KELOMPOK II
DISUSUNOLEH :
KELOMPOK III
KELAS B
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
DASAR PROSES DAN OPERASI PABRIK
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.3 Pulp
Pulp atau bubur kertas merupakan serat berwarna putih yang diperoleh
melalui proses penyisihan lignin dari biomassa (Jalaluddin, 2005). Pulp dapat
diolah dengan lebih lanjut menjadi kertas, rayon, selulosa asetat dan turunan
selulosa yang lain. Sebagai bahan baku pulp dipakai bahan baku jerami dan
merang dan meningkat menjadi bahan baku bambu, ampas, tebu, pohon kapas,
serat dan jenis rumput – rumputan. Syarat – syarat bahan baku yang digunakan
dalam pulp, yakni (Harsini dan Susilowati, 2010) :
a. Berserat
b. Kadar alpha sellulosa lebih dari 40 %
c. Kadar ligninnya kurang dari 25 %
d. Kadar air maksimal 10 %
e. Memiliki kadar abu yang kecil
2.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan pembuatan pulp
dengan proses semi mekanis adalah labu erlenmeyer 250 ml, labu erlenmeyer 500
ml, pemanas (hot plate), kain kasa, blender, timbangan, gelas kimia, kertas saring
dan batang pengaduk.
2.2 Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan pembuatan pulp
dengan proses semi mekanis adalah tongkol jagung dan larutan NaOH 28%.
Gambar 2.1 Rangkaian Alat Proses Pembuatan Pulp Soda Semi Mekanis
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.1 Hasil pengamatan pada variasi lama pemasakan 1,5 jam dan 2
jam.
Hasil Pengamatan
Pengamatan
Run 1 Run 2
(Pemasakan 1,5 jam) (Pemasakan 2 jam)
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa larutan pemasak yang digunakan
awalnya merupakan basa kuat dengan pH 14. Pada Run 1 dan Run 2 setelah
proses pemasakan memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan sebelum proses
pemasakan. Larutan pemasak pada Run 2 setelah proses pemasakan memiliki pH
yang lebih rendah dibandingkan pada Run 1. Larutan pemasak setelah proses
pemasakan selama 90 menit memiliki pH 13, sedangkan pada lama pemasakan
120 menit pH-nya 11. Berdasarkan Tabel 3.1 juga dapat dilihat bahwa perolehan
pulp yang dihasilkan pada Run 2 lebih banyak dibandingkan pada Run 1. Pada
Run 1 pulp yang dihasilkan dari bahan baku sebanyak 50 gram adalah 6,29 gram,
sedangkan pada Run 2 pulp yang dihasilkan adalah sebanyak 7,47 gram dari berat
bahan baku yang sama. Kedua hal ini dikarenakan semakin lama proses
pemasakan, lignin yang terekstrak dari tongkol jagung juga akan semakin banyak.
Jika semakin banyak lignin yang terlepas, maka yield yang dihasilkan akan
semakin sedikit dan pulp yang dihasilkan akan semakin bagus karena lignin yang
tersisa dalam bahan baku lebih sedikit.
Lamanya pemasakan juga akan mempengaruhi kualitas pulp yang
dihasilkan. Karena jika terlalu lama akan menyebabkan selulosa terhidrolisis,
sehingga akan menurunkan kualitas pulp. Dengan kata lain, waktu pemasakan
yang terlalu sebentar mengakibatkan lignin belum terekstrak secara sempurna
sedangkan jika terlalu lama akan menghidrolisis selulosa. Untuk melihat
perbandingan kualitas pulp yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perbandingan kualitas pulp pada variasi lama pemasakan 1,5 jam
dan 2 jam
Seperti
Penampilan Berserat Berserat Seperti bubur
bubur
Rasa
Kasar Kasar Lembut Lembut
ditangan
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat adanya sedikit perbedaan pada pulp
yang dihasilkan. Pada pengamatan warna, ada sedikit perbedaan dimana pada Run
2 warnanya lebih pucat dibandingkan Run 1. Perbedaan ini juga dipengaruhi
banyaknya lignin yang terlepas dari bahan baku. Lignin akan memberikan warna
kuning pada pulp. Semakin banyak lignin yang terlepas, maka warna pulp yang
dihasilkan akan semakin putih dan semakin bagus kualitasnya. Selain itu
perbedaan pada sentuhan ditangan dimana pada Run 2 terasa lebih halus atau
lembut dibandingkan Run 1, hal ini dikarenakan pada run 2 lignin sudah
terekstrak lebih banyak jika dibandingkan dari run 1, jadi selulosa yang
didapatkan lebih murni sehingga terasa ditangan lebih halus dan lembut.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Semakin lama waktu pemasakan, maka akan semakin pulp yang diperoleh
semakin banyak. Pada proses dengan lama pemasakan 90 menit, pulp yang
diperoleh sebanyak 6,29 gram, sedangkan pada proses dengan lama
pemasakan 120 menit, pulp yang diperoleh sebanyak 7,47 gram.
2. Semakin lama waktu pemasakan, maka pH larutan pemasak akan semakin
kecil karena semakin banyak lignin yang terekstrak dan larut pada larutan
pemasak tersebut. Pada proses dengan lama pemasakan 90 menit, pH larutan
pemasaknya 13, sedangkan pada lama pemasakan 120 menit, pH larutan
pemasaknya 11.
3. Semakin lama waktu pemasakan, maka pulp yang dihasilkan akan berwarna
putih kekuningan atau warnanya semakin memudar karena lignin yang
terkandung semakin sedikit. Pada proses dengan lama pemasakan 120
menit, pulp yang dihasilkan lebih pucat dibandingkan dengan pulp dengan
lama pemasakan 90 menit.
4.2. Saran
Bahan baku yang digunakan sebaiknya bahan yang masih baru dan belum
berjamur agar tidak mempengaruhi kualitas pulp yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Program Studi. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Proses III.
Pekanbaru : laboratorium Dasar-Dasar Proses Program D3 Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau.
Gambar B.2 Tongkol jagung Run 1 dan Run 2 sebelum proses pendidihan
Gambar B.3 Tongkol jagung Run 1 dan Run 2 saat proses pendidihan