Anda di halaman 1dari 4

‫والصلةاوالسلما على أشرف النبياءوالمرسلين محمدخاتم النبيين وعلى آلهوصحبه‬،‫وبه نستعين على أمورالدنياوالدين‬،‫الحمذل رب العالمين‬

‫ أمابعد‬.‫أجمعين‬

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja kepada Allah yang maha kuasa, puji kepada Allah yang maha
suci, syukur kepada Allah yang maha Gofur, yang masih memberi kita nikmat umur, tapi awas hadirin, itu
umur jangan dihambur-hambur, nanti kita bisa tergolongkan orang yang kufur (nikmat), yuk lebih baik
kita bersyukur, dengan bershalawat kepada rasul, yang maha luhur, juga kepada sahabat-sahabatnya
yang pada jujur, sehingga menjadikan umat islam masyhur dan juga makmur, dari barat sampai ke timur.
Alhamdulillah ...

Apabila kita lihat, perkembangan dunia modern di zaman sekarang, telah menjadikan adanya berbagai
macam ragam kehidupan di masyarakat, terutama masyarakat Indonesia. Hal ini salah salah satunya
diakibatkan oleh, semakin majunya, semakain tingginya, semakin meningkatnya Ilmu pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), tanpa didasari atau tanpa dilandasi Iman dan Taqwa (IMTAQ), yang mana hal ini lebih
cepat pengaruhnya bagi masyarakat dunia, khususnya Indonesia terutama dikalangan generasi muda.

Timbul pertanyaan, lalu bagaimana cara membangun generasi penerus islam (Pemuda atau Remaja)
yang bersifat islami di zaman modern seperti ini? Ini tanda Tanya besar bagi kita…

Para Ulama (Jumhur) berpendapat, salah satu cara membangun generasi penerus islam atau pemuda
juga remaja islam yang islami di zaman modern seperti ini adalah dengan “Pendidikan Akhlak” , yang
saya angkat menjadi judul ceramah saya pada kesempatan ini.

Apa itu akhlak?

Akhlak adalah adatul iradah (sesuatu yang telah menjadi kebiasaan). Akhlak merupakan salah satu
bentuk pemberian dari Allah swt kepada makhluk pilihan seperti manusia, yang mana akhlak ini harus
dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar, jalan yang lurus menurut islam.

Lalu bagaimana cara membangun akhlak bagi seorang remaja atau pemuda islam agar menjadi pemuda
dan remaja yang islami?
Luqmanul Hakim, seorang pemberi nasihat memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara
membangun akhlak yang baik dalam islam, sehingga bisa menjadi generasi yang islami. Yaitu dengan cara
kita mengetahui, apa pondasi akhlak bagi seorang muslim agar menjadi akhlak yang baik.

Lalu apa itu pondasi akhlak bagi seorang muslim?

Pondasi akhlak bagi seorang muslim ialah akidah yang benar, akidah yang lurus. Sebagaimana nasihat
pertama luqmanul hakim atau bisa kita sebut nasihat yang terpenting yang diabadikan oleh Allah swt
dalam Al-Qur’an :

Allah SWT berfirman:

‫ك لوظنذلمم وعإظيمم‬ ‫ووإإذذ وقاول لنذقومانن إلذبنإإه ووهنوو يوإعظنهن ويا بننو ي‬
‫ي ول تنذشإرذك إبايلإ إإين الششذر و‬

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berbicara kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Hai
Anaku, janganlah kau menyekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kezaliman yang besar. "

Q. S Luqman : 13

Jadi akhlak yang benar adalah akhlak yang dilandasi dengan iman kepada Allah, sehingga akan tertolak
akhlak yang baik apabila tidak dilandasi keimanan kepada Allah.

Selain itu, orang tua juga berperan penting dalam membimbing anak dalam akidah dan akhlak untuk
generasi penerus yang islami.salah satu aspek terpentingnya yaitu dalam masalah lemah dalam akidah
dan juga lemah dalam berprilaku yang baik (akhlak).

