Oleh:
2. IKA FEBIANA
3. PURNOMO SIDIK
4. YENI LIA AGUSTIN
5. MEGA PUSPITA SARI
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia – Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan “ Laporan Table Manner Hotel Purnama Batu, Malang”.
Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan laporan ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas kerjasama semua anggota serta
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wahyudin,S.Pd yang telah memberikan izin atas terselenggaranya kegiatan
table manner ini.
2. Ibu Katmirah,S.Pd pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
3. Ibu Erlina Yunarwati pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
4. Ibu Ida Kristina pembimbing yang selalu mendampingi siswa dalam acara table manner.
5. Ibu Sri Ilmiyati Zakiyah pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
6. Bapak H. Userin selaku pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik. Oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Harapan kami sebagai penyusun agar laporan ini dapat memenuhi standar
penilaian tugas, dan yang pastinya untuk menjadikan informasi dan pembelajaran bagi
pembaca selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Etika pergaulan skala nasional maupun internasional tidak lepas dari tata cara
jamuan atau “TABLE MANNERS”. Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang
harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Mempelajari etiket di meja
makan bukan sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat
makan. Menguasai table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan
profesionalisme . Pemahaman yang baik seputar table manner bahkan memengaruhi
kesuksesan karier atau bisnis.
Meja makan adalah tempat terpenting di mana etiket Anda ditonjolkan. Orang lain
akan mengenali, melihat, dan menilai diri Anda dari profesionalisme yang ditunjukkan di
meja makan. Inilah sebabnya kita perlu belajar table manner.
Siapa pun kita, dengan berbagai profesi, perlu setidaknya mengetahui table
manner. Misalnya kita seorang sekretaris, sangat mungkin diminta menggantikan
atasan menghadiri undangan penting dalam jamuan makan. Bahkan, ibu rumah tangga
pun perlu memahami table manner. Setidaknya, dengan memahami etiket ini, ibu bisa
memilih gelas yang tepat untuk menjamu tamunya. Tanpa memahami table manner,
seorang ibu bisa saja berbelanja sesuka hati, membeli gelas karena bentuknya yang
indah tanpa tahu fungsi dan penempatannya, lalu menggunakannya tidak sesuai
fungsinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Etika di Meja Makan
1. Posisi duduk, usahakan jarak antara badan Anda dengan tepi meja sekitar 10 – 15 cm.
Dalam jarak ini Anda dapat menikmati hidangan dengan posisi nyaman.
2. Biasakan duduk dengan posisi punggung tegak dan selalu meletakkan posisi tangan
diatas meja sebatas pergelangan tangan, jangan meletakkan siku diatas meja.
3. Barang bawaan tidak boleh diletakkan di atas meja.
4. Kaki tidak boleh ditumpangkan satu sama lainnya selama jamuan berlangsung.
5. Jika kita ingin bersin/batuk, palingkan muka kesamping agak kebelakang dan tutupi
dengan napkin. Lalu ucapkan kata “maafkan saya”.
6. Jika kita ingin menerima telpon, kita lihat dahulu siapa yang menelpon. Jika teman,
sebaiknya tidak kita angkat. Sebaliknya jika yang menelpon adalah atasan kita,
sebaiknya Anda meminta izin kebelakang lalu menelpon kembali.
D. Menu Makanan
1. Diner Roll berupa “Roti”
Roti dibelah dengan menggunakan pisau roti (butter spreader) kemudian diolesi dengan
butter lalu dipotong kecil untuk dimakan.
Piring roti (B&B plate) letaknya disebelah kiri.
Piring roti (B&B plate) tidak dipindahkan dari tempat semula.
2. Appetizer berupa “Thailand Fruit Salad”
Cirinya: - Rasanya asin, gurih dan ada yang sedikit pedas.
- Beratnya sekitar 100 – 150 gram.
- Peralatan yang digunakan adalah dessert fork dan dessert knife.
3. Soup berupa “Asparagus Cream Soup”
Jika menyendok sup, usahakan dari depan ke belakang. Tangan kiri memegang kuping
mangkuk.
Jika sup tinggal sedikit dan sulit disendok, miringkan mangkuk ke arah depan.
Peralatan yang digunakan adalah soup spoon.
