Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT


Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
Nomor : Revisi : Halaman
00 1/2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL(SPO)


SPO Tanggal Terbit : PENGGUNAAN RESTRAIN
07 februari 2017

PENGERTIAN Suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang disengaja terhadap


gerakan/perilaku pasien di dalam pengobatan/perawatan di RS dimana
terdapat kecenderungan pasien tidak kooperatif di dalam proses
perawatan atau cenderung malah membahayakan.
TUJUAN 1. Menjaga keamanan dan keselamatan pasien selama perawatan
2. Proses pengobatan dapat berlangsung optimal tanpa terganggu oleh
ketidakkooperatifan pasien, demi memperoleh hasil sesuai harapan.
KEBIJAKAN 1. Restriksi terhadap pasien dilakukan dengan cara-cara tertentu sesuai
dengan kondisi yang ditemukan pada pasien
2. Keluarga/penanggungjawab pasien wajib diinformasikan sebelumnya
tentang penggunaan restrain yang akan dilaksanakan, yang terdokumentasi
dalam Rekam Medis.
PROSEDUR 1. Tahap Preorientasi
1. Memberi salam pada pasien dan keluarga
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang alasan penggunaan
restrain
Co :
(sesuai kasus) Adek, Ibu (pada keluarga) saya akan melakukan
pengamanan kepada adek R, dengan cara mengikat badan adek dengan
tempat tidur agar adek tidak turun-turun terus dan cepat sembuh. Cara
ini tidak menyakitkan dan aman.

3. Apabila setuju, maka wajib menandatangani persetujuan tindakan


yang terdokumentasi di Rekam Medis
4. Melaksanakan teknik-teknik restrain sesuai metode terpilih :
a. Teknik Jacket/Vest Restrain
Bentuk restrain yang diaplikasikan pada badan pasien, diletakkan diluar
pakaian, gaun atau piyama pasien, tahapan :

1. Tahap preinteraksi
a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Menyiapkan alat
2. Tahap Kerja

a. Memulai kegiatan dengan cara yang baik, memilih alat restrain yang
tepat
b. Memasang restrain pada klien dengan cepat dan tepat, Bantu pasien
dalam kondisi duduk jika tidak ada kontra indikasi, Pasang jaket restrain
ke tubuh pasien. Jaket restrain ini seperti baju tidak berlengan dan ada
dua buah tempat tali di samping kanan dan kiri untuk lewat tali.Setelah
itu masukkan tali ke lubang tadi, dan tali ke lubang yang ada di bawah
tempat tidur (kanan dan kiri) atau bisa tali kedua ujungnya mengelilingi
kasur bawah.
c. Pastikan tidak ada bagian vest yang berkerut di bagian punggung
pasien, masukkan genggaman tangan diantara restrain dan pasien untuk
memastikan bahwa pernafasan tidak dibatasi oleh restrain.
d. Hindari mengikat restrain pada side rail tempat tidur, mengamankan
restrain dari jangkauan pasien
e. Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh yang
direstrain, memperhatikan respon pasien
- Kontrak yang akan datang (restrain akan dilepas apabila.... sesuai
kasus : adek tidak turun-turun lagi dari tempat tidur)
- Vest restrain juga bisa digunakan untuk mengamankan lansia/pasien
dengan kondisi membutuhkan yang duduk di kursi roda, agar tidak jatuh
ke depan. dengan cara yang sama, hanya saja ini diikatkan di kursi roda
bukan tempat tidur.
b. Baju Restrain
Sama seperti di atas perbedaan pada alat restrain yang digunakan dan
Tahapan kerja, :
a. Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan di belakang
pasien dan tetap waspada
b. Buka baju dalam posisi "menyerbu", pakaikan baju dengan cepat
c.Handle tangan pasien ke belakang, seperti orang diborgol,
mengamankan restrain dari jangkauan pasien
d. Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
e. Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh yang
direstrain, memperhatikan respon pasien
c. Teknik Elbow Restrain
Digunakan pada umumnya untuk anak-anak atau bayi guna mencegah
anak menekuk tangan dan mencapai insisi atau alat terapeutik lain yang
menempel pada anak.
Sama seperti diatas, pada tahap kerja
a. Memasang restrain pada klien dengan cepat dan tepat
b. Pegang lengan klien, pasang ikatan ke klien
c. Masukkan satu jari sebelum diikat agar tidak terlalu kencang, hindari
mengikat restrain pada side rail tempat tidur
d. Mengamankan restrain dari jangkauan pasien
e. Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
f. Melakukan pemeriksaan tanda vital (khususnya pada capillary refill dan
pulsasi proximal di lengan untuk mengetahui sirkulasi pasien)
g. Memeriksa bagian tubuh yang direstrain
d. Restrain Ekstremitas
Digunakan untuk membatasi gerak ekstremitas.
Tahapan sesuai dengan diatas,
Pada pelaksanaan tindakan restrain pada daerah yang tidak
membahayakan pada keempat ekstremitas dengan menggunakan bahan
yang tidak berbahaya/mencederai pasien,
e. Teknik Mummy Restrain
Dilakukan untuk bayi agar tidak bergerak dan jatuh/untuk mengontrol
pergerakan selama pemeriksaan.
Bentuknya seperti gurita/grito, bedanya ada 2 lapis, lapisan pertama di
ikat ke tempat tidur sedangkan lapisan kedua di ikat ke bayi/anak (seperti
grito).
3. Tahap Terminasi
a. Merapikan pasien dan memberikan posisi yang nyaman
b. Mengumpukan dan membersihkan alat
melepas sarung tangan & mencuci tangan
c. Membaca hamdallah
d. Mengevaluasi respon klien
e. Memberi reinforcement positif
f. Mengakhiri Pertemuan dengan baik: bersama keluarga dan klien
membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya,


angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada
yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan
kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan
mengucap salam pada pasien.
4. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
b. Evaluasi kekuatan restrain
1. UGD
UNIT TERKAIT 2. Unit rawat inap
3. Unit Intensif (ICU, HCU)

Evaluasi Diri/Penguji
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................
Pembimbing/Penguji

(……………………………….)
Daftar Pustaka
Sujarwo, Livana (2017), Dampak Tindakan Restrain Pasien Gangguan Jiwa, Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal volume 7 No.2 Oktober 2017.
Sulistyowati, Dwi Ariani. E Prihantini. (2013), Keefektifan Penggunaan Restrain
Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasanpada Pasien Skizofrenia, Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan Volume 3, No.2, November 2014.
Abdul muhits, Nurul Hidayah, MH. Saputra, Icha Suryani (2017) Hubungan Durasi
Pemberian Restrain Dengan Resiko Perilaku Marah Berulang Pada Pasien Skizofrenia, Med

Anda mungkin juga menyukai