Anda di halaman 1dari 15

ERIK. H.

ERIKSON
Psikologi Ketidaksadaran
Biografi Erik Homburger Erikson

• ERIKSON: Lahir di Frankfurt, Jerman, pada 15 Juni


1902 dan meninggal dunia 1994. Ayahnya meninggal
sebelum ia lahir, kemudian ibunya bernama Karla
Abrahamean dinikahi oleh Dr. Theodore Homburger dari
Jerman, dan mengadopsi Erikson. Kebangsaan Yahudi
Jerman.
• Setelah tamat Gymnasium Erikson keliling Eropa
mencari inspirasi cita-citanya, kemudian tertarik
kesenian.
Biografi Erik Homburger Erikson

• Tahun 1927 bertemu dengan Peter Blos, disarankan bekerja pada


Sekolah Montessori di Wina yang dikelola oleh Dorothy Burlingham.
• Ia berkenalan dengan Perkumpulan Psikoanalisis di Wina, belajar
psikoanalisis dibimbing oleh Anna Freud pada Institut Psikoanalisis
di Wina, 1933.
• Ia menikah dengan Joan Serson dari Kanada.
• Keluarga akan pindah ke Denmark, tetapi tidak jadi lalu pergi ke
USA dan menetap di Boston, menjadi ahli psikoanalisis pertama di
kota tersebut.
Perkembangan Teori Psikososial

• Pada ajaran Freudianisme menekankan pada perkembangan libido


seksualis dari masa bayi sampai dewasa dengan mengidentifikasi zona
organnya masing-masing. Sedangkan perkembangan manusia menurut
teori psikososial ajaran Erikson, mulai masa bayi sampai meninggal dunia.

• Jadi, perkembangan individu selama hidupnya di dunia ini, dengan


berbagai hal dalam perjuangan hidup individu dalam masyarakat.
• Setiap perkembangan ada prinsip epigenetik  semua tahap perkembangan ikut
membentuk seluruh pribadi, seperti prinsip yang ada pada embriologi.
Teori psikososial = psikologi ego, mempunyai teori baru tentang ego (Freud - ego adalah
eksekutif seluruh kepribadian, Erikson - ego mempunyai posisi otonom).
Penekanan tahap ke 5 (adolesen) terkait dengan :
= masa peralihan anak-anak ke dewasa
= masa penting bagi kepribadian dewasa
= terkait dengan identitas, krisis identitas, kekacauan identitas & identitas negatif

DELAPAN TAHAP PERKEMBANGAN


Kepercayaan Vs Kecurigaan (0-1 Tahun)

• Trust
• Terbentuk selama tahap sensorik awal
• Ditunjukkan lewat rasa aman yang dimiliki
• Diperoleh dari hasil hubungan yang aman & nyaman dengan lingkungan

• Mistrust
• Sisi lain dari rasa aman & nyaman
• Kepercayaan & kecurigaan menumbuhkan pengharapan
• Anak belajar menepis kekecewaan & menemukan pengharapan
• Sisi negatif  kultus/pemujaan terhadap pahlawan yang berlebihan
Otonomi vs perasaan malu & keragu-raguan
- merupakan tahap kedua kehidupan
- tahap muscular anal dalam psikoseksual
- anak mempelajari yang diharap dari dirinya,
kewajiban, hak & pembatasan
- mendorong anak mengontrol diri sendiri dan menerima
kontrol dari orang lain
- rasa kehilangan kontrol diri menyebabkan
perasaan malu-malu dan ragu-ragu
* kemauan merupakan hal yang muncul pada tahap ke dua
* kemauan muncul bersumber pada latihan & contoh/
model dari lingkungan
* kemauan membuat anak menerima peraturan, hukum & kewajiban
3.Inisiatif vs Kesalahan
- setahap dengan tahap lokomotor-genital
- tahap anak menampilan diri
- berorientasi pada tujuan
4. Kerajinan Vs inferioritas
- dalam skema Freud = masa laten
- anak mulai menempuh pendidikan formal,
mulai mengembangkan sikap rajin
- perhatian mulai berpindah dari kegiatan
bermain ke situasi-situasi produktif
- nilai kompetensi muncul pada tahap ini
5. Identitas vs kekacauan identitas
- pada masa adolesen, individu mulai merasakan
identitasnya, merasa sebagai individu yang unik & siap
berperan di masyarakat
- ego merupakan daya penggerak batin dalam
pembentukan identitas
- masa peralihan yang sulit, akan menumbuhkan
kekacauan identitas
- pada masa remaja, nilai kesetiaan berkembang
- ritualisasi yang menyertai adalah ritualisasi ideologi
6. Keintiman vs Isolasi
- orang-orang dewasa awal (young adults) siap
dan ingin menyatukan identitasnya dengan
orang lain
- mendambakan hubungan yang akrab-intim, dan
persaudaraan
- siap mengembangkan daya-daya untuk
memenuhi komitmen meski harus berkorban
- bahaya tahap keintiman adalah isolasi,
kecenderungan menghindari hubungan karena
orang tidak mau melibatkan diri dalam keintiman
- nilai cinta muncul selama tahap keintiman
- ritualisasi tahap ini adalah afiliatif, berbagi bersama
dalam pekerjaan, persahabatan, dan cinta.
7. Generativitas vs stagnasi
- ciri generativitas adalah perhatian terhadap apa yang
dihasilkan (keturunan, ide-ide, produk-produk, dsb)
- perhatian terhadap pembentukan dan penetapan
pedoman untuk generasi-generasi mendatang
- nilai pemeliharaaan (care) berkembang dalam tahap ini
- pemeliharaan terungkap lewat kepedulian pada orang
lain, pemeliharaan anak, meneladani, dsb.
- generativitas yang lemah/tidak diungkapkan akan
menumbuhkan pemunduran dan pemiskinan, mendorong
munculnya stagnasi
- ritualisasi tahap ini adalah sesuatu yang generasional
peranan-peranan orang dewasa sebagai penerus nilai-
nilai ideal
8. Integritas vs keputusasaan
- integritas adalah kondisi setelah melaksanakan
pemeliharaan, penyesuaian terhadap
keberhasilan dan kegagalan yang dialami
- orang yang mencapai integritas akan menyadari
berbagai gaya orang lain, dan tetap
mempertahankan serta bangga dengan gaya hidupnya sendiri
- lawan integrasi adalah keputusasaan dalam
menghadapi kehidupan
- kebijaksanaan adalah nilai yang berkembang dari
persesuaian antara integritas dan
keputusasaan dalam menghadapi kehidupan
- ritualisasi usia lanjut disebut integral yang tercermin dalam
kebijaksanaan segala jaman.
- ritualismenya adalah sapientisme, kedunguan dengan
berpura-pura bijaksana.

Konsep baru ego dari Erikson


- tipe ego Erikson sering disebut sebagai ego kreatif, sedang
konsep ego Freud digolongkan sebagai ego defensif
- Menurut Erikson, ego berkembang berkat konflik dan krisis.
Sedang Freud memandang ego sebagai eksekutif kepribadian
yang memuaskan impuls id, mengatasi keadaan darurat sosial
& fisik dunia luar, serta berusaha norma-norma perfeksionistik
superego
- Identitas ego yang baru menurut Erikson berpijak pada aspek
faktualitas, kesadaran akan kenyataan dan aktualitas.

Anda mungkin juga menyukai