. Sistem respirasi menggunakan kulit
Scorpionida (kalajeng-king), Arachnida berupa tonjolan dinding selom tipis
(laba-laba), dan Acarina (caplak, dan dilindungi oleh silia.
tungau). 9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.
4. Insecta 10. Sistem reproduksi terjadi secara seksual
• Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan dengan proses fertilisasi (pembuahan)
perut. eksternal.
• Mulut dimodifikasi menjadi penggigit, Klasifikasi echinodermata
pengisap, dan penelan. 1. Asteroidea (bintang laut)
• Memiliki tiga pasang kaki dan disebut • Bentuk tubuh menyerupai bintang,
hexapoda (berkaki enam). bagian bawah disebut permukaan oral
• Mengalami perubahan bentuk tubuh yang memiliki mulut dan bagian atas
selama pertumbuhan yang disebut disebut permukaan adoral.
metamorfosis. Metamorfosis ada • Pada permukaan tubuhnya terdapat
dua macam, yaitu metamorfosis duri pendek dan kaki tabung bertindak
sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan sebagai penyedot.
metamorfosis tak sempurna (lalat, • Contoh: Asteria forbesi (bintang
belalang, dan jangkrik). laut), Linkia laevigata (buntang laut
h. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) biru), dan Pentaceros (bintang laut
bertanduk).
Ciri-ciri echinodermata
2. Ophiuroidea (bintang mengular)
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan • Tubuh memiliki lima lengan yang
memiliki rongga tubuh (triploblastik bergerak menyerupai ular.
selomata). • Ciri khas dari kelas ini adalah
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) madreporit (lubang masuknya air)
dan simetri radial (dewasa). terletak di bagian bawah dan tidak
memiliki kaki tabung.
163
• Ophiuroidea tidak memiliki anus, jadi 2. Cephalospidomorphi (lamprey), memiliki
sisa makanan dimuntahkan melalui karakteristik hidup di perairan tawar, mulut
mulut. dikelilingi pengisap, ada fase larva, setelah
• Contoh: Ophiothrix. dewasa menjadi parasit pada organisme
3. Crinoidea (lilia laut) lain.
• Hidupnya menempel pada substrat b. Gnathostomata
yang ada di laut. Ciri-ciri Gnathostomata
• Lengan berfungsi sebagai pemakan Memiliki rahang bersendi dan dapat
suspensi. digerakkan ke atas dan ke bawah.
• Contoh: Antedon sp, Holopus sp. Klasifikasi Gnathostomata
4. Echinoidea Berdasarkan keragaman cirinya, hewan
• Hewan ini tidak memiliki lengan, gnathostomata terbagi menjadi enam kelas,
namun memiliki lima baris kaki tabung. yaitu:
• Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri 1. Chondrichtyes
yang banyak. Ciri-ciri:
• Contoh: bulu babi (Diadema) dan • Rangkanya tersusun atas tulang rawan.
landak laut (Echinus). • Mulut berahang kuat dan terletak di
5. Holothuroidea (mentimun laut) bawah tubuh.
• Bernapas dengan insang.
• Tidak memiliki duri dan memiliki lima
• Memiliki indra yang berkembang
baris kaki tabung.
dengan baik.
• Contoh: teripang (Holothuria).
• Fertilisasi terjadi secara internal dan
bersifat ovipar juga ovovivipar.
B. Vertebrata Contoh: Ikan pari, hiu, dan chimaera.
Merupakan kelompok hewan yang memiliki 2. Osteichthyes
tulang belakang yang memanjang pada bagian Ciri-ciri:
dorsal, yaitu dari kepala hingga ekor. • Rangka tersusun atas tulang keras yang
Anggota dari subfilum vertebrata terdiri atas dua mengandung matriks kalsium fosfat.
superkelas, yaitu: • Mulut terletak di bagian depan tubuh.
• Terdapat celah insang di tiap sisi kepala.
a. Agnatha
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan
Ciri-ciri agnatha
bersifat ovipar.
1. Tidak memiliki rahang.
• Habitat di perairan tawar.
2. Bentuk badan ramping dan panjang.
3. Habitat di perairan laut dan tawar. Klasifikasi osteichthyes, terdapat dua
subkelas, yaitu:
Klasifikasi agnatha
• Actinopterygi (ikan bersirip duri), yaitu
Superkelas agnatha terbagi menjadi dua kelas,
ikan mas, ikan gurame, ikan louhan,
yaitu:
dan ikan kakap merah.
1. Mycini (hagfish), memiliki karakteristik
• Sarcopterygi, yaitu ikan bersirip lobus
hidup di perairan laut, pemakan bangkai
(Latimeria chaulumnae) dan ikan paru-
hidup di laut, mulut dikelilingi tentakel
paru.
pendek, dan pertumbuhannya tidak melalui
fase larva.
164
3. Amfibi 5. Aves (unggas)
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
• Berkulit licin, tidak bersisik, dan tipis. • Tubuh ditutupi oleh bulu dan berdarah
• Alat pernapasan: paru-paru dan/atau kulit. panas.
• Jantung terdiri atas tiga ruang (2 • Bernapas dengan paru-paru, tapi saat
ventrikel, 1 atrium). terbang menggunakan pundi-pundi
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan udara.
bersifat ovipar (bertelur). • Alat gerak berupa kaki dan sayap,
• Dapat hidup, baik di darat maupun di air. kerangka tubuh kuat namun ringan.
• Mengalami metamorfosis. • Jantung tediri atas empat ruang (2
ventrikel dan 2 atrium).
Contoh: katak sawah (Rana limnocharis),
bangkong (Bufo melanostictus), dan katak • Fertilisasi secara internal dan tergolong
pohon atau bancet (Racophorus reinwardti). ovipar.
• Memiliki 30 ordo yang bervariasi.
4. Reptilia (hewan melata)
Contoh: burung merpati, burung unta,
Ciri-ciri reptilia:
bebek, ayam, dan lain-lain.
• Tubuh ditutupi oleh sisik zat tanduk.
• Bernapas dengan paru-paru. 6. Mamalia (hewan menyusui)
• Jantung memiliki empat ruang yang Ciri-ciri mamalia:
tidak sempurna (2 ventrikel, 2 atrium). • Tubuh tertutupi oleh rambut dan
• Merupakan hewan berdarah dingin berdarah panas.
karena suhu tubuh mengikuti suhu • Bernapas dengan paru-paru.
lingkungannya. • Alat gerak berupa kaki dan berdaun
• Fertilisasi terjadi secara internal dan telinga, kecuali Monotremata,
tergolong ovipar. Cetaceae, dan Sirenia.
• Dapat hidup di darat dan di air. • Fertilisasi secara internal dan
merupakan hewan vivipar.
Klasifikasi reptilia dibedakan menjadi 4 ordo:
• Jantung terdiri atas empat ruang (2
• Chelonia (kura-kura, penyu).
ventrikel dan 2 atrium).
• Crocodilla (buaya, aligator).
• Memiliki 14 ordo yang bervariasi.
• Squamata (ular).
• Rhynchochephalia (bunglon, iguana). Contoh: kanguru, singa, kambing, sapi,
primata.
165
Bab 9
Ekologi
Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel 7. Habitat, yaitu tempat hidup suatu makhluk
(1834-1924). Secara bahasa, ekologi berasal dari hidup, termasuk di dalamnya adalah
bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah atau lingkungan dan makhluk hidup.
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu.
Menurut istilah, ekologi adalah cabang dari B. Komponen Ekosistem
ilmu biologi yang mempelajari hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. a. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kondisi fisik
A. Istilah-istilah dalam Ekologi dan kimiawi yang berperan sebagai medium
dan substrat yang menyertai kehidupan
1. Individu, yaitu unit terkecil dari satuan
organisme yang terdiri atas segala sesuatu
ekosistem.
yang tak hidup.
Contoh: seekor kambing, sebatang padi.
Contoh: tanah, cahaya, udara, air, kelem
2. Populasi, yaitu kumpulan individu sejenis
bapan, suhu, mineral, dan pH.
yang menempati suatu daerah geografis
tertentu, pada waktu tertentu. b. Komponen Biotik
Contoh: sekelompok gajah, serimbunan Komponen biotik merupakan komponen
pohon jati. ekosistem yang terdiri atas makhluk
3. Komunitas, yaitu kumpulan beberapa hidup, meliputi hewan, tumbuhan,
populasi yang menempati suatu daerah mikroorganisme, dan manusia.
tertentu. Berdasarkan cara memperoleh makanan,
Contoh: dalam suatu area persawahan komponen biotik dibedakan menjadi dua
terdapat populasi padi, populasi tikus, dan jenis, yaitu:
populasi belalang. 1. Organisme autotrof
4. Ekosistem, yaitu kesatuan antara komu Merupakan organisme yang dapat membuat
nitas dengan lingkungan tempat hidupnya, makanannya sendiri dengan cara mengubah
beserta hubungan timbal balik yang ada di bahan anorganik menjadi bahan organik
dalamnya. dengan menggunakan sumber energi
5. Biosfer, yaitu kumpulan berbagai ekosistem tertentu.
yang membentuk kesatuan ekosistem global. Menurut jenis sumber energinya, organisme
6. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang autotrof dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
terdapat di sekitar makhluk hidup.
Contoh: hutan, gunung, laut, dan pantai.
166
•
Fotoautotrof, adalah organisme - Karnivora, yaitu organisme pemakan
autotrof yang menggunakan sumber daging.
energi berupa sinar matahari. Contoh: harimau, singa, dan ular.
Contoh: alga, tumbuhan berklorofil. - Omnivora, yaitu organisme pemakan
• Kemoautotrof, adalah organisme segala, baik tumbuhan maupun hewan
autotrof yang menggunakan sumber lain.
energi dari hasil reaksi kimia. Contoh: kera, tikus, dan ayam.
Contoh: bakeri nitrit dan nitrat. 3. Pengurai, yaitu mikroorganisme yang mampu
2. Organisme heterotrof menguraikan organisme mati menjadi bahan
Merupakan organisme yang memperoleh mineral kembali.
makanannya dari makanan yang telah Contoh: bakteri dan jamur.
dibentuk oleh organisme lain dikarenakan 4. Detritivora, yaitu organisme yang memakan
tidak dapat membuat makanannya sendiri. bahan organik, kemudian diubah menjadi
Contoh: kupu-kupu mengisap madu bunga. partikel organik yang lebih kecil lagi.
Contoh: cacing tanah dan kumbang kotoran.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem,
komponen biotik dibedakan atas empat, yaitu:
C. Pola Interaksi Organisme
1. Produsen, yaitu organisme yang berperan
dalam menyediakan makanan sehingga Interaksi antarorganisme di dalam
dapat mendukung kelangsungan hidup ekosistem dapat dikelompokkan menjadi
organisme lain. empat, yaitu:
Contoh: tanaman berklorofil, dan alga. 1. Predasi, merupakan interaksi antara
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang pemangsa (predator) dan yang dimangsa
tidak dapat membuat makanannya sendiri. (prey). Interaksi ini menguntungkan salah
• Berdasarkan tingkatannya dalam rantai satu jenis. Contoh: interaksi antara harimau
makanan, konsumen dibagi menjadi tiga, dan babi hutan.
yaitu: 2. Ko m p e t i s i , m e r u p a ka n p e rs a i n ga n
- Konsumen tingkat I (primer), yaitu antarorganisme untuk memperebutkan
organisme yang memperoleh energi makanan atau habitat yang jumlahnya
langsung dari produsen (memakan terbatas dalam satu ekosistem. Contoh:
produsen). Contoh: belalang, ulat. antara tumbuhan berbeda jenis yang tumbuh
- Konsumen tingkat II (sekunder), yaitu berdekatan memperebutkan nutrien tanah.
organisme yang memangsa konsumen
3. Antibiosis, yaitu pola interaksi dimana
primer. Contoh: katak, burung
makhluk hidup yang satu menghambat
pemakan ulat.
pertumbuhan dan perkembangan makhluk
- Konsumen tingkat III (tersier), yaitu
hidup lain. Contoh: jamur Penicillium
organisme yang memangsa konsumen
notatum mampu menghambat pertumbuhan
sekunder.
bakteri.
Contoh: elang, harimau, singa.
• Berdasarkan jenis makanannya, konsumen 4. Simbiosis, yaitu interaksi hidup bersama
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: antar a dua organisme yang berbeda.
- Herbivora, yaitu organisme pemakan Berdasarkan sifatnya, simbiosis terbagi tiga,
tumbuhan. yaitu:
Contoh: ulat, kambing, dan sapi.
167
•
Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi c. Piramida Ekologi
dua spesies yang saling menguntungkan. Piramida ekologi merupakan gambaran
Contoh: interaksi antara jamur dan susunan antartrofik yang dapat disusun
ganggang membentuk lichen. berdasarkan kepadatan populasi dan
•
Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi kemampuan menyimpan energi pada tiap
yang menguntungkan salah satu jenis trofik.
spesies, namun tidak merugikan jenis Piramida ekologi terdiri atas tiga jenis, yaitu:
yang lain. • Piramida jumlah, yaitu jenis piramida yang
Contoh: ikan remora dengan ikan hiu. penyusunnya didasarkan pada satuan luas
•
Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi tertentu atau kepadatan populasi antartrofik.
yang menguntungkan satu jenis, namun • Piramida biomassa, yaitu jenis piramida
merugikan jenis yang lain. yang dibuat berdasarkan pada massa kering
Contoh: tanaman tali putri dengan suatu organisme dari tiap tingkatan trofik per
tanaman beluntas. satuan luas suatu area.
• Piramida energi, yaitu piramida yang
D. Aliran Energi didasarkan pada perhitungan jumlah energi
a. Rantai Makanan tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik
dalam waktu tertentu.
Rantai makanan merupakan suatu
rangkaian peristiwa makan dan dimakan
antarorganisme dalam suatu ekosistem
E. Suksesi
sehingga membentuk tingkatan trofik. Suksesi adalah pergantian dominasi suatu
Contoh: komunitas dalam ekosistem tertentu, yaitu
dari komunitas perintis (pioneer) menuju
Rumput g Belalang g Katak g Ular g Elang
komunitas klimaks.
[Produsen] [K I] [K II] [K III] [K IV]
Berdasarkan asalnya, suksesi dibedakan
atas dua, yaitu:
Keterangan:
K I = konsumen tingkat I 1. Suksesi primer, yaitu suksesi yang terbentuk
K II = konsumen tingkat II dengan ditandai oleh hilangnya suatu
K III = konsumen tingkat III komunitas asal secara total, hanya bebatuan
K IV = konsumen tingkat IV dan tanah gersang, dan dalam waktu yang
lama muncul organisme perintis baru
b. Jaring-jaring Makanan
yang kemudian akan berkembang hingga
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan mencapai ekosistem klimaks baru.
dari beberapa rantai makanan yang saling
Contoh: ekosistem yang terbentuk akibat
terkait.
letusan gunung berapi.
Contoh:
• Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang
Rumput Belalang berlangsung pada ekosistem yang tidak
Ular Harimau mengalami kerusakan total sehingga tidak
Padi Ayam
mengubah komunitas asal secara total.
Elang
Contoh: terjadinya angin kencang, pem
Bakteri bakaran padang rumput dengan sengaja.
168
F. Siklus Biogeokimia e. Siklus Nitrogen
Fiksasi N Denitrifikasi
Siklus biogeokimia merupakan rangkaian 1 2 3 4
N dalam atmosfer
G. Lingkungan
b. Siklus Sulfur a. Kesetimbangan Lingkungan
r Struktur dalam Pe • Apabila komponen abiotik dan biotik
ka ro
na organisme mb
er
ap
a ak
ae yang menyusun suatu ekosistem berada
ro
ny b
Pe dalam komposisi yang setimbang maka
Sulfat
Bakteri pereduksi sulfur Gas sulfur dan dapat dikatakan lingkungan telah
sulfida
Ok
sid
mengalami kesetimbangan.
as ur
ib ulf
is
ak
ter
is kte
r • Lingkungan menjadi tidak setimbang
ulf ba
ur si
Sulfur
Ok
sid
a
karena faktor alam (bencana alam)
Siklus Sulfur dan faktor manusia (penebangan liar,
pembuangan limbah, dan lain-lain).
c. Siklus Oksigen dan Karbon
b. Pencemaran Lingkungan
• Yaitu, masuk atau dimasukkannya
Udara & air
CO2
Respirasi sel bahan pencemar ke dalam lingkungan
Fotosintesis oleh
tumbuhan dan menimbulkan gangguan pada
Respirasi seluler makhluk hidup.
pembakaran perombakan Pelapukan oleh
jamur & bakteri
• Pencemaran lingkungan dibedakan
CaCO3
Batu kapur & minyak menjadi lima jenis, yaitu:
Organisme mati
1. Pencemaran air, terjadi akibat
Kandungan organik
Dimakan oleh
(karbohidrat)
organisme heterotrof pembuangan limbah, baik pabrik,
pertanian, maupun limbah rumah
tangga tanpa pengolahan sebelumnya.
d. Siklus Fosfor
2. Pencemaran tanah, terjadi akibat
Perombak (bakteri) Endapan di danau
pembuangan sampah plastik dan
Fosfor dalam tubuh Fosfor dalam tanah, Fosfor dalam penggunaan pestisida yang berlebih.
organisme air tawar, dan air laut batuan
169
3. Pencemaran udara, terjadi akibat c. Upaya Menanggulangi Pencemaran
pembakaran tidak sempurna asap Lingkungan
kendaraan bermotor dan pembakaran Upaya yang dapat dilakukan untuk mengu
hutan yang menghasilkan gas-gas rangi dampak pencemaran lingkungan adalah
seperti CO, CO2, SO2, NO, NO2. dengan melakukan program 3R, yaitu:
4. Pencemaran suara, terjadi akibat suara 1. Reduce, yaitu mengurangi pemakaian
bising yang berlangsung terus-menerus bahan-bahan pencemar lingkungan.
di atas 50 dB yang ditimbulkan oleh
2. Reuse, yaitu pemanfaatan kembali ba
suara mesin, baik mesin industri atau
rang bekas yang masih dapat digunakan.
mesin kendaraan.
3. Recycle, yaitu mendaur ulang barang-
5. Pencemaran benda radioaktif, terjadi
barang bekas pakai yang tidak dapat
akibat adanya debu-debu radioaktif dari
hancur oleh mikroba dalam waktu singkat.
ion nuklir serta reaktor-reaktor atom.
170
Bab 10
Sel
4. Sel merupakan satuan unit struktural,
A. Teori Sel fungsional, reproduksi, dan hereditas pada
• Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh makhluk hidup.
beberapa ahli biologi, di antaranya:
1. Robert Hooke (1665): Pertama B. Jenis Sel
kali mendeskripsikan sel melalui
Berdasarkan keberadaan membran inti, sel
eksperimennya, yaitu melihat struktur sel
makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu:
pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
a. Prokariotik
2. Antonie van Leeuwenhoek (1673):
Sel prokariotik merupakan jenis sel yang inti
Pertama kali melihat sel hidup
selnya belum memiliki membran inti (kari-
(mikroorganisme).
oteka). Umumnya sel jenis ini dimiliki oleh
3. Robert Brown (1831): Mendeskripskan
makhluk hidup tingkat rendah.
nukleus dengan mengamati struktur sel
Contoh: Bakteri, alga biru.
pada jaringan tanaman anggrek.
b. Eukariotik
4. Matthias Jakob Schleiden dan Theodor
Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran
Schwann (1839): Mengemukakan
inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya
bahwa makhluk hidup (tumbuhan dan
dimiliki oleh makhluk hidup tingkat tinggi.
hewan) tersusun atas sel-sel.
Contoh: Sel hewan avertebrata dan verte-
5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan
brata, serta sel tumbuhan berbiji, tumbu-
bahwa semua sel berasal dari sel
han paku, dan lumut.
sebelumnya (omnis cellula e cellula).
6. M a x S c h u l t z e ( 1 8 2 5 — 1 8 7 4 ) :
Menegaskan bahwa protoplasma
C. Perbedaan Sel
merupakan dasar-dasar fisik kehidupan
dan tempat terjadinya proses hidup. Mitokondria
kehidupan.
3. Seluruh sel berkembang dari sel sebelumnya.
Sel Hewan
171
Kloroplas
Mitokondria
— Tempat terjadinya reaksi kimia.
Vakuola
2. Dinding Sel
Membran inti Mikrotubulus
Nukleus Kromatin • Dinding sel hanya terdapat pada sel
Nukleolus
Retikulum Mikrofilamen
tumbuhan.
endoplasma kasar Kloroplas
Retikulum • Dinding sel tersusun atas senyawa
endoplasma halus Plasmodesma
Peroksisom Ribosom selulosa, zat pektin, hemiselulosa, dan
Dinding sel Membran
plasma
Badan golgi
Gambar. Struktur sel hewan dan sel tumbuhan
glikoprotein.
C. Fungsi Bagian-bagian Sel
• Berperan sebagai pelindung organel-
organel sel di dalamnya dan untuk
Sel Tumbuhan 67
173
a. Transpor Pasif b. Transpor Aktif
Mekanisme perpindahan zat secara trans- Transpor aktif merupakan jenis perpinda-
por pasif tidak memerlukan energi dan han zat melalui membran semipermeabel
terjadi karena adanya perbedaan konsen- yang bergerak melawan gradien konsen-
trasi antara zat dan larutan di kedua sisinya. trasi sehingga memerlukan energi dalam
Transportasi zat secara pasif melalui beber- bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
apa peristiwa, yaitu: larutan dengan konsentrasi rendah ke laru-
1. Difusi, yaitu perpindahan zat dari tan berkonsentrasi tinggi sehingga tercapai
larutan yang berkonsentrasi tinggi larutan isotonis.
(hipertonis) menuju larutan yang Contoh: Proses pengangkatan ion K+, dan
berkonsentrasi rendah (hipotonis) Na+ yang terjadi antara sel darah merah dan
tanpa melalui selaput membran. cairan ekstrasel (plasma darah).
Contoh: pergerakan oksigen ke dalam Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:
sel saat kita mengirup udara. 1. E n d o s i t o s i s , y a i t u p e r i s t i w a
2. Osmosis, yaitu perpindahan zat pembentukan kantung membran sel
dari larutan yang berkonsentrasi yang terjadi karena adanya transfer
rendah (hipotonis) ke larutan yang larutan atau partikel ke dalam sel.
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) Endositois terbagi dua, yaitu pinositosis
melalui membran semipermeabel dan fagositosis.
sehingga diperoleh larutan yang 2. Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu
konsentrasinya seimbang (isotonis). zat ke luar sel. Contoh: sekresi mukus
Contoh: Proses penyerapan air melalui
bulu-bulu akar tanaman.
3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi
yang dibantu oleh suatu protein karier.
Contoh: Gerakan perpindahan glukosa
ke dalam sel.
174
Bab 11
Jaringan Tumbuhan
dan Hewan
A. Jaringan Tumbuhan Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibe-
dakan menjadi dua, yaitu:
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi 1. Meristem apikal (ujung), merupakan
dua, yaitu: jar ingan muda yang terletak di ujung
a. Jaringan Meristem akar maupun batang dan menyebabkan
Jaringan meristem merupakan jaringan pertumbuhan primer (tumbuhan meninggi).
yang terdiri atas sel-sel muda yang aktif da- 2. Meristem lateral (samping), yaitu jaringan
lam fasa pembelahan dan pertumbuhan. yang terletak di batang dikotil, sejajar dengan
Sifat dari jaringan meristem, yaitu: permukaan batang dan menyebabkan
1. Berdinding tipis. pertumbuhan sekunder (tumbuhan
2. Tidak ditemukan ruang antarsel. melebar).
3. Vakuola sel berukuran kecil.
3. Meristem interkalar, yaitu jaringan
4. Sel-selnya berukuran kecil dan berbentuk
yang terletak di sekitar ruas batang dan
bulat, lonjong, atau poligonal.
menyebabkan pemanjangan ruas-ruas
5. Masing-masing sel banyak mengandung
batang tumbuhan.
sitoplasma dan memiliki satu atau lebih
nukleus. b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa pada tumbuhan telah mengala-
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meri-
mi diferensiasi dan tidak aktif melakukan pem-
stem terbagi menjadi tiga, yaitu:
belahan lagi.
1. Promeristem
Merupakan jaringan meristem yang terben Sifat dari jaringan dewasa, yaitu:
tuk saat tumbuhan masih tingkat embrio. 1. Terdapat ruang antarsel.
2. Meristem primer 2. Sel-selnya tidak aktif membelah diri.
• Banyak ditemukan pada tumbuhan 3. Ukuran sel relatif besar jika dibandingkan
dewasa yang masih aktif membelah. dengan jaringan meristem.
• Jaringan ini terdapat pada ujung akar 4. Dinding sel telah mengalami penebalan.
dan batang. Menurut fungsinya, jaringan dewasa dibedakan
3. Meristem sekunder menjadi empat, yaitu:
• Terbentuk dari meristem primer dan 1. Jaringan epidermis
selanjutnya menjadi meristematis.
• Susunan selnya rapat sehingga tidak
• Selnya berbentuk pipih/prisma dan di
memungkinkan adanya ruang antarsel.
bagian tengah terdapat vakuola.
Contoh: kambium dan kambium gabus.
175
• Umumnya berbentuk pipih dan tidak peredaran zat makanan hasil fotosintesis
berklorofil. pada tanaman.
• Terletak pada permukaan luar organ • Jaringan pengangkut pada tumbuhan
tumbuhan (akar, batang, dan daun). terbagi atas dua jenis, yaitu:
• Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam — Xilem, jaringan pengangkut yang
organ tumbuhan dan berperan dalam berfungsi sebagai alat untuk
proses penyerapan air dan mineral. mengangkut air dan mineral dari
• Epidermis mengalami modifikasi menjadi akar menuju daun.
stomata (mulut daun), trikoma (rambut — Floem, yang berfungsi untuk
daun), spina (duri), dan sel kipas. mengangkut zat hasil fotosintesis
2. Jaringan parenkim dari daun ke seluruh jaringan
• Tersusun oleh sel-sel hidup dengan bentuk hidup tumbuhan.
dan fisiologi yang beragam. c. Organ Tumbuhan
• Susunan sel tidak rapat sehingga ada 1. Akar
ruang antarsel. Epidermis
• Umumnya berklorofil dan memiliki
banyak vakuola. Korteks
Rambut akar
Floem
• Menurut fungsinya, jaringan parenkim Xilem
terbagi dua, yaitu:
— Palisade parenkim (jaringan
Tudung akar Kambium
pagar) sebagai tempat berlang
Meristem ujung
sungnya fotosintesis.
Penampang Membujur Akar Tumbuhan
— Spons parenkim (jaringan bu nga
karang). • Tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:
3. Jaringan penyokong (penguat) — Epidermis, merupakan lapisan
• Berfungsi untuk menyokong dan terluar akar dan tersusun atas selapis
memperkuat tumbuhan sel dengan susunan yang rapat,
berdinding tipis, dan beberapa selnya
• Jaringan penyokong dibedakan atas dua
berdiferensiasi membentuk rambut
jenis, yaitu:
akar.
— Jaringan kolenkim, tersusun atas
— Korteks, yaitu lapisan tengah yang
sel-sel hidup yang lentur dan
tersusun atas sel-sel parenkim yang
mengalami penebahan selulosa.
berdinding tipis, dan tersusun longgar.
Jaringan ini terdapat pada
Korteks berfungsi sebagai penyimpan
organ yang aktif mengadakan
cadangan makanan.
pembelahan.
— Endodermis, yaitu selapis korteks
— Jaringan sklerenkim, tersusun
paling dalam dan tersusun rapat tanpa
atas sel-sel mati yang keras dan
rongga sel. Endodermis berfungsi
mengalami penebalan pada
sebagai penga tur jalannya air dan
dinding selnya sehingga lebih
mineral dari korteks menuju silinder
kuat.
pusat.
4. Jaringan pengangkut (vasikular) — Stele (silinder pusat), terdiri atas
• Berperan dalam proses pengangkutan perisikel dan jaringan pengangkut
air dan berbagai unsur hara serta
176
(xilem dan floem) yang tersusun radial. — Tipe kolateral tertutup (floem terletak
• Fungsi akar, yaitu: di luar xilem).
— Penyokong tegaknya tumbuhan. — Tipe bikolateral (floem berada di luar
— Sebagai tempat penyimpanan dan di dalam xilem).
cadangan makanan. — Tipe ampivasi (xilem mengelilingi
— Berperan dalam proses penye rapan floem).
air, mineral, dan unsur hara di dalam — Tipe ampikribal (floem mengelilingi
tanah. xilem).
— Sebagai alat reproduksi secara 3. Daun
vegetatif.
2. Batang
• Berfungsi sebagai penghubung antara akar Epidermis atas
tumbuhan.
• Struktur batang terdiri atas epiderm is,
Jaringan
korteks, dan stele. Palisade Jaringan
spons Stomata Kutikula
Mesofil
Epidermis Epidermis
Floem
Floem
• Tersusun atas tiga jaringan, yaitu:
— Epidermis, berfungsi sebagai pelin
Kambium
dung jaringan di dalamnya. Umumnya
Korteks
Xilem
Korteks
dilapisi oleh kutikula, dan pada bagian
Xilem
177
tersusun atas mahkota bunga, kelopak, putik, Contoh: pada dinding usus, dinding
dan benang sari. lambung, dan oviduk.
• Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga 6. Epitel silindris berlapis banyak,
digolongkan menjadi empat, yaitu bunga terdapat pada alat-alat tubuh dan
sempurna, bunga tidak sempurna, bunga berfungsi sebagai tempat sekresi dan
jantan, dan bunga betina. pergerakan.
7. Epitel silindris berlapis banyak semu,
B. Jaringan Hewan memiliki bulu getar pada permukaannya.
Terdapat pada organ yang berperan
Jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi
sebagai lapisan pelindung, sekresi, dan
empat, yaitu:
pergerakan zat yang melewati permukaan.
a. Jaringan Epitel Contoh: rongga hidung, trakea.
Jaringan yang tersusun selapis atau be-be- 8. Epitel transisional, berbentuk tak tentu,
rapa lapis sel yang menutupi permukaan or- terdapat pada ureter, kandung kemih,
gan. Berperan sebagai perlindung, pe-ngel- dan uretra.
uaran getah, dan penyerapan. 9. Epitel kelenjar, dapat mensekresikan
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan getah berupa enzim, keringat, air
epitel dikelompokkan menjadi sembilan, yaitu: ludah, maupun hormon. Berdasarkan
1. Epitel pipih selapis, yaitu jaringan yang cara mensekresikan cairannya, epitel
berfungsi untuk proses difusi, sekresi, kelenjar terbagi menjadi dua, yaitu
dan filtrasi. kelenjar eksokrin dan kelenjar
Contoh: pada dinding pembuluh darah, endokrin.
limfa, ginjal, dan selaput jantung.
2. Epitel pipih berlapis banyak, yaitu
Epitel pipih Epitel kubus
jaringan yang berfungsi sebagai Epitel transisional Epitel bersilia Epitel kelenjar
pelindung di bawahnya.
Contoh: pada rongga mulut, permukaan
kulit, esofagus, dan rongga hidung. Epitel silindris Epitel tubuler Epitel alveolus Epitel sakulus
majemuk
3. Epitel kubus selapis, terdapat pada Macam-macam Jaringan Epitel
organ-organ yang berperan dalam
proses pengeluaran kelenjar dan proses b. Jaringan Otot
penyerapan. Jaringan yang terdiri atas serabut-serabut
Contoh: pada kelenjar tiroid, ovarium, otot (myofibril) yang tersusun atas sel-sel
dan tubula ginjal. otot yang dibungkus oleh membran sar-
4. Epitel kubus berlapis banyak, dimiliki kolema. Jaringan otot berfungsi sebagai
oleh organ yang berfungsi dalam proses alat gerak aktif dan terdapat pada anggota
sekresi dan penyerapan. gerak maupun organ-organ dalam tubuh.
Contoh: pada kelenjar keringat, kelenjar Berdasarkan struktur dan cara kerjanya,
minyak, ovarium, dan buah zakar. jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis,
5. Epitel silindris selapis, terdapat pada yaitu:
organ yang berperan dalam proses 1. Otot polos, berbentuk gelondong,
pengeluaran zat dari dalam tubuh, berinti sel satu dan terletak di tengah.
penyerapan zat, dan melicinkan. Otot ini bekerja secara tak sadar dan
178
terdapat pada semua organ dalam 3. Jaringan darah/limfa, berfungsi
tubuh, kecuali jantung. sebagai alat transportasi, dimana darah
2. Otot lurik, yaitu otot yang melekat mengangkut sari-sari makanan, O2, CO2,
pada rangka, bekerja dengan sadar, dan dan zat sisa metabolisme tubuh.
berbentuk memanjang dengan inti sel 4. Jaringan penghubung berserat,
yang banyak. tersusun atas sel-sel lemak yang
3. Otot jantung, berbentuk silindris berbentuk poligonal dan tersusun
panjang dan bercabang, inti sel banyak longgar. Pada tiap rongganya terdapat
dan terletak di tengah. tetes lemak. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan lemak
untuk cadangan makanan dan untuk
melindungi organ dalam tubuh dari
Otot lurik
suhu dingin.
