Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISA INSTRUMEN

Kelompok 1

1. AL ANISAH MAI PRATIWI 10411700000046


2. ZAQIA HESTI FEBYANTI 10411700000056
3. ANADIAH SALSABILA V. 10411700000078
4. NINA ADRIANA ELFARIANTI 10411700000102

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
JENIS-JENIS ELEKTRODA

1. Elektroda Pembanding
Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode
pembanding (refference electrode) yang memiliki syarat harga potensial setengah sel yang
diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang
selidiki. Pasangan electrode pembanding adalah elektrode indikator (disebut juga working
electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang sedang diselidiki.
Syaratnya adalah:
• Mematuhi persamaan Nerst bersifat reversible
• Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu
• Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri arus yang kecil
• Hanya memiliki efek hysterisis yang kecil jika diberi suatu siklus suhu
• Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi secara ideal

2. Elektroda Indikator
a. Pengertian Elektroda Indikator
Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial
elektrodanya bergantung terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur (vogel).
b. Jenis-Jenis Elektroda Indikator
1. Elektroda Indikator Logam
• Elektroda jenis pertama
Elektroda logam yang potensialnya merupakan fungsi dari konsentrasi Mn + dalam
Mn+|M reaksi setengah redoks. Elektroda jenis pertama merupakan elektroda logam murni
yang memepertukarkan kationnya langsung dengan logamnya. Elektroda jenis pertama
tidak banyak digunakan karena sangat tidak selektif dan merespon kation lainnya yang
mudah tereduksi. Kelemahan dari elektroda ini tidak terlalu selektif, kadang bereaksi
dengan katon lain yg lebih mudah tereduksi, elektroda logam sangat mudah teroksidasi.
• Elektroda jenis kedua
Elektroda logam yang potensialnya merupakan fungsi dari konsentrasi X dalam
MXn|M reaksi setengah redoks. Logam tidak hanya merespon kationnya tetapi juga
merespon anion yang membentuk endapan sedikit larut dan kompleks stabil dengan
kationnya. Elektroda jenis ini memiliki ion-ion yang tidak bertukar elektron langsung dengan
elektrodanya. Sebagai gantinya, anion akan mengatur konsentrasi kation yang bertukar
elektron dengan elektroda.
• Elektroda redoks
Elektroda inert yang dapat menjadi sumber elektron bagi reaksi setengah redoks.

2. Elektroda Membran
Pada elektroda membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau kepada
membran tersebut. Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu
menembusnya, namun menghentikan ion-ion lain.
• Potensial membran
Suatu perubahan potensial pada sebuah membran konduktif dimana sisi yang
berlawanan kontak (berhubungan) dengan larutan yang memiliki komposisi berbeda.
• Elektroda selektif ion
Sebuah elektroda dimana potensial membrannya merupakan fungsi konsentasi dari
satu ion tertentu.
• Elektroda kaca
Sebuah elektroda selektif ion berdasarkan membran kaca yang potensial terbentuk
dari reaksi pertukaran ion pada permukaan membran.
• Elektroda membran Kristal
Sebuah elektroda selektif ion yang didasarkan pada kelarutan yang kecil dari bahan
kristal anorganik. Tidak hanya kaca saja yang selektif terhadap kation, tetapi beberapa zat
padat lainnya juga selektif terhadap kation. Sebagai contoh kristal tunggal lantanum florida
yang bertindak sebagai membran digunakan untuk menetapkan ion fluorida. Kristal itu
dikontaminasi dengan suatu unsur tanah langka, europium(II), untuk meningkatkan daya
hantar listriknya. Elektroda ini mampu merespon ion fluorida smpai konsentrasi 10-5 M.
• Elekroda membran liquid
Sebuah elektroda selektif ion di mana chelating agen dimasukkan ke dalam
membran hidrofobik. Elektroda jenis ini menggunakan cairan yang tidak bercampur dengan
air sebagai membrannya. Elektroda membran cairan menghasilkan potensial dari kedua
larutan yang mengandung analit dan liquid-ion exchanger. Cairan tersebut akan mengikat
dengan selektif ion yang akan ditetapkan. Sebagai contoh elektroda ion kalsium yang
menggunakan suatu penukar kation yang mengandung asam fosfat.
• ISFETS
ISFET adalah ion-sensitif field effect transistor yang digunakan untuk mengukur
konsentrasi ion dalam larutan, ketika konsentrasi ion (seperti H+) mengalami perubahan,
arus melalui transistor akan berubah sesuai. Di sini, solusinya digunakan sebagai elektroda
gerbang. Sebuah tegangan antara substrat dan permukaan oksida muncul akibat selubung
ion.
• Elektroda enzim
Sebuah elektroda yang merespon konsentrasi substrat dengan mereaksikan substrat
dengan enzim yang statis, menghasilkan ion yang dapat dipantau dengan ion-selektif
elektroda.

3. Gas Sensing Probe


Gas sensing probe adalah sel galvani yang potensialnya tergantung kepada
konsentrasi gas dalam larutan.
c. Pemilihan Elektroda Indikator
Elektroda indikator harus memenuhi beberapa syarat antara lain harus memenuhi
tingkat kesensitivan yang terhadap konsentrasi analit. Tanggapannya terhadap keaktifan
teroksidasi dan tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan
persamaan Nernst. Sehingga adanya perbedaan yang kecil dari konsentrasi analit, akan
memberikan perbedaan tegangan (skoog).

Anda mungkin juga menyukai