A
DENGAN TINDAKAN MECTA DI INSTALASI ELEKTROMEDIK
RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 33 tahun
No. RM : 059xxx
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Diagnose Medis : F.20.3 (Skizofrenia Undifferentiated)
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
B. Riwayat Kesehatan
Alasan pasien dilakukan ECT adalah karena pasien tidak menunjukkan
perbaikan dengan terapi obat-obatan (depresi kronis)
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis, GCS : E4V5M6
b. Tanda-Tanda Vital : TD = 139/90 mmHg
N = 104 x/menit
RR = 20 x/menit
SpO2 = 100%
c. Antropometri : BB = 50 kg
TB = 156 cm
d. Keluhan Fisik : Tidak ada
e. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
Bentuk simetris, tidak ada lesi, pertumbuhan rambut merata, tidak
ada nyeri tekan.
2) Mata
Bentuk simetris, sklera an-ikterik, konjungtiva an-anemis, mata
tampak bersih.
3) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret.
4) Telinga
Bentuk simetris, terdapat serumen.
5) Mulut
Gigi utuh, tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir lembab.
6) Thorax
Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
7) Abdomen : datar, tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada lesi, tidak asites.
8) Ektremitas : kekuatan otot 5 5
5 5
f. Aspek Medis
1) Diagnosa Medis
F.20.3 (Skizofrenia Undifferentiated)
2) Tindakan Medis
MECTA I
4 Obat
a. Tanpa obat 10
b. Obat jantung 10
c. Obat psikotropik (termasuk 8 8
benzodiazepine, anti depresan)
d. Mengalami peningkatan dosis obat 12
tersebut dan/atau diberikan
bilamana perlu, diterima dalan 24
jam terakhir
5
Diagnosis
a. Gangguan bipolar/skizoafektif
10 10
b. Gangguan penyalahgunaan
10
zat/alcohol
c. Gangguan depresi mayor
8
d. Delirium/demensia
12
6 Ambulasi/Keseimbangan
a. Mandiri/langkah mantap 7
b. Menggunakan alat bantu 8
c. Vertigo/hipotensi ortostik/lemah 10
d. Langkah tidak mantap, 8
membutuhkan bantuan, sadar akan
ketidakmampuannya
e. Langkah tidak mantap, namun 15 15
tidak menyadari keterbatasannya
7 Nutrisi
a. Asupan makan dan cairan dalam 12 12
24 jam terakhir sangat sedikit
b. Tidak ada gangguan nafsu makan 0
8 Gangguan Tidur
a. Tidak ada gangguan tidur 8
b. Ada gangguan tidur yang 12 12
dilaporkan oleh pasien, keluarga
dan staff
9 Riwayat Jatuh
a. Tidak ada riwayat jatuh 8 8
b. Riwayat jatuh dalam 3 bulan 14
terakhir
TOTAL 95
Keterangan:
a. Resiko jatuh jika score ≥ 90
ANALISA DATA
Nama : Tn. A CM : 059xxx
Umur : 33 tahun Dx Kep : Isolasi Sosial
Hari, Diagnosa
No Data Fokus Masalah Etiologi
Tgl, jam
1 Senin, 3 DS : Isolasi Sosial Perubahan Isolasi Sosial
Februari Tidak terkaji status berhubungan
2020 DO : mental dengan
Ku baik, TD : 139/90 perubahan
mmHg, N 104 x /Menit, status mental
Rr : 20x /menit, SpO2 dibuktikan
100%. dengan
Afek pasien datar menolak
Pasien terlihat berinteraksi
menyendiri di atas dengan orang
tempat tidur dan lain dan afek
menunduk ketika duduk pasien datar.
Tidak ada kontak mata
ketika di ajak bicara dan
suara pasien sangat kecil
ketika di ajak berbicara
Pasien terlihat tidak bisa
memulai pembicaraan
dengan teman serta
perawat ketika di ajak
berbincang-bincang,
Pasien tidak dapat
mempertahankan
komunikasi dan terlihat
tidak tertarik dengan
lingkungan sekitar.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn. J CM : 066xxx
Umur : 33 tahun Dx Kep : Isolasi Sosial
Ketidak efektifan pola napas Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien hiper ekstensi
b.d Agen farmakologi (ECT) keperawatan 1x15 menit di 2. Monitor pernapasan dan status
harapkan napas pasien paten oksigen yang sesuai
dengan kriteria hasil : 3. Mempertahankan jalan napas paten
4. Kolaborasi dalam pemberian terapi
1. Tanda - tanda vital
oksigen
dalam skala normal
5. Monitor aliran oksigen
2. Napas adekuat
6. Catat pergerakan dada, simetris atau
tidak, menggunakan otot bantu
pernafasan
7. Monitor pola nafas
Resiko cedera b.d Kejang tak Setelah dilakukan tindakan 1. Atur posisi pasien dengan nyaman dan
terkontrol (prosedur ECT) keperawatan 1x15 menit di ekstensikan kepala dengan bantalan
harapkan resiko cedera dapat selimut.
dikontrol dengan kriteria 2. Amankan pasien dari lingkungan yang
hasil : menimbulkan cedera.
3. Amankan area gigi dan mulut dari
1. Pasien terbebas dari
cedera fisik yang menimbulkan resiko
cedera
perdarahan.
2. Menggunakan fasilitas
4. Observasi adanya cedera fisik pada
kesehatan yang ada
setiap ekstremitas atas dan bawah atau
(kursi roda)
seluruh tubuh.
5. Fiksasi pasien dengan tali atau kain
untuk menghindari pasien jatuh dari
tempat tidur saat kondisi tidak sadar.
