Anda di halaman 1dari 10

AMINOFILIN (AMINOPHYLLINE)

Posted on August 27, 2010 by Yayan_Akhyar | Leave a comment

Rate This

NAMA DAGANG

Amicain, Aminophyllinum, Phyllocontin

INDIKASI

Asma dan penyakit paru obstruksi kronis

KONTRAINDIKASI

Hipersensitivitas terhadap teofilin dan ethylendiamine

DOSIS

 Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin.
Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan
monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
 Dewasa : Asma akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring ketat)
disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin.
 Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan
Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring
ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
 Anak-anak : Asma akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan – 9 tahun 1mg/kg/jam anak
usia 10 – 16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam
plasma.

Cara pemberian :

1. Oral : dapat digunakan bersama dengan makanan


2. Intravenous:

 Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV infus
 Jangan dicampur dengan obat lain didalam syringe
 Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan dengan
aminofilin
 Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan
 Jangan digunakan jika larutan tidak jernih.

EFEK SAMPING

 Efek samping yang sering terjadi : Saluran cerna : diare, mual dan muntah; Neurologi :
pusing, sakit kepala, insomnia, dan tremor; Renal : diuresis;
 Efek samping serius : Cardiovascular : Atrial fibrilasi, Bradiaritmia apabila administrasi
terlalu cepat dapat menyebabkan Cardiac arrest, Takiaritmia Dermatologic :
Erythroderma; Gastrointestinal : Necrotizing enterocolitis in fetus OR newborn;
Immunologic : Immune hypersensitivity reaction; Neurologic : perdarahan pada
intracranial, kejang.

INTERAKSI OBAT

Dengan Obat Lain :

Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar Teofilin: Propanolol, Allopurinol (>600mg/day),


Erythromycin, Cimetidin, Troleandomycin, Ciprofloxacin (golongan Quinolon yang lain),
kontrasepsi oral, Beta-Blocker, Calcium Channel Blocker, Kortikosteroid, Disulfiram, Efedrin,
Vaksin Influenza, Interferon, Makrolida, Mexiletine, Thiabendazole, Hormon Thyroid,
Carbamazepine, Isoniazid, Loop diuretics. Obat lain yang dapat menghambat Cytochrome P450
1A2, seperti: Amiodaron, Fluxosamine, Ketoconazole, Antibiotik Quinolon).

Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat menginduksi
CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine, Rifampin), Ritonavir, IV
Isoproterenol, Barbiturate, Hydantoin, Ketoconazole, Sulfinpyrazone, Isoniazid, Loop Diuretic,
Sympathomimetics.

Dengan Makanan :
Hindari konsumsi Caffein yang berlebihan. Hindari diet protein dan karbohidrat yang berlebihan.
Batasi konsumsi charcoal-broiled foods

MEKANISME KERJA

Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan cara
relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas (suppression of airway
stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek bronkodilasi
disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu phosphodiesterase (PDE III) dan PDE
IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan dengan aktivitas molekular yang lain.
Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan cara peningkatan uptake Ca
melalui Adenosin-mediated Chanels

BENTUK SEDIAAN

Tablet 225 mg, Ampul 10ml

Stabilitas Penyimpanan

 Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada suhu ruang 20°C-25°C, terlindung cahaya dan
lembab.
 Sediaan parenteral: Simpan pada suhu 15°C-30°C, terlindung dari cahaya. Simpan dalam
kardus sampai pada waktu ingin digunakan. Aminofilin merupakan larutan yang stabil
pada suhu ruangan. Pada pH 3.5-8.6, stabilitas dalam suhu kamar pada konsentrasi tidak
kurang dari 40 mg/mL dapat dijaga hingga 48 jam. Stabilitas Aminofilin dalam plastic
syringes ± 5 jam. Aminofilin bersifat basa (pH sekitar 8.8) sehingga memiliki
kecenderungan untuk meluluhkan plastik dan karet, oleh karena itu tidak
direkomendasikan penyimpanan dalam plastic syringes dalam waktu lama.

PARAMETER MONITORING

 Penurunan gejala asma


 Test fungsi paru
 Serum Teofilin (rentang normal: 10-20 mcg/mL).
 Larutan tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna atau bila terbentuk kristal.

INFORMASI PASIEN
 Kegunaan obat : Penggunaan obat: sesuai yang dianjurkan doker; dapat diminum pada
saat perut kosong atau bersama makanan. Bila diminum pada saat perut kosong, maka
seterusnya diminum pada saat perut kosong, bila diminum bersama makanan maka
seterusnya diminum bersama makanan. Bila lupa minum obat: Gunakan secepatnya pada
saat ingat. Bila saat ingat, sudah hampir waktunya untuk minum dosis berikutnya, maka
tidak perlu minum dosis sebelumnya, cukup minum dosis berikutnya. Jangan mendobel
dosis.
 Penyimpanan obat : Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai obat dan makanan
lain yang perlu dihindari. Konsultasikan ke dokter bila terjadi efek samping. Injeksi Obat
dan makanan apa yang harus dihindari. Beritahukan pada dokter obat, makanan, vitamin
atau herbal apa saja yang sedang digunakan. Bila mengalami efek samping, beritahukan
pada dokter.

HYDROCORTISONE
Des 8

Posted by dr.Rozi Abdullah

Obat Generik :

Hydrocortisone / Hidrokortison

Obat Bermerek :

Berlicort, Calacort, Enkacort, Lexacorton, Steroderm

KOMPOSISI

 Hydrocortisone 2,5% : Tiap 1 gram krim mengandung hidrokortison asetat 28 mg setara dengan
hidrokortison 25 mg.
 Hydrocortisone 1%

FARMAKOLOGI

Hydrocortisone adalah kortikosteroid topikal yang mempunyai efek anti-inflamasi, anti-alergi


dan antipruritus pada penyakit kulit.
INDIKASI

Indikasi Hydrocortisone adalah obat anti radang pada kulit (yang bukan disebabkan infeksi)
seperti eksim dan alergi kulit seperti : dermatitis atopi, dermatitis kontak, dermatitis alergik,
pruritus anogenital dan neurodermatitis.

KONTRAINDIKASI

 Penyakit kulit karena virus atau tuberkulosis, akut rosasae, skabies, dermatitis perioral, tinea,
pemakaian lama atau daerah yang luas pada kehamilan.
 Penderita yang hipersensitif.
 Herpes simplex, vaccinia dan varicella, infeksi jamur.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

 Tanyakan kepada dokter anda mengenai dosis dan aturan pakai Hydrocortisone.
 Dosis yang umum diberikan : oleskan 2 – 3 kali sehari pada kulit yang sakit.

EFEK SAMPING

 Rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, infeksi sekunder.

PERINGATAN DAN PERHATIAN

 Hati-hati penggunaan Hydrocortisone pada jangka waktu yang lama, area kulit yang luas, wanita
hamil, bayi dan anak berusia di bawah 4 tahun.
 Hindari kontak dengan mata, membrane mukosa, dan kulit yang sensitive / rusak.

KEMASAN

 Hydrocortisone krim 1%, tube 5 gram.


 Hydrocortisone krim 2,5%, tube 5 gram.

5. Obat – obat tersendiri


(a) Derivat xantin
- Teofilin
Indikasi : Asma bronkial, bronchitis asmatic knonis, emfisema
Mekanisme : Spasmolitik otot polos khusuanya pada otot bronchi,
kerja stimulasi jantung, stimulasi SSP dan pernafasan serta
diuretik. Berdasarkan efek stimulasi jantung, obat juga
dugunakan pada sesak napas karena kelainan jantung
(asthma cardial).
Kontra indikasi : Penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai
riwayat penyakit kejang.
Efek samping : Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual,
muntah, nyeri epigastrik, diare, sakit kepala, insomnia,
kejang otot, palpitasi, tachycardia, hipotensi, aritmia, dll.
Interaksi obat : Sinergisme toksis dengan Efedrin, kadar dalam serum
meningkat dengan adanya Simetidin, Alupurinol. Kadar
dalam serum menurun dengan adanya Fenitoin, kontasepsi
oral dan Rifampisin
Sediaan : Tablet, elixir, rectal, injeksi

- Aminofilin
Indikasi : Pengobatan dan profilaksis spasme bronchus yang
berhubungan dengan asma, emfisema dan bronchitis
kronik.
Kontra indikasi : -
Efek samping : Iritasi gastro intestinal, tachycardia, palpitasi dan hipotensi
Interaksi obat : Kadar dalam plasma meningkat dengan adanya Simetidin,
Alupurinol dan Eritromisin.
Sediaan : Injeksi, tablet

(b) Kortikosteroida (Hidrokortison, Prednison, Deksametason, Triamnisolon)


Indikasi : Obat ini hanya diberikan pada asma yang parah dan tidak
dapat dikendalikan dengan obat – obat asma lainnya. Pada
status asmathicus diberikan per i.v. dalam dosis tinggi.
Kontra indikasi :
Efek samping : Pada penggunaan yang lama berakibat osteoporosis,
moonface, hipertricosis, impotensi dan menekan fungsi
ginjal.
Pemakaian inhalasi efektivitasnya diperbesar dan
penekanan terhadap anak ginjal diperingan.
Interaksi obat : Efeknya memperkuat adrenergika dan Teofilin serta
mengurangi sekresi dahak.
Dosis : Pemberian dosis besar maksimum 2 – 3 minggu per oral
25 mg – 40 mg sesudah makan pagi, setiap hari dikurangi
5 mg.
Untuk pemeliharaan 5 mg – 10 mg Prednison setiap
48 jam, atau Betametason ½ mg setiap hari.

(c) Beta adrenergik (efek terhadap β-1 dan β-2)


- Adrenalin
Indikasi : Serangan asma hebat (injeksi s.c.) Pemakaian per oral
tidak efektif, sebab terurai oleh asam lambung.
Kontra indikasi :
Efek samping : Shock jantung, gelisah, gemetar dan nyeri kepala
Interaksi obat : Kombinasi dengan Fenobarbital dimaksudkan untuk efek
sedatif supaya penderita tidak cemas / takut.
Sediaan : Injeksi

- Efedrin
Indikasi : Asma, bronchitis, emfisema
Kontra indikasi : Penyakit jantung, hipertensi, gondok, glaukoma
Efek samping : Tachycardia, gelisah, insomnia, sakit kepala, eksitasi,
aritmia ventrikuler
Interaksi obat : -
Sediaan : Tablet

- Isoprenalin
Daya bronchodilatasinya baik, tetapi absorpsi dalam usu buruk. Absorpsi melalui mukosa mulut
lebih baik, efek cepat dan dapat bertahan lebih kurang 1 jam. Sudah jarang digunakan sebagai
obat asma, karena terdesak oleh adrenergik spesifik.

(d) β-2 mimetik


- Salbutamol
Indikasi : Selain berdaya bronchodilatasi juga memiliki efek
menstabilisasi mastcell, sehingga digunakan terapi
simptomatik dan profilaksis asma bronchial, emfisema dan
obstruksi saluran napas.
Kontra indikasi : Hipertensi, insufisiensi miokardial, hipertiroid, diabetes.
Efek samping : Nyeri kepala, pusing, mual, tremor tangan.
Pada dosis tinggi dapat berakibat tachycardia,palpitasi,
aritmia dan hipotensi.
Interaksi obat :
Sediaan : Tablet, syrup

- Terbutalin
Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema dan penyakit
paru lain dengna komplikasi bronchospasme
Kontra indikasi : Hipertiroidisme
Efek samping : Tremor, palpitasi, pusing
Interaksi obat :
Sediaan : Tablet, inhalasi
- Isoetarin
Derivat Isoprenalin, digunakan sebagai tablet retard, kerjanya cepat, kurang lebih 20 menit, lama
kerja 4 – 6 jam
- Prokaterol
Derivat Kinolin dengan daya kerja bronchodilatasi sangat kuat. Digunakan per oral dengan dosis
2 kali sehari 50 mcg.
- Remiterol
Kerja lebih selektif dari pada β-2 mimetika lainnya. Penggunaan secara inhalasi, efek cepat
sekali + 30 detik dengan lama kerja 6 jam.
- Tretoquinol
Per oral efeknya cepat setelah 15 menit dengan lama kerja 6 jam.

(e) Kromoglikat
Indikasi : Profilaksis asma bronchial termasuk pencegahan asma
yang dicetuskan oleh aktivitas.
Mekanisme : Stabilisator mastcell sehingga menghalangi pelepasan
kerja histamin, serotonin dan leukotrien pada waktu terjadi
reaksi antigen antibodi.
Kontra indikasi :
Efek samping : Iritasi tenggorokan ringa, napas berbau, mual, batuk,
bronchospasme sementara
Sediaan : Inhalasi 5mg/ aktuasi ( Intal 5 ® )

(f) Antikolinergik
- Ipratorium
Indikasi : Asma bronchial, bronchitis kronis, emfisema
Kontra indikasi : Hipersensitiv terhadap senyawa yang menyerupai atropin
Efek samping : Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan
tekanan intra okuler jika mengenai mata penderita
glaukoma.
Interaksi obat : Memperkuat efek antikolinergik obat lain, bronchodilatasi
diperkuat oleh derivat xantin dan preparat β-adrenergik .
Sediaan : Tablet, inhalasi

- Tiazinamium
Derivat Fenotiazin ini daya antihistamin dan daya antikolinergiknya kuat. Resorpsi per oral
buruk, daya bronchodilatasinya hanya pada dosis tinggi, sehingga memberi efek samping seperti
atropin.

(g) Antihistamin
- Ketotifen
Indikasi : Profilaksis asma bronchial karena alergi
Mekanisme : Dapat memblokir reseptor histamin dan menstabilisasi
kerja mastcell.
Kontra indikasi :
Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering.
Interaksi obat : Memperkuat efek sedativ depresan SSP.
Sediaan : Tablet

- Oksatomida
Dapat memblokir reseptor histamin dan menstabilisasi mastcell. Penggunaan kecuali pada
profilaksis asma alergi, juga untuk rinitis alergi dan urticaria kronis. Kurang bermanfaat pada
serangan asma akut.

Spesialite :
NO. NAMA GENERIK NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK
& LATIN
1. Teofilin Brondilex Tablet 150 mg, Elixir Biomedis
50mg/5ml

2. Teofilin + Bromheksin Bronsolvan Tiap tablet atau 5 ml syrup : Dankos


HCl Teofilin 125 mg dan
Bromheksin HCl 8 mg

3. Teofilin + Gliseril Quibron Tiap kapsul atau 15 ml elixir : Bristol


Guaiakolat Teofilin 150 mg
Gliseril Guaiakolat 90 mg

4. Teofilin + Efedrin HCl Asmasolon Tiap tablet : Westmon


Teofilin 130 mg
Ephedrin HCl 12,5 mg

Asmadex Dexa Medica


Asthma Soho Soho
Neo-Napacin Konimex

5. Aminofilin Aminophyllinum Ampul 10 ml : 24 mg/ml Ethica


Phyllocontin Tablet : 225 mg Mahakam

6. Efedrin HCl Ephedrin HCl Tablet : 25 mg Soho

7. Salbutamol Sulfat Salbuven Tablet 4 mg, Syr. 2mg/5ml Pharos


Salbron Tablet 2 mg Dankos
Fartolin Fahrenheit
Ventolin Tablet 2mg, syr. 2mg/5 ml, Glaxo Smith
inhaler 100 mcg/semprot,
nebula, rotacap, rotahaler,
rotadisk, diskhaler

8. Salbutamol Sulfat + Fartolin Expectorant Tiap tablet : Fahrenheit


Guaifenesin Salbutamol Sulfat 1,2 mg ;
Guaifenesin 50 mg

9. Terbutalin Sulfat Bricasma Tablet 2,5 mg, Syr. 0,3 mg/ml, Astra Zenecca
turbuhaler, inhaler, aerosol,
inhaler dengan nebuhaler,
respules

10. Ketotifen Nortifen Tablet 1 mg Otto


Scanditen Tempo S.P.

Anda mungkin juga menyukai