Tidak terlepas dari hanya orang tua saja, generasi mudanya pun harus menyadari bahwa mereka harus
menjadi generasi yang islami dengan menerapkan akhlak yang baik yang telah di ajarkan orang tuanya
sebelumnya, karena mereka sebagai calon pemimpin yang disebut dalam sebuah ungkapan :

Pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok


Mereka (generasi muda) dituntut untuk mengembangkan atau meningkatkan keyakinan mereka dalam
akidah dan juga akhlak setelah mendapat bimbingan dari orang tuanya sebagaimana disebutkan tadi,
sehingga menjadikan “Pendidikan Akhlak” bagi generasi muda supaya menjadi generasi yang islami akan
berkelanjutan atau terus menerus menjadi kebaikan yang dibudayakan, juga cita-cita dalam menjadikan
generasi islam yang islami juga akan terwujud.

Sungguh, saat ini kita berada dalam zaman yang secara jelas digambarkan Allah dalam surat Maryam
ayat 59 yang berbunyi:

‫ف يوذلقوذوون وغييا‬ ‫صولةاو وواتيبونعوا اليشهوووا إ‬


‫ت ۖ فووسذو و‬ ‫ف أو و‬
‫ضانعوا ال ي‬ ‫ف إمذن بوذعإدإهذم وخذل م‬
‫فووخلو و‬

Terjemah Arti: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,

Yang dimaksud “pengganti” dalam ayat ini adalah umat Islam setelah wafatnya Rasulullah. Yaitu suatu
generasi yang perilakunya menyimpang dari jalan yang lurus, meninggalkan ajaran yang dibawa para
Rasul sebelumnya sehingga mereka tidak lagi mengerjakan salat dan selalu memperturutkan kehendak
hawa nafsu dan dengan terang-terangan melanggar larangan Allah seperti meminum minuman keras,
berjudi, berzina, dan mengadakan persaksian palsu. Mereka ini diancam oleh Allah dengan ancaman
yang keras, kepada mereka akan ditimpakan kecelakaan dan kerugian baik di dunia maupun di akhirat.

Lalu, bagaimana cara kita agar melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan berahlakul karimah?

Untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan berahlakul karimah, harus dilakukan melalui
ikhtiyar lahir dan batin. Ikhtiyar lahir dapat dilakukan dengan cara memberikan makanan, tempat tinggal,
fasilitas pendidikan yang memadai pada anak keturunan kita. Berikutnya adalah ikhtiyar batin. Ikhtiyar
batin harus dimulai sejak kita memilih jodoh, calon bapak atau ibu anak-anak kita nanti. Dalam memilih
jodoh hendaknya kita berpegangan kepada ajaran Nabi Muhammad SAW dengan melihat 4 kriteria, yaitu
wajahnya, keturunannya, kekayaannya, dan agama atau ahlaknya. Namun, bila kita tidak dapat
menemukan jodoh yang sempurna ke empat-empatnya, maka jadikanlah agama, ahlak sebagai syarat
yang utama. Setelah menikah, ikhtiyar batin yang harus dilakukan adalah berdoa. Tidak lagi berdoa
untuk diri sendiri seperti pada masa masih lajang, tetapi sudah bertambah untuk istri atau suami, anak-
anak, dan calon keturunan kita nantinya. Doa ini secara tersurat difirmankan Allah dalam Al Quran surat
Al Furqoon ayat 74 berikut ini.

‫ب لوونا إمذن أوذزوواإجونا وونذشريياتإونا قنيرةاو أوذعيننن وواذجوعذلونا لإذلنمتيإقيون إإومايما‬


‫وواليإذيون يونقونلوون وربيونا هو ذ‬

Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan kepada para hadirin, khususnya generasi muda. Marilah
bersama-sama kita bertekad menjadi generasi Robbani, generasi islam yang berkualitas dan berahlakul
karimah. Generasi yang siap memegang amanah, meneruskan perjuangan para pahlawan yaitu
mewujudkan bangsa Indonesia yang adil sejahtera. Baldatun thoyyibatun wa Robbul ghofur.

Akhirul qalam

Usiikum binafsi, bitaqwallah.

Wassalamu alaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai