Anda di halaman 1dari 4

Honor Ganda

Juli 22, 2013 Samsul Ramli


Standar Biaya Umum untuk APBN tahun 2014 telah terbit. Bentuknya adalah PMK
No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014. Ada
perubahan nomenklatur yaitu dari Standar Biaya Umum menjadi Standar Biaya
Masukan. Tidak banyak yang bisa dibahas dari perubahan ini, mungkin karena
standar biaya ini memang merupakan input yang diproses dalam penyusunan
rencana kerja anggaran (RKA), dimana RKA sebagai outputnya.

Yang menarik diulas adalah tentang komposisi Honorarium Pejabat Pengelola


Keuangan,
Honorarium Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa/Unit Layanan Pengadaan
dan PPHP. Dalam lingkup Honorarium Pejabat Pengelola Keuangan disebutkan
Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), PPSPM, Bendahara dan staf pengelola keuangan. Sementara
dalam lingkup Honorarium Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa/Unit
Layanan Pengadaan disebutkan Panitia Pengadaan, Pejabat Pengadaan. Untuk
PPHP sudah jelas.

Komposisi yang menarik adalah ditempatkannya PPK dalam lingkup Pengelola


Keuangan, sementara ranahnya spesifik Pengadaan, meski masih tetap berada
dalam lingkup keuangan. Yang menjadi tanda tanya adalah kenapa PPK tidak
dimasukkan dalam satu lingkup dengan yang bergerak di pengadaan lainnya seperti
Panitia/Pejabat Pengadaan. Kemudian meski Perpres 70/2012 telah terbit agustus
2012 lalu, PMK ini masih tidak mengenal Pokja ULP yang dikenal hanya panitia.
Okelah ini juga tidak dibahas terlalu dalam.

Mari kita perhatikan formulasi satuan honorarium dari beberapa komponen kunci
pengadaan barang/jasa.

1. PA diberikan satuan honorarium dalam OB atau Orang Bulan

2. KPA diberikan satuan honorarium dalam OB atau Orang Bulan

3. PPK diberikan satuan honorarium dalam OB atau Orang Bulan.

4. Pejabat Pengadaan diberikan satuan honorarium dalam OB atau Orang Bulan

5. Panitia Pengadaan diberikan satuan honorarium dalam OP atau Orang


Paket.

6. Pejabat PHP diberikan satuan honorarium dalam OB atau Orang Bulan


7. Panitia PHP diberikan satuan honorarium dalam OP atau Orang Paket.

Dalam struktur ini dapat dipahami bahwa ternyata sistem pembayaran yang
digunakan oleh PMK 72/2013 untuk organisasi pengadaan hanya Panitia
Pengadaan (Pokja-red) dan Panitia PHP yang mendapatkan honor perpaket
sementara yang lain honornya perbulan.

Pertanyaan yang menggelitik dan sering ditanyakan adalah tentang “rangkap


jabatan” meski saya tidak terlalu sepakat ini adalah tentang “rangkap jabatan” yang
berujung pada honorarium ganda. Salah satu tipe pertanyaan yang muncul
Perpres 70/2012, Pasal 12, 1 orang bisa bertindak sebagai PA/KPA sekaligus PPK
sekaligus pejabat penandatangan SPM, lalu bagaimana dengan honornya, salah
satu atau bisa dapat semuanya?

UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara dalam pasal 1 ayat 12


menjelaskan Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat
daerah. Kewenangan penggunaan anggaran ini memiliki arti yang sangat luas.

UU 1/2004 juga membuka peluang untuk PA, dengan mempertimbangkan rentang


kendali, kompetensi dan lainnya, melimpahkan sebagian kewenanganya kepada staf
satu tingkat dibawahnya untuk menjadi KPA. Kalau PA tidak menunjuk KPA maka
tidak ada pelimpahan kewenangan. Demikian juga dengan PPK, PPSPM,
Bendahara bahkan pejabat pengadaan. Artinya tidak ada rangkap jabatan dalam hal
ini.

Maka untuk pertanyaan bagaiaman honor seorang PA yang tidak melimpahkan


sebagian kewenangannya? Jawabannya sudah jelas yaitu personil tersebut hanya
mendapat honor sebagai PA saja.

Demikian juga seorang KPA yang bertindak sebagai PPK, maka sewajarnya KPA
hanya mendapat honorarium sebagai KPA. Atau juga KPA bertindak sebagai PPSPM
juga hanya berhak mendapat honorarium sebagai KPA saja. Kiranya logika ini dapat
diterapkan untuk jabatan-jabatan lain dalam pengadaan.

