Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR

Pada otak kita terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Pada
Setiap neuron terjadi saling berhubungan dengan memancarkan gelombang listrik.
Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak itulah yang disebut
"gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah arus
listrik yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan
gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati.
Setiap gelombang punya karakteristik yang berbeda-beda serta
menandakan kondisi mental seseorang. Gelombang otak bisa diukur dengan
peralatan Electroencephalograph (EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang
otak yang dihasilkan oleh neuron bervariasi antara 0-30Hz dan digolongkan
menjadi gelombang Delta, Theta, Alpha dan Beta.
a. Gelombang Delta
Gelombang otak Delta merupakan tingkat gelombang paling rendah di
antara semua frekuensi gelombang otak. Gelombang otak Delta berkisar dari
frekuensi 0Hz sampai 4Hz, yang berasal dari belahan otak kanan dan tersebar di
seluruh bagian otak. Gelombang Delta merupakan gelombang paling lambat, yang
biasanya dikaitkan dengan rasa penurunan kesadaran diri yang berujung pada
empati lebih besar dalam pikiran bawah sadar kita.
b. Gelombang Theta
Gelombang Theta adalah Gelombang Otak yang terjadi pada saat
seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Frekuensi gelombang
theta dari 4Hz sampai 8Hz. Tanda dari gelombang theta yaitu napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang
juga menghasilkan gelombang theta pada saat yoga, hypnosis, meditasi dalam,
berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu.
c. Gelombang Alpha
Gelombang Alpha Adalah Gelombang Otak yang terjadi pada saat
seseorang yang mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda

1
mata mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang alpha
setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena
alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis untuk mulai memberikan
sugesti kepada pasiennya. Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga
menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi
pengendali, penghubung pikiran sadar dan bawah sadar.
d. Gelombang Beta
Gelombang Beta Merupakan Gelombang Otak yang terjadi pada saat
seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Gelombang beta dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu lowbeta (12Hz - 15Hz), getaran beta (15Hz - 18Hz),
dan high beta (lebih dari 19Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma,
yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma. Frekuensi gelomang beta
dari 12Hz sampai 20Hz. Gelombang Beta diperlukan otak ketika berpikir rasional,
pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana kita menjalani kehidupan
sehari-hari.
Selain gelombang Delta, Theta, Alpha dan Beta terdapat juga gelombang
otak lebih tinggi yaitu Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, Hyper Gamma dengan
frekuensi tepat 100 Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz.
Menurut Dr. Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research,
gelombang Hyper Gamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan
supranatural, metafisika atau paranormal. Sedangkan Gelombang Gamma terjadi
ketika seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang
berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat
panik, ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain
yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.

2
1. Aktivitas keterjagaan
Pada keterjagaan manusia memiliki ritme sirkadian endogenous yang
mengontrol kondisi keterjagaan dan tidur. Otak manusia menghasilkan suatu ritme
tersendiri yang disebut jam biologis. Area otak yang merupakan pusat yang
mengontrol ritme sirkadian adalah suprachiasmatic nucleus (SCN) yang berada di
hipothalamus. SCN meregulasi keterjagaan dan keadaan tidur dengan mengontrol
aktivitas area tertentu di otak. Area yang terlibat Kelenjar Pineal yang berada
dibagian posterior thalamus. Kel pineal menghasilkan hormon melatonin yg
menyebabkan rasa ngantuk. Melatonin banyak dihasilkan pada malam hari.
1.1. Aktivitas Elektrik Otak
Salah satu aktivitas otak yang paling dominan adalah munculnya sinyal-
sinyal listrik. Setiap kali berpikir, otak akan menghasikan sinyal-sinyal listrik,
bahkan apabila sedang santaipun menghasilkan sinyal-sinyal listrik. Terutama
pada saat tegang dan stress. Sinyal itu dihasilkan oleh sel-sel yang jumlahnya
sekitar 100 miliar di dalam otak kita. Jadi, sebanyak bintang-bintang di sebuah
galaksi. Bila lihat dalam kegelapan, miliaran sel itu memang seperti bintang-
bintang yang sedang berkedip-kedip di angkasa. Setiap kali sel itu aktif, maka
akan berkedip menghasilkan sinyal listrik. Jika ada sekelompok sel yang aktif,
maka sekelompok sel dibagian otak itu bakal menyala. Di sana dihasilkan
gelombang dengan energi tertentu. Bahkan bisa dideteksi dari luar batok kepala
dengan menggunakan alat pengukur gelombang otak, EEG atau MEG. Dari
aktifnya program-program yang tersimpan di inti sel otak. Setiap saat di otak kita
muncul stimulasi-stimulasi yang menyebabkan aktifnya bagian otak tertentu.
Misalnya, kita melihat mobil. Maka, bayangan mobil itu akan tertangkap oleh sel-
sel retina mata kita, dan kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal listrik yang
dikirim ke otak kita. Sinyal-sinyal kiriman retina mata itu bakal mengaktifkan
sejumlah sel yang bertanggung jawab terhadap proses penglihatan tersebut.
Demikian pula ketika kita membaui sesuatu. Aroma yang tertangkap oleh ujung-

3
ujung saraf penciuman kita bakal dikirim sebagai sinyal-sinyal ke otak. Dan
sinyal-sinyal itu lantas mengaktifkan sel-sel untuk membangkitkan sinyal-sinyal
berikutnya. Bahkan dalam keadaan tidur, otak kita masih mengirimkan sinyal-
sinyal untuk mengatur denyut jantung, pernafasan, suhu tubuh, hormon-hormon
pertumbuhan, dan lain sebagainya.
Otak adalah generator sinyal-sinyal listrik yang saling terangkai menjadi
kode-kode kehidupan. Jika kode-kode itu padam, maka orangnya pun meninggal.
Karena, sudah tidak ada lagi aktivitas kelistrikan di sel otaknya. Berarti tidak ada
lagi perintah-perintah untuk mempertahankan kehidupan. Tidak hanya berhenti di
otak, sinyal-sinyal listrik itu merambat ke mana-mana ke seluruh tubuh, lewat
komando otak. Menghasilkan gerakan-gerakan atau perintah lain untuk
kelangsungan hidup badan kita. Gerakan sinyal listrik tersebut memiliki kecepatan
sekitar 120 m per detik. Jalur yang dilaluinya adalah ‘kabel-kabel’ saraf yang
menyebar dalam sistem yang sangat kompleks.Pengukuran kelistrikan saraf ini
bisa dilakukan dengan menggunakan alat (ENG) dan menghasilkan data
kelistrikan yang disebut Elektro Neuro Gram. Sedangkan untuk pengukuran
kelistrikan otak menghasilkan data berupa Elektro Ensefalogram (EEG)

1.2. Aktivitas Abnormal Otak


Berdasarkan analisis gelombang otak yang telah didapatkan melalui EEG,
kita dapat mengklasifikasikan karakteristik gelombang otak tersebut kedalam
gelombang otak normal dan gelombang otak abnormal . Hasil pemeriksaan EEG
menunjukan perbedaan pola gelombang otak sebagai berikut (Jan Nissl, 2006).
Pada hasil abnormal dua sisi otak menunjukkan pola tidak serupa dari
aktivitas elektrik, EEG menunjukkan gambaran gelombang abnormal yang cepat
atau lambat, hal ini mungkin disebabkan oleh tumor otak, infeksi/peradangan,
injuri, strok, atau epilepsi. Ketika seseorang mempunyai epilepsi dengan
pemeriksaan EEG ini bisa diketahui daerah otak bagian mana yang aktivitas
listriknya tidak normal. Namun pemeriksaan EEG saja tidak cukup, sebab EEG
diambil selalu pada saat tidak ada serangan kejang bukan pada saat serangan,

4
karena tidak mungkin orang yang sedang mengalami serangan epilepsi dibawa ke
rumah sakit untuk diperiksa EEG. Maka, pemeriksaan EEG harus ditunjang oleh
pemeriksaan otak itu sendiri, yaitu melihat gambaran otaknya misalnya dengan
teknik foto Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Jadi EEG dengan sendirinya tidak cukup untuk mendiagnosa penyakit
neurology tetapi perlu dengan pemeriksaan yang lain agar hasil diagnosisnya lebih
akurat. Berbagai keadaan dapat mempengaruhi gambaran EEG. EEG yang
abnormal dapat disebabkan kelainan di dalam otak yang tidak hanya terbatas pada
satu area khusus di otak, misalnya intoksikasi obat, infeksi otak (ensefalitis), atau
penyakit metabolisme (Diabetik ketoasidosis) - EEG menunjukkan gelombang
delta atau gelombang teta pada orang dewasa yang terjaga. Hasil ini menandai
adanya injuri otak - EEG tidak menunjukkan aktivitas elektrik di dalam otak ( a “
flat/” atau “ garis lurus” ). Menandai fungsi otak telah berhenti, yang mana pada
umumnya disebabkan oleh tidak adanya (penurunan) aliran darah atau oksigen di
dalam otak. Dalam beberapa hal, pemberian obat penenang dapat menyebabkan
gambaran EEG flat. Hal ini juga dapat dilihat di status epilepsi setelah pengobatan
diberikan. Dari perspektif lain, Gelombang otak hasil rekam EEG dikatakan
abnormal jika mengandung beberapa hal sebagai berikut (Fisch, 1999):
1. Aktivitas bentuk epileptik menyerupai gelombang tajam (sharp waves),
gelombang paku (spike waves), gelombang paku-ombak, gelombang paku
majemuk, dan gelombang lambat yang timbul secara paraksimal.
2. Gelombang lambat terjadi saat irama gelombang tidak teratur atau irama
gelombang lebih lambat dibanding seharusnya.
3. Kelainan amplitude terjadi pada saat besar tegangan gelombang otak
pada daerah yang sama dikedua hemisphere otak tidak simetris. 4. Pola-pola
tertentu yang menyerupai pola gelombang normal tetapi terdapat penyimpangan
nilai frekuensi, reaktivitas dan distribusi.

2. Aktivitas Elektrik Otak saat Tidur


2.1 Aktivitas saat Tidur

5
Sebagai salah satu rutinitas dalam keseharian kita, tidur memang menjadi
hal yang biasa kita lakukan. Pada malam hari, rasa kantuk yang dihasilkan
hormon melatonin menjadi penanda bahwa tubuh butuh istirahat dengan tidur.
Anda pergi ke tempat tidur, merebahkan diri dan tanpa sadar Anda telah tertidur.
Keesokan harinya, pada saat terbangun Anda mungkin tidak ingat berapa lama
persisnya Anda telah terlelap.
Selama siklus tidur kita akan mengalami 2 macam keadaan tidur yaitu
keadaan tidur tenang dan keadaan tidur aktif. Tidur tenang sering dikenal dengan
istilah tidur NREM atau Non-REM (No Rapid Eye Movement atauTidak Ada
Gerakan Mata yang Cepat).
Saat tidur tenang atau NREM atau Non-REM, tubuh seseorang akan mengalami
kegiatan yang tenang. Denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah tubuh akan
bergerak lebih tenang dan teratur. Ini adalah proses di mana tubuh memulihkan
tubuh. Otot-otot, kelenjar tubuh dan susunan tubuh diperbaiki. Zat-zat yang tidak
berguna akan dibuang dari tubuh. Pada saat tidur tenang juga terjadi
penggabungan protein-protein yang akan digunakan pada saat tidur aktif.

2.2 Tahapan Tidur


Pada keadaan tidur tenang atau NREM atau Non-REM, seseorang akan
mengalami 4 tahap. Berikut ini tahapan yang terjadi ketika Anda mulai tertidur.
 Tidur Ringan
Saat pertama kali seseorang mulai tertidur, Anda memasuki tahap pertama
di mana Anda mengalami tidur ringan atau tidur dangkal, di mana otot tubuh
akan mengendur dan gelombang otak akan bergerak tidak beraturan. Pada
tahap ini biasanya dimulai ketika Anda mengantuk dan tertidur. Tahap pertama
berlangsung selama 30 detik sampai 7 menit pertama tidurAnda.
 Tidur Sebenarnya
Selanjutnya, Anda akan memasuki tahap kedua yaitu tidur sebenarnya, di
mana gelombang otak membesar, pecahan-pecahan pikiran dan gambar-
gambar mungkin bermunculan dan bergerak di pikiran kita tetapi kita tidak

6
menyadarinya, bahkan Anda sudah tidak sadar dengan keadaan di sekeliling
Anda. Tahap kedua berlangsung selama 20 persen dari seluruh waktu tidur
Anda.

