Anda di halaman 1dari 3

Suku Tonsea

suku Tonsea

Suku Tonsea, adalah salah salah satu sub-suku Minahasa yang berada di provinsi Sulawesi Utara. Daerah
pemukiman suku Tonsea ini berada di kabupaten Minahasa Utara meliputi daerah semenanjung
Sulawesi, kota Bitung, Airmadidi, Kauditan, Kema, kota Bitung, Tatelu, Talawaan dan Likupang Timur.
Populasi suku Tonsea diperkirakan lebih dari 90.000 orang pada sensus tahun 1989.

Suku Tonsea berasal dari pakasa'an Tountewoh, yang merupakan anak suku Minahasa. Orang Tonsea
berbicara menggunakan bahasa Tonsea. Bahasa Tonsea merupakan salah satu dialek bahasa Minahasa.

Bahasa Tonsea sendiri memiliki beberapa dialek, yaitu:

dialek Maumbi

dialek Airmadidi

dialek Likupang

dialek Kauditan

dialek Klabat

dialek Bitung

Waruga

tempat bersejarah

di Airmadidi

Dialek-dialek di atas, tidaklah terlalu berbeda jauh, karena setiap pemakai dialek yang berbeda wilayah
bisa saling berkomunikasi dengan baik menggunakan dialeknya masing-masing, apabila bertemu.

Pada masa sekarang ini, bahasa Tonsea sendiri mengalami penurunan dalam jumlah penuturnya, akibat
dominasi dari bahasa Melayu Manado yang cenderung semakin dipakai oleh golongan generasi muda
suku Tonsea.

Pada abad 17, suku Tonsea dipimpin oleh seorang yang bernama Xaverius Dotulong, sebagai pemimpin
dari suku Tonsea yang berkedudukan di Kema. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate
Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu yang ternyata sudah banyak
digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah kepulauan Maluku. Xaverius Dotulong
adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan pertama kali di
wilayah adat suku Tonsea.

Silsilah Dotulong:
Mayoritas suku Tonsea adalah pemeluk agama Kristen. Agama Kristen tumbuh dengan kuat dalam
kehidupan masyarakat suku Tonsea, terlihat dari banyaknya bangunan gereja yang berdiri di setiap
pemukiman masyarakat suku Tonsea. Mereka sering mengadakan kegiatan di gereja. Kegiatan gereja
adalah sangat penting bagi kehidupan mereka.

Masyarakat suku Tonsea, pada umumnya berprofesi sebagai petani. Mereka menanam beberapa jenis
sayuran, termasuk jagung, beberapa jenis buah-buahan. Selain itu mereka juga menanam tanaman keras
seperti cengkeh. Pada bidang profesi lain, orang Tonsea berprofesi sebagai pedagang, guru, pegawai
negeri dan di sektor-sektor swasta. Saat ini banyak orang Tonsea yang merantau ke daerah lain, seperti
Manado, Makasar atau ke pulau-pulau lain, seperti Papua, Maluku, Sumatra, Jawa dan Kalimantan.

Anda mungkin juga menyukai