Mari kita perhatikan formulasi satuan honorarium dari beberapa komponen kunci
pengadaan barang/jasa.
Dalam struktur ini dapat dipahami bahwa ternyata sistem pembayaran yang
digunakan oleh PMK 72/2013 untuk organisasi pengadaan hanya Panitia
Pengadaan (Pokja-red) dan Panitia PHP yang mendapatkan honor perpaket
sementara yang lain honornya perbulan.
Demikian juga seorang KPA yang bertindak sebagai PPK, maka sewajarnya KPA
hanya mendapat honorarium sebagai KPA. Atau juga KPA bertindak sebagai PPSPM
juga hanya berhak mendapat honorarium sebagai KPA saja. Kiranya logika ini dapat
diterapkan untuk jabatan-jabatan lain dalam pengadaan.
Untuk memperkuat mungkin bisa dilihat pada Surat Edaran Direktur Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan nomor S-3775/PB/2012 tanggal 27 April
2012 hal Pembayaran Honorarium dalam Pelaksanaan Anggaran, yang ditujukan
kepada para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Dengan demikian jelas untuk Panitia Pengadaan (Pokja) dan Panitia PHP yang
honorariumnya berdasarkan orang paket ditentukan oleh kebijakan PA/KPA. Dan
tidak ada ketentuan yang melarang 1 orang yang menjadi panitia pengadaan di
beberapa paket pekerjaan mendapat honorarium lebih dari 1.