BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Administrasi Publik
yang terdiri atas dua kata yaitu “ad” dan “ministrate” yang berarti “to serve” yang
Dunsire yang dikutip ulang oleh Keban (2008:2), administrasi diartikan sebagai
barang dan jasa publik, dan sebagai arena bidang kerja akademik dan teoritik.
berpikir, perasaan, harapan, sikap, dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan
nilai-nilai norma yang mereka miliki (Syafi’ie dkk dalam Pasolong, 2011:6).
peradaban manusia, maka di asia selatan termasuk Indonesia, cina, dan mesir
pelayanan konvensional harus dibalik, yaitu yang menjadi orientasi dan ujung
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung. Sementara itu,
pelayanan dalam bentuk barang dan jasa dalam rangka upaya pemenuhan
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata
berpendapat, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi langsung antar seorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,
adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah
ataupun pihak swasta kepada masyarkat, dengan atau tanpa pembayaran guna
13
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
yang diberikan rakyat kepada penyelenggara negara (ekskutif dan legislatif) untuk
publik sebagai hak dan bukan pemberian pemerintah, apalagi seluk beluk
masyarakat, untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang
1. Transparansi,
Yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
dimengerti.
2. Akuntabilitas,
peraturan perundang-undangan.
14
3. Kondisional,
Yaitu palayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
efektifitas.
4. Partisipatif,
5. Kesamaan hak,
Yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun
pembangunan itu sendiri adalah berkaitan dengan manusia itu sendiri, maka
manusia disamping sebagai pelaku juga secara otomatis sebagai pengguna hasil
menyediakan fasilitas bagi perubahan sosial, yang sesuai dengan harkat, serta
martabat manusia.
peranan administrasi publik akan semakin penting, yakni dengan perubahan pola
15
kehidupan disegala bidang menjadi pola kehidupan yang terorganisir, yang mana
modern (baik cara berpikir maupun bekerja secara rasional). Dari beberapa
beberapa pendapat yang ada, bahwa peranan studi administasi publik erat
(2) Peranan administrasi punlik dalam perubahan sosial; dan (3) Peranan
2. Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar
membuat lebih mudah bagi manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan,
hasil yang mengagumkan. Sebagai contoh, Henry Ford (pendiri mobil merek ford)
yang terkenal dengan mobil T, mengambil ide produksi mobil secara masal dari
manajemen ilmiah). Mobil ford pada tahun 1920 atau 1930-an merupakan salah
16
satu mobil paling sukses dalam sejarah permobilan. Dari penjelasan tersebut,
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Yahya, 2006:1).
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Ada beberapa teori dalam manajemen
diantaranya:
manajemen juga sering di bicarakan oleh filosof Yunani atau Arab (Islam)
dibicarakan di zaman kuno, tetapi kejadian semacam itu relatif sporadif, dan
selama beberapa abad kemudian “terlupakan“. Ada alasan lain, ilmu ekonomi
muncul pada awal abad 20-an. Pekerja mencapai ribuan orang. Produksi
dilakukan secara masal. Input masuk dalam jumlah besar, proses produksi
bawah umur yang bekerja; dan Membangun perumahan yang lebih baik bagi
karyawan.
dalam manajemen; (2) Seleksi ilmiah untuk karyawan; (3) Pendidikan dan
pengembangan ilmiah para karyawan; dan (4) Kerjasama yang baik antara
manajer dan hal-hal apa yang disebut sebagai praktik manajemen yang baik.
Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku berjudul “General
Pembagian kerja; (2) Kesatuan perintah; (3) Kesatuan pengarahan; (4) Meletakkan
kepentingan persorangan dibawah kepentingan umum; (5) Balas jasa; (6) Rantai
scalar (garis wewenang); (7) Stabilitas staf organisasi; dan (8) Esprit de Corps
(semangat korps).
