Anda di halaman 1dari 2

Muhtia Luchfi

Hatim Gazali

Pancasila

Secercah Cerita dari bagian Selatan Pulau Sumatera

“Wong Kito Galo” adalah slogan yang mewakili kota Palembang yang berarti “Orang Kita
Semua”. Ini memiliki Makna bahwa kita semua adalah sama dan memiliki kedudukan yang
sederajat. Sehingga bisa dibilang masyarakat Palembang melandaskan “kekeluargaan” dalam
kehidupan mereka. Ada beberapa hal yang akan saya sampaikan mengenai kota saya, Palembang.
Palembang adalah kota yang sudah dikenal sejak zaman kerajaan sriwijaya. Kota ini berdiri pada
16 Juni 683. Kota yang dikenal dengan pempek dan sungai musinya. Saat ini Palembang sudah
berumur 1336 tahun dan 16 Juni mendatang akan bertambah lagi menjadi 1337 tahun.

Sungai Musi yang membentang mebuat Palembang terbelah menjadi dua bagian yakni
bagian hulu dan bagian hilir. Ada banyak sekali etnis maupun suku yang berkembang di
Palembang mulai dari Tionghoa, Arab, India, Bugis, Jawa, dan suku Palembang itu sendiri seperti
komering. Adapun beberapa spot wisata yang dapat dikunjungi selama berada di Palembang
adalah Wisata jembatan ampera, Benteng kuto Besak, Masjid Agung, Taman Makam Pahlawan,
Pulau Kemaro, Kaligrafi Raksasa, Monumen Penderitaan Rakyat (Monopera) dan masih banyak
yang lainnya.

Apabila kita bergeser dikit dari kota Palembang, maka aka nada beberapa obyek wisata
yang menarik untuk dikunjungi seperti Gunung Dempo, Air Terjun Water Vang, Goa Putri, Air
terjun Bidadari, Arung Jerum Sungai Manna, Candi Bumi Ayu, Taman Bukit Siguntang, dan
beberapa tempat lainnya. Ada banyak transportasi yang dapat digunakan diPalembang mulai dari
transportasi umum seperti Trans Musi atau angkot, Speedboat atau getek apabila ingin melalui
daerah perairan, kereta, dan yang terbaru adalah transportasi kereta api ringan atau LRT dengan
cukup membayar Rp.5000 dan Rp 10,000 untuk perjalanan jauh.

Untuk masalah makanan, Palembang adalah jagonya dalam mengolah olahan ikan. Ada
banyak olahan ikan yang sangat cocok dilidah orang Indonesia. Bisa dikatakan pempek sudah tidak
asing ditelinga orang Indoensia, makanan berbahan dasar ikan giling dan tapioca ini sangat
menjamur dipalembang. Ada banyak varian yang disuguhkan oleh makanan yang sangat afdol bila
dimakan bersama cuko. Mulai dari pempek adaan, pempek dos, pempek lenjer, pempek kulit,
pempek keriting, pempek tahu, pempek pistel, dan pempek kapal selam. Selain itu ada kuliner lain
yang mesti dicoba, seperti laksan, mie celor, burgo, lakso, martabak HAR, celimpungan, model,
tekwan, dan lenggang. Bila ingin mencoba yang manis-manis, ada banyak pilihan seperti kue
maksuba, kue delapan jam, engkak, srikayo, dan gulo puan. Kemplang juga merupakan kerupuk
yang tidak pernah absen di meja makan orang Palembang karena rasanya yang begitu gurih. Untuk
makanan berat, Palembang terkenal dengan pindang patin, pindang pegagan, sambal tempoyak,
dan brengkes tempoyak.

Sumatera Selatan terdiri dari beberapa Kabupaten, seperti Kabupaten Ogan Hilir,
Kabupaten Ogan Huhu, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Pagar Alam, Kabupaten Muara
Enim, Kabupaten Banyasin, dan masih banyak lagi. Lagi-lagi keberagaman sangat melekat dalam
diri bangsa Indonesia, sperti halnya setiap kabupaten yang mempunyai kebiasaan sendiri, ciri khas
sendiri, adat sendiri, Bahasa sendiri, dan budaya sendiri. Namun, terlepas dari keberagaman itu,
kita semua disatukan oleh kesaktian sebuah Pancasila. Kebetulan saya memiliki desa di Kabupaten
Ogan Komering Ulu, sebut saja dengan Desa Toman. Desa Toman bisa ditempuh dengan waktu
kurang lebih tiga jam. Kata Bapak, Toman sendiri didirikan oleh kakek buyut Bapak.

Rasa bahagia dan syukur yang tak henti-hentinya kuucapkan kepada Tuhan dengan semua
limpahan Rahmat-Nya. Betapa bangganya aku bisa menjadi salah satu bagian dari Indoensia.
Negeri yang kaya dan tetap menjaga kekayaannya dengan cara mempertahankan nilai moral,
budaya, dan adat istiadat yang diturunkan oleh para nenek moyang. Semoga warisan yang berharga
ini tetap terjaga sampai anak cucuku nanti dan selamanya. Damailah Indonesiaku, bahagialah bumi
pertiwiku.

Anda mungkin juga menyukai