Resiko jatuh b.d penurunan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi bahaya keselamatan
kesadaran post anestesi keperawatan 1x24 jam di pasien di lingkungan (ex: fisik,
harapkan resiko jatuh dapat biologis, kimia).
dikontrol dengan kriteria 2. Menyediakan alat adaptif (ex: Alat
hasil : untuk melangkah dan pegangan
tangan) untuk meningkatkan
1. Pasien terbebas dari
keamanan dari lingkungan.
jatuh
3. Gunakan alat pelindung (mis.
Pegangan samping, pintu tertutup,
gerbang) untuk keterbatasan mobilitas
fisik.
4. Membantu pasien yang mudah goyah
dengan berpindah.
5. Kunci roda dari kursi roda, tempat
tidur, saat memindahkan pasien.
Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
pencedera fisik keperawatan selama 1x24 jam komprehensif termasuk lokasi,
diharapkan pasien dapat karateristik, durasi, frekuensi,
mengontrol nyeri dengan kualitas, dan faktor presipitasi
kriteria hasil : 2. Anjurkan tentang teknik non
1. Tingkatkan nyeri farmakologi (nafas dalam)
berkurang 3. Berikan analgetik untuk
2. Dapat mengontrol mengurangi nyeri
nyeri 4. Tingkatkan istirahat pada pasien
3. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. J CM : 066xxx
Umur : 33 tahun Dx Kep : Isolasi Sosial
Tang
No. Dx TINDAKAN RESPON Ttd
gal
Dx 1. Posisikan pasien S :-
Intra hiper ekstensi
(1) 2. Monitor pernapasan O:klien tampak hiperekstensi
dan status oksigen
yang sesuai S :-
3. Mempertahankan O:pernapasan klien 25x/mnt, SpO2 98%
jalan napas paten dengan nasal canul
4. Kolaborasi dalam S :-
pemberian terapi
oksigen O:jalan nafas klien tampak paten
5. Monitor aliran
oksigen S :-
6. Catat pergerakan O:terapi O2 diberikan via nasal canul 4liter
dada, simetris atau
tidak, menggunakan S :-
otot bantu pernafasan
7. Monitor pola nafas O:aliran O2 tampak lancar
S :-
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. J CM : 066xxx
Umur : 33 tahun Dx Kep : Isolasi Sosial
No. Ttd
Hari/Tgl Evaluasi
Dx
Subjektif :
Pasien mengatakan malas berkomunikasi dengan orang lain
Objektif :
Pasien terlihat masih menyendiri di atas tempat tidur
Tampak kontak mata pasien dapat dipertahankan
Jumat, 1 Pasien terlihat tidak bisa memulai pembicaraan dengan teman serta
1 Februari perawat ketika di ajak berbincang-bincang,
2020 Pasien terlihat tidak tertarik dengan lingkungan sekitar
A:
Pasien dapat membina hubungan saling percaya dan kontak mata
pasien dapat dipertahankan dan masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Subjektif :
Pasien mengatakan rasa cemas nya sudah hilang
Objektif :
Keadaan umum : baik
Jumat, 1 Pasien tampak tenang
2 Februari Pasien tampak tidak bisa memulai pembicaraan dengan teman
2020 sekitarnya
A:
Rasa takut pasien berkurang dan pasien dalam keadaan tenang dan
masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Respond
Subjektif :
Pasien mengatakan tidak ada sesak napas
Objektif :
- Pasien posisi supin dengan leher hiperekstensi
- Jalan napas paten, oksigen terpasang dengan nasal kanul 4 lpm
Jumat, 1
3 - Pola napas teratur, 20x/m, SpO2 : 99% dengan nasal kanul 4 lpm
Februari
A:
2020
Tanda - tanda vital dalam skala normal yaitu TD : 110/90 mmHg, N :
86, RR 20x/menit SpO2 : 99% dengan nasal kanul 4 lpm dan Suhu
36,8 C, Napas paten dan masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Respond
S: Pasien mengatakan akan mengikuti apa yang diperintahkan perawat
O:
-Pasien tampak lemas
Jumat, 1 -Pasien tampak tenang
4 Februari -Pasien tampak dibantu oleh petugas dalam berpindah posisi dari tidur
2020 (supinasi) ke kursi roda (fowler)
A:
Pasien terbebas dari cedera dan menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada (kursi roda) dan masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Respond
S: Pasien mengatakan akan melakukan apa yang di perintah perawat
O:
-Pasien tampak lemas
-Pasien tampak tenang
Jumat, 1 -Pasien tampak mampu mengikuti intruksi petugas untuk berpindah dari
5 Februari tempat tidur ke kursi roda
2020 -Pasien tampak dibantu oleh petugas dalam berpindah posisi dari tidur
(supinasi) ke kursi roda (fowler)
A:
Pasien terbebas dari jatuh dan masalah teratasi
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada (kursi roda)
P : Hentikan intervensi
Subjektif :
Pasien mengatakan rasa nyeri di kepala mulai berkurang
- P : Post ECT
- Q : di tusuk – tusuk
- R : di bagian kepala jidat
Jumat, 1 - S : 3 (1-10)
6 Februari
2020 Objektif :
Keadaan umum : baik
Vital sign :
- TD : 110/80 mmHg
- N : 78x/menit
- RR : 20 x/menit
- SpO2 : 98% dengan nasal kanul 4 lpm
A:
Tingkatkan nyeri berkurang, dapat mengontrol nyeri dan menyatakan
rasa nyaman setelah nyeri berkurang dan masalah teratasi
P : Hentikan intervensi