19
Henry Fayol membagi kegiatan bisnis ke dalam 5 (lima) bidang pokok: (1)
mengacu pada suasana kerja yang berasal dari hubungan antara manajer dengan
karyawan. Jika hubungan manusia pada suatu organisasi efektif, maka masalah
Efektifitas kerja, diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau hubungan
kenaikan produktifitas tersebut terjadi karena kelompok kerja yng dijadikan studi
dapat meningkatkan semangat kerja karyawan” gejala seperti itu disebut efek
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Adapun prinsip-prinsip
dari model; (4) Pengujian model dan hasil yang di dapatkan dari model; (5)
Penetapan pengawasan atas hasil; dan (6) Pelaksanaan hasil dalam kegiatan
implementasi.
sub-sub sistem yang saling berkaitan. Beberpa istilah kunci dalam pendekatan
sistem:
5. Aliran, input mengalir ke sistem kemudian diproses oleh sistem dan keluar
sebagai output.
para manajer, konsultan, dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-
konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Telah
selanjutnya di masa mendatang: (1) Salah satu dari aliran utama dapat muncul
sebagai yang paling berguna; (2) Setiap aliran berkembang melalui jalurnya
sendiri; (3) Aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan di antara mereka
cenderung kabur; (4) Masing-masing aliran berintegrasi; dan (5) Akhirnya ada
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut
HRD atau human resource departement. Manajemen sumber daya manusia adalah
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
tujuan organiasi dapat tercapai dengan efisiensi dan ada kepuasan pada diri
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga agar efektif dan efisien
hubungan industrial.
Tujuan umum manajemen sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa
organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui orang. Sistem ini dapat menjadi
dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara eektif dan untuk itu
mengelolanya.
Masalah sumber daya manusia, sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek,
yakni kuantitas dan kualitas. Kuantitas yang menyangkut jumlah sumber daya
kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang baik akan
yang sudah barang tentu mempunyai visi, misi, dan tujuannya masing-masing.
25
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan ini maka direncanakan kegiatan atau
manajemen sumber daya manusia dengan manajemen tenaga kerja atau dengan
manajemen personalia.
4. Kinerja
manusianya atau yang lebih dikenal dengan istilah karyawan secara benar dan
tepat, karena pada dasarnya karyawan tersebut merupakan komponen penting bagi
perusahaan untuk menciptakan daya saing yang memberikan kualitas lebih bagi
pemegang saham dan pelanggan pada umumnya. Maka, berhasil atau tidaknya
daya manusia yang dimilikinya. Meskipun suatu organisasi memiliki sumber daya
lain yang baik, peralatan kerja yang canggih, metode yang bagus maupun
anggaran dana yang banyak, tetapi apabila sumber daya manusia yang dimiliki
tidak berkualitas dan tidak mendapatkan pengelolaan yang serius, maka organisasi
pengembangan organisasi, karena potensi yang ada dalam diri manusia seperti
usaha individu secara terpisah. Mengingat bahwa dalam organisasi adalah terdiri
perbedaan sangat besar. Oleh karenanya, sangat diperlukan strategi untuk bisa
tersebut hal tersebut diatas juga perlu didukung oleh pemberian kompensasi yang
perubahan sikap individu yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja.
terutama dilihat dari sisi kuantitasnya. Oleh karena itu tingkat kinerja setiap
27
pegawai bisa berbeda, bisa tinggi atau bisa juga rendah, bergantung pada tingkat
1. Yuniarsih dan Suwatno (2008), kinerja adalah hasil kongkrit atau produk
tersebut.
3. Anoraga (1992), kinerja adalah menunjukkan tingkat efisiensi proses
menghasilkan dari sumber daya yang digunakan, yang berkualitas lebih baik
juga sangat tergantung pada lingkungan kerja dan alur proses yang dilaluinya.
dicapai oleh pegawai tersebut selama jam kerja yang tersedia dalam proses
tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka konsep kinerja pada dasarnya
berkelanjutan dan mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih baik
dari hari kemarin dan kinerja hari esok harus lebih baik dari kinerja hari ini.
