Rev00
1
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
VISI
“ To Become a Prominent National Company in Healthcare Industry “
Menjadi Perusahaan Terkemuka Berskala Nasional di Industri Kesehatan
MISI
1. Mengembangkan usaha pelayanan kesehatan yang efisien dan sesuai kebutuhan
masyarakat;
2. Menerapkan budaya kerja yang berorientasi kepada pemenuhan harapan pemangku
kepentingan;
3. Senantiasa menghasilkan kinerja produktivitas dan profitabilitas yang mendukung
pengembangan usaha;
4. Menempatkan sumber daya manusia dan teknologi informasi sebagai keunggulan bersaing
perusahaan.
Motto
FACE with Smile
(FACE : Fast, Accurate, Convenient, Effective, Efficient with Smile)
Nilai
1. Profesional
Senantiasa bekerja dengan kemampuan, integritas dan inovasi yang tinggi
2. Care
Senantiasa peduli dan menghormati customer, mitra kerja dan stakeholder lainnya
3. Accountable
Kami senantiasa bekerja dengan jujur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan
2
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
DAFTAR ISI
3
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
BLS
GUIDELINE 2015
1. Korban henti jantung pada dewasa, hasil yang optimal didapatkan bila penolong melakukan
kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit
BLS 2010 → updated from at least 100/min
2. Kedalaman kompressi jantung pada dewasa 2 inchi (5cm) - 2,5 inchi (6 cm)
BLS 2010 → updated from 2 inches (5 cm)
3. Penolong awam 2015 : Disarankan bahwa program PAD (Public Acsess Defribrilation) untuk pasien
dengan OHCA (out of hospital cardiac arrest) diimplementasikan di lokasi publik dimana ada
kemungkinan terjadi henti jantung relatif tinggi (misalnya bandara, kasino, fasilitas olahraga)
4. Identifikasi korban : untuk membantu para penolon gmengenali seragnan jantung, maka penolong
harus tahu dari respon korban (periksa), jika tidak respon maka dianggap henti jantung
5. Lakukan kompressi jantung dengan kecepatan 100-120 kali / menit
6. Kedalaman kompressi paling tidak 5 cm
7. Dari setiap kompressi upayakan full recoil
8. Minimalisasi pause pada kompresi
9. Ventilasi adequat (2 nafas setelah 30 pijat, setiap pemberian nafas wakunya 1 detik (dada naik)
4
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
PIJAT JANTUNG
1. Posisi penolong :
Tegak lurus diatas dada pasien dengan siku lengan lurus menekan tengah - tengah dada, tekan sedalam
2 inchi.
2. Beri kesempatan dinding toraks untuk “re-coil”
3. Pijat jantung 30 x disusul dg nafas 2 x
4. Bila sudah di –intubasi atau sudah dipasang LMA, maka :
a. Pijat jantung , kecepatan 100x/ menit
b. Nafas buatan 8-10x/ menit dan antara pijat jantung dan nafas tidak usah sinkron
5. Posisi tangan
- Bagi korban dewasa maka yang melakukan pijat jantung (chest compressions), disarankan
meletakkan telapak tangan pada the lower half of the sternum.
- Untuk mengajarkan lokasi atau peletakan tangan pada saat CPR :
“Place the heel of your hand in the center of the chest with the other hand on top.”
5
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
- Jalur Shockable
- Jalur Unshockable
6
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
1. Asystole
VT / Ventricular Tachycardia
7
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
De-FIBRILLATION / DC shock
- DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)
- 360 Joules 1x (dulu 3x shock, repeated shock)
(Jika DC shock biphasic 150-200 Joules)
Setelah a single shock, segera CPR lagi 2 menit tanpa check ECG sudah ROSC atau belum
Baru setelah 2 menit CPR, berhenti sebentar untuk check ECG apakah sudah ROSC
8
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
- Perawatan pasien pasca henti jantung : harus dirawat di ICU EGDT POST C.A.
