Aspek keselamatan dan keamanan sangat dipertimbangkan dalam pendirian
suatu pabrik. Apabila aspek tersebut telah tertata rapih dan dijalankan secara konsisten, maka dapat memperlancar proses produksi dan nantinya berdampak dengan meningkatnya keuntungan pabrik. Keselamatan dan keamanan pabrik yang terjamin juga dapat memperpanjang usia pabrik, meminimalkan biaya berlebih, dan mencegah terjadinya kecelakaan yang berujung pada hilangnya nyawa para pekerja (Towler dan Sinnott, 2013). Dalam perancangan pabrik ini, bahan yang menjadi perhatian dalam aspek keselamatan dan keamanan yaitu n-butana dan maleic anhydride.
Pertimbangan keamanan untuk bahan baku n-butana dilakukan karena bahan
tersebut merupakan gas yang sangat mudah menguap (extremely volatile gas), sangat mudah tersulut api (extremely flammable gas), dapat menyebabkan kerusakan genetik (germ cell mutagenicity), dan menyebabkan kanker (carcinogenicity) apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama. Gas n-butana yang terlepas ke lingkungan dalam jumlah besar pun sangat berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup yang menghirupnya karena dapat menyebabkan laryngospasm dan meracuni aliran darah. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjauhkan gas dari segala sesuatu yang mampu memicu panas, material dengan permukaan panas, percikan api, api terbuka, dan berbagai bahan pemicu api lainnya. Apabila kebocoran gas n-butana terjadi, maka dianjurkan untuk menutup valve dan memberikan waktu tunggu di sekitar kebocoran agar konsentrasi gas berkurang di lokasi tersebut. Tindakan penyimpanan yang tepat untuk gas n-butana yaitu penyimpanan di tempat penyimpanan dengan sirkulasi udara yang baik (well-ventilated storage) dan terkunci sempurna, serta terbuat dari material yang mampu menahan panas eksternal (Unece, 2017).
Pertimbangan keamanan untuk produk maleic anhydride dilakukan karena bahan
tersebut sangat beracun dan berbahaya jika tertelan, dapat menyebabkan peradangan berat pada kulit dan mata jika terkena secara langsung (extremely corrosive), menyebabkan reaksi alergi pada kulit, dan menyebabkan gejala asma dan kesulitan pernafasan. Maleic anhydride sangat dianjurkan untuk tetap berada jauh dari jangkauan hembusan udara karena serbuk dari zat tersebut sangat berbahaya apabila terhirup ketika terlepas ke lingkungan dan harus disimpan secara rapat di storage tank dengan material yang mampu menahan panas eksternal yang dilengkapi sengan aliran sirkulasi udara yang baik. Serbuk maleic anhydride juga harus dijauhkan dari segala material yang mampu memicu munculnya api karena zat tersebut bersifat combustible. Sangat dianjurkan bagi seluruh pekerja untuk selalu mengenakan alat pelindung diri ketika berkontak langsung dengan zat tersebut (Unece, 2017). Beberapa alat pelindung diri yang dapat digunakan, yaitu alat pelindung kepala (helmet), alat pelindung mata (eye guard), alat pelindung telinga (ear plud dan ear muff), alat pelindung pernapasan (respirator), alat pelindung tangan, alat pelindung kaki (safety shoes), pakaian pelindung (safety clothes), tali dan sabuk pengaman (safety belt).
Unece. 2017. Globally Harmonized System of Classification and Labelling of
Chemicals (GHS), 7th Revision . http://www.unece.org/trans/danger/publi/ghs/ghs_rev07/07files_e0.html. Diakses pada 15 Oktober 2019, pukul 14:04.
Towler, G., dan Sinnott, R. 2013. Chemical Engineering Design (Principles, Practice and Economics of Plant and Process Design), 2nd Edition. Butterworth-Heinemann Elsevier: Chennai.