Anda di halaman 1dari 4

17. Goniophora sp.

Kingdom : Animalia

Phylum : Coelenterata/Cnidaria

Class : Anthozoa

Subclass : Hexacorallia

Order : Scleractinia

Family : Poritidae

Genus : Goniopora

Species : Goniopora sp.

Sumber : Biodiversitas Biota Laut Indonesia, Suharsono 2014.

Karang G. stokesi memiliki koloni yang tidak melekat pada substrat,


berbentuk setengah lingkaran (hemisperichal). Kaliks (calyx) berdinding tinggi
dan tidak rata. Bentuk kolumela (columella) tidak teratur. Satellite collonies kecil,
sering kali ditemukan menempel pada jaringan koloni induk. Ukuran polip
bervariasi dan polip terbesar mengalami pemanjangan. Warna coklat atau hijau,
ujung tentakel berwarna hijau (Kudus et al., 2003). Habitat karang jenis ini di
daerah dasaran lunak pasir berlumpur. Sebaran karang ini ditemukan di seluruh
perairan Indonesia (Suharsono, 1996).
18. Coeloseris mayeri

Kingdom : Animalia
Phylum : Coelentrata
Classis : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Familia : Agariciidae
Genus : Coeloseris
Species : Coeloseris mayeri
Sumber : Biodiversitas Biota Laut Indonesia, Suharsono 2014.
19. Aglaophenia cupressina

Menurut Word Register of Marine Species (2017) klasifikasi Aglaophenia

cupressina Lamoureoux adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Classis : Hydrozoa

Sub classis : Hydroidolina

Ordo : Leptothecata

Familia : Aglaophenidae

Genus : Aglaophenia

Species : Aglaophenia cupressina Lamoureoux

Sumber : Word Register of Marine Species (2017)

Bentuk pertumbuhan polip bercabang-cabang seperti tumbuhan dan

terdapat kandungan nematocyst pada hampir seluruh bagian tubuh. Merupakan

hydroid yang berasosiasi dengan moluska yang terdiri klas gastropoda, bivalve,

nudibranch (Kambey, 2011).

Hewan ini hidup sebagai hewan yang berenang bebas maupun menempel

pada substrat keras seperti batu-batuan, tiang-tiang pelabuhan dan pasir.Hewan ini

menyebar dari daerah tropis sampai subtropis. Penelitian tentang penamaan

Hydroid telah dilakukan sejak awal abad ke 19, dimana dalam expedisi Danish

tahun 1922 di Kepulauan Kei, Indonesia. Beberapa nama Hydroid dari perairan

maluku telah diberikan oleh Pieter dan Bedot, 1890 yang telah direvisi Sejak awal

abad ke 20, terdapat 15 spesies hydroid tercatat dari perairan Indonesia (Kozloff,

1990).
9. Hydra sp.

Kingdom : Animalia

Phylum : Coelenterata/Cnidaria

Classis : Hydrozoa

Sub classis : Hydroidolina

Ordo : Hydroidea

Sub ordo : Anthomedusae

Familia : Hydridae

Genus : Hydra

Species : Hydra sp.

Sumber :

Pada umumnya Hydrozoa dapat dikenali dari tubuhnya yang transparan


dengan ukuran yang relatif kecil (kurang dari 10 cm) dan multiseluler, walaupun
yang berupa koloni dapat mencapai ukuran lebih besar seperti pada bangsa
Siphonophorae. Hydroida, spesies berkoloni yang memiliki medusa pengganti dan
fase polip, meskipun beberapa genera (Hydra) terdiri atas polip-polip soliter. Ordo
ini memiliki eksoskeleton yang mengandung kitin (Rosa dkk).
Hydra memiliki dua lapisan tubuh utama, yang membuatnya
" diploblastic ". Lapisan dipisahkan oleh mesoglea , zat seperti gel. Lapisan luar
adalah epidermis , dan lapisan dalam disebut gastrodermis , karena garis
perut. Sel-sel yang membentuk dua lapisan tubuh ini relatif
sederhana. Hydramacin adalah bakterisida baru ditemukan di Hydra
fusca; melindungi lapisan luar terhadap infeksi.
Sistem saraf dari Hydra fusca adalah jaring saraf , yang secara struktural
sederhana dibandingkan dengan mamalia sistem saraf. Hydra fusca tidak memiliki
dikenali otak atau benar otot . Jaring saraf sensorik
menghubungkan fotoreseptor dan sel-sel saraf sentuh yang sensitif terletak di
dinding tubuh dan tentakel.
Respirasi dan ekskresi terjadi secara difusi di mana-mana melalui
epidermis.

Anda mungkin juga menyukai