2955 6028 1 SM PDF
2955 6028 1 SM PDF
ABSTRACT
Pemeriksaan glukosa darah dilakukan sesuai dengan tahapan Good Laboratory Practice (GLP) yaitu
pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahapan pra analitik memberikan kontribusi paling besar
sekitar 61% dari total kesalahan pemeriksaan. Salah satu tahapan pra analitik yaitu pengambilan
darah kapiler, dimana pengambilan kapiler tetesan darah pertama harus dihapus dengan kapas kering
karena masih tercampur sisa cairan jaringan, jika digunakan dalam pemeriksaan dapat menyebabkan
terjadinya hasil kadar glukosa darah rendah sehingga menimbulkan kesalahan dalan interpretasi
hasil.
Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan kadar glukosa darah berdasarkan tetesan darah kapiler
tanpa dan dengan hapusan kapas kering metode POCT. Metode penelitian ini adalah penelitian
observasional analitik dengan rancangan cross-sectional.Kadar glukosa darah yang diukur adalah
kadar glukosa darah sewaktu.
Hasil kadar glukosa darah tanpa hapusan kapas kering berkisar 78-127 mg/dl dengan rerata 91,56
mg/dl. Kadar glukosa darah dengan hapusan kapas kering berkisar 93-137 mg/dl dengan rerata
103,75 mg/dl. Uji statistik sample t-test berpasangan menunjukan psig 0,000 < α = 0,05 sehingga
dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan kadar glukosa darah tanpa hapusan kapas kering
dan dengan hapusan kapas kering metode POCT.
Keywords: Kadar glukosa darah, tanpa dan dengan hapusan kapas kering, POCT.
661
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
oleh para klinisi di instalasi kesehatan. Salah satu tahapan pra analitik yang sering
Dewasa ini telah ditemukan suatu alat yang dilakukan di laboratorium rumah sakit
dapat digunakan untuk melakukan maupun di laboratorium klinik mandiri
pemeriksaan glukosa darah secara cepat yang adalah pengambilan darah kapiler.
disebut dengan blood glucose meter atau Pengambilan darah kapiler tetesan pertama
Point-Of-Care-Testing (POCT) glukosa. Alat terlebih dahulu dihapus dengan kapas kering
ini, menurut Tonyushkina dan Nichols baru kemudian tetesan darah kedua
(2009), adalah salah satu kemajuan teknologi digunakan untuk pemeriksaan. Penggunaan
yang paling penting dalam monitoring kadar kapas kering untuk menyerap tetesan darah
glukosa darah pada pasien. Point-of-Care pertama yang mengandung sisa cairan
Testing glukosa sudah sering digunakan di jaringan.
instalasi kesehatan, instalasi gawat darurat, Penggunaan tetesan darah pertama dapat
bahkan di rumah pasien. Alat ini banyak menyebabkan terjadinya hasil kadar glukosa
digunakan karena selain mudah dan praktis rendah dari semestinya karena masih
untuk digunakan, hasil dari pemeriksaan mengandung sisa cairan jaringan sehingga
glukosa darah juga dapat diketahui dalam terjadi pengenceran yang menimbulkan
hitungan detik dan membutuhkan sampel kesalahan dalam interpretasi hasil
yang sedikit. pemeriksaan (Tonyushkina dan Nicholas,
POCT glukosa pertama kali diperkenalkan 2009). Pada kenyataan yang terjadi di
pada tahun 1980 di Amerika Utara, dimana lapangan masih ada beberapa instalasi
pada saat itu terdapat 2 jenis yaitu kesehatan dan pengguna mandiri yang
Glukometer (Bayer) dan Accu-Check meter menggunakan tetesan darah pertama untuk
(Roche). Pada umumnya prinsip kerja alat ini pemeriksaan. Hal ini dikarenakan masih
menggunakan teknologi biosensor, yang kurangnya informasi penggunaan tetesan
mana muatan listrik yang dihasilkan oleh darah pertama pada suatu pemeriksaan yang
interaksi kimia antara zat tertentu dalam jika digunakan dapat mengakibatkan
darah dan zat kimia pada reagen kering terjadinya kesalahan dalam menginterpretasi
(strip) yang akan diukur dan dikonversi hasil pemeriksaan serta dalama segi waktu
menjadi angka yang sesuai dengan jumlah lebih cepat sehingga menghindari terjadinya
muatan listrik. Angka yang dihasilkan pembekuan darah.
dianggap setara dengan kadar zat yang diukur Hal ini mendorong peneliti untuk melihat
dalam darah (Menkes, 2010). Beberapa apakah ada perbedaan signifikan terhadap
penelitian menilai keakuratan pemeriksaan perbedaan kadr glukoa darah berdasarkan
kadar glukosa darah menggunakan tetesan darah kapiler tanpa dan dengan
glukometer cukup baik dengan sensivitas hapusan kapas kering metode POCT
70% dan spesivitas 90% (Weitsgsser dkk,
2007) METODE
Akurasi hasil pemeriksaan kadar glukosa Jenis penelitian adalah observasional analitik
darah dengan glucometer dilakukan sesuai dengan rancangan cross-sectional. Penelitian
dengan tahapan Good Laboratory Practice dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik
(GLP) yaitu pra anlitik, analitik, dan paska Universitas Muhammadiyah pada tanggal 17-
analitik. Tahap pra analitik merupakan tahap 18Juli 2017. Objek penelitian ini adalah
penentuan kualitas sampel yang akan kadar glukosa darah sewaktu mahasiswa DIV
digunakan pada tahap-tahap selanjutnya. Analis Kesehatan Universitas
Suatu kesalahan pada tahap pra analitik ini Muhammadiyah Semarang. Alat dan bahan
dapat memberikan kontribusi sekitar 61% yang digunakan pada penelitian ini adalah
dari total kesalahan hasil pemeriksaan di Blood Lancet, Softklik, Alkohol swab,
laboratorium, sementara kesalahan analitik Kapas, Glucometer, dan Strip glukosa. Data
25%, dan kesalahan pasca analitik 14%. yang diperoleh pada penelitian ini adalah
(Mengko. R, 2013). data primer hasil pemeriksaan kadar glukosa
662
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
darah tanpa dan dengan hapusan kapas kering 91,56 mg/dl, sedangkan nilai rerata pada
metode POCT kemudian dianalisa dengan uji kadar glukosa dengan hapusan kapas kering
Sample t-test berpasangan. adalah 103,75 mg/dl. Selisish rerata kedua
variabel sebesar 12,19 mg/dl.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji sample t-test berpasangan
Hasil pemeriksaan glukosa darah tanpa dan didapatkan nilai psig 0,000 < dari α= 0,05,
hapusan kapas kering metode POCT dapat maka dapat dinyatakan Ha diterima yang
dilihat pada Gambar 1. berarti bahwa terdapat perbedaan signifikan
hasil kadar glukosa darah tanpa hapusan
150 kapas kering dan dengan hapusan kapas
kadar gluksoa darah (mg/dl)
663
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
664
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017
665