Untuk memperkuat mungkin bisa dilihat pada Surat Edaran Direktur Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan nomor S-3775/PB/2012 tanggal 27 April
2012 hal Pembayaran Honorarium dalam Pelaksanaan Anggaran, yang ditujukan
kepada para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

1. Pada prinsipnya honorarium pejabat perbendaharaan diberikan sebagai


kompensasi atas pelaksanaan tugas pegawai bersangkutan dalam pengelolaan
masing-masing DIPA. Oleh sebab itu kepada pejabat perbendaharaan yang
mengelola lebih dari satu DIPA, maka pegawai bersangkutan berhak
memperoleh honorarium atas masing-masing DIPA yang dikelolanya.
Penghitungan besaran honorarium dihitung berdasarkan nilai pagu masing-masing
DIPA yang dikelola, atau berdasarkan akumulasi jumlah pagu masing-masing DIPA
apabila dialokasikan hanya dalam satu DIPA sebagaimana diatur dalam peraturan
menteri keuangan mengenai standar biaya. Honorarium dimaksud dapat dibayarkan
sepanjang telah dialokasikan dalam DIPA.

2. Apabila Kuasa PA merangkap sebagai PPK atau PPSPM maka Kuasa PA


dimaksud hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) honorarium pejabat
perbendaharaan. Hal tersebut berdasar pertimbangan bahwa pada dasamya tugas
PPK ataupun PPSPM merupakan tanggungjawab dan kewenangan Kuasa PA yang
ditugaskan kepada PPK atau PPSPM.
3. Honorarium tim/panitia/komite pelaksana kegiatan diberikan dalam rangka
pencapaian output atas kegiatan yang telah ditetapkan dalam DIPA. Pencapaian
atas output merupakan tugas dan tanggungjawab PA/Kuasa PA. Sepanjang
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara tidak mengatur secara khusus
mengenai pembatasan pembayaran honorarium tim/panitia/komite, maka
pembatasan terhadap pembayaran honorarium tim/panitia/komite ditetapkan
oleh PA/Kuasa PA setelah memperhatikan efisiensi dan efektifitas pencapaian
sasaran.

Dengan demikian jelas untuk Panitia Pengadaan (Pokja) dan Panitia PHP yang
honorariumnya berdasarkan orang paket ditentukan oleh kebijakan PA/KPA. Dan
tidak ada ketentuan yang melarang 1 orang yang menjadi panitia pengadaan di
beberapa paket pekerjaan mendapat honorarium lebih dari 1.

Masalahnya adalah PMK 72/2013 dan Surat Edaran Direktur Jenderal


Perbendaharaan Kementerian Keuangan nomor S-3775/PB/2012 hanya berlaku
untuk APBN. Sedangkan APBD ditentukan tersendiri oleh Kepala Daerah atas dasar
pertimbangan Unit Keuangan Daerah masing-masing. Kebijakan ini mestinya
muncul dalam Peraturan Daearah terkait Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Penyusunan Standar Biaya Masukan Daerah (SBU-Daerah). Dan mestinya pula
secara konseptual daerah mengacu pada pemahaman yang sama. Monggo silakan
didiskusikan lebih lanjut.

Referensi bisa diakses pada Samsul Ramli’s


File https://www.box.net/shared/4eq9o8bvhqkbyna5js8s
ahli pengadaan, ahli pengadaan barang, badan usaha, bukti, bukti perjanjian, daftar, distributor
status, dokumen, dokumen penawaran, formulir,forum diskusi, GU, hukum
perikatan, isian, jasa, juta, keuangan daerah,kompetensi, kontrak, kontrak
kerja, kontraktor, koperasi, kuitansi, lkpp, LS,mari kita, negosiasi, nilai, nota, pajak
penghasilan, pelelangan, pengadaan barang dan jasa’ pengendalian kontrak, pengadaan
langsung, pengetahuan,pengguna anggaran, perjanjian, perka, permendagr 13, perpajakan, persaingan
usaha tidak sehat, perti, poin, pph, ppn, principal supplier, rantai, ratus, rp
200,rp200, rp50, rupiah, serta, tanda, undang undang republik indonesia, usaha kecil, usaha mikro, usaha
percetakan
Pengadaan Barang/Jasaahli pengadaan, ahli pengadaan barang, apbn, badan
usaha, bendahara, bukti, bukti perjanjian, daftar, distributor status, dokumen, dokumen
penawaran, formulir, forum diskusi, ganda, GU, honor ganda, honorarium, hukum
perikatan, isian, jasa, juta, keuangan daerah, kompetensi, kontrak, kontrak
kerja, kontraktor, koperasi, kuitansi, lkpp, LS, mari kita, negosiasi, nilai, nota, pajak
penghasilan, pelelangan, pengadaan barang dan jasa' pengendalian kontrak, pengadaan
langsung, pengetahuan, pengguna, pengguna anggaran, perjanjian, perka, permendagr
13, perpajakan, perpres, persaingan usaha tidak
sehat, perti, poin, pph, pphp, ppk, ppn, principal supplier, rantai, ratus, rp
200, rp200, rp50, rupiah, serta, tanda, undang undang republik indonesia, usaha
kecil, usaha mikro, usaha percetakan

Anda mungkin juga menyukai