Otot polos Otot Jantung
d. Jaringan Saraf
Jenis Sel Otot
Sumber: Dokumen Penerbit Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
(neuron) yang terdiri atas badan sel, akson
c. Jaringan Konektif (Penyambung)
(neurit), dendrit, dan selubung saraf.
Jaringan konektif memiliki sel-sel yang su
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dike-
sunannya tidak terlalu rapat dan dibedakan
lompokkan menjadi tiga, yaitu:
menjadi empat, yaitu:
1. Saraf sensorik (neuron aferen),
1. Jaringan pengikat, berfungsi untuk
bertugas menghantarkan rangsang
mengikat jaringan pada tubuh sehingga
dari organ reseptor menuju susunan
menyatu dan dapat menunjang fungsi
saraf pusat (otak dan sumsum tulang
organ lainnya. Dibedakan menjadi
belakang).
jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. 2. Saraf motorik (neuron eferen), bertugas
menghantarkan rangsang dari susunan
2. Jaringan penguat (penunjang),
saraf pusat menuju bagian efektor (alat
berfungsi untuk melindungi organ-
gerak), yaitu kelenjar dan otot hingga
organ tubuh yang lemah. Terdiri atas:
menjadi respons gerakan.
• Jaringan tulang rawan (kartilago).
3. Saraf konektor (asosiasi), yang bertugas
• jaringan tulang sejati (osteon).
menghubungkan antara saraf sensorik
dan motorik.
179
Bab 12
Sistem Gerak Manusia
Tulang
Terdiri atas:
Tulang belakang
pengumpil
Ruas tulang leher (7 ruas)
Tulang panggul
Tulang hasta a Ruas tulang punggung (12 ruas)
Tulang jari Tulang paha
a Ruas tulang pinggang (5 ruas)
Tulang betis Tulang
tempurung a Ruas tulang kelangkang
Tulang lutut
kering a Ruas tulang ekor
Tulang Tulang jari-jari kaki
telapak
kaki
180
• Tulang dada 1. Tulang rawan (kartilago), tersusun atas
Terdiri atas tiga bagian, yaitu: sel-sel tulang rawan (kondrosit), banyak
a Hulu (manubrium) mengandung zat kolagen, dan sedikit
Badan (korpus) mengandung zat kapur sehingga bersifat
Taju pedang lentur.
• Tulang rusuk Contoh: pada bagian persendian, daun
Terdiri atas tiga bagian, meliputi: telinga, cuping hidung, dan ruas tulang
Tulang rusuk sejati (costa vera) belakang.
Tulang rusuk palsu (costa spuria) 2. Tulang sejati (osteon), tersusun atas sel-sel
Tulang rusuk melayang osteosit yang mengandung kalsium dan fosfor
2. Rangka Apendikuler sehingga bersifat keras.
Rangka apendikuler merupakan rangka yang Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan
tersusun atas empat ruas tulang, yaitu: menjadi empat jenis, yaitu:
• Tulang bahu 1. Tulang pipa, berbentuk panjang, bulat, pada
Terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian ujungnya terdapat bonggol, dan di
Tulang belikat (skapula) dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang selangka (klavikula) Contoh: tulang paha, tulang betis, tulang
• Tulang panggul hasta, tulang pengumpil, dan tulang ruas jari
Terdiri atas tiga tulang, yaitu: tangan/kaki.
Tulang usus (ileum) 2. Tulang pipih, berbentuk pipih atau tipis, berisi
Tulang duduk (iskhium) sumsum merah, dan tempat pembuatan sel
Tulang kemaluan darah merah dan sel darah putih.
Contoh: tulang pinggul, tulang kepala
• Tulang anggota gerak atas
(tengkorak), tulang rusuk, dan tulang belikat.
Terdiri atas:
3. Tulang pendek, berbentuk pendek dan bulat,
Tulang lengan atas (lumerus)
berisi sumsum merah, dan juga merupakan
Tulang hasta (ulna)
tempat pembuatan sel darah merah juga sel
Tulang pengumpil (radius)
darah putih.
Tulang pergelangan tangan (karpal)
Contoh: ruas tulang belakang, tulang
Tulang talapak tangan (metakarpal)
pergelangan tangan, dan tulang pergelangan
Tulang jari-jari (phalanges)
kaki.
• Tulang anggota gerak bawah
4. Tulang tak beraturan, tidak memiliki bentuk
Tersusun atas:
tertentu.
Tulang paha (femur)
Contoh: tulang rahang wajah.
Tulang tempurung lutut (patela)
Tulang betis (fibula) e. Hubungan Antartulang (Persendian)
Tulang kering (tibia) Hubungan antartulang disebut persendian.
Tulang pergelangan kaki (tarsal) Berdasarkan sifat geraknya, persendian terbagi
Tulang talapak kaki (metatarsal) menjadi tiga macam, yaitu:
Tulang jari kaki (phalanges) 1. Sinarthrosis (sendi mati), yaitu hubungan
antartulang yang tidak dapat digerakkan.
d. Tulang
Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Tulang berdasarkan sel penyusunnya terbagi
• Sinkondrosis (persendian dengan tulang
menjadi dua, yaitu:
rawan).
181
• Sinfibrosis (persendian dengan jaringan B. Otot
ikat (fibrosa)).
Contoh: tulang tengkorak, dan hu Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot
bungan antara tulang dada dan rusuk. bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
2. Amfiarthrosis, yaitu persendian yang a. Jenis-jenis Otot
memungkinkan adanya sedikit gerakan
(terbatas).
Contoh: persendian pada tulang rusuk dengan
tulang belakang dan tulang dada. Otot lurik Otot polos Otot Jantung
3. Diathrosis (sendi gerak), yaitu persen
dian yang dapat bergerak dengan leluasa. 1. Otot polos
Dikelompokkan menjadi lima, yaitu: • selnya berbentuk gelondong dan
nukleus ada satu di tengah sel.
• Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat
lelah.
Sendi Putar Sendi Peluru • Bekerja secara tidak sadar (involunter).
• Terdapat pada bagian organ dalam tubuh.
2. Otot lurik
• Selnya berbentuk silindris dengan garis
Sendi Engsel Sendi Pelana gelap terang.
• Nukleus banyak dan terletak di tepi.
• Bekerja secara sadar (volunteer).
• Gerakannya cepat dan mudah lelah.
Sendi Luncur
• Melekat pada rangka.
• Sendi engsel, yaitu persendian yang
3. Otot jantung
dapat bergerak satu arah.
• Selnya berbentuk silindris, dengan
Contoh: ruas antarjari dan pada siku.
percabangan (sinsitium).
• Sendi peluru, yaitu persendian yang
• Nukleus satu dan terletak di tengah.
dapat bergerak ke seluruh arah.
• Bekerja secara tidak sadar (involunter).
Contoh: sendi pada pangkal lengan dan
• Tidak mudah lelah.
pangkal paha
• Terdapat pada organ jantung.
• Sendi pelana, yaitu persendian yang
dapat bergerak dua arah. b. Karakteristik Otot
Contoh: sendi pada pangkal jari dan 1. Ko n t r a k s i b i l i ta s g ke m a m p u a n
telapak tangan. memendek (berkontraksi).
• Sendi putar, yaitu persendian dimana 2. E k s t e n s i b i l i t a s g ke m a m p u a n
tulang yang satu berputar terhadap memanjang (berelaksasi).
tulang yang lain. 3. Elastisitas g kemampuan untuk kembali
Contoh: hubungan antartulang leher pada ukuran semula setelah memendek
dengan tengkorak. atau memanjang.
• Sendi luncur, yaitu persendian tempat c. Macam Gerak Otot
ujung tulang yang satu menggeser 1. Antagonis (berlawanan)
ujung tulang yang lain. • Ekstensor - fleksor : meluruskan -
Contoh: sendi pada ruas tulang membengkokkan
belakang.
182
• Abduktor - adduktor : menjauhkan dari • Skoliosis
badan - mendekatkan ke badan Kelainan dimana tulang belakang yang
• Depressor - elevator : menurunkan - melengkung ke samping.
menaikkan • Kifosis
• Supinator - pronator : menengadah Kelainan pada tulang belakang, yaitu
tangan - menelungkupkan tangan terlalu melengkung ke belakang.
2. Sinergis (bersamaan) • Lordosis
Contoh: pada otot punggung dan leher. Kelainan tulang belakang yang
melengkung ke depan.
C. Kelainan dan Gangguan pada Sistem 3. Defisiensi dan Gangguan Fisiologi
Gerak • Rakitis
a. Gangguan pada Rangka Gangguan pada tulang kaki yang
1. Persendian membengkok seperti huruf X atau O
• Dislokasi karena kekurangan vitamin D.
Dislokasi merupakan gang guan • Mikrosefalus
pergeseran sendi dari kedudukan Merupakan penyakit dimana ukuran
semula karena tulang ligamennya tengkorak kepala lebih kecil dibanding
tertarik atau sobek. dengan ukuran normal.
• Terkilir • Osteoporosis
Tertariknya ligamen sendi yang Tulang-tulang kurang keras, rapuh,
disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba. keropos, dan mudah patah.
• Ankilosis b. Gangguan pada Otot
Persendian tidak dapat digerakkan lagi 1. Atrofi, yaitu keadaan dimana otot
karena tulangnya menyatu. mengecil sehingga menghilangkan
• Artritis (infeksi sendi) kemampuannya untuk berkontraksi.
G a n g g u a n s e n d i ya n g d i ta n d a i 2. Hipertrofi, yaitu keadaan otot menjadi
terjadinya peradangan sendi yang lebih besar dan kuat karena sering
disertai timbulnya rasa sakit. dilatih secara berlebih.
2. Gangguan ruas tulang belakang 3. Tetanus (kejang otot), merupakan
gangguan otot berupa kontraksi terus-
menerus yang disebabkan oleh bakteri.
4. Miastenia gravis, yaitu melemahnya
otot secara berangsur-angsur hingga
menyebabkan kelumpuhan.
5. Distrofi otot, merupakan penyakit otot
kronis sejak anak-anak.
183
Bab 13
Sistem Peredaran
Darah
A. Darah berukuran lebih besar dibandingkan
dengan sel darah merah.
a. Fungsi Darah - Jumlah leukosit dalam tubuh lebih
1. Mengangkut sari makanan, air, dan sedikit dibanding eritrosit, yaitu
oksigen ke seluruh tubuh. 5.000—10.000 sel tiap 1 mm3 darah
2. Mengangkut CO 2 dan zat sisa hasil pada orang dewasa.
metabolisme menuju organ ekskresi. - Berperan utama dalam pertahanan
3. Mengatur keseimbangan asam dan basa tubuh (antibodi) dengan sifatnya
agar terhindar dari kerusakan jaringan. sebagai fagosit.
4. Sel darah putih berperan dalam - Sel darah putih ada dua jenis, yaitu:
mempertahankan tubuh dari infeksi Granulosit (plasma bergranular),
kuman penyakit. yaitu eosinofil, basofil, dan
5. Menjaga stabilitas suhu tubuh. netrofil.
6. Mengedarkan hormon dari kelenjar Agranulosir (plasma tidak bergra
endokrin ke bagian tubuh tertentu. nular), yaitu limfosit dan monosit.
b. Komponen Darah • Keping darah (trombosit)
1. Sel-sel darah - Memiliki bentuk yang tidak teratur,
Sel darah manusia terdiri atas tiga jenis, yaitu: tidak berinti, dan berdiameter sekitar
• Sel darah merah (eritrosit) 2—4 mm.
- Sel berbentuk bulat pipih, bikonkaf, - Trombosit hanya berumur 8 hari dan
tidak berinti, dan mengandung he- setiap 1 mm3 darah mengandung
moglobin (pigmen merah pada darah). trombosit sekitar 150.000—400.000
- Hemoglobin merupakan protein yang keping.
mengandung hemin (mengandung zat - Berperan penting dalam proses
besi) dan globin, serta memiliki daya pembekuan darah dengan menge
ikat tinggi terhadap oksigen. luarkan enzim trombokinase saat
- Sel darah merah berjumlah 4—5 juta terjadi luka.
sel/mL darah dan hanya berumur se-
2. Plasma darah
kitar 120 hari, setelah itu dirombak di
• Merupakan cairan darah berwarna
dalam hati/lever.
kekuningan yang mengandung 90% air,
• Sel darah putih (leukosit) 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen,
- Sel tidak berwarna (bening), bentuk enzim, dan antigen.
ameboid (tidak tetap), berinti, dan
184
• Berperan dalam proses pegangkutan • Aglutinogen dibedakan menjadi dua,
sari makanan ke seluruh tubuh dan yaitu:
mengangkut zat sisa metabolisme dari 1. A g l u t i n o g e n A , m e m i l i k i
sel-sel tubuh menuju organ ekskresi. enzim glikosil transferase yang
• Memiliki protein plasma yang terdiri mengandung glutiasetil glukosamin
atas: pada rangka glikoproteinnya.
- Albumin (menjaga osmotik 2. A g l u t i n o g e n B , m e m i l i k i
darah). enzim galaktosa pada rangka
- Globulin (zat antibodi). glikoproteinnya.
- Fibrinogen (pembekuan darah).
Tabel Golongan Darah Manusia
c. Mekanisme Pembekuan Darah
Golongan
• Saat kulit terluka dan mengeluarkan No Aglutinogen Aglutinin
Darah
darah, trombosit ikut keluar bersama 1. A A b
d a ra h , ke m u d i a n p e ca h a k i b at 2. B B a
menyentuh permukaan luka yang kasar. 3. AB A dan B -
• Pecahnya trombosit menyebabkan keluar 4. O - a dan b
nya enzim trombokinase yang dapat
mengubah protrombin menjadi trombin • Berdasarkan ada tidaknya faktor
dengan bantuan ion Ca2+ dan vitamin K. Rh (sistem rhesus), golongan darah
• Trombin yang terbentuk akan merang dibedakan menjadi dua, yaitu:
sang fibrinogen untuk membuat benang- 1. Golongan darah Rh +, yaitu jika
benang fibrin. Benang fibrin inilah yang di dalam eritrosit terdapat
segera membentuk anyaman untuk aglutinogen rhesus.
menutup luka sehingga darah membeku 2. Golongan darah Rh-, yaitu jika di
(tidak keluar). Adapun skemanya, yaitu: dalam eritrosit tidak ditemukan
aglutinogen rhesus.
menghasilkan
Trombosit Trombokinase • Seseorang yang bergolongan darah
ah
engub Rh+ tidak boleh menjadi donor pada
m
Ca2+ seseorang dengan golongan darah Rh_
Protrombin Trombin
Vit. K karena akan terjadi penggumpalan
h
ba darah.
ngu
me
Fibrinogen menjadi • Golongan darah O merupakan donor
Benang fibrin
universal (dapat mentrasfusikan
d. Golongan Darah Manusia darahnya kepada semua golongan
• Penggolongan darah manusia sistem darah).
ABO (Karl Landstainer 1868—1943) • Golongan darah AB disebut sebagai
didasarkan pada ada tidaknya zat resipien universal (dapat menerima
aglutinogen dan aglutinin. transfusi dari semua golongan darah).
• Aglutinogen adalah protein yang • Pada proses transfusi darah, golongan
terkandung dalam eritrosit. darah donor harus sama dengan
• Aglutinin merupakan zat antibodi yang golongan darah resipien sehingga
terkandung dalam plasma darah dan tidak terjadi penggumpalan darah yang
dapat menggumpalkan aglutinogen. menyebabkan kematian bagi resipien.
185
B. Alat Peredaran Darah 4. Bilik kiri (ventrikel sinister),
memiliki otot 3—4 kali lebih tebal
a. Jantung dari bilik kanan, berfungsi untuk
• Jantung merupakan organ yang terletak memompakan darah yang kaya O2
di dalam rongga mediastinum dari menuju seluruh bagian tubuh.
rongga dada sebelah kiri. • Sebagai pemisah ruang pada jantung,
• Jantung berfungsi sebagai alat terdapat katup yang berfungsi untuk
pemompa darah ke seluruh bagian mengatur aliran darah agar tetap searah
tubuh. dan terbagi menjadi tiga, yaitu:
• Lapisan-lapisan jantung dari luar ke 1. Valvula trikuspidalis dan valvula
dalam, yaitu: mitral yang terdapat di antara
1. Perikardium, merupakan selaput serambi kanan dan bilik kanan.
pembungkus jantung paling luar. 2. Valvula bikuspidalis, terdapat di
2. Miokardium, merupakan selaput antara serambi kiri dan bilik kiri.
paling tebal dan tersusun atas otot 3. Valvula semilunaris, yang terdapat
jantung. pada pangkal nadi besar (aorta).
3. Endokardium, merupakan selaput • Siklus Jantung merupakan periode dari
ya n g m e l a p i s i r u a n g - r u a n g satu siklus penuh kontraksi dan relaksasi.
jantung. SIklus jantung terbagi dua, yaitu:
Aorta 1. Sistole, yaitu periode kontraksi
Arteri
pulmonalis Katup semilunalis pada jantung dimana otot bilik
Vena kava Serambi kiri menguncup dan darah dipompa ke
superior Katup pembuluh nadi pulmonalis atau ke
Serambi kanan bikuspidalis
Bilik kiri aorta secara bersamaan.
Katup trikuspidalis
2. Diastole, yaitu fase relaksasi pada
Bilik kanan Septum
jantung dimana serambi jantung
Vena kava Selaput perikardium
inferior menguncup dan darah masuk ke
Penampang Jantung Manusia jantung.
Sumber: Dokumen penerbit
• Dalam keadaan normal, tekanan sistole/
• Jantung manusia terdiri atas empat diastole jantung adalah sebesar 120/90
ruang, yaitu: mmHg.
1. Serambi kanan (atrium dextrum),
yaitu tempat masuknya darah yang b. Pembuluh Darah
mengandung gas CO2 dari seluruh Menurut fungsinya, terdapat tiga jenis pembu-
tubuh. luh darah dalam tubuh, yaitu:
2. Serambi kiri (atrium sinistrum), • Pembuluh nadi (arteri)
yaitu ruang sebagai tempat masuk Berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari
nya darah dari paru-paru yang kaya jantung. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
akan gas O2. 1. Aorta (nadi besar), yaitu pembuluh
3. Bilik kanan (ventrikel dexter), arteri yang berfungsi untuk mengalirkan
yaitu tempat masuknya darah darah yang kaya akan O2 dari jantung
yang kaya akan gas CO2 dari atrium menuju seluruh bagian tubuh.
kanan, selanjutnya akan diedarkan 2. Arteri pulmonalis, yaitu pembuluh
menuju paru-paru melalui arteri yang berperan dalam mengalirkan
pembuluh arteri pulmonalis.
186
darah yang mengandung CO2 dari bilik • Berdasarkan jalurnya, peredaran darah
kanan menuju paru-paru. manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
• Pembuluh balik (vena) 1. Peredaran darah kecil (pendek)
Berfungsi untuk mengalirkan darah menuju
jantung. Pembuluh vena ada dua, yaitu: Bilik kanan jantung g arteri pulmonalis
1. Vena pulmonalis, yaitu pembuluh vena g paru-paru g vena pulmonalis
yang berfungsi untuk mengalirkan g jantung serambi kiri g jantung bilik kiri
Aliran Meninggalkan
D. Sistem Peredaran Getah Bening
Menuju jantung
darah jantung
• Getah bening (limfa) merupakan cairan
Banyak di sepanjang berwarna kekuningan yang mengisi rongga
Letak Tersembunyi
pembuluh
antarsel tubuh dan mengandung sel darah
Hanya satu, Beberapa katup
putih, trombosit, serta fibrinogen.
Katup pada pangkal di sepanjang
aorta pembuluh • Fungsi dari pembuluh limfa, yaitu:
1. Sebagai penghasil zat antibodi.
Denyut Terasa Tidak terasa
2. Membunuh kuman penyakit.
Darah
Jika terluka
memancar
Darah menetes 3. Pengangkut cairan dan protein dari
Penyebab jaringan tubuh ke dalam darah.
Kontraksi otot Kontraksi otot
gerakan 4. Pengangkut emulsi lemak dari usus ke
jantung rangka
darah dalam darah.
• Pembuluh limfa terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Pembuluh limfa kanan, terletak pada
C. Sistem Peredaran Darah Manusia pembuluh vena di bawah tulang
• Sistem pereradan darah manusia merupa- selangka kanan dan berfungsi sebagai
kan peredaran darah tertutup dan ganda, penerima cairan dari kepala, leher,
dimana darah mengalir ke seluruh tubuh dada, jantung, paru-paru, dan lengan
melalui pembuluh darah. atas.
187
2. Pembuluh limfa kiri, terletak pada 9. Jantung Koroner
pembuluh vena di bagian bawah tulang Penyakit yang sifatnya mematikan dan
selangka kiri dan berperan dalam disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh
menerima cairan dari bagian tubuh darah arteri oleh kolesterol sehingga aliran
selain yang masuk ke pembuluh limfa darah dari dan menuju jantung tidak lancar.
kanan.
F. Sistem Peredaran Darah Hewan
E. Gangguan pada Sistem Peredaran
Sistem peredaran darah hewan terbagi menjadi
Darah Manusia dua jenis, yaitu:
1. Hemofilia 1. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu
Penyakit darah sukar membeku saat luka dan peredaran darah dan cairan tubuh lainnya
termasuk penyakit keturunan. Umumnya, tidak selalu melalui pembuluh darah se-
diderita oleh laki-laki, namun gen ini dibawa hingga antara darah dengan cairan yang
oleh perempuan. mengisi ruang antarsel tidak dapat dibeda-
2. Anemia kan.
Penyakit kekurangan sel darah merah yang Contoh: belalang dan serangga lainnya.
menyebabkan kemampuan darah dalam 2. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu da-
mengangkut O2 rendah. rah mengalir ke seluruh tubuh melalui pem-
3. Leukimia (Kanker Darah) buluh-pembuluh darah.
Penyakit yang disebabkan oleh pembelahan Contoh: umumnya pada hewan vertebrata,
leukosit yang tidak terkendali sehingga seperti ikan, reptilia, amfibia, dan mamalia.
dapat memakan eritrosit, trombosit, bahkan
a. Sistem Peredaran Darah Hewan
sesama leukosit.
Invertebrata
4. Talasemia
Penyakit keturunan yang ditandai dengan 1. Annelida
adanya sel darah merah abnormal yang tidak • Peredaran darah pada cacing termasuk
bisa mensintesis zat pembentuk hemoglobin. peredarah darah tertutup.
5. Hipertensi • Pompa penggerak berupa lima pasang
Penyakit tekanan darah tinggi yang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
disebabkan karena berkurangnya suplai jantung.
darah ke otot jantung. • Aliran darahnya, yaitu:
6. Hipotensi 5 pasang Pembuluh darah
Penyakit gejala tekanan darah rendah dan lengkung aorta dorsal
aorta Tubuh
arteri pulmonalis arteri kutanea
terjadi
3. Molusca pengambilan
Paru-paru O2 Kulit
• Pada kelas gastropoda dan pelecypoda
O2 O2
memiliki sistem peredaran darah Serambi kiri
Vertebrata
3. Reptilia
1. Pisces (ikan) • Sistem peredarah darah tertutup dan
• Ikan memiliki sistem peredaran darah ganda.
tertutup dan tunggal (darah melewati • Jantung terdiri atas empat, yaitu bilik
jantung satu kali dalam peredarannya). kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan
• Jantung pada ikan terdapat dua ruang, serambi kiri.
yaitu satu serambi dan satu bilik. • Sekat antara bilik kiri dan kanan
• Aliran darah pada tubuh ikan, yaitu: belum sempurna sehingga terdapat
CO2
lubang (Foramen panizzae) sebagai
Jantung
aorta ventral pendistribusi O2 ke alat pencernaan
O2 + CO2 CO2 serta penjaga keseimbangan tekanan
Vena cairan dalam jantung saat menyelam.
Insang
189
Bab 14
Sistem Pencernaan
Makanan
A. Sistem Pencernaan Manusia
Rongga mulut
S i ste m p e n c e r n a a n m e r u p a ka n p ro s e s
pengubahan makanan menjadi zat-zat sederhana kerongkongan
190
Gigi • Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Kardiak (dekat esofagus)
Dentin
Mahkota gigi Fundus (lambung bagian tengah)
Leher gigi Pilorus (dekat duodenum)
Pulpa
• Lambung menghasilkan getah lambung
Akar Semen
yang bersifat asam sehingga tidak ada
bakteri penyakit yang mampu bertahan
hidup.
Bagian-bagian Gigi • Makanan yang masuk dan dicerna di
http://shehae.blogspot.com
dalam lambung diubah menjadi bubur
- Gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu atau disebut kim.
mahkota gigi (korona), leher gigi
4. Usus halus (intestinum)
(korum), dan akar gigi (radius).
- Berdasarkan fungsinya, gigi Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
terbagi menjadi tiga macam, • Usus dua belas jari (duodenum),
yaitu gigi seri (insisivus) untuk terletak paling dekat dengan lambung
memotong makanan, gigi taring dan bermuara di dua saluran, yaitu
(kaninus) untuk mengoyak pankreas dan kantung empedu.
makanan, dan gigi geraham untuk • Usus kosong (jejenum), di dalamnya
menghaluskan makanan. terjadi proses pencernaan makanan
- Gigi pada anak-anak berjumlah secara kimiawi dengan enzim yang
20 buah, sedangkan gigi orang dihasilkan oleh dinding usus.
dewasa berjumlah 32 buah. • Usus penyerapan (ileum), dindingnya
Air liur, berfungsi membasahi dilapisi oleh tonjolan-tonjolan
makanan, mencegah kekeringan mikroskopis (vili) untuk menyerap sari-sari
mulut, serta membunuh mikroba makanan dan diedarkan bersama darah
penyebab penyakit. ke seluruh tubuh. Pada ileum terdapat
dua pembuluh, yaitu pembuluh kapiler
2. Kerongkongan (esofagus)
dan pembuluh kil (cairan getah bening).
• Kerongkongan merupakan saluran
5. Usus besar (kolon)
penghubung rongga mulut dengan
• Merupakan kelanjutan dari usus halus
lambung yang memiliki panjang sekitar
yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
20 cm dan lebar 2 cm.
Ascenden (kolon bagian naik)
• Di dalam kerongkongan terjadi gerakan
Transenden (kolon bagian datar)
peristaltik, yakni gerakan mendorong
Desenden (kolon bagian menurun)
makanan menuju lambung oleh otot-
• Ada dua proses yang terjadi di dalam
otot dinding kerongkongan.
kolon, yakni:
3. Lambung (ventrikulus) Pembusukan makanan menjadi
Kardiak feses oleh bakteri E. coli.
Pengaturan kadar air pada feses.
Fundus Sebelum feses dikeluarkan oleh
Pirolus anus, terjadi pengaturan kadar air
yang bertujuan agar feses lebih
Bagian-bagian Lambung mudah dikeluarkan.
191
6. Anus 4. Apendisitis, yakni peradangan pada
Anus merupakan lubang tempat keluarnya umbai cacing (usus buntu) dan hanya
kotoran (feses) setelah sebelumnya dapat disembuhkan melalui operasi.
ditampung sementara di dalam rektum 5. Xerostomia, yaitu gangguan pada
(bagian akhir dari proses pencernaan). rongga mulut dimana produksi air liur
b. Kelenjar Pencernaan menurun sehingga mulut terasa kering.
Beberapa organ pencernaan dalam tubuh 6. Diare, yaitu penyakit yang disebabkan
dapat memproduksi enzim pencernaan, an- oleh infeksi mikroorganisme yang
tara lain terdapat dalam tabel berikut. mengganggu flora normal pada kolon,
sehingga feses menjadi cepat keluar.
Enzim yang Membantu Proses
Pencernaan 7. Sembelit, yaitu susah buang air
besar karena air yang diserap kolon
Organ Enzim Fungsi
Rongga
berlebihan.
Memecah amilum menjadi
Ptialin/amilase
mulut maltosa
193
2. Menjaga tekanan osmotik di dalam sel. 4. Abomasum (perut masam), di
3. Mengangkut makanan ke seluruh jaringan dalamnya terdapat getah lambung
tubuh. untuk mencerna makanan secara
4. Mengangkut sisa metabolisme dari selu kimiawi, kemudian menuju usus.
ruh tubuh menuju organ pembuangan. • Usus hewan ruminansia lebih panjang
dari pada hewan lain karena fermentasi
C. Sistem Pencernaan Hewan selulosa yang dilakukan bakteri dan
protozoa di dalam usus agak lama.
a. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
• Perjalanan makanan pada sistem
• Sistem pencernaan pada hewan
pencernaan hewan ruminansia, yaitu:
ruminansia agak berbeda karena faktor
makanan berupa tumbuhan yang
Rumput g mulut g esofagus g rumen
mengandung selulosa (sulit dicerna).
g retikulum g omasum g abomasum g
• Lambung pada hewan ruminansia usus halus g usus besar g rektum g anus
dibedakan menjadi empat macam,
yaitu: b. Sistem Pencernaan Burung Pemakan Biji
1. Rumen (perut besar), di dalamnya Sistem pencernaan burung pemakan biji
t e r j a d i p r o s e s fe r m e n t a s i terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus),
mikroorganisme selulotik. lambung, usus, dan kloaka.
2. Retikulum (perut jala), yaitu Lambung pada burung pemakan biji dibe-
lambung sebagai tempat dakan menjadi dua, yaitu:
dibentuknya makanan menjadi 1. Proventrikulus (lambung kelenjar).
gumpalan kasar (bolus). 2. Empedal (untuk mencerna biji-bijian).
3. Omasum (perut kitab), dalam
bagian ini terjadi pengadukan
makanan secara mekanik.
194
Bab 15
Sistem Pernapasan
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + energi (28 kal) • Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi
dua, yaitu:
• Dalam respirasi, terjadi tiga tahap, yaitu: 1. Respirasi eksternal, yaitu proses
1. Glikolisis, yaitu proses pengubahan pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara
glukosa menjadi asam piruvat yang luar masuk ke aliran darah melalui
terjadi di dalam sitoplasma dan bersifat alveolus.
anaerob. Asam piruvat kemudian 2. Respirasi internal, yaitu proses
diubah menjadi asetil KoA di dalam pertukaran gas yang terjadi antara
mitokondria. Reaksinya, yaitu: aliran darah dan sel-sel tubuh.
195
a. Alat Pernapasan Manusia Laring tersusun atas beberapa tulang
rawan, yaitu tulang rawan epiglotis,
tulang rawan tiroid, tulang rawan
Faring Lubang hidung krikoid, tulang rawan aritenoid, tulang
Bronkiolus Laring rawan kuneiformis, dan tulang rawan
Trakea
kornoculatum.
Alveolus
Bronkus
Rongga Pada laring terdapat katup epiglotis
perut Paru-paru
yang otomatis tertutup saat menelan
Diafragma
makanan sehingga tidak masuk ke
Struktur Alat Pernapasan pada Manusia saluran pernapasan.
Laringitis (infeksi laring) terjadi bila
1. Rongga hidung udara kotor masuk. Gejala yang lebih
Bagian atas dari rongga hidung terdapat parah menyebabkan pembengkakan
daerah olfaktorius yang mengandung pita suara hingga suara menjadi serak.
sel-sel pembau dan berhubungan
4. Trakea (tenggorokan)
langsung dengan saraf otak pertama
(nervus olfaktorius). Trakea terletak di depan kerongkongan
dan tersusun atas tulang rawan
Pada rongga hidung terdapat kelenjar
berbentuk cincin sepanjang 10 cm.
mukus dan rambut hidung yang
berfungsi untuk menyaring udara yang Dinding trakea terdiri atas jaringan ikat
masuk ke rongga hidung. dan memiliki otot polos.
Kelenjar mukus menghasilkan lapisan Dinding bagian dalam trakea dilapisi oleh
lendir yang berfungsi menangkap jaringan epitel berambut (bersilia), yang
kotoran halus agar udara yang masuk berfungsi menahan dan mengeluarkan
ke tenggorokan menjadi lebih bersih. kotoran yang masuk dan dikeluarkan
melalui bersin.