9
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
Konsep Dasar
- Airway --? Keep airway / Jaga Jalan Nafas --> Onstruksi dan Aspirasi
- Bila ada sumbatan total --? O2 dalam paru habis dalam 1.5 menit (dibulatkan 2 menit)
- Pengelolaan Airway perlu : CEPAT, TEPAT, CERMAT
- Airway :
1. Bagian atas
2. Bagian bawah
- Cara menilai jalan nafas (A) :
1. Lihat - LOOK : gerak dada dan perut
2. Dengar - LISTEN : gerak udara nafas dengan telinga
3. Raba - FEEL : gerak udara nafas dengan pipi, gerak udara nafas pada telapak tangan
LOOK - LISTEN FEEL tidak dilakukan lebih dari 5 detik
10
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
Korban Trauma jalan nafasnya dapat tersumbat karena berbagai sebab namun cara pertolongannya
sama, pertolongan :
1. Baringkan datar
2. Kepala jangan diberi bantal
3. Angkat dagu ke depan : chin lift, head tilt
4. Kalau perlu jaw thrust
5. Neck lift TIDAK boleh lagi dikerjakan
6. Jika korban muntah :
- Buka mulut, bersihkan sekedarnya agar jalan nafas cukup bebas
- Jika muntah lagi, baringkan miring (perhatikan cedera leher)
- Keep the airway dari ASPIRASI
Management Aspirasi
- Bila muntahan menyebabkan aspirasi, Kolaborasi dengan dokter ICU
- Bila obstruksi akibat Bendah asing / muntahan, lakukan Finger sweep
a. Membersihkan benda asing padat dalam jalan napas menggunakan alat penjepit ( Forcep )
b. Dapat diketahui jika chin lift atau jaw thrust tidak berhasil membebaskan jalan nafas, kerjakan
manuver Heimlich
2. Naso-pharyngeal tube
- Tidak merangsang
muntah
- Hati-hati pasien dengan
fraktura basis cranii
- Ukuran untuk dewasa
7 mm atau sebesar
ukuran jari kelingking
kanan
3. LMA
- Tehnik pemasangan
mudah.
- Harga mahal
- Tidak mencegah
aspirasi
4. Cricothyroidotomy
11
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
5.BREATHING (Pernafasan)
6.
Nafas Buatan
a. 12-20 x / menit, sampai dada nampak terangkat
b. Diberikan bila nafas abnormal
- Tidak menunggu sampai apnea dulu
c. Dengan tambahan oksigen (kalau ada)
d. Jika udara salah masuk lambung, jangan dikeluarkan dengan menekan lambung (risiko aspirasi)
Nafas buatan pada TRAUMA dilakukan dengan in line immobilisation (pegangi kepala - leher) agar
tulang leher tidak banyak bergerak
Menilai pernafasan
1. Look - Lihat:
- Gerak dada,
- Gerak cuping hidung (flaring nostril)
- Retraksi sela iga
2. Listen - Dengar:
- Suara nafas, suara tambahan
3. Feel - Raba:
- Udara nafas keluar hidung mulut
4. Palpasi:
- Gerak dada, simetris ?
5. Perkusi - Ketuk:
- Redup ? Hipersonor ? Simetris ?
6. Auskultasi (stetoskop):
- Suara nafas ada? Simetris ?
7. Ada pneumotoraks tension ?
- Diagnosis harus ditegakkan secara klinis, Jika terjadi :
a. Lihat dan palpasi toraks --> gerak sisi sakit tertinggal
b. Palpasi trachea --> terdorong ke sisi sehat
c. Ketuk toraks --> sisi sakit hipersonor (suara rongga)
d. Dengar suara nafas --> sisi sakit menghilang
Lakukan punksi (needle thoracostomy) tanpa tunggu foto sinar-X
13
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
Pasien Gawat
-Perlu oksigen 60-100 % :
a. Mask
b. Mask + reservoir
c. Bag + mask / jackson reese
- Target Ventilation
a. Dada terangkat, terdengar suara nafas di lapangan paru
b. Nafas buatan 80% masuk paru
c. Lambung jika kemasukan udara jangan ditekan
d. Gunakan NGT untuk dekompresi
14
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
DEFIBRILASI
Defibrilasi Un Sinkronise
Pemberian tenaga listrik yang menyebabkan kejutan (shock) pada jantung sehingga mengubah
irama jantung yang mematikan menjadi irama jantung yang menunjang kehidupan
EKG Normal :
Besaran Energi
- 360 Joule →Manofasik
- 150 – 200 Joule →Bhifasik
15
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
Dokumentasi
1. Fungsi vital sebelum dan sesudah DC shock
2. Kesadaran
3. EKG sebelum dan sesudah DC Shock
4. Jam dan jumlah energy
5. Nama yang melakukan DC Shock
6. Komplikasi yang timbul
Komplikasi
1. Perlukaan myokard
2. Luka bakar
3. Distrimia gangguan irama jantung
4. Emboli
PEA = EMD
Ada gelombang mirip ECG Normal
Tetapi carotis tidak teraba
Terapi sama seperti Asystole (CPR + Adrenalin)
P-ulseless
E-lectrical
A-ctivity
E-lectro
M-echanical
D-issociation
16
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
OBAT
& ALAT EMERGENCY
A. Alat Emergency
17
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
B. Obat Emergency
I. Obat emergency untuk resusitasi
a. Epineprin/Adrenalin :
Dosis : 1 mg iv tiap 3-5 menit
3-10x dosis iv bila intratracheal
Indikasi : Asistol, PEA, VF
b. Sulfas Atropin
Dosis : 0,5 mg iv
pada RJPO sudah tercapai ROSC 1 mg iv
transtracheal 3-10x iv max 3 mg
Indikasi : bradikardi
c. Amiodaron
Dosis : 300mg bolus
dilanjutkan 900 mg/24 jam
Indikasi : - Gambaran ECG VT dg nadi
- Gambaran VF & VT tanpa nadi sebelum single shock ke-4
d. Lidocain
Dosis : 1 mg/kgBB tiap 3-5 menit
- Max : 3 mg/kgBB
Indikasi : VF / VT
b. Dobutamin
Dosis : 2-10 mcg/BB
c. Nor adrenalin
Rumus : BB X 60 X Dosis
Konsentrasi
Keterangan :
BB : Berat Badan
60 : menit
a. Dopamin
- Konsentrasi : Mg / pengenceran
- 1 mg = 1000 mcg = 1000 δ
Contoh Kasus :
1. Berapa konsentrasi dopamin 200 mg bila diencerkan 50 cc Pz.
Jawab :
konsentrasi = 200 mg / 50 cc
= 4 mg/cc
= 4000 mcg = 4000 δ
18
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
2. Berapa cc/ δ yang diberikan bila dokter minta 5 δ dopamin, BB Px 60 Kg dalam syringe pump.
Jawab :
= BB X 60 X Dosis
konsentrasi
= 60 X 60 X 5
4000
= 180
40
= 4.5 cc/jam
b. Dobutamin
- Konsentrasi : Mg / F. pengenceran
- 1 mg = 1000 mcg = 1000 δ
Contoh Kasus :
1. Dobutamin 250 mg diencerkan 50 cc berapa konsentrasinya
Jawab :
konsentrasi = 250 mg / 50 cc
= 5 mg/cc
= 5000 mcg
Jadi konsentrasinya adalah 1 cc = 5000 mcg
2. Berapa yang diberikan syringe pump bila dokter minta 5δ, BB 50 Kg.
Jawab :
= BB X 60 X Dosis
konsentrasi
= 50 X 60 X 5
5000
= 150
50
= 3 cc/jam
Contoh Kasus :
1. Berapa konsentrasi bila diencerkan 50 cc Pz
Jawab :
konsentrasi = 4 mg / 50 cc
= 0.08 x 1.000.000 nn
= 80.000 nn
Jadi konsentrasinya adalah = 80.000 nn
2. Berapa cc/jam bila dokter minta 50 nn dengan BB Px 50 Kg dalam syringe pump
Jawab :
= BB X 60 X Dosis
konsentrasi
= 50 X 60 X 50 nn
80.000
= 150
80
= 1.875 cc/jam
19
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
PELAPORAN
& ALGORITME
A. Pelaporan
2. Background
Singkat, berhubungan dengan pokok masalah
a. Dokumentasi : keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
kesehatan keluarga.
b. Pelaporan : diagnosa masuk & tanggal masuk RS, riwayat pengobatan, ringkasan tanggal
pengobatan.
