Silabus EP Kota Genap 18-19
Silabus EP Kota Genap 18-19
DESKRIPSI:
Mata kuliah ini menganalisis aspek ekonomi dalam pembangunan perkotaan. Perkuliahan di mulai
dengan pengantar ekonomi mikro serta pengenalan analisa kebijakan publik, lalu deskripsi mengenai
sebab-sebab timbulnya suatu kota tunggal, dan kemudian diteruskan dengan analisis keberadaan
jaringan kota. Dalam konteks baru pembangunan ekonomi Indonesia, munculnya isu maritim menuntut
adanya pembahasan masalah kota pantai dan jaringannya, yang harus terintegrasi dengan sistem kota
nasional. Isu pemanasan global tidak dapat tidak mempengaruhi perkembangan kota pantai secara
khusus, tetapi juga daerah pesisir pada umumnya. Negara Indonesia yang bersifat kepulauan menuntut
perlunya penyesuaian aplikasi teori, misalnya dalam konteks jaringan kota Christaler.
Pembahasan berlanjut dengan rangkaian teori kehidupan internal kota seperti : mengenai sewa tanah
dan pola penggunaan tanah di perkotaan, sistem transportasi kota, masalah perumahan, pekerjaan
dalam kota serta kaitannya dengan kemiskinan, barang publik lokal, tentang kejahatan (crime) dan
sebagainya. Isu kemacetan dan masalah banjir telah muncul sebagai isu vital dalam kehidupan
Indonesia sehingga perlu diperhatikan dengan lebih seksama dari sebelumnya. Kedua isu tersebut
dapat terkait satu dengan lain melalui jaringan jalan serta sistem drainasenya, sehingga menjadi isu
vital dalam ekonomi perkotaan. Biaya kemacetan dan banjir sungguh sangat tinggi, dan dengan
demikian teori ekonomi perkotaan diharapkan menjadi landasan ide penting bagi penyelesaian dua
masalah tersebut.
Ekonomi perkotaan menduduki peran vital dalam ekonomi nasional, sebab hampir 70 persen dari PDB
dihasilkan oleh sektor manufaktur dan pelayanan. Sebagian besar dari hasil dua sektor besar itu
berlokasi dalam wilayah perkotaan. Kota dapat dipandang sebagai sistem tersendiri, sehingga ada
tingkat tertentu dari kehidupan kota yang bersifat indepenen, tetapi sekaligus saling terkait dengan baik
hinterlandnya maupun kota-kota lain. Tetapi masalah ekonomi perkotaan juga terkait dengan satu ise
vital bagaimana memberi landasan ekonomi pada pembentukan harga tanah perkotaan, yang pada
saat terakhir sering terlibat sebagai pemicu krisis finansil melalui sub-sektor properti dan real estate
(ingat sub-prime mortgage di Amerika Serikat tahun 2008-09, tetapi juga Jepang tahun 1990, dan tidak
lupa kasus krisis Asia tahun 1997 yang mencakup Indonesia). Titik pandang bahwa ekonomi
pertanahan dan properti dalam kota perlu dikaitkan dengan isu lebih luas dituntut oleh makin seringnya
kemunculan krisis finansial global yang ternyata berkaitan dengan properti yang umumnya terpusat di
kota.
Setelah mengambil mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami faktor-faktor penting
dalam kehidupan perkotaan dari sisi ekonomi, dan bagaimana analisa pembangunan dan pengelolaan
perkotaan, mampu menyediakan landasan penyelesaian terhadap berbagai masalah dan isu dalam
pembangunan perkotaan dalam kerangka pikir yang terstruktur dan sistematis, dan mampu
mengajukan alternatif kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah daerah untuk mengatasi suatu
masalah. Keberfungsian kota berada dalam kaitan sistimatis antara sub-sub sistem perkotaan, tetapi
dengan melihat beberapa subsistem yang berpengaruh luas dalam sistem.
PENILAIAN:
Ujian tengah semester 35%
Ujian akhir semester 35%
2 makalah Critical Review 30%
(masing-masing 1 per dosen)
PERKULIAHAN:
BAHAN BACAAN:
1. Dommel PR (1982). Decentralizing Urban Policy: Case Studies in Community Development.
Brooking Institutions
rd
2. O’Sullivan A (1996). Urban Economics. 3 edition. McGraw-Hill.
3. Fujita, M. (1989): Urban Economic Theory, Cambridge University Press, Cambridge.
4. Huriot, J.M. and J-F Thisse (2000): Economics of Cities, Cambridge University Press.
5. McCann, P. (2001): Urban and Regional Economics, Oxford, England.
6. McDonald JF (1997). Fundamentals of Urban Economics. Prentice-Hall.
7. Pred A (1977). City Systems in Advanced Economies. Hutchinson of London.
8. Simarmata, D. A. (1998): Ekonomi Pertanahan dan Properti , CPIS, Jakarta.
9. – (2014): Ekonomi Perkotaan, persiapan penerbitan .
10. EU (2013): Handbook on Residential Property Prices Indices (RPPIs). Luxembourg:
Publications Office of the European Union
11. Dahl, R. (2009): Marine Spatial Planning. A Step-by-Step Approach towards Ecosystem-
based Management. UNESCO
12. House of Commons (2007): Coastal Towns, Second Report of Session 2006-07. Authority
of the House of Commons, London
13. Temple M (1994). Regional Economics. St. Martin’s Press.
14. Djamester A. Simarmata (...): Barang Publik Lokal, DIE, lecture notes
15. William N. Dunn (1994): Public Policy Analysis. An Introduction, Prentice Hall
16. Yves Zenon (2009): Urban Labor Economics, Cambridge University Press
17. Baltagi et al, editors (2004): Urban Dynamics and Growth, Esevier.
18. Mills, E.S. ( ): Handbook of Regional and Urban Economics, Volume 2, Urban Economics,
Elsevier B.V.
19. Henderson JV, JF Thisse editors (2004): Handbook of Regional and Urban Economics.
Volume 4, Cities and Geography. Elsevier B.V.
20. BIS. “Smart City Market: Opportunites for the UK”, 2013 (Chap 3). BIS Researh Paper No
136, private firms publicaton
21. Hutchison, R. (2010): Encyclopedia of Urban Studies. Thousand Oaks, California: Sage
Publications
22. Frumkin, H., editor (2010): Environmental Health. From Global to Local. 2nd Edition,
Jossey-Bass, A Wiley Imprint
23. Zeibots, Michelle E. (2007). “The macroeconomic structure of cities. Indicators for
sustainable urban infrastructure development.” University of Sydney, Australia, presented
in the conference “Regional Cycles: Regional Economy towards Sustainability”, Leipzig,
November 1, 2002
Berbagai artikel dari jurnal dan publikasi lain seperti dari website NBER atau dari website
berbagai publikasi ilmiah dan populer.