Fungsi rongga hidung, yaitu:
- Untuk menghangatkan dan 5. Bronkus
melembapkan udara pernapasan. Tersusun atas percabangan kanan dan
- Penyaring udara melalui rambut kiri dengan letak bronkus kanan lebih
halus dan lendir di dalam hidung. vertikal. Hal ini memungkinkan bronkus
- Sebagai indra penciuman. kanan lebih mudah terserang penyakit
bronkitis.
2. Faring
Percabangan bronkus sebanyak 20—25
Faring merupakan persimpangan antara
cabang membentuk bronkiolus.
saluran pernapasan (tenggorokan) dan
saluran pencernaan (kerongkongan). 6. Paru-paru (pulmo)
Faring berfungsi meneruskan udara yang Organ paru-paru terletak di dalam
masuk menuju pangkal tenggorokan. rongga dada dan tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian kiri dan kanan
3. Laring
Paru-paru kanan lebih besar (berat
Laring merupakan daerah pangkal
sekitar 620 gram) dibandingkan dengan
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
paru-paru kiri (berat sekitar 560 gram)
melekatnya selaput atau pita suara.
karena memiliki tiga bronkiolus.
196
Bronkiolus pada paru-paru memiliki Proses ekspirasi:
gelembung udara bernama alveolus Otot difragma berelaksasi → diafragma
yang menjadi tempat pertukaran gas melengkung ke atas → rongga dada
O2 dan CO2 secara difusi. dan paru-paru mengecil → udara
Paru-paru dibungkus oleh selaput keluar dari paru-paru.
pleura dan di antara keduanya terdapat
c. Volume Udara dan Kapasitas Udara
cairan limfa.
Pernapasan
b. Mekanisme Pernapasan Manusia • Besarnya volume udara pernapasan
berbeda-beda, tergantung pada ukuran
paru-paru, kemampuan bernapas, dan
kondisi kesehatan seseorang.
Tulang rusuk • Volume udara pada paru-paru terdiri atas:
Paru-paru
Sekat
1. Volume tidal (TV = Tidal Volume),
rongga
badan
merupakan volume udara pernapasan
pada saat melakukan pernapasan biasa
Inspirasi Ekspirasi
Pernapasan Dada
(sekitar 0,5 liter).
2. Volume pernapasan simpanan (IRV
= Inspiratory Reserve Volume), mer-
upakan volume maksimum udara per-
napasan yang dapat diambil pada saat
menarik napas. IRV disebut juga sebagai
udara komplementer (sekitar 1,5 liter).
3. Volume udara keluar simpanan
Inspirasi Ekspirasi (ERV = Expiratory Reserve Volume),
Pernapasan Perut merupakan volume maksimum udara
yang dapat dikeluarkan atau disebut
1. Pernapasan dada
juga sebagai udara suplementer (sekitar
Proses inspirasi:
1,5 liter).
Otot antartulang rusuk berkontraksi →
4. Volume residu (RV = Residual
tulang rusuk dan tulang dada terangkat
Volume), merupakan volume udara
→ rongga dada mengembang →
tetap yang ada di dalam paru-paru
udara masuk ke paru-paru.
setelah dilakukan pengeluaran napas
Proses ekspirasi:
maksimum (sekitar 1 liter).
Otot antartulang rusuk berelaksasi →
tulang rusuk dan tulang dada menurun • Kapasitas udara pernapasan terbagi 2, yaitu:
→ rongga dada mengecil → udara 1. Kapasitas Paru-paru Total (TLC = Total
keluar dari paru-paru. Lung Capacity), yaitu kapasitas paru-
2. Pernapasan perut (diafragma) paru secara total (volume udara di
Proses inspirasi: dalam paru-paru setelah tarikan napas
maksimum).
Otot diafragma berkontraksi → diafragma
mendatar → rongga dada dan paru-paru
mengembang → udara masuk ke paru-
paru.
197
2. Kapasitas Sisa Pernapasan (FRC = 8. Laringitis, yaitu radang pada daerah
Functional Residual Capacity), yaitu laring.
jumlah udara yang masih terdapat 9. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan
di dalam paru-paru setelah udara oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
pernapasan normal diembuskan keluar.
198
Bab 16
Sistem Ekskresi
200
dan fibrinogen. Penyakit yang ditandai dengan
Tempat penetralan racun. seringnya penderita buang air karena
4. Paru-paru kurangnya hormon ADH.
• Organ paru-paru terletak di dalam 7. Kudis (skabies)
rongga dada, berjumlah sepasang, dan Gangguan pada kulit yang dapat
dilindungi oleh tulang rusuk. menular akibat parasit insekta
• Paru-paru berfungsi sebagai alat Sarcoptes scabies yang dapat
pembuangan sisa metabolisme mengganggu sistem ekskresi.
pernapasan berupa uap air dan gas
CO2. B. Sistem Ekskresi Hewan
b. Gangguan Sistem Ekskresi Manusia a. Protozoa
Ekskresi pada protozoa dilakukan dengan
1. Albuminuria
vakuola kontraktil (vakuola berdenyut)
Penyakit yang ditandai dengan adanya
untuk membuang kelebihan air di dalam sel.
albumin dan protein lain pada urine
akibat kerusakan alat filtrasi pada b. Pisces
ginjal. Ekskresi pada hewan ini dilakukan
dengan sepasang ginjal opistonefros yang
2. Poliuria
mengeluarkan urine mengandung amonia.
Gangguan pada ginjal yang ditandai
dengan produksi urine yang sangat c. Amfibi
banyak dan encer akibat gagalnya Ekskresi pada amfibi dilakukan dengan
reabsorpsi oleh nefron. sepasang ginjal opistonefros yang
mengeluarkan urine mengandung asam
3. Oligouria
urat.
Penyakit yang ditandai dengan produksi
urine sangat sedikit karena beratnya d. Reptilia
kerusakan ginjal. Alat ekskresi pada reptilia berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
4. Batu ginjal
yang mengandung asam urat.
Penyakit akibat mengendapnya kristal
kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang e. Aves
dapat menghambat pengeluaran urine. Alat ekskresi pada aves berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
5. Diabetes melitus
berupa asam urat yang dicampur dengan
Gangguan ginjal yang disebabkan
feses.
kurangnya hormon insulin, ditandai
dengan adanya glukosa pada urine.
6. Diabetes insipidus
201
Bab 17
Sistem Koordinasi
dan Alat Indra
202
b. Jenis Sistem Saraf Manusia 2. Sistem saraf tepi
Sistem saraf manusia terbagi menjadi 2, yaitu: Sistem saraf tepi menghubungkan semua
1. Sistem saraf pusat bagian tubuh dengan pusat saraf.
• Otak Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi
Lobus
dibagi dua, yaitu:
parientalis
• Saraf somatik, yaitu saraf yang bekerja
Lobus Frontalis
menurut kesadaran (diatur oleh otak).
Lobus Lobus • Saraf otonom, yaitu saraf yang cara
oksipitalis temporalis
kerjanya tidak sadar. Saraf ini terbagi
Otak kecil
atas:
Saraf simpatik, tersusun atas 25
Sumsum
tulang belakang pasang simpul saraf yang terdapat
Bagian-bagian Otak di sumsum tulang belakang.
Saraf parasimpatik, tersusun atas
Bagian-bagian otak, yaitu:
serabut preganglion dan fungsi
Otak besar (serebrum), berfungsi sebagai kerjanya berlawanan dengan saraf
pusat saraf sadar dan terdiri atas empat simpatik.
bagian, yaitu:
Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik
- Lobus oksipitalis (pusat penglihatan). Mempercepat denyut Memperlambat denyut
jantung jantung
- Lobus frontalis (pusat pengendali
Memperlebar pembuluh Mempersempit pembuluh
pikiran). darah darah
- Lobus parientalis (pusat pengendalian Menghambat sekresi Meningkatkan sekresi
kerja kulit). empedu empedu
Membesarkan pupil Mengecilkan pupil
- Lobus temporalis (pusat pendengaran
Meningkatkan sekresi Menurunkan sekresi
dan bicara). hormon adrenalin hormon adrenalin
Otak kecil (serebelum), berperan dalam Menurunkan sekresi ludah Meningkatkan sekresi ludah
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak Memperlambat proses Mempercepat proses
pencernaan pencernaan
otot.
Otak tengah (mesencephalon), terletak Berdasarkan letaknya, saraf tepi dibedakan
di depan otak kecil dan jembatan varol, menjadi dua, yaitu:
berfungsi sebagai pusat pengaturan gerak 1. Saraf kranial (12 pasang) berpangkal
mata. dari otak.
Sumsum lanjutan (medula oblon gata), 2. Saraf spinal (31 pasang) berpangkal
berfungsi menghubungkan otak kecil dari sumsum tulang belakang.
dengan sumsum tulang belakang dan c. Mekanisme Penghantar Impuls
sebagai pusat saraf tak sadar.
Mekanisme penghantaran impuls saraf di
• Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) dalam tubuh melewati jalur berikut:
Medula spinalis terdapat di dalam rongga
Rangsangan Reseptor Neuron
(impuls) sensorik
tulang belakang. Fungsinya, yaitu: (indra)
Neuron Tanggapan
- Penghubung sistem saraf tepi ke otak. Pusat saraf
motorik Efektor
(gerak)
- Sebagai pusat gerak refleks.
Berdasarkan sifat tanggapan terhadap suatu
rangsang, gerak dibagi menjadi:
203
1. Gerak biasa, yaitu gerak yang dihasilkan - Lobus depan (Anterior)
karena rangsangan dialirkan melalui otak. Hormon yang dihasilkan pada lobus ini,
Alurnya, yaitu: yaitu:
Hormon Fungsi
Rangsangan Neuron Otak
(impuls) sensorik HGH Merangsang pertumbuhan
Human Growth Hormone kerangka dan tubuh
Neuron Tanggapan
Efektor (gerak) Memelihara korpus luteum dalam
motorik Prolaktin (PRL) dan LH
memproduksi progesteron dan
(Lactogenic hormone)
merangsang sekresi kelenjar susu
2. Gerak refleks, yaitu gerak yang terjadi secara Hormon perangsang Mengontrol sekresi hormon oleh
tiroid (TSH) kelenjar tiroid
spontan dan cepat karena tanpa kontrol otak.
Merangsang korteks kelenjar
Contoh: menutupnya kelopak mata saat Adenocorticotropic
adrenal untuk mensekresikan
hormone (ACTH)
debu masuk ke mata. beberapa hormon.
Pada pria, menstimulasi testis
Alur impulsnya, yaitu: untuk menghasilkan sperma.
Folikel Stimulating
Pada wanita, merangsang
Hormone (FSH)
perkembangan folikel pada
Rangsangan Neuron Sumsum tulang ovarium dan sekresi estrogen
(impuls) belakang
sensorik
Pada wanita, merangsang ovulasi
Neuron
Efektor Tanggapan dan pembentukan progesteron
motorik (gerak)
oleh korpus luteum pada
Luteinizing Hormone
ovarium.
(LH)
Pada pria, merangsang testis
B. Sistem Hormon (Endokrin) mensekresikan hormon
androgen.
204
• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon 6. Kelenjar kelamin (gonad)
parathormon yang berfungsi mengatur • Kelenjar kelamin pria (testis), menghasil
kadar kalsium (Ca) dan fosfor (P) dalam kan hormon testosteron yang berfungsi
darah dengan melepaskannya dari tulang. merangsang pertumbuhan ciri kelamin
• Kekurangan hormon parathormon sekunder dan spermatogenesis.
mengakibatkan kejang otot dan jika • Kelenjar kelamin wanita (ovarium),
kelebihan maka dapat menaikkan mensekresikan dua hormon, yaitu:
kadar Ca dan P dalam darah sehingga
- Estrogen dihasilkan oleh sel gra-
mengendap di ginjal.
nulosa folikel de Graaf dan korpus
4. Kelenjar suprarenalis (anak ginjal/ adrenal) luteum.
Kelenjar suprarenalis terletak di atas ginjal - Progesteron dihasilkan oleh kor-
dan terdiri atas dua bagian, yaitu: pus luteum, yaitu bekas folikel
Korteks adrenal, mensekreksikan yang telah ditinggalkan sel telur.
beberapa hormon, yaitu:
- Mineralokortikoid, merangsang C. Alat Indra
reabsorpsi ion Na+ dan Cl- dalam
Alat indra berperan sebagai reseptor impuls.
tubulus ginjal.
Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima, alat
- Glukokortikoid, mengontrol meta indra dibedakan menjadi:
bolisme glukosa dalam tubuh. 1. Kemoreseptor, penerima rangsangan berupa
- Hormon androgen, berfungsi me senyawa kimia. Contoh: lidah dan hidung.
nentukan sifat kelamin sekunder 2. Fotoreseptor, penerima rangsangan berupa
pria. cahaya. Contoh: retina mata.
Medula adrenal, mensekresikan 3. Mekanoreseptor, penerima rangsangan
hormon, yaitu: berupa tekanan atau suhu. Contoh: kulit.
- Adrenalin (epineprin), berfungsi 4. Audioreseptor, penerima rangsangan berupa
meningkatkan tekanan darah, getaran bunyi. Contoh: koklea pada telinga.
mempercepat denyut jantung,
a. Mata
meningkatkan kadar glukosa
darah, dan laju metabolisme. Sklera Koroid
205
2. Iris (selaput pelangi), bagian mata yang memiliki 1. Hidung tersusun atas sel epitel dan saraf
pigmen warna dan berfungsi untuk mengatur pembau.
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. 2. Hidung berfungsi sebagai indra pembau
3. Pupil, celah yang dibentuk iris (di tengah) kare n a memiliki reseptor pembau
sebagai lubang masuknya cahaya. (kemoreseptor) pada bagian langit-langit
4. Lensa mata, sebagai pengatur fokus rongga hidung, yang disebut sel olfaktori.
bayangan yang dibentuk agar jatuh tepat di 3. Pada ujung sel reseptor terdapat rambut-
bintik kuning (pada retina). rambut halus (silia) dan selaput lendir yang
5. Retina (selaput jala), berfungsi sebagai berfungsi sebagai pelembap.
penangkap bayangan dan terdiri atas 4. Proses jalannya rangsang berupa bau dapat
dua bagian, yaitu bintik kuning (pusat dijelaskan pada skema berikut:
terkumpulnya fotoreseptor) dan bintik buta
Bau Masuk Larut dalam Diterima
(bagian yang tidak peka cahaya). di udara rongga Selaput saraf pembau
hidung lendir (olfaktori)
Beberapa kelainan berkaitan dengan mata: Menuju otak Dianggap
sebagai bau
1. Rabun jauh (miopi), yaitu kemampuan mata
yang tidak dapat melihat jarak jauh karena c. Lidah
bayangan jatuh di depan retina. Kelainan
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap
ini dapat dibantu dengan kacamata lensa
karena memiliki kemoreseptor pada papilla
cekung (minus).
(tonjolan-tonjolan kecil) di permukaannya.
2. Rabun dekat (hipermetropi), kelainan
dimana bayangan jatuh di belakang retina Papila
sirkumvalata
sehingga mata tidak dapat melihat jarak
Rasa pahit
dekat. Kelainan ini dapat dibantu dengan Papila
kacamata lensa cembung (positif). Rasa asam filiformis
Papila Rasa asin
3. Rabun tua (presbiopi), yaitu kombinasi fungiformis
Rasa manis
rabun jauh dan dekat karena melemahnya
Lidah Sebagai Indra Pengecap
otot lensa mata. Kelainan ini dapat dibantu
dengan kacamata lensa rangkap (bifokus). Papila pengecap pada lidah dibedakan
4. Astigmatisma, cacat pada mata yang tidak menjadi tiga jenis, yaitu:
dapat membedakan garis vertikal dan
1. Papila filiformis, berbentuk benang dan
horizontal secara bersamaan. Kelainan ini
tersebar di seluruh permukaan lidah.
dikarenakan kornea mata tidak rata.
2. Papila sirkumvalata, berbentuk seperti
b. Hidung huruf v dan terdapat pada daerah dekat
pangkal lidah.
Saraf pembau
(saraf olfaktori)
3. Papila fungiformis, berbentuk palu dan
Tulang
terdapat pada tepi lidah.
Serabut saraf
hidung menuju otak
d. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar
Silia
(rambut
karena memiliki audioreseptor di dalam
Lendir hidung) saluran koklea.
Penampang Hidung
206
tiga saluran e. Kulit
setengah
lingkaran Ujung saraf
Daun
telinga Koklea tanpa selaput
Otak
207
Bab 18
Sistem Reproduksi
208
b. Alat-alat Reproduksi Wanita (fimbriae) untuk menangkap sel telur
yang dilepas pada saat ovulasi.
Oviduk
(Tuba falopii) Uterus
• Uterus (rahim), berfungsi sebagai
tempat perkembangan janin.
• Va g i n a , b e r u p a s a l u ra n ya n g
Serviks
berhubungan dengan rahim. Bagian
Ovarium
dalam vagina berlipat-lipat pada
Vagina
ujungnya terdapat selaput dara (himen).
Oosit
Polosit II
2. Organ reproduksi bagian dalam Sekunder
Oogonium Oosit Polosit II
• Ovarium, terdiri atas sepasang dan Primer
Polosit
berfungsi menghasilkan sel telur Polosit II
Meiosis I Meiosis II
(ovum), hormon estrogen, dan
Tahapan Oogenesis
progesteron.
• Oviduk (tuba falopi), berupa sepasang C. Fertilisasi
saluran untuk menyalurkan ovum
dari ovarium menuju uterus (rahim). • Fertilisasi merupakan proses peleburan
Pada ujungnya terdapat infundibulum antara ovum (sel telur) dengan spermatozoa
yang berbentuk corong dan berumbai (sel sperma) sehingga membentuk zigot.
209
• Zigot yang terbentuk akan mengalami b. Sifilis (Raja Singa)
pembelahan terus-menerus hingga Infeksi luka pada penis atau vagina yang
membentuk embrio yang akan tumbuh di disebabkan oleh bakteri Treponema
dalam uterus dan dihubungkan dengan pallidum. Penyakit ini dapat membahayakan
dinding rahim induk melalui saluran jantung dan otak, serta dapat ditularkan ibu
plasenta. (penderita) kepada bayinya.
• Tahapan terjadinya fertilisasi dapat dilihat c. Herpes
pada skema berikut: Luka pada alat kelamin yang ditandai dengan
Ovarium menghasilkan sel telur (ovum)
timbulnya bercak-bercak kemerahan di
sekitar alat kelamin, bahkan dapat meluas
Ovum dilepaskan dari ovarium menuju oviduk ke tubuh penderita.
d. Kandidiasis Vagina (Keputihan)
Terjadi kopulasi dan fertilisasi (ovum + sperma)
Infeksi pada dinding vagina yang disebabkan
Ovum (sel telur) yang dibuahi oleh jamur Candida albicans yang ditandai
berkembang menjadi embrio
timbulnya rasa gatal yang sangat hingga
Embrio bergerak menuju uterus mengeluarkan cairan putih kental dan berbau.
e. Kanker Serviks
Embrio berkembang di dalam uterus
hingga 40 minggu Timbulnya sel-sel abnormal di seluruh
Skema Tahapan Fertilisasi lapisan epitel mulut rahim (serviks).
f. AIDS (Acquired Immune Deficiency
• Apabila proses fertilisasi tidak terjadi maka
Syndrome)
sel telur (ovum) tidak menempel pada
Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
dinding uterus dan akan meluruh (rusak)
(Human Immunodeficiency Virus) yang
bersama dengan penebalan dinding uterus
menyerang sel darah putih sehingga
sehingga terjadi pendarahan yang disebut
merusak sistem kekebalan tubuh (imunitas).
menstruasi.
210
Bab 19
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan - Epikotil, ruas batang di atas daun
ukuran tubuh organisme karena terjadi lembaga yang tumbuh menjadi
pembelahan pada sel-sel tubuhnya yang bersifat batang dan daun.
irreversibel dan kuantitatif. - Hipokotil, ruas batang di bawah
Perkembangan adalah proses menuju daun lembaga yang tumbuh
kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat menjadi akar.
kualitatif. Radikula, merupakan akar lembaga
(calon akar) yang dapat tumbuh dan
berkembang menjadi akar tumbuhan.
A. Pertumbuhan dan
Kotiledon (keping biji), merupakan
Perkembangan pada Tumbuhan cadangan makanan untuk pertumbuhan
a. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan embrio hingga terbentuknya daun
Tumbuhan sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Radikula
Kotiledon • Proses perkecambahan menurut letaknya,
terbagi menjadi dua, yaitu:
• Perkecambahan merupakan proses Epigeal, yaitu tipe perkecambahan
permulaan dari awal pertumbuhan embrio yang ditandai dengan hipokotil yang
di dalam biji. muncul ke permukaan tanah.
• Embrio tersusun atas tiga bagian Contoh: Tanaman kacang hijau.
dan berperan penting pada proses Hipogeal, adalah tipe perkecambahan
perkecambahan, yaitu: yang ditandai dengan munculnya ba-
Kaulikalus, merupakan batang lembaga tang epokotil ke permukaan tanah, se-
(calon batang dan daun) yang dapat dangkan kotiledon tetap di dalam tanah.
tumbuh dan berkembang menjadi bunga Contoh: kacang kapri.
dan buah. Kaulikalus dibagi dua, yaitu:
211
2. Pertumbuhan primer perkembangan, dan respons tehadap stimulus
dari lingkungan. Hormon yang terdapat pada
• Yaitu, pertumbuhan yang terjadi akibat
tumbuhan, yaitu:
aktivitas jaringan meristem apikal (meristem
primer) yang terus tumbuh dan aktif Hormon Pengaruh
Tempat
produksi
membelah.
Merangsang
• Jaringan meristem apikal terdapat pada peman
bagian ujung akar dan ujung batang. jangan batang, Diproduksi pada
pertumbuhan jaringan meristem
Auksin
• Pertumbuhan primer meliputi tiga proses, akar, dominansi batang dan pucuk
apikal, gerak daun tumbuhan
yaitu: fototropisme, dan
Pembelahan sel, terjadi pada daerah geotropisme
meristem. Merangsang
pembelahan dan
Pemanjangan sel, terjadi pada daerah pertumbuhan
sel (sitokinesis),
di belakang meristem. mengatur pertum Disintesis pada
Sitokinin
buhan daun, akar
Diferensiasi sel, terjadi pada daerah bunga, dan buah
diferensiasi yang terletak di bagian serta merangsang
pertumbuhan akar
akhir akar. dan batang
Membantu
3. Pertumbuhan sekunder pembentukan Disintesis dalam
tunas, meristem batang,
• Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada Giberelin menghambat meristem akar,
tumbuhan jenis dikotil dan gymnospermae perkecambahan pucuk daun, dan
dan tunas (embrio)
(tumbuhan berbiji terbuka). pembentukan biji
• Pertumbuhan sekunder terjadi di jaringan Mengurangi
kecepatan
meristem sekunder atau kambium, yaitu: Asam pertumbuhan dan
Disintesis pada
daun, batang,
Kambium gabus, berfungsi sebagai absisat pemanjangan sel
buah, dan biji
pada daerah titik
pelindung pertumbuhan sekunder tumbuh
pada tumbuhan. Mendorong
Disintesis pada
jaringan buah
Ka m b i u m va s i s ( j a r i n ga n i kat pemasakan buah
yang telah
Gas etilen dan menyebabkan
pembuluh), yaitu kambium masak, di ruas
batang tumbuh
batang, dan di
menjadi tebal
intravaskuler yang dapat tumbuh daun tua
keluar menjadi xilem dan ke dalam Memacu
pertumbuhan
membentuk floem. Kalin
organ
Kambium intervaskuler. pada tumbuhan
Berperan saat
Asam
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbu- terjadi kerusakan
traumalin
jaringan pada
(hormon
han dan Perkembangan Tumbuhan luka)
tumbuhan dengan
membentuk kalus
1. Faktor internal
• Gen, merupakan urutan DNA yang 2. Faktor eksternal
mengatur seluruh aktivitas organisme dan
• Tanah, baik tekstur tanah, pH, dan kadar
pola pertumbuhannya melalui sifat yang
garam dalam tanah memengaruhi dalam
diturunkan serta sintesis yang dikendalikan
proses pengambilan nutrisi oleh tumbuhan.
olehnya.
• Intensitas cahaya, berpengaruh pada proses
• Hormon, merupakan regulator yang berperan
fotosintesis sebagai sumber energi.
membantu koordinasi pertumbuhan,
212
• Kelembapan udara, kadar air di udara Endoderm, yaitu lapisan yang membentuk
berperan dalam transportasi air di dalam sistem pencernaan dan pernapasan.
tubuh tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan pada
• Suhu, memengaruhi aktivitas enzim dalam fase pascaembrionik terdiri atas dua proses,
metabolisme tumbuhan, pada proses yaitu:
transpirasi, dan fotosintesis.
1. Regenerasi, yaitu pembentukan jaringan
baru ketika terdapat bagian tubuh yang
B. Pertumbuhan dan mengalami luka atau kerusakan.
Perkembangan pada Hewan 2. Metamorfosis, yaitu perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian pada tubuh
Pertumbuhan dan perkembangan awal pada
hewan dari suatu stadium menuju stadium
hewan dimulai dari zigot sampai pada tahap
berikutnya. Proses metamorfosis terjadi
pembentukan organ (organogenesis) pada fase
umumnya pada serangga (insecta) dan katak
embrionik. Tahapannya, yaitu:
(amfibi).
1. Zigot, merupakan sel hasil peleburan
Contoh:
spermatozoa dan ovum.
Metamorfosis katak, yaitu:
2. Morula, adalah tahap dimana terjadi
pembelahan berulang dari zigot.
Telur g berudu (kecebong) g katak
3. Blastula, merupakan fase perkembangan kecil g katak dewasa
dari morula yang ditandai dengan adanya
rongga pada bagian tengah.
Metamorfosis sempurna kupu-kupu, yaitu:
4. Gastrula, merupakan fase pembentukan
lapisan embrional untuk memulai proses
embriogenesis. Telur g larva (ulat) g pupa
(kepompong) g imago (dewasa)
5. Organogenesis, yaitu proses pembentukan
organ dari lapisan gastrula. Perkembangan
Metamorfosis tidak sempurna kumbang,
lapisan organ yang terjadi, yaitu:
yaitu:
Ektoderm, yaitu lapisan yang membentuk
kulit dan sistem saraf.
Mesoderm, yaitu lapisan yang membentuk Telur g larva/nimva g semi-imago
g imago (dewasa)
sistem gerak, reproduksi, ekskresi, dan
sirkulasi.
213
Bab 20
Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan proses Glukosa
reaksi biokimia yang terjadi dalam sel tubuh. ATP ADP
Glukosa-6 Fosfat
Menurut prosesnya, metabolisme dibagi 2, yaitu: Tahap 1
214
• Siklus asam sitrat atau disebut juga siklus 2. Fermentasi asam cuka, yang dilakukan oleh
krebs terjadi di matriks mitokondria. Acetobacter aceti dan berlangsung dalam
•
Energi yang dihasilkan berupa 2 ATP, 6 kondisi aerob, reaksinya yaitu:
NADH, dan 2 FADH2.
C6H12O6 (glukosa) g 2 C2H5OH (etanol)
Asetil Ko.A 2 C2H5OH (etanol) g 2 CH3COOH + 2 H2O + 116 kal
Oksaloasetat Asam sitrat
NAD+ NADH
Asam malat
H 2O H 2O 3. Fermentasi alkohol, yang berlangsung
H 2O Asam isositrat melalui proses glikolisis dan terjadi secara
Siklus Krebs NADH
Asam fumarat NAD+ anaerob, reaksinya, yaitu:
FADH2 +CO2
FAD
Asam suksinat Asam a-ketoglutarat
NAD+ NADH
ADP ATP
Suksinil Ko.A +CO2 C6H12O6 (glukosa) g 2 asam piruvat
Asam piruvat g asetaldehid + 2 CO2
4. Transfer elektron piruvat dekarboksilase
• Serangkaian reaksi redoks berantai Asetaldehid + 2 NADH2 g 2 C2H5OH
yang melibatkan zat perantara untuk (alkohol) + 1 NAD
menghasilkan ATP dan H2O. alkohol dehidrogenase
• Zat perantara dalam reaksi redoks, yaitu
flavoprotein, koenzim A dan Q, serta
sitokrom (a, a3, b, c, dan c1) berperan
sebagai pembawa elektron.
B. Anabolisme
• Transfer elektron terjadi di membran a. Fotosintesis
mitokondria dan menghasilkan energi • Fotosintesis merupakan proses pembentukan
sejumlah 32 ATP. senyawa organik (C6H12O6) dari senyawa
anorganik (CO2 dan H2O) oleh klorofil dengan
b. Fermentasi
bantuan cahaya.
Jika konsentrasi oksigen rendah atau bahkan
• Persamaan reaksi fotosintesis secara umum,
tidak ada maka proses respirasi dapat terjadi
yaitu:
secara anaerob melalui proses fermentasi.
Energi yang dihasilkan pada proses fermentasi
cahaya
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil
aerob.
Berdasarkan hasil akhirnya, proses • Tahapan dalam fotosintesis merupakan
fermentasi dibedakan menjadi tiga, antara rangkaian dari suatu proses penangkapan
lain: energi cahaya (fotosistem), aliran elektron,
1. Fermentasi asam laktat, proses reaksi dan penggunaannya.
fermentasinya, yaitu: • Fotosistem merupakan unit yang terdiri atas
klorofil a, kompleks antene, dan akseptor
C6H12O6 g 2 C2H3OCOOH (asam piruvat)
elektron yang mampu menangkap energi
2C2H3OCOOH + 2 NADH2 g 2C2H5OCOOH + 2 NAD cahaya matahari (foton).
(asam laktat)
• Pada klorofil a terdapat dua jenis fotosistem,
yaitu:
215
1. Fotosistem I atau disebut P700 karena fosfat dari ATP (6 CO2 membentuk
mampu menyerap cahaya dengan baik 12 molekul APGL).
pada panjang gelombang 700 nm. - Fase regenerasi, yaitu 10 APGL
2. Fotosistem II atau disebut P680 karena direduksi kembali menjadi RuBP
sensitif terhadap energi cahaya pada dan sisanya (2 APGL) diubah
panjang gelombang 680 nm. menjadi glukosa.
• Berdasarkan sifatnya, aliran elektron dalam
b. Kemosintesis
fotosistem terdiri atas dua rute, yaitu:
1. Aliran elektron siklik, terjadi di Kemosintesis merupakan penyusunan
fotosistem I. bahan organik menggunakan sumber energi
2. Aliran elektron nonsiklik, terjadi di melalui pemecahan senyawa kimia.
fotosistem II. Proses kemosintesis umumnya dilakukan
• Proses fotosintesis terjadi di kloroplas dan oleh beberapa mikroorganisme, yaitu:
berlangsung melalui dua tahap reaksi, yaitu: 1. Bakteri belerang, yaitu Thiobacillus yang
1. Reaksi terang memperoleh energi dari hasil oksidasi H2S
Tahap reaksi yang memerlukan cahaya. dan selanjutnya digunakan untuk fiksasi CO2
Prosesnya terjadi di grana (membran menjadi gula. Reaksinya, yaitu:
tilakoid) dalam kloroplas.
cahaya
Terdapat tiga proses, yaitu: 2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + energi
klorofil
- Penyerapan cahaya oleh pigmen
cahaya
fotosintesis serta pelepasan CO2 + 2 H2S CH2O + 2S + H2O
klorofil
elektron (selanjutnya masuk ke
sistem transpor elektron). 2. Bakteri nitrit, misalnya Nitrosomonas dan
- Pemecahan molekul H2O menjadi Nitrosococcus yang mendapatkan energi
gas O2 dari reaksi fotolisis hingga dengan mengoksidasi NH3 menjadi asam
terbentuk ATP dan NADPH. nitrit. Reaksinya, yaitu:
- Penerimaan kembali elektron oleh
pigmen fotosintesis.
Nitrosomonas
(NH4)2 + CO3 + 3O2 2 HNO2+ CO2 + 3H2O + E
Hasil akhir dari tahap reaksi terang Nitrosococcus
adalah ATP, NADPH, dan gas O2.
2. Reaksi gelap 3. Bakteri nitrat, misalnya Nitrobacter yang
Tahap reaksi fotosintesis yang tidak memperoleh energi dari hasil oksidasi
memerlukan cahaya. senyawa nitrit menjadi nitrat. Reaksinya, yaitu:
Prosesnya terjadi di stroma dalam kloroplas.
Terdapat tiga fase, yaitu: Ca(NO2)2 + O2 Nitrobacter
Ca(NO3)2 + energi
- Fase karboksilasi, yaitu CO2 diikat
oleh RuBP (Ribulosa bifosfat)
hingga membentuk senyawa APG 4. Bakteri besi, misalnya Lipotrik yang
(asam fosfogliserat). memperoleh energi dari hasil oksidasi ferro
- Fa s e r e d u k s i , y a i t u A P G menjadi ferri. reaksinya, yaitu:
tereduksi menjadi APGL (asam
fosfogliseraldehida) oleh H2 dari Oksigen
Fe2+ Fe3+ + energi
NADPH 2 dan menerima gugus
216
C. Enzim d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja
Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang 1. Temperatur
berperan sebagai biokatalisator, yaitu dapat Pada temperatur tinggi enzim akan
mengatur kecepatan reaksi kimia yang mengalami denaturasi protein, sedangkan
berlangsung dalam sel tubuh. pada temperatur rendah dapat
a. Komponen Enzim menghambat laju reaksi. Temperatur
Kesatuan enzim (holoenzim) tersusun atas optimum enzim, yaitu sekitar 300—400C.
komponen-komponen berikut, yaitu: 2. Perubahan pH
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim yang Perubahan pH dapat memengaruhi
berupa protein dan umumnya bersifat perubahan asam amino pada sisi aktif enzim
termolabil (tidak tahan panas). sehingga menghalangi sisi aktif bergabung
2. Gugus prostetik, yaitu bagian yang dengan substrat.
bukan protein pada enzim, apabila 3. Konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum maka
berasal dari senyawa anorganik (ion
perbandingan jumlah enzim dengan substrat
logam) disebut kofaktor dan jika
harus sesuai.
berasal dari senyawa organik kompleks
4. Inhibitor
(misalnya, NADH, FADH, dan vitamin B)
Inhibitor merupakan zat yang dapat
maka disebut koenzim.
menghambat kinerja enzim. Terdapat dua jenis
b. Sifat-sifat Enzim inhibitor berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
1. Berperan sebagai biokatalisator. • Inhibitor kompetitif, yaitu jenis
2. Bekerja secara spesifik, artinya hanya inhibitor yang memiliki struktur mirip
bekerja pada substrat tertentu. dengan substrat sehingga baik substrat
3. Kerja dipengaruhi oleh suhu dan pH. maupun inhibitor berkompetisi untuk
Suhu optimum enzim sekitar 40 0C bergabung dengan sisi aktif enzim.
dengan nilai pH yang berbeda untuk • Inhibitor nonkompetitif, yaitu jenis
setiap enzim. inhibitor yang berikatan bukan di sisi
4. Dapat bekerja secara reversible atau aktif enzim, tetapi mengubah bentuk
bolak-balik. sisi aktif enzim sehingga kompleks
c. Mekanisme Kerja Enzim enzim-substrat tidak terbentuk.
Terdapat dua macam teori mekanisme kerja e. Klasifikasi Enzim
enzim, yaitu: Berdasarkan jenis reaksi yang dialami, enzim
1. Teori lock and key (kunci gembok) diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:
Enzim berperan sebagai gembok 1. Enzim golongan hidrolase, yaitu enzim
dan memiliki bagian kecil yang dapat yang dapat mengubah substrat dalam
mengikat substrat sebagai kunci dan kondisi berair (terdapat penambahan air).
bagian itu disebut sisi aktif enzim. Contoh: enzim karboksilase, protease, dan
2. Teori Induced fit (induksi pas) lipase.
Pada model ini, sisi aktif enzim dapat 2. Enzim golongan desmolase, yaitu
berubah bentuk sesuai dengan bentuk golongan enzim yang dapat memecah
substrat. ikatan C-C atau C-N.
Contoh: enzim peroksidase,
dehidrogenase, katalase, karboksilase,
dan transaminase.
217
Bab 21
Pola-Pola Hereditas
U UU Uu
u Uu uu
Hukum pewarisan sifat ditemukan oleh Gregor
Rasio genotipe F2 = 3 (ungu) : 1 (putih)
Mendel.
Jadi, hasil persilangan adalah 75 % tanaman
a. Hukum I Mendel (Hukum Segregasi)
warna ungu dan 25 % tanaman warna putih.
• “Pada waktu berlangsung
Keterangan: Induk = parental ; Anakan = filial
pembentukan gamet, tiap pasang gen
Induk pada generasi pertama = parental 1 (P1)
akan disegregasi ke dalam masing-
Anakan pada generasi pertama = filial 1 (F1)
masing gamet yang terbentuk.”
b. Hukum II Mendel
• Hukum ini disimpulkan dalam
perkawinan monohibrid, yaitu • Penggabungan secara bebas menyertai
perkawinan antara dua spesies yang terbentuknya gamet pada perkawinan
sama dengan satu sifat yang berbeda. dihibrid.
Contoh: • Perkawinan dihibrid adalah perkawinan
Generasi 1, P1 (persilangan 1) dengan dua sifat beda.
Fenotipe: tanaman x tanaman Contoh: persilangan antara tanaman
bunga ungu berbunga putih berbiji bulat dan berwarna hijau
Genotipe: UU x uu dengan tanaman berbiji keriput
Gamet: U x u berwarna kuning.
F1: 100% Uu tanaman anakan berwarna Generasi 1, P1 (persilangan 1)
ungu (Uu disebut tanaman berwarna ungu Fenotipe: biji bulat, x biji keriput,
karena U lebih dominan). warna hijau warna kuning
Generasi 2, P2 (persilangan 2) Genotipe: BBHH x bbhh
Fenotipe: tanaman x tanaman Gamet: BH x bh
berbunga ungu berbunga ungu
F1: 100 % BbHh (biji bulat berwarna hijau)
Genotipe: Uu x Uu
Generasi 2, P2 (persilangan 2)
Gamet: U, u x U, u
Fenotipe: biji bulat, x biji bulat,
F2: 1 UU (tanaman berwarna ungu) : 2 Uu warna hijau warna hijau
(tanaman berwarna ungu) : 1 uu (tanaman Genotipe: BbHh x BbHh
berwarna putih. Gamet: BH, Bh, x BH, Bh,
bH, bh bH, bh
218
F2: Generasi 1, persilangan 1
BH Bh bH bh
Fenotipe: berwarna merah x berwarna putih
BH BBHH BBHh BbHH BbHh
Genotipe: MMpp x mmPP
Bh BBHh BBhh BbHh Bbhh
b. Epistasis – Hipostasis
B. Penyimpangan Semu Hukum
G e n ya n g s i fa t nya m e m e n ga r u h i
Mendel (menghalangi) gen lain yang bukan
pasangan alelnya disebut gen epistasis,
a. Kriptomeri
sedangkan gen yang dipengaruhi (dihalangi)
Yaitu, sifat suatu gen dominan yang apabila
disebut gen hipostasis.
berdiri sendiri maka sifat gen tersebut
Contoh: (epistasi dominan)
akan tersembunyi, tetapi jika gen tersebut
Labu putih (PPKK) disilangkan dengan labu
bertemu gen dominan lainnya, sifat gen
hijau (ppkk), akan menghasilkan F1 putih
akan muncul.
heterozigot.
Contoh: persilangan tumbuhan bunga
Linaria maroccana warna merah dengan
putih.
219
Generasi 1, persilangan 1 Generasi 2, persilangan 2
Fenotipe: labu putih x labu hijau Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu
Genotipe: PPKK x ppkk Genotipe: HhAa x HhAa
Gamet: PK x pk Gamet: HA, Ha, hA, ha x HA, Ha, hA, ha
220
Generasi 2, persilangan 2 Genotip: M1m1M2m2 x M1m1M2m2
Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu Gamet: M1M2, M1m2 x M1M2, M1m2
Genotipe: AaBb x AaBb m1M2, m1m2 m1M2, m1m2
Gamet: AB, Ab, aB, ab x AB, Ab, aB, ab F2:
F2: M1M2 M1m2 m1M2 m 1m 2
221
Generasi 2, persilangan 2 • Hasil yang diharapkan adalah 1 warna
Fenotipe: walnut x walnut abu-abu sayap normal, 1 hitam
Genotipe: RrPp x RrPp vestigial, 1 abu-abu vestigial, 1 hitam
normal.
Gamet: RP, Rp, x RP, Rp,
• Teta p i p a d a h a s i l p e rco b a a n ,
rP, rp rP, rp
didapatkan hasil yang tidak
F2: proporsional antara lalat buah tipe
RP rP Rp rp
normal dengan mutan ganda. Fenotipe
RP RRPP RrPP RRPp RrPp
hasil persilangan ternyata tidak jauh
rP RrPP rrPP RrPp rrPp
berbeda dengan fenotipe induknya.
Rp RRPp RrPp RRpp Rrpp
222
• Jika gamet yang gagal berpisah berhasil G. Penentuan Jenis Kelamin
berfertilisasi maka kemungkinan yang
terjadi adalah tidak dapat menjadi individu Terdapat 4 cara penentuan jenis kelamin, yaitu:
baru atau dapat menjadi individu baru, • Tipe XY (terdapat pada manusia)
tetapi dengan kelainan/sindrom. Laki-laki mengandung gamet XX dan
perempuan XY.
• Tipe XO (terdapat pada serangga terutama
F. Alel Letal belalang)
Jantan mengandung gamet XO dan betina
Yaitu, alel yang dapat menyebabkan kematian
XX.
bagi individu yang dimilikinya.
• Tipe ZW (terdapat pada burung)
Macamnya:
Jantan mengandung gamet ZZ dan betina
1. Letal resesif: apabila dalam keadaan
ZW.
homozigot resesif menyebabkan kematian,
• Penentuan jenis kelamin lebah madu
misal tumbuhan berdaun albino yang
Lebah madu tidak berdasarkan kromosom
mempunyai gen resesif homozigot (gg).
seks karena tidak memiliki kromosom seks.
2. Letal dominan: apabila dalam keadaan
Lebah jantan memiliki jumlah kromosom
homozigot dominan menyebabkan
haploid dan lebah betina diploid.
kematian, misal ayam berjambul (CrCr),
tetapi ketika ayam berjambul bergenotip
heterozigot (Crcr) maka ayam berjambul
dapat bertahan hidup.
223
Bab 22
Reproduksi Sel, Substansi
Genetik dan Mutasi
A. Reproduksi Sel sebelum pembelahan sel yang ditandai
dengan replikasi DNA.
(Pembelahan Sel) • Fase pembelahan inti sel (kariokinesis),
a. Pengertian terdiri atas:
224
2. Pembelahan sel secara meiosis • Megasporogenesis (pada tumbuhan
Pe m b e l a h a n s e ca ra m e i o s i s ata u betina): menghasilkan delapan
pembelahan reduktif terjadi melalui dua megaspora yang haploid.
tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II.
B. Substansi Genetika
Satelit
a. Kromosom
DNA
Profase I Metafase I • Yaitu, struktur padat yang Sentromer
Anafase I Telofase I Sitokinesis I
terdiri atas protein dan DNA/
• Meiosis I, terdiri atas: interfase I, profase I, RNA yang terletak di dalam
metafase I, anafase I, telofase I, sitokinesis nukleus.
I, dan interkinesis (tahap di antara meiosis I
• Berdasarkan jenisnya, 2 kromatid
dan meiosis II).
kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Meiosis II, terdiri atas: profase II, metafase
1. Autosom: kromosom tubuh
II, anafase II, telofase II, sitokinesis II.
2. Gonosom: kromosom kelamin
• Berdasarkan letak sentromernya,
kromosom dibedakan menjadi empat
yaitu:
Profase II Metafase II 1. Te l o s e n t r i k ,
Anafase II
Telofase II
Sitokinesis II
letak sentromer
di ujung suatu Metasentrik Submetasentrik
c. Gametogenesis
kromatid.
Yaitu, proses terbentuknya gamet (sel
2. M e t a s e n t r i k ,
kelamin). Gametogenesis terjadi secara
letak sentromer Akrosentrik Telosentrik
meiosis.
di tengah-tengah lengan kromatid.
1. Pada hewan
3. Submetasentrik, letak sentromer tidak
• Spermatogenesis (pada hewan jantan): berada di tengah-tengah kromatid
menghasilkan empat sperma haploid. sehingga lengan kromatid terbagi tidak
sama panjang.
4. Akrosentrik, letak sentromer antara
ujung dan tengah lengan kromatid.
b. Gen
Sperma
• Yaitu, unit instruksi
• Oogenesis (pada hewan betina): untuk menghasilkan
menghasilkan satu sel telur haploid. atau memengaruhi suatu
sifat herediter (turunan)
tertentu. Gen terdiri atas
Pasangan
Terdegenerasi Ovum unit informasi genetika basa nitrogen
(mati)
(DNA) yang diselubungi
Dua pita yang
2. Pada tumbuhan dan diikat oleh protein. menunjukkan
rantai dua gula
• Mikrosporogenesis (pada tumbuhan • Alel merupakan versi fosfat
225
• Susunan pada gen: protein.
1. DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Sebagai enzim yang dapat mengkatalis
Merupakan tempat penyimp anan formasi RNA-nya sendiri maupun RNA
informasi genetika. lain.
227
Contoh: organisme triploid (3n), • Sindrom wanita super: 44 A + xxx g sulit
tetraploid (4n). untuk dibedakan dengan wanita normal,
- Aneuploidi: variasi jumlah kromosom sering terjadi kematian ketika masih anak-
yang diakibatkan adanya pengu anak.
rangan atau penambahan satu atau
c. Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak
1. Mutasi gametik: mutasi yang terjadi
berlangsung pada seluruh genom.
pada sel gamet.
Contoh: • Monosomi (2n – 1)
2. Mutasi somatik: mutasi yang terjadi
• Trisomi (2n + 1)
pada sel-sel soma (sel tubuh).
Mutasi kromosom pada manusia:
• Sindrom Turner: 44 A + x g menyebabkan d. Mutagen pada Mutasi
kekerdilan, terjadi satu kali setiap 5.000 1. Bahan kimia: pestisida, formaldehid,
kelahiran. hidoksil amino.
• Sindrom Klinefelter: 44 A + xxy g terjadi 2. Bahan fisika : unsur radioaktif (uranium,
pada laki-laki, yang menyebabkan testisnya sinar-X).
berukuran kecil. 3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
• Sindrom Cri du chat (tangisan kucing): 45 A
+ xy/xx g menyebabkan keterbelakangan
mental.
228
KIMIA
229
Bab 1
Stoikiometri
230
D. Kesimpulan Konsep 4. Menentukan kandungan air dalam
senyawa hidrat.
Praktis Mol
5. Menentukan kemurnian suatu zat atau
Data Rumus unsur dalam senyawa.
Massa (gram) gram b. Hukum Lavoisier
mol =
Mr
• Hukum Lavoisier menyatakan, ”Dalam
Jumlah partikel (atom jumlah partikel suatu reaksi kimia, massa zat-zat yang
mol =
atau molekul) 6,02 x 1023 bereaksi adalah SAMA DENGAN massa
Volume (liter) zat-zat hasil reaksi dan berlaku untuk
Keadaan standar (STP mol =
V semua reaksi kimia”.
T= 0oC, P = 1 atm) 22,4
• Selama reaksi kimia berlangsung,
Keadaan tidak standar tidak ada materi yang hilang maupun
(T≠0oC, P≠1 atm) PV terbentuk.
mol =
R = 0,082 L.atm/mol.K RT
T = suhu (Kelvin) c. Hukum Gay Lussac
• Hukum Gay Lussac menyatakan,
Rumus Praktis: ”Volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur
gram V PV N pada suhu dan tekanan yang sama
=
mol = = =
Mr 22, 4 RT 6,02 x 1023
akan berbanding sebagai bilangan bulat
dan sederhana”.
Keterangan: • Hukumnya dirumuskan sebagai berikut:
m : massa unsur/senyawa (gram)
N : jumlah partikel n gas 1 V gas 1
V : volume partikel =
n gas 2 V gas 2
231
F. Konsentrasi Larutan Jika dilakukan pencampuran maka berlaku
rumus:
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut dalam suatu larutan. VA . MA + VB . MB
Mcampuran =
• Untuk larutan pekat g konsentrasi zat VA + VB
232
Keterangan: g. Kandungan Air Kristal
%V : persen volume
Untuk senyawa hidrat AxBy.nH2O berlaku:
V1 : volume zat terlarut
Rumus Praktis:
V2 : volume zat pelarut
Mol H2 O
n=
e. Persen Berat Mol A x B y
233
Bab 2
Struktur Atom
& Sistem Periodik
A. Partikel Subatom lain, akibatnya atom kelebihan elektron
(bermuatan negatif) sehingga atom
Partikel Muatan Massa Letak bermuatan negatif.
Proton (p) +1 1 sma Dalam inti • Ion atom bermuatan positif (kation)
Elektron (e) –1 0 sma Luar inti Atom bermuatan positif terjadi ketika atom
Neutron (n) 0 1 sma Dalam inti melepas sejumlah elektronnya, akibatnya di
dalam atom jumlah proton (muatan positif)
Catatan: sma (Satuan Massa Atom) yang setara
lebih banyak daripada jumlah elektron.
dengan 1,6 x 10-24 gr (massa atom hidrogen)
No Notasi Atom Jumlah Partikel
B. Notasi Atom suatu Unsur 14 p=7; e=7
1 7N
n = 14 – 7 = 7
X = lambang unsur
p = 26 ; e = 26
NM
X
56
NA = nomor atom = p 2 26 Fe
n = 56 – 26 = 30
NA NM = nomor massa = p + n 56
26 Fe
3+ p = 26
n = NM – NA
3 Melepas 3 e = 26 – 3 = 23
Untuk unsur netral, jumlah proton (p) SAMA elektron n = 56 – 26 = 30
DENGAN jumlah elektron (e). Namun, 32 2 − p = 16
16 S
apabila atom mempunyai muatan ion maka e = 16 + 2 = 18
4 Menerima 2
jumlah elektron tergantung dari jumlah ion. n = 32 – 16 = 16
elektron
• Apabila muatan ionnya POSITIF maka
jumlah elektronnya adalah jumlah proton D. Isotop, Isobar, Isoton,
DIKURANGI jumlah muatan ionnya.
dan Isoelektron
• Apabila muatan ionnya NEGATIF maka
jumlah elektronnya adalah jumlah proton a. Isotop, yaitu atom-atom dengan nomor
DITAMBAH jumlah muatan ionnya. atom sama, namun nomor massanya
berbeda (jumlah proton sama, jumlah
C. Muatan Ion Atom neutron beda).
Contoh:
Atom yang mempunyai muatan listrik disebut 14 15 15 16
7 N dengan 7 N ; 7 O dengan 8 O
ion. Jenis muatan listrik ion ada dua, yaitu:
• Ion atom bermuatan negatif (anion) b. Isobar, yaitu atom-atom dengan nomor
Atom bermuatan negatif terjadi ketika atom berbeda, namun nomor massa sama
atom menerima elektron dari atom unsur
234
(jumlah proton beda, jumlah neutron beda, • Tiap unsur terdiri atas atom yang
namun jumlah proton + neutron sama). sejenis dan berbeda dengan unsur
Contoh: lainnya.
13 15 15
6C
dengan 137 N ; 7 N dengan 8 O • Atom-atom dapat mengalami pengga
bungan, pemisahan, atau penyusunan
c. Isoton, yaitu atom-atom dengan jumlah kembali dengan reaksi kimia.
neutronnya sama.
3. J.J. Thomson (1897)
Contoh:
12 13 16 17 Model atom Thomson dikenal dengan istilah
5 B dengan 6 C ; 8 O dengan 9 F “Model atom roti kismis”. Ia mengatakan
d. Isoelektron, yaitu atom-atom yang jumlah bahwa bentuk atom seperti bola pejal
elektronnya sama. bermuatan positif (proton) dengan elektron
Contoh: tersebar merata di dalamnya seperti kismis
yang tersebar di atas roti.
F- dengan 11Na+
9
4. Rutherford (1911)
Teori atom Rutherford menyatakan bahwa
atom terdiri atas inti atom yang bermuatan
Cara Praktis Menghafal
positif dan elektron (bermuatan negatif)
• IsotoP → Proton sama yang berputar di sekelilingnya seperti
• IsobAR → massa Atom Relatif sama planet mengelilingi matahari sehingga atom
• IsotoN → Neutron sama bersifat netral.
• Isoelektron → Elektron sama
5. Neils Bohr (1913)
Bohr hanya menambahkan penjelasan dari
E. Perkembangan Teori Atom model atom Rutherford. Bohr menyatakan
bahwa elektron bergerak mengelilingi inti
1. Democritus (400 SM) dengan menempati lintasan (kulit) yang
Democritus bersama Leucippus memiliki tingkatan energi tertentu.
mengembangkan teori tentang penyusunan Elektron tersebut tidak memancarkan
suatu materi. Mereka mengatakan bahwa “Jika gelombang elektromagnetik dan hanya
suatu materi dibagi menjadi bagian-bagian kecil dapat berpindah dari satu lintasan ke
secara terus-menerus maka akan berakhir pada lintasan lain dengan cara menyerap atau
suatu partikel yang tidak dapat dibagi lagi”. melepas energi.
Partikel tersebut mereka namakan atom.
Istilah atom diambil dari bahasa Yunani, F. Teori Atom Modern
yaitu atomos (a = tidak ; tomos = terbagi).
• Kedudukan elektron dalam atom tidak
2. Dalton (1803) dapat ditentukan dengan pasti, yang dapat
Teori model atom Dalton, yaitu: ditentukan hanya kebolehjadian elektron
• Atom adalah bagian terkecil dari suatu menempati suatu tempat pada suatu daerah
materi yang tidak dapat dipecah lagi. tertentu pada kulit atom yang disebut
orbital.
• Atom berbentuk bola pejal yang tidak
• Orbital pada kulit atom memiliki tingkat-
dapat diciptakan atau dimusnahkan
tingkat tertentu karena setiap orbital
dengan reaksi kimia biasa.
memiliki tingkat energi tertentu.
235
2. Tulis nomor kulit (dimulai dari subkulit s:
1 sampai 8, subkulit p: 2 sampai 7,
Inti subkulit d: 3 sampai 6, dan subkulit f :
atom
Atom
4 sampai 5):
K L 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s
M
N dst. 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p 8s
Kedudukan elektron dalam atom dinyatakan 3. Tulislah jumlah elektron:
dengan 4 bilangan kuantum: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10
1. Bilangan Kuantum Utama (n) g menyatakan 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
lintasan/kulit/tingkat energi elektron. Makin 8s2
dekat dengan kulit maka tingkat energi b. Aturan Hund: ”Pengisian elektron pada
elektronnya makin rendah. orbital suatu subkulit tidak boleh langsung
Kulit K → n = 1, Kulit L → n = 2, Kulit M → n = 3 berpasangan, tetapi harus masuk satu
Kulit N → n = 4, Kulit O → n = 5, Kulit P → n = 6 per satu setelah semua terisi baru boleh
2. Bilangan Kuantum Azimut (l) g menyatakan berpasangan.”
subkulit/subtingkat energi elektron. Pengisian salah:
Subkulit s → l =0 ; subkulit p g l = 1; hi hi hi
Subkulit d → l = 2 ; subkulit f g l = 3
Pengisian benar:
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) g
menyatakan di orbital mana kemungkinan hi h h h h
elektron terdapat di dalamnya.
c. Aturan Pauli: ”Dalam satu atom tidak
Subkulit s → l = 0
boleh ada elektron yang keempat bilangan
→ m = 0 (1 orbital)
kuantumnya sama”.
Subkulit p → l = 1
Contoh:
→ m = -1, 0, +1 (3 orbital)
4 elektron pada 3p4 g a b c d
Subkulit d → l = 2
hi h h h
→ m = -2, -1, 0, +1,+2 (5 orbital)
Subkulit f → l = 3
BK a b c d
→ m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 (7 orbital)
n 3 3 3 3
4. Bilangan Kuantum Spin (s) g menyatakan l 1 1 1 1
arah rotasi elektron. m –1 –1 0 +1
s = +1/2 g arah elektron
s +½ –½ +½ +½
s = –1/2 g arah elektron
(pasti ada bilangan kuantum yang berbeda
G. Konfigurasi Elektron pada setiap atom)
Contoh membuat konfigurasi elektron:
a. Aturan Aufbau: ”Pengisian elektron dimulai 1. 16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
dari tingkat energi paling rendah ke yang 2. 22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
lebih tinggi”. 3. 38Sr : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Cara praktis membuat urutan tingkat energi, Konfigurasi “Cara Gas Mulia”:
yaitu: 1. 16S : [10Ne] 3s2 3p4
1. Tulis subkulit dengan pola: 2. 22Ti : [18Ar] 4s2 3d2
s s p s p s d p s d p s f d p s f d p s 3. 38Sr : [36 Kr] 5s2
236
H. Sistem Periodik Unsur - Pengelompokan berdasarkan
kulit terluar yang terisi elektron.
Cara praktis menghafal unsur-unsur dalam Sistem
Periodik Unsur, yaitu: 1. Golongan Utama (A)
Blok Elektron Valensi Golongan
Golongan IA Golongan IIA
(Gol. Alkali) (Gol. Alkali Tanah) ns 1
IA
s
Hari (H) ns 2
IIA
Libur (Li) Becak (Be)
ns np2 1
IIIA
Nanti (Na) Mogok (Mg)
ns np2 2
IVA
Kita (K) Cari (Ca)
ns np2 3
VA
Robohkan (Rb) Serep (Sr) p
Caesar (Cs) Ban (Ba)
ns np2 4
VIA
Firaun (Fr) Radial (Ra) ns np2 5
VIIA
ns2 np6 VIIIA
Golongan IIIA Golongan IVA
(Gol. Boron) (Gol. Karbon) 2. Golongan Transisi (B)
Bang (B) Cewek (C) Blok Elektron Valensi Golongan
Ali (Al) Singapura (Si)
ns (n-1)d
1 10
IB
Ganteng (Ga) Genit (Ge)
d ns (n-1)d
2 10
IIB
Indah (In) Senang (Sn)
ns (n-1)d
2 1
IIIB
Terbelalak (Tl) Pakai bedak (Pb)
ns (n-1)d
2 2
IVB
Golongan VA Golongan VIA ns (n-1)d
2 3
VB
(Gol. Nitrogen) (Gol. Kalkogen)
ns2 (n-1)d4 VIB
Nenek (N) Orang (O)
d ns (n-1)d
2 5
VIIB
Peot (P) Semarang (S)
Asal (As) Senang (Se)
ns (n-1)d
2 6
VIIIB
Subang (Sb) Teh (Te) ns (n-1)d
2 7
VIIIB
Bingung (Bi) Poci (Po) ns2 (n-1)d8 VIIIB
Contoh:
Golongan VIIA Golongan VIIIA
(Gol. Halogen) (Gol. Gas Mulia) 1. Na : [10Ne] 3s1 → golongan IA, periode 3
11
Film (F) Heboh (He)
Charles (Cl) Negara (Ne) 2. Cl : [10Ne] 3s2 3p5 → golongan VIIA, periode 3
17
237
2. Energi ionisasi → energi yang dibutuhkan Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
untuk melepaskan elektron paling luar. besar.
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin kecil. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
Pada satu periode: makin ke kanan, makin kecil.
besar, kecuali golongan: IIA > IIIA, dan VA > VIA. 6. Sifat reduktor → kemampuan untuk
3. Afinitas elektron → energi yang dilepaskan mereduksi unsur lain. Makin mudah
jika atom netral menerima elektron. melepas elektron, sifat reduktornya makin
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin kuat.
kecil. Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
Pada satu periode: makin ke kanan makin besar.
besar, tetapi paling besar VIIA bukan VIIIA. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
Perkecualian golongan: IA > IIA, IVA > VA, kecil.
dan VIIA>VIIIA 7. S i f a t o k s i d a t o r → ke m a m p u a n
4. Elektronegatifitas → kemampuan atom mengoksidasi unsur lain. Makin mudah
untuk menarik atau melepaskan elektron. menangkap elektron, sifat oksidatornya
Pada satu golongan: makin ke bawah, makin makin kuat.
kecil. Pada satu golongan: makin ke bawah, makin
Pada satu periode: makin ke kanan makin kecil.
besar, tetapi paling besar VIIA bukan VIIIA. Pada satu periode: makin ke kanan, makin
besar, tetapi paling besar VIIA.
5. Sifat logam → makin mudah melepas
elektron, makin kuat sifat logamnya.
238
Bab 3
Ikatan Kimia
ox
o
xx
• Konfigurasi elektron terakhir p3, p4, p5. xx xx
Sifat-sifat umum ikatan kovalen, yaitu: Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan
239
kovalen dimana pasangan elektron ikatan 3. Ikatan kovalen semipolar/koordinasi
(PEI) tertarik sama kuat ke semua atom. Ikatan kovalen semipolar/koordinasi adalah
Ciri-ciri ikatan kovalen nonpolar: ikatan kovalen dimana pasangan elektron
• Tidak mengalami polarisasi ikatannya hanya berasal dari salah satu atom.
muatan. H : 1 g perlu 1 elektron
H+ : 0 g perlu 2 elektron
• Larut dalam pelarut nonpolar. 1
N : 2 5 g perlu 3 elektron
• Tersusun atas atom yang sejenis 7
NH3 + H+ g NH4+
atau homoatomik, misal Br2, N2,
O2, O3, H2.
H
• Dispersi elektron simetris (CH4,
CO2, PCl5). ●○
H ●○ N ○○ H
+
xx
Cl
xx xo xx
xo xx
xx xx xo xx ●○
o
C + Cl Cl C Cl
xx
xx
xx
x
o
o
xx xx xo xx
o
Cl
xx
H Ikatan kovalen
xx
koordinasi
Keterangan:
PEI = 4 c. Ikatan Campuran
PEB (Pasangan Elektron Bebas) = 0 Beberapa molekul mempunyai ikatan ion,
Atom pusat = C kovalen, dan kovalen koordinasi secara
bersamaan, misalnya pada NaHSO4, NH4Cl,
Cara praktis membedakan senyawa polar dan
KH2PO4, dan lain-lain.
nonpolar:
Na : 2 8 1 → melepas 1 elektron
1. Jika jumlah atom = 2 g perhatikan jenis atom: 11
240
B. Ikatan Antarmolekul C. Hubungan Ikatan Kimia
a. Ikatan Hidrogen dengan Titik Didih
Ikatan hidrogen adalah ikatan antarmolekul
1. Massa molekul relatif (Mr) → semakin besar
yang terjadi pada senyawa yang terdiri
Mr maka semakin tinggi titik didihnya.
atas atom H dengan atom lain yang sangat
2. Jenis ikatan → semakin kuat ikatannya maka
elektronegatif (F, O, N).
semakin tinggi titik didihnya:
Contoh: H 2 O, NH 3 , HF, C 2 H 5 OH, H 2 SO 4 ,
• Pada ikatan antaratom: Ikatan ion >
CH3COOH.
kovalen polar > kovalen nonpolar.
H ---- F- ----- +H ---- F-
+
• Pada ikatan antarmolekul: Ikatan
Ikatan hidrogen Ikatan kovalen polar
hidrogen > dipol-dipol > dipol per-
manen-dipol terimbas > gaya London.
b. Gaya Van Der Waals
1. Gaya tarik dipol-dipol D. Bentuk Geometri Molekul
Yaitu, gaya tarik antarmolekul pada Sederhana
senyawa kovalen polar.
PE PEI PEB Bentuk Molekul Contoh
Contoh: HCl, H2S, dan PCl3.
2 2 0 Linier BeCl2
+H − Cl− +
H − Cl−
3 3 0 Segitiga sama sisi BF3
2. Gaya tarik dipol permanen – dipol 4 0 Tetrahedral CH4
terimbas 4 3 1 Segitiga piramida NH3
Yaitu, gaya tarik antarmolekul senyawa 2 2 Planar bentuk V H2O
polar dengan nonpolar yang disebabkan 5 0 Segitiga bipiramida PCl5
karena molekul polar menginduksi 4 1
Tetrahedral
SF4
molekul nonpolar sehingga membentuk 5 asimetris
p e r m a n e n , s e d a n g ka n m o l e ku l 6 0 Oktahedral SF6
Contoh: gaya tarik antara O2 dengan H2O 4 2 Segi empat datar XeF4
+
H2O− +
O2− PE = Pasangan Elektron
PEI = Pasangan Elektron Ikatan
PEB = Pasangan Elektron Bebas
3. Gaya tarik dipol sesaat – dipol sesaat (gaya
London)
Yaitu, gaya tarik antarmolekul pada senyawa
nonpolar dan antaratom gas mulia yang
disebabkan dispersi elektron yang tidak
merata dan tidak permanen.
Contoh:
• Gaya tarik antarmolekul CO2 (senyawa
nonpolar) pada gas karbon dioksida.
• Gaya tarik antaratom Ne (atom gas
mulia) pada unsur neon.