4. Main Course berupa “Purnama Chicken Oscar Hollandaise Served With Sauteed Mixed
Vegetable and Potatoes Champignon”
Memotong makanan jangan sampai terlalu besar karena dapat mengganggu pada waktu
menguyah, jadi sesuaikan dengan kemampuan mulut yang wajar untuk dimakan.
Peralatan yang digunakan adalah dinner fork dan dinner knife.
5. Dessert berupa “Manhattan Fruit Pudding”
Peralatan yang digunakan adalah dessert spoon. Umumnya rasanya manis.
6. Bevarage berupa “Indonesian Tropical Tea Served With Lime Traditional Fresh Brewed
Coffe Served With Cream”.
E. Profil Hotel Purnama
Hotel Purnama yang terletak di wilayah pegunungan Batu, Jawa Timur, hanya 1,5
jam dari Bandara Juanda, Surabaya dan hanya 20 menit dari Kota Malang serta hanya
beberapa menit berkendara dari Batu. Hotel dapat diakses 45 menit dari stasiun kereta
di Kota Malang. Hotel ini juga terletak di lerang Gunung Arjuna dan Bukit Panderman
serta dikelilingi oleh pengunungan dengan pemandangan yang sangat indah dan
kenyamanan taman di pusat Kota Apel yang terkenal.
Hotel yang memiliki slogan (tag line), Kepuasan Anda Anda Adalah Tekad Kami
(Your Satisfaction Is Our Concern), memanjakan para tamunya dengan pengelolaan
hotel modern yang menggabungkan nuansa alami/ natural dan masyarakat Indonesia
tradisional. Hotel ini dikenal oleh negara lain seperti Belanda, Eropa, Amerika, dan
Jepang. Hotel dibangun seluas 6 hektar dengan kebun yang sangat indah dan dikelilingi
oleh pengunungan dan udara yang segar. Hotel menawarkan serangkaian fasilitas yang
luar biasa seperti ruang pertemuan untuk berbagai acara yang dapat menampung
sampai 1500 orang, akses internet tanpa kabel/ wireless (24 jam), salon, restoran, dan
coffee shop serta untuk tamu anak-anak tersedia taman bermain anak-anak.
G. Perjalanan
Kami berangkat dari sekolah hari Kamis pukul 22.20 WIB dan sampai di masjid
Sabilillah pada hari Jum’at pada pukul 04.00 WIB. Kami singgah di masjid tersebut
untuk menunaikan sholat Shubuh sekaligus sarapan pagi. Setelah pukul 07.30 WIB
kami melanjutkan perjalanan menuju Universitas Negeri Malang yang beralamat di
Jalan Semarang No.5 Malang.
Setibanya di Universitas Negeri Malang, kami dipersilahkan untuk memasuki ruang
pertemuan yang terletak di ruang E3 Fakultas Ekonomi. Kami juga diajak berkeliling
untuk melihat fasilitas yang ada di sana dan proses pembelajaran.
Sekitar pukul 11.00 WIB kami meninggalkan Universitas Negeri Malang dan
langsung menuju Hotel Purnama. Kami diterima check in pukul 14.00 WIB, sambil
menunggu kami dipersilahkan memasuki sebuah ruangan dan diberi welcome drink and
snack.
Pukul 14.00 WIB telah tiba, kami telah check in dan mendapatkan kunci kamar.
Kami mulai Table Manner pukul 18.00 WIB. Waktu senggang kita gunakan untuk
persiapan pribadi masing-masing. Keesokan harinya kami mengahidiri sarapan pagi
bersama dan dilanjutkan dengan fun game.
Sekitar pukul 12.00 WIB kami check out dari hotel dan menuju ke Museum Angkut
hingga pukul 16.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan refresing dengan
mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Bila hidangan penutup Anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah
hiasannya atau sisihkan terlebih dahulu. Baru minum isinya.
A. Serbet
B. Piring utama
E. Gelas air
F. Anggur putih
G. Anggur merah
H. Garpu ikan
I. Garpu utama
J. Garpu salad
K. Pisau utama
L. Pisau ikan
M. Sendok sop
Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan disebelah kiri
garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan
sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya
sebelum mengambil salad.
Apa yang harus dilakukan? Kapan memulai makan?
Tidak seperti dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk
memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat
makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan
rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai
mengambil makanan.
Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand
before buttering.
Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau
dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut
disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring Anda sebelum
memakannya.
Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan
tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap
ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah
tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan table manner?
2. Apa yang membedakan etika makan orang Indonesia dengan Negara lain?
3. Bagaimanakah etika makan menurut budaya Jawa?
4. Bagaimanakah tata cara berbicara dalam jamuan makan?
5. Bagaimanakah tata cara duduk yang benar dalam table manner?
6. Bagaimanakah urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner?
7. Bagaimanakah tata cara minum yang benar dalam Table Maanner?
8. Bagaimanakah pengaturan alat makan dalam Table Manner?
9. Bagaimanakah etiket umum jamuan makan bisnis?
10. Apa sajakah hal – hal tabu dalam jamuan makan?
11. Apa sajakah aturan umum dalam jamuan makan?
12. Apakah yang dimaksud dengan nampkin?
C. TUJUAN
Suatu kegiatan tanpa tujuan itu suatu hal yang sia-sia, adapun tujuan utama dalam penyusunan
makalah ini adalah :
1. Agar dapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara lain,
2. Agar dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
3. Agar dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Agar dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner,
6. Agar dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Agar dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Agar dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Agar dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan,
10. Agar dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Agar dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Agar mudah bergaul
13. Percaya diri/ terhindar dari rasa canggung atau malu
14. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini yaitu
1. Dapat mengetahui tata cara dapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara
lain,
2. Dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
3. Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner,
6. Dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan,
10. Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman, dan
13. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadiri jamuan makan.
BAB II
TABLE MANNER
Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan buffet
service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan
pembuka (appetizer), menu utama (main course) sampai penutup (dessert), anda diwajibkan
mengambil hidangan sendiri dan menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti
makannya. Ada juga yang menggunakan american service. Aturan main pelayanannya, tamu
duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.
Dalam jamuan makan, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang
akan di sajikan. Standarnya, didepan anda persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak
digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan,
menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda duduk, buka
napkin dan letakan di pangkuan Anda. Jika ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja.
Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari arah paling luar atau
paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok
dessert yang letaknya di atas piring (main course).
1. Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate ( bread & butter plate/piring roti
dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti
ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup). Jangan
menyantapnya dengan pisau dan garpu.
Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suap dan olesi
dengan butter (jika tersedia). Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua
jenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam
makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan
dingin). Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri.
Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan cutelery
untuk untuk hidangan utama.
Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka
jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok
soup. Bentuk sendok sup, bertangkai pendek dan berujung bulat. Cara makannya, hirup soup dari
tepi sendok bukan disuap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga
anda mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas. Aduk
perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda diperkenankan
menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup disajikan dengan mangkuk bertelinga
(sebaiknya jangan dilakukan). Setelah selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup)
agar waiter lebih mudah melakukan clear up.
4. Digestif Drink
Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan
makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan.
Sering disajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados
atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur
atau Benedictine.
Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan
juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk,
jangan sampai saat mengaduk sendok membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga
mengeluarkan bunyi. Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan
posisi jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari
telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter menawarkan tambahan
minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan
terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.
Menghadiri perjamuan makan ala Barat atau Internasional hendaknya memperhatikan etika
berikut:
1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu, setelah nyonya rumah
memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya rumah mengambil sendok atau garpu,
para tamu hendaknya tidak mengambil makanan apapun. Ini adalah kebiasaan orang Amerika,
yang agak berbeda dengan beberapa negara di Eropa.
2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya dilipat dan
diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka keseluruhannya. Serbet makan
meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher atau di depan dada, namun terlihat kurang sedap
dipandang, maka sebaiknya jangan dilakukan.
3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka mulut ataupun jari tangan, namun jangan
dipakai untuk menyeka peralatan makan.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan ke dua
siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya tangan kanan memegang pisau, tangan kiri
memegang garpu. Bila hanya menggunakan garpu boleh menggunakan tangan kanan. Dalam
menggunakan pisau, bagian yang tajam jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi jangan
menggunakan pisau memasukkan makanan ke dalam mulut.