3. Assesment
Pengkajian
a. Dokumentasi:
- B1: BREATH :
a) Pergerakan dada e) Abdomen
b) Pemakaian alat bantu nafas f) Peristaltik usus
c) Suara nafas g) Mual
d) Batuk h) Muntah
e) Sputum, Dll i) Hematemesis
- B 2: BLOOD j) Melena
a) Suara jantung k) Pemakaian NGT
b) Irama jantung l) Diare
c) CRT m) Konstipasi
d) Edema, dll n) Ascites
- B 3 : BRAIN - B 6 : BONE
a) Tingkat kesadaran a) Turgor
b) Reaksi pupil , dll b) Perdarahan Kulit
- B 4 : BLEEDER c) Icterus
a) Urine d) Akral
b) Cateter e) Pergerakan Sendi
c) Kesulitan BAK, dll f) Fraktur
- B 5 : BOWEL g) Luka
a) Mukosa bibir
b) Lidah
c) Keadaan gigi
d) Nyeri telan
b. Pelaporan :
- Tanda –tanda vital terkini (tensi, nadi, rr, suhu) irama jantung
- Status mental
- Nyeri
- Perubahan kesadaran
- Warna kulit
- Perfusi, dll
20
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
4. Recommendation
a. Dokumentasi : apa yg kita kerjakan
b. Pelaporan :
- Transfer px ke unit lain (ICU?)
- Perubahan tx: jika ada perubahan tx,tanyakan : seberapa sering boleh diulang? (febris,tensi
tetap tinggi dll). Tanyakan: jika kondisi px tidak membaik, kapan kami boleh menghubungi
dokter lg?
- Pemeriksaan yang perlu dilakukan: foto, EKG,lab,dll.
- Cek ulang kondisi px dan lakukan rekomendasi.
- Jelaskan pd klg & px ttg perkembangan px & rekomendasi.
- Tanyakan pd dokter apakah dokter bisa datang untuk melihat kondisi px.
Catatan:
- Ada hal-hal yang kurang jelas, dipertanyakan ulang
- Ada usulan/ ada hal tidak sesuai standar, beri usulan
Misalnya :
Dokter : Beri Adrenalin 5 mg
Perawat : Maaf dokter, benar 5 mg atau 1 mg sesuai standart ACLS
Mendengarkan yang baik, jangan cepat memotong pembicaraan dlm konsultasi
B. Algoritma
I. Algoritma BLS
21
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
II. VF / Pulseless VT
22
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
23
Lean Management, 2017
O4/01/SDP/14.1/01/01/PT.PHC-2016.Rev00
Penatalaksanaan VT / VF
24
Lean Management, 2017
BASIC LIFE SUPPORT
Cardiopulmonary Resuscitation Guidelines
2010
Resuscitation Council of
Southern Africa (RCSA)
Cek
KESADARAN
10 DETIK
1-2-3-4-5
boleh diulang
1-2-3-4-5
Resistence
100x per menit (Lower Half
of Sternum)
5 cm
2010 ILCOR
Rumah Sakit PHC Surabaya 14
RESUSITASI
CPR
Siap-shock
shockable un-shockable
| |
VF/VT Asystole / PEA
| (non-VF / VT)
|
DC shock
A SINGLE SHOCK
CPR terus
2 menit
17
Rumah Sakit PHC Surabaya 17
JALUR
shockable
Asystole P-ulseless
EKC = Flat E-lectrical
Tidak ada gelombang A-ctivity
E-lectro
= M-echanical
D-issociation
Rumah Sakit PHC Surabaya 19
If there is a doubt about whether
the rhythm is asystole or fine-VF
do NOT attempt defibrilation,
continuous chest compression and
ventilation
NO DC
chest compression + adrenalin
Asystole
NO DC
Cardiac
arrest evaluasi evaluasi evaluasi evaluasi
ASYST
CALL
FOR
HELP Adrenaline: 1 mg, iv,
repeated every 3-5 minutes Evaluasi CPR : tiap 2 menit
PASANG
MONITOR
EKG
Cardiac 3’ 3’
adrenalin adrenalin adrenalin
arrest VF / VT X 2010
De-FIBRILLATION / DC shock
DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)
360 Joules 1x (dulu 3x shock, repeated shock)
(Jika DC shock biphasic 150-200 Joules)
25
Rumah Sakit PHC Surabaya 25
cardiac arrest membandel ???