241
Bab 4
Kecepatan Reaksi
242
3. Suhu Untuk reaksi : xA2 + yB2 → 2AxBy
Suhu semakin tinggi berarti energi kinetik Persamaan kecepatan reaksinya ditulis:
molekul semakin besar sehingga reaksi
berjalan semakin cepat. Setiap kenaikan v = k . [A2]x [B2]y
suhu 10o maka reaksi berlangsung n kali
lebih cepat. x = orde reaksi terhadap A2
y = orde reaksi terhadap B2
∆t k = ketetapan laju reaksi
()
∆t
v t = vo . (n) 10 atau tt = to . 1
n
10
cepat.
Contoh: serbuk besi lebih cepat bereaksi
M (konsentrasi)
dibandingkan dengan paku besi karena
luas bidang sentuh serbuk besi lebih luas
daripada paku besi. 3. Orde dua → laju reaksi berbanding lurus
dengan kuadrat perubahan konsentrasi.
D. Persamaan Laju Reaksi dan Jika konsentrasi diperbesar dua kali maka
Orde Reaksi laju reaksi berubah menjadi empat kali. Jika
konsentrasi diubah menjadi tiga kali maka
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan laju reaksi berubah menjadi sembilan kali.
antara laju reaksi dengan konsentrasi dan
v
orde reaksi.
Orde reaksi atau tingkat reaksi atau pangkat
konsentrasi adalah angka yang menunjukkan M (konsentrasi)
besarnya pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi.
243
Bab 5
Kesetimbangan Kimia
244
Catatan: reaktan atau produk yang meme 1. Suhu berubah
ngaruhi tetapan kesetimbangan gas adalah • Reaksi endoterm
reaktan atau produk yang berfase gas (g) Suhu naik g K makin besar
saja. Suhu turun g K makin kecil
b. Cara Praktis Menyelesaikan Soal • Reaksi eksoterm
Kesetimbangan (K) Suhu naik g K makin kecil
Suhu turun g K makin besar
1. Buat tabel seperti berikut:
g 2. Persamaan reaksi berubah
A + B
f C + D
• Jika persamaan reaksi dibalik g harga K'
m
=1
r K
s • Jika koefisien dikalikan n g harga K' = Kn
• Jika dua persamaan reaksi dijumlahkan
2. Isi tabel g harga K' =K1 x K2
m = konsentrasi mula-mula zat yang
direaksikan C. Pergeseran Kesetimbangan
r = konsentrasi zat yang bereaksi g sesuai
perbandingan koefisien reaksi Azas Le Chatelier:
s = jumlah zat yang sisa (setimbang) “Jika ke dalam suatu sistem kesetimbangan diadakan
gangguan/aksi maka sistem akan melakukan
Sebelah kiri tanda panah: s = m – r pergeseran sedemikian rupa agar pengaruh aksi
Sebelah kanan tanda panah: s = m + r tersebut menjadi seminimal mungkin”.
3. Masukan data s ke rumus, tapi perhatikan
Faktor Perlakuan Arah Pergeseran
satuannya, mol atau konsentrasi? Jika masih
Konsentrasi Diperbesar ke arah yang tidak
mol bagi dulu dengan volume baru ke rumus diperbesar
Kc atau ubah menjadi tekanan parsial jika Diperkecil ke arah yang diperkecil
menghitung Kp. Suhu Dinaikkan ke arah endoterm (∆H= +)
Diturunkan ke arah eksoterm (∆H= −)
c. Hubungan Kc dengan Kp
Volume Diperbesar ke arah koefisien besar
Kp = Kc . (R.T) Dn Diperkecil ke arah koefisien kecil
Tekanan Diperbesar ke arah koefisien kecil
Diperkecil ke arah koefisien besar
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien
kiri
Perhatikan: D. Derajat Disosiasi ( α)
koefisien kanan > kiri (∆n = +) g Kp > Kc
Derajat disosiasi (α) adalah banyaknya zat yang
kanan = kiri (∆n = 0) g Kp = Kc
terurai dibandingkan dengan jumlah zat mula-mula.
kanan < kiri (∆n = –) g Kp < Kc
Rumus:
d. Perubahan Harga K
α= r
m
Harga K tidak berubah selama suhu dan
persamaan reaksi tidak berubah. Harga K
Keterangan:
dapat berubah bila:
r = jumlah zat yang terurai
m = jumlah zat mula-mula
245
Bab 6
Termokomia
246
3. Perubahan entalpi pembakaran (∆H c ) Contoh soal:
→ perubahan entalpi pada pembakaran Diketahui energi ikatan:
1 mol suatu unsur/senyawa dengan oksigen. C–F = 439 kJ.mol-1 F–F = 159 kJ.mol-1
C6H6(l)+ O2(g) → 6CO2(g)+ 3H2O(g) ∆Hc = –3.271 kJ C–Cl = 330 kJ.mol-1 Cl–Cl = 243 kJ.mol-1
1 mol
Cl F
4. Perubahan entalphi netralisasi (∆H n) → │ │
Cl C F + F F → F C F + Cl Cl
Perubahan entalpi pada reaksi asam dengan │ │
basa untuk menghasilkan 1 mol air. F F
HCl + NaOH → NaCl + H2O ∆Hn = –54,6 kJ
Entalpi untuk reaksi di atas adalah ....
5. Perubahan entalpi reaksi (∆Hr) → Perubahan Penyelesaian:
entalpi pada reaksi kimia secara umum.
∆H = ∑ H reaktan − ∑ H produk
IK f f
C. Menghitung Perubahan = (2C–Cl + 2C–F + F–F) – (4C–F + Cl–Cl)
Entalpi = [2(330) +2(439) +159] – 4(439) +243
= –302 kJ
1. Berdasarkan data entalpi pembentukan
(∆Hf)
3. Berdasarkan diagram/grafik
∆H = ∑ H produk − ∑ H reaktan
Hukum Hess
f f f Harga entalpi reaksi (∆H) tidak bergantung
jalannya reaksi, namun bergantung pada
Contoh soal: keadaan awal dan akhir reaksi (∆H reaksi
Diketahui: yang berlangsung 1 tahap sama dengan
Kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 = –a ∆H yang berlangsung beberapa tahap, asal
kJ/mol keadaan awal dan akhirnya sama).
Kalor pembentukan CO2 = –b kJ/mol Contoh soal:
Kalor pembentukan H2O = –c kJ/mol Perhatikan diagram tingkat energi di bawah
Maka, kalor pembentukan siklopropana ini!
dalam kJ/mol ialah ... C(s) + O2(g)
Penyelesaian:
∆H1
Reaksi pembakaran siklopropana: CO(g) + 1
O2(g)
2 ∆H3
(CH2)3 + 9/2 O2 → 3CO2 + 3H2O
∆H2
CO2(g)
∆Hr = ∆Hf (kanan) – ∆Hf (kiri)
∆Hr = ∆Hf(3CO2 + 3H2O) - ∆Hf (CH2)3 Berdasarkan diagram di atas, hubungan
–a = –3b –3c – ∆Hf (CH2)3 antara ∆H1, ∆H2, dan ∆H3 yang benar adalah
....
∆Hf (CH2)3 = –3b –3c + a
= a – 3b – 3c Penyelesaian:
Berdasarkan Hukum Hess: besarnya ∆H
2. Berdasarkan energi ikatan (EIk)
pembentukan CO2 melalui satu tahap reaksi
sama dengan yang melalui dua atau lebih tahap
∆H = ∑ H reaktan − ∑ H produk
IK f f reaksi asal keadaan awal dan akhirnya sama.
∆H3 = ∆H1 + ∆H2
247
4. Menyusun reaksi 5. Dengan menggunakan rumus
Susunlah reaksi yang diketahui agar posisinya Contoh soal:
sama dengan reaksi yang ditanyakan. Jika Diketahui kapasitas panas (C) : q = C.∆T
reaksi dibalik maka tanda ∆H menjadi Diketahui Kalor Jenis (c) : q = m.c.∆T
berlawanan. m = massa, ∆T = perubahan suhu
Contoh soal: Reaksi endoterm : ∆H = + q
Diketahui beberapa persamaan termo- Reaksi eksoterm : ∆H = – q
kimia sebagai berikut: Jika 100 ml larutan NaOH 1 M direaksikan
C2H4 + H2 → C2H6 ∆H = – 140 kJ dengan 100 ml HCl 1 M dalam sebuah bejana,
2H2 + O2 → 2H2O ∆H = – 570 kJ ternyata suhu larutan naik dari 29oC menjadi
2C2H6 +7O2 → 4CO2 + 6H2O ∆H = – 3.130 kJ 37,5 oC. Jika larutan dianggap sama dengan
Entalpi pembakaran C2H4 adalah …. air, kalor jenis air 4,2 J.g-1K-1, massa jenis air
Penyelesaian: = 1 gr cm-3 maka ∆H netralisasi adalah...
Reaksi yang ditanyakan: pembakaran C2H4 Penyelesaian:
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O ∆H = ? NaOH + HCl g NaCl + H2O
C2H4 + H2 → C2H6 mol H2O = mol NaOH = 100 ml x 1 M
H2O → H2 + (1/2)O2 = 100 mmol = 0,1 mol
3 2
C2H6 + (3/2)→ 2CO2 + 3H2O q = m.c.∆T
+ n
C2H4 + 3O2 → 2CO2 + 2H2O 200 x 4,2 x 8,5
=
Reaksi 1 tetap g ∆H = – 140 0,1
248
Bab 7
Larutan
Data Rumus
Bagian massa terlarut dalam setiap 100
bagian larutan.
Gram zat terlarut = gr gr 1.000
M= x Data Rumus
Volume larutan = V Mr V
Massa terlarut = t mt
%w/w = x 100%
Persen zat terlarut = % % . 10 . ρ Massa pelarut = p mt + mp
M=
Massa jenis larutan = ρ Mr
6. Pencampuran dan Pengenceran
2. Molalitas (m)
Pencampuran, yaitu menyampurkan dua
Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut larutan yang memiliki konsentrasi larutan
dalam setiap 1 kg (1.000 gram) pelarut. yang berbeda sehingga jumlah zat terlarut
Data Rumus mau pelarut mengalami perubahan.
Gram zat terlarut = gr gr 1.000 Pengenceran berarti hanya mengubah
m= x
Gram zat pelarut = p Mr P jumlah pelarut, namun tidak mengubah
Persen zat terlarut = % % 1.000 jumlah zat terlarut.
m= x
Massa jenis larutan = ρ Mr (100 − %) Data Rumus
Pengenceran M 1 . V 1 = M2 . V 2
3. Fraksi mol zat terlarut (Xt)
Pencampuran M1 V1 + M2 V2
Fraksi mol zat terlarut adalah perbandingan Mcamp =
Larutan Sejenis V1 + V2
mol terlarut dengan jumlah mol semua
komponen larutan (pelarut + terlarut).
Data Rumus B. Larutan Elektrolit dan
Gram zat terlarut = t
nt Non-elektrolit
nt =
Gram zat pelarut = p nt + np a. Larutan Elektrolit
% . 10 . ρ Yaitu, larutan yang mampu menghantarkan
Persen zat terlarut = % M=
Mr arus listrik. Larutan ini mampu
menghantarkan arus listrik karena dalam
4. Bagian Per Sejuta (bpj)
larutan elektrolit terdapat ion atau elektron
Bagian massa terlarut dalam setiap satu juta yang bergerak bebas yang berasal dari
bagian massa larutan. senyawa dalam larutan.
249
Larutan elektrolit sendiri dibagi menjadi dua, b. Larutan Non-elektrolit
yaitu: Ya i t u , l a r u t a n y a n g t i d a k m a m p u
1. Elektrolit kuat, yaitu larutan yang menghantarkan arus listrik.
sangat mudah menghantar daya/arus Ciri-cirinya:
listrik yang tinggi. • Di dalam air, tidak terionisasi (α = 0), tidak
Ciri-cirinya: mampu menghantarkan arus listrik.
• Di dalam air, terionisasi sempurna • Dalam eksperimen: lampu tidak
(α = 1), daya hantar listrik kuat. menyala dan tidak timbul banyak
gelembung gas.
• Dalam eksperimen: lampu
menyala terang dan timbul banyak
gelembung gas.
Contoh
< α < 1), daya hantar listrik lemah. Penurunan Po = tekanan uap
3 ∆P = Po x Xt
tekanan uap (∆P) pelarut murni
• D a l a m e k s p e r i m e n : l a m p u
R = 0,082 L.atm/
menyala redup dan timbul sedikit Tekanan
4 π=MxRxT mol.K
osmotik (π)
gelembung gas. T = suhu (K)
Untuk larutan elektrolit dikalikan dengan faktor Vant Hoff (i)
elektrolit kuat g i = n (jumlah ion)
elektrolit lemah g i = [1 + (n-1)α]
Contoh α = derajat ionisasi
m = molalitas
250
H2SO4(l) → 2H+(aq) + SO4–2(aq) Basa kuat
Contoh: NaOH, KOH, Ca(OH) 2, Sr(OH) 2,
Basa → zat yang dalam pelarut air melepas OH–.
Ba(OH)2
Contoh:
NaOH(s) → Na+(aq) + OH–(aq)
[ OH- ] = M x Val
Ca(OH)2(s) → Ca+(aq) + 2OH–(aq)
251
• Garam dari reaksi: Basa Lemah + Asam Hasil kali kelarutan/konstanta solubility product
Lemah (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit
Contoh: CH3COONH4 larutan jenuh dipangkatkan koefisien reaksinya.
g
pH garam bersifat: AxBy(s) f xA+y(aq) + yB−x(aq)
- Asam (pH < 7) jika Ka>Kb s xs ys
- Basa (pH > 7) jika Kb>Ka Ksp = [A ] . [B ]
+y -x y
3. pH Larutan Buffer/Penyangga Ksp
s= x+y
xx yy
Yaitu, campuran asam lemah dengan
253
F2 : mengalami reduksi (oksidator) 2. Fe2+ + MnO4− → Fe3+ + Mn2+ (asam)
Cl− : mengalami oksidasi (reduktor)
F− : hasil reduksi 2 7 3 2
+1 −5
Cl2 : hasil oksidasi
Agar setara maka reaksi oksidasi (mengalami
B. Menyetarakan Reaksi kenaikan biloks) dikali 5, sedangkan reaksi
Redoks reduksi (mengalami penurunan biloks) dikali
1. Sehingga reaksinya menjadi:
a. Cara Bilangan Oksidasi
5Fe2+ + MnO4− → 5Fe3+ + Mn2+
1. Tulis reaksi, tentukan yang biloks zat
(∑ unsur O = 4) (∑ unsur O = 0)
yang berubah.
2. Samakan jumlah atom kiri dan kanan Suasana asam: tambah H 2O pada ruas
(yang mengalami perubahan biloks saja) yang kurang O, tambah H+ pada ruas lain.
Sehingga reaksinya menjadi:
3. Tentukan perubahan biloks dan sama-
kan (kali silang). 5Fe2+ + MnO4− + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
255
dengan unsur karbon. Biasanya, kadar Reaksinya, yaitu:
karbon pada besi tidak merata, ada bagian 2H2O(l) +2e → H2(g) +2OH−(aq)
tertentu yang kadarnya tinggi, namun di Sedangkan, untuk kation dari unsur yang lain
bagian lain kadarnya rendah. dapat direduksi menjadi logamnya.
Proses korosi bisa dianggap sebagai proses Contoh:
elektrokimia, bagian besi dengan kadar Zn+2(aq) + 2e → Zn(s)
karbon rendah akan bertindak sebagai Cu+2(aq) + 2e → Cu(s)
anode, sedangkan bagian yang kadar
karbonnya tinggi bertindak sebagai katode. Di Anode (+) → terjadi reaksi oksidasi
• Elektrode = tidak inert (selain Pt, C, Au) g
Anode : Fe → Fe2+ + 2e x2
– anode dioksidasi.
Katode : O2 + 2H2O + 4e → 4OH x1
Contoh:
2Fe + O2 + 2H2O → 2Fe(OH)2 Zn(s) → Zn+2(aq) + 2e
2Fe(OH)2 + O2 + H2O → Fe2O3.nH2O Cu(s) → Cu+2(aq) + 2e
(karat) • Elektrode = inert (Pt, C, dan Au) g perhatikan
anion terlebih dahulu:
F. Sel Elektrolisis Anion = F−, Cl−, Br−, I−, OH− → teroksidasi
Reaksinya:
2Cl−(aq) → Cl2(g) + 2e
4OH−(aq)→ 2H2O(l) + O2
(−) Katode
Anode (+)
_2 _
Anion = oksi (SO4 , NO3, dan seterusnya) → tidak
teroksidasi, yang dioksidasi air. Reaksinya:
2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e
Kebalikan dari sel Volta/Galvani, sel
elektrolisis merupakan proses elektrokimia G. Hukum Faraday
yang mengubah energi listrik menjadi energi
Hukum Faraday I → ”Jumlah zat yang diendapkan
kimia.
atau melarut di elektrode berbanding lurus
Elektrode ⇒ KNAP: dengan jumlah arus listrik yang mengalir pada
Katode → kutub Negatif (–) elektrolit.”
Anode → kutub Positif (+)
Reaksi: Ar ixt
W = e.F atau W = x
val 96.500
⇒ Ka-Red: Katode → reaksi Reduksi;
⇒ An-Oks: Anode → reaksi Oksidasi
Reaksi pada Sel Elektrolisis.
Hukum Faraday II → ”Jika beberapa larutan
Di Katode (–) → terjadi reaksi reduksi dielektrolisis dengan arus listrik yang sama maka
1. Elektrolit = leburan → kation apa saja dapat massa zat yang dihasilkan berbanding lurus
direduksi. dengan massa ekivalen zat-zat tersebut.”
2. Elektrolit = larutan → perhatikan kation.
Bila kation berasal dari golongan unsur IA, W1 : W2 = e1 : e2
IIA, Al, Mn tidak dapat direduksi maka yang
direduksi air.
256
Bab 9
Kimia Unsur
Neon
20
Ne
5. Kelarutan semakin bertambah (He, Ne
10
praktis larut dalam air, sedangkan Ar,
40
Argon 18
Ar Kr, Xe, Rn larut dalam air karena ukuran
84 atomnya semakin besar).
Kripton 36
Kr
131 b. Cara Memperoleh Gas Mulia
Xenon 54
Xe
1. He, Ne, Ar, Kr, Xe → destilasi dari udara
222
Radon 86
Rn cair.
2. He → pemisahan dari gas alam
Sifat-sifat umum:
3. Rn dan He → peluruhan unsur radium
1. Tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
(Ra)
sedikit larut dalam air.
2. Konfigurasi elektron stabil sehingga c. Penggunaan Gas Mulia
sangat sukar bereaksi. 1. He:
3. Energi ionisasi sangat tinggi. - Pengisi balon udara.
4. Di alam selalu dalam keadaan bebas - Dicampur dengan O2 untuk per-
(gas monoatomik). napasan buatan para penyelam.
- Sebagai pendingin untuk suhu
5. Semua gas mulia terdapat di atmosfer,
mendekati 0 K.
kecuali Radon (Rn) yang merupakan
unsur radioaktif yang terdapat pada 2. Ne, Ar, Kr, Xe untuk mengisi lampu
rongga batuan uranium. tabung, lampu reklame, dan pendingin
pada reaktor nuklir.
6. Gas mulia di alam paling banyak adalah
He, sedangkan paling sedikit adalah Rn 3. Xe untuk obat bius, sedangkan senyawa
karena merupakan unsur radioaktif. Xe dan oksigen (XeO 3 dan XeO 4 )
merupakan oksidator kuat.
Unsur gas alam dari atas ke bawah:
4. Rn digunakan untuk terapi kanker
1. Jari-jari atom semakin besar. karena Rn bersifat radioaktif.
2. Energi ionisasi semakin kecil.
257
B. Halogen (VIIA) Biloks Senyawa
+1 ClF, BrCl
a. Unsur-unsur Halogen +3 BrF3, ICl3
Halogen merupakan unsur pembentuk +5 ClF5, IF5
garam. Unsur-unsur halogen bersifat +7 IF7, IBr7
elektronegatif dan mudah bereaksi dengan
c. Cara Pembuatan Halogen
unsur elektropositif untuk membentuk
1. Di industri
senyawa garam.
Proses Pembuatan
Wujud dan
Unsur Sumber
Warna Proses Moissan: Elektrolisis campuran
F2
Fluor Gas, kuning muda Fluorspar (CaF2), HF dan KHF2 cair.
(9F) kriolit(Na2AlF6)
Cl2 Proses Downs : Elektrolisis leburan
Klor Gas, hijau Dari air laut dalam NaCl
(17Cl) kekuningan bentuk NaCl, KCl, Proses Gibbs : Elektrolisis larutan
MgCl, CaCl2 NaCl
Proses Deacon : 4HCl + O2 g 2H2O +
Brom Cairan, merah Dari air laut dalam 2Cl2
(35Br) kecokelatan bentuk NaBr, KBr,
Br2 Mengoksidasi ion bromida yang
MgBr terdapat dalam air laut dengan klorin.
Iod Padat, ungu Dari air laut dalam Reaksinya:
(53 I) bentuk NaI, KI, MgI2 Cl2(g) + 2Br−(aq) g 2Cl−(aq) + Br2(l)
I2 Mengoksidasi ion iodida yang
b. Sifat-sifat Unsur Halogen terdapat dalam air laut dengan klorin.
1. Sifat-sifat periodik Reaksinya:
Cl2(g) + 2I−(aq) g I2(aq) + 2Cl−(l)
Dari atas ke bawah Dari atas ke bawah
semakin besar semakin kecil 2. Di laboratorium
• Jari-jari atom • Energi ionisasi • Memanaskan campuran garam
• Berat jenis • Kelektronegatifan
halida dan MnO2 dalam suasana
• Titik didih • Sifat oksidator
• Kereaktifan asam (X = unsur halogen).
Reaksinya:
2. Reaksi pendesakan
2NaX + MnO2 + 3H2SO4 → 2NaHSO4
Unsur halogen yang di atas dapat + MnSO4 + 2H2O + X2
mengoksidasi/mendesak ion halida
• Mereaksikan asam halogen pekat
yang ada di bawahnya:
dengan KMnO4 (X = unsur halogen):
• F2 + KBr → KF + Br
• Br2 + NaCl → 2KMnO4 + 16HX → 2MnX2 + 2KX +
8H2O + 5X2
3. Cl2, Br2, dan I2 dalam air mengalami
reaksi disproporsionasi/autoredoks d. Asam Halogen
Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks 1. Asam halida : HF, HCl, HBr, HI
dimana terdapat satu unsur yang mengalami • Urutan kekuatan asam:
reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. HF < HCl < HBr < HI
Contoh: Artinya, di antara asam halogen,
Cl2 + H2O → HCl + HClO HF asam paling lemah, sedangkan
4. D a p a t m e m b e n t u k s e n y a w a HI asam kuat paling kuat.
interhalogen • Urutan titik didih:
Senyawa interhalogen adalah senyawa HCl < HBr < HI < HF (antarmolekul
antardua unsur halogen HF terdapat ikatan hidrogen
258
sehingga titik didih HF menjadi 4. Kebanyakan dalam bentuk molekul
paling tinggi). diatomik berikatan rangkap dua (O2)
dan sedikit dalam bentuk O3 (ozon).
2. Asam oksihalogen
5. Sangat reaktif. Bereaksi dengan senyawa
Merupakan senyawa asam halogen yang
logam maupun nonlogam membentuk
mengandung unsur oksigen. Cl, Br, I dapat
senyawa oksida.
membentuk senyawa asam oksihalogen,
namun unsur F tidak bisa. Oksida Contoh
Oksida basa Na2O, CaO, Fe2O3
Rumus Biloks X Nama
Oksida asam SO3, N2O5, CO2, P2O5
HXO +1 Asam hipohalit
Oksida amfoter Al2O3, ZnO
HXO2 +3 Asam halit
Oksida indeferen CO, MnO2
HXO3 +5 Asam halat
Peroksida H2O2, Na2O2
HXO4 +7 Asam perhalat Superoksida KO2, RbO2
Contoh:
b. Pembuatan Oksigen
HClO : asam hipoklorit
HBrO2 : asam bromit 1. Di alam → melalui proses fotosintesis
HBrO3 : asam bromat pada tumbuhan, yaitu dengan reaksi:
HIO4 : asam periodat 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2(g)
2. Di laboratorium:
Kekuatan asam oksihalogen:
• Melalui pemanasan oksida logam:
• HXO4> HXO3 > HXO2 > HXO
2Ag2O → 4Ag + O2
• HClO > HBrO > HIO
• Melalui pemanasan H2O2
e. Kegunaan Unsur/Senyawa Halogen
2H2O2(l) → 2H2O(l) + O2(g)
1. CCl2F2 (gas freon) → digunakan sebagai
zat pendingin pada kulkas dan AC. 3. Di industri:
2. (C2F4)n (Teflon) → sebagai bahan pelapis • Elektrolisis air dengan reaksi:
panci tahan panas 2H2O(l) → 2H2(l) + O2(g)
3. NaCl g garam dapur, penyedap masakan. • Destilasi bertingkat udara cair.
4. KCl → digunakan sebagai pupuk bagi c. Penggunaan secara Komersial
tumbuhan. 1. Pengisi tabung udara pernapasan
5. Ca(OCl)2 (kaporit) → desinfektan dan penyelam, antariksawan, penderita
penjernih air. paru-paru/saluran pernapasan.
6. NaBr → digunakan sebagai obat
2. Campuran O 2 dengan gas asetilena
penenang dalam dunia kedokteran.
untuk mengelas logam.
7. PVC (Poly Vinil Klorida) CH 2CHCl →
bahan dasar plastik. 3. Oksigen cair (liquid oxygen = lox) untuk
bahan bakar pesawat ruang angkasa.
C. Oksigen
D. Nitrogen
a. Sifat-sifat
1. Banyak ditemukan dalam wujud gas. a. Sifat-sifat
2. Merupakan gas tak berwarna, tak 1. Merupakan unsur gas terbanyak di at-
berbau, dan tak berasa. mosfer bumi.
3. Tidak dapat terbakar, namun dibutuhkan 2. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
dalam proses pembakaran. berbau.
259
3. Merupakan molekul diatomik yang sa 39
19
K Merah muda Mineral silvit: KCl
ngat stabil dengan ikatan rangkap tiga.
85 Merah
Rb Fosfat trifilit
4. Kurang reaktif. lembayung
133 Merah
5. Bereaksi dengan logam dan nonlogam 55
Cs
lembayung
Fosfat trifilit
pada suhu tinggi : N2 + 3Mg → Mg3N2
N2 + O2 → 2NO Unsur Warna
Sumber
Alkali Tanah Nyala
6. Dapat mempunyai bilangan oksidasi 9
Be - Beril: Be3Al2(SiO3)6
bervariasi dari −3 hingga +5. 4
24
Mg Putih Magnesit: MgCO3
b. Pembuatan Nitrogen dan Senyawanya 12
40
Di industri: penyulingan udara cair 20
Ca Jingga Gips: CaSO4.2H2O
Nitrogen Di laboratorium: pemanasan garam 88
Sr Merah strontianit: SrCO3
(N2) amonium (NH4NO2). 38
Unsur Unsur
Warna Nyala Sumber Ca
Alkali terbanyak
7
Li Merah terang Spodumen Li.Al(SiO3)2 Unsur 226
3 Ra
radioaktif 87
23
11
Na Kuning Garam air laut NaCl
260
Pembuatan Elektrolisis leburan garamnya Rb Untuk membuat sel fotolistrik
• CO32− tidak dapat larut dalam air. Ra Sumber radioaktif bidang kedokteran
• OH− dan F−, semakin ke bawah akan
semakin mudah larut.
• SO42− dan CrO42−, semakin ke bawah
akan semakin sukar larut.
e. Kegunaan
Unsur Kegunaan
261
Bab 10
Kimia Karbon
Karbon
CnH2nO
Keton ║ O
O 2-butanon/etil metil
keton
periode 2. CH3 −
R─C─OH CH2─C─OCH3
Ester/alkil
• Elektron valensi dari karbon = 4 (golongan alkanoat
│
OR’
CnH2nO2 ║
O
1 Metana - -
• Alkana merupakan senyawa karbon yang
2 Etana Etena Etuna
memiliki rantai karbon tunggal.
3 Propana Propena Propuna
• Unsur karbon pada senyawa alkana
4 Butana Butena Butuna
mempunyai 4 ikatan, baik ikatan C–H
5 Pentana Pentena Pentuna
maupun C–C.
6 Heksana Heksena Heksuna
Contoh:
7 Heptana Heptena Heptuna
Metana (n = 1): CH4
8 Oktana Oktena Oktuna
Etana (n = 2): CH3−CH3
9 Nonana Nonena Nonuna
Propana (n = 3): CH3−CH2−CH3
10 Dekana Dekena Dekuna
b. Alkena
Rumus empirisnya 2. Terdapat cabang
CnH2n Contoh:
• Alkena merupakan senyawa karbon yang CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH3 Utama
memiliki rantai karbon rangkap dua. |
• Pada senyawa alkena selalu terdapat minimal CH3 Cabang
satu ikatan rangkap C C. Rantai utama = pentana
• Pada jumlah unsur karbon (C) yang sama Cabang = CH3 – = metil
Letak cabang = C no.2
dengan senyawa alkana, unsur hidrogen pada
Maka, namanya menjadi 2-metil pentana
senyawa alkena jumlahnya lebih sedikit.
• Contoh: 3. Nama-nama cabang
Etena (n = 2): 2HC CH2 CH3– = metil
Propena (n = 3): 2HC CH−CH3 C2H5– = etil
Butena (n = 4): 2HC CH−CH2−CH3 C3H7– = propil
c. Alkuna C4H9– = butil
C5H11– = pentil …..dan seterusnya.
Rumus empirisnya
CnH2n
263
C. Isomer CH3−C≡C−CH3 (2−butuna)
Isomer dengan
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai CH2=CH−CH=CH2 (1,3−butadiena)
rumus molekul sama, namun rumus strukturnya
b. Isomer Ruang
atau rumus ruang/geometrinya berbeda. Karena
itu, isomer dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Isomer geometri/cis-trans g rumus molekul
sama, bentuk geometri beda (cis = sebidang,
a. Isomer Struktur
trans = menyilang).
1. Isomer kerangka g senyawa-senyawa yang Ciri-ciri rumus bangunnya:
mempunyai rumus molekul sama, namun
bentuk rangkanya berbeda. Contoh: a b
CH3-CH2-CH2-CH3 (n-butana) g C4H10 C = C
Dengan c d
CH3 Contoh:
│ a≠ c
CH3 Br
CH3─CH─CH3 (2-metil propana) g C4H10 b≠d
C = C
2. Isomer posisi g senyawa-senyawa yang
Br CH2CH3
mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi
Trans 1,2 dibromo 2 pentena
sama, namun letak gugus fungsinya berbeda.
Contoh: Isomer dengan
CH3−CH2−CH2−OH (1−propanol)
Br Br
Dengan C = C
CH3−CH(OH)−CH3 (2−propanol)
CH3 CH2CH3
3. Isomer gugus fungsi g senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul sama, Cis 1,2 dibromo 2 pentena
namun gugus fungsinya berbeda. 2. Isomer optik g senyawa yang mempunyai
• Alkohol dengan eter (CnH2n+2O) rumus molekul sama, namun sifat optik beda.
CH3−CH2−CH2−OH (1-propanol) Ciri-ciri: ada atom C asimetrik, yaitu atom
Isomer dengan C yang mengikat atom atau gug us yang
CH3−CH2−O−CH3 (metoksi etana) semuanya beda.
• Aldehid dengan keton (CnH2nO) q
CH3−CH2−CHO (propanal)
Isomer dengan p ─ C ─ d p ≠ q ≠ r ≠ s
CH3−CO−CH3 (propanon)
• Asam karboksilat dan ester (CnH2nO2) s
CH3−CH2−COOH (asam propanoat) Isomeri berdasar arah putar bidang cahaya
Isomer dengan terpolarisasi:
• Dekstro (d): memutar ke kanan
CH3−C−OO−CH3 (metil etanoat)
• Levo (l): memutar ke kiri
• Alkena dan sikloalkana (CnH2n)
Contoh:
CH2 =CH−CH3 (propena)
COOH
Isomer dengan
CH2 H─C*─OH (d-asam laktat)
⁄ │ siklopropana
CH2−CH2 CH3
• Alkuna dengan alkadiena (CnH2n-2) Isomer dengan
264
COOH E. Uji Senyawa Karbon
HO─ C*─H (l-asam laktat) a. Uji Ikatan Rangkap
│ 1. Brominasi:
CH3 CH3−CH=CH2 + Br2 → CH3−CHBr−CH2Br
Cokelat tidak berwarna
D. Reaksi Senyawa Karbon 2. Ozonisasi:
O ── O
a. Reaksi Substitusi = Penggantian │ │
Ciri-ciri: tidak ada ikatan rangkap CH3−CH=CH2 + O3 → CH3−CH CH2 + H2
1-propena
• Alkana + halogen g haloalkana + asam halida O
H3C−H + Cl−Cl → CH3Cl + HCl O ── O
│ │
metana klor klorometana asam klorida CH3−CH CH2 + H2 → CH3−CH2−OH + CH3−OH
A. Polimer
Polimer (makromolekul) adalah molekul raksasa dengan rantai sangat panjang yang terbentuk dari
gabungan molekul-molekul sederhana (monomer).