 Tidur Lebih Pulas


Tahap ketiga tidur Anda semakin lelap. Pada tahap ini, tubuh Anda mulai
sulit dibangunkan karena sudah terlelap.
 Tidur Terpulas
Tahap keempat merupakan tahap tidur paling pulas. Pada tahap ini, otak
memproduksi gelombang besar, sebagian besar darah dialirkan ke otot, terjadi
pemulihan dan perbaikan fungsi tubuh. Hormon pertumbuhan dihasilkan dan
terjadi proses pertumbuhan berlangsung pada tahap ini. Tahap ketiga dan
keempat berlangsung selama 50 persen dari seluruh waktu tidurkita.
Jika saat tertidur, kita tidak bisa memasuki tahap ketiga dan keempat, maka
kemungkinan besar saat terbangun kita akan merasa letih bahkan bisa depresi.
Selesai memasuki tahap keempat, Anda akan mengalami tahap pertama kembali,
memasuki tahap kedua dan seterusnya. Siklus ini akan berulang beberapa kali.
Pada umumnya pengulangan siklus ini berlangsung selama 3 sampai 5 kali.
Lamanya 1 kali siklus membutuhkan waktu sekitar 90 sampai 110 menit.

A. Defenisi Tidur dan Istirahat


Tidur adalah suatu keadaan yang berulang – ulang, perubahan status
keadaan yang terjadi selama periode tertentu. Jika memperoleh tidur yang cukup
maka tenaga akan pulih kembali. Beberapa ahli yakin bahwa perasaan tenaga
pulih kembali menunjukkan bahwa tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan
penyembuhan sistem tubuh untuk periodeketerjagaan berikutnya.
Istirahat adalah aktivitas mental dan fisik yang menyegarkan kembali.
Biasanya orang yang istirahat akan merasa rileks, bebas dari kecemasan dan

7
tenang secara fisik. Istirahat bukan berarti tanpa aktivitas, istirahat dapat
diperoleh dengan membaca buku berjalan kaki maupun latihan relaksasi.

B. Fisiologi Tidur
Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode
keterjagaan. Siklus tidur terjaga mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis
dan respon prilaku.
 Irama sirkadian
Irama sirkadian adalah siklus 24 jam, siang malam, sirkadian berasal dari
bahasa latin yakni circa, ”tentang”, dan dies, “ hari”. Irama sirkadian
mempengaruhi pola fungsi biologis dan perilaku. Fluktuasi suhu tubuh, denyut
jantung, tekanan darah, sekresi hormon, dan suasana hati dipengaruhi oleh
pemeliharaan siklus sirkadian. Irama sirkadian dipengaruhi oleh suhu cahaya dan
faktor – faktor eksternal seperti aktivitas sosial, daann rutinitas pekerjaan. Semua
individu mempunyai jam tidur yang sesuai dengan siklus tidur mereka. Sebagian
individu tidur pada jam 8 malam, sebagian lagi tidur pada jam 11 malam, dan
sebagian lagi tidur pada dini hari. Horne dan Otsberg.
Fundamental keperawatan mengelompokkan individu kedalam dua
Kelompok. Kelompok pertama jenis pagi dan malam. Jenis pagi tidur pada malam
hari dan terbangun pada pagi hari. Jenis malam adalaah sebaliknya. Jenis pagi
adalah paling baik. Rumah sakit dan peraawatan biasanya tidak menyesuaikan
siklus tiduur dalamm memberi asuhan keperawatan. Aktivitas harian Rumah sakit
bisa menyebabkan gangguan tidur pada klien atau menyebabkan klien tidak
tertidur pada waktu tidur biasanya. Perubahan siklus tidur sesorang akan
menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Irama biologis tidur biasanya sesuai
dengan fungsi tubuh. Seperti perubahan suhu tubuh. Suhu tubuh akan meningkat
dan puncaknya pada siang hari, menurun secara bertahap kemudian turun drastis
saat tidur. Jika siklus tidur terganggu seperti perubahan dinas malam, maka fungsi
fisiologis lain dapat terganggu seperti penurunan nafsu makan dan penurunan
berat badan.

8
 Pengaturan Tidur

Tidur dipertahankan oleh sistem syaraaf pusat yang berhubungan dengan


sistem syaraf periferal, endokrin, kardiovaskular, pernapasan dan muskular. Tiap
rangkaian diidentifiikasi melalui respon fisik tertentu dan pola katifitas otak.
Alat mengidentifikasinya menggunakan elektroendefalon (EEG) yang mengukur
aktivitas listrik dalam korteks serebral, elektromiogram (EMG) yang mengukur
tonus otot dan elektrookolugram (EOG) yang mengukur gerakan mata, dan
memberikan informasi struktur aspek fisiologis tidur.

Kontrol dan pengaturan tidur tergantung pada hubungan antara dua mekanisme
serebral yang mengagtifasi secara intermitten dan menekan dan menekan pusat
otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah sistem menyebabkan
terjaga dan sistem yang lain tertidur.

Sistem aktivasi retikular ( SAR) berlokasi pada batang otak teratas.


Terdiri dari sel yang mempertahankan kewaspadaan dan terjaga, stimulus sensori
visual, auditori, nyeri dan taktil. Aktivitas serebral seperti emosi juga
menstimulasi SAR. Saat terbangun merupakan respon SAR yang mengeluarkan
katekolamin seperti noreefineprin. Aktivitas tidur dihasilkan dari pengeluaran
serotonin dari sel tertentu dalam sistem tidur raphe pada pons dan otak depan
bagian tengah. Daerah otak juga disebut daerah sinkronisasi bulbar ( Bulbar
Synchronizing Region(BSR)). Sesorang terjaga maupun tertidur tergantung pada
keseimbangan impuls yang diterima dari pusat yang lebih tinggi. Ketika individu
ingin tidur , mereka akan menutup mata dan berada dalam posisi rileks, stimulus
SAR menurun , selanjutnya BSR mengambil alih daan menyebabkan tidur.
 Tahapan Tidur
Tidur yang noraml melibatkan dua fase: pergerakan mata yang tidak cepat(
non – rafid eye movement NREM ) dan pergerakan mata cepat (rafid eye
movement REM ). Dua fase tersebut terjadi selama 90 menit. Fase NREM
memiliki 4 tahap. Tahap i dan 2 dangkal dan masih mudah terbangun , tahap 3 dan

9
4 adalah tidur yang dalam yang disebut tidur gelombang rendah, pada tahap ini
seseorang sudah sulit dibangunkan. Fase rem adalah fase terahir dari siklus 90
menit. Pada fase Rem terjadi konsolidasi memori, dan pemulihan psikologis.

 Siklus Tidur

Secara normal orang dewasa pola tidur rutin dimulai dengan periode
terjaga. Selama seseorang terjaga hanya pada rasa kantuk yang bertahap
berkembang secara teratur. Periode ini secara normal setelah 10 – 30 menit.
Tetapi pada orang yang mengalami gangguan tidur akan lebih lama. Ketika
seseorang tertidur, biasanya melewati empat sampai enam siklus tidur penuh.
Tiap siklus terdiri dari 4 tahap NREM dan satu tahap REM. Periode siklus
biasanya dimulai dari tahap 1 , tahap 2, tahap 3, tahap 4, tahap 3, tahap 2, dan
diahiri dengan periode Rem. Jiak siklus tidur barjalan dengan baik biasanya tahap
3 dan 4 memendek dan memperpanjang periode Rem sampai 60 menit di siklus
ahir tahap tidur. Perubahan dari tahap – ketahap dipengaruhi oleh pergerakan
tubuh . perpindahan tahapan dangkal cendrung terjadi tiba- tiba sedangkan
perpindahan tahap tidur yang dalam cendrung bertahap. Jumlah siklus tidur
individu tergantung jumlah waktu yang digunakan untuk tidur.

3. Mengapa Tidur, REM, dan Mimpi


Tidur sangat dibutuhkan oleh Makhluk Hidup, salah satunya manusia. Berikut
ini beberapa alasan mengapa manusia tidur.
a. Membuat Keputusan
Otak mampu memproses informasi dan secara efektif membuat keputusan
saat di alam bawah sadar. Menurut studi ini, tidur menstimulus otak dan membuat
seseorang mudah mengambil keputusan ketika terbangun dari tidur.
b. Menciptakan dan memperkuat memori
Mempelajari suatu hal sebelum tidur dapat membantu otak dalam
penyusunan memori. Selain itu, tidak tidur juga dapat membuat kemampuan
manusia untuk mempelajari hal baru menurun hingga 40 persen.

10
c. Merangsang kreatifitas
Apa yang terjadi pada otak ketika tidur juga dipercaya bisa mendorong
tingkat kreatifitas. Setelah bangun dari tidur, sebanyak 33 persen orang dapat
membuat ide-ide baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
d. Menghapus racun
Fungsi terpenting dari tidur adalah memberikan kesempatan pada otak
untuk beristirahat dan melakukan pembenahan. Kurang tidur akan membuat otak
tidak memiliki waktu yang cukup untuk pembersihan. Hal ini berpotensi membuat
seseorang terkena penyakit neurodegenerative seperti Parkinson dan Alzheimer.
e. Mengingat aktivitas fisik yang telah dilakukan
Otak dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama saat tidur. Hal
ini membuat manusia mampu terus mengingat gerakan motorik, seperti
bagaimana mengemudi, bermain tenis, dan mengingat gerakan tari. Tanpa
disadari, manusia mampu melakukan sejumlah aktivitas fisik tersebut pada hari
berikutnya.

 REM (Rapid Eye Movement)


REM atau Rapid Eye Movement terjadi di bawah pelupuk mata yang tertutup
pada subjek-subjek yang tidur selama periode aktivitas EEG yang cepat dan
bervoltase rendah ini. Kriteria dari tidur REM antara lain gerakan mata yang
cepat, otot melemas dan gelombang EEG yang cepat dan bertegangan rendah.
Setiap siklus tidur tenang atau NREM akan diakhiri dengan tidur
aktif atau REM (Rapid Eye Movement atau Gerakan Mata Cepat). Kebalikan dari
tidur tenang, denyut nadi, pernapasan, tekanan darah dan aktivitas lainnya
berlangsung dengan lebih aktif, cepat dan tidak teratur. Darah dialirkan ke otak
dan gelombang otak. Anda dapat melihat seseorang mengalami periode saat saat
melihat tonjolan mata bergerak ke kiri dan ke kanan karena memang pada tidur
REM, mata bergerak cepat ke kiri dan ke kanan.
Pada saat tidur aktif atau REM inilah seseorang mengalami mimpi yang
sebagian besar tidak akan diingat pada saat bangun dari tidur. Anda juga

11
mengalami imobilitas yaitu tidak dapat menggerakkan otot-otot Anda. Hal ini
yang berguna agar Anda tidak bergerak sesuai mimpi Anda sehingga
membahayakan Anda. Biasanya seseorang mengalami mimpi kira-kira setiap 90
menit sekali dalam sebuah siklus tidur.
Periode tidur aktif berlangsung selama 25 persen dari keseluruhan periode
tidur kita. Pada saat tidur aktif atau REM, tubuh memulihkan fungsi-fungsi
tertentu dari otak dan juga memperbaiki mental. Pada saat ini pikiran akan
memilih, mengolah, mengorganisasi, menghapus hal-hal yang tidak penting dan
menyimpan keterangan yang dialami pada hari sebelumnya seperti saat seseorang
merekam film dan akan mempersiapkan otak dan pikiran untuk menerima
keterangan baru esok harinya. Saat tidur aktif, otak akan menghapus memori
jangka pendek atau data tidak penting dan mempertahankan ingatan jangka
panjang. Inilah yang membuat setelah tidur, pikiran terasa lebih segar karena
tersedia lebih banyak memori otak untuk digunakan lagi.
Selain itu, selama Anda tertidur, tubuh menghasilkan sel T yang akan
melawan patogen atau bibit penyakit. Dan saat tertidur, tubuh juga menghasilkan
hormon leptin untuk mengatur nafsu makan.
Agar tubuh merasakan manfaat baik dari tidur, seseorang harus mengalami
semua proses tidur tersebut dan dalam waktu yang cukup. Jika kita kurang tidur,
akan sulit berkonsentrasi, kehilangan memori, dan kosa kata, penurunan
kesanggupan berpikir analitis, dan kehilangan kreativitas. Bahkan kurang tidur
bisa meningkatkan kekhawatiran dan depresi. Maka, berupayalah agar Anda
cukup tidur setiap hari dan rasakan manfaatnya.

 Mimpi
Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan,
pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur
yang disertai dengan gerakan mata yang cepat (REM).

12
DAFTAR PUSTAKA

Pinel, John P. J. Biopsikologi Edisi Ketujuh. 2012. Pustaka Pelajar:


Yogyakarta

Kavanau, J.L. Sleep, Memory Maintenance, and Mental Disorders. 2000

Kryger M, Roth T, Dement W. 2000. Principles & Prsctices of Sleep


Medicine. WB. Saunders Company

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/apa-aktivitas-otak-ketika-
kita-tidur (Diakses pada tanggal 1 Maret 2016)

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/337-saat-tidur.html (Diakses
pada tanggal 1 Maret 2016)

http://dokumen.tips/dokuments/definisi-tidur-dan-istirahat.html (Diakses
pada tanggal 1 Maret 2016)

13

Anda mungkin juga menyukai