28
merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor yang terdiri dari faktor lingkungan
internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dari faktor internal karyawan atau
istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
Dikemukakan pula oleh Fahmi (2010:2) bahwa kinerja adalah hasil yang
diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan
non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode tertentu. Secara lebih
tegas dikatakan pula bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
pengertian dalam beberapa literatur dan pengertian yang beragam, maka dapat
1. Kinerja merujuk pengetian sebagai hasil. Dalam hal ini dinyatakan bahwa
kinerja merupakan catata hasil yang diproduksi atau dihasilkan atas fungsi
sifat dan perilaku. Pengertian kinerja sebagai hasil juga terkait dengan
29
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja, modal,
relevan dengan tujuan organisasi atau unit organisasi tempat orang bekerja.
dengan perilaku. Kinerja adalah sesuatu yang secara actual orang kerjakan
tindakan dan perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja bukan
sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang lebih luas, bukan hanya sebagai hasil kerja, tetapi termasuk
kerja yang telah ditetapkan. Didalam penelitian ini pengukuran prestasi kerja
diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang prestasi kunci bagi organisasi
adalah:
30
1. Hasil kerja, tingkat kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan dan sejauh
manapengawasan dilakukan.
2. Pengetahunan, pekerjaan tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas
kerja.
3. Inisiatif, tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan, khususnya
instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang
ada.
5. Sikap, tingkat semangat kerja, serta sikap positif dalam melaksanakan tugas
pekerjaan.
6. Ketaatan (disiplin waktu dan absensi), tingkat ketepatan waktu dan tingkat
kehadiran. Unsur prestasi kerja atau kinerja yang dinilai disetiap perusahaan
atau organisasi belum tentu sama, namun pada dasarnya mencakup unsur-
unsur diatas.
Dengan demikian, maka kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya dan dapat diartikan sebagai suatu pencapaian hasil kerja yang
dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi kerja. sesuai dengan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
produktif merupakan tingkatan prestasi yang menunjukkan hasil guna yang tinggi.
ketercapaian kinerja produktif perlu ditunjang oleh kemauan kerja yang tinggi,
kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman,
yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis.
seseorang. Penilaian kinerja adalah bagian dari proses manajemen sumber daya
hasil yang dicapai dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan demikian maka dapat diketahui kadar atau tingkat ketercapaiannya, untuk
menunjukkan hasil yang sesuai atau melebihi target berarti mereka memiliki
tingkat kinerja tinggi, sedangkan jika di bawah standar maka produktivitas mereka
dinilai rendah.
sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting
dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga
tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan
untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir. Dan bagi
organisasi, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam
penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari
beberapa asumsi tentang perilaku manusia sebagai sumber daya manusia, yang
mendasari pentingnya penilaian kinerja, dengan asumsi sebagai berikut:
kinerjanya.
5. Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab lebih besar.
6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang sifatnya
rutin tanpa informasi tentang hasil kerjanya tesebut atau umpan balik
(feedback).
Penilaian kinerja adalah uraian pekerjaan dari setiap individu sumber daya
manusia karena di dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung
jawab yang akan dilakukan oleh setiap karyawan. Tolok ukur yang dipergunakan
33
untuk mengukur kinerja sumber daya manusia adalah standar. Dalam penilaian
ukur hasil hasil yang dicapai dan perilaku yang dilakukan, baik di dalam maupun
perilaku atau sejauh mana individu berperilaku sesuai dangan apa yang
diharapkan oleh orgnanisasi atau institusi, yaitu kinerja pada umumnya dikaitkan
dengan pencapaian hasil dari standar kerja yang telah diharapkan. Pengukuran
kinerja diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang kinerja kunci bagi
partisipasi karyawan. Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata
5. Motivasi
mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi
Pelatihan kerja dan motivasi kerja yang baik dapat menunjang keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya dua faktor tersebut
pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan
yang dilakukan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa motivasi dapat berarti
suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
motivasi bagi setiap insan yang ingin berkembang dan maju, karena dengan
motivasi ini diharapkan setiap langkah dan karya yang dikerjakan mencapai hasil
produksi yang tinggi. Di dalam mencapai keberhasilan perlu kerja keras dan
dorongan semangat yang tinggi yang mampu menunjang keberhasilan suatu usaha
dari perusahaan dalam mencapai tujuannya. Apabila kegiatan apapun tidak akan
berhasil dicapai dengan menggantungkan pada suatu belas kasihan, bahkan usaha
harapan. Makna tujuan adalah di mana seseorang memiliki motivasi dan kinerja
yang lebih tinggi apabila memiliki tujuan yang jelas, tujuan tersebut sulit, namun
memungkinkan dan apabila terdapat umpan balik atas kinerja. Umpan balik ang
pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk
dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu meliputi kebutuhan biologis dan
psikologis berupa materiil dan non materiil (Hasibuan, 2007:104). Dalam teori
kebutuhan yang pada dasarnya telah dipenuhi tidak lagi memotivasi. (Robbins dan
Timothy, 2009:224).
