Anda di halaman 1dari 73

JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING

DI KALANGAN MAHASISWA ANGKATAN 2014 JURUSAN EKONOMI


SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MATARAM

Oleh

Sugi Irmalasari
Nim. 152.145.108

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2018
JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING
DI KALANGAN MAHASISWA ANGKATAN 2014 JURUSAN EKONOMI
SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MATARAM
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk
Melengkapi Persyaratan Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Oleh

Sugi Irmalasari
Nim. 152.145.108

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2018
vii

MOTTO

ً‫بزة‬ ُ َ‫بط ِ ًم ِإال أَ ْ ًٌت‬


َ ‫كى ٌَ ًتِ َج‬ ِ ‫ب‬َ‫ن‬ ْ ‫بب‬
ِ ‫ى‬ ُ َُ ‫ي‬
ًْ ‫ك‬ ْ‫ب‬
َ ‫ى‬ ُ َ‫ي َىان‬
ًْ ‫ك‬ ْ َ ‫كهُىا أ‬ ُ ْ ‫ي ُىاتَأ‬ َ ‫أَيُّ َهب انَّ ِري ٍَ ً الآ‬
‫يَب‬
(٩٢) ‫ى َز ِحي ًب‬ ُ‫ب‬
ًْ ‫ك‬ِ ً ٌَ ‫كب‬ َ ًَ‫ّللا‬
َّ ًٌ َّ ‫ى ِإ‬ ُ‫س‬
ًْ ‫ك‬ َ ُ‫ف‬ َْ َ ‫قتُهُىا أ‬ ْ َ ‫ى َوالت‬ ُ ُْ ‫ي‬
ًْ ‫ك‬ ِ ً‫ساض‬ َ َ‫ت‬
ًٍ ْ ‫ع‬َ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.(Q.S An-Nisa: 29)1

1
Departemen agama republik indonesia, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung:cv
penerbit diponegoro, 2000).
viii

PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini teruntuk Ibu dan Ayahku yang kumuliakan yang dengan

tulus melafadzkan doa tanpa henti hanya untuk keberhasilan dan kesuksesanku,

kepada kedua kakakku beserta keluarga yang kucintai yang selalu menjadi

semangatku untuk menjadi contoh terbaik buat mereka”


ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada

keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan banyak terima kasih yang sebesa –besarnya kepada:

1. Dr. Riduan Ma’ud, M.Ag selaku pembimbing I dan Dewi Sartika Nasution, M.

Ec. selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis sehingga

skripsi ini bisa terselesaikan.

2. Bahrur Rosyid, MM. selaku ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

4. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi

tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu.

5. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang tidak

bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.


x

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi

penulis pada khususnya, amin.

Mataram,

Sugi Irmalasari
xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... v

PENGESAHAN .................................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

D. Ruang Lingkup dan Setting penelitian ................................................ 8

E. Telaah Pustaka ..................................................................................... 9

F. Kerangka Teori .................................................................................... 11

G. Metodologi Penelitian.......................................................................... 18

H. Sistematika pembahasan ...................................................................... 26


xii

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA

A. Gambaran Umum Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah FEBI UIN Mataram .......................................................... 28

B. Sistem Jual Beli Online Menggunakan Dropshipping di

Kalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah FEBI UIN Mataram .......................................................... 30

BAB III PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam tentang Jual Beli Online dengan Sistem

Dropshipping .................................................................................. 41

B. Analisis Sistem Jual Beli Online Menggunakan Dropshipping

di Kalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah FEBI UIN Mataram .......................................................... 45

C. Dampak Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem

Dropshipping Dalam Memotivasi Untuk Berwirausaha di

Kalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah FEBI UIN Mataram .......................................................... 48

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 57

B. Saran – saran ................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
xiii

JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING


DIKALANGAN MAHASISWA ANGKATAN 2014 JURUSAN EKONOMI
SYARI’AH FEBI UIN MATARAM

Oleh:

Sugi Irmalasari
NIM: 152.145.108

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem jual beli online
dengan menggunakan dropshipping dikalangan mahasiswa angkatan 2014
Jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN Mataram dan untuk mengetahui
dampak jual beli online menggunakan sistem dropshipping untuk memotivasi
dalam berwirausaha dikalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi
Syari’ah FEBI UIN Mataram.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang
menggunakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi
dalam bentuk partisipan, wawancara dalam bentuk terstruktur, dan
dokumentassi yang dilakukan langsung dengan informan. Dari kegiatan
tersebut ditemukan informasi dan data yang terkait dengan jual beli online
dengan menggunakan sistem dropshipping dikalangan mahasiswa angkatan
2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN Mataram.
Mengenai kekurangan dan kelebihan sistem dropshipping serta
dampak dari jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping
dikalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN
Mataram. Semakin tingginya tingkat teknologi dan pemanfaatannya, kinijual
beli online tidak perlu harus bertatap muka, dengan adanya internet maka jual
beli pun menjadi hal yang instant. Manusia tidak perlu lagi pergi ke pasar atau
ke toko untuk mencari barang yang diinginkannya. Dengan bermodalkan
koneksi internet, memesan barang melakukan pembayaran hingga barang
yang dipesan sampai didepan rumah dapat dilakukan dengan mudah. Disini
penulis menekankan bagaimana sistem dropshipping ini bisa menjadi peluang
bagi masyarakat, khususnya bagi mahasiswa yang ingin melakukan bisnis
online tanpa terikat ruang dan waktu bahkan modal.

Kata Kunci: Jual beli online, dropshipping


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era milenial ini manusia dimudahkan dalam segala aspek perekonomian dan

perilaku yang modern. Beberapa di antaranya adalah eksistensi dunia maya dan

bebasnya berselancar internet di manapun serta siapapun. Munculnya tindakan

atau perilaku manusia untuk mengembangkan dalam dunia yang lebih prospek dan

berorientasi bisnis.

Salah satu perkembangan dalam dunia bisnis yakni tentang jual beli di era

milenial ini. Kegiatan jual beli di zaman modern saat ini telah dibagi menjadi dua

macam, jual beli sistem offline dan online. Seperti banyak diketahui, jual beli

sistem offline sudah marak dijalankan sebelum zaman Rasulullah Saw. hingga era

globalisasi. Sedangkan jual beli sistem online merupakan terobosan baru dan

dijumpai banyak kemudahan di dalamnya.

Jual beli sistem online berbeda dengan sistem offline, yang mana sistem

online tersebut tidak mengharuskan seorang penjual dan pembeli berkumpul dalam

satu majelis (lapak).2 Bisnis modern (online) dapat memunculkan generasi seller

dan buyer yang kritis serta cerdas dikarenkan penjual dapat dengan mudah

menawarkan barangnya tidak pada satu majelis (lapak) saja dengan memeberikan

deskripsi barang yang sesuai dan apa adanya. Sedangkan seorang pembeli dapat

2
Unggul Pambudi Putra, Sukses Jual Beli Online, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014),
h. 18.

1
2

dengan cermat membandingkan produk atau jasa tanpa harus berpindah dari satu

tempat ke tempat yang lain.3

Ada beberapa bisnis online yang turut menaungi dan menyediakan tempat

bertemunya transaksi jual beli antara seller dan buyer seperti bukalapak.com,

olx.co.id, shopee.id, tokopedia.com, blibli.com, traveloka.com, bukukita.com,

mizan.com, gramedia.com, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bertambahnya

jumlah pengusaha bisnis online bukan tanpa alasan, jumlah peningkatan pengguna

merupakan sebab yang kuat dan bisnis online melesat cepat dengan demand yang

sangat tinggi. 4 Sehingga dapat dijangkau oleh semua pihak, baik di daerah

perkotaan maupun di pedesaan.

Perkembangan bisnis jual beli online di Indonesia meningkat drastis sejak

beberapa tahun belakangan. Hal ini, karena Indonesia sebagai salah satu negara

dengan pengguna internet terbesar di dunia. Berdasarkan data dari Kementrian

Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia menunjukkan, pada 2015

pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta jiwa dengan 77 persen di

antaranya mencari informasi produk dan belanja online, meningkat cukup pesat

jika dibandingkan dengan 88,1 juta jiwa pada tahun 2014. Pada 2016, jumlah

mencapai 8,7 juta orang dengan nilai transaksi sekitar 4,89 milliar dolar AS,

KemenKominfo memprediksikan bahwa pada tahun 2017 bila melihat trend

3
Ika Yunia Fauzia, “Akad Wakalah dan Samsarah Sebagai Solusi Atas Klaim Keharaman
Dropship Dalam Jual Beli Online”, Jurnal Islamica, Vol. 9, Nomor 2, Maret 2015, h. 323-343.
4
Ika Yunia Fauzia, Transcendental Trust dalam Bisnis Online di Kalangan Pengusaha
Garment di Indonesia , (Surabaya: Penelitian Internal STIE Perbanas, 2015), h. 3.
3

peningkatan jumlah konsumen dari 5 tahun sebelumnya diprediksikan akan

mencapai angka 9,3 juta konsumen.5

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan

pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia juga telah berdampak pada

tumbuh dan berkembangnya transaksi bisnis berbasis internet (e-Commerce).

Artinya, bukan sebuah keniscahayaan lagi bahwa bisnis atau jual beli sistem online

akan dapat bersaing dengan eksistensi pasar offline di nusantara.6

Salah satu bentuk eksistensi yang tengah berkembang pesat terkait kemajuan

teknologi ialah kegiatan ekonomi bisnis yang melibatkan orang lain (perantara) di

dalam aktivitas jual beli. Secara praktis, setiap perantara modern ini melaksanakan

kegiatan jual beli dengan melakukan metode pemasaran online. Di samping itu ada

juga imbalan yang kemudian di dapatkan setelah melaksanakan kegiatan (sebagai

perantara) dengan baik dan menghasilkan. Kegiatan semacam ini di dalam dunia

modern lebih dikenal dengan sistem dropshipping.

Dropshipping merupakan penjualan produk yang memungkinkan

dropshipper menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari

supplier/toko (tanpa harus menyetok barang) dan menjual dengan harga yang

ditentukan oleh dropshipper atau kesepakatan harga bersama antara supplier

dengan dropshipper. Gampangnya, dropshipping adalah menjual barang milik

5
Evita Devega, “BKPM: E-Commerce Buat Produk Indonesia Mendunia”, dalam
http://www.kominfo.go.id/content/detail/10979/bkpm-e-commerce-buat-produk-indonesia-
mendunia/0/sorotan-media.
6
APJII, “Hasil Survei Jumlah Total Pengguna Internet di Indonesia”, dalam
https://apjii.or.id/content/read/39/264/survei, diakses tanggal 1 November 2018, pukul11.38.
4

supplier atas seizin supplier kepada pembeli dengan bermodalkan komputer dan

koneksi internet.7

Ada banyak situs yang menyediakan jual beli dengan menggunakan

dropshipping ini, baik dari situs internasional ataupun situs nasional. Beberapa

contoh situs internasional adalah: www.amazon.com dan www.clickbank.com dan

di situs nasional adalah: www.UangDownload.com dan www.Monline.net .