6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara berisik beradunya pisau dan piring.
Ketika makan mie, boleh dimakan dengan dililitkan pada garpu, jangan ditusuk. Di pertengahan
jalan bila meletakkan pisau dan garpu, hendaknya diletakkan di atas piring dengan membentuk
huruf V terbalik yaitu 八.
7. Apabila pisau dan garpu diletakkan bersama memiliki arti telah selesai makan.
8. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian diletakkan pada piring kecil di samping atau
di bagian pinggir piring besar, janganlah mengambil roti dengan menusukkan garpu. Mentega
hendaknya diambil dengan pisau mentega, jangan menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang
diambil diletakkan di piring kecil di samping, jangan langsung dioleskan di atas roti. Jangan
memotong roti dengan pisau, juga jangan mengoleskan mentega keseluruh permukaan roti,
melainkan setiap kali dicabik sedikit, diolesi dan dimakan.
9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang dengan tangan kanan, ujungnya menghadap ke
atas. Bila salad dimakan bersama roti atau kue kering, tangan kiri boleh memegang sepotong roti
kecil atau kue kering, membantu garpu mengambil salad.
10. Ketika menyantap ikan, tangan kiri boleh memegang roti, tangan kanan memegang pisau untuk
menyingkirkan duri. Tulang dan duri ikan yang sudah berada dalam mulut jangan langsung
diludahkan ke dalam piring, melainkan ditangkap dengan garpu dan diletakkan di atas piring
dengan perlahan. Atau diupayakan tanpa menarik perhatian diambil dengan tangan dan
diletakkan dipinggir piring, jangan dibuang di atas meja atau lantai. Biji buah hendaknya
11. Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu sebelum minum, jangan mendorong makanan
di dalam mulut dengan air. Perlu diperhatikan untuk menyeka mulut sebelum minum air dari
gelas agar tidak mengotorinya.
12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah boleh kopi jangan
meletakkan sendok di dalam gelas.
13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu mengunyah
hendaknya menutup mulut.
14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau batuk hendaknya
meminta maaf kepada orang di sekeliling.
15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela gigi, terpaksa harus
dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet makan, sebaiknya menunggu tidak ada
orang lain baru dikeluarkan.
16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya berbincang dengan orang di
sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan berbicara. Sekalipun ada yang mengajak Anda
berbicara, juga mesti menelan dulu makanan di mulut baru menjawab. Sewaktu berbicara boleh
tidak meletakkan pisau garpu, namun jangan sambil menggerak-gerakkannya di udara.
17. Di meja makan, segala makanan hendaknya di-ambil dengan pisau dan garpu. Hanya seledri,
buah-buahan, snack kering, buah kering, permen, irisan kentang goreng, jagung, paha katak, roti
dan lain-lain, boleh dimakan dengan dipegang tangan.
18. Ketika pelayan membagikan makanan secara berurutan, saat sampai di sebelah kiri, baru
merupakan giliran Anda. Bila pelayan masih berdiri di sebelah kanan janganlah mengambil, saat
itu merupakan giliran tamu yang ada di sebelah kanan Anda untuk mengambil makanan.
19. Waktu mengambil, sebaiknya setiap macam diambil sedikit, dengan demikian akan
menyenangkan nyonya rumah. Kalau memang sangat tidak menyukai makanan tertentu, juga
boleh mengatakan, Terima kasih, tidak.
20. Ketika nyonya rumah akan mengambilkan makanan untuk anda. Anda boleh menyodorkan
piring bersama pisau dan garpu kepa-danya atau menyerahkan kepada petugas. Bila beliau tidak
menawarkan kepada anda, andapun tidak dapat meminta tambah, karena berbuat demikian
sangatlah tidak sopan.
21. Beberapa jenis makanan seperti roti, mentega, selei, acar, buah-buahan yang dikeringkan,
permen dan lain lain, perlu menunggu nyonya rumah mempersilahkan baru boleh disantap.
22. Para tamu ketika bergilir mengambil makan, tamu pria selayaknya mempersilahkan tamu wanita
disampingnya mengambil dahulu, atau menawarkan jasa untuk mengambilkannya.
23. Sewaktu makan, jangan mengambil makanan melintasi muka orang. Bila memerlukan sesuatu
hendaknya disampaikan melalui bagian belakangnya.