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut
(Danang, 2013:2-3):
1. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs),
Kebutuhan fisiologis merupakan hierarki kebutuhan manusia yang paling
pangan, papan seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan rasa aman (safety needs),
36
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan secara fisik dan psikologis.
keamanan dari dan ke tempat pekerjaan. Kemanan fisik ini seperti keamanan
ini seperti perlakuan yang manusiawi dan adil, jaminan akan kelangsungan
pekerjaannya, jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak ada lagi
(Siagian, 2012:150-151).
3. Kebutuhan sosial (social needs),
Meliputi kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi (hubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam
yakni penghormatan dari diri sendiri dan penghargaan dari orang lain. Sub
tantangan dalam hidupnya. Sub yang kedua mencakup antara lain prestasi.
Dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya.
Penghargaan ini dapat berupa pujian, pengakuan, piagam, tanda jasa, hadiah,
(Koeswara, 1995:228-229).
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs),
Aktualisasi diri merupakan hierarki kebutuhan dari Maslow yang paling
merupakan dorongan secara psikologis yang ada di dalam diri seseorang yang
digunakan sebagai salah satu unsur semangat kerja di dalam mengejakan ataupun
6. Kompetensi
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu
yang memampukan mereka untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka
Ada dua istilah yang muncul dari dua aliran yang berbeda tentang konsep
merupakan deskripsi tugas atau hasil pekerjaan. Menurut Palan (2007:5) walau
kepentingannya.
Pernyataan Zamkee (1982) yang dikutip oleh Palan (2007:6) mengatakan
ketamakan pasar, tapi dari beberapa prosedur mendasar dan perbedaan filosofis
tersebut dan menetapkan model bagi kita yang akan menggunakan kompetensi
tes kecakapan akademis tradisional dan pengetahuan isi, serta nilai dan ijazah
dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ekonomi, sosial atau ras. David
yang membandingkan antara orang sukses dengan orang yang kurang sukses
kerja.
Kompetensi merupakan karakteristik yang dimiliki seorang
Model dari Spencer mengelompokkan lima hal dasar yang harus dimiliki manusia
pegawai.
2. Keterampilan adalah kemampuan, kecakapan, kepandaian, kecekatan pegawai
7. Beban Kerja
harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk
menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik
manajemen lainnya.
kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu
diperoleh satu kesimpulan saja mengenai definisi yang tepat (Cain, 2007:187).
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit
organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Saat menghadapi
suatu tugas, individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut pada suatu
berarti telah terjadi kesenjangan antara tingkat kemampuan yang diharapkan dan
41
Menurut Maslach (2006:61), adapun indikator dari beban kerja antara lain:
(1) Pekerjaan yang dijalani monoton; (2) Terperas tenaga dan pikiran; (3) Bekerja
bersama orang lain; (4) Mengalami stres berkepanjangan; dan (5) Respon
karakteristik individu.
8. Insentif
sifatnya tidak tepat atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian
dari keuntungan, terutama sekali di berikan pada pekerja yang bekerja secara baik
atau berprestasi, misalnya dalam bentuk pemberian bonus dan dapat pula
dibayarkan kepada tenaga kerja tertentu yang prestasinya di atas prestasis tandar.
