Anda di halaman 1dari 3

TEORI IDENTITAS EGO: ERIK ERIKSON

Overview of Post-Freudian Theory


 Post-Freudian theory: memperluas infantile develompmental Freud menjadi remaja, dewasa, dan
lansia
 Pada tiap tahap perkembangan, terdapat psychosocial struggle yang dapat mempengaruhi
kepribadian
 Identity crisis: terjadi pada masa remaja dan menjadi titk balik kehidupan
seseorangmempengaruhi kepribadian
 Lebih menekankan pada pengaruh sosial dan sejarah

The Ego in Post Freudian Theory


 Ego: kekuatan positif yang membentuk identitas diri; sense of “I”
 Ego membantu dalam adaptasi terhadap berbagai konflik dan krisis hidup serta menjaga individu
agar tidak kehilangan keunikannya dikarenakan dorongan sosial
 3 aspek ego yang saling berhubungan
1. The body ego, merujuk pada pengalaman terkait tubuh; melihat bahwa diri secara fisik
berbeda dengan orang lain
2. The ego ideal, merepresentasikan gambaran yang dimiliki mengenai diri sendiri dibandingkan
dengan ideal/impian yang dibuat
3. Ego identity, yakni gambaran yang dimiliki tentang diri sendiri terkait peran sosial yang
dimainkan
a. Society’s Influence
- Ego telah ada sejak dilahirkan namun muncul dan berkembang akibat lingkungan, budaya
- Budaya yang berbeda membentuk kepribadian yang berbeda pula, tergantung kebutuhan dan
nilai yang sesuai dengan budayanya
- Tiap suku dan budaya telah mengembangkan pseudospecies, yakni ilusi/khayalan yang
dibentuk dan diwariskan dalam budaya masyarakat tertentu, menjadi sumber prasangka bagi
spesies manusia
b. Epigenetic Principle
- Ego berkembang sepanjang tahap kehidupan berdasarkan epigenic principle; berkembang
pada tahap tertentu sesuai jadwalnya
- Tahap selanjutnya tidak menggantikan tahap sebelumnya
- Epigenic principle menurut Erikson
“segala sesuatu yang tumbuh memiliki rencana dasar, dari rencana dasar inilah bagian-bagian
tertentu tumbuh. Tiap bagian memiliki waktu yang spesifik hingga seluruh bagian tumbuh
untuk membentuk kesatuan fungsi”
Stages of Psychosocial Development
 Basic points:
1. Pertumbuhan terjadi berdasarkan epigenetic principle
2. Tiap tahap kehidupan terdapat interaction of opposites; syntonic and dystonic element
3. Pada tiap tahap, konflik antara syntonic dan dystonic menghasilkan ego quality atau ego
strenghtbasic strength
4. Basic strength yang terlalu sedikit dapat menyebabkan core pathology
5. Tetap mempertimbangkan aspek biologis dari perkembangan manusia
6. Kejadian pada tahap awal tidak mempengaruhi perkembangan kepribadian secara
keseluruhan
7. Perkembangan kepribadian ditandai dengan identity crisis, khususnya pada remaja ke atas
a. Infancy (1 tahun pertama)
- Oral-sensory mode
o Psychosexual model of adapting
o Ditandai dengan: get & giveinterpersonal relationship trainingbasic trust vs basic
mistrust
- Basic Trust vs Basic Mistrust
o Basic trust: pola menerima berkorespondensi dengan memberikan
o basic mistrust: saat tidak terdapat korelasi antara kebutuhan oral-sensory dan lingkungan
o harus ada keduanya
o krisis psikososial pertama
o jika berhasil melewatibasic strength pertama; hope
- Hope: The Basic Strength of Infancy
o Hasil dari konflik antara basic trust vs basic mistrust
o Jika tidak berkembang saat tahap ini akan menunjukkan kebalikannya; withdrawal
o Anak akan menarik diri dari dunia luar dan berpotensi mengalami gangguan psikologis yang
serius

Anda mungkin juga menyukai