1
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 3 4 Kepemerintahan yang Baik
berkecimpung dalam pemberian bantuan pembangunan. karena itu suka atau tidak suka konsep dan praktek
Bahkan menjadi prasyarat untuk memperoleh bantuan “Kepemerintahan yang Baik” mutlak dipahami dan
luar negeri. Perubahan cara pandang atau disebut juga dilaksanakan di lingkungan aparatur pemerintah utamanya
perubahan paradigma yang disebarluaskan tersebut di oleh PNS sebagai pelayan masyarakat yang banyak
atas adalah didasarkan atas konsepsi yang disebut berperan dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan pada
“Kepemerintahan yang Baik” yang dalam bahasa Inggris instansi pemerintah.
disebut “Good Governance”. Mengapa demikian karena
selama ini dipandang bahwa “cara-cara B. DESKRIPSI SINGKAT
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di Pada modul ini dijelaskan dan dibahas mengenai arti
masa lalu bersifat ”Bad Governance”, yang berdampak dan pengertian Kepemerintahan yang Baik (Good
negatif bagi masyarakat, bangsa dan negara. Governance;) dan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang
Keinginan untuk merubah cara pandang atau Baik disertai dengan contoh-contohnya dalam
pemikiran dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan
pembangunan dari “Bad Governance” ke good pelaksanaan tugas aparatur pemerintah dalam melayani
Governance” didorong oleh semangat belajar dari masyarakat.
pengalaman pahit berbagai kegagalan
pemerintahan/pembangunan di masa yang lalu. Meskipun C. INDIKATOR HASIL BELAJAR
di satu sisi sebagian masyarakat mengalami peningkatan Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan
kesejahteraan ekonomi, namun di sisi lain sebagian mampu memahami dan menjelaskan:
masyarakat bahkan cenderung mengalami kemiskinan dan 1. Latar Belakang dikembangkannya konsep
ketertinggalan yang semakin buruk. Kondisi tersebut Kepemerintahan yang Baik;
menunjukkan adanya jurang sosial dan ekonomi yang 2. Pengertian Kepemerintahan yang Baik.
cenderung berkembang semakin melebar baik antara 3. Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik;
kelompok masyarakat maupun antar wilayah daerah. Oleh 4. Penerapan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 5
6
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 7 8 Kepemerintahan yang Baik
maupun yang berkenaan dengan pengembangan sumber langsung dilakukan tanpa bertatap muka dengan
daya manusia/pegawai, termasuk penataan pelayanan electronic system (e-services). Dalam pada itu
kepegawaiannya. situasi di dalam negeri (Indonesia), secara internal
pemerintah dan masyarakat juga menghadapi masalah
Secara eksternal, globalisasi yang didorong oleh (krisis multidimensi) yang beraneka ragam/rumit, antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama lain situasi politik yang belum sepenuhnya stabil,
teknologi informasi dan komunikasi, dan semangat gangguan kelompok oknum tertentu yang ingin
liberalisasi (bebas dari kekangan/tekanan) telah memisahkan diri dari NKRI (disintegrasi bangsa),
mendorong terjadinya perubahan besar dalam kehidupan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur
politik, ekonomi, sosial-budaya dan pemerintahan pemerintah, lemahnya penegakkan hukum dan
(praktek administrasi pemerintahan/negara). Globalisasi tersendatnya pemberantasan KKN, lambatnya
juga ditandai oleh gencar/meningkatnya persaingan pemulihan/perbaikan ekonomi, meningkatnya kejahatan
(kompetisi) bebas yang mengharuskan setiap bangsa untuk (kriminalitas), pengangguran, jumlah penduduk miskin
secara terus menerus meningkatkan kompetensi dan merosotnya daya saing bangsa.
(kemampuan)nya dalam bersaing dengan bangsa lain.
Disisi lain tingkat keterkaitan baik antar organisasi Dalam kaitan dengan perubahan sosial masyarakat,
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, maupun dapat disaksikan mengenai tingkat perubahan yang
organisasi internasional sangat tinggi dan saling berlangsung secara cepat yang terlihat dari gaya hidup,
mempengaruhi. budaya, cara berpakaian dan lain-lain, sehingga
menimbulkan situasi yang menuntut mereka untuk
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengetahui lebih banyak, namun tidak mempunyai cukup
terutama teknologi informasi telah mengubah sistem waktu untuk menyikapi perubahan yang terjadi. Kondisi
manajemen pelayanan masyarakat dan sektor bisnis ini menyebabkan masyarakat berada pada posisi yang
sedemikian rupa sehingga berbagai transaksi dapat
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 9 10 Kepemerintahan yang Baik
amat rentan terhadap berbagai akibat perubahan itu menghasilkan permasalahan, seperti menurunnya tingkat
sendiri. kepatuhan masyarakat (krisis kepercayaan), sulitnya
menjalankan pemerintahan, yang akhirnya mengarah
Di pihak swasta (dunia usaha), pertumbuhan kepada timbulnya kekacauan sosial (Dunsire 1993: 22-23).
perusahaan raksasa telah mendorong perubahan pola
operasi dan administrasi yang semula sangat terpusat Untuk menghadapi kondisi yang kompleks, cepat
pada perusahaan induk di negara asal, kini beralih pada berubah dan sangat beragam dalam kehidupan
penguatan manajemen operasinya di unit cabang masyarakat, maka diperlukan contoh mengelola kegiatan
usahanya yang berlokasi di kota-kota di seluruh dunia. pemerintah yang mampu menserasikan hubungan antar
berbagai kelompok dalam masyarakat dan dengan
Di lingkungan masyarakat lembaga swadaya pemerintah dalam suatu tata hubungan yang saling
masyarakat (LSM/NGO) semakin cepat pertumbuhannya berperan dan harmonis, yang sebagai konsep disebut
dengan berbagai tujuan yang berbeda, yang Kepemerintahan yang Baik (Good Governance).
menumbuhkembangkan pula tata hubungan organisasi
yang semakin kompleks yang memerlukan kemampuan B. PENGERTIAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
tersendiri untuk dapat ditangani secara tepat. Begitu Pemahaman mengenai pengertian istilah yang
kompleks dan rumitnya serta beranekaragamnya berkaitan dengan Kepemerintahan yang Baik sangat
kehidupan masyarakat dijaman ini, demikian kritisnya penting, mengingat masih ada pihak-pihak dikalangan
masyarakat menyikapi perubahan yang terjadi aparatur yang sering keliru, baik mengucapkan maupun
memerlukan kemampuan menanganinya menuju pada memahaminya terlebih dalam masyarakat awam, yaitu
kondisi-kondisi yang diharapkan. Kemampuan menangani antara istilah pemerintah (Government) dan
itu adalah melalui konsep yang disebut kepemerintahan kepemerintahan (Governance), antara Good Government
(governance) sebab dalam kurun waktu singkat-berbagai dan Good Governance.
perubahan yang menggoncangkan justru akan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 11 12 Kepemerintahan yang Baik
Pemerintah atau Government, dalam bahasa Pengertian istilah “Governance” yang lain, misalnya
Inggrisnya mengandung pengertian “Pengarahan pihak dapat disimak dalam tulisan Prof. Bintoro Tjokroamidjojo,
berwenang (penguasa) atas kegiatan orang-orang MA (2000: 34), yang mengemukakan pendapatnya sebagai
(masyarakat/rakyat) dalam sebuah negara atau kota dan berikut: Governance artinya: memerintah – menguasai –
semacamnya. Bisa pula bermakna “Badan/Lembaga yang mengurus – mengelola”. Jadi mengandung banyak arti.
menjalankan kegiatan pemerintah negara, negara bagian Dalam kaitan ini pada Pidato Presiden tanggal 16 Agustus
atau kota. Adapun istilah “kepemerintahan” yang dalam 2000, istilah “governance” , diterjemahkan sebagai
bahasa Inggrisnya disebut “Governance” mengandung pengelolaan””. Memang demikianlah dalam ilmu
pengertian “tindakan, fakta ataupun cara pengetahuan sosial, suatu istilah bisa mengandung arti
melakukan/menjalankan kegiatan oleh pemerintah bermacam-macam, dan terkadang digunakan silih
(penyelenggaraan pemerintahan). Jadi tekanannya pada berganti, tergantung persoalan, kaitan dan kepentingan
cara menyelenggarakan kegiatan, atau dapat berarti pula penggunaannya serta dalam situasi/kondisi yang
cara mengelola/mengurus yang dilakukan oleh dipandang sesuai saat itu.
pemerintah. Dari uraian di atas kita bisa memahami bahwa istilah
Dari uraian di atas bisa disimpulkan bahwa pemerintah “governance” tidak semata-mata berarti
(Government) adalah lembaga atau organisasinya, “kepemerintahan sebagai suatu kegiatan pemerintah,
sedangkan kepemerintahan (Governance) adalah kegiatan tetapi juga mengandung arti pengurusan, pengelolaan,
(proses)nya. Hal ini bisa dilihat pada pernyataan berikut: pengarahan, pembinaan, penyelenggaraan dan dapat pula
“Governance lebih merupakan kegiatan yang proses saling diartikan pemerintahan”. Atas dasar itu tidak keliru bila
berhubungan antara pemerintah dengan masyarakatnya terdapat istilah berikut: “public governance; private
dalam berbagai hal yang berkenaan dengan kepentingan governance; corporate governance dan banking
masyarakat dan campur tangan pemerintah atas governance (pengelolaan urusan pemerintah, swasta,
kepentingan-kepentingan tersebut (Koiman: Ed. 1993). badan hukum/perusahaan dan pengelolaan urusan
perbankan). Lebih lanjut istilah governance sebagai
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 13 14 Kepemerintahan yang Baik
terjemahan dari pemerintahan kemudian berkembang dan Governance (kepemerintahan) secara sederhana,
menjadi populer dengan sebutan “kepemerintahan”. yaitu: cara menggunakan kekuasaan
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian pemerintah/negara dalam mengelola atau mengurus
mengenai istilah “Governance” dari berbagai sumber yang sumber daya ekonomi dan sosial untuk pembangunan
memberikan perhatian terhadap persoalan yang terkait masyarakat.
seperti:
1. Hubbard (2001) mengatakan Kepemerintahan Dari beberapa definisi “tentang governance” dapat
mengandung pengertian tidak sekedar/lebih dari diketahui bahwa konsepsi itu pada intinya berkenaan
pemerintahan. Kepemerintahan mengandung dengan kegiatan kenegaraan, tetapi lebih jauh dari itu
pengertian “bagaimana masyarakat mengatur dirinya melibatkan pihak swasta dan kelembagaan masyarakat.
sendiri. Dalam hubungan ini Agus Dwiyanto (Ed, 2006) yang
2. Novartis Foundation for Sustainable Development mengutip berbagai pendapat mengenai sebutan
(NFSD) mendefinisikan governance (kepemerintahan) governance mengemukakan sebagai berikut: “sebutan
sebagai seni kepemimpinan publik (pemerintah) yang governance dibiarkan dalam bentuk aslinya karena
terdiri dari tiga bidang: memang sulit mencari padanan kata itu secara tepat.
a. Bentuk dan kekuasaan politik; Banyak diterjemahkan sebagai tata pemerintahan,
b. Proses penyelenggaraan kewenangan dalam penyelenggaraan negara, ataupun pengelolaan”.
mengelola kegiatan ekonomi dan sumber daya Lebih jauh dinyatakan bahwa “apapun terjemahannya
sosial dari negara; menunjuk pada pengertian bahwa kekuasaan tidak lagi
c. Kemampuan pemerintah untuk merancang, semata-mata dimiliki atau menjadi urusan pemerintah.
menemukan dan melaksanakan kebijakan serta Governance menekankan pada pelaksanaan fungsi
melaksanakan fungsi-fungsinya. governing (pengelolaan, penyelenggaraan, pengaturan,
3. Rainer Tetzlaff (1995: 20-22) dalam jurnal pengurusan) secara bersama-sama oleh pemerintah dan
Development and Cooperation memberikan definisi institusi (lembaga, organisasi) lain, yaitu LSM, perusahaan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 15 16 Kepemerintahan yang Baik
swasta (dunia usaha) dan warga negara (2006: 77). mengurus negara/kegiatan pemerintahan tidak selalu
Bahkan lembaga yang bukan pemerintah dapat saja harus oleh pemerintah saja, tetapi mengikutsertakan
memegang peran yang lebih besar dalam governance masyarakat/rakyat/warga negaranya.
tersebut, lebih dari itu pemerintah dapat saja tidak
berperan sama sekali yang dalam ungkapan bahasa Inggris Dalam kaitan dengan istilah “Kepemerintahan yang
disebut “governance without government”. Baik (Good Governance) pada modul Sosialisasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang disusun
Dari penelusuran konsepsi kepemerintahan oleh LAN-BPKP tahun 2000, dinyatakan bahwa istilah
(governance) dapat diketahui bahwa pemahaman kepemerintahan dalam prakteknya yang terbaik, disebut
mengenai pengertian istilah kepemerintahan (governance) dengan “Kepemerintahan yang Baik (Good Governance)”.
lebih ditekankan pada prosesnya (berlangsungnya
kegiatan pemerintah) bahkan juga lembaga Beberapa hal dalam memahami konsep Good
(pemerintah)nya, yang dalam proses itu berlangsung Governance yang dipandang penting diantaranya adalah
kerjasama (kolaborasi) antara lembaga pemerintah, semi bahwa arti “Good” dalam kata Good Governance
pemerintah dan non pemerintah (LSM, swasta) secara mengadung dua pengertian.
seimbang (balance, setara) dan partisipatif. Itulah Pertama : Adanya nilai-nilai yang menjunjung tinggi
sebabnya praktek terbaik (best practise) dari governing keinginan/kehendak rakyat dan nilai-nilai
disebut Good Governance yang dalam bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat
bisa diartikan pengurusan yang baik, pengaturan yang dalam mencapai (1) tujuan (nasional); (2)
baik, atau pengelolaan yang baik untuk mencapai kemandirian; (3) pembangunan
ketertiban, keharmonisan dan kelancaran berkelanjutan; (4) keadilan sosial.
penyelenggaraan kegiatan guna mencapai tujuan bersama
yang disepakati bersama pula. Indikasi terjadinya Kedua : Aspek-aspek yang berkenaan dengan fungsi-
Kepemerintahan yang Baik ditandai oleh fakta bahwa fungsi/tugas dari pemerintahan yang tepat
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 17 18 Kepemerintahan yang Baik
dalam pelaksanaan pencapaian tujuan-tujuan sejalan dengan demokrasi; penghindaran salah alokasi
tersebut di atas. dana yang langka; pencegahan persekongkolan
politik/administrasi, disiplin anggaran, dan
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penciptaan kerangka kerja politik/hukum bagi
Kepemerintahan yang Baik tertuju pada dua hal berikut: tumbuhnya kegiatan dunia usaha”;
Pertama : Cita-cita/kehendak negara yang diarahkan 2. UNDP memberikan batasan Kepemerintahan yang Baik
pada pencapaian tujuan negara/nasional. sebagai ”hubungan yang saling membantu dan
Orientasi ini mengacu pada keinginan untuk membangun diantara negara, swasta dan
tidak terkekang dalam kehidupan bernegara. masyarakat”;
3. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000;
Kedua : Pemerintahan yang berfungsi dengan benar, merumuskan Kepemerintahan yang Baik sebagai
yaitu pemerintahan yang berdaya guna dan ”Kepemerintahan yang mengembangkan dan
berhasil guna dalam pencapaian tujuan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas,
nasional. Hal ini tergantung pada sejauh akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima,
mana pemerintah mempunyai kemampuan demokrasi, efisiensi, efektifitas, supremasi hukum
dan sejauh mana susunan, aturan dan dan dapat diterima oleh seluruh rakyat”;
hubungan politik serta pelaksananya 4. Agus Dwiyanto (Ed: 2006) mengemukakan: Apapun
berfungsi secara tepat. terjemahannya dari Governance, maka dalam good
Governance mengandung pengertian bahwa
Di bawah ini dikemukakan pengertian Kepemerintahan kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan tidak lagi
yang Baik dari berbagai sumber: semata-mata dimiliki atau menjadi urusan
1. Bank dunia menyatakan bahwa Kepemerintahan yang pemerintah – menekankan pada pelaksanaan fungsi
Baik adalah: “penyelenggaraan manajemen pengelolaan secara bersama-sama oleh pemerintah
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab dan indtitusi lainnya LSM, swasta dan warga negara.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 19 20 Kepemerintahan yang Baik
Dari berbagai definisi Good Governance tersebut di atas, Adapun peran masing-masing pihak itu dalam konsep
secara ringkas dapat disimpulkan bahwa Kepemerintahan Kepemerintahan yang Baik adalah sebagai berikut:
yang Baik adalah “pengaturan/penyelenggaraan 1. Negara/pemerintah berperan menciptakan
pemerintahan yang tidak semata-mata oleh lingkungan/iklim politik, ekonomi dan hukum yang
pemerintah, melainkan harus mengikutsertakan pihak membuka kesempatan besar, untuk mendorong
swasta dan masyarakat”. Dalam konsep Kepemerintahan berkembangnya dunia usaha dan masyarakat;
yang Baik terdapat tiga pihak penting yang disebut juga 2. Swasta/dunia usaha menciptakan lapangan
pilar-pilar Kepemerintahan yang Baik, yaitu pihak kerja/pendapatan;
pemerintah, swasta dan masyarakat yang saling 3. Masyarakat memberikan kemudahan hubungan timbal
berhubungan secara harmonis sesuai peran dan tanggung balik melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat
jawabnya masing-masing. Hubungan dari ketiga pilar itu untuk berperan serta dalam kegiatan ekonomi, sosial
bila digambarkan adalah sebagai berikut: dan politik.
24
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 25 26 Kepemerintahan yang Baik
1. Praktis, maksudnya prinsip itu selalu dapat dipakai Baik yang mengarah pada perlunya diperhatikan prinsip
terlepas dari situasi dan kondisi. tersebut, bahkan diterapkan dengan sebaik-baiknya.
2. Berkaitan dengan sebuah ketentuan yang bersifat Sebagaimana diketahui bahwa menurut pandangan
dasar dan luas sehingga menyediakan sebuah sudut klasik, pemerintah sebagai organisasi mempunyai
pandang mengenai banyak hal. kekuasaan untuk mengatur, mengurus bahkan memaksa
3. Ajeg dalam arti bahwa dalam situasi yang serupa akan warga di wilayahnya serta mengontrol pengaruh luar atas
timbul hasil yang serupa juga (LAN; 2002). pelaksanaan kebijakannya di dalam negeri, termasuk
mengawasi kegiatan organisasi-organisasinya. Pemerintah
Penerapan prinsip akan menghasilkan sesuatu dengan adalah penguasa di atas wilayah dan rakyatnya dan
lebih baik, menghendaki penilaian dan penafsiran tentang pemerintah dianggap paling berwenang menetapkan,
fakta-fakta yang ada dalam situasi tertentu. Apabila mengatasi dan menyelesaikan persoalan/masalah dan
dihubungkan dengan konsep Kepemerintahan yang Baik, kepentingan masyarakat. Atas dasar itu dibuatlah
maka prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik peraturan-peraturan (kebijakan) yang bersifat mengatur
mengandung pengertian ketentuan-ketentuan yang dan mengikat masyarakat untuk dipatuhi secara tertib.
mendasar, dan telah teruji kebenarannya dalam praktek, Bahkan memberikan sanksi bilamana terjadi pelanggaran
sehingga dapat menjadi pedoman pemikiran atau atas peraturan/kebijakan ataupun ketentuan yang telah
tindakan dalam mewujudkan kenyataan tentang praktek dibuatnya guna menjamin ketertiban sosial.
Kepemerintahan yang Baik. Oleh sebab itu dalam konsep
Namun dalam prakteknya dimanapun pemerintahan
Kepemerintahan yang Baik terdapat prinsip-prinsip
itu berlangsung terdapat kecenderungan bahwa dengan
tertentu yang harus dijadikan pegangan atau landasan
cara tersebut di atas, ketertiban sosial yang diharapkan
dalam mempraktekkan konsep tersebut.
terwujud seringkali tidak tercipta sepenuhnya.
Sebelum sampai pada uraian tentang prinsip-prinsip
Pejabat/aparatur pemerintah sering bertindak berlebihan
Kepemerintahan yang Baik, terlebih dahulu dikemukakan
(over acting), menganggap remeh masyarakat dan kurang
konsekuensi diterapkannya konsep Kepemerintahan yang
peduli pada harapan dan kepentingan masyarakat seolah-
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 27 28 Kepemerintahan yang Baik
Pemerintah dengan seluruh aparaturnya harus bertindak berperan penting namun tidak terlalu berpengaruh,
lebih bijak dalam mengurus jalannya pemerintahan di dan mempunyai kemampuan dalam melakukan
negara kita yang demokratis dan berkeadilan. pengaturan hubungan terhadap pelaku-pelaku pada
lembaga-lembaga yang bukan pemerintah untuk
Satu hal yang harus dipahami adalah bahwa
mencapai tujuan masyarakat.
walaupun dari sudut pandang konsep ”Governance”
membawa akibat terjadinya pengurangan peran 2. Kekuasaan yang dimiliki pemerintah harus diubah
pemerintah, namun pemerintah tetap merupakan pihak maknanya dari yang semula dipahami sebagai
yang tidak bisa diabaikan perannya. Pertanyaan yang ”kekuasaan atas” menjadi ”kekuasaan untuk
timbul adalah ”bagaimana pemerintah sebaiknya ”mengurus kepentingan”, ”memenuhi kebutuhan” dan
Kepemerintahan yang Baik? Atau bagaimana sebaiknya 3. Pemerintah, LSM, swasta dan masyarakat setempat
pemerintah mengelola (menjalankan pengurusan) (lokal/daerah) merupakan pelaku atau pihak yang
kegiatan negara? Untuk itu perlu dipahami prinsip-prinsip mempunyai peran dan kedudukan yang setara.
Kepemerintahan yang Baik berikut ini.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 29 30 Kepemerintahan yang Baik
4. Pemerintah harus mampu merancang ulang susunan patokan-patokan di atas diterapkan secara ajeg, dan
dan budaya kerja instansinya agar siap dan benar, maka akan menjadi ciri Kepemerintahan yang Baik.
mempunyai kemampuan menjadi penggerak
Bila kita mempelajari berbagai peraturan
pihak/lembaga lainnya untuk menjalani kerjasama
perundangan, buku-buku dan berbagai tulisan yang
yang kokoh, mandiri dan dinamis.
bersifat teoritik, terdapat berbagai prinsip yang perlu
5. Pemerintah harus melibatkan semua pihak dalam diketahui dan dipahami oleh aparatur pemerintah (PNS)
masyarakat mulai dari penyusunan, pelaksanaan sebagai di bawah ini:
sampai pada penilaian atas pelaksanaan
1. Prinsip Kepemerintahan yang Baik menurut UNDP ada
kebijakan/rencana, dan dalam memberikan pelayanan
delapan yaitu (1) Partisipasi; (2) Keterbukaan; (3)
pada masyarakat.
Tenggang gugat; (4) Ketepatan dan efisiensi; (5)
6. Pemerintah harus mampu meningkatkan mutu dalam Kepastian hukum; (6) Kepekaan (7) Kesepakatan; dan (8)
pemberian tanggapan, penyesuaian dan Kesetaraan.
pertanggungjawaban kepada masyarakat dalam
2. Dalam buku Mewujudkan Good Governance melalui
penyelenggaraan kepentingan, pemenuhan kebutuhan
Pelayanan Publik dinyatakan 10 prinsip yang istilahnya
dan penyelesaian masalah masyarakat.
hampir sama dengan di atas, yaitu (200:79): (a)
partisipasi; (b) penegakan hukum; (c) keterbukaan; (d)
kesetaraan; (e) daya tanggap; (f) wawasan ke depan; (g)
Keenam hal yang mendasar di atas bisa dijadikan ciri
tanggung gugat; (h) pengawasan masyarakat; (k)
bahkan nilai-nilai dari Good Governance (Kepemerintahan
efektifitas dan efisiensi; dan (j) profesionalisme.
yang Baik). Ciri-ciri itu bila kita telaah sebenarnya
merupakan suatu ketentuan atau acuan, bahkan prinsip 3. Dalam Peraturan Pemerintah No. 101/2000 tentang Diklat
yang harus diikuti untuk merealisasi secara nyata Jabatan PNS (Penjelasan Pasal 2 huruf a menyatakan
Kepemerintahan yang Baik. Dengan perkataan lain, bila bahwa yang dimaksud dengan Kepemerintahan yang Baik
adalah kepemerintahan yang mengembangkan dan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 31 32 Kepemerintahan yang Baik
menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas; akuntabilitas, pribadi bisa mengetahui dengan jelas proses
transparansi; pelayanan prima demokratis, efisiensi dan pembuatan kebijakan dan pelaksanaannya
efektivitas; supremasi hukum; dan dapat diterima oleh sehingga masyarakat secara umum mengetahui
masyarakat. dengan jelas.