Menurut Hasibuan (2007:184) adapun indikator dari insentif adalah: (1) Jaminan
42
sosial; (2) Bonus; (3) Pemberian penghargaan; (4) Kenaikan pangkat; dan (5)
Promosi.
merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan
kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka bekerja
sebagai berikut:
1. Insentif material,
untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan. Balas jasa seseorang pekerja dapat
didasarkan pada:
kepada seorang karyawan. Cara ini dapat digunakan bilaman sulit atau
bersangkutan.
dengan baik.
bentuk, diantaranya:
43
Bonus: (1) Uang yang dibayar sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan
ditentukan.
44
b. Jaminan sosial,
otomatis. Bentuk jaminan sosial ada beberapa macam antara lain: (1)
Berlangganan surat kabar atau majalah secara gratis; (4) Cuti sakit dan
2. Insentif non-material,
lain: (1) Pemberian gelar (titel) secara resmi; (2) Pemberian balas jasa; (3)
Pemberian pujian atau ucapan terima kasih secara formal maupun informal.
B. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa hasil studi empiris yang dapat dijadikan sebagai dasar
dan perbandingan dan meiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan.
Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan”. The purpose of this study was
Primary Office South Makassar. The data used are primary data and
secondary data. The study population were all employees of the Tax Primary
program. The results showed that the competence, motivation, and promotion
processing were performed using SEM Analythic. The results of the study
indicate that compensation and work motivation have effect on employee job
Indonesia Rantau Prapat”. This study was conducted to analyze the effect of
performed using SEM Analythic. The results of the study indicate that
4. Sarboini, Syamsul, Rizal, Surya, dan Yusuf (2018) dalam jurnalnya berjudul:
Banda Aceh Public Health Office. The study population is all over
by using multiple linear regressions. The results of the study explain the
Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tojo
48
Pengaruh ini memiliki arti yaitu semakin rendah beban kerja pegawai maka
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti
49
directly and indirectly through the performance. To test the above issues, the
survey done in writing which were distributed to all employees in the Dinas
is done using Path analysis. The results of this research indicate that the style
and indirectly to the performance of the employees. These findings reflect that
issue. The research results reveal that the results related to the performance
Tabel 2.1.
Matriks Perbandingan Penelitian Sebelumnya
Nama Judul Jurnal Metode (Variabel & Kesimpulan
Peneliti Alat Analisis)
Azis, M. D Pengaruh Jurnal Aplikasi The data used are The results showed
Motivasi Kerja, Manajemen, primary data and that the competence,
Kompetensi, Dan Ekonomi dan secondary data. The motivation, and
Kompensasi Bisnis study population promotion have
Terhadap Kinerja Vol. 2, No.2, were all employees significant and
Pegawai Pada April 2018, Pp. of the Tax Primary positive impact on the
Kantor Pelayanan 1-11 Office South performance of
Pajak Pratama Makassar totaling 81 employees at Tax
Makassar Selatan people, due to a Primary Office South
limited population, Makassar. Of the three
the entire population independent variables
is used as a used in this study, was
respondent. Data the dominant influence
collected through competence in
questionnaires, and improving
documentation. The performance of
method of data employees at Tax
analysis using Primary Office South
descriptive statistical Makassar.
analysis, and
multiple linear
regression using
SPSS program.
Mundakir & Pengaruh Business The research method The results of the study
Zainuri Kompensasi dan Management used is quantitative indicate that
Motivasi Analysis Journal method. Research compensation and
Terhadap Kinerja (BMAJ) respondents are work motivation have
Pegawai Negeri Vol. 1 No. 1 - employees of Public effect on employee job
Sipil dengan Oktober 2018, Works Department of satisfaction. Direct
Kepuasan Kerja Pp. 37-48 Rembang Regency compensation has no
Sebagai Variabel with a sample of 162 effect on employee
Intervening employees. Data is performance. While
collected using work motivation and
questionnaire job satisfaction have a
instruments. significant effect on
Statistical tests and employee
data processing were performance.
performed using Compensation and
SEM Analythic. work motivation
indirectly through job
satisfaction have a
significant effect on
employee
performance.
