Anda di halaman 1dari 3

Warung Makan Lesehan Mbak Tun, Blora: Kenikmatan Kuliner Sejak 1999

Di suatu sudut kota Blora, Jawa Tengah, terdapat sebuah tempat yang telah menjadi legenda dalam
dunia kuliner setempat. penjual makanan di pinggir jalan tentu saja sangat mudah ditemui. Apalagi di
sekitar jalanan besar, yang mana banyak dilewati para pengendara dan juga pejalan kaki berlalu lalang.

Anda akan mendapati penjual makanan di pinggir jalan, mulai dari warung tenda, gerobakan yang
menjual makanan berbeda-beda. Biasanya yang paling mudah ditemukan adalah nasi goreng, pecel lele,
pecel ayam, roti bakar, bubur kacang hijau dan ketan.

Warung Makan Lesehan Mbak Tun adalah tempat yang tak hanya menghidangkan makanan lezat, tetapi
juga menghadirkan nostalgia sejak tahun 1999. Nama Mbak Tun menjadi julukan yang melekat pada
pemilik warung, Umiatun, yang dikenal oleh banyak kalangan.

Sejarah Warung Makan Lesehan Mbak Tun dimulai pada tahun 1999 dengan hidangan sederhana, Nasi
Kucing. Namun, warung ini terus berkembang dan pada tahun 2003, mereka mulai menyediakan
beragam hidangan seperti nasi pecel, gorengan, asem-asem, rawon, dan pecel. Dalam perjalanannya,
warung ini menghadirkan berbagai hidangan khas Blora yang mendalam dan autentik.

Salah satu hal yang menjadikan Warung Makan Lesehan Mbak Tun istimewa adalah hidangan asem-
asem yang mereka sajikan. Hidangan ini dibuat dengan berbagai variasi asam asam , termasuk daun
kedondong, tomat, dan asam matang yang memberikan hidangan itu rasa yang khas. Ketika
dibandingkan dengan hidangan serupa di lesehan lain, yang membuat asem-asem dari Mbak Tun
berbeda adalah perpaduan unik bahan-bahan dan cita rasanya yang sangat autentik.

Selain asem-asem, sambel pecel di sini adalah sesuatu yang tak boleh dilewatkan. Sambel ini dibuat
secara khusus dan memiliki cita rasa yang unik. Harganya, meski sedikit lebih tinggi, adalah bukti kualitas
dan cita rasa otentik yang dimilikinya.

Salah satu hal yang membuat Warung Makan Lesehan Mbak Tun istimewa adalah jam operasionalnya.
Mereka buka dari jam 6 sore hingga jam 4 pagi berikutnya. Ini memberikan fleksibilitas yang luar biasa
bagi pelanggan yang ingin menikmati hidangan mereka kapan saja, bahkan di tengah malam.

Warung ini memiliki kapasitas produksi yang mengesankan. Setiap hari, mereka dapat menghidangkan
lebih dari 600 tempe goreng dan berbagai hidangan gorengan yang beragam. Ini menunjukkan betapa
populernya warung ini di antara masyarakat setempat.

“Warung ini bukan hanya menjadi tempat langganan masyarakat setempat, tetapi juga menarik
perhatian para pejabat terkemuka. Pak Wakapolri dan Pak Agus Jendral adalah beberapa di antara
tamu-tamu istimewa yang pernah mampir ke warung ini” jelas mbak Tun.

Anda mungkin juga menyukai