Klasifikasi Jenis Pengertian Contoh
Berdasarkan Alam Terbentuk secara alami dalam tubuh makhluk hidup. Karet alam (isoprena), amilum, protein, selulosa.
sumber Sintetik Hasil sintesis senyawa organik di industri. Teflon, PVC, dakron, nilon
Penggabungan monomer yang mempunyai ikatan
Berdasarkan Adisi PVC, polietena, polipropena, teflon, karet alam
rangkap.
reaksi
pembentukan Kondensasi Penggabungan monomer dan diikuti dengan
Polietilen glikol, protein, dakron, nilon, bakelit.
pelepasan mole-kul kecil, seperti air.
Berdasarkan Homopolimer Monomer penyusunnya sejenis PVC, PVA, karet alam, polietena
jenis
monomer Kopolimer Monomer tidak sejenis Nilon, bakelit, dakron
Berdasarkan Termoplas Jika dipanaskan menjadi lunak, dapat dicetak lagi
PVC, polietena, dan polistirena.
sifat terhadap menjadi bentuk lain.
panas Termoset Bentuk permanen, dipanaskan tidak menjadi lunak. Plastik amino, fenolat, dan bakelit.
Beberapa contoh polimer:
POLIMER MONOMER RANTAI POLIMER SIFAT DAN KEGUNAAN
POLIMER SINTETIK
1. Polimer Adisi
Polivinil Vinil klorida ─ (CH2─CHCl)n─ Keras, kaku, mudah dipotong, sukar terbakar, dipakai untuk pipa
klorida/PVC (plastik) CH2=CHCl paralon dan perabot rumah.
Polivinil asetat/PVA CH2=CHCOOH ─(CH2─CH)n─ Dapat menyerap air jauh lebih banyak dari massanya sendiri.
│ Dipakai untuk bahan popok bayi.
COOH
Polibutadiena/karet 1, 3 butadiena ─(CH2─CH=CH─CH2)n─ Kurang elastis dibandingkan dengan karet alam, dipakai untuk
sintetik CH2=CH─CH=CH2 campuran karet alam atau karet sintetik lainnya.
Neoprena Kloroprena ─(CH2 ─C=CH─CH2)n─ Tahan terhadap panas, minyak, uap, dan nyala api. Digunakan
(karet sintetik) CH2 =C─CH=CH2 │ untuk selang bensin, kemasan barang insulator kawat dan
│ Cl kabel.
Cl
Polipropena (plastik) Propena ─(CH─CH2)n─ Untuk membuat tangki air, badan perahu (boat), dan tali
─CH=CH2 │ plastik.
│ CH3
CH3
Teflon/poli- Tetrafluoroetana ─ (CF2─CF2)n─ Sangat keras, tahan panas, dipakai untuk pengganti logam, seperti
tetrafluoroetana F2C =CF2 pengganti wajan dari besi.
(plastik)
Polistirena (plastik) Stirena ─(CH─CH2)n─ Kenyal, sukar dipotong, bisa terbakar, banyak dipakai untuk
─C─ C=CH2 isolator listrik dan perangkat elektronika.
266
Stirena butadiena 1, 3 butadiena:
rubber/SBR H2C=CH─CH=CH2
Memiliki sifat seperti neoprena. Merupakan karet sintetik yang
(karet sintetik) dengan ─CH2CH=CHCH2CH2CH2─ terbanyak diproduksi. Untuk ban kendaraan.
stirena:
─C─C=CH2
2. Polimer Kondensasi
O O
Asam adipat ║ ║
HOOC(CH2)4COOH ─(C(CH2)4C-N(CH2)6N) Kuat, dapat terbakar, untuk bahan tekstil dan untuk tali penguat
Nilon
Heksametilenadiamin n
─ pada ban.
H2N(CH2)6NH2 │ │
H H
Asam paraftalat O O
Tetoron/dakron/ HOOC COOH ║ ║
Untuk bahan tekstil.
Poliester Etanadiol -O-C C-O-
HOCH2CH2OH CH2CH2-O-
Fenol: OH
OH
Kuat, stabil terhadap panas, kedap air, digunakan untuk lem dan
Bakelit ─( CH2)n─
juga komponen listrik.
Formaldehid CH2O
Polimer Alam
1. Polimer Adisi
Isoprena
Karet alam/ H2C=C─CH=CH2 ─(H2C─C=CH─CH2)n─ Tahan terhadap oksidasi, sinar matahari, nyala api. Digunakan
poliisoprena │ │ untuk selang bensin, kemasan barang, isolator kawat dan kabel
CH3 CH3
2. Polimer Kondensasi
Asam amino
H O H O
O
│ ║ │ ║
║
Protein ─(H2N─C─C─N─C─C─O)n─
NH2─CH─C─OH
│ │ │
│
R H R
R
Glukosa ─ (C6H10O5 ─ C6H10O5)n─
Karbohidrat
C6H12O6
B. Biokimia
a. Karbohidrat
Pengertian dan Sifat Jenis Komposisi Sumber
• Unit terkecil karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis C6H12O6 Gula merah, buah anggur,
Glukosa
lagi. (gugus fungsi: aldehid) madu
Mono- • Berbentuk padat, berwarna putih C6H12O6
Galaktosa Air susu
sakarida • Larut dalam air (gugus fungsi: aldehid)
• Bersifat reduktor (gula reduksi) C6H12O6
• Rasa: manis (fruktosa > glukosa > galaktosa) Fruktosa Semua buah-buahan dan madu
(gugus fungsi: keton)
• Gabungan dua monosakarida Maltosa glukosa + glukosa Kecambah, biji-bijian
• Dapat dihidrolisis menjadi monosakarida
Disa- Laktosa glukosa + galaktosa Air susu
• Berbentuk padat, berwarna putih
karida
• Larut dalam air Sukrosa glukosa + fruktosa Gula pasir/gula tebu
• Tak semanis monosakarida (sukrosa > maltosa > laktosa)
Polimer glukosa dengan
Amilum Biji dan umbi tanaman
• Polimer dari monosakarida (gabungan banyak glukosa) ikatan alfa
Polisa- • Rasanya tawar Polimer glukosa dengan jaringan otot hewan dan
karida • Amilum dan glikogen dapat dihidrolisis menjadi glukosa, Glikogen
ikatan alfa manusia
selulosa tidak bisa Polimer glukosa dengan
Selulosa Serat bagian dalam tumbuhan
ikatan beta
267
b. Asam Amino dan Protein Protein kontraktil Menggerakkan otot Aktin dan miosin
1. Asam amino Katalis reaksi kimia Tripsin dan
Enzim
Asam amino adalah senyawa organik yang dalam tubuh ribonukleasme
mengandung gugus karboksil (─COOH) dan Protein pelindung Melindungi tubuh Imunoglobin,
(antibodi) dari serangan fibrinogen, dan
amina (─NH2). penyakit trombin
NH2─CH─COOH ; R = alkil atau gugus lain 3. Uji Asam Amino dan Protein
│ Reaksi Uji Identifikasi Tanda
Timbul warna
R Uji biuret Ikatan peptida
larutan ungu
Sifat-sifat amino: Uji Asam amino yang
Timbul warna
xantho- mengandung gugus
• Bersifat amfoter (basa atau asam) proteat fenil (cincin benzena)
larutan kuning
269
Nikel (Ni) 2. Biochemical Oxygen Demand (BOD) →
Sumber: batu bara, bahan bakar diesel, dan rokok. banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
Efek: kanker paru-paru mikroorganisme untuk menguraikan zat-zat
c. Kasus-kasus Pencemaran Udara pencemar yang terdapat dalam air. BOD
Kasus Pencemar semakin tinggi maka kualitas air semakin
Efek rumah kaca rendah.
CO2, N2O, CH4, CCl2F2
(green house 3. Air sadah → air yang mengandung kation
(freon)
effect) Ca2+ dan Mg2+. Air sadah menyebabkan air
Kabut fotokimia Oksida nitrogen, tidak dapat berbuih ketika dicampur dengan
(photochemical hidrokarbon, sabun. Hal ini disebabkan karena terjadi
smog) O3(ozon)
reaksi:
Hujan asam SO2, SO3, NO2
Ca2+ + 2C17H35COONa →
Lubang ozon NO, CCl2F2 (freon)
(C17H35COO)2Ca(s) + 2Na+
Kesadahan air ada dua, yaitu:
B. Pencemaran Air
Kesadahan sementara → air mengandung
Sumber Pencemar Efek anion HCO3–.
Menyuburkan ganggang Cara mengatasi:
Pupuk
dan eceng gondok •
Dipanaskan sehingga terjadi reaksi seperti
Limbah
pertanian Pestisida Meracuni ekosistem berikut:
Sampah Berbau dan
pertanian menghalangi aliran air
Ca(HCO3)2→ CaCO3(s) + CO2 + H2O
Sampah
Sukar terdegradasi
• Ditambah CaO atau Ca(OH)2 sehingga terjadi
plastik reaksi sebagai berikut:
Sampah Menimbulkan bau dan
Limbah Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2 → 2CaCO3 + 2H2O
organik sumber kuman
rumah
Sukar terdegradasi dan
tangga Kesadahan tetap → mengand ung anion
Limbah mengandung pospat
detergen yang menyuburkan selain HCO3–, misalnya Cl– dan SO42-.
ganggang Cara mengatasi kesadahan tetap adalah
Menaikkan/
Asam/ basa dengan ditambah Na2CO3 yang menghasilkan
menurunkan pH
Limbah Mengganggu sistem reaksi sebagai berikut:
industri syaraf janin dan bayi
Pb CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3(s) + 2NaCl
(logam Penyakit itay itay byo
Cd
berat)
Hg Penyakit teluk
minamata C. Pencemaran Tanah
Beberapa istilah tentang pencemaran air:
• Penggunaan pupuk atau pestisida yang
1. Dissolved Oxygen (DO)/oksigen terlarut →
berlebihan
jumlah oksigen yang terlarut dalam air.
Semakin banyak oksigen yang terlarut maka • Limbah radioaktif
semakin tinggi harga DO dan semakin bagus • Sampah yang tak bisa diuraikan oleh
kualitas air. mikroba, seperti plastik dan karet
• Zat-zat pencemar udara dapat larut bersama
air hujan dan mencemari tanah.
270
Bab 13
Kimia Lingkungan
suspensi dapat dilihat pada tabel di bawah. Padat Cair Sol Cat, pati dalam air, tinta
Berbagai aliase, intan hitam
Sifat Larutan Koloid Suspensi Padat Padat Sol padat kaca rubi (emas dalam
kaca), batu opal
Ukuran < 1 nm 1—1.000 nm > 1.000 nm
Homoge-
Homogen Homogen Heterogen
nitas
C. Sifat-sifat Koloid
Bentuk Dispersi Dispersi Dispersi pa-
dispersi molekular padatan datan
Sistem koloid memiliki sifat-sifat khas yang
Dapat dia- Dapat dia-
Cara Tidak
mati dengan mati dengan membedakan dengan larutan sejati. Sifat-sifat
penga dapat
matan diamati
mikroskop mikroskop koloid, di antaranya:
ultra biasa
a. Gerak Brown
Dapat disa
Cara Tidak
ring dengan
Dapat disaring • Merupakan gerak zig-zag partikel koloid
pemi dapat dengan kertas
kertas saring karena adanya tumbukan antarpartikel
sahan disaring saring biasa
ultra
koloid.
271
• Semakin kecil ukuran partikel maka gerak b. Koloid Liofob
partikel koloid akan semakin cepat. • Yaitu, koloid yang partikel-partikel
b. Efek Tyndall terdispersinya tidak mampu menarik
• Merupakan peristiwa penghamburan medium pendispersinya.
cahaya oleh partikel-partikel koloid ke • Jika medium pendispersinya berupa air
segala arah. maka koloid liofob disebut koloid hidrofob.
• Contoh efek Tyndall yang terjadi di • Koloid liofob disebut juga sebagai
lingkungan dalam kehidupan sehari- koloid yang tidak suka air karena jika
hari, yaitu: medium pendespersinya air maka
1. Di daerah yang berdebu, cahaya permukaan partikel koloid tidak akan
kendaraan bermotor terlihat mengadsorbsinya.
berhamburan ke segala arah. Perbedaan hidrofil dan hidrofob:
2. Terjadinya penghamburan cahaya Sol Hidrofil Sol Hidrofob
proyektor pada gedung bioskop Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas
karena adanya debu di dalam gedung. Mengadsorbsi medium Tidak mengadsorbsi
3. Warna cahaya sinar matahari yang berupa air medium berupa air
akan terbenam tampak berwarna Visikositas koloid lebih besar
Visikositas hampir sama
daripada mediumnya
merah, hal ini terjadi karena cahaya
Tidak mudah digumpalkan Mudah menggumpal
matahari mengalami difraksi oleh dengan penambahan dengan penambahan
partikel-partikel koloid di atmosfer. elektrolit elektrolit
Bagian permukaan koloid mempunyai Terdiri atas zat organik Zat anorganik
273
Bab 14
Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif merupakan sifat fisik larutan yang • Jika zat terlarut nonvolatil ditambahkan ke
hanya bergantung pada konsentrasi (jumlah dalam pelarut murni maka akan menghalangi
partikel) zat terlarut, dan bukan pada jenisnya. molekul-molekul pelarut untuk menguap,
Sifat-sifat fisik, di antaranya: akibatnya tekanan uap dari larutan menurun.
1. Penurunan tekanan uap Tekanan uap pelarut murni = P°
2. Kenaikan titik didih Tekanan uap larutan = P
3. Penurunan titik beku
Po > P
4. Tekanan osmosis
Selisih dari kedua nilai tersebut dinyatakan
A. Penurunan Tekanan Uap sebagai:
DP = P° – P
• Tekanan uap menunjukkan kecenderungan
DP = xzat . P°
suatu molekul untuk berubah menjadi fase
uap. ”Semakin besar tekanan uap dari suatu (xzat = fraksi mol zat terlarut)
larutan maka semakin mudah molekul dari
Semakin besar xzat terlarut maka semakin
larutan tersebut berubah menjadi fase uap”.
kecil P dan semakin besar DP.
• Setiap molekul dari suatu larutan memiliki
Semakin kecil xzat (atau semakin besar fraksi
titik uap tertentu, dimana setiap molekul dari
pelarut) maka semakin besar P.
zat tersebut berubah menjadi molekul uap.
• Apabila ke dalam suatu larutan murni P = xpel . p° (xpel = fraksi pelarut)
dimasukkan suatu zat terlarut maka titik uap
suatu zat tersebut akan berubah.
• Zat terlarut dibedakan menjadi dua, yaitu: B. Kenaikan Titik Didih
1. Zat terlarut volatil, yaitu zat terlarut • Tekanan uap berkaitan dengan titik didih. Jika
yang mudah menguap. Zat terlarut tekanan uap semakin turun maka molekul
volatil memiliki gaya tarik-menarik sulit untuk menguap, atau dibutuhkan energi
antarmolekulnya lemah sehingga lebih tinggi untuk bisa menguap sehingga titik
mudah menguap. didihnya lebih tinggi.
2. Zat terlarut non-volatil, yaitu zat terlarut Jadi, penurunan tekanan uap menyebabkan
yang tidak mudah menguap. Gaya tarik- kenaikan titik didih.
menarik antarmolekulnya kuat sehingga
Jika titik didih pelarut murni = Tb°, dan
sulit untuk menguap.
titik didih larutan = Tb maka:
274
T b > T b° lama-kelamaan konsentrasi keduanya sama.
Peristiwa ini disebut osmosis.
Selisih antara Tb dan Tb° disebut dengan DTb,
• Untuk menghentikan proses osmosis,
dan nilainya bergantung pada kemolalan zat
dibutuhkan sebuah tekanan, yang disebut
terlarut.
dengan tekanan osmosis. Besarnya tekanan
DTb = Tb – Tb° osmosis bergantung pada temperatur dan
DTb = Kb × m kemolaran larutan.
275
Rumus sifat koligatif pada larutan
elektrolit:
1. Penurunan titik beku (DTf )
DTf = m . Kf . i
DTf = m . Kf . [1 + (n – 1)a]
2. Kenaikan titik didih (DTb)
DTb = m . Kb . i
DTb = m . Kb . [1 + (n – 1)a]
3. Penurunan tekanan uap (DP)
DP = XA . PoA . i
DP = XA . PoA . [1 + (n – 1)a]
4. Tekanan osmotik (p)
p = M.R.T.i
p = M.R.T.[1 + (n – 1)a]
276
FISIKA
277
Bab 1
Besaran dan Satuan
Besaran pokok adalah besaran yang Massa jenis (ρ) kg.m-3 ML-3
278
1. Penjumlahan 2 vektor yang sejajar dan
a
searah
Contoh: b
Diketahui 2 buah vektor a dan b Maka, resultan vektor R digambarkan
mengarah ke kanan. Panjang a adalah sebagai berikut:
4 cm dan b adalah 5 cm. Tentukan
resultan vektor tersebut?
a
Jawab:
b
a
Sedangkan, nilai resultan vektor R
b
dirumuskan dengan:
280
Bab 2
Gerak
v = v x2 + v y2 + vz2 x = a ⋅ tn + b ⋅ t + c
• Kecepatan rata-rata dengan a, b, dan c adalah konstanta, t adalah
variabel waktu, dan n adalah nilai pangkat.
∆r r2 − r1
v = = Maka, kecepatan sesaat pada sumbu X adalah:
∆t t 2 − t1
∆x x −x
vx = = 2 1
∆t t 2 − t1 dx
vx = = a ⋅ n ⋅ t n −1 + b
dt
c. Vektor Percepatan
Sedangkan, percepatan sesaat pada sumbu X:
a = a x i + a y j + a zk
• Nilai percepatan d2 x dv x
ax = = = a ⋅ n ⋅ (n − 1) ⋅ tn − 2
dt 2 dt
a = ax 2 + ay 2 + az 2
281
Keterangan:
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
dx
dibaca “turunan persamaan posisi x Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak
dt
benda mengikuti lintasan lurus dengan
terhadap waktu t”.
KECEPATAN BERUBAH setiap pertambahan
d2 x
dibaca “turunan kedua dari persamaan waktu dan PERCEPATAN TETAP (v = berubah
dt 2
posisi x terhadap waktu t”. dan a = tetap).
Mencari kecepatan dan posisi dari
persamaan percepatan.
Misal: diketahui persamaan percepatan di
Ingat
sumbu x adalah:
Rumus-rumus GLBB:
ax = p ⋅ t + q
1
1. S = v 0 ⋅ t + at 2
dengan p dan q adalah konstanta dan t 2
Gerak lurus beraturan adalah gerak Vty Vt
Rumus jarak:
a. Pada Sumbu X (GLB)
S = v⋅t • Kecepatan sesaat
v tx = v 0x = v 0 ⋅ Cosα
282
• Jarak tempuh sesaat • Ketinggian maksimum yang dicapai
adalah:
x = v 0 ⋅ Cosα ⋅ t
v 02
Keterangan: hmaks =
2⋅g
vtx: kecepatan sesaat pada sumbu X (m/s)
x : jarak tempuh pada sumbu X saat waktu t (m) • Waktu tempuh untuk mencapai
• Pada saat jarak horizontal terjauh: ketinggian maksimum:
Jarak horizontal terjauh adalah: v0
t maks =
v 0 sin2α
2 g
xmaks =
g
284
Bab 3
Hukum Newton, Gaya,
Usaha, dan Energi
A. Hukum Newton Tentang B. Konsep Gaya
Gerak
Gaya adalah kekuatan yang dapat menimbulkan
a. Hukum I Newton perubahan pada benda. Misalnya, perubahan
Hukum I Newton berbunyi: posisi atau perubahan bentuk.
“Jika resultan gaya yang bekerja pada a. Gaya Berat (W)
benda bernilai nol maka benda yang diam Gaya berat adalah gaya yang timbul karena
akan terus diam dan benda yang bergerak GAYA TARIK BUMI terhadap benda.
lurus dengan kecepatan tetap akan tetap Rumus:
bergerak dengan kecepatan tetap.” W = m⋅g
Hukum I Newton dirumuskan dengan:
Keterangan:
W : berat benda (N)
∑F = 0
m : massa benda (kg)
b. Hukum II Newton g : percepatan gravitasi (m/s2)
Hukum II Newton berbunyi:
Arah gaya berat selalu menuju ke pusat
“Percepatan adalah perbandingan antara
bumi (ke bawah). Perhatikan gambar di
resultan gaya yang bekerja pada benda
bawah ini.
dengan massanya.”
Hukum II Newton dirumuskan dengan:
W W
Faksi = –Freaksi N
N
Keterangan: w sin q w cosq
285
Gaya ini tidak memiliki rumus yang pasti, Jadi, besarnya gaya gesek (f) pada benda
disesuaikan dengan gaya yang bekerja pada adalah gaya gesek kinetis, rumusnya:
benda tersebut. f = fk = µk ⋅ N
Besarnya gaya normal adalah:
Gambar (A): Keterangan:
∑ Fy = 0 f : gaya gesek (N)
N – W = 0
fs maks : gaya gesek statis maksimum (N)
N = W = m . g
fk : gaya gesek kinetis (N)
Gambar (B):
µs : koefisien gesekan statis
∑ Fy = 0
N – W . cosθ = 0 µk : koefisien gesekan kinetis
N = W . cosθ N : gaya normal (N)
= m . g . cosθ
c. Gaya Gesek (f) C. Energi
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi akibat
a. Energi Kinetik
PERSENTUHAN antara BENDA dan PERMUKAAN
KASAR. Arah gaya gesek selalu berlawanan Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
dengan kecenderungan gerak benda. oleh benda yang sedang bergerak.
N Rumus:
1
F EEk = m ⋅.vv22
arah gaya k 2
f
W Keterangan:
Pada gambar di atas ketika benda dikenakan Ek : energi kinetik (Joule)
gaya sebesar F maka akan timbul gaya gesek m : massa benda (kg)
sebesar f. Sehingga ada dua keadaan yang v : kecepatan benda (m/s)
terjadi pada benda, yaitu:
b. Energi Potensial Gravitasi
1. Benda TETAP DIAM
Energi potensial gravitasi adalah energi
Benda akan TETAP DIAM, jika gaya F
yang dimiliki benda karena posisinya
yang kita berikan masih KURANG atau
terhadap titik acuan tertentu.
SAMA DENGAN GAYA GESEK STATIS
Rumus:
MAKSIMUMNYA (fs maks).
Ep = m . g . h
F ≤ fs maks
F ≤ µs ⋅ N
Keterangan:
Jadi, besarnya gaya gesek (f) adalah Ep : energi potensial (J)
sama dengan gaya yang yang diberikan g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
pada benda, yaitu F. h : ketinggian benda relatif terhadap acuan (m)
f=F
D. Usaha
2. Benda BERGERAK
F
Benda akan BERGERAK, jika gaya F yang
diberikan bernilai LEBIH BESAR dari gaya
s
GAYA GESEK STATIS MAKSIMUMNYA (fs maks). W= ∑F ⋅ S
F > fs maks
F > µs ⋅ N
286
Keterangan: Rumus:
W : usaha (J)
S : perpindahan benda (m) W = DEk + DEp
Syarat : ∑ F harus segaris dengan S 1
( v 2222−–vV12 )12) + m . g . (h2 – h1)
f . S = 2 m ⋅ (V
h1
kasar
2
h2 v2
287
Bab 4
Momentum, Implus,
danTumbukan
A. Momentum tumbukan kedua benda berpisah.
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku:
Momentum adalah hasil kali antara MASSA 1. Hukum kekekalan ENERGI KINETIK
BENDA yang BERGERAK dan KECEPATAN
GERAKNYA. Momentum termasuk dalam Ek awal = Ek akhir
besaran vektor yang arahnya sama dengan
arah gerak benda. 2. Hukum kekekalan MOMENTUM
Rumus: pawal = p akhir
p = m⋅v
3. Koefisien restitusi (e) bernilai 1
Keterangan:
p : momentum (kg.m/s)
−∆v′ − ( v 2 ′ − v1′ )
m : massa (kg) e= = =1
∆v v 2 − v1
v : kecepatan benda (m/s)
pawal = pakhir
289
Bab 5
Gerak Rotasi
1
Momen inersia pada gerak rotasi adalah I= M ⋅ L2
12
kelembaman benda (kemampuan benda konstanta inersia, k =
1
12
mempertahankan posisinya) pada saat bergerak
melingkar. Nilai momen inersia benda tergantung
pada bentuk benda dan letak porosnya. 4. Batang silinder, poros melalui ujung
a. Momen Inersia pada Benda Titik
1
I= M ⋅ L2
R1 R2 3
1
konstanta inersia, k =
3
M1 M2
Rumus momen inersia pada berbagai benda: 7. Silinder tipis berongga, poros melalui pusat
1. Pelat segi empat tipis, poros di sepanjang sisi b.
1 I = M ⋅ R2
I= M ⋅ a2
3 konstanta inersia, k = 1
konstanta inersia, k =
1
3
8. Bola pejal, poros melalui pusat
2. Pelat segi empat tipis, poros melalui titik pusat
2
I= M ⋅ R2
1 5
I= M ⋅ (a2 + b2 ) 2
12 konstanta inersia, k =
1 5
konstanta inersia, k =
12
290
9. Bola berongga, poros melalui pusat Untuk sistem lebih dari satu gaya, gunakan rumus:
2 ∑ τ = ∑r ⊥ ⋅F
I= M ⋅ R2
3
konstanta inersia, k =
2
3
C. Hukum II Newton pada gerak
rotasi
Jika percepatan anguler bernilai konstan (α =
Keterangan:
konstan) maka berlaku hukum II Newton.
M : massa benda (kg)
L : panjang batang silinder (m)
t=I.α
R : jari-jari dari sumbu putar (m)
c. Momen Inersia pada Batang Silinder yang Pada hukum II Newton berlaku rumus-rumus
Diputar pada Jarak d dari Pusat Massa gerak melingkar berubah beraturan (GMBB).
Keterangan:
t : torsi (N.m)
d
I : momen inersia (kg.m2)
α : percepatan anguler (rad/s)
L
M
Momen gaya adalah ukuran besar kecilnya efek
putar sebuah gaya terhadap suatu benda. a
(m2 − m1 ⋅ sinθ ) ⋅ g
a=
m1 1
m2 m1 + m2 + M
Syarat r ⊥ F atau r ⊥ F seperti pada gambar di licin 2
q
bawah ini.
F
N
M
τc = F ⋅ r f
C
Kasar a
a=
(m2 − µk ⋅ m1 ) ⋅ g
W
r
m2 1
m1 + m2 + M
2
Untuk gaya yang tidak lurus lengan, gunakan
rumus: M M
F a
a=
(m2 − m1 ) ⋅ g
τc = r ⋅ F ⋅ sinθ m1
m1 + m2 + M
m2
C
r
Keterangan: Keterangan:
τc : torsi di titik C (Nm)
a : percepatan sistem (m/s2)
F : gaya (N) m : massa katrol (kg)
r : jarak gaya F dari titik C (m) g : percepatan gravitasi bumi (10 m/s2)
mk : koefisien gesekan kinetis
291
E. Energi kinetik G. Usaha Gerak Rotasi
a. Energi Kinetik Translasi atau Gerak Lurus
W = τ⋅θ
1
EkT = ⋅ m ⋅ v2
2 Keterangan:
W : usaha (J)
b. Energi Kinetik Rotasi
t : momen torsi (N.m)
1 q : sudut yang disapu benda (rad)
EkR = ⋅ I ⋅ ω2
2
H. Momentum Anguler
c. Energi Kinetik Total Benda Menggelinding
Pada BENDA yang bergerak Momentum anguler dirumuskan dengan:
MENGGELINDING, benda tersebut L = I⋅ ω
melakukan gerak TRANSLASI dan ROTASI.
Jadi, energi total yang dimiliki benda Keterangan:
menggelinding adalah energi kinetik L : momentum anguler (kg.m2/s)
translasi dan energi kinetik rotasi. I : inersia benda (kg.m2)
w : kecepatan anguler (rad/s)
Rotasi
Translasi
I. Hukum kekekalan momentum
Menggelinding anguler
Ek total = EkT + EkR
Lawal = Lakhir
1
Ek total = ⋅ m ⋅ v 2 (1 + k ) I1 ⋅ ω1 + I2 ⋅ ω2 = I1 ⋅ ω1′ + I2 ⋅ ω2 ′
2
Keterangan: Keterangan:
I : momen inersia I1 : momen inersia benda 1
w : kecepatan sudut (rad/s) I2 : momen inersia benda 2
m : massa benda (kg) w' : kecepatan anguler setelah tumbukan
k : konstanta inersia
J. Kekekalan Momentum
F. Benda Menggelinding Anguler untuk benda yang
Menuruni atau Menaiki Berputar dengan Mengubah
Bidang Miring Jari-jari
2
R
h h ω′ = ⋅ ω
v Kasar Kasar R′
v
Keterangan:
2⋅g⋅h w' : kecepatan sudut akhir (rad/s)
v=
k +1 R : jari-jari akhir
Keterangan:
k : konstanta inersia
292
Bab 6
Fluida
Fluida adalah semua zat yang dapat mengalir. 1 N/m2 = 1 pascal (Pa)
Contohnya: zat cair (air, minyak) dan gas. 1 N = 105 dyne
Dalam bab ini akan dipelajari tentang fluida 1 atm = 105 Pa
statis dan fluida dinamis. 1 atm = 76 cmHg
c. Tekanan Hidrostatis
A. Fluida Statis Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
Fluida statis adalah zat yang berada dalam dialami benda saat di dalam fluida karena
keadaan diam (tidak bergerak). adanya gaya gravitasi.
Rumus:
a. Massa Jenis
Massa jenis adalah ukuran kerapatan suatu
benda. Semakin besar massa jenis benda
h
maka benda tersebut semakin rapat.
Ph = ρ ⋅ g ⋅ h
Rumus:
m
ρ= Keterangan:
V
Ph : tekanan hidrostatis (Pa)
Keterangan:
ρ :massa jenis fluida (kg/m3)
ρ : massa jenis benda (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (10 m/s2)
m : massa benda (kg)
h : kedalaman benda dari permukaan
V : volume (m3)
fluida (m)
293
A1 : luas permukaan bidang 1 (m2)
A2 : luas permukaan bidang 2 (m2)
d1 : diameter permukaan bidang 1
Ingat
d2 : diameter permukaan bidang 2
294
Keterangan: Keterangan:
ρb : massa jenis benda (kg/m3) FA : gaya angkat/Archimedes (N)
Vtc : volume benda yang tercelup (m3) Wf : berat semu benda (N)
Vb : volume benda total (m3) Wu : berat benda di udara (N)
W : berat benda (N)
B. Tegangan Permukaan Zat
2. Melayang
• Massa jenis benda sama dengan massa
Cair
jenis zat cair (r benda = r zat cair). Tegangan permukaan zat cair adalah
• Berat benda sama dengan gaya ke atas kecenderungan zat cair untuk meregang
(Wbenda= FA). (menjadi tegang) sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
FA = W Tegangan permukaan ini yang
Vf mengakibatkan serangga tertentu, seperti
ρb = ρf
Vb FA nyamuk atau laba-laba dapat berjalan
W
di atas air dan jarum atau silet dapat
Keterangan:
mengapung di permukaan air.
ρb: massa jenis benda (kg/m3)
V : volume benda (m3) F
γ=
Vb : volume benda total (m3) d
W : berat benda (N)
Jika permukaan benda yang bersentuhan
3. Tenggelam ada pada 2 sisinya, seperti kawat atau jarum
Ciri-ciri benda tenggelam, yaitu: maka d = 2L,
• Massa jenis benda lebih besar Keterangan:
dibandingkan dengan massa jenis zat L : panjang kawat atau jarum(m)
cair (r benda > r zat cair). F : gaya yang bekerja pada permukaan
zat cair (N)
• Berat benda lebih besar daripada gaya
ke atas (W benda > FA). a. Kapilaritas
• Kapilaritas adalah peristiwa naik
FA
W = FA + N
N turunnya fluida yang berada di dalam
pipa kapiler (pipa dengan diameter yang
Keterangan: sangat kecil).