Sinaga, Pengaruh Jurna; Program The data of this Based on the test by
Dinamika, Motivasi dan studi research was using SPSS, it was
dan Zuhri Kompensasi Manajemen, analyzed by using occurred Y = 19.098 +
Terhadap Kinerja Sekolah Tinggi multiple linear 0.000X1 + 0.538X2
Karyawan Ilmu Manajemen regression test. The which can be
PT. Kereta Api Sukma, 2015, samples of the interpreted that
51
berkepentingan dengan : (1) arah perilaku, atau apakah yang dipilih yang akan
mungkin; (2) besar atau kekuatan dari usaha, sekali pilihan telah dijatuhkan dari
usaha, sekali pilihan telah dijatuhkan, dan (3) kegigihan perilaku, atau berapa
kebutuhan manusia itu dapat diklasifikasikan pada lima hirarkhi kebutuhan, yaitu:
(1) Kebutuhan fisiologis (physical needs) biasa disebut kebutuhan primer, (2)
kebuutuhan rasa aman (safety needs) yaitu perlindungan dari bahaya dan
ancaman; (3) Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan untuk disenangi
dan diperhitungkan sebagai satu pribadi, rasa setia kawan, kelompok dan kerja
sama, (4) Kebutuhan akan penghargaan prestasi (esteem needs), yaitu kebutuhan
akan pengakuan atas keberadaan dan statusnya terhadap orang lain atau
merupakan pengakuan harga diri, dan (5) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, yaitu
mutlak hirarki dan dalam hal ini berarti secara berurutan. Pada kenyataannya
rendah. Kinerja karyawan yang rendah tidaklah mungkin mencapai hasil yang
baik apabila tidak adamotivasi, karena motivasi itu sendiri merupakan suatu
karyawan yang memiliki motivisi kerja yang tinggi membuat dirinya merasa
karyawan, akan lebih berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan
semangatnya yang tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya
(Anoraga, 2009:5).
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengeahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian
kerja. Selanjutnya, Spencer dan Spencer dalam Palan (2007:6), menguraikan lima
kegiatan.
3. Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri
seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu
situasi.
4. Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi
Kompetisi ini biasanya mudah untuk dikembangkan dan tidak memerlukan biaya
pribadi dan motif sifatnya tersebunyi dan karena itu lebih sulit untuk
organisasi untuk memiliki kompetensi ini adalah melalui proses seleksi karakter.
beban kerja yang diterima seorang karyawan, akan mempengaruhi kinerja dari
karyawan tersebut.
Kahneman dalam Warr (2002:33) menjelaskan bahwa beban kerja adalah
suatu kompetisi dari suatu sumber mental yang terbatas. Salah satu penyebab
menurunnya performa dari beban kerja adalah keharusan untuk mengambil dua
atau lebih tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut
bisa muncul di antaranya daya tahan karyawan melemah dan perasaan tertekan.
4. Hubungan Insentif dan Kinerja
Pandangan Wibowo (2011:42) menyebutkan bahwa insentif mempunyai
upah sebagai tambahan berupa insentif atas prestasi yang telah diberikannya
57
saling mempercayai atara antara pekerja dan atasan. Insentif materiil dan non
karyawan atau profitabilitas organisasi atau kedua kriteria tersebut. Oleh karena
itu, para karyawan yang bekerja dibawah sistem insentif finansial berarti prestasi
(2009:62) juga menyebutkan bahwa insentif materiil dan insentif non materiil
dapat termotivasiuntuk bekerja lebih baik dan secara otomatis berarti kinerjanya
meningkat.
