Keutamaan Zakat, Infak Dan Sedekah - Kajian Islam Dan Bahasa Arab
Keutamaan Zakat, Infak Dan Sedekah - Kajian Islam Dan Bahasa Arab
Sesungguhnya seluruh ibadah yang Allah Subhanahu wata'ala syariatkan untuk hamba-hamba-
Nya, pasti dan tentu ada keutamaan yang terkandung didalamnya, baik kita semua ketahui hal
tersebut ataupun masih tersembunyi dan hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja, oleh
karena itu keutamaan atau keistimewaan dan keunggulan serta hikmah suatu ibadah bukanlah
tujuan utama dalam pelaksanaan ibadah tersebut, namun hanya sebagai salah satu faktor
pendorong untuk melaksanakan ibadah tersebut dengan sebaik-baiknya hanya karena Allah,
secara terus menerus istiqomah di jalan-Nya.
Zakat, infak dan sedekah hakekatnya adalah satu namun dengan ungkapan dan hukum yang
berbeda, karena zakat itu juga adalah sedekah sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala :
َ { ُخ ْذ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم
َ ُ ص َدقَةً ت
]103 :ط ِه ُرهُ ْم َوتُزَ ِكي ِه ْم بِ َها} [التوبة
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, [Attaubah (9):103]
Dari ayat diatas nampak jelas bagi kita bahwa kata "Shodaqoh" diungkapkan dalam terjemahan
dengan istilah zakat.
Demikian pula zakat atau sedekah juga terkadang diungkapkan dengan istilah infak/nafkah
sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata'ala :
َّ يرة ً َو
َُّللا ْ َ ضا ِعفَهُ لَهُ أ
َ ِضعَافًا َكث َ ُسنًا فَي ً َّللاَ قَ ْر
َ ضا َح َّ ضُ { َم ْن ذَا الَّذِي يُ ْق ِر
]245 :ط َو ِإلَ ْي ِه ت ُ ْر َجعُونَ } [البقرةُ س ُ يَ ْق ِب
ُ ض َويَ ْب
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan
lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-
lah kamu dikembalikan. [Al Baqoroh (2):245]
Tanda Ketaqwaan
Allah -Ta’ala- berfirman:
ِ ) الَّذِينَ يُؤْ ِمنُونَ ِب ْالغَ ْي2( َْب ِفي ِه ُهدًى ِل ْل ُمت َّ ِقين
ب ُ َ {{ذَ ِل َك ْال ِكت
َ اب ََل َري
]3 ،2 :)} [البقرة3( َص ََلة َ َو ِم َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْن ِفقُون
َّ َويُ ِقي ُمونَ ال
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, [Al Baqoroh (2):2&3]
ْ
َ ِ{يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن ِفقُوا ِم َّما َرزَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن قَ ْب ِل أ َ ْن يَأت
ي يَ ْو ٌم ََل بَ ْي ٌع فِي ِه
َّ عةٌ َو ْال َكا ِف ُرونَ ُه ُم
]254 :الظا ِل ُمونَ } [البقرة َ َو ََل ُخلَّةٌ َو ََل
َ شفَا
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak
ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa`at. Dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang lalim. [Al Baqoroh (2):254]
Berdasarkan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa diantara keutamaan dan hikmah
diwajibkannya mengeluarkan zakat khususnya zakat fitrah adalah sebagai penyuci dan
pembersih serta memasukkan kegembiraan kepada faqir miskin dengan bentuk pemberian
makanan untuk mereka.
Sungguh agung dan besar keutamaan zakat, infak dan sedekah akan tetapi suatu amalan tidak
akan menjadi agung, tanpa disertai dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Semoga Allah memudahkan kita untuk menunaikan
zakat, infak dan sedekah baik sedekah berupa materi, tenaga, pikiran maupun berupa ucapan.
Amin…