Poa Imunisasi
Poa Imunisasi
(P O A)
PROGRAM IMUNISASI
PUSKESMAS PANARUKAN
TAHUN 2015
PUSKESMAS PANARUKAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar……………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………….ii
Lampiran
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan, dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada, secara efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang
ada dapat dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan
of Action (POA) yang mengesankan bentuk perencanaan tradisional karena fokus
pada perencanaan hilir yaitu kegiatan-kegiatan.
Dalam perkembangannya POA semakin sarat dengan pola perencanan
strategis. Ditambah kondisi lingkungan makro yang mensyaratkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian MDG’s yang harus dicapai
puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan
agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM dan capaian MDG’s
tersebut.
Bagi Puskesmas Panarukan terutama program Imunisasi, situasi tersebut
merupakan momentum untuk mendokumentasikan hal–hal yang melatarbelakangi
proses perencanaan dalam POA sekaligus menterjemahkan intangible asset
puskesmas agar dapat didistribusikan pada yang berkepentingan guna
membangun partisipasi dan peran serta. Kesemuanya bermula dari Visi dan Misi
Puskesmas Panarukan.
2. Tujuan
a. Agar Penanggung Jawab Program Imunisasi di Puskesmas Panarukan dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang
telah di tetapkan
b. Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Imunisasi dapat
melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan terarah.
3. Ruang Lingkup
Puskesmas Panarukan mewilayahi 8 desa dengan 75 Posyandu di mana
desa tersebut bervariasi dari dataran rendah, pegunungan dan pesisir.
Puskesmas Panarukan melaksanakan sebagian besar program pokok
Puskesmas, namun dalam P O A ini hanya membahas Program Imunisasi yang
mempunyai nilai penting dan berpengaruh terhadap derajat kesehatan, dan di
tambah program-program tertentu yang dianggap perlu di kembangkan di wilayah
kerja.
B A B II
ANALISA SITUASI
1. KEADAAN UMUM.
DATA YANG
NO. JENIS DATA JUMLAH
DIPERLUKAN
1. Jumlah Penduduk Laki-laki 26809
Perempuan 27851
Total 54660
Imunisasi
Imunisasi Imunisasi
Kriteria TT5 WUS UCI Desa
DPT/HB 1 Campak
(15-45 th)
Tk Urgensi 3 4 4 4
Tk Keseriusan 3 4 4 4
Kemungkinan 3 4 4 4
Berkembangnya masalah
Total 27 64 64 64
b. UCI Desa
UCI Desa adalah apabila ≥ 80 % bayi yang ada di desa tersebut telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap (Imundaskap/UCI individu). Desa yang
belum memenuhi kriteria UCI Desa yaitu desa sumberkolak 76,79%, desa peleyan
69,39% dan desa duwet 60,47%. Penyebab masalah kurangnya pencapaian UCI
Desa :
- Orang tua menolak untuk dilakukan imunisasi pada bayinya terutama pada
imunisasi DPT/HB
- Drop out imunisasi DPT/HB
- Bayi pindah ke luar wilayah dan bayi baru dari wilayah lain tidak tercatat oleh
bidan wilayah
- Target sasaran terlalu tinggi
c. Imunisasi DPT/HB 3
- Orang tua menolak untuk dilakukan imunisasi pada bayinya karena trauma
pemberian imunisasi DPT/HB sebelumnya
- Bayi pindah ke luar wilayah dan bayi baru dari wilayah lain tidak tercatat oleh
bidan wilayah
d. Imunisasi Campak
- Belum lengkapnya status imunisasi sebelumnya
- Orang tua sering lupa jadwal imunisasi campak dikarenakan interval
pemberiannya jauh dari jadwal imunisasi sebelumnya (5 bulan)
e. Imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib
- Orang tua beranggapan setelah imunisasi dasar lengkap tidak ada imunisasi
tambahan lagi
- Kurangnya sosialisasi tentang imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib pada usia 18 – 36
bulan
- Tidak tersedianya media sosialisasi tentang imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib
pada usia 18 – 36 bulan (poster, banner, leaflet)
- Ketersediaan vaksin DPT/HB/Hib terbatas
- Pemberian imunisasi lanjutan DPT/HB/Hib merupakan program baru yang
dimulai sejak juni 2014
3. DIAGRAM FISH BONE
1. Kurang sadarnya
2. Partisipasi Kader Kurang
3. Pengetahuan Ibu Hamil
Kurang
Cakupan Pemberian
Fe 3 55,5% dg target
85% di Puskesmas
Kendit Januari s.d
Agustus 2014
Capaian K1
rendah Tidak adanya
media untuk
sosialisasi
4. MENETAPKAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE CARL
a. Imunisasi TT5 WUS
b. UCI Desa
1 Sweping Imunisasi 4 2 2 4 64 II
3. Dana monitoring
pemberian Fe tidak
ada
4. Pengetahuan Ibu
hamil yang kurang,
tentang pentingnya
Fe
5. Kurangnya partisipasi
kader dalam
pelaporan ibu hamil
baru
6. Kurangnya media
penyuluhan seperti
Leaflet, Banner
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
PERENCANAAN PROGRAM IMUNISASI TAHUN 2015
2. UCI Desa
Kegiatan :
a. Validasi data imunisasi
- Konsumsi
4 keg x Rp. 500.000 = Rp 2.000.000
3. Imunisasi DPT/HB 3, Imunisasi Campak dan Imunisasi Lanjutan DPT/HB/Hib
Kegiatan :
Sweping imunisasi
12 wilayah x 2 org x 12 bulan x Rp 30.000 = Rp. 8.640.000
UCI Desa Validasi data Penanggung 100% 4 kali 4 keg x Rp. Ruang pertemuan Penanggung Maret, BOK
2 imunisasi jawab 500.000 jawab wilayah, Juni,
(konsumsi) wilayah koordinator September,
imunisasi Des
Imunisasi Sweping Bayi <1 90% 12 kali
DPT/HB3 dan Imunisasi tahun
12 wil x 2 org x Bidan dan Jan – Des
Imunisasi 12 wilayah BOK
3 12 bln x Rp perawat wilayah 2015
Campak
30.000
Imunisasi Sweping Bayi 18 – 50% 12 kali
DPT/HB/Hib Imunisasi 36 bulan
4 Kebutuhan Pengambilan 12 kali 1 org x 12 Dinas Kesehatan Koordinator Jan - Des BOK
logistik vaksin ke bulan x Rp Imunisasi
Imunisasi dinas
kesehatan
30.000
5 Kebutuhan Pengiriman 12 kali 2 org x 12 bulan x 12 wilayah Korim dan Jan – Des BOK
logistik vaksin ke 12 wilayah x Rp bidan 2015
Imunisasi wilayah + 30.000 puskesmas
supervise
6 Pengadaan Cetak banner, 1 kali 88 tmpt x Rp Posyandu, sarkes Februari BOK
media poster, leaflet 100.000 2015
sosialisasi
7 Pusling Sosialisasi 4 kali 8 desa x 4 bln x Wilayah kerja Februari, BOK
(BBM) Rp 100.000 puskesmas mei,
panarukan agustus,
november
2015
1 megaphone x Februari APBD
Rp 3.000.000 2015
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi adalah
pencapaian imunisasi WUS TT5 karena dampak yang akan ditimbulkan berupa penyakit tetanus.
Jika terjadi pada ibu hamil penyakit tetanus akan berdampak pada bayinya yang bisa berdampak
pada kematian. Maka skrening WUS TT5 perlu dilakukan untuk mencegah dampak – dampak
yang akan ditimbulkan sehingga dengan otomati pencapain imunisasi WUS TT5 dapat
meningkat. Selain itu juga masalah cakupan imunisasi DPT/HB 3 dan Campak sehingga
menyebabkan cakupan imunisasi dasar lengkap berkurang yang berdampak pada UCI tidaknya
suatu desa. Maka sweping imunisasi perlu dilakukan secara rutin untuk memenuhi kriteria desa
UCI.
Disamping masalah lain yang tidak kalah pentingnya untuk di atasi juga, sehingga dengan
alternatif pemecahan masalah yang telah di uraikan, dapat pula di harapkan masalah lain dari
masing-masing kegiatan dapat di atasi.
SARAN
Demi teratasinya masalah dari program – program Puskesmas dengan melihat penyebab
yang utama sangat di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari sektor dan
program terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan yang telah di
tetapkan.
Lampiran
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Skrining TT5 WUS √
2 Validasi data imunisasi √ √ √ √
3 Sweping Imunisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 Pengambilan vaksin ke dinas kesehatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Pengiriman vaksin ke wilayah + supervisi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Pengadaan Media Sosialisasi √
7 Pusling (sosialisasi program imunisasi) √ √ √ √
8 Pusling (pengadaan megaphone) √
9 Pengadaan kulkas vaksin induk √
10 Pengadaan vaksin carrier wilayah √
11 Pemeliharaan kulkas vaksin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ situasional