Hipoksia
4H Hipovolemia
Hiperkalemia
Hipotermia
Tamponade jantung
Tension pneumothorax
4T Thromboemboli paru
Toxic overdose
B-block, Ca-block
Digitalis, Tricyclic AD
MA Massive MI
Asidosis
Rumah Sakit PHC Surabaya 26
Elevasi kaki pada saat HENTI JANTUNG
Pengelolaan Perlu:
Batas
Upper
dan
Lower
Resp tract
?
LIHAT - LOOK
Gerak dada & perut
DENGAR – LISTEN
Gerak udara nafas
dengan telinga.
RABA - FEEL
Gerak udara nafas dengan
pipi
Look - Listen – Feel Gerak udara nafas pada
(tidak lebih dari 5 detik) telapak tangan
Rumah Sakit PHC Surabaya 34
A- airway
Pastikan, Apakah NORMAL atau TIDAK NORMAL
Kelola-airway
OBSTRUKSI
DAN
ASPIRASI
ekstensi
neck lift
Rumah Sakit PHC Surabaya 41
JAW THRUST
cara ini sebagai pilihan terakhir
jika cara lain tidak berhasil.
Untuk orang awam tidak
dianjurkan
Rumah Sakit PHC Surabaya 42
Korban Trauma jalan nafasnya dapat tersumbat
karena berbagai sebab
namun cara pertolongannya sama
Baringkan datar
Kepala jangan diberi bantal
Angkat dagu ke depan
chin lift
head tilt
Perhatikan ukuran
Bertahan 10 menit
Tidak dapat membuang CO2
Crico-thyroido-tomy Posisi
cricothyroid
membrane
O2 masuk paru
OTAK
GINJAL
JANTUNG
O2 DLL
Alveoli dalam alveoli
O2 dalam
darah
Pemb darah Kapiler cukup
Rumah Sakit PHC Surabaya 63
Rumah Sakit PHC Surabaya 64
PERNAFASAN
TIDAK NORMAL
O2 masuk paru = AIR + DLL
O2 Cairan dalam
dalam alveoli paru
Alveoli
Alveolar O2 sukar menembus
+aspirat
Interstitial
O2 dalam
darah
Berkurang
Ke jantung, Otak dan organ
ORANG Lainnya juga kurang.
TENGGELAM Rumah Sakit PHC Surabaya 65
Pasien bernafas !
Normal atau distres?
TANPA O2 TABUNG
DENGAN UDARA 02
Palpasi:
gerak dada, simetris ?
Perkusi - Ketuk:
Redup ? Hipersonor ? Simetris
?
Auskultasi (stetoskop):
Suara nafas ada? Simetris ?
Em
Fr
Fr
Ada hemotoraks?
NO Check ECG
YES
Check pulse
No Check ECG
YES
Check pulse
2 menit 2 menit
CPR -1 Amiodaron
Pijat a single shock a single shock a single shock a single shock a single shock
jantung 30 : 2
CPR-2 CPR-3 CPR-4 CPR-5 CPR-6
30 x adrenalin
Amiodaron is the first choice
CALL 300 mg, bolus. Repeated 150 mg
FOR Adrenaline: 1 mg, iv,
for reccurrent VT/VF. Followed by
HELP repeated every 3-5
900 mg infusion over 24 hours
minutes
PASANG LIDOCAIN. Do not exceed
MONITOR a total dose of 3 mg/kg,
Evaluasi CPR : tiap 2 menit during the first hour.
PT. Rumah Sakit PHC Surabaya 7
ASYSTOL/PEA/EMD
Intubasi : as soon as possible, without stop CPR Pijat 100x/menit
Nafas 8x/menit
Px tak sadar /
Cardiac
nafas agonal arrest evaluasi evaluasi evaluasi evaluasi evaluasi
CALL
Adrenaline: 1 mg, iv,
FOR
HELP repeated every 3-5
minutes Evaluasi CPR : tiap 2 menit
PASANG
MONITOR
PT. Rumah Sakit PHC Surabaya 8
2
Focus on
BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
PENDAHULUAN
Dasar :
A Airway
B Breathing
C Circulation
D Defibrilator AED
AIRWAY / JALAN NAFAS 5
A Harus Bebas
O2 masuk paru
OTAK
GINJAL
JANTUNG
O2 DLL
Alveoli dalam alveoli
O2 dalam
darah
Pemb darah Kapiler cukup
BREATHING / PERNAFASAN 6
OTAK
O2 GINJAL
Alveoli dalam alveoli JANTUNG
DLL
O2 dalam
darah
Pemb darah Kapiler cukup
AED
mouth to mask
mouth to mouth
OTAK
O2 GINJAL
Alveoli dalam alveoli JANTUNG
NO PUMP DLL
O2 dalam
C darah
Pemb darah Kapiler cukup
Update BLS 2015
Identifikasi korban
Korban henti jantung pada kondisi tertentu (mis dengan
kejang2 atau agonal gasping), penolong kadang bingung
maka penolong perlu pelatihan / di didik agar mengenali
hal ini.
SA node
(pacemaker)
AV node
(relayer)
Cardioversi (Sinkronise)
Mulai 25 – 100 Joule :
◦ AF 100 Joule
◦ PAT 25 – 100 Joule
◦ A.Flutter 25 Joule
P-ulseless E-lectro
E-lectrical M-echanical
A-ctivity D-issociation
Rumah Sakit PHC Surabaya 16
Rumah Sakit PHC Surabaya 17
OBAT & ALAT EMERGENCY
A. Alat Emergency
I. Peralatan membuka jalan nafas
a. Orofaringeal Tube
b. Nasofaringeal Tube
c. Endotracheal Tube
d. Krikotirotomy
e. Thracheostomy
2
Perlengkapan alat Intubasi
a. ETT sesuai ukuran
(3 ukuran)
a. Laringoskop
b. Stetoskop
c. Magil forcep
d. Stilet
e. Jackson Rees / Ambubag
f. Suction lengkap
g. Kasa
h. Spuit 20 cc
i. Plester
Lanjutan persiapan intubasi …
k. Xylocain spray
l. Obat sedatif dan muscle relaxan
- Obat sedatif : menidurkan
contoh : Midozolam (Mylos, Dormicum, Fortanes)
Recoval (Provoval )
4
Lanjutan Alat Emergency…
5
Lanjutan Alat Emergency…
0 2 - 2,5
Prematur Infant Infant
Lurus (tanpa cuff)
0 – 6 bulan 0 3,0-3,5
Infant Infant 6 Fr 8 Fr
3.5 Kg Lurus (tanpa cuff)
6 – 12 bulan 0 3,5-4,0
Pediatrik Small 6 Fr 8 – 10 Fr
7 Kg Bengkok (tanpa cuff)
1 – 3 tahun 0 4,0-4,5
Pediatrik Small 6 Fr 10 Fr
10 – 12 Kg Bengkok (tanpa cuff)
4 – 7 tahun 0 5,0-5,5
Pediatrik Medium 6 Fr 14 Fr
16 – 18 Kg Bengkok (tanpa cuff)
Pediatrik 7
8 – 10 tahun Medium 0
atau 5,5-5,6 6 Fr 14 Fr
24 – 30 Kg atau Large Bengkok
Dewasa
B. Obat Emergency
8
B. Obat Emergency
I. Obat emergency untuk resusitasi
a. Epineprin/Adrenalin :
Dosis: 1 mg iv tiap 3-5 menit
3-10x dosis iv bila intratracheal
Indikasi: Asistol, PEA, VF
b. Sulfas Atropin
Dosis: 0,5 mg iv
pada RJPO sudah tercapai ROSC 1 mg iv
transtracheal 3-10x iv max 3 mg
Indikasi: bradikardi 9
Lanjutan Obat Emergency…
c. Amiodaron
Dosis: 300mg bolus
dilanjutkan 900 mg/24 jam
Indikasi: - Gambaran ECG VT dg nadi
- Gambaran VF & VT tanpa nadi
sebelum single shock ke-4
d. Lidocain
Dosis: 1 mg/kgBB tiap 3-5 menit
Max: 3 mg/kgBB
Indikasi: VF / VT 10
Lanjutan Obat Emergency…
c. Nor adrenalin
Contoh perhitungan
Dopamin 200 mg
Rumus : BB X 60 X Dosis
Konsentrasi
Keterangan :
BB: Berat Badan
60 : menit
konsentrasi : Mg / pengenceran
1 mg = 1000 mcg = 1000 δ
Contoh kasus
Dobutamin 250 mg
Rumus : BB X 60 X Dosis
Konsentrasi
Keterangan :
BB: Berat Badan
60 : menit
konsentrasi : Mg / F. pengenceran
1 mg = 1000 mcg = 1000 δ
Contoh kasus
Rumus : BB X 60 X Dosis
Konsentrasi
Keterangan :
BB: Berat Badan
60 : menit
konsentrasi : Mg / pengenceran
1 mg = 1.000.000 nn
Contoh kasus
1. Berapa konsentrasi bila diencerkan 50 cc Pz
Jawab :
konsentrasi = 4 mg / 50 cc
= 0.08 x 1.000.000 nn
= 80.000 nn
Jadi konsentrasinya adalah = 80.000 nn
Masalah
Dokumentasi : nama, no reg, umur, jenis kelamin,
suku, agama, pendidikan, alamat, dll.