4. Gambir Batha (1996:7) mengemukakan pandangan c. Keterbukaan, prinsip ini menghendaki adanya
mengenai unsur-unsur utama Good Governance, yang kesempatan rakyat secara terbuka untuk
sebenarnya serupa tapi tak sama dengan prinsip- memberikan tanggapan dan kritik terhadap
prinsip Kepemerintahan yang Baik, yaitu “tanggung pemerintah yang tidak transparan, terutama
gugat, transparansi, keterbukaan, dan aturan hukum, dalam perolehan informasi yang memadai (lengkap
di tambah dengan kemampuan manajemen dan hak- dan jelas) untuk bahan penilaian terhadap
hak asasi manusia”. Dari enam unsur atau prinsip di jalannya pemerintahan.
atas, terdapat empat unsur/prinsip yang utama dan
d. Aturan hukum, artinya Pemerintah memberikan
menjadi ciri Kepemerintahan yang Baik sebagai
jaminan kepasatian hukum dan rasa keadilan
berikut:
terhadap masyarakat atas setiap kebijakan yang
a. Akuntabilitas atau tanggung gugat, mengandung ditempuhnya dan setiap kebijakan/peraturan
pengertian adanya kewajiban bagi aparatur harus dirumuskan, ditetapkan dan dilaksanakan
pemerintah untuk bertindak selaku penanggung berdasarkan cara-cara dan aturan yang jelas dan
jawab dan penanggung gugat atas segala tindakan ajeg dan juga dipahami oleh masyarakat.
dan kebijakan yang ditetapkannya sebagai inti dari
Kepemerintahan yang Baik. Prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik seperti
diuraikan di atas dapat dipraktekan dan dikembangkan
b. Transparansi mengandung pengertian, pemerintah
dalam rangka mencapai tujuan bersama dalam
bersifat terbuka terhadap rakyatnya baik di
bernegara. Proses pencapaian tujuan negara tentunya
tingkat pusat maupun daerah. Rakyat secara
melibatkan pula masyarakat. Dengan menerapkan
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 33 34 Kepemerintahan yang Baik
prinsip-prinsip tersebut berarti aparatur pemerintah 4. Asas keterbukaan, yang membuka diri terap hak
mau dan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya masyarakat untuk memperoleh
dalam pelayanan masyarakat dengan baik. Dalam informasi/keterangan yang benar, jujur dan tidak
hubungan ini aparatur pemerintah sebagai unsur pilih kasih, dan tetap memperhatikan perlindungan
penyelenggara negara wajib memahami dan hak asas pribadi golongan dan rahasia negara
mempraktekkan prinsip-prinsip Kepemerintahan yang 5. Asas proporsionalitas, yang mengutamakan
Baik. Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 keseimbangan antara hak dan kewajiban
prinsip-prinsip itu disebut asas-asas umum 6. Asas profesionalitas, yang mengutamakan keahlian
penyelenggaraan negara. berlandaskan kode etik dan peratuan perundangan
Perlu diketahui bahwa undang-undang tersebut yang berlaku.
ketika penyusunannya telah memasukkan semangat dan 7. Asas akuntabilitas, yang menentukan bahwa setiap
konsep Kepemerintahan yang Baik (Bintoro: 2003). kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan
Adapun asas atau prinsip penyelenggaraan negara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
tersebut adalah: masyarakat/rakyat sebagai pemegang kedaulatan
1. Asas kepastian hukum, yang mengutamakan tertinggi negara.
landasan peraturan perundangan, kepatutan dan
keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Asas ataupun prinsip Kepemerintahan yang Baik
negara. merupakan wujud dari keberlangsungan pengelolaan
2. Asas tertib penyelenggaraan negara, yang menjadi negara/pemerintahan secara bersama kegiatan,
landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan pencapaian tujuan negara/pemerintah yaitu antara
dalam pengendalian negara pemerintah, dunia usaha (swasta) dan masyarakat.
3. Asas kepentingan umum, yang mendahulukan
Demikian konsep prinsip-prinsip Kepemerintahan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
yang Baik yang harus diterapkan oleh aparatur
akomodatif dan selektif.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 35 36 Kepemerintahan yang Baik
pemerintah, terutama yang berhubungan dengan lain-lain”. Bagi rakyat banyak Kepemerintahan yang
pelayanan masyarakat. Mengapa demikian? Baik menurutnya adalah pemerintahan yang
memberikan berbagai kemudahan, kepastian dan
Pertama : Pelayanan masyarakat merupakan fungsi
bersih dalam menyediakan/memberikan pelayanan
pemerintah yang langsung berhubungan dengan
dan perlindungan (terhadap) masyarakat/warganegara
organisasi/pihak bukan pemerintah/masyarakat
dari berbagai tindakan sewenang-wenang, baik atas
swasta/orang perorang. Fungsi itu langsung dapat
diri, hak maupun atas harta bendanya (1959).
dirasakan oleh penerima layanan. Misalnya
pelayanan KTP, rumah sakit dan lain-lain. Dari uraian tentang berbagai prinsip-prinsip
Kepemerintahan yang Baik dapat disimpulkan bahwa
Kedua : Pelayanan masyarakat, baik dari segi cara dan
kebersamaan antara pemerintah dengan swasta dan
prosedur kerja, organisasi dan perilaku aparatnya
masyarakat dalam menjalankan roda pemerintahan
hingga sekarang masih belum sepenuhnya
secara harmonis akan terwujud bila dalam
terselenggara dengan baik (pungutan liar, berbelit-
pelaksanaannya (pengurusannya) menerapkan
belit, waktu penyelesaian yang tidak jelas, sikap
prinsip/asas Kepemerintahan yang Baik. Mengabaikan
ingin dilayani dll), sekalipun ada yang sukses
penerapan prinsip-prinsi dimaksud, mustahil
menerapkan pelayanan prima di beberapa Pemda
Kepemerintahan yang Baik bisa terlaksana.
Kab/Kota.
3. Ada berapa prinsip Kepemerintahan yang Baik, yang sesuai dengan peran, hak dan kewajiban serta tanggung
Saudara ketahui? Jelaskan masing-masingnya menurut jawab masing-masing secara seimbang dan selaras. Pihak
pemahaman Saudara; pemerintah paling bertanggung jawab dalam memberikan
contoh penerapannya kepada pihak yang lainnya.
4. Apa hasil dari penerapan prinsip Kepemerintahan yang
Baik?