Pada hakekatnya insentif dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik
keinginan untuk memperoleh insentif yang lebih tinggi. Hal ini dapat diperoleh
D. Kerangka Teoritik
landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain
Berdasarkan pada uraian teori yang telah dikemukakan serta permasalahan yang
ada, maka perlu dibuat suatu kerangka konseptual penelitian. Tujuannya adalah,
konsep menggambarkan hubungan dari variabel bebas, dalam hal ini adalah
Motivasi (X1), Kompetensi (X2), Beban Kerja (X3), dan Insentif (X4) terhadap
variabel terikat yaitu Motivasi (Y) Kinerja Pegawai. Untuk lebih jelasnya dapat
Motivasi
(X1)
Kompetens
i Kompetens
Beban i
(X2)
Kerja (Y)
Insentif
(X3)
(X4) Gambar 2.1.
Model Variabel
(2) Keamanan kerja; (3) Keselamatan kerja; (4) Kebutuhan sosial; (5)
dimensionalisasinya.
Kebutuhan Fisiologis
(X1.1)
Keamanan Kerja
Keselamatan
(X1.2) Kerja
(X1.3)
Kebutuhan Sosial
(X1.4) Kerja
Penghargaan Motivasi
(X1.5) (X1)
Aktualisasi Diri Gambar 2.2.
(X1.6) Indikator Variabel Motivasi (X1)
Sumber: Danang (2013:2)
Keterampilan; (3) Konsep diri; (4) Nilai-nilai; dan (5) Karakteristik pribadi.
Pengetahuan
(X2.1) Kompetens
i
Keterampilan (X2)
Konsep
(X2.2)Diri
(X2.3)
Nilai-Nilai
(X2.4)Pribadi
Karakteristik
Gambar 2.3.
(X2.5)
Indikator Variabel Kompetensi (X2)
Sumber: Spencer & Spencer (1993:13)
60
3. Variabel Beban Kerja dibentuk oleh 5 indikator yaitu: (1) Pekerjaan yang
dijalani monoton; (2) Terperas tenaga dan pikiran; (3) Bekerja bersama orang
individu.
Terperasnya Tenaga
Bekerjasama dengan
dan Pikiran
Orang(X3.2)
lain (X3.3)
Beban
Mengalami Stress Kerja
Berkepanjangan (X3)
Respon Karakter
(X3.4) Gambar 2.4.
Individu
Indikator Variabel Beban Kerja (X3)
(X3.5)
Sumber: Maslach (2006:61)
4. Variabel Insentif dibentuk oleh 5 indikator yaitu: (1) Jaminan sosial; (2)
Bonus; (3) Pemberian penghargaan; (4) Kenaikan pangkat; dan (5) Promosi.
61
Jaminan Sosial
(X4.1)
Bonus
Pemberian Penghargaan
(X4.2)
(X4.3)
Insentif
Kenaikan Pangkat (X4)
(X4.4)
Promosi
Gambar 2.5.
(X4.5)
Indikator Variabel Insentif (X4)
Sumber: Hasibuan (2006:184)
5. Variabel Kinerja dibentuk oleh 6 indikator yaitu: (1) Hasil kerja; (2)
Pengetahuan pekerjaan; (3) Inisiatif, (4) Kecekatan mental; (5) Sikap; dan (6)
Ketaatan.
Hasil Kerja
(Y.1)
62
Pengetahuan Pekerjaan
(Y.2)
Inisiatif
(Y.3)
Kecekatan Mental Kinerja
(Y.4) (Y)
Sikap
(Y.5)
Ketaatan
(Y.6) Gambar 2.6.
Indikator Variabel Kinerja (Y)
Sumber: Sutrisno (2010:152)
E. Operasionalisasi Konsep
Agar dalam penelitian ini diperoleh suatu gambaran yang jelas dalam
diri seseorang yang digunakan sebagai salah satu unsur semangat kerja di
harus dijalankan.
dari Spencer mengelompokkan lima hal dasar yang harus dimiliki manusia
dan Motif.
63
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk
manajemen lainnya.
atau tidak langsung yang diterima oleh pegawai sebagai imbalan atas jasa
F. Hipotesis
penelitian ini, yang didukung oleh teori yang dikemukakan di mana faktor
motivasi, kompetensi, beban kerja, dan insentif baik secara simultan dan parsial
berpengaruh terhadap kinerja serta sebagai alur pikir sekaligus merupakan dasar
3. Diduga bahwa beban kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan