Anda di halaman 1dari 5

Keutamaan Zakat, Infak dan Sedekah

Sesungguhnya seluruh ibadah yang Allah Subhanahu wata'ala syariatkan untuk hamba-hamba-
Nya, pasti dan tentu ada keutamaan yang terkandung didalamnya, baik kita semua ketahui hal
tersebut ataupun masih tersembunyi dan hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja, oleh
karena itu keutamaan atau keistimewaan dan keunggulan serta hikmah suatu ibadah bukanlah
tujuan utama dalam pelaksanaan ibadah tersebut, namun hanya sebagai salah satu faktor
pendorong untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan sebaik-baiknya hanya karena Allah,
secara terus menerus istiqomah di jalan-Nya.

Definisi Zakat, Infaq dan Sedekah

Zakat, infak dan sedekah hakekatnya adalah satu namun dengan ungkapan dan hukum yang
berbeda, karena zakat itu juga adalah sedekah sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :

َ ‫{ ُخ ْذ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم‬
َ ُ ‫ص َدقَةً ت‬
]103 :‫ط ِه ُرهُ ْم َوتُزَ ِكي ِه ْم بِ َها} [التوبة‬
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, [Attaubah (9):103]

Dari ayat diatas nampak jelas bagi kita bahwa kata "Shodaqoh" diungkapkan dalam terjemahan
dengan istilah zakat.

Demikian pula zakat atau sedekah juga terkadang diungkapkan dengan istilah infak/nafkah
sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata'ala :

َ‫س ْبت ُ ْم َو ِم َّما أ َ ْخ َر ْجنَا لَ ُك ْم ِمن‬


َ ‫ت َما َك‬ َ ‫{يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن ِفقُوا ِم ْن‬
ِ ‫طيِبَا‬
ِ ‫ْاْل َ ْر‬
]267 :‫ض} [البقرة‬
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah-infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. [Al
Baqoroh (2):267]

Kata-kata "nafkahkanlah-infakkanlah" dalam ayat diatas digunakan sebagai perintah untuk


mengeluarkan zakat atau sedekah baik yang hukumnya wajib ataupun yang sunnah.

Keutamaan Zakat, Infak dan Sedekah


Ganjaran Berlipat Ganda
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:

َّ ‫يرة ً َو‬
ُ‫َّللا‬ ْ َ ‫ضا ِعفَهُ لَهُ أ‬
َ ِ‫ضعَافًا َكث‬ َ ُ‫سنًا فَي‬ ً ‫َّللاَ قَ ْر‬
َ ‫ضا َح‬ َّ ‫ض‬ُ ‫{ َم ْن ذَا الَّذِي يُ ْق ِر‬
]245 :‫ط َو ِإلَ ْي ِه ت ُ ْر َجعُونَ } [البقرة‬ُ ‫س‬ ُ ‫يَ ْق ِب‬
ُ ‫ض َويَ ْب‬
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-
lah kamu dikembalikan. [Al Baqoroh (2):245]

Tanda Ketaqwaan
Allah -Ta’ala- berfirman:

ِ ‫) الَّذِينَ يُؤْ ِمنُونَ ِب ْالغَ ْي‬2( َ‫ْب ِفي ِه ُهدًى ِل ْل ُمت َّ ِقين‬
‫ب‬ ُ َ ‫{{ذَ ِل َك ْال ِكت‬
َ ‫اب ََل َري‬
]3 ،2 :‫)} [البقرة‬3( َ‫ص ََلة َ َو ِم َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْن ِفقُون‬
َّ ‫َويُ ِقي ُمونَ ال‬
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, [Al Baqoroh (2):2&3]

Bekal Menuju Akhirat


Allah Ta’ala berfirman:

ْ
َ ِ‫{يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن ِفقُوا ِم َّما َرزَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن قَ ْب ِل أ َ ْن يَأت‬
‫ي يَ ْو ٌم ََل بَ ْي ٌع فِي ِه‬
َّ ‫عةٌ َو ْال َكا ِف ُرونَ ُه ُم‬
]254 :‫الظا ِل ُمونَ } [البقرة‬ َ ‫َو ََل ُخلَّةٌ َو ََل‬
َ ‫شفَا‬
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang lalim. [Al Baqoroh (2):254]

Perisai Dari Neraka


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"‫النار ولو بِ ِشق تمرة‬
َ ِ َّ ‫" ِليت‬
‫ق أحدُكم وج َهه‬
“Hendaknya salah seorang diantara kalian melindungi wajahnya dari neraka, sekalipun dengan
sebelah biji korma”. [HR. Ahmad. Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih At-
Targhib (864)]

Shadaqah Penghapus Kesalahan


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

َ َّ‫ئ ْال َما ُء الن‬


‫ار‬ ْ ُ‫َطيئَةَ َك َما ي‬
ُ ‫ط ِف‬ ِ ‫ئ ْالخ‬ ْ ُ ‫ص َدقَةُ ت‬
ُ ‫ط ِف‬ َّ ‫َوال‬
“Shadaqah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan api”
[HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Ya’laa. Lihat Shohih At-Targhib (1/519)]

Pelindung di Padang Mahsyar


Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

"‫اس‬ َ ‫صدقَ ِت ِه َحتَّى يُ ْق‬


ِ َّ‫ضى بَيْنَ الن‬ َ ‫"ك ُّل ْام ِرىءٍ فِي ِظ ِل‬
“Setiap orang berada dalam naungan shadaqahnya hingga diputuskan perkara di antara
manusia“. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. Hadits ini shohih
sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib wa At-Tarhib
(872)]