N : gaya normal (N)
W
• KOHESI adalah gaya tarik-menarik
antarmolekul SEJENIS.
Penerapan hukum Archimedes antara lain
• ADHESI adalah gaya tarik-menarik
adalah kapal laut, kapal selam, galangan
antarmolekul TAK SEJENIS.
kapal, jembatan fonton, galangan kapal,
balon udara, dan hydrometer.
Berat Semu/Berat Benda di Dalam Fluida
Ingat
Berat semu benda di dalam fluida adalah
selisih antara berat benda di udara dengan Untuk mengingat dengan
gaya angkat yang terjadi pada benda. mudah:
Ko = Sejenis
A = TIDAK sejenis
Wf = Wu − FA
295
Jika sebuah kelereng dicelupkan ke dalam
fluida kental maka terdapat gaya apung (FA)
dan gaya stokes (Fs) yang melawan gaya
beratnya (W).
Air Raksa
c. Kecepatan Terminal
Penjelasan pada gambar di atas, yaitu:
Kecepatan terminal adalah kecepatan
• Air memiliki gaya adesif lebih besar daripada maksimum tetap yang dapat dimiliki oleh
gaya kohesifnya. Akibatnya, permukaan air suatu benda yang berada pada fluida kental.
akan naik jika berada pada pipa kapiler.
Jika bendanya adalah sebuah bola pejal
• Berbeda dengan air, raksa memiliki gaya
maka kecepatan terminalnya dirumuskan:
kohesif lebih besar daripada gaya adesifnya.
Akibatnya, permukaan raksa akan turun jika
2 r2 ⋅ g
berada pada pipa kapiler. vT =
9 η
( ρb − ρf )
Ketinggian/kedalaman fluida pada pipa
kapiler dirumuskan: Keterangan:
vT : kecepatan terminal (m/s)
2 . γ . cos θ r : jari-jari bola (m)
h=
ρf . g . r h : koefisien viskositas (kg/ms)
rb : massa jenis benda (kg/m3)
Keterangan: rf : massa jenis fluida (kg/m3)
h : ketinggian fluida pada pipa kapiler (m)
g : tegangan permukaan (N/m) C. Fluida Dinamis
q : sudut kontak
ρf : massa jenis fluida (kg/m3) Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir
g : percepatan gravitasi (10 m/s2) (bergerak).
r : jari-jari pipa kapiler (m) a. Debit Fluida (Laju Alir)
b. Gaya Gesekan Fluida (Gaya Stokes) Debit fluida adalah volume fluida yang
Gaya stokes adalah gaya gesekan pada fluida mengalir setiap detik. Debit fluida
akibat kekentalan zat tersebut. Semakin dirumuskan:
kental fluida maka semakin besar gaya V
Q= = A⋅v
stokes yang dihasilkan. t
Rumus: Keterangan:
Q : debit fluida (m3/s)
Fs = 6p . r . h . v
V : volume fluida (m3)
t : selang waktu (s)
Keterangan:
A : luas permukaan (m2)
Fs : gaya stokes/gaya gesek fluida (N)
r : jari-jari (m) v : kecepatan fluida (m/s)
h : viskositas fluida (N.s/m2) b. Persamaan Kontinuitas
v : kecepatan fluida (m/s)
v1 v2
A1 A2
296
Jika dianggap tidak terdapat gesekan pada Penerapan Persamaan Bernaulli
pipa maka debit fluida yang mengalir pada 1. Pada Tabung Bocor
pipa akan tetap. Jika sebuah tabung yang berlubang berisi air
maka kecepatan air keluar dari tabung dan
Q1 = Q2 = Q3 = ..... = konstan
jarak jatuhnya dari kaki tabung adalah:
A1 v1 = A2 v2 = A3 v3 = .... = konstan
x = 2 h1 .h2
c. Asas Bernoulli
Asas Bernoulli menyatakan bahwa: h1 v = 2.g.h1
v
“Pada pipa mendatar, tekanan fluida paling
h2
besar terdapat pada bagian yang kelajuan
alirannya paling kecil. Sebaliknya, tekanan
x
fluida paling kecil terdapat pada bagian
yang kelajuan alirannya paling besar.” Keterangan:
g : percepatan gravitasi (m/s2)
h1 : jarak lubang dari permukaan air (m)
v1 v2
P1 P2
h2 : jarak lubang dari dasar bejana (m)
2. Venturimeter
Menurut asas Bernoulli, kecepatan fluida Venturimeter adalah alat untuk mengukur
pada penampang 1 lebih kecil daripada kecepatan gerak fluida cair.
kecepatan fluida pada penampang 2 (v1 < Dengan alat venturimeter maka dapat dengan
v2) maka tekanan penampang 1 lebih besar mudah kita ketahui perbedaan tekanan antara
daripada tekanan penampang 2 (P1 > P2). pipa penampang 1 dan 2, yaitu:
d. Persamaan Bernoulli
h
v2
v1
v2
P2
v1 h2
P1
P1 − P2 = ρ ⋅ g ⋅ h atau
h1 1
(
P1 − P2 = ρ ⋅ v 22 − v12
2
)
297
3. Sayap pesawat terbang Rumus GAYA ANGKAT PESAWAT adalah:
P1
1
v1 F2 − F1 = ρ ( v12 − v 22 ) .A
2
v2
P2
Jadi, agar pesawat dapat terangkat, gaya
KECEPATAN ALIRAN udara DI ATAS sayap (v1) angkat pesawat harus lebih besar daripada
LEBIH BESAR DARIPADA kecepatan aliran berat pesawat (F2 – F1 > mg).
udara DI BAWAH sayap (v 2). Akibatnya, Keterangan:
TEKANAN udara DI BAWAH sayap (P2) LEBIH P2 – P1 : perbedaan tekanan (N/m2)
BESAR DARIPADA tekanan udara DI ATAS r : massa jenis udara(kg/m3)
sayap (P1).
v12 – v22 : perbedaan kecepatan fluida(m/s)
Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya
angkat pesawat sebesar:
F2 – F1 = (P2 – P1).A
298
Bab 7
Suhu dan Kalor
Fahrenheit
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya
Reamur
Celsius
suatu benda. Untuk mengukur besarnya suhu
Kelvin
digunakan alat yang dinamakan termometer.
a. Konversi Satuan Termometer C R F K
X Y Titik beku
TXba TYba 0o 0o 32o 273
C R F − 32 K − 273
= = =
100 80 180 100
TX TY c. Pemuaian
Pemuaian adalah peristiwa BERTAMBAHNYA
PANJANG, LUAS, atau VOLUME suatu
BENDA sebagai akibat dari SUHUnya NAIK.
TX − TXbb T −T 1. Pemuaian Panjang
= Y Ybb
TXba − TXbb TYba − TYbb
Dl = lo . a . DT
Keterangan: It–Io = Io . a . (Tt–To)
TX : suhu tertentu pada termometer X
TX bb: suhu batas bawah/terendah pada Keterangan:
termometer X Dl : pertambahan panjang (meter)
TX ba: suhu batas atas/tertinggi pada termometer lo : panjang mula-mula (meter)
X lt : panjang akhir (meter)
TY : suhu tertentu pada termometer Y a : koefisien muai panjang (/°C)
Ty bb: suhu batas bawah/terendah pada DT : perubahan suhu (oC)
termometer Y To : suhu awal (°C)
Ty b : suhu batas atas/tertinggi pada Tt : suhu akhir (°C)
termometer Y
2. Pemuaian Luas
b. Konversi Satuan Celsius, Reamur,
Fahrenheit, dan Kelvin DA = Ao . b . DT
At–Ao = Ao . b . (Tt–To)
299
Keterangan: cair = 1 kal/gr˚C)
DA : pertambahan luas (m2) ΔT : perubahan suhu, yaitu suhu tinggi dikurangi
A0 : luas mula-mula (m2) suhu rendah (T2 – T1) (˚C)
At : luas akhir (m2)
b. Kalor untuk Mengubah Wujud Zat
β : koefisien muai luas (/oC) (β = 2.α)
Wujud suatu zat dapat berupa padat, cair,
3. Pemuaian Volume dan gas. Wujud zat dapat berubah dari pa-
dat menjadi cair, cair menjadi gas, atau pa-
DV = Vo . g . DT
dat menjadi gas apabila zat menyerap kalor,
Vt–Vo = Vo . g . (Tt–To)
dan sebaliknya.
Keterangan: 1. Kalor Uap (Mendidih)
∆V : pertambahan volume (m3) Penguapan adalah peristiwa perubahan
V0 : volume mula-mula (m3) wujud zat dari fase cair menjadi fase gas.
Vt : volume akhir (m3) Contoh: pemanasan pada air secara terus-
g : koefisien muai volume (/°C) (g = 3. a) menerus membuat air menguap menjadi
uap air (gas).
Rumus:
Ingat Q = m . U
Keterangan:
a = koefisien muai panjang
Q : energi kalor (J atau kal)
b = 2a
m : massa benda (kg atau g)
g = 3a
U : kalor didih atau kalor uap (J/kg)
f
Keterangan:
Q : kalor (Joule atau kalori) d e Quap
100
m : massa benda (kg atau gr) QU
b c Q
c : kalor jenis (J/kg˚C atau kal/gr˚C) 0 air
QL
Kalor jenis air (cair = 4.200 J/kg˚C atau Qes
Q(kalori)
a Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
300
• Proses a—b (SUHU es NAIK dari a ke b) perpindahan kalor dari benda bersuhu tinggi
Qes = m . ces . DTes ke benda bersuhu rendah sehingga kedua
Qes = m . ces . (b – a) benda akan memiliki suhu akhir yang sama.
Pernyataan tersebut sesuai dengan asas
• Proses b—c (PERUBAHAN WUJUD es
Black.
menjadi air)
• Asas Black dikemukakan oleh seorang
Q=m.L fisikawan Skotlandia bernama Joseph Black.
• Proses c—d (SUHU air NAIK dari c ke d) Asas ini berbunyi:
“Jika terdapat dua zat atau lebih saling
Qair = m . cair . DTair
berhubungan satu sama lain maka zat yang
Qair = m . cair . (d – c)
bersuhu tinggi akan mengalirkan kalor
• Proses d—e (PERUBAHAN WUJUD air kepada zat yang bersuhu lebih rendah hingga
menjadi uap air) tercipta kesetimbangan suhu.”
301
b. Konveksi Contoh: Pancaran panas matahari sampai
ke bumi.
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui
zat perantara dengan disertai perpindahan
zat perantaranya. P = e . A . σ . T4
Contoh: Proses pemanasan air.
Keterangan:
P = h . A . ∆T P : laju energi kalor radiasi (Watt)
e : emisivitas radiasi (e = 1 untuk benda
hitam sempurna)
Keterangan:
A : luas permukaan benda (m2)
P : daya (watt)
h : konveksivitas termal (W/m2 °C) σ : tetapan Stefan-Boltzman (5,67.10-8 W/
m2.K)
A : luas permukaan benda (m2)
T : suhu (Kelvin)
∆T : perubahan suhu (T2–T1) (°C)
c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa
melalui zat perantara.
302
Bab 8
Teori Kinetik Gas dan
Termodinamika
A. Teori Kinetik Gas 4. Tumbukan yang terjadi antarmolekul dan
tumbukan molekul dengan dinding bersifat
Teori kinetik adalah suatu konsep yang elastis sempurna.
menyatakan bahwa materi tersusun atas atom-
Persamaan umum gas ideal adalah:
atom yang terus-menerus bergerak. Teori kinetik
dalam bab ini dibatasi pada materi berwujud gas.
P ⋅ V = n ⋅R ⋅ T
a. Rumus Mol P ⋅ V = N⋅k ⋅T
303
1. Pada gas monoatomik (He, Ne, Ar, ...): f. Kecepatan rms
Dalam teori kinetik gas, dikenal istilah vrms
3
Ek = kT (root mean square), yaitu akar dari rata-rata
2
kuadrat kecepatan.
2. Pada gas diatomik (O2, N2, H2, …): Kecepatan vrms bergantung pada variabel
• Suhu rendah (gerak translasi) suhu. Jadi, selama suhu sistem tidak
berubah (proses isotermis) maka tidak
3 terjadi perubahan vrms. Semakin besar suhu
Ek = kT
2 sistem maka kecepatan gerak partikel gas
juga meningkat, begitu pula sebaliknya.
• Suhu sedang (gerak translasi dan
Kecepatan vrms dirumuskan dengan:
rotasi)
5 v rms 3 ⋅k ⋅T 3 ⋅R ⋅ T
Ek = kT = m0
=
2 Mr
3 V1 V2
U = NkT =
2 T1 T2
304
Rumus proses isokhorik adalah: ΔU dapat bernilai nol (0), jika terjadi proses
isotermis dan siklus reversibel.
P1 P2 Perubahan energi dalam gas monoatomik
=
T1 T2
dirumuskan dengan:
3
4. Adiabatik (Qin = 0, Qout = 0) ∆U = ⋅ n ⋅ R ⋅ (T2 − T1 )
2
Adiabatik adalah proses termodinamika
pada saat TIDAK ADA KALOR yang MASUK d. Usaha
atau KELUAR sistem. Usaha dapat dihasilkan dalam suatu sistem
Grafik dan rumus proses adiabatik adalah: gas apabila volume gas bertambah.
P Usaha dinyatakan dengan rumus:
P 1
P1 ⋅ V1γ = P2 ⋅ V2γ
P 2
γ =
CP
CV ∫
W = P ⋅ dV
V
V1 V2
Usaha (W) dapat bernilai positif, jika sistem
Keterangan: melakukan usaha (sistem mengembang)
P : tekanan (Pascal) atau dikatakan sebagai proses ekspansi
V : volume (m3) (volume sistem bertambah).
T : suhu (Kelvin) Usaha bernilai negatif, jika sistem dilakukan
g : konstanta Laplace usaha dari lingkungan atau dikatakan
sebagai proses kompresi (volume sistem
b. Hukum I Termodinamika
berkurang). Jika usaha bernilai nol, artinya
Hukum I termodinamika dirumuskan
sistem sedang mengalami proses isokhorik
dengan:
(volume konstan).
Q = ∆U + W Usaha juga dapat dicari dengan mencari luas
daerah di dalam grafik P – V.
Jika sistem menyerap kalor maka Q bernilai
Rumus usaha yang lainnya adalah:
positif, sedangkan jika sistem melepas kalor,
1. Pada proses isobarik
Q bernilai negatif.
Keterangan: W = P ⋅ ( V2 − V1 ) = n ⋅ R ⋅ (T2 − T1 )
Q : jumlah kalor (J)
ΔU : perubahan energi dalam (J) 2. Pada proses isotermis
W : kerja atau usaha (J)
V2
W = n ⋅ R ⋅ T ⋅ ln
c. Perubahan Energi Dalam V1
Perubahan energi dalam adalah SELISIH
3. Pada proses adiabatik
dari ENERGI DALAM AKHIR dengan ENERGI
DALAM AWAL. 1
W=
γ −1
(P1 ⋅ V1 − P2 ⋅ V2 )
ΔU bernilai positif, artinya suhu sistem naik
atau energi dalam meningkat. ΔU bernilai
negatif, artinya suhu sistem turun atau e. Hukum II Termodinamika
energi dalam menurun. Hukum II Termodinamika dapat dinyatakan
dengan:
305
1. Kalor yang mengalir secara spontan dari Proses a – b : proses isotermis (kalor masuk)
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu Proses b – c : ekspansi adiabatik
rendah dan tidak dapat mengalir secara Proses c – d : proses isotermis (kalor keluar)
spontan dalam arah kebalikannya. Proses d – a : kompresi adiabatik
2. Total entropi jagad raya tidak berubah
ketika terjadi proses reversibel dan akan g. Mesin Pendingin
bertambah jika terjadi proses ireversibel. Mesin pendingin adalah mesin yang
3. Tidak mungkin membuat sebuah mesin menyerap panas dari reservoir suhu
kalor yang bekerja dalam suatu siklus rendah (Q2) dan membuang panas tersebut
semata-mata menyerap kalor dari sebuah ke reservoir suhu tinggi (Q1) dengan
reservoir dan mengubah seluruhnya menggunakan usaha (W) yang berasal dari
menjadi usaha luar. lingkungan/luar sistem.
Kinerja mesin pendingin pada siklus Carnot
f. Mesin Kalor dirumuskan dengan:
Mesin kalor adalah mesin yang bekerja
Q2 T
dengan cara menyerap panas dari reservoir k = = 2
W T1 − T2
suhu tinggi (Q1) untuk menghasilkan usaha
(W) dan membuang energi panas sisanya ke W = Q1 − Q2
reservoir suhu rendah (Q2).
Keterangan:
Mesin kalor memiliki efisiensi nyata yang
k : kinerja mesin pendingin
dirumuskan dengan:
η : efisiensi mesin kalor
W W : usaha yang dihasilkan (J)
η= W = Q1 − Q2
Q1 Q1 : kalor pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 : kalor pada reservoir suhu rendah (J)
Jika mesin kalor mengikuti siklus Carnot/ T1 : suhu tinggi (Kelvin)
mesin kalor ideal maka grafiknya adalah: T2 : suhu rendah (Kelvin)
P (N/m2)
a
Q1
b T1
W
d
T2
c
Q2
V (m3)
W T
= = 1− 2
Q1 T1
W = Q1 − Q2
306
Bab 9
Optik dan Alat-Alat Optik
Optika geometri adalah ilmu fisika yang mempe Keterangan:
lajari tentang sifat-sifat cahaya pada pemantulan M : perbesaran linier cermin/lensa
dan pembiasan. h : tinggi benda (m)
Pemantulan terjadi pada cermin dan pembiasan h’ : tinggi bayangan (m)
terjadi pada benda bening, contohnya lensa.
a. Rumus Fokus Cermin/Lensa
Ingat
1 1 1 • Menurut jenisnya:
= +
f s s′ CERMIN
Keterangan: 1. Cekung: cermin POSITIF (+)
f : jarak fokus lensa/cermin (m) 2. Cembung: cermin NEGATIF (−)
s : jarak benda ke lensa/cermin (m) LENSA
s’ : jarak bayangan ke lensa/cermin (m) 1. Cekung: lensa NEGATIF (−)
2. Cembung: lensa POSITF (+)
Catatan:
• Tanda f dan R:
• s bertanda POSITIF (+) jika BENDA terletak
1. POSITIF (+) untuk CERMIN CEKUNG
DI DEPAN CERMIN/LENSA (BENDA NYATA).
dan LENSA CEMBUNG.
• s bertanda NEGATIF (−) jika BENDA terletak 2. NEGATIF (−) untuk CERMIN CEMBUNG
DI BELAKANG CERMIN/LENSA (BENDA dan LENSA CEKUNG
MAYA).
Menentukan sifat bayangan pada cermin
• s’ bertanda POSITIF (+) jika BAYANGAN
sama dengan menentukan sifat bayangan
terletak DI DEPAN CERMIN (BAYANGAN
pada lensa.
NYATA).
1. RBenda + RBayangan = 5
• s’ bertanda POSITIF (+) jika BAYANGAN
terletak DI BELAKANG LENSA (BAYANGAN 2. RBayangan = I a t a u I V
NYATA). bayangan: maya
• s’ bertanda NEGATIF (−) jika BAYANGAN dan tegak
terletak DI BELAKANG CERMIN (BAYANGAN RBayangan = I I a t a u I I I
MAYA). bayangan: nyata
• s’ bertanda NEGATIF (−) jika BAYANGAN dan terbalik
terletak DI DEPAN LENSA (BAYANGAN 3. RBayangan > RBenda DIPERBESAR
MAYA). 4. RBayangan < Rbenda DIPERKECIL
b. Rumus Perbesaran Linier pada Cermin/
Lensa c. Pembiasan
h′ −s′ Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah
M= =
h s
cahaya karena cahaya melewati dua medium
307
yang berbeda kerapatan optiknya, n2 : indeks bias medium 2
seperti udara dan air. Dengan syarat n1 > n2
Contoh: Jika kita memasukkan pensil
ke dalam gelas berisi air maka pensil 2. Pembiasan pada prisma
akan terlihat seperti patah/bengkok.
b
Terdapat dua macam pembiasan cahaya, yaitu:
1. Cahaya datang dari medium RENGGANG δ
i1 r2
(udara) menuju ke medium RAPAT (air) r1 i 2
308
• Rumus sudut dispersi prisma R : jari-jari kelengkungan
Sudut dispersi adalah sudut yang h’ : tinggi bayangan
dibentuk antara selisih sudut deviasi h : tinggi benda
sinar ungu dengan sudut deviasi sinar
merah. 4. Rumus jarak fokus lensa pada suatu medium
Jika suatu lensa tipis diletakkan di suatu
medium tertentu, contohnya udara atau
δm
δu
air maka rumus fokusnya adalah:
Merah
1 nL 1 1
Q
= − 1 ⋅ +
Ungu f nm 1 R R 2
Rumus: Keterangan:
f : jarak fokus lensa
δu = (n – 1).b
u nL : indeks bias lensa
δm = (nm – 1).b
nm : indeks bias medium
Q = δu − δm
R1 : jari-jari kelengkungan 1 (m)
= (nu – nm).b
R2 : jari-jari kelengkungan 2 (m)
Keterangan:
δu : sudut deviasi sinar ungu
5. Kekuatan lensa
δm : sudut deviasi sinar merah
Kekuatan lensa diukur dengan satuan dioptri.
nm : indeks bias sinar merah
Rumus:
nu : indeks bias sinar ungu
Q : sudut dispersi 1
P = , jika f dalam satuan meter
f
311
Panjang tabung (jarak antara lensa objektif
dan lensa okuler) adalah: Ingat
dmaks = fob + sok
Tabel Bayangan Akhir pada Alat Optik
2. Mata berakomodasi minimum Bayangan Akhir
No. Alat Optik
Saat mata berakomodasi minimum maka yang Dibentuk
Maya, terbalik,
Panjang tabung (jarak antara lensa objektif 3. Mikroskop
diperbesar
dan lensa okuler) adalah:
Teropong Maya, terbalik,
4.
dmaks = fob + fok bintang diperbesar
Keterangan:
Mα : perbesaran anguler
β : sudut diameter yang dibentuk
antara objek dengan teropong
α : sudut diameter yang dibentuk
antara objek dengan mata telanjang
312
Bab 10
Optik Fisis
A. Interferensi DS = m . l
d . sin q = m . l
a. Interferensi Celah Ganda (Young) d⋅
P
= m . l
L
Interferensi adalah PERPADUAN antara
DUA GELOMBANG CAHAYA yang DATANG
2. Interferensi minimum
pada suatu tempat SECARA BERSAMAAN.
Interferensi minimum atau interferensi
Interferensi terjadi akibat perbedaan
saling melemahkan terjadi saat pola gelap
lintasan gelombang cahaya dengan syarat
tampak pada layar maka beda lintasan
kedua gelombang cahaya tersebut koheren
cahayanya dirumuskan:
(beda fase tetap).
1
DS = (2m − 1) ⋅ λ
2
1
d . sin q = (2m − 1) ⋅ λ
p
2
Gelombang d
cahaya P 1
d⋅ = (2m − 1) ⋅ λ
L 2
Keterangan:
celah layar
L
DS : selisih jarak sumber ke titik
Jika hasil perpaduan kedua gelombang m : orde: 1, 2, 3, 4….
tersebut saling MENGUATKAN maka terjadi l : panjang gelombang sumber cahaya
POLA TERANG. p : jarak pola terang/gelap ke terang
pusat
Jika hasil perpaduan gelombang tersebut
L : jarak celah ke layar (m)
saling MELEMAHKAN maka terjadi POLA
d : lebar celah (m)
GELAP.
Rumus umum interferensi: b. Interferensi Selaput Tipis
1. Interferensi maksimum Inteferensi dapat terjadi pada lapisan tipis.
Interferensi maksimum atau interferensi Hal ini disebabkan adanya beda lintasan
saling menguatkan terjadi saat pola antara cahaya yang terpantul dari atas
terang tampak pada layar maka beda selaput tipis, yaitu S1 dengan cahaya yang
lintasan cahayanya dirumuskan dengan: terpantul dari bawah selaput tipis, yaitu S2 .
313
P • Interferensi minimum (terlihat gelap)
S1 Saat terlihat pola gelap maka beda
n1 S2
lintasan DS dirumuskan dengan:
n2 r selaput tipis
n3
DS = 2 . n2 . d . cosr = m . l
1. Selaput tipis menutupi bidang tembus
Keterangan:
cahaya (lensa)
n1 : indeks bias 1 (udara, n =1)
Apabila cahaya tipis digunakan untuk
n2 : indeks bias 2 (selaput tipis)
menutupi lensa maka berlaku syarat:
n3 : indeks bias 3 (udara, n =1)
n1 < n2 < n3
Keterangan:
n1 : indeks bias 1 (biasanya, indeks Rumus difraksi
bias udara, n =1) Jika sudut lenturan kurang dari 15o (q < 150)
n2 : indeks bias 2 (selaput tipis) maka berlaku rumus:
n3 : indeks bias 3 (bidang tembus P
d . sin q = d ⋅
cahaya/lensa) L
d : tebal selaput tipis
Keterangan:
r : sudut bias
P : jarak terang atau gelap
m : orde, (1, 2, 3, 4,...)
L : jarak celah ke layar (m)
l : panjang gelombang cahaya
d : lebar celah (m)
2. Selaput tipis berada di udara
q : sudut difraksi
Jika selaput tipis berada di udara maka
indeks bias n1 = n3 = 1. • Difraksi Celah Tunggal Pola Terang
• I nterferensi maksimum (terlihat Pada difraksi celah tung gal yang
terang) menghasilkan pola terang maka berlaku
Saat terlihat pola terang maka beda rumus:
lintasan DS dirumuskan dengan:
d ⋅ sin θ = ( m + 1
)λ
2
1
DS = 2 . n2 . d . cosr = (2m − 1) ⋅ λ
2
314
• Difraksi Celah Tunggal Pola Gelap Keterangan:
Pada difraksi celah tunggal yang meng- d : jarak antar-atom pada kristal padat
hasilkan pola gelap maka berlaku rumus:
d . sin q = m . l
C. Polarisasi
c. Difraksi Bragg I0
315
Rumus yang berlaku adalah: I : intensitas cahaya sebelum melewati
polarisator.
I' = I cos2a a : sudut yang dibentuk antara dua
polarisator
Dari rumus ini dapat diturunkan menjadi: I0 : intensitas awal.
1 I1 : intensitas cahaya setelah melewati
I2 = I1cos2a1 = .I0 .cos2 α1
2 polarisator 1 (I1 = ½ I0).
I3 = I2.cos2a2 I2 : intensitas cahaya setelah melewati
polarisator 2.
I3 : intensitas cahaya setelah melewati
Keterangan:
polarisator 3.
I' : intensitas cahaya setelah melewati
polarisator
316
Bab 11
Getaran dan Gelombang
Keterangan:
• Modulus Young/ Modulus Elastisitas
F : gaya pemulih (N)
Modulus Young adalah perbandingan
k : konstanta pegas (N/m)
antara tegangan dengan regangan.
y : simpangan (m)
Modulus Young menunjukkan tingkat
2. Usaha pada Pegas elastisitas bahan.
Pegas melakukan usaha yang sebanding Modulus Young dirumuskan dengan:
dengan besarnya konstanta pegas, gaya
σ F ⋅L
pemulih, dan simpangannya. E= =
ε A ⋅ ∆L
Usaha pegas dirumuskan dengan:
• Konstanta Pegas
1 1
W = k ⋅ y2 = F ⋅ y Konstanta pegas menunjukkan kekuatan
2 2
pegas. Semakin besar nilai konstanta
317
pegas maka semakin sulit untuk menarik • Susunan seri pegas
atau menekan pegas tersebut. Jika PEGAS DIRANGKAI SERI maka
Rumus konstanta pegas hubungannya GAYA yang dialami masing-masing
dengan modulus Young adalah: PEGAS adalah SAMA DENGAN GAYA
TARIKNYA, tetapi SIMPANGANNYA
E⋅A
k= BERBEDA.
L
Rumus yang berlaku:
Keterangan:
σ : tegangan yang terjadi pada bahan 1
= 1 + 1 + ....
(N/m2) ks k1 k 2
ε : regangan bahan F = F1 = F2 = ….
A : luas penampang bahan (m2) Dx = Dx1 + Dx2 + .....
DL: pertambahan panjang (m)
L : panjang bahan awal (m) • Susunan paralel pegas
E : modulus Young/elastisitas bahan Jika PEGAS DIRANGKAI PARAREL
(N/m2) maka SIMPANGAN masing-masing
k : konstanta/tetapan pegas (N/m) pegas adalah SAMA, tetapi GAYA yang
dialaminya BERBEDA.
4. Periode dan Frekuensi Pegas
k2
Periode adalah waktu yang dibutuhkan k1
m
untuk melakukan satu kali getaran.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang
terjadi pada saat satu detik. k1 k2
318
Rumus periode dan frekuensi bandul adalah: d. Persamaan Energi Gerak Harmonik
L 1. Energi Total Gerak Harmonik
T = 2π ⋅
g Pada benda yang bergerak harmonik
1 g memiliki energi total yang dirumuskan
f =
2π L dengan:
Keterangan:
T : periode bandul (s) 1
Em = k ⋅ A2
2
F : frekuensi bandul (Hz)
Em = Ek + Ep
L : panjang tali bandul (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
2. Energi Kinetik Gerak Harmonik
Energi kinetik benda bergerak harmonik
c. Persamaan Gerak Harmonik
adalah:
1. Persamaan Simpangan
Besarnya SIMPANGAN TERGANTUNG pada 1
Ek = m ⋅ v2
2
AMPLITUDO dan SUDUT simpangannya.
1
Persamaan simpangan adalah: =
2
(
k A 2 − y2 )
y = A ⋅ Sinωt ymaks = A 3. Energi Potensial Gerak Harmonik
2. Persamaan Kecepatan Energi potensial benda saat bergerak
harmonik dirumuskan dengan:
Kecepatan benda bergerak harmonik
adalah turunan pertama dari persamaan 1
Ep = k ⋅ y 2
simpangan benda dan dirumuskan dengan: 2
Keterangan:
v = A ⋅ ω ⋅ Cosωt vmaks = A ⋅ ω Em: energi mekanik (energi total) (J)
Ek : energi kinetik (J)
3. Persamaan Percepatan
Ep: energi potensial (J)
Persamaan percepatan adalah turunan
A : amplitudo (m)
pertama dari persamaan kecepatan dan
y : simpangan dari titik keseimbangan (m)
dirumuskan dengan:
k : konstanta pegas (N/m)
a = A ⋅ ω2 ⋅ Sinωt amaks = A ⋅ ω2
B. Gelombang
4. Fase Getaran
Gelombang adalah getaran yang merambat. Panjang
Rumus fase getaran adalah:
gelombang dirumuskan dengan:
t
ϕ= = f ⋅t v
T λ = T⋅v =
f
Keterangan:
y : simpangan a. Gelombang Berjalan
v : kecepatan getar Gelombang berjalan adalah gelombang
a : percepatan yang memiliki AMPLITUDO TETAP di setiap
A : amplitudo titiknya. Contoh: gelombang yang merambat
t : waktu pada tali yang sangat panjang.
ϕ : fase
319
1. Persamaan Simpangan ikatan longgar, kemudian digetarkan maka
Persamaan simpangan pada gelombang terjadi gelombang diam ujung bebas.
berjalan dirumuskan dengan: • Persamaan simpangan
Pe rs a m a a n s i m p a n ga n u n t u k
y = A ⋅ Sin2π ± t ± x gelombang stasioner ujung bebas
T λ adalah:
y = A.sin ( ± ωt ± kx )
y = 2A . coskx . sinwt
L
Keterangan: y = 2A
2A.⋅ coskx
Coskx .⋅ Sin
sinwω⋅t −
v
l : panjang gelombang
k : bilangan gelombang (BUKAN Keterangan:
konstanta pegas), k = 2π L : panjang tali (m)
λ
Catatan: v : cepat rambat gelombang (m/s)
+wt artinya simpangan pertama ke atas. w : frekuensi sudut (rad/s)
–wt artinya simpangan pertama ke bawah. 2π
k : bilangan gelombang, k =
λ
+kx artinya arah rambat ke sumbu X negatif
–kx artinya arah rambat ke sumbu X positif • Jarak perut dari tiang
Perut (amplitudo terbesar). Untuk
2. Fase dan Beda Fase Gelombang mencari jarak perut gelombang
Fase dan beda fase untuk gelombang stasioner ujung bebas dari tiang,
berjalan dirumuskan dengan: gunakan persamaan:
t x 1
j = T − λ x = ( 2n ) ⋅ λ
4
∆x
Dj = λ
Keterangan:
x : jarak perut
Keterangan: n : 0, 1, 2, 3, ....
j : fase gelombang l : panjang gelombang
Dj : beda fase gelombang
Dx : jarak antara dua titik pada gelombang • Jarak simpul dari tiang
Simpul (amplitudo nol). Untuk
3. Sudut Fase Gelombang mencari jarak simpul gelombang
Rumus sudut fase untuk gelombang stasioner ujung bebas dari tiang,
berjalan adalah: gunakan persamaan berikut:
t x 1
θ = 2π − x = ( 2n + 1) λ
T λ 4
b. Gelombang Stasioner
Keterangan:
Gelombang stasioner atau GELOMBANG DIAM x : jarak simpul
adalah gelombang yang AMPLITUDONYA n : 0, 1, 2, 3, ....
BERUBAH di setiap titik. λ : panjang gelombang
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas/Ikatan 2. Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Longgar
Jika sebuah tali diikat pada tiang dengan
Jika sebuah tali diikat pada tiang dengan
320
ikatan kuat, kemudian digetarkan maka Keterangan:
dapat diamati terjadinya gelombang diam I : intensitas bunyi (W/m2)
ujung terikat. P : daya bunyi (watt)
• Persamaan simpangan A : luas penampang (m2)
Pe rs a m a a n s i m p a n ga n u n t u k R : jarak dari sumber bunyi (m)
gelombang stasioner ujung terikat b. Energi Gelombang
adalah: Energi gelombang tergantung pada variabel
y = 2A ⋅ sinkx ⋅ cos ω ⋅ t frekuensi dan amplitudonya. Energi
L
y = 2A ⋅ Sinkx ⋅ Cosω ⋅ t − gelombang dirumuskan dengan:
v
2 2 2
E = 2 ⋅ m ⋅ π ⋅ f ⋅ Am
• Jarak perut dari tiang
Perut (amplitudo terbesar). Untuk Keterangan:
mencari jarak perut gelombang E : energi gelombang (J)
stasioner ujung terikat dari tiang, f : frekuensi (Hz)
gunakan persamaan berukut: Am : amplitudo (m)
1 m : massa (kg)
x = ( 2n + 1) ⋅ λ
4 c. Taraf Intensitas Bunyi
Keterangan: Taraf intensitas bunyi adalah tingkat
x : jarak perut dari tiang kebisingan sumber bunyi yang didengar oleh
n : 0, 1, 2, 3, .... pengamat pada jarak tertentu.
λ : panjang gelombang
I
TI = 10log
• Jarak simpul dari tiang Io
Simpul (amplitudo nol). Untuk Keterangan:
mencari jarak simpul gelombang TI : taraf intensitas bunyi (dB)
stasioner ujung bebas dari tiang, I : intensitas bunyi yang akan diukur taraf
gunakan persamaan berikut: intensitasnya (W/m2)
I0 : intensitas ambang batas pendengaran
x = ( 2n ) ⋅
1
λ (10
12 w
m2 )
4
Ingat: 1 bel (B) = 10 desibel (dB)
Keterangan:
d. Efek Doppler
x : jarak simpul dari tiang
n : 0, 1, 2, 3, .... Gejala perubahan frekuensi yang diterima
λ : Panjang gelombang
pendengar dibandingkan dengan frekuensi
sumbernya akibat gerak relatif pendengar dan
sumber. Efek Doppler di rumuskan dengan:
C. Bunyi
v ± vp
fp = fs
v ± vs
Bunyi termasuk gelombang longitudinal dan ge
lombang mekanik. Catatan:
1. Kecepatan pengamat (vp) akan bernilai:
a. Intensitas Bunyi
• 0, apabila PENDENGAR DIAM
Intensitas bunyi yang terdengar pada jarak R • + (positif), apabila PENDENGAR
dari sumber bunyi dirumuskan dengan: MENDEKATI SUMBER
P P • – (negatif), apabila PENDENGAR
I= =
A 4πR2 MENJAUHI SUMBER
321
2. Kecepatan sumber bunyi (vs) akan bernilai: Keterangan:
• 0, apabila SUMBER bunyi DIAM L : panjang pipa organa
• + (positif), apabila SUMBER bunyi l : panjang gelombang
MENJAUHI PENDENGAR f0 : frekuensi nada dasar
• – (negatif), apabila SUMBER bunyi f1 : frekuensi nada atas 1
MENDEKATI PENDENGAR
Jumlah Simpul dan Perut
Keterangan: Gelombang yang dihasilkan pada pipa
v : kecepatan bunyi di udara (340 m/s) organa terbuka akan menghasilkan simpul
vp : kecepatan pendengar (m/s) dan perut gelombang yang memiliki
vs : kecepatan sumber bunyi (m/s) hubungan sebagai berikut:
fp : frekuensi yang didengar oleh pendengar
(Hz) ∑ perut = ∑ simpul + 1
fs : frekuensi yang dihasilkan sumber bunyi (Hz)
e. Pelayangan
Pelayangan adalah peristiwa penguatan
atau pelemahan bunyi yang terjadi secara
2. Pipa Organa Tertutup
bergantian akibat perpaduan dua gelombang
Pipa organa tertutup merupakan pipa yang
bunyi yang berbeda sedikit.
salah satu ujungnya tertutup.
fply = f1 − f2
Hubungan antara Lp (panjang pipa organa
tertutup) dan λ (panjang gelombang)
Keterangan: dapat dirumuskan sebagai berikut:
fply : frekuensi pelayangan (Hz) 1 1 3 5
Lp = ( 2n + 1) λn = λ 0 = λ1 = λ 2 =....
f1 : frekuensi sumber yang lebih tinggi (Hz) 4 4 4 4
f2 : frekuensi sumber yang lebih rendah (Hz) Dengan n adalah orde yang bernilai:
• 0, jika terjadi nada dasar
f. Pipa Organa • 1, jika terjadi nada atas 1
1. Pipa Organa Terbuka • 2, jika terjadi nada atas 2, dan seterusnya
Pipa organa terbuka merupakan sebuah Sedangkan, perbandingan frekuensinya
pipa yang terbuka di kedua ujungnya. adalah perbandingan bilangan ganjil, yaitu:
Hubungan antara Lb (panjang pipa organa
terbuka) dan l (panjang gelombang) bisa f0 : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 3 : 5 : 7 : .....
dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah Simpul dan Perut
1 1 3
Lb = ( n + 1) λn = λ 0 = λ1 = λ 2 = .... Gelombang yang dihasilkan pada pipa
2 2 2
organa tertutup akan menghasilkan simpul
Dengan n adalah orde yang bernilai: dan perut gelombang yang memiliki
• 0, jika terjadi nada dasar hubungan sebagai berikut:
• 1, jika terjadi nada atas 1
• 2, jika terjadi nada atas 2, dan seterusnya ∑ perut = ∑ simpul
Sedangkan, perbandingan frekuensinya
adalah perbandingan bilangan asli, yaitu:
f0 : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 2 : 3 : 4 : .....
322
g. Dawai m : massa dawai (kg)
Dawai adalah senar yang dapat dipetik/ digetarkan. L : panjang dawai (m)
Pada dawai hubungan antara panjang Jangan lupa juga rumus hubungan antara
gelombang ( λ ) dengan panjang dawai (L) frekuensi (f), cepat rambat gelombang (v),
sama seperti pipa organa terbuka, yaitu: dan panjang gelombang ( λ ), yaitu:
1 1 3
LD = ( n + 1) λn = λ 0 = λ1 = λ 2 =.... v
2 2 2 f=
λ
Dengan n adalah orde yang bernilai:
2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi
• 0, jika terjadi nada dasar
• Cepat rambat bunyi pada gas
• 1, jika terjadi nada atas 1
Pada gas, cepat rambat bunyi
• 2, jika terjadi nada atas 2, dan seterusnya
bergantung pada variabel suhu
Jumlah Simpul dan Perut
dan massa molekul relatif gas.
Gelombang yang dihasilkan pada dawai akan
Cepat rambat gas berbanding
menghasilkan simpul dan perut gelombang
lurus dengan akar suhu dan
yang memiliki hubungan sebagai berikut:
berbanding terbalik dengan akar
∑ simpul = ∑ perut + 1 massa molekul relatif.
γ ⋅R ⋅ T
v=
Mr
Keterangan:
h. Cepat Rambat Gelombang γ : konstanta Laplace
1. Cepat Rambat Gelombang Transversal R : konstanta gas universal = 8,3 J/mol K
dalam Dawai T : suhu (K)
Hukum Melde merupakan hukum yang Mr : massa molekul relatif gas
mengh ub ungkan antara cepat rambat
bunyi pada dawai, tegangan dawai, massa, • Cepat rambat bunyi pada benda
dan panjang dawai. padat
Dari hukum Melde, dapat diambil Pada benda padat, cepat rambat
kesimpulan bahwa cepat rambat bunyi bunyi terg antung pada variabel
berbanding lurus dengan akar tegangan modulus elastisitas dan massa jenis.
dawai dan panjang dawai serta berbanding Cepat rambat bunyi pada benda
terbalik dengan akar massa dawai. padat berbanding lurus dengan akar
F m modulus elastisitas dan berbanding
v = , karena µ = maka terbalik dengan akar massa jenisnya.
µ L
v = F ⋅ L E
m v=
ρ
Keterangan:
Keterangan:
v : cepat rambat bunyi pada dawai
E : modulus elastisitas (N/m2)
(m/s)
ρ : massa jenis bahan (kg/m3)
F : tegangan dawai/senar/tali (N)
µ : rapat massa tali/dawai (kg/m)
323
Bab 12
Listrik
gaya TARIK-MENARIK. k ⋅q F A
EA = 2
r
• Jika dua partikel bermuatan listrik SEJENIS r
Keterangan: k ⋅q
V=
r
F : gaya elektrostatis (N)
k : konstanta (9.109 N m2/C2) Jika terdapat beberapa muatan titik persa
r : jarak antara dua muatan (m) maannya menjadi:
q
V =k ∑r
324
e. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik adalah usaha yang C = K ⋅ ε0 ⋅
A
d
diperlukan untuk memindahkan muatan
listrik dari jarak jauh tak hingga ke suatu Keterangan:
titik. C : kapasitas kapasitor (farad)
Energi potensial listrik yang dimiliki oleh dua A : luas keping ( m2)
buah muatan q1 dan q2 yang terpaut jarak d : jarak antara dua keping (m)
sebesar r dirumuskan dengan: C0 : kapasitas kapasitor di ruang vakum/udara
(farad)
k ⋅ q1 ⋅ q2 ε0 : permitivitas listrik vakum (8,85 x 10-12)
Ep =
r K : konstanta dielektrik
Sedangkan, hubungan antara potensial Sedangkan, muatan listrik yang disimpan di
listrik dan energi potensial listrik adalah: dalam kapasitor adalah:
Q = C⋅V
Ep = q ⋅ V
Energi yang tersimpan di dalam kapasitor,
yaitu:
f. Usaha Listrik
Apabila sebuah muatan q akan dipindahkan 1 1 1 Q2
W= C ⋅ V2 = Q ⋅ V =
2 2 2 C
dari suatu titik berpotensial V1 ke titik
berpotensial V2 maka diperlukan usaha Keterangan:
sebesar selisih energi potensial pada kedua Q : muatan yang tersimpan (C)
titik dirumuskan: V : potensial listrik (V)
W : energi yang tersimpan (J)
W = ∆Ep = q∆V = q ( V2 − V1 )
b. Rangkaian Kapasitor
1. Rangkaian Kapasitor Seri
B. Kapasitor Keping Sejajar Jika KAPASITOR dirangkai secara SERI maka
MUATAN yang tersimpan pada masing-
Kapasitor adalah komponen listrik yang fungsinya masing kapasitor BERNILAI SAMA.
untuk menyimpan muatan listrik.
C1 C2 C3
Kapasitor terdiri atas dua penghantar dan disekat A B
V1 V2 V3
1. Arus Listrik
VAB
Arus listrik adalah gerakan atau aliran
muatan listrik. Gerakan atau aliran muatan
Rs = R1 + R2 + R3
terjadi pada bahan yang disebut konduktor
IAB = I1 = I2 = I3
(bahan penghantar arus listrik, contoh:
VAB = V1 + V2 + V3
besi, tembaga, dan lain-lain).
Arah arus listrik sesuai dengan arah aliran Keterangan:
muatan positif, atau berlawanan arah Rs : hambatan seri (W)
dengan arah aliran muatan negatif. IAB : kuat arus total (A)
2. Kuat Arus Listrik VAB : beda potensial listrik total (V)
Kuat arus listrik adalah besar muatan yang
2. Rangakaian Resistor Paralel
mengalir pada suatu konduktor tiap satuan
Pada RESISTOR yang dirangkai PARAREL
waktu.
maka TEGANGAN LISTRIK yang dimiliki
Rumus kuat arus listrik adalah:
oleh masing-masing resistor adalah SAMA.
q
I= R1
t
I1
V1
b. Hambatan pada Konduktor Listrik I2
R2
A B
Pada konduktor listrik maka akan memiliki IAB V2
nilai hambatan sebesar: I3 R3
L
R= ρ
A V3
R′ = R0 (1 + α ⋅ ∆T )
VAB
Keterangan: 1 1 1 1
RP
= R + R + R
R : hambatan konduktor (ohm = W)
1 2 3
B
Keterangan:
Jika perkalian antara hambatan yang
berhadapan sama maka beda potensial
∑ ε : GGL total loop (V)
r : hambatan dalam (W)
AB adalah nol.
f. Energi dan Daya Listrik
d. Hukum Ohm
Daya listrik dirumuskan dengan:
Pada hukum ohm dapat diketahui bahwa
tegangan listrik (V) berbanding lurus dengan
V2 2
kuat arus (I) dan hambatan (R). Hukum ohm P = V ⋅I = = I ⋅R
R
dirumuskan dengan:
Sedangkan, energi listrik adalah daya listrik
V V dikali waktu.
V = I ⋅ R atau I = atau R =
R I W =P⋅t
Keterangan:
e. Hukum Kirchoff
P : daya listrik (watt)
1. Hukum I Kirchoff
W : energi listrik (joule)
Hukum I Kirchoff berbunyi:
t : waktu (sekon)
“JUMLAH kuat ARUS listrik yang MASUK ke
suatu titik cabang SAMA DENGAN jumlah
kuat arus yang KELUAR dari titik cabang.”
D. Listrik Arus AC
(Bolak-Balik)
∑I masuk = ∑I keluar
Listrik arus AC (bolak-balik) dihasilkan oleh
sumber tegangan arus bolak-balik, contohnya
Contoh: adalah generator AC.
I2
I1
a. Persamaan Tegangan Listrik Arus Bolak-Balik
I3
Pada arus AC, berlaku persamaan tegangan
sebagai berikut:
Maka dari hukum I Kirchoff berlaku:
V( t ) = Vm ⋅ Sinωt
I1 = I2 + I3 V
Vef = 2
m
2. Hukum II Kirchoff
b Persamaan Kuat Arus Listrik AC
Hukum II Kirchoff berbunyi:
Pada arus AC, berlaku persamaan kuat arus
“Di dalam sebuah rangkaian tertutup,
sebagai berikut:
JUMLAH aljabar GAYA GERAK LISTRIK
( ∑ ε ) DENGAN PENURUNAN TEGANGAN I( t ) = Im ⋅ Sinωt
( ∑I ⋅ R ) SAMA DENGAN NOL.” Im
Ief =
2
∑ ε + ∑I ⋅ R = 0
327
Keterangan:
Z = R2 + ( XL − XC )
2
V(t) : persamaan tegangan menurut waktu (V)
I(t) : persamaan arus menurut waktu (A)
VR 2 + ( VL − VC )
2
Im : arus maksimum (A) Vef =
Vm : tegangan maksimum (V)
Keterangan:
ω : frekuensi sudut (rad/s)
Z : impedansi (W)
Ief : arus efektif (A)
Vef : tegangan efektif (V) 2. Daya Efektif
R L C 3. Frekuensi Resonansi
Ketika besarnya REAKTANSI INDUKTIF (XL)
VR VL VC
SAMA DENGAN REAKTANSI KAPASITIF
(XC) maka terjadi RESONANSI, dimana
frekuensi resonansinya dir umuskan
dengan:
XL = ω ⋅ L VR = Ief ⋅ R
1
XC = VL = Ief ⋅ XL 1
ω⋅C 1
f= .
ω = 2π ⋅ f VC = Ief ⋅ XC 2π LC
Keterangan: Keterangan:
XL : reaktansi induktif (W) L : induktansi (H)
XC : reaktansi kapasitasif (W) C : kapasitas kapasitor ( F)
f : frekuensi (Hz)
L : induktansi (H)
C : kapasitas kapasitor ( F)
VR : tegangan pada resistor (V)
VL : tegangan pada induktor (V)
VC : tegangan pada kapasitor (V)
Z
(XL –XC)
R
R
Cosϕ =
XC Z
328
Bab 13
Magnet
x r
a
O
I
P
µ0 .i.N
B B0 =
2a
a
µ0 .i k.i Sedangkan, besarnya medan magnet di titik
Bp = =
2π.a a P adalah:
329
• JARI TELUNJUK menunjukkan ARAH
Bo = µ0 . i . n
L MEDAN MAGNET (B).
• JARI TENGAH menunjukkan ARAH GAYA
Sedangkan besarnya medan magnet DI
LORENTZ (F)
UJUNG SOLENOIDA adalah:
• i-B-F SALING TEGAK LURUS.
µ0 .i.N
Bo =
2.L i
B
Keterangan:
N : jumlah lilitan solenoida
F
L : panjang solenoida (m)
Keterangan:
B. Gaya Lorentz i : arah kuat arus
B : arah medan magnet
Gaya Lorentz atau Gaya Magnet adalah gaya yang
F : arah gaya Lorentz
terjadi akibat interaksi antara medan magnet
dan arus listrik atau muatan yang bergerak. Gaya c. Gaya Interaksi Antara Dua Kawat Sejajar
Lorentz ini dapat terjadi pada: Berarus Listrik
1. Kawat lurus berarus listrik di dalam medan Jika kedua kawat berarus listrik ARAH
magnetik. ARUSNYA SEARAH maka akan muncul GAYA
2. Dua kawat sejajar berarus listrik. interaksi TARIK-MENARIK.
3. Muatan yang bergerak di dalam medan magnet. Sebaliknya, jika ARAH ARUSNYA
a. Gaya Lorentz pada Kawat Lurus Berarus BERLAWANAN ARAH maka akan muncul
Listrik GAYA interaksi TOLAK-MENOLAK.
I
F12
B
q F21 F12 F21
i1 i2 i1 i2
330
d. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak f. Lintasan Partikel Bermuatan di dalam
di dalam Medan Magnet Medan Magnet
v v +
B (masuk)
F
B +
q
F
v
F
q v
+
Jika muatan q bergerak dengan kecepatan v
Jika muatan positif q bergerak di dalam
membentuk sudut terhadap medan magnet
medan magnet B maka muatan tersebut
B maka akan muncul gaya Lorentz dengan per-
akan membuat lintasan berupa lingkaran
samaan:
dengan jari-jari R.
F = B.q.v.sin q Akibat lintasan melingkar ini maka gaya Lo-
rentz yang terjadi akan berperan sebagai
Keterangan: gaya sentripetal, jika dibuat persamaan akan
F : gaya Lorentz (N) menjadi:
q : muatan listrik ( C) F = Fsp
v : kecepatan gerak muatan q (m/s) m ⋅ v2
q ⋅ v ⋅ B = = m ⋅ ω2 ⋅ R
q : sudut yang dibentuk antara v dan B R
F
B (medan magnet)
θ
Keterangan:
v : arah kecepatan muatan positif
B : arah medan magnet
F : arah gaya Lorentz
A (luas bidang)
331
v : kecepatan gerak kawat (m/s)
φ = B ⋅ A ⋅ Cosθ
R : hambatan (ohm)
Keterangan:
I : kuat arus pada loop (A)
f : fluks magnetik (Weber)
B : kuat medan magnet (Tesla) d. GGL Induksi karena Perubahan Sudut
A : luasan yang ditembus garis gaya (m2) Antara Medan Magnet dan Garis Normal
q : sudut antara B dengan garis normal
Pada generator, GGL induksi yang dihasilkan
b. Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi pada outpunya dirumuskan dengan:
GGL induksi terjadi karena perubahan jumlah ε = N ⋅ B ⋅ A ⋅ ω ⋅ Sinθ
garis-garis gaya magnet yang menembus εmaks
= N ⋅ B ⋅ A ⋅ ω
suatu kawat loop. GGL induksi dirumuskan:
GGL induksi diri dirumuskan dengan:
−N ⋅ dφ −N ⋅ ∆φ ∆I
ε= = ε = −L
dt ∆t ∆t
Keterangan: Sedangkan, koefisien induksi diri dirumus-
e : GGL induksi (V) kan dengan:
N : jumlah lilitan kumparan
dφ N⋅φ
: turunan f terhadap waktu t L=
dt I
Df : perubahan fluks magnetik (Wb)
Besarnya energi yang tersimpan di dalam
∆t : selisih waktu (sekon)
induktor/kumparan tersebut adalah:
1 2
c. GGL Induksi karena Perubahan Luasan W= L ⋅I
2
B′
C B Keterangan:
L : koefisien induksi diri (H)
R V ∆I : perubahan kuat arus dalam induktor (A)
∆t : perubahan waktu (sekon)
A′
D A
W : energi yang tersimpan (joule)
Jika sebuah loop kawat ABCD ditembus
oleh medan magnet B secara tegak lurus e. Transformator (Trafo)
dan salah satu sisinya digeser sehingga • Transformator adalah sebuah alat yang
terjadi perubahan luasan loop kawat yang terdiri atas susunan lempeng-lempeng
ditembus maka akan terjadi GGL induksi besi yang dililit oleh dua kumparan, yaitu
yang dirumuskan: kumparan primer (input) dan kumparan
sekunder (output), dan inti besi lunak.
∆A
ε = −N ⋅ B ε =B⋅⋅v
∆t
Inti besi
Sehingga terjadi arus listrik pada loop
ABCD karena terdapat hambatan R yang
ke rangkaian
Sumber
dirumuskan: biasa
tegangan
ε bolak-balik
I=
R
Keterangan:
∆A : perubahan luasan (m2) kumparan primer kumparan sekunder
333
Bab 14
Gravitasi
A. Gaya Gravitasi
M M
g = G⋅ g' = G ⋅
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara R2 (R + h )
2
R
Energi potensial dari suatu benda bermassa m
yang berjarak r dari pusat planet yang bermassa
M dirumuskan dengan:
334 Fisika SMA/MA
M⋅m Luas kedua juring yang diarsir adalah sama.
Ep = −G ⋅
r Berdasarkan hukum ini maka dapat diketahui
bahwa pada saat berevolusi, planet akan
Tanda negatif artinya untuk memindahkan benda
bergerak lebih cepat ketika dekat dengan
bermassa m dari pusat massa planet ke titik yang
matahari, sebaliknya gerakan planet semakin
berjarak r diperlukan usaha atau energi.
lambat ketika jauh.
E. Hukum-hukum Keppler c. Hukum III Keppler
“Perbandingan kuadrat periode terhadap
a. Hukum I Keppler
pangkat tiga dari jari-jari rata-rata orbit
“SEMUA PLANET BERGERAK pada lintasan planet adalah sama untuk semua planet”.
elips MENGITARI MATAHARI dengan
matahari berada di salah satu fokus elips.” T1
2
R1
3
=
T R2
2
b. Hukum II Keppler
“SUATU GARIS KHAYAL yang Keterangan:
menghubungkan MATAHARI dengan T1 & T2: periode revolusi planet 1 dan 2
PLANET menyapu LUAS JURING YANG SAMA R1 & R2: jarak planet 1 dan 2 dengan matahari
dalam SELANG WAKTU YANG SAMA.“ Hukum ini menjelaskan bahwa SEMAKIN
Perhatikan ilustrasi dari hukum II Keppler DEKAT PLANET DARI MATAHARI maka
berikut! PERIODE REVOLUSINYA SEMAKIN CEPAT.
planet
Contohnya adalah periode revolusi
merkurius lebih cepat daripada bumi dan
revolusi bumi lebih cepat daripada yupiter.
matahari
A. Gelombang Elektromagnetik 2. c = λ ⋅ f
P c ⋅ Bm2 Em2
a. Sifat-sifat Gelombang Elektromagnetik 3. S = = =
A 2 ⋅ µo 2 ⋅ c ⋅ µo
1. Merupakan PERPADUAN antara MEDAN
LISTRIK dan MEDAN MAGNET yang arah
d. Aturan Tangan E-B-c
perambatannya SALING TEGAK LURUS.
Untuk menentukan arah medan listrik (E),
2. Merupakan gelombang transversal.
medan magnet (B), dan arah rambatan
3. T I DA K P E R LU M E D I U M U N T U K
gelombang (c) maka kita gunakan aturan
MERAMBAT.
tangan kanan E-B-c seperti di bawah ini:
4. Dapat mengalami interferensi, difraksi,
polarisasi, pemantulan, dan pembiasan. E
336
Bm : amplitudo medan magnet (Tesla) Q : energi kalor radiasi (J)
c : kecepatan cahaya (3.108 m/s) t : waktu (s)
f : frekuensi (Hz) e : emisivitas radiasi (e = 1 untuk benda
λ : panjang gelombang (m) hitam sempurna) emisivitas adalah
kemampuan benda untuk memancarkan
e. Pencampuran Warna Cahaya
energi (gelombang elektromagnetik)
Warna cahaya dapat kita bagi menjadi tiga, A : luas permukaan benda. (m2)
yaitu WARNA PRIMER, SEKUNDER, dan σ : konstanta Stefan–Boltzman (5,67. 10-8
KOMPLEMENTER. W/m2.K4)
1. Warna primer (dasar) T : suhu benda (K)
• Hijau
• Biru Laju Perpindahan Kalor Radiasi
• Merah Jika suatu benda bersuhu T1 memancarkan
2. Warna sekunder (pencampuran dua panas ke ruangan yang bersuhu T2 maka
warna primer) terjadi perpindahan kalor radiasi yang
• Hijau + Biru = Sian besarnya adalah:
• Biru + Merah = Magenta
Q
• Merah + Hijau = Kuning P=
t
(
= e ⋅ A ⋅ σ ⋅ T14 − T24 )
3. Komplementer (pencampuran tiga warna
Keterangan:
primer)
T1 : suhu tinggi (K)
• Sian (hijau + biru) + Merah = Putih
T2 : suhu rendah (K)
• Magenta (biru + merah) + Hijau =
Putih
b. Hukum Pergeseran Wien:
• Kuning (merah + hijau) + Biru = Putih
“Jika suhu suatu benda yang memancar-
Hijau
kan cahaya semakin tinggi maka panjang
gelombang untuk intensitas maksimum
λmaks semakin kecil.”
Kuning Sian
Intensitas radiasi (W/m2)
Putih 15 λmaks 1
T1 = 6.000 K
Merah Magenta Biru
10
λmaks 2 T2 = 5.000 K
5 λmaks 3 T3 = 4.000 K
B. Radiasi Benda Hitam
a. Daya Radiasi Kalor 0
337
Keterangan:
λmaks : panjang gelombang pada E=h⋅f
Elektron
intensitas maksimum (m) Cahaya
T : suhu (Kelvin) Ek
C : konstanta Wien W0
Plat Logam
338
Compton meneliti bahwa ketika foton 2. Panjang gelombang de Broglie elektron
dengan panjang gelombang λ menumbuk yang dipercepat dengan beda potensial V
suatu elektron yang diam, ternyata Jika pada suatu tabung sinar katoda,
elektron bergerak dengan energi kinetik sebuah elektron diam dipercepat dengan
Ek dan foton terhambur dengan panjang beda potensial tertentu maka elektron
gelombang λ’ dengan membentuk sudut akan bergerak dengan panjang gelombang
q terhadap arah gerak semula. de Broglie dengan rumus:
Panjang gelombang foton yang terhambur
dapat dituliskan dengan persamaan: h
λ=
2 ⋅ qe ⋅ V ⋅ me
h
λ′ − λ =
me ⋅ c
(1 − cos θ )
Keterangan:
Keterangan: h : konstanta Planck (6,63 x 10-34 Js)
λ′ : panjang gelombang foton yang λ : panjang gelombang de Broglie elektron
terhambur (m) (m)
λ : panjang gelombang foton qe : muatan elektron (1,6 x 10-19 C)
datang (m) me : massa elektron (9,1. 10-31 kg)
θ : sudut hamburan V : beda potensial (V)
339
b. Relativitas Panjang (Kontraksi Lorentz) v : kecepatan benda
Jika benda bergerak dengan kecepatan v f. Relativitas Energi
mendekati kecepatan cahaya maka benda • Energi diam: E0 = m0.c
akan tampak lebih pendek jika dilihat oleh • Energi total: E = m.c
pengamat menurut persamaan:. • Energi kinetik: Ek = E - E0
Keterangan:
v2
L = L0 ⋅ γ dengan γ = 1− E0 : energi benda ketika diam (J)
c2
m0 : massa benda ketika diam (kg)
c : kecepatan cahaya (3.108 m/s)
Keterangan:
L : panjang benda ketika bergerak
Lo : panjang benda ketika diam
v : kecepatan benda (m/s) Ingat
c. Relativitas Waktu (Dilatasi Waktu) Untuk mempermudah
Persamaan relativitas waktu adalah: perhitungan γ , jika diketahui
nilai v:
∆t
∆t′ =
γ v2
Kecepatan (v) Nilai γ dengan γ = 1 − 2
c
Keterangan:
∆t′ : waktu yang dihitung oleh pengamat yang 0,6 c 0,8
d. Relativitas Massa
Pada saat benda bergerak dengan
kecepatan v, massa benda akan bertambah
besar menurut persamaan: E. Fisika Atom
m0 a. Teori Atom
m=
γ Demokritus seorang filsuf Yunani (460—
370 SM) mengatakan bahwa jika suatu
Keterangan: benda dibelah terus-menerus maka akan
m : massa benda ketika bergerak didapatkan atom, yaitu bagian terkecil dari
mo : massa ketika benda diam suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi.
1. Teori Atom Dalton
e. Relativitas Momentum
Pada abad 18, John Dalton menyampaikan
Persamaan momentum untuk benda
konsep dasar teori atomnya, yaitu:
bergerak dengan kecepatan v adalah:
• Atom adalah bagian terkecil dari
m suatu unsur dan tidak dapat dibagi
p = m⋅v = 0 v
γ
lagi.
Keterangan: • Atom-atom suatu unsur semuanya
p : momentum benda yang bergerak serupa dan tidak dapat berubah
mo : massa benda ketika diam menjadi atom unsur lain.
340
• Dua atom atau lebih dari unsur yang Jika elektron berpindah dari kulit satu
berlainan dapat membentuk suatu ke kulit lainnya maka selisih energinya
molekul. adalah:
• Pada suatu reaksi kimia, atom-
atom berpisah, kemudian bergabung 1 1
∆E = 2 − 2 ⋅ 13,6eV
dengan unsur lain yang berbeda, n2 n1
tetapi massa keseluruhannya tetap.
Keterangan:
• Pada reaksi kimia, atom-atom
En : energi elektron pada kulit
bergabung menurut perbandingan
ke-n (eV)
tertentu yang sederhana.
n : orbit/kulit elektron (1, 2, 3, ...) n2
2. Teori Atom Thomson
< n1
Thomson mengemukakan ide tentang
ΔE : selisih energi lintasan (eV)
atom, yaitu atom dianggap sebuah bola
yang muatan positif dan negatifnya b. Spektrum Atom Hidrogen
tersebar merata di permukaannya (mirip Dari hasil penelitian pada tabung
roti kismis). lucutan gas, jika elektron berpindah
3. Teori Atom Rutherford dari kulit dalam ke kulit luar maka akan
Model atom Rutherford mengatakan memancarkan spektrum garis/diskontinu.
bahwa: Spektrum ini memiliki panjang gelombang
• Semua muatan positif dan sebagian yang dirumuskan dengan:
besar massa atom terkumpul di pusat
1 1 1
atom yang disebut inti atom. = − ⋅R
λ n12 n22
• Inti atom dikelilingi oleh elektron
pada jarak yang sangat jauh pada Keterangan:
lintasan tertentu, mirip lintasan λ : panjang gelombang spektrum hidrogen
planet mengelilingi matahari. n : bilangan kuantum utama (n1 < n2)
4. Teori Atom Bohr R : konstanta Rydberg (1,097 x 107 m-1)
342