Pelaporan :
Umum : sebutkan asal RS, nama dan unit anda
Saya menelepon untuk : (nama px & no kamar)
Masalah yg ingin saya laporkan adalah…
Pengkajian
Dokumentasi:
B1: BREATH
Pergerakan dada
Pemakaian alat bantu nafas
Suara nafas
Batuk
Sputum
Dll
Rumah Sakit PHC Surabaya
5
B 2: BLOOD
Suara jantung
Irama jantung
CRT
Edema
dll
B 3 : BRAIN
Tingkat kesadaran
Reaksi pupil
dll
B 4 : BLEEDER
Urine
Cateter
Kesulitan BAK
dll
B 5 : BOWEL
Mukosa bibir Muntah
Lidah Hematemesis
Abdomen Diare
Mual Ascites
B 6 : BONE
Turgor
Perdarahan kulit
Icterus
Akral
Pergerakan sendi
Fraktur
Luka
Pelaporan :
Tanda –tanda vital terkini (tensi, nadi, rr, suhu)
irama jantung
Status mental
Nyeri
Perubahan kesadaran
Warna kulit
Perfusi
dll
Rumah Sakit PHC Surabaya
R =recomendation
11
ulang
Ada usulan/ ada hal tidak sesuai standar, beri
usulan
Misalnya :
Dokter : Beri Adrenalin 5 mg
Perawat : Maaf dokter, benar 5 mg atau 1 mg
sesuai standart ACLS
Mendengarkan yang baik, jangan cepat
memotong pembicaraan dlm konsultasi
Beri penjelasan tentang penyakit yang diderita dan kondisi saat ini
Sampaikan bahwa tindakan medis proses perlu waktu
Setiap tindakan yang akan dilakukan jangan lupa pasien atau
keluarganya mengisi INFORM CONCENT, yang dilengkapi dengan
tanda tangan, nama terang, tanggal dan jam pada saat mengisi.
Menggali info dari keluarga pasien :
Alergi +/-
Px sakit/dirawat terakhir
Pengobatan/terapi lain yang diberikan/dijalani sebelumnya
Makan minum terakhir
(khusus Px untuk persiapan CITO perusahaan)
Identitas Pasien
Riwayat singkat kejadian dan kondisi pasien
datang kesadaran A, B, C
Tindakan yang dilakukan A, B, C
Hasil setelah tindakan Kesadaran A, B, C
Kondisi saat ini
Mohon Advice
Advice dilaksanakan
Salam
PT. Rumah Sakit PHC Surabaya
Catatan:
Ada hal-hal yang kurang jelas, dipertanyakan
20
ulang
Ada usulan/ ada hal tidak sesuai standar, beri
usulan
Misalnya :
Dokter : Beri Adrenalin 5 mg
Perawat : Maaf dokter, benar 5 mg atau 1 mg
sesuai standart ACLS
Mendengarkan yang baik, jangan cepat
memotong pembicaraan dlm konsultasi