D. RANGKUMAN
Praktek Kepemerintahan yang Baik sebagai bentuk dalam pelayanan masyarakat/dunia usaha berupa
kebersamaan antara pihak pemerintah dengan swasta penyalahgunaan wewenang; pungutan liar; dan praktek
(dunia usaha) dan masyarakat dalam penyelenggaraan KKN yang masih ada baik pada lembaga negara maupun
pemerintahan dan pembangunan tidaklah dimaksudkan pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Oleh karena itu
untuk mengabaikan pentingnya manajemen pemerintah penerapan prinsip Kepemerintahan yang Baik, suka atau
yang efisien. Tanggung jawab terlaksananya penerapan tidak suka mutlak dilaksanakan dan niat serta
Kepemerintahan yang Baik terletak pada ketiga pihak di pelaksanaannya harus dimulai dari diri aparatur
atas, sehingga diperlukan pembinaan hubungan yang pemerintah (PNS) itu sendiri sehingga menjadi teladan
serasi di antara ketiga pihak tersebut, agar tercipta dan panutan pihak lain terutama masyarakat.
dan dunia usaha/swasta yang sehat. Kesemuanya itu dikemukakan pada hakekatnya perlu diterapkan oleh
memerlukan niat dan tekad serta kemauan baik aparatur ketiga pelakunya (pemerintah, swasta dan masyarakat),
Di Indonesia upaya untuk mewujudkan aparatur bagi aparatur pemerintah. Ada tujuh prinsip utamanya
pemerintahan yang baik secara berencana dan yang penting dan perlu dipahami oleh aparatur
39
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 41 42 Kepemerintahan yang Baik
pemerintah berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun kelompok hanya bisa dilakukan atas dasar aturan-
1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan aturan hukum tertentu.
Bebas KKN.
2. Prinsip Tertib Penyelenggaraan Pemerintahan/
B. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN Negara
YANG BAIK Prinsip atau asas ini merupakan landasan bagi
1. Prinsip Kepastian Hukum keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam
Prinsip pertama ini ada juga yang menyebutnya mengurus kegiatan pemerintahan, pembangunan
sebagai asas legalitas. Secara ringkas antara lain dan kemasyarakatan. Dalam melakukan kegiatan
mengandung pengertian a.l bahwa semua untuk mencapai tujuan bernegara, prinsip ini
kebijakan dan keputusan/tindakan didasarkan menghendaki adanya keharmonisan dan
pada landasan hukum yang jelas dan kuat kesearahan gerak diantara para pelaku
disamping tidak melanggar hukum. Indonesia (pemerintah, swasta dan masyarakat). Ketiga
sebagai negara hukum mengutamakan landasan pelaku itu harus berkomunikasi secara timbal balik
hukum (peraturan perundangan), kepatuhan dan dalam menetapkan arah dan tujuan yang saling
keadilan dalam setiap proses kebijakan negara. terkait. Dalam mengurus pemerintahan, pihak
Dalam situasi masyarakat (warga negara) telah pemerintah harus mempermudah upaya dari ketiga
yakin bahwa penegakkan hukum sesuai dengan pihak di atas. Pemerintah seyogyanya membatasi
nilai-nilai kebenaran, tentunya kegiatan kegiatan-kegiatan pelaksanaan dalam hal-hal
pemerintahan akan berjalan dengan lancar. Sanksi tertentu, manakala kegiatan tersebut sudah
atas pelanggaran hukum dikenakan pada setiap mampu ditangani sendiri oleh masyarakat/swasta.
pelanggar tanpa pandang bulu, tidak berpihak Campur tangan pemerintah dalam hal tertentu
pada kepentingan kelompok tertentu. Campur hanya melalui kebijakan/perundangan untuk
tangan atas hak dan kebebasan perseorangan atau mendorong dan menciptakan iklim yang
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 43 44 Kepemerintahan yang Baik
6. Prinsip Profesionalitas
5. Prinsip Proporsionalitas Setiap PNS sebagai salah satu unsur aparatur
Prinsip ini mengutamakan keseimbangan antara negara, dan selaku pelayan masyarakat wajib
hak dan kewajiban aparatur pemerintah, misal: mempunyai keahlian atau kemampuan yang tinggi
“adanya keseimbangan antara hukuman jabatan dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan/jabatan yang
dengan kelalaian/kealpaan seorang PNS”. Artinya dipangkunya. Dengan perkataan lain harus memiliki
hukuman yang dijatuhkan tidak boleh berlebihan kompetensi (pengetahuan dan keterampilan) yang
sehingga tidak seimbang dengan pelanggaran yang dipersyaratkan oleh jabatan/pekerjaannya. Keahlian
dilakukan oleh pegawai tersebut. Bila prinsip ini yang dimiliki PNS juga harus berlandaskan kode etik
diterapkan maka perlindungan hukum terhadap dan peraturan yang berlaku. Prinsip ini menuntut
pegawai dapat terjamin dengan baik/proporsional, dikuasainya suatu keahlian/kemampuan yang dilandasi
adil, tidak berlebihan. PNS juga memperoleh gaji dan pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku tertentu
tunjangan sebagai imbalan atas pekerjaan/jabatannya (jujur misalnya) dalam melaksanakan tugas
sesuai peraturan yang berlaku secara proporsional. kewajiban dan tanggung jawab yang diembannya.
Oleh karena itu setiap aparatur harus memahami hak Prinsip profesionalitas harus diterapkan karena
dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, memahami PNS/aparatur pemerintah memegang kunci
perundangan yang berkenaan dengan tugas, fungsi, keberhasilan dalam penyelenggaraan negara,
tanggung jawab bahkan kewajiban dan larangan yang utamanya dalam memberikan pelayanan kepada
tidak boleh dilanggar. Dalam hubungan ini penting masyarakat. Dengan kemampuan profesional yang
dikuasai mengenai uraian tugas/pekerjaan/jabatan, tinggi dari setiap aparatur dibidang tugasnya masing-
peraturan disiplin dan tata tertib lainnya yang berlaku masing maka penyelenggaraan pemerintahan dan
secara umum dan khusus di intern instansinya. pelayanan masyarakat mestinya dapat dilaksanakan
secara berdayaguna dan berhasilguna. Profesionalitas
yang tinggi dengan sendirinya akan dapat menjamin
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 49 50 Kepemerintahan yang Baik
mengingat kegiatan pemerintah mempunyai pengaruh diperlukan cara menjalankan akuntabilitas yang tertib
besar, dan juga karena kegiatan pemerintah dibiayai dan tepat.
dari uang rakyat, sehingga segala kegiatan dan hasil Demikian deskripsi penjelasan konsep prinsip-
dari kebijakan dan rencana pelaksanaan serta prinsip kepemerintahan yang baik dalam lingkup tugas
kinerjanya harus dipertanggungjawabkan kepada aparatur pemerintahan yang penting untuk dipahami
masyarakat. Dengan perkataan lain sejak awal, sampai oleh PNS. Untuk dapat melihat secara konkrit
akhir, termasuk kegagalan dan keberhasilannya wajib penerapan dari prinsip tersebut di lingkungan
dilaporkan secara tertib. Dalam penerapan prinsip ini pemerintahan kiranya perlu diberikan contoh-
setiap aparatur bisa digugat/dituntut bila ada contohnya dengan jelas terutama yang tertuang dalam
kegagalan yang dialaminya karena Peraturan Perundangan sebagai landasan
kesengajaan/kelalaiannya. Di lain pihak prinsip ini pelaksanaannya, agar mudah dibaca dan dipelajari
menjamin aparatur yang bersih dan berwibawa. Jadi secara seksama.
tidak bisa lagi dengan cara sembrono, dimana laporan
pertanggungjawaban “dibuat asal bapak senang” C. CONTOH DAN PERMASALAHAN DALAM
(ABS). PENERAPAN
Dalam Kepemerintahan yang Baik segala kegiatan Berikut ini dikemukakan contoh penerapan
harus diketahui secara jelas oleh masyarakat, prinsip-prinsip Kepemerintahan yang Baik dan juga
terutama penggunaan anggaran/biayanya secara permasalahan yang terungkap dari hasil kajian (studi
pertanggungjawaban kepada masyarakat, namun tidak yang Baik di atas dapat dilihat dalam rumusan
pula bisa diabaikan pertanggungjawaban kepada peraturan perundangan yang berlaku dan dalam
pimpinan secara organisatoris atau pelaksanaan tugas aparatur (PNS) sebagai pelayan
informasi mengenai hak dan kewajiban secara timbal (2) Setiap warganegara berhak
balik antara masyarakat dan pemerintah dibeberkan memperoleh kesempatan yang sama
secara terbuka, sehingga semua pihak mengetahui hak dalam pemerintahan.
dan kewajibannya dengan jelas sebagai dasar untuk Pasal 28 H (2) Setiap orang berhak mendapat
berperan serta. kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat
5. Prinsip Proporsionalitas yang sama guna mencapai persamaan dan
Penerapan prinsip ini akan menggambarkan keadilan.
keseimbangan antara hak dan kewajiban aparatur
pemerintah dan juga masyarakat sebagaimana dapat Prinsip proporsionalitas juga diterapkan dalam
disimak pada: UUD No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
UUD 1945, pada Pasal 27 (2) Tiap-tiap warganegara yang Bersih dan Bebas KKN, pada Pasal 4 dimana
berhak atas pekerjaan dan penghidupan aparatur pemerintah berhak untuk:
yang layak bagi kemanusiaan. a. Menerima gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;
Pasal 28, sebagai wujud demokratisasi dinyatakan: b. Menggunakan hak jawab terhadap setiap teguran,
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, tindakan dari atasanya, ancaman hukuman dan
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan kritik masyarakat;
tulisan dan sebagainya, ditetapkan c. Menyampaikan pendapat di muka umum secara
dengan Undang-Undang”. bertanggungjawab sesuai dengan wewenangnya.
Pasal 28 D (1) Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang Dengan demikian prinsip proporsionalitas bermaksud
adil dan layak dalam hubungan kerja. untuk menempatkan sesuatu/persoalan pada
tempatnya secara tidak berlebihan, tidak bentrokan,
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 61 62 Kepemerintahan yang Baik
atau sesuai (tidak melanggar/menyimpang) dengan Pasal 31 (1) untuk mencapai daya guna dan hasil
ketentuan/standar yang telah ditetapkan. guna yang sebesar-besarnya diadakan pengaturan
dan penyelenggaraan Diklat Jabatan PNS yang
6. Prinsip Profesionalitas bertujuan meningkatkan pengabdian mutu,
Kepemerintahan yang baik memerlukan dukungan keahlian, kemampuan dan keterampilan.
aparatur pemerintah (PNS) yang memiliki keahlian/
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap b. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang
perilaku) yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Diklat Jabatan PNS, Pasal 2 bahwa: ”Diklat
Mengenai penerapan prinsip ini banyak ditemukan bertujuan meningkatkan kompetensi untuk dapat
dalam peraturan perundangan bidang kepegawaian melaksanakan tugas jabatan secara profesional
dan kebijakan lainnya yang berkenaan dengan sesuai kebutuhan instansi.
pengembangan SDM aparatur. Dengan Diklat Jabatan diupayakan peningkatan
Antara lain dapat disimak dalam Undang-Undang kemampuan profesional SDM aparatur pemerintah,
Pokok Kepegawaian, dan Peraturan Pemerintah No. yang terefleksi pada jati diri PNS sebagai pelayan
101 tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. masyarakat dengan komitmen, integritas dan
a. UU No. 43/1999 pada Pasal 3 (1): kemampuan profesional yang tinggi dalam
Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur mengemban tugas dinas pemerintahan guna
aparatur negara yang bertugas untuk memberikan mencapai tujuan negara.
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, 7. Prinsip Akuntabilitas
adil dan merata. Bagi setiap aparatur pemerintah,
Pasal 17 (2) Pengangkatan PNS dalam suatu mempertanggungjawabkan hasil kerja pelaksanaan
Jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip tugas merupakan tuntutan bagi terwujudnya
profesionalitas sesuai dengan kompetensi, prestasi Kepemerintahan yang Baik, terutama
kerja. pertanggungjawaban kepada masyarakat (public
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 63 64 Kepemerintahan yang Baik
1) Dalam realitasnya penerapan dari kepemerintahan DPR, alih fungsi lahan hutan lindung, pengadaan
yang baik di daerah misalnya dalam membangun barang negara, daerah dan lain-lain tanpa pandang
transparansi, pemerintah telah dinilai memberikan bulu.
informasi dengan menyediakan akses berbagai media 4) Dalam pada itu untuk memenuhi rasa keadilan dalam
informasi yang diakses langsung oleh masyarakat, kaitan penegakan hukum, telah mengakomodir peran
membuat bagan/alur prosedur pelayanan masyarakat serta masyarakat dalam melakukan tindak pidana
pada unit-unit pelayanan publik. Dengan gambar itu korupsi dengan cara memberikan laporan. Misalnya
masyarakat mengetahuk proses pelayanan dan dapat ditelusuri dalam Pasal 41, 42 Undang-undang
penyelesaiannya secara jelas. Tindak Pidana Korupsi jo PP 41 tahun 2000.
2) Pelaksanaan prinsip partisipasi misalnya dapat dilihat 5) Dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian,
dari pelaksanaan setiap tahap perencanaan daerah misalnya prinsip profesionalitas telah ditetapkan,
selalu melibatkan peran serta masyarakat, baik yang dimana pegawai yang berkompeten dan berprestasi
diwakili oleh LSM; tokoh masyarakat maupn dari tanpa membedakan jenis kelamin, suku dan agama
perguruan tinggi dan organisasi sosial lainnya. dan telah memenuhi syarat administratif diproses
Mengembangkan forum-forum pertemuan/rapat-rapat dengan baik, lancar sehingga pegawai yang
bersama dalam menentukan kebijakan guna bersangkutan menerima Surat Keputusan secara tepat
membahas sesuatu persoalan di tingkat SKPD dengan waktu dan benar.
melibatkan para pihak terkait dan pihak-pihak yang 6) Seorang bendaharawan dalam mengelola uang
berkerjasama/bermitra. penerimaan/ pengeluaran di unitnya, telah menerima,
3) Prinsip penegakkan hukum/supremasi hukum, dapat membukukan, menyusun dan menyalurkan serta
dilihat dari diajukannya ke meja hijau para koruptor, melaporkannya kepada pejabat berwenang dengan
penerima suap, penyalahgunaan aset/kekayaan/uang cermat, benar dan tepat waktu sesuai dengan
negara oleh para pejabat negara/penegak hukum, ketentuan yang berlaku adalah contoh konkrit
dalam kasus BLBI, transfer dana Yayasan BI ke anggota penerapan akuntabilitas.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 67 68 Kepemerintahan yang Baik
Secara umum pelaksanaan Kepemerintahan yang Baik b. Kebersamaan (sharing in governance) belum
dari sisi penerapan prinsip-prinsipnya belum berlangsung sepenuhnya dalam pemerintahan karena cara
dengan baik. Kepemerintahan yang Baik lebih banyak berpikir terkotak-kotak, sukuisme/kedaerahan
disebut-sebut hanya untuk kepentingan/pertimbangan sulit ditembus ke arah berfikir secara sistemik;
politis baik di tingkat pusat maupun daerah yang tidak c. Kurangnya ketauladanan aparatur diberbagai level
Kepemerintahan yang Baik terus bergulir, tetapi harus e. Etika dan moral sebagian aparatur masih belum
diakui secara jujur masih ada permasalahan yang dihadapi merangsang perwujudan Kepemerintahan yang
baik yang sifatnya pelanggaran prinsip maupun yang f. Pelayanan masyarakat masih belum memuaskan,
merupakan penyebab belum terwujudnya Kepemerintahan baik di bidang kesehatan, pendidikan maupun
1. Secara umum prinsip-prinsip kepemerintahan yang menurut hasil kajian/penelitian laporan masih
baik belum sepenuhnya diterapkan, kurang mendapat terhambat, dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang
perhatian dari penyelenggara pemerintahan/negara, bersumber dari internal maupun eksternal. Faktor-
baik lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif di faktor tersbut sangat beragam dan saling mengkait,
pusat dan daerah dengan indikasi di bawah ini: terdapat dalam keseluruhan unsur administrasi
a. Praktek KKN masih berlangsung diberbagai bidang negara. Oleh karena itu untuk mewujudkan
pemerintahan yang terdeteksi KPK, dan kerugian Kepemerintahan yang Baik, penyempurnaan aparatur
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 69 70 Kepemerintahan yang Baik
72
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 73 74 Kepemerintahan yang Baik
berbagai pihak yang berkepentingan, serta melalui penyempurnaan aparaturnya baik dari segi
penggunaan sumber daya (alam, keuangan, organisasi, manajemen, sistem dan prosedurnya,
peralatan, dan manusia) dengan cara yang sebaik- maupun pembinaan pegawai (SDM) di tingkat Pusat
baiknya. dan Daerah. Praktek Kepemerintahan yang Baik
3. Kepemerintahan yang Baik singkatnya mengandung tergantung pada diri aparatur sendiri untuk
pengertian praktek yang terbaik dalam melakukan perubahan ke arah itu.
menyelenggarakan kehidupan bernegara tidak
hanya oleh pemerintah sebagai lembaga yang B. TINDAK LANJUT
berwenang, tetapi juga mengikutsertakan dunia Pemahaman konsep Kepemerintahan yang Baik
usaha (swasta) dan masyarakat baik perseorangan beserta prinsip-prinsipnya tidak akan berpengaruh dengan
maupun kelomopk secara serasi, harmonis sesuai baik terhadap praktek pelaksanaan tugas/pekerjaan
peran dan tanggung jawab masing-masing. dilingkungan aparatur pemerintahan apabila tidak
4. Prinsip Kepemerintahan yang Baik adalah norma, dilakukan upaya yang sungguh-sungguh oleh setiap
atau ketentuan-ketentuan mendasar yang aparatur pemerintah, baik sebagai individu maupun
mengandung kebenaran dan telah teruji kelompok kerja. Oleh karena itu setelah memahami
kesesuaiannya dalam praktek, sehingga dapat konsep dan prinsip-prinsipnya, perlu ditindaklanjuti
dijadikan pedoman atau acuan baik dalam dengan upaya diantaranya:
pemikiran maupun tindakan untuk mewujudkan 1 Meningkatkan rasa memiliki organisasi dan
kesejahteraan rakyat. kebersamaan dalam pelaksanaan tugas
5. Praktek Kepemerintahan yang Baik di Indonesia pekerjaan/jabatan dengan sesama pegawai/pejabat
hingga saat ini terutama di lingkungan aparatur yang terkait;.
pemerintah (instansi pemerintah) belum 2 Memahami uraian tugas pekerjaan/jabatan masing-
sepenuhnya terlaksana sesuai dengan harapan. masing secara tepat dan benar, dan bekerja sesuai
Pemerintah secara terus menerus telah berupaya dengan aturan/ketentuan yang berlaku;
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 75
76
Modul Diklat Prajabatan Golongan III 77 78 Kepemerintahan yang Baik
Transforming the Public Sector, Reading, Lembaga Administrasi Negara, Penerapan Good Governance
Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co. Inc. di Indonesia, 2007.
Senge, Peter M, 1994, The Fifth Discipline, Sidney, Random Dwiyanto, Agus (Editor), Mewujudkan Good Governance
House Australia Pty. Ltd. Melalui Pelayanan Publik, Yogyakarta, JICA-UGM,
2005.
Supriyadi, Gering, Drs., MM. (2001), Modul Diklat Prajabatan
Golongan III: “Etika Birokrasi”, Jakarta, LANRI. Tjokroamidjojo, Bintoro, Good Governance, Paradigma Baru
Syafiie, Inu Kencana, Djamaludin Tandjung, dan Supardan Manajemen Pembangunan, Jakarta, Universitas
Mordeong, (1999), Ilmu Administrasi Publik, Jakarta, Indonesia, Press, 2000.
Penerbit Rineka Cipta.
79
1