Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Fraktur adalah rusaknya kontinuitas jaringan tulang yang biasanya disertai

dengan cedera jaringan lunak, kerusakan otot ruptur tendon, kerusakan pembuluh

darah dan luka organ-organ tubuh. Biasanya terjadi karena disebabkan oleh

pukulan langsung gaya majemuk, gerakan memutar mendadak dan bahkan

kontraksi eksterm yang mengakibatkan tulang patah keadaan ini dapat

berpengaruh pada kerusakan jaringan yang mengakibatkan edema jaringan lunak,

perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi sendi, ruptur tendon, kerusakan saraf dan

kerusakan pembuluh darah. Hal ini memicu adanya gangguan, salah satunya

adalah nyeri. Nyeri yang terjadi pada Fraktur dikarenakan pergeseran fragmen

tulang sehingga mengeluarkan mediator yang bisa menimbulkan nyeri.

Menurut data Kepolisian RI tahun 2014, Terjadi 109.038 kasus kecelakaan

lalu lintas di seluruh Indonesia. 27.259 (25%) Penderita Fraktur yang mengalami

kematian, 36.800 (45%) Mengalami cacat fisik, 27.259 (25%) Mengalami stress

psikologis, 4.770 (5%) Mengalami kesembuhan. Dari perhitungan data di RSUD

Saiful Anwar Malang di tentukan pravelensi Fraktur dari bulan Januari-Maret

2014 terdapat 680 penderita Fraktur yang di sebabkan oleh kecelakan.

Berdasarkan rekam medik RSUD Dr. R. Soedarsono bulan Januari 2015 s/d April

2015 sebanyak 71 orang mengalami kasus Fraktur, termasuk yang mengalami

Close Fraktur Femur sebanyak 39 orang (27%), Fraktur Clavicula sebesar 19

orang (27%), Fraktur Antabarachi sebanyak 13 orang (18%) dan Fraktur Cruris

sebesar 12 orang (16%).

1
2

Kondisi Fraktur memungkinkan gesekan antara ujung tulang dan jaringan di

sekitarnya yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik yaitu stress, gangguan

fisik, gangguan metabolik, patologik. Kemampuan otot mendukung tulang turun,

baik yang terbuka atau tertutup. Kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan

perdarahan, maka volume darah menurun, COP menurun maka akan terjadi

perubahan perfusi jaringan. Hematoma akan mengeksudasi plasma dan poliferasi

menjadi oedem lokal. Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut syaraf

yang dapat menimbulkan nyeri akut. Selain itu nyeri dapat mengenai tulang yang

menyebabkan terjadinya revral vaskular dan mengenai jaringan lunak yang

memungkinkan terjadinya infeksi dan kerusakan jaringan lunak dan akan

mengakibatkan kerusakan intregitas kulit. Kerusakan Intregitas kulit, Revral

vaskular, dan kerusakan serabut syaraf yang terjadi pada klien yang mengalami

Fraktur akan menimbulkan Nyeri, salah satunya adalah nyeri akut.

Kondisi klien yang mengalami Fraktur di butuhkan penanganan secara

cepat dan tepat. Yang bisa dilakukan di antaranya reduksi seperti pin, screw,

artoplasi sendi. Selain itu penanganan nyeri akut pada klien Fraktur dapat juga

di lakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Secara non

farmakologi untuk mengatasi nyeri yaitu di berikan Terapi fisik atau

physiotherapy, tirah baring dalam posisi khusus dan kompres es. Dan terapi

farmakologi seperti pemberian obat relaksan otot, analgetik, sedatif, dan narkotik.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan

Keperawatan Kegawatdaruratan dengan judul “ Asuhan Keperawatan Nyeri Akut

pada klien Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.


3

1.2 Batasan Masalah

Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada klien yang Mengalami Fraktur di

IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

1.3 Rumusan Masalah

“Bagaimana Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada klien yang Mengalami

Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono?”.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum:

Melaksanakan Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Klien yang

Mengalami Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

1.4.2 Tujuan Khusus:

a. Melakukan Pengkajian pada Nyeri Akut pada Klien yang Mengalami

Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Nyeri Akut pada Klien yang

Mengalami Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

c. Menentukan intervensi keperawatan pada Nyeri Akut pada Klien yang

Mengalami Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

d. Melakukan tindakan keperawatan Nyeri Akut pada Klien yang Mengalami

Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

e. Melakukan evaluasi keperawatan Nyeri Akut pada Klien yang Mengalami

Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.


4

1. 5 Manfaat penelitian

1.5.1 Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan kepustakaan

memberikan sambungan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu

kesehatan serta teori – teori kesehatan khususnya dalam penerapan Nyeri Akut

pada Klien yang Mengalami Fraktur di IGD RSUD Dr. R. Soedarsono.

1.5.2 Praktis

Untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

demi membantu petugas rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan

sesuai dengan ilmu dan ketrampilan yang terus di perbarui serta di jadikan diskusi

antar perawat di RSUD Dr. R. Soedarsono.

Anda mungkin juga menyukai