Pemadam Panas Di Alam Kubur


Rasulullah yang sangat sayang kepada umatnya telah memberikan tuntunan yang bisa
menyelamatkan umatnya dari panasnya api neraka yaitu bershadaqah. Beliau bersabda:

ِ ُ‫ع ْن أ َ ْه ِل َها َح َّر ْالقُب‬


‫ور‬ َ ‫ئ‬ ْ ُ ‫ص َدقَةَ لَت‬
ُ ‫ط ِف‬ َّ ‫ِإ َّن ال‬
“Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan panasnya kubur bagi pemilik shadaqah”. [HR.
Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy meng-hasan-kan hadits ini
dalam Ash-Shohihah (3484)]

Mendapat Do'a dari Malaikat


Rasululullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
‫ اللَّ ُه َّم‬:‫ فَيَقُو ُل أ َ َح ُد ُه َما‬،‫ان يَ ْن ِزَلَ ِن‬
ِ ‫ ِإ ََّل َملَ َك‬،‫صبِ ُح ال ِعبَا ُد فِي ِه‬
ْ ُ‫" َما ِم ْن يَ ْو ٍم ي‬
ِ ‫ اللَّ ُه َّم أَع‬:‫ َويَقُو ُل اآلخ َُر‬،‫ْط ُم ْن ِفقًا َخلَفًا‬
" ‫ْط ُم ْم ِس ًكا تَلَفًا‬ ِ ‫أَع‬
“Tak ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua orang malaikat
akan turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq”.
Yang lainnya berdo’a, “Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang menahan infaq”.”. [HR.
Al-Bukhoriy dan Muslim ]

Golongan Yang Allah Naungi di Hari Kiamat


Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

‫َاب‬ ِ :ُ‫ يَ ْو َم َلَ ِظ َّل ِإ ََّل ِظلُّه‬،‫َّللاُ فِي ِظ ِل ِه‬


ٌّ ‫ َوش‬،ُ‫اإل َما ُم العَا ِدل‬ َّ ‫س ْبعَةٌ يُ ِظلُّ ُه ُم‬
َ "
‫ َو َر ُجَلَ ِن ت َ َحابَّا ِفي‬،ِ‫اجد‬
ِ ‫س‬َ ‫ َو َر ُج ٌل قَ ْلبُهُ ُمعَلَّ ٌق ِفي ال َم‬،‫شأ َ فِي ِعبَا َد ِة َر ِب ِه‬
َ َ‫ن‬
،‫ب َو َج َما ٍل‬ ِ ‫طلَبَتْهُ ْام َرأَة ٌ ذَاتُ َم ْن‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ َو َر ُج ٌل‬،‫علَ ْي ِه‬
َ ‫علَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا‬
َ ‫اجت َ َمعَا‬ ِ َّ
ْ ‫َّللا‬
‫ أ َ ْخفَى َحتَّى َلَ ت َ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما ت ُ ْن ِف ُق‬، َ‫ص َّدق‬
َ َ ‫ َو َر ُج ٌل ت‬،َ‫َّللا‬ ُ ‫ ِإنِي أَخ‬:‫فَقَا َل‬
َّ ‫َاف‬
" ُ‫ع ْينَاه‬ ْ ‫ض‬
َ ‫ت‬ َ َّ ‫ َو َر ُج ٌل ذَ َك َر‬،ُ‫يَ ِمينُه‬
َ ‫َّللا خَا ِليًا فَفَا‬
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya: Pemimpin yang adil; Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan
‘ibadah kepada Rabbnya; Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid; Dua orang yang saling
mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena
Allah; Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik
lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’; Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi,
hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; Orang yang
berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Keutamaan dan Hikmah Zakat Fitri

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata:


‫صائِ ِم ِم ْن‬
َّ ‫ط ْه َرة ً ِلل‬ ْ ‫سلَّ َم زَ َكاة َ ْال ِف‬
ُ ‫ط ِر‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ِ ‫س ْو ُل‬
َ ‫هللا‬ َ ‫فَ َر‬
ُ ‫ض َر‬
َ ‫ط ْع َمةً ِل ْل َم‬
‫سا ِكي ِْن‬ ُ ‫ث َو‬ َّ ‫اللَّ ْغ ِو َو‬
ِ َ‫الرف‬
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang
yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian
makanan untuk orang-orang miskin.” (Hasan, HR. Abu Dawud Kitabul Zakat Bab. Zakatul Fitr: 17
no. 1609 Ibnu Majah: 2/395 K. Zakat Bab Shadaqah Fitri: 21 no: 1827 dihasankan Asy-Syaikh
Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud)

Berdasarkan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa diantara keutamaan dan hikmah
diwajibkannya mengeluarkan zakat khususnya zakat fitrah adalah sebagai penyuci dan
pembersih serta memasukkan kegembiraan kepada faqir miskin dengan bentuk pemberian
makanan untuk mereka.

Sungguh agung dan besar keutamaan zakat, infak dan sedekah akan tetapi suatu amalan tidak
akan menjadi agung, tanpa disertai dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Semoga Allah memudahkan kita untuk menunaikan
zakat, infak dan sedekah baik sedekah berupa materi, tenaga, pikiran maupun berupa ucapan.
Amin…

Anda mungkin juga menyukai