Didalam situs tersebut kita akan disuguhi tampilan awal untuk melakukan

registrasi lalu akan diberikan petunjuk selanjutnya untuk memulai langkah awal

dalam melakukan bisnis dropshipping ini.

Dalam kegiatan bisnis online, perempuan menjadi subyek utama, baik dari

sisi pembeli maupun penjual. Salah satu pelaku bisnis online dengan

menggunakan dropshipping ini yakni mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Karena pada dasarnya sifat

perempuan yang cenderung konsumtif dibandingkan pria. Adapun faktor internal

yang berpengaruh pada prilaku konsumtif mahasiswa adalah motivasi, proses

belajar kemandirian, harga diri dan kepribadian. Faktor internal inilah yang

menjadi tekad dalam berbisnis online.

Melakukan jual beli tentu tidak bisa dilakukan dengan asal, ada aturan-

aturan yang mengikatnya, jika jual beli dikaitkan dengan agama dalam melakukan

jual beli terdapat dua pihak yang salah satunya tidak boleh merasa dirugikan, jika

7
Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013), h.2.
5

ada yang merasa dirugikan maka batallah transaksi jual beli tersebut. 8 Menurut

jumhur ulama salah satu yang menjadi rukun dan syarat sah nya jual beli adalah

ijab dan qabul, dimana terdapat syarat yang terkait dengan ijab dan qabul ini,

yaitu ijab dan qabul ini dilakukan dalam satu majelis. Dengan kata lain dalam

melakukan jual beli dilakukan dengan cara bertemunya dua orang yaitu penjual

dan pembeli sehingga terciptalah ijab dan qabul dalam jual beli disatu tempat.

Syarat jual beli dalam Islam sebenarnya sudah terpenuhi oleh jual beli

online, dimana selama benda yang dijual tidak najis dan memberikan manfaat,

maka benda-benda tersebut halal hukumnya atau boleh untuk diperjual belikan.

Namun dilihat dari sisi akadnya, konsep jual beli online ini menimbulkan

fenomena baru dalam hukum Islam. Konsep jual beli online yang tidak

mengharuskan para pelakunya berada dalam satu majelis (tempat) untuk saling

bertemu langsung dalam melakukan jual beli ini nantinya akan mempengaruhi

hukum jual beli online dengan sistem dropshipping dalam sudut pandang hukum

Islam.

Dalam Islam, berwirausaha merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

kehidupan manusia, karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh untuk

memakmurkan bumi dan membawanya kea rah yang lebih baik. Dalam hadist

Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Sesungguhnya seandainya salah seorang diantara kalian mengambil

beberapa utas tali, kemudian pergi kegunung kemudian memikul seikat kayu
8
Hendri Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), h. 1.
6

bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan

kebutuhan hidupnya, itu lebih baik dari pada meminta-minta kepada sesame

manusia, baik mereka member maupun tidak”. (HR. Bukhari).

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang terus mendorong semangat

wirausaha dikalangan para sahabat-sahabatnya. Dalam menjalani hidupnya

Rusulullah SAW pun pernah mengalami masa-masa sulit, tetapi beliau memiliki

semangat untuk berkembang, kreatifitasnya, usahanya untuk hidup mandiri

merupakan karakter dasar jiwa wirausaha.9

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “JUAL BELI ONLINE DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING DI KALANGAN

MAHASISWA ANGKATAN 2014 JURUSAN EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN MATARAM”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem jual beli online dengan menggunakan dropshipping?

2. Bagaimana dampak dari jual beli online menggunakan sistem dropshipping

dalam memotivasi untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa angkatan 2014

Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram ?

9
Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari’ah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), h. 3-
8.
7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sistem jual beli online dengan menggunakan

dropshipping.

b. Untuk mengetahui dampak jual beli online menggunakan sistem

dropshipping dalam memotivasi untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa

angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Mataram.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini tentunya diharapkan bisa memberikan

manfaat teoritis dan praktis.

a. Secara Teoritis :

Diharapkan dari tulisan ini dapat dijadikan masukkan bagi para calon

pengusaha baru, terutama bagi mahasiswa untuk berani mengambil tindakan

wirausaha mandiri sehingga dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan

baru tanpa harus memikirkan keterbatasan terhadap jarak, waktu ataupun

modal.

b. Secara Praktis :

Diharapkan bagi masyarakat agar mampu memanfaatkan sebaik

mungkin kegunaan dari internet dengan maksimal untuk hal yang lebih

positif dan bermanfaat.


8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup

Dalam melaksanakan penelitian ini disadari bahwa masih adanya

keterbatasan baik dari segi pengetahuan, refrensi, waktu dan tenaga. Oleh

karena itu, peneliti perlu membatasi ruang lingkup penelitian ini sehingga

penelitian ini dapat terealisasikan sesuai dengan harapan. Adapun ruang

lingkup penelitian ini adalah sistem jual beli online dengan menggunakan

dropshipping dan dampak jual beli online menggunakan sistem dropshipping

dalam memotivasi untuk berwirausaha di kalangan mahasiswa angkatan 2014

Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram.

2. Setting Penelitian

Penelitian ini mempunyai setting atau tempat penelitian yakni di kampus

UIN Mataram khususnya pada Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam dengan alasan bahwa agar lebih memudahkan peneliti untuk

mendapatkan data dari kampus yang dimana peneliti juga menuntut ilmu atau

kuliah di kampus UIN Mataram dengan jurusan dan fakultas yang sama, UIN

Mataram salah satu kampus negeri dengan biaya yang cukup standar

dibandingkan dengan kampus negeri lainnya jadi di kampus inilah tepatnya

peneliti meneliti tentang jual beli online menggunakan sistem dropshipping

untuk memotivasi mahasiswa agar bisa mandiri tanpa harus ketergantungan

terhadap orang lain.


9

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi-studi atau karya-karya

terdahulu yang terkait untuk menghindari duplikasi, serta menjamin keaslian dan

keabsahan penelitian yang dilakukan peneliti.

1. Nurul Nasihah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009. Dengan judul Transaksi Jual Beli Melalui Media

Internet E-Commerce (Studi Komparatif Empat Mahzab).

Nurul Nasihah pada penelitiannya menyimpulkan bahwa, jual beli

online melalui media internet atau dikenal dengan sebutan e-commerce sesuai

dengan tata cara yang berlaku dan juga langkah-langkah dalam melakukan jual

beli online tersebut. Transaksi e-commerce ini kemudian dipandang sesuai

dengan hukum Islam dan berdasarkan pendapat para mahzab.

Perbedaan dengan yang peneliti kaji adalah terdapat pada sistemnya,

penulis tidak hanya menjabarkan tentang apa itu jual beli online, namun lebih

menjurus kepada sebuah sistem jual beli online dengan metode dropshipping.10

2. Putra Kalbuadi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015. Dengan judul Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem

Dropshipping Menurut Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam (Studi Kasus Pada

Forum KASKUS).

10
Nurul Nasihah, Transaksi Jual Beli Melalui Media Internet E-Commerce (Studi Komparatif
Empat Mahzab), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009.
10

Putra Kalbuadi pada penelitiannya bahwa, sistem dropshipping dalam

jual beli online memenuhi rukun dan sarat sah yang berlaku dalam hukum fiqih,

dilihat dari proses dan skema sistem dropshipping. Jual beli online dengan

sistem dropshipping ini adalah bentuk yang diperbolehkan dari hasil penelitian.

Perbedaan dengan peneliti lakukan adalah pada penelitian yang

terdahulu mengarah pada sudut pandang akad jual beli islam. Hal ini berbeda

dengan penelitian yang sekarang, dimana peneliti yang sekarang menjelaskan

metode dropshipping yang mengarah pada jiwa entrepreneur di kalangan

mahasiswa.11

3. Juhrotul Khulwah, UIN Sunan Kalijaga, 2013. Dengan judul Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Sistem Jual Beli Dropship.

Juhrotul Khulwah pada penelitiannya menjelaskan tentang pandangan

hukum Islam terhadap jual beli yang menggunakan sistem dropship. Perbedaan

dari penelitian ini adalah peneliti terdahulu lebih signifikan melihat sistem

dropship dari pandangan Islami, sedangkan persamaannya adalah sama-sama

membahas tentang bagaimana transaksi sistem dropshipping pada jual beli

online.12

Jadi, melihat dari telaah pustaka di atas, beberapa penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya belum ada yang meneliti judul yang sama dengan

11
Putra Kalbuadi, Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Menurut
Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam (Studi Kasus Pada Forum KASKUS), Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
12
Juhrotul Khulwah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Jual Beli Dropship, UIN Sunan
Kalijaga, 2013.
11

penelitian yang sekarang. Dengan demikian peneliti dapat mengembangkan

penelitiannya secara mendalam tanpa harus takut di katakana plagiat.

F. Kerangka Teori

1. Jual Beli Online

a. Pengertian jual beli online

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jual beli adalah

persetujuan saling mengikat antar penjual, yakni yang menyerahkan

barang dan pembeli sebagai pihak yang membayar harga barang yang di

jual.13

Kata online terdiri dari dua kata, yakni On (inggris) yang berarti

hidup atau di dalam, dan Line (inggris) yang berarti garis, lintasan,

saluran atau jaringan. Secara bahasa online bisa diartikan “di dalam

jaringan” atau dalam koneksi. Online adalah keadaan terkoneksi dengan

jaringan internet. Dalam keadaan online, kita dapat melakukan kegiatan

secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi, baik komunikasi satu

arah seperti membaca berita dan artikel dalam website maupun

komunikasi dua arah seperti chatting dan saling berkirim email.

Online bisa diartikan sebagai keadaan dimana sedang

menggunakan jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya saling

terhubung sehingga dapat saling berkomunikasi. Dari pengertian-

13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV
(Cet. 1, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008), h. 589.
12

pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jual beli online

adalah persetujuan saling mengikat melalui internet antara penjual

sebagai pihak yang menjual barang dan pembeli sebagai pihak yang

membayar harga barang yang di jual. Jual beli secara online menerapkan

sistem jual beli di internet. Tidak ada kontak secara langsung antara

penjual dan pembeli. Jual beli dilakukan melalui suatu jaringan yang

terkoneksi dengan menggunakan handpone, computer, tablet, dan lain-

lain.14

b. Akad Jual Beli dalam Fiqih Islam

1. Pengertian Akad

Dalam Islam, ketika hendak melakukan jual beli, terdapat akad

yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak antara penjual dan pembel.

Akad yang timbul tersebut tergantung dari perjanjian antara kedua belah

pihak dalam jual beli tersebut.

Akad secara harfiah berarti ikatan, yakni mengadakan ikatan

persetujuan atau ikatan untuk member dan menerima bersama-sama

dalam satu waktu.15 Artinya, ikatan itu menimbulkan sesuatu yang harus

dipenuhi.

14
Sederet.com, “Online Indonesia English dictionary”, dalam http://mobile.sederet.com,
diakses tanggal 1 November 2018, pukul 15.12.
15
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 65.
13

Akad (ikatan, keputusan, penguatan) atau perjanjian atau

kesepakatan atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang

terbingkai dengan nilai-nilai syariah. Dalam istilah Fiqih, secara umum

akad berartisesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan

baik yang muncul dari satu pihak seperti wakaf, talak, dan sumpah,

maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah, dan

gadai.16

2. Macam - Macam Akad

1) Akad Tijarah

Akad tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut

for profit transaction. Akad ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari

keuntungan karena itu bersifat komersil. Contoh akad ini adalah investasi,

jual beli (ba‟i) sewa-menyewa, dan lain-lain.17

2) Akad Tabarru’

Akad tabarru’ adalah segala macam perjanjian yang menyangkut

non profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada hakikatnya

bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad

tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat

kebaikan. 18 Dalam akad tabarru’, pihak yang berbuat kebaikan tidak

16
Ascary, Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 35.
17
Mardani, Hukum Perikatan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 53.
18
Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press,
2008), h. 259.
14

berhak mengharapkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan

dari akad tabarru’ adalah dari Allah Swt, bukan dari manusia. Namun

demikian, pihak yang berbuat kebaikan boleh meminta kepada

counterpartnya (rekan transaksinya) untuk sekedar menutupi biaya yang

dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’. Namun ia tidak

boleh sedikitpun mengambil laba dari akad tabarru’ itu. Salah satu

contoh dari akad tabarru’ adalah wakalah. Wakalah adalah sebuah

transaksi dimana seseorang menunjuk orang lain untuk menggantikan

dalam mengerjakan pekerjaannya/perkaranya ketika masih hidup.19

2. Dropshipping

a. Pengertian Dropshipping

Dropshipping merupakan penjualan produk yang

memungkinkan dropshipper menjual barang kepelanggan dengan

bermodalkan foto dari supplier/toko (tanpa harus menyetok barang)

dan menjual dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper atau

kesepakatan harga bersama antara supplier dengan dropshipper.20

b. Cara Kerja Dropshipping

Dalam sistem ini, dropshipper hanya menjadi perantara untuk

konsumen dengan pihak penjual atau supplier yang sebenarnya.

19
Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqih Muamalat, (Jakarta: Kencana Pernada Media Group,
2010), h. 187.
20
Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013), h.2
15

Dropshipper tidak pernah menyetok dan menyediakan tempat

penyetokan barang melainkan hanya mempromosikan melalui media

sosial dengan memasang foto serta kriteria barang dan harga. Barang

didapat dari jalinan kerjasama dengan pihak lain yang memiliki barang

sesungguhnya.21

Dropshipper hanya menyediakan sarana melalui website

maupun media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook atau

yang lainnya untuk pemasaran produk barang atau jasa yang akan

ditawarkan dengan cara mengupload gambar atau foto produk yang

dijual dengan menyebutkan beberapa ketentuan dan beberapa

spesifikasi barang yang ditawarkan seperti harga,ukuran, bahan,

timbangan dan sebagainya.

3. Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu movere yang berarti bergerak

atau menggerakkan. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang

menggerakkan atau menjadi sebab seseorang melakukan, suatu perbuatan

atau kegiatan yang berlangsung secara sadar. Juga sebagai suatukekuatan

sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.22

21
Feri Sulianta, Terobosan Berjualan Online ala Dropshipping, (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2014), h. 2.
22
Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen (Jakarta: Kencanprenada Media Group 2013),
h. 226-227.
16

Motivasi juga dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi

pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk

memenuhi kebutuhan. Pada titik ini, motivasi menjadi daya

penggerakperilaku (the energizer) sekaligus menjadi penentu perilaku.

Motivasi juga dapat dikatakan sebagai suatu konstruk teoritis mengenai

terjadinya perilaku meliputi pengaturan (regulasi), pengarahan

(directive), dan tujuan (insentif global) dan perilaku.23

Menurut M. Utsman Najati motivasi adalah kekuatan penggerak yang

membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup dan menimbulkan tingkah

laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi mempunyai

tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan dan

menopang.24

Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai

perantara pada organisme atau manusia untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Suatu perbuatan dimulai dengan adanya ketidak

seimbangan dalam diri individu, misalnya lapar atau takut. Keadaan

ketidakseimbangan ini tidak menyenangkan bagi individu yang

bersangkutan, sehingga timbul kebutuhan untuk meniadakan

ketidakseimbangan itu,misalnya mencari makanan atau mencari

perlindungan. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau

23
Nurussakinah Daulay, Pengantar Psikologi (Jakarta: Prenadamedia Group 2014), h. 155.
24
Ibid.
17

motif untuk berbuat sesuatu. Setelah melakukan perbuatan itu maka

tercapailah keadaan seimbang dalam diri individu dan timbul perasaan

puas, gembira, aman dan sebagainya. Kecendrungan mengusahakan dari

ketidakseimbangan terdapat dalam diri tiap organism dan manusia, dan

ini disebut prinsip homeostatis. Kadang-kadang tingkah laku tidak

menghasilkan keseimbangan,misalnya karena tujuan tingkah laku untuk

memenuhi kebutuhan tidak tercapai, sehingga timbul kekecewaan atau

frustasi.25

1. Jenis Motivasi

Motivasi banyak jenisnya. Para ahli mengadakan jenis-jenis

motivasi menurut teorinya masing-masing. Dari keseluruhan teor

motivasi, dapat diajukan tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis

motivasi, yakni:26

a. Motivasi intrinsic, adalah motivasi yang berasal dari diri seseorang

itu sendiri tanpa diransang dari luar, misalnya, orang yang gemar

membaca tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri

buku-bukunya untuk dibaca.motif intrinsic juga diartikan sebagai

motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nilai-

nilai yang terkandung didalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya

25
Ibid., h. 156.
26
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara,2014), h. 109-110.
18

seorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliah psikolog karna

ia ingin menguasai mata kuliah itu.

b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang dating karena adanya

perangsang dari luar,seperti: seorang mahasiswa eajin belajar

karena akan ujian. Motivasi ekstrinsik ini juga dapat diartikan

sebagai motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya

dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti

seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut pada

dosen.

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah,

data, tujuan dan kegunaan.27

Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.28

27
Sugiyono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta,2017), h. 2.
28
Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 54.
19

2. Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini pendekatan yang peneliti gunakan

adalah pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.

Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realistis yang

terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang

diteliti. 29 Berdasarkan pernyataan di atas penulis simpulkan, bahwa jenis

penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang penting dalam

sebuah kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk

memperlancar penelitian yang dilakukan. Sumber data dalam penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang diperoleh, selebihnya data

tambahan seperti dokumentasi dan lain- lain.30

Adapun metode atau teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, sedangkan

metode dokumentasi menjadi pelengkap. Untuk lebih jelasnya peneliti

menguraikan sebagai berikut:

29
Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h.
34.
30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), h.130.
20

a. Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan proses yang

kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis dalam

menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan

pengamatan dan ingatan peneliti.31

Teknik pengumpulan data observasi menuntut adanya pengamatan

dari seorang peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan instrumen yang berupa

pedoman penelitian dalam bentuk lembar pengamatan atau lainnya. 32

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipan yang artinya

peneliti ikut serta berbaur dengan kalangan mahasiswa angkatan 2014

Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya

pelaku usaha jual beli online menggunakan dropshipping tersebut yang

bertujuan untuk mengamati gejala-gejala yang ada di lokasi penelitian

kemudian menghimpunnya menjadi sebuah data yang lengkap.

Peneliti melakukan observasi selama kurang lebih 2 minggu

lamanya dimana peneliti melakukan pengamatan hanya dilingkungan

kampus saja dikarenakan lebih banyak menghabiskan waktu bersama

31
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara), h. 54.
32
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi IslamPendekatanKualitatif (Depok: Rajawali
Pers, 2017), h. 54.
21

antara peneliti dengan mahasiswa lainnya jika berada dalam lingkungan

kampus.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan

tertentu. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena

ingin mengeksplorasi informasi secara jelas dari informan.33

Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dimana

peneliti akan menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan data. Materi wawancara berkaitan

dengan sistem dan dampak jual beli online menggunakan dropshipping.

Kemudian, mengenai narasumber yang terkait dengan penelitian ini yakni

pelaku usaha jual beli online menggunakan sistem dropshipping di

kalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau

variable berupa data, catatan-catatan, surat-surat penting dan sebagainya.

Metode ini bertujuan untuk memperoleh keterangan yang dibtuhkan oleh

peneliti. Dokumnetasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.


33
Djam’an Satori dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 130.
22

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian,

sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen

yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-

lain. Dokumen yang berbentuk karya seni misalnya, karya seni yang dapat

berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.34

Dalam melakukan pengumpulan data melalui dokumentasi ini,

peneliti mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan keterangan

yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, yaitu data mahasiswa, struktur

organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, profil Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam, dan foto-foto kegiatan saat mewawancarai lagsung para

pelaku jual beli online menggunakan dropshipping tersebut .

4. Jenis dan Sumber Data

Jika dilihat dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau yang

berwujud pernyataan-pernyataan verbal, bukan dalam bentuk angka.35

Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan

data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus atau

observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta), h. 329.
35
Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), h. 2.
23

2) Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung, berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan

dengan bilangan atau berbentuk angka. 36 Data yang diperoleh dari

hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan berupa data

lisan dengan penjelasan mengenai pembahasan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data kualitatif

yang bertumpu pada pengumpulan dan dukungan data-data yang

empirik di lapangan melalui wawancara, analisis dokumen dan

observasi. Jenis data ini dipilih karena adanya pertimbangan, yakni

agar dapat menganalisa secara langsung realita di lapangan. Sehingga

data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

5. Sumber Data

Menurut Lofland sebagaimana yang telah dikutip oleh Lexy. J.

Moleong dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian

Kualitatif”, bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan, selebihnya berupa data dan tambahan seperti

dokumen dan lain-lain.37

Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

36
Sugiyono, Statistik Untuk Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 15.
37
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h. 112.
24

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada obyek sebagai sumber informasi

yang dicari.38 Data tersebut berasal dari pihak pelaku usaha jual beli

online dari kalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi

Syari’ah FEBI UIN Mataram. Data lapangan yaitu, suatu penelitian

lapangan yang dilakukan terhadap objek pembahasan yang

menitikberatkan pada kegiatan lapangan, dan melalui penelitian ini

diharapkan akan memperoleh data yang valid dan akurat. Penelitian

lapangan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara meneliti langsung ke

pihak pelaku usaha jual beli online tersebut untuk mendapatkan data.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama dan dapat juga


39
dikatakan data yang tersusun dalam dokumen-dokumen.

Berdasarkan keterangan tersebut yang menjadi data sekunder dalam

penelitian ini, yaitu buku-buku yang terkait dengan masalah yang akan

diteliti, jurnal atau internet yang akan mendukung keaslian data yang

akan didapatkan pada penelitian ini.

38
Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Celaban Timur: Pustaka Belajar, 2010), h. 91.
39
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 93.
25

6. Analisis Data

Analisis data adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah

atau focus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition), sehingga

susunan atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas

dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih
40
jernih dimengerti duduk perkaranya. Adapun alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Analisis data secara induktif

Yaitu penelitian yang tidak dimulai dari dedukasi teori tetapi

dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari,

menganilisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena

yang ada di lapangan.

Dari data tersebut peneliti harus mengalisis, sehingga

menemukan makna yang kemudian makna itulah menjadi hasil

penelitian. Dalam format induktif tidak mengenal teorisasi, artinya

bukan hal yang penting untuk dilakukan sebaliknya data adalah

segalanya untuk memulai penelitian.41

40
Djam’an Satori dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif…, h. 130.
41
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2006), h. 27.
26

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.42

Peneliti menggunakan metode triangulasi karena peneliti

membandingkan hasil wawancara dengan observasi, dan

membandingkan hasil dokumentasi dengan wawancara, hal ini untuk

mendapatkan antara apa yang dilihat selama observasi dengan apa

yang dilihat dan didengarkan, sehingga nantinya tidak bertolak

belakang dengan apa yang didapatkan.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk menampilkan suatu karya tulis ilmiah yang baik perlu ditampilkan

susunan dari bab ke bab dalam satu bagian khusus untuk mempermudah

pembaca mengetahui secara kilas isi dari karya ilmiah tersebut, adapun

sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan : berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian. ruang lingkup dan setting penelitian, telaah

pustaka. kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Paparan Data dan Temuan : diskripsi lokasi, penjelasan lebih rinci

penggunaan sistem dropshipping dalam bisnis jual beli online serta persepsi

42
Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.
178.
27

dikalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.

Bab III Pembahasan : sekilas tentang analisis penggunaan sistem

dropshipping dalam jual beli online dan perkembangan jiwa entrepreneur

terhadap bisnis jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping

dikalangan mahasiswa.

Bab IV Penutup : berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

telah dilakukan.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram

Secara umum, mahasiswa merupakan seseorang yang belajar di bangku

perkuliahan dengan mengambil jurusan yang disenangi sekaligus jurusan yang di

dalamnya ada kemungkinan besar untuk mengembangkan bakatnya. Tentu saja

semakin tinggi mahasiswa dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi akan semakin

linier dan spesifik terhadap ilmu pengetahuan yang digelutinya.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus

tantangan. Ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu

besar. Penjelasan mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah

seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan

solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai

belahan dunia.

Secara garis besar ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi,

mahasiswa, yaitu:

a) Peranan Moral

Dunia kampus merupakan dunia dimana setiap mahasiswa dengan

bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu tanggung

jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai individu untuk dapat

28
29

menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan

moralyang hidup dalam masyarakat.

b) Peranan Sosial

Keberadaan dan segala perbuatan mahasiswa tidak hanya bermanfaat

untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan

sekitarnya.

c) Peranan Intelektual

Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insane intelek

haruslah dapat mewujudkan status tersebutdalam ranah kehidupan nyata.

Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut

dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan

intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.

Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin terdapat 15 informan yang

didominasi oleh kaum perempuan dengan jumlah 13 orang mahasiswa

sedangkan laki-laki hanya 2 orang.

Berdasarkan usia terdapat 15 informan yang didominasi dengan usia

21 tahun sejumlah 4 mahasiswa sedangkan dengan usia 22 tahun berjumlah

10 mahasiswa dan usia 23 tahun hanya 1 mahasiswa.

Mahasiswa berdasarkan sumber pendapatan dari orangtua sejumlah 12

mahasiswa Sedangkan untuk sumber pendapatan beasiswa sejumlah 3

mahasiswa.
30

Mahasiswa berdasarkan uang saku /bulan, dalam penelitian ini peneliti

mengambil informan sejumlah 15 orang mahasiswa didominasi oleh mahasiswa yang

uang saku perbulannya 500.000 hingga 1.000.000 dengan jumlah 10 mahasiswa dan

sisanya mendapatkan uang saku perbulan lebih dari 1juta.

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Mataram pada angkatan 2014 berjumlah keseluruhan 277 mahasiswa yang

terbagi menjadi 9 kelas aktif dimana masing-masing kelas terdiri dari kelas A

terdapat 34 mahasiswa, kelas B terdapat 38 mahasiswa, kelas C terdapat 34

mahasiswa, kelas D terdapat 36 mahasiswa, kelas E terdapat 37 mahasiswa, kelas F

terdapat 19 mahasiswa, kelas G terdapat 25 mahasiswa, kelas H terdapat 29

mahasiswa, kelas I terdapat 25 mahasiswa. Didominasi oleh mahasiswa yang berasal

dari pulau Lombok, ada juga yang berasal dari pulau Sumbawa, dan sebagian kecil

lainnya berasal dari NTT dan Bali.

B. Sistem Jual Beli Online Menggunakan Dropshipping

Berbisnis online memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli,

meski tanpa bertatap muka secara langsung. Yang dibutuhkan pembeli saat

bertransaksi online adalah informasi produk dan adanya kepastian bahwa pesanannya

akan diterima sesuai dengan permintaan. Pembeli tidak butuh informasi mengenai

siapa penjual dan dari mana produk yang dipesannya berasal.

Fenomena keanoniman penjual online ini kemudian berkembang menjadi

sebuah trend bisnis yang dikenal dengan nama dropshipping. Dropshipping mirip

dengan metode penjualan eceran. Uniknya, si pengecer tidak perlu menyimpan atau
31

memiliki produk secara fisik. Pengecer menjalin kerjasama bisnis dengan perorangan

atau perusahaan grosir yang merupakan pemasok dari produk yang dijual oleh si

pengecer. Seluruh permintaan produk yang didapat dari pembeli diteruskan kepada

perusahaan grosir. Pihak perusahaan grosir inilah yang nantinya akan mengirimkan

pesanan kepada pembeli.

Hal yang menarik dari trend dropshipping ini adalah ketidaktahuan calon

pembeli bahwa ia sedang bertransaksi online dengan pengecer yang sebenarnya tidak

memegang produk secara fisik. Transaksi semacam ini hanya mungkin terjadi di

bisnis dunia maya.

Seorang dropshipping alias pelaku bisnis dropshipping hanyalah

menyebarluaskan informasi produk kepada sebanyak-banyaknya orang. Ketika

dropsipper mendapatkan pembeli, ia akan meneruskan pesanan kepada supplier.

Dropshipper hanya menawarkan produk kepada pembeli tanpa harus menyetok

barang terlebih dulu.43

43
Mauren Anindya, “Pahami Untung-Rugi Menajalankan Bisnis Dropshipping “, dalam
http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-menjalankan-bisnis-dropship/#.VFB65iKUeQ4, diakses
tanggal 15 Desember 2018 , pukul 00.22.
32

Gambar 1
Skema Dropshipping
Keterangan:

1. Sebagai seorang dropshipper, maka wajib bagi kita untuk memasarkan barang

dagangan dengan cara melalui media sosial.

2. Jika pembeli telah melihat barang yang kita jual, maka pembeli akan mengorder

barang tersebut kemudian membeli barang tersebut sesuai dengan harga jual dari

dropshipper (harga jual telah disepakati antara dropshipper dengan supplier).

3. Kemudian anda sebagai dropshipper memesan kepada supplier sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh pembeli tersebut.

4. Barang akan dikirimkan oleh supplier kepada pembeli atas nama anda sebagai

dropshipper.
33

Sesuai dengan akad salam, supplier tidak menciptakan barang sesuai

keinginan dari pembeli, namun supplier sudah menyiapkan barang tersebut secara

ready stock untuk langsung diperjualbelikan. Peran dropshipper disini dapat

dikatakan sebagai agen atau perwakilan dari supplier untuk memasarkan dagangan

milik supplier.

Sebagian dari mahasiswa angkatan 2014 jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam yang termotivasi untuk berwirausaha memilih untuk

melakukan usaha dropshipping ini. Sistem jual beli tersebut sangat sesuai dengan

peluang usaha untuk mahasiswa dimana mahasiswa bisa meluangkan waktu untuk

menjalankan bisnis sekaligus menjalankan aktivitas perkuliahan. Hal ini sesuai

dengan temuan peneliti sebagai berikut:

Tabel 1

Data mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Mataram yang menjalankan bisnis jual beli online dengan

menggunakan sistem dropshipping.44

No. Nama Mahasiswa Jenis Barang Supplier/Toko Media Utama


1. Mariana Pakaian Heldarosa Facebook
2. Nurul Sepatu Dheniastore Facebook
3. Diana Ulfa Hijab & Buket Shopee WhatsApp
4. Sulis Pakaian Depirtn Instagram
5. Lisa Rosita Tas Sophie Martin Instagram
6. Hamzan Wadi Pakaian Cowok Rizkystore WhatsApp
7. Yuni Pakaian Depirtn Instagram
8. Ekawati Produk Kecantikan Ritha Fashion Facebook
9. Fatimah Hartina Sepatu Depirtn Facebook

44
Dokumentasi, Data Nama Mahasiswa pelaku Dropshipping, 2 Desember 2018.
34

10. Yanti Produk Kecantikan Adinata_Vidy Instagram


11. Laila Kuliner Dum Thai Tea Instagram
Miftahurrahmah
12. Aznan Bahari Pakaian Adhishop Facebook
13. Zumratul Hasanah Tas Amanda Instagram
Olshop
14. Siti Aisyah Juliana Pakaian Heldarosa Instagram
15. Silaturrahmi Pakaian Meeproject Instagram

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 15 mahasiswa angkatan 2014
Jurusan Ekonomi Syariah FEBI UIN Mataram yang menjalankan usaha jual beli
online dengan menggunakan sistem dropshipping, jenis barang yang paling banyak
ditawarkan adalah pakaian (fashion) sebanyak 7 orang, kemudian sisanya menjual
barang seperti tas, sepatu, produk kecantikan masing-masing 2 orang serta kuliner
dan buket masing-masing 1 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswi selaku pelaku


bisnis jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping mengatakan bahwa:

“Mulai mengenal jual beli online menggunakan sistem dropshipping ini

berawal dari seminar entrepreneur yang diselenggarakan di auditorium

kampus 1 UIN Mataram saat semester 5”.45

“Setelah mengenal tentang sistem dropshipping ini, akhirnya tertarik untuk

mempelajari dan memperdalam lebih jauh tentang bagaimana sistem

dropshipping agar lebih memahami keuntungan yang akan didapatkan

nantinya”.46

45
Mariana, Wawancara, Gomong, 1 Desember 2018.
46
Nurul, Wawancara, Gomong, 2 Desember 2018.
35

“Sistem dropshipping ini sangatlah membantu mahasiswa yang ingin


berwirausaha disamping kesibukannya menjalankan perkuliahan karena
dengan menjadi wirausaha menggunakan dropshipping mahasiswa dapat
menghasilkan uang tanpa harus menyita waktu perkuliahan”. 47

Jual beli online menggunakan sistem dropshipping sudah mulai dikenali oleh

semua kalangan terutama dikalangan mahasiswa dan sangat dibutuhkan untuk

mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur mengingat kebutuhan yang semakin

meningkat setiap tahunnya (kebutuhan seperti beli buku, cetak tugas, uang makan,

uang bensin dan lainnya). Hal ini juga didukung oleh adanya kemajuan teknologi

sehingga sistem dropshipping ini akan lebih mudah digunakan untuk semua

kalangan.

Adapun hasil wawancara dengan mahasiswi tentang minat dan kunci

kesuksesan dalam menjalankan suatu bisnis adalah sebagai berikut:

“Mulai berminat menjalani bisnis JBO dengan menggunakan sistem


dropshipping ini setelah mempelajari tentang segala kemudahan dalam
bertransaksi menggunakan sistem ini, mulai dari kemudahan memasarkan
barang yang tidak membutuhkan tempat penyimpanan barang dan juga bisnis
ini tidak menyita waktu kuliah dan pendapatannya mampu memenuhi
kebutuhan yang semakin meningkat”.48

” Menjalani bisnis itu yang terpenting adalah ulet, tekun, dan tidak mudah
menyerah. Kesuksesan itu didapat setelah kerja keras. Alhamdulillah sampai
saat ini saya sudah bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kecil saya seperti
biaya bensin untuk kendaraan saya ataupun membeli pulsa dari usaha
dropshipping ini”. 49

47
Diana Ulfa, Wawancara, Gomong, 1 Desember 2018.
48
Sulis, Wawancara, Gomong, 2 Desember 2018.
49
Lisa Rosita, Wawancara, Gomong, 1 Desember 2018.
36

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa keinginan untuk menjadi wirausahawan

yang berhasil perlu ketekunan dan bersungguh-sungguh dalam menjalani sebuah

usaha dan dengan adanya JBO dengan menggunakan sistem dropshipping ini bisa

lebih mempermudah mahasiswa untuk melatih jiwa entrepreneur yang ia miliki

karena dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh sistem tersebut mulai dari

pemasaran hingga keuntungan yang didapatkan oleh pelakunya.

Penjelasan mengenai jual beli online dengan menggunakan sistem

dropshipping di kalangan mahasiswa berdasarkan hasil wawacara dengan salah

seorang pelaku bisnis tersebut mengatakan:50

“JBO dengan menggunakan sistem dropshipping merupakan jual beli dengan


menggunakan internet atau sosial media sebagai media pemasarannya tanpa
melakukan penyetokan barang dari supplier. Adapun tata cara menjalankan
bisnis ini adalah: 1) Seorang dropshipper melakukan penyebaran gambar dari
jenis barang yang ingin dipasarkan melalui media internet atau sosial media.
2) barang yang diperjualbelikan tentunya masih berada ditangan supplier,
dalam hal ini dropshipper hanya sebagai pemasar dalam menawarkan produk
yang diperjualbelikan. 3) Apabila masyarakat atau konsumen tertarik dengan
barang yang ditawarkan, maka konsumen menghubungi dropshipper selaku
pemasar produk tersebut. 4) Dropshipper akan memnta konsumennya untuk
melakukan transaksi pembayaran terlebih dahulu melalui rekening bank yang
akan dikirimkan ke rekening dropshipper. Jumlah uang yang dibayarkan
sudah termasuk biaya ongkir. 5) Setelah dropshipper menerima tanda bukti
pembayaran yang diberikan oleh konsumen, selanjutnya dropshipper
menghubungi supplier untuk mengirimkan barang pesanan sesuai alamat yang
telah dikirimkan oleh konsumen. 6) Pengiriman barang dilakukan melalui jasa
pengiriman seperti JNE, Tiki dan lain-lain”.

Cara kerja seperti jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping

inilah yang banyak digemari oleh semua kalangan terutama di kalangan mahasiswa,

karena mahasiswa membutuhkan kebebasan dan tidak terikat oleh waktu. Pelaku
50
Hamzanwadi, Wawancara, Pejanggik,3 Desember 2018.
37

hanya membutuhkan gadget untuk menghasilkan uang tanpa harus bekerja keras dan

bisa menjalankan perkuliahan dengan baik tanpa harus merasa terhalangi.

Adapun hasil wawancara lainnya dengan mahasiwa pelaku bisnis jual beli

online menggunakan sistem dropshipping ini adalah:

“Untuk memasarkan barang dagangan biasanya melalui WhatsApp, Facebook


dan Instagram. Tetapi seiring berjalannya waktu dan trennya zaman
memasarkan barang dagangan lebih efisien melalui instagram karna lebih
banyak di minati oleh kawula muda bahkan oleh semua kalangan dari segala
penjuru, tentunya itu akan lebih mempermudah dan memperlancar bisnis yang
dijalaninya”.51

“Kendala yang biasa dihadapi oleh pelaku dropshipping adalah menerima


komplain dari pihak konsumen dikarenakan barang tidak sesuai dengan yang
ada di foto pada saat pemasaran dan untuk mengatasinya dropshipper hanya
bisa bisa meminta maaf dan menjelaskan bahwa peran dropshipper hanya
sebatas memasarkan foto yang didapatkan dari supplier, selebihnya itu sudah
menjadi resiko bagi konsumen dalam berbelanja online”.52

“Untuk mendapatkan keuntungan dari usaha ini, seorang dropshipper


diberikan kebebasan oleh supplier untuk menentukan tingkat keuntungan
yang ingin diperoleh dari jenis barang yang ditawarkan kepada konsumen,
dalam artian tidak boleh merusak harga pasar, baik lebih tinggi maupun lebih
rendah dari harga pasar pada umumnya. Misalnya suatu barang yang harga
awalnya Rp. 50.000.00, maka dropshipper diperbolehkan menjual dengan
harga diatas harga awal tergantung tingkat keuntungan yang ingin diperoleh
misalnya dengan harga Rp. 52.000,00, Rp. 53.000,00 dan seterusnya
tergantung jenis barang yang diperjualbelikan dan tidak merusak harga barang
yang sama di pasaran”.53

Perkembangan zaman yang dinamis dan terus menunjukkan kemajuan yang

begitu pesat dalam segala aspek bidang kehidupan, seperti pada era sekarang yang

disebut sebagai era kekinian atau modern telah banyak menyebabkan perubahan-

51
Yuni, Wawancara, Gomong, 2 Desember 2018.
52
Eka Wati, Wawancara, Dasan Agung, 3 Desember 2018.
53
Fatimah Hartina, Wawancara, Gomong, 4 Desember 2018.
38

perubahan sosial yang terjadi dikalangan masyarakat terutama dikalangan mahasiswa

yang memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai ladang usaha yang memberikan

banyak keuntungan. Perjalanan bisnis tidak selamanya berjalan mulus, pasti ada

kendala dan keuntungan yang didapatkan oleh penjual maupun pembeli pada saat

menerapkan”.

Adapun jenis penjualan dan dampak bagi mahasiswa setelah menjalankan jual

beli online dengan menggunakan sistem dropshipping sebagaimana hasil wawancara

dengan mahasiswi pelaku bisnis tersebut mengatakan:

“Jenis barang yang diperjualbelikan dalam sistem jual beli online


menggunakan dropshipping ini bermacam-macam dan itu tidak tergantung
pada jenis fashion saja. Akan tetapi hal yang paling umum diperjualbelikan
dalam jual beli online menggunakan dropshipping ini adalah barang yang
tahan lama misalnya pakaian, tas, perlengkapan alat-alat kecantikan, sepatu
dan lain sebagainya termasuk juga makanan kering. Sehingga jenis barang
yang diperjualbelikan disini tidak dibatasi, akan sampai ke tangan konsumen
dalam keadaan utuh dan lengkap sesuai pesanan konsumen”.54

“Motivasi berbisnis jual beli online menggunakan sistem dropshipping ini


setelah menerima mata kuliah entrepreneur dari dosen sehingga berminat
melakukan bisnis dengan sistem dropshipping”.55

Dalam bisnis jual beli online biasanya memperjualbelikan barang yang tahan

lama dikarenakan barang tidak ready dan tidak bisa diterima langsung oleh pihak

pembeli, maka dari itu para informan tidak banyak yang menjual makanan terutama

makanan basah seperti kue-kue yang bisa bertahan hanya sehari saja.

54
Yanti, Wawancara, Gomong, 4 Desember 2018.
55
Laila Miftahurrohmah, Wawancara, Gomong, 4 Desember 2018.
39

Beberapa pendapat dari mahasiswa mengenai sistem dropshipping serta

pandangan dari islami mengenai JBO dengan menggunakan sistem dropshippig

tersebut adalah:

“Sistem dropshipping merupakan sistem bisnis yang sangat cocok bagi


kalangan mahasiswa yang baru mulai menjadi entrepreneur dikarenakan
mahasiswa tidak memiliki modal awal untuk membeli stok barang tertentu,
maka sistem dropshipping inilah yang bisa membantu mahasiswa dalam
mengembangkan usahanya. Sistem dropshipping memiliki peran yang sangat
luas bagi kelanjutan bisnis baru untuk kalangan mahasiswa yang memiliki
jiwa entrepreneur”.56

“Jual beli online ada yang mengharamkan dan ada yang memperbolehkan

tergantung dari diri sendiri mau mengikuti kearah yang tidak diperbolehkan

atau diperbolehkan yang sesuai akad islaminya”.57

Jiwa entrepreneur sangatlah penting dalam diri kita dikarenakan berwirausaha

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dengan

perkembangan zaman tidak ada yang tidak bisa dilakukan untuk melatih diri menjadi

pribadi yang lebih mandiri, dengan adanya jual beli online menggunakan sistem

dropshipping ini mahasiswa bisa terlatih untuk mengembangkan kemampuan jiwa

wirausaha yang dimilikinya. Berbisnis juga perlu diperhatikan apakah halal atau

haram, jangan asal menjalankan tanpa tau kebenaran dari hasil yang diperboleh

nantinya.

Hasil wawancara mengenai pendapatan dari jual beli online menggunakan

sistem dropshipping dikalangan mahasiswa mengatakan:

56
Aznan Bahari, Wawancara, Gomong, 5 Desember 2018.
57
Zumratul Hasanah, Wawancara, Gomong, 5 Desember 2018.
40

“Pendapatan yang paling banyak saya peroleh adalah ketika baru memulai
menjalankan usaha tepatnya pada saat semester III. Pada saat itu jual beli
online dengan menggunakan sistem dropshipping sedang nge-trend di
kalangan mahasiswa sehingga peluang bisnis ini sangat besar pada saat itu.
Kemudian pada semester selanjutnya hingga semester akhir (semster VIII)
jenis usaha ini semakin banyak diminati oleh kalangan mahasiswa sehingga
jumlah persaingan dalam bisnis ini pun meningkat. Dengan begitu, yang
awalnya pendapatan saya minimal Rp.500.00,00/bulan, sekarang mengalami
turun naik bahkan bisa di bawah Rp.500.000,00/bulannya. Itu semua tentunya
karena persaingan di pasar sudah semakin banyak dan jenis barang yang
diperjualbelikan sudah beragam yang memberikan banyak pilihan bagi
masyarakat atau konsumen dalam membeli barang di jual beli online”.58

“Seseorang yang baru belajar menjadi entrepreneur akan lebih mudah dan
cepat berkembang jika menggunakan sistem dropshipping karena sistem ini
sangatlah fleksibel. Dalam sistem ini pelaksanaannya tanpa memerlukan
banyak proses”.59

Bisnis jual beli online dengan menggunakan sitem dropshipping dapat

berkembang pesat di kalangan mahasiswa angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram dikarenakan adanya kemajuan

teknologi yang menawarkan segala kemudahan dalam memanfaatkan internet untuk

memulai berkarir, hal tersebut sangatlah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang

memerlukan perekonomian lebih tanpa harus melibatkan orangtua.

58
Siti Aisyah Juliana, Wawancara, Gomong, 6 Desember 2018.
59
Silaturahmi, Wawancara, Gomong, 6 Desember 2018.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pandangan Islam tentang Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping

Modernisasi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan

aktivitasnya. Salah satu ciri yang terlihat adanya modernisasi saat ini dengan

berkembangnya teknologi. Teknologi inilah yang semakin mempermudah

seseorang dalam beraktivitas, tanpa terkecuali aktivitas jual beli.

Jual beli yang dulu dilakukan dengan bertatap muka, bertemu antara

penjual dan pembeli untuk membentuk kesepakatan harga, saat ini bisa dilakukan

dengan bantuan teknologi melalui jaringan internet. Jual beli dengan sistem seperti

ini dikenal dengan jual beli online. Jual beli online juga dikenal dengan istilah e-

marketing, pemasaran produk atau jasa yang dilakukan dengan menggunakan

bantuan teknologi informasi. Sistem jual beli online ini dikatakan memberikan

keuntungan baik dari sisi produsen maupun konsumen. Dari sisi produsen, jual

beli melalui online dapat memperluas cakupan pasar, menemukan pelanggan

potensial di seluruh pelosok dunia serta meningkatkan brand perusahaan.

Sedangkan dari sisi konsumen akan diuntungkan dengan kemudahan dalam

memesan barang, pilihan produk yang lebih luas, serta efektif dan efisien waktu

karena tidak perlu datang ke toko tempat penjualan barang dan jasa yang

diinginkan.

41
42

Dalam Islam, transaksi jual beli ini telah ditegaskan tentang kebolehan dan

hal-hal yang dilarang dalam transaksi tersebut, Allah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba, dan segala bentuk transaksi jual beli yang mengandung unsur

gharar (ketidakjelasan barang yang diperjual belikan). Kitab suci Al-Qur’an

dengan tegas telah melarang semua transaksi bisnis yang mengandung unsur

kecurangan dalam segala bentuk terhadap pihak lain, hal itu mungkin dalam

bentuk penipuan atau kejahatan, atau memperoleh keuntungan dengan tidak

semestinya atau resiko yang menuju ketidakpastian di dalam suatu bisnis atau

sejenisnya.60 Sebagaimana firman Alloh SWT:

ْ ‫كبنُ ْى ُه‬
ً‫ى‬ َ ‫( َو ِإذَا‬٩) ً ٌَ ‫فُ ْى‬ ‫ست َ ْى‬ ً ِ َُّ‫عهَى ان‬
ْ َ‫بس ي‬ َ ً‫بنُىا‬ ْ ‫ي ٍَ ً ِإذَا ا‬
َ ‫كت‬ ْ ‫( انَّ ِر‬١)
ً ٍَ ‫ي‬
ْ‫ف‬
ِ‫ف‬ َ ً ُ ‫نّ ْه‬
ِّ ‫ط‬ ِ ً‫ي م‬
ْ ‫َو‬
(٤) ً ٌَ ‫بعُ ْىث ُ ْى‬ ً ْ ‫ك أ َ ََّ ُه‬ ٰٓ ‫( أُو‬٣)ً ٌَ ‫سسو‬ ُ ‫ي‬ ً َ َ ‫( أ‬٣)ً ٌَ ‫س ْو‬
ْ‫ي‬
َّ ‫ى‬ ًَ ‫ئ‬ِ‫ن‬ ْ ُ ِ ‫ظ ُّ ًٍيُ ْخ‬ َ ‫ال‬ ُ‫س‬ ِ ‫يُ ْخ‬
ً ْ ‫أَو َّوشَ َُ ْى ُه‬
‫ى‬
(٥) ً‫يى‬ ْ ‫ع ِظ‬ َ

ً‫نيَ ْىو‬
ِ
Artinya: “Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan
menimbang)!, (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau
menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi. Tidakkah mereka itu
mengira bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada sebuah hari
yang besar.”61

60
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), hlm. 161-162.
61
Q,S. Al-Mutaffifin [83]: 1-5.
43

Dalam pandangan Islam, terdapat istilah as-salam, oleh ulama fiqih

didefinisikan sebagai menjual suatu barang yang penyerahannya ditunda, atau

menjual suatu barang yang ciri-cirinya jelas dengan pembayaran modal di awal,

sedangkan barangnya diserahkan kemudian. Berdasarkan penjelasan tersebut, jual

beli secara online dapat dimasukkan dalam akad as-salam dimana pembeli

membayar terlebih dahulu atas barang yang akan dibelinya sedangkan barangnya

diserahkan kemudian. Akan tetapi, ciri-ciri barang yang akan dibeli harus jelas

penyifatannya.62

Hukum jual beli online tidak dijelaskan dalam Al-Quran secara jelas,

namun landasan hukum melaksanakan jual beli online ini yaitu sama dengan

hukum jual beli dengan akad salam, sebagaimana firman Alloh SWT :

...ً‫نعَدْ ِل‬ ْ ‫بب‬ ِ ً‫تب‬ َ ‫ى‬


ِ ‫كب‬ ًْ ‫ك‬ ْ َ‫بُى ًِ ُ ًۚ َونْي‬
ُ َُ ْ‫كتُبْ ًبَي‬ ْ‫ب‬
ُ ‫كت‬ َ‫س ًّ ًىف‬ ُ ً‫ي ًٍ ِإنَى ً أ َ َج م‬
َ ‫ي‬ ْ َ ‫بد‬ ً ْ ُ ‫ي ُىا ِإذَاتَدَايَ ُْت‬
ِ ‫ى‬ َ ‫يَبً آ‬
ًٍ َ ‫أَيُّ َهبًانَّ ِري‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar63.
Berbeda dengan akad salam yang orientasinya merupakan akad jual beli

untuk mencari profit. Akad wakalah merupakan akad yang bersifat tabarru’, yang

orientasinya tidak mencari profit melainkan tolong menolong dengan

mengharapkan balasan dari Allah Swt. Namun dalam pengembangannya, akad

wakalah ini bisa juga tidak hanya sekedar bersifat tabarru’, namun dapat juga

62
Mardani, Fiqih Ekonomi Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 120.
63
Q.S Al-Baqaroh [2]: 282.
44

mengambil fee di dalamnya. Akad ini disebut wakalah bil ujroh, transaksi wakalah

akan sah apabila memenuhi rukun dan syaratnya.

Sementara itu, syarat yang disyariatkan pun dalam menggunakan sistem

dropshipping telah sesuai dengan fikih, yaitu:

a. Syarat penggantian, sesuai dengan ketentuan syarat untuk sesuatu yang

diwakilkan dalam akad wakalah dimana boleh untuk mewakilkan

sesuatu. Disini mahasiswa sebagai seorang dropshipper bertindak

sebagai penjual, mewakilkan supplier untuk menjualkan barang

dagangan milik supplier tersebut.

b. Syarat mewakilkan, mahasiswa mewakilkan supplier dalam menjual

barang dagangannya ketika ia telah menyatakan berwakil. Disini barang

yang sudah dipesan oleh konsumen kepada dropshipper tentu sudah

menjadi milik mahasiswa pelaku dropshipper tersebut untuk

diwakilkan, maka supplier tidak menjual barang tersebut kepada pihak

lain karena sudah “dimiliki” mahasiswa yang kemudian untuk dijual.

c. Syarat diketahui dengan jelas. Disini diketahui dengan bahwa barang

dagangan yang d promosikan melalui sosial media sudah jelas dengan

keterangan barang tersebut seperti ukuran, warna, kualitas kain, dan lain

sebagainya.

d. Sighat. Kesepakatan yang terjalin dengan baik antara dropshipper

dengan supplier.
45

Jadi, pada dasarnya jual beli online dengan menggunakan sistem

dropshipping ini diperbolehkan dengan catatan barang yang diperjual belikan

sudah jelas ciri dan sifatnya, tidak berniat untuk melakukan penipuan terhadap

kualitas barang yang diperjual belikan, dilakukan atas dasar suka sama suka, serta

terpenuhi syarat sah dan rukun jual beli pada umumnya sesuai dengan syariat

Islam.

B. Analisis Sistem Jual Beli Online Dengan Menggunakan Dropshipping di

Kalangan Mahasiswa Angkatan 2014 Jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN

Mataram

Bisnis jual beli online dengan skala kecil yang menggunakan sistem

dropshipping sangat potensial untuk membuka peluang kerja baru. Terlebih bukan

hal yang rahasia apabila pelaku bisnis online banyak didominasi oleh kaum wanita

terutama kalangan mahasiswa karena waktunya yang sangat fleksibel dan modalnya

yang relatif kecil. Ini merupakan potensi yang baik untuk menciptakan lapangan

pekerjaan baru yang cenderung mengasikkan. Penjualan melalui online bisa lebih

praktis dengan melakukan transaksi 24 jam nonstop sehingga pelanggan lebih leluasa

memilih berbagai macam produk.

Terkadang bagi yang baru mengenal dunia online shop bingung dalam

mengartikan istilah ini, padahal sistem ini sebenarnya sudah banyak dijalankan oleh

pengusaha bahkan mahasiswa angkatan 2014 jurusan ekonomi syari’ah fakultas

ekonomi dan bisnis islam UIN Mataram.


46

Dropship mungkin istilah yang janggal dan jarang di dengar oleh masyarakat

umum bahkan dikalangan mahasiswa. Mayoritas mahasiswa angkatan 2014 Jurusan

Ekonomi Syari’ah FEBI UIN Mataram belum begitu popular dengan istilah sistem

jual beli menggunakan dropshipping. Namun ternyata sudah banyak mereka yang

menjalankan bisnis tersebut.64

Dropshipping kini menjadi model bisnis yang diminati pebisnis online baru

dengan modal kecil bahkan tanpa ada modal. Dropshipping adalah suatu usaha

penjualan produk tanpa harus memiliki produk apapun. 65 Dropshipping dapat

diartikan juga suatu sistem transaksi jual beli dimana pihak dropshipper menentukan

harga barang sendiri, namun setelah mendapat pesanan barang, dropshipper langsung

membeli barang dari supplier.

Secara umum, model kerjasama antara dropshipper dengan supplier ada 2

macam, yaitu:

1) Supplier memberikan harga ke dropshipper, kemudian dropshipper dapa menjual

barang kepada konsumen dengan harga yang ditetapkan sendiri, dengan

memasukkan keuntungan dropshipper.

2) Harga sejak awal sudah ditetapkan oleh supplier, termasuk besaran fee untuk

dropshipper bagi setiap barang yang terjual.

Pada jenis pertama, supplier memberikan kebebasan kepada dropshipper

untuk memasarkan suatu produk dengan penetapan harga sesuai keinginan

64
Yuni, Wawancara, Gomong, 2 Desember 2018.
65
Derry Iswidharmanjaya, Dropshipping Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2012), h. 5.
47

dropshipper, biasanya tidak ada biaya pendaftaran serta tidak ada batas minimal

pembeli. Jenis inilah yang banyak digemari oleh pelaku bisnis dropshipping.

Sedangkan jenis kedua, umumnya ada biaya pendaftaran anggota dan terdapat batas

minimal penjualan.

Dalam sistem ini, dropshipper hanya menjadi perantara untuk konsumen

dengan pihak penjual atau supplier yang sebenarnya. Dropshipper tidak pernah

menyetok dan menyediakan tempat penyetokan barang melainkan hanya

mempromosikan melalui media sosial dengan memasang foto serta kriteria barang

dan harga. Barang didapat dari jalinan kerja sama dengan pihak lain yang memiliki

barang yang sesungguhnya. 66 Dropshipper hanya menyediakan sarana melalui

website maupun media sosial seperti WhatsApp, Facebook dan Instagram untuk

memasarkan produk barang dagangan yang akan ditawarkan dengan cara mengupload

foto produk yang dijual dengan menyebutkan beberapa ketentuan dan beberapa

spesifikasi barang yang ditawarkan seperti harga, ukuran,bahan, dan sebagainya.

Keuntungan penjual sebagai dropshipper diperbolehkan selisih harga dari

supplier kepada dropshipper dengan harga dropshipper kepada konsumen. Dalam

sistem ini, konsumen terlebih dahulu membayar secara tunai melalui transfer ke

rekening dropshipper . Selanjutnya dropshipper membayar ke supplier sesuai harga

beli dropshipper disertai ongkos kirim barang ke alamat konsumen. Dropshipper

berkewajiban menyerahkan data konsumen seperti nama konsumen, alamat, dan

66
Feri Sulianta, Terobosan Berjualan Online ala Dropshipping, (Yogyakarta: Penerbit Andi,
2014), h. 2.
48

nomor handpone kepada supplier. Bila semua prosedur tersebut dipenuhi, supplier

kemudian mengirimkan barang ke konsumen.

C. Dampak Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping Dalam

Memotivasi Untuk Berwirausaha Dikalangan Mahasiswa Angkatan 2014

Jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN Mataram

Menjadi seorang wirausaha sering dipandang sebagai pilihan yang menantang,

dimana seseorang menghadapi kehidupan sehari-hari dalam situasi yang penuh

dengan rintangan, kegagalan, ketidakpastian, dan frustasi. Untuk memotivasi

seseorang dalam berwirausaha diperlukan keinginan yang kuat untuk keberhasilan,

ada dua teori yang berkaitan erat dengan dengan motivasi menjadi wirausaha yaitu:

1. Teori dorongan, individu didorong ke dalam kepengusahaan oleh dorongan negatif

dari luar seperti ketidakpuasan dalam bekerja, kesulitan dalam menemukan

pekerjaan, dan gaji yang tidak memuaskan atau jadwal kerja yang tidak fleksibel.

2. Teori tarikan, individu ditarik ke dalam aktivitas yang berkaitan dengan pengusaha

dalam pencarian kebebasan, pemenuhan diri sendiri, kesejahteraan, dan hasil-hasil

lain yang diinginkan.

Motivasi adalah sebagai tenaga dorongan yang disadari untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu, yang menyebabkan mahasiswa melakukan suatu

kegiatan berwirausaha. Mahasiswa yang menyadari adanya dorongan yang kuat

dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri, maka ia akan tumbuh

dan berkembang dengan perasaan dan pola pikir yang berorientasi pada masa depan.
49

Ada beberapa dampak positif dalam menjalankan jual beli online

menggunakan sistem dropshipping, diantaranya adalah:

1. Tidak dibutuhkan modal besar dalam merintis usaha tersebut, cukup

bermodalkan foto, Hp, kartu paket dan ATM (sebagai alat pengiriman uang )

2. Tidak perlu menyewa tempat (toko, ruko) untuk penjualan, karena kita

menawarkan di media-media sosial.

3. Tidak perlu menyetok barang-barang yang diperjualbelikan.

4. Tidak perlu mem-packing dan mengirim barang, karena yang mem-packing dan

mengirim barangnya adalah supplier.

5. Kita dapat menentukan harga jual kita sendiri (sebagai keuntungan kita),

tentunya tidak terlalu tinggi dari harga supplier.

6. Tingkat resiko yang dihadapi sangat kecil.

7. Dropshipper dapat menjalankan sistem ini meskipun tanpa berbekal pendidikan

tinggi, asalkan pandai dalam berselancar di dunia maya.

Dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya, sistem dropshipping ini

masih memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1) Sebagai dropshipper tidak kuasa mengontrol kualitas foto produk. Dropshipper

tergantung sepenuhnya pada foto yang tersedia di website supplier. Jika supplier

menyediakan foto yang kualitasnya kurang bagus, maka jualan dropshipper tidak

dapat menarik perhatian konsumen.


50

2) Banyak keluhan dari pelanggan terhadap barang yang dikirimkan jika tidak

sesuai seperti yang ada di foto, akibatnya dropshiper akan menerima berbagai

keluhan dari para costumer.

3) Susah mendapatkan barang yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen,

terkadang barang tersebut tidak ada di toko ketika dipesan

4) Adanya pelanggan yang berbohong yang mengatakan akan membeli dan akan

mengirimkan uang.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa termotivasi untuk

menjadi wirausaha, yaitu:67

1) Kebutuhan Pendapatan

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa

uang maupun barang. Berwirausaha dapat memberikan pendapatan yang dapat

digunakan untuk memenuhi hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan

itulah yang akan menimbulkan minat seseorang untuk berwirausaha.

2) Harga Diri

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang paling mulia, karena

dikaruniai akal, pikiran dan perasaan. Hal ini menyebabkan manusia merasa

butuh dihargai dan dihormati oleh orang lain. Berwirausaha dalam suatu bidang

dapat digunakan untuk meningkatkan harga diri seseorang karena dengan usaha

tersebut seseorang akan memperoleh popularitas, menjaga gengsi dan

menghindari ketergantungan terhadap orang lain.keinginan untuk meningkatkan


67
Hamzan Wadi, Wawancara, Pejanggik, 3 Desember 2018.
51

harga diri tersebut akan menimbulkan seseorang berminat menjalankan usaha

tersebut.

3) Peluang

Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk

melakukan apa yang diinginkan atau menjadi harapannya. Dalam

mengidentifikasi peluang usaha yang akan menimbulkan minat seseorang untuk

memanfaatkan peluang tersebut untuk berwirausaha, untuk menggali peluang

seorang wirausahawan harus berpikir secara positif dan kreatif diantaranya:

a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.

b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha.

c. Bertanya kepada diri sendiri.

d. Mendengarkan saran-saran orang lain.

4) Lingkungan Keluarga

Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin

sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Anak harus diajarkan untuk

memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab

atas apa yang dilakukan, karena sikap dan aktivitas sesama anggota keluarga

saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung.

5) Lingkungan Masyarakat

Kehidupan masyarakat akan memberikan pengaruh besar dalam

pembentukan perilaku dan pola hidup seseorang. Misalkan, seseorang yang hidup
52

di lingkungan industri maka dia akan cenderung tertarik untuk mengikuti

kehidupan masyarakat sekitar, karena dia secara tidak sadar memperoleh

pendidikan dari lingkungan sehingga akan tumbuh minat untuk berwirausaha.

6) Transaksi jauh lebih mudah, hanya melalui transaksi banking (ATM) dalam hal

pengiriman uang, dan jasa pengiriman (JNE, TIKI, Loket) untuk pengiriman

barang.

7) Tidak perlu mengeluarkan modal yang besar cukup bermodalkan foto yang

dipasang dalam salah satu sosial media, seperti facebook, Bbm, Instagram,

Whatsapp, Line dan lain-lain.

8) Waktu bekerja sangatlah fleksibel, yaitu saat ada pemesanan saja.

9) Untuk mengisi waktu kosong disela-sela kuliah.

10) Bermodalkan kepercayaan dengan customer.

Berbagai faktor dapat memberikan motivasi atau dorongan bagi mahasiswa

menjalankan bisnis jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping ini

seperti keinginan mencari penghasilan tambahan tanpa modal yang banyak, faktor

lingkungan, harga diri, serta berbagai pertimbangan yang dianggap memudahkan bagi

mereka dalam menjalankan usaha ini seperti peluang, dan kemudahan-kemudahan

lain yang tidak mengganggu aktivitas kuliah yang dijalankan.

Seorang mahasiswa dalam menjalankan kewajibannya sebagai pelajar

tentunya membutuhkan dana atau modal demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari

meskipun sudah diberikan biaya dari orang tua, baik untuk keperluan tugas kuliah

maupun kebutuhan konsumsi apalagi yang merupakan anak kos. Satu-satunya cara
53

agar mereka memperoleh tambahan modal adalah dengan menjalankan sebuah usaha

atau memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menghasilkan uang. Cara yang paling

banyak dilakukan oleh kalangan mahaiswa adalah dengan menjalankan bisnis jual

beli online. Hal ini dipandang sangat mudah dijalankan serta tidak membutuhkan

modal yang banyak, hanya bermodal gadget dan jaringan internet, terutama yang

menjalankan bisnis ini dengan sistem dropshipping yang tidak harus menyetok

barang.

Sikap kedewasaan yang muncul dari dalam diri seorang mahasiswa

menuntunnya untuk melakukan segala hal yang dianggap memberikan dampak positif

bagi lingkungannya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan, tidak hanya di

lingkungan kampus, tetapi juga di lingkungan masyarakat terutama keluarga. Melalui

usaha jual beli online misalnya, mahasiswa ingin menunjukkan bahwa sikap

kedewasaan dan kemandirian yang dimiliki dapat meringankan beban biaya yang

dikeluarkan oleh orang tua dan keluarga mereka. Dengan menjalankan usaha jual beli

online mereka berharap mampu mengurangi beban biaya yang dikeluarkan oleh orang

tua mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan kuliah lainnya.

Bahkan ada juga sebagian mahasiswa yang ingin menunjukkan bahwa mereka

mampu membiayai kuliah mereka tanpa bantuan dana dari orang tua maupun kerabat

dekat dengan rela bekerja disela-sela jam kuliah.

Keputusan mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah FEBI UIN Mataram

angkatan 2014 menjalankan usaha jual beli online menggunakan sistem

dropshipping ini tentunya bukan tanpa pertimbangan. Pada dasarnya mahasiswa telah
54

memperoleh materi dan gambaran tentang berwirausaha dan cara menemukan

peluang dalam usaha. Usaha jual beli online dengan sistem dropshipping merupakan

bentuk pemasaran modern yang banyak dijalankan oleh berbagai kalangan di

masyarakat. Hal itu membuktikan bahwa jenis usaha ini memiliki peluang yang

cukup besar disamping memiliki resiko yang sangat kecil karena hanya bermodalkan

gadget dan jaringan internet sebagai alat pemasarannya. Sehingga jenis usaha ini

dipandang sangat cocok dijalankan oleh kalangan mahasiswa.

Kehidupan lingkungan sekitar dan pergaulan seseorang juga bisa berdampak

kepada perilaku dan sikap seseorang. Misalnya seorang mahasiswa yang biasa

bergaul dengan seorang wirausaha atau pembisnis, maka akan muncul rasa ikut serta

dan ingin tahu tentang hal-hal yang dilakukan, tidak terkecuali dalam menjalan kan

usaha jual beli online yang sudah tidak asing bagi berbagai kalangan. Seiring

berjalannya waktu dan kebersamaan, seseorang yang awalnya hanya membantu

sebagai teman, akan timbul rasa ingin melakukan hal yang sama, yang awalnya tidak

bisa menjadi bisa, awalnya tidak terbiasa menjadi terbiasa. Jadi banyak hal yang

dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan sesuatu dan dapat merubah pola

pikir serta sikap seseorang karena faktor lingkungan dan pergaulan.

Disamping ingin memperoleh penghasilan tambahan, tuntutan ekonomi

keluarga, serta rasa ingin menunjukkan sikap kedewasaan dan kemandirian, banyak

hal yang memotivasi mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah FEBI UIN Mataram

angkatan 2014 dalam menjalankan usaha ini terutama dalam hal kemudahan.

Berbagai kemudahan yang dirasakan oleh mahasiswa ini menjadi motivasi tersendiri
55

bagi mereka dalam menajalaninya misalnya tidak perlu mengeluarkan modal yang

besar, cukup bermodalkan foto yang dipasang dalam salah satu sosial media, seperti

facebook, Bbm, Instagram, Whatsapp, Line dan lain-lain, waktu bekerja sangatlah

fleksibel dan tidak menggangu aktivitas kuliah, yaitu saat ada pemesanan saja, serta

bermodalkan kepercayaan dengan customer. Sehingga wajar jika jenis usaha ini

banyak dijalankan oleh berbagai kalangan, terutama mahasiswa.

Melihat dari faktor-faktor di atas, motivasi mahasiswa dalam berwirausaha

akan semakin bertambah dengan adanya sistem dopshipping ini, karena kalangan

mahasiswa membutuhkan jenis usaha yang bebas tidak terikat pada suatu aturan dan

waktu tertentu. Mahasiswa yang menjadi pelaku dropshipping bisa mempraktekkan

salah satu mata kuliah yang telah dipelajari yaitu entrepreneurship dan mahasiswa

pelaku dropshipping akan lebih bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Jenis

produk yang sering ditawarkan melaului dropshiping adalah jenis produk tertentu

yaitu produk sandang/skunder sehingga untuk produk pangan tidak terlalu bisa untuk

dipasarkan melalui sistem dropshipping.

Mahasiswa yang baru belajar menjadi pengusaha akan lebih mengerti jika

menggunakan sistem ini walapun dalam praktiknya akan lebih sulit untuk diterapkan

karena sistem ini tidak mendatangkan keuntungan yang terlalu besar. Dengan

menggunakan jual beli online sistem dropshipping ini segala transaksi jual beli

dimudahkan mulai dari tawar menawar sampai sistem pembayarannya.

Motivasi untuk berwirausaha pada kalangan mahasiswa memang hal yang

harus ditumbuuhkan mengingat dunia bisnis berkembang semakin pesat mengikuti


56

zaman. Oleh sebab itu mahasiswa harus bisa membekali diri dengan pengalaman

bisnis atau usaha. Sehingga hal yang paling sesuai dengan hal tersebut adalah dengan

cara mempelajari lebih giat tentang entrepreneurship dan mempraktikkan dengan

mengggukan sistem jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping.


57
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan

bahwa:

1. Bisnis jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping merupakan

penjualan produk yang memungkinkan dropshipper menjual barang ke pelanggan

dengan bermodalkan foto dari supplier/toko (tanpa harus menyetok barang) dan

menjual dengan harga yang ditentukan oleh dropshipper atau kesepakatan harga

bersama antara supplier dengan dropshipper. Dalam sistem ini, dropshipper hanya

menjadi perantara untuk konsumen dengan pihak penjual atau supplier yang

sebenarnya. Dropshipper tidak pernah menyetok dan menyediakan tempat

penyetokan barang melainkan hanya mempromosikan melalui media sosial dengan

memasang foto serta kriteria barang dan harga, dropshipper dapat diartikan juga

suatu sistem transaksi jual beli dimana pihak dropshipper menentukan harga

sendiri untuk pengambilan keuntungan tentunya tanpa merusak harga pasar dan

dropshipper tidak perlu bersusah payah dalam pengiriman barang karena dari

pihak supplier itu sendiri yang akan mengirimkan barang atau pesanan kepada

konsumen mengatasnamakan dropshipper.

2. Dampak jual beli online dengan menggunakan sistem dropshipping dikalangan

mahasiswa angkatan 2014 jurusan Ekonomi Syari’ah FEBI UIN Mataram

57
58

umumnya tidak merugikan bagi suplier, sedangkan seorang dropshiper dan

customer tentunya memiliki dampak positif adan negatif (menguntungkan dan

merugikan). Hal ini karena suplier hanya tinggal menunggu barang yang

dipasarkan dibeli oleh customer melalui jasa pemasaran dropshiper. Adapun jenis

kerugian yang ditanggung oleh dropshiper (mahasiswa pelaku dropshipping)

hanya berupa waktu tanpa kerugian materi (uang). Berbeda dengan dropshiper,

seorang customer tentu akan menghadapi kerugian yang lebih besar jika barang

yang dipesan tidak sesuai dengan gambar yang dipasang oleh dropshiper dan tidak

bisa ditukarkan kembali jika barang tersebut sudah diterima. Maka seorang

customer dituntut pintar-pintar dalam membeli sebuah produk di market place.

Adapun dampak posisitif bagi seorang dropshipper (mahasiswa pelaku

dropshipping) merupakan bisnis yang menghasilkan dan tidak memiliki resiko

kerugian, sedangkan bagi customer tidak perlu datang ke toko secara langsung

untuk mencari dan memilih barang yang dibutuhkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan memberikan

saran terkait dengan analisis jual beli online menggunakan sistem dropshipping

terhadap motivasi entrepreneur dikalangan mahasiswa angkatan 2014 jurusan

ekonomi syari’ah FEBI UIN Mataram.

1. Bagi universitas diharapkan memberikan penanaman tentang sikap berwirausaha

kepada seluruh mahasiswa, sehingga orientasi utama setelah lulus tidak hanya
59

menjadi pegawai, namun juga mampu menjadi entrepreneur dan menciptakan

pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain.

2. Bagi mahasiswa diharapkan untuk tidak terobsesi menjadi pegawai saja, namun

lebih berfikir luas tentang banyak potensi yang bisa dikembangkan dari dalam diri

dengan berwirausaha.

3. Bagi peneliti diharapkan bisa lebih memperluas lagi obyek yang diteliti seperti di

universitas atau kampus lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqih Muamalat, (Jakarta: Kencana Pernada Media
Group, 2010).

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2004).

Ascary, Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3, (Jakarta: Rajawali Press, 2011).

Adi Soeprapto, Sinergi Kalangan Akademik, Dunia Usaha dan Pemerintah Dalam
Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan Mahasiswa, UPN Yogyakarta,
2014.

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Jakarta: Dana Bhakti Wakaf,


1995).Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2013).

Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2013).

APJII, “Hasil Survei Jumlah Total Pengguna Internet di Indonesia”, dalam


https://apjii.or.id/content/read/39/264/survei, diakses tanggal 1 November 2018,
pukul11.38.

Ating Tedjasutisna, Kewirausahaan SMK Untuk Tingkat 2 (Bandung: Armicno,


2005).

Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII


Press, 2008).

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan


Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2006).

Derry Iswidharmanjaya, Dropshipping Cara Mudah Bisnis Online, (Jakarta: PT Elex


Media Komputindo, 2012).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,


Edisi IV (Cet. 1, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2008).

Diana Ulfa & Mariana, “Wawancara”, UIN Mataram, 25 Oktober 2018.

60
61

Djam’an Satori dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014).

Dokumentasi, Akademik FEBI UIN Mataram, tanggal 14 Desember 2018.

Evita Devega, “BKPM: E-Commerce Buat Produk Indonesia Mendunia”, dalam


http://www.kominfo.go.id/content/detail/10979/bkpm-e-commerce-buat-
produk-indonesia-mendunia/0/sorotan-media.

Feri Sulianta, Terobosan Berjualan Online ala Dropshipping, (Yogyakarta: Penerbit


Andi, 2014).

Hendri Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001).

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:


Bumi Aksara).

Ika Yunia Fauzia, “Akad Wakalah dan Samsarah Sebagai Solusi Atas Klaim
Keharaman Dropship Dalam Jual Beli Online”, Jurnal Islamica, Vol. 9, Nomor
2, Maret 2015.

Ika Yunia Fauzia, Transcendental Trust dalam Bisnis Online di Kalangan Pengusaha
Garment di Indonesia , (Surabaya: Penelitian Internal STIE Perbanas, 2015).

Juhrotul Khulwah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Jual Beli Dropship, UIN
Sunan Kalijaga, 2013.

Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,


2011).

Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen (Jakarta: Kencanprenada Media Group


2013).

Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2008).

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2015).

Mardani, Hukum Perikatan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013).

Ma’ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syari’ah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011).


62

Mauren Anindya, “Pahami Untung-Rugi Menajalankan Bisnis Dropshipping “, dalam


http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-menjalankan-bisnis-
dropship/#.VFB65iKUeQ4, diakses tanggal 15 Desember 2018 , pukul 00.22.

Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).

Muhammad Anwar.H.M, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, (Jakarta:


Prenada, 2004).

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi IslamPendekatanKualitatif (Depok:


Rajawali Pers, 2017).

Mardani, Fiqih Ekonomi Syari’ah, (Jakarta: Kencana, 2012).

Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996).


Nurul Nasihah, Transaksi Jual Beli Melalui Media Internet E-Commerce (Studi
Komparatif Empat Mahzab), Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Nurussakinah Daulay, Pengantar Psikologi (Jakarta: Prenadamedia Group 2014).

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Bumi Aksara,2014).

Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006).

Putra Kalbuadi, Jual Beli Online Dengan Menggunakan Sistem Dropshipping


Menurut Sudut Pandang Akad Jual Beli Islam (Studi Kasus Pada Forum
KASKUS), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015.

Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Celaban Timur: Pustaka Belajar, 2010).

Sederet.com, “Online Indonesia English dictionary”, dalam


http://mobile.sederet.com, diakses tanggal 1 November 2018, pukul 15.12.

Sugiyono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta,2017).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta).

Sugiyono, Statistik Untuk Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010).


63

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka


Cipta, 2006).

Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987).

Unggul Pambudi Putra, Sukses Jual Beli Online, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2014).

Widiyono & Mukhaer Pakkanna, Pengantar Bisnis Respon Terhadap Dinamika


Global, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013).

Anda mungkin juga menyukai