24. Setelah makan, para tamu hendaknya menunggu nyonya rumah berdiri baru satu per satu
mengikutinya meninggalkan meja makan. Meninggalkan perjamuan ketika masih makan atau
ketika perjamuan belum selesai adalah kurang sopan. Setelah berdiri, tamu pria hendaknya
membantu kaum wanita untuk mengembalikan kursi ke tempatnya semula.
25. Serbet makan diletakkan di atas meja, jangan dilipat seperti keadaan semula.
26. Agar seluruh perjamuan dipenuhi atmosfir menggembirakan dan harmonis, bukan saja para tamu
mesti berperilaku tepat dan sopan, sikap tuan dan nyonya rumah juga sangat menentukan.
27. Setelah perjamuan dimulai, kewajiban tuan dan nyonya rumah adalah memfasilitasi komunikasi
yang hidup dan menarik, setiap tamu tidak terabaikan. Bila ada seseorang yang membicarakan
topik yang kurang tepat, tuan rumah hendaknya secara cerdik segera mengalihkan topik
pembicaraan.
28. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya menunggu para tamu selesai menyantap sejenis
makanan baru melanjutkan dengan jenis berikutnya.
29. Tuan rumah hendaknya tidak makan terlalu cepat, bila kebanyakan orang sudah selesai,
sedangkan ada beberapa orang masih belum menyelesaikannya, maka sebaiknya mengurangi
kecepatan agar tidak ada tamu yang merasa kurang nyaman.
30. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya berusaha keras agar setiap tamu merasa nyaman dan
leluasa. Andaikan seorang tamu menjatuhkan pisau garpu di lantai, hendaknya dengan sopan
segera mengupayakan penggantinya.
31. Bila seorang tamu tanpa sengaja memecahkan piring atau mangkuk, nyonya rumah hendaknya
dengan tenang membereskannya dan mengucapkan kata-kata yang menghibur, jangan
menunjukkan wajah yang tidak senang.
32. Tuan rumah tidak boleh memerinci perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam perjamuan di
depan para tamu.
Adapun makanan yang dapat dipegang dengan tangan dalam etika makan internasional yaitu :
1. Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before
buttering.
2. Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika
garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
3. Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring,
ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
4. Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga,
lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak
resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.
Apabila ada makanan yang terselip dari mulut, dapat disingkirkan dengan cara:
1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke
piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan
hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.
Dalam etika makan internasional terdapat pula tata cara untuk minum, sebagai berikut :
1. MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas
lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk
meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai
tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring
mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan
minum.
2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring
alas/tatakan cangkir.
3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk
yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak
tersedia, jangan lupa memintanya.
4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan,
gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih
banyak atau mengenai baju Anda.
5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki
gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut.
Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak
ingin memakannya, boleh disingkirkan.
6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin,
Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.
Keterangan Gambar:
1. Place mate
2. Garpu salad
3. Dinner fork
4. Show plate
5. Dinner plate
6. Napkin (Serbet makan)
7. Cup soup
8. Dinner spoon
9. Pisau salad
10. Soup spoon
11. Dessert spoon
12. Tea spoon
13. Water goblet
14. wine glass
15. Sugar and tea bowl
16. Sallt & pepper shaker
17. Jam & Marmalade bowl
18. Butter spreader
19. B&B plate (bread & butter plate) dan
20. Tea & coffee cup
Di dalam table setting, yang dimaksud napkin adalah serbet makan. Dalam jamuan makan,
napkin memiliki fungsi dan kegunaan sebagai berikut;
1. Menghias dan memperindah dekorasi meja makan.
2. Menutupi pangkuan waktu makan, agar makanan dan minuman yang terjatuh tidak mengotori
pakaian.
3. Untuk membersihkan atau menyeka mulut. Ketika ada makanan atau noda yang menempel di
bibir. Cara menggunakannya, tarik serbet dari pangkuan, kemudian lipat segi empat atau segi
tiga. Tekan-tekan ke bibir yang terkena noda makanan. Kembalikan napkin ke pangkuan. Tidak
disarankan menggosok atau menyeka bibir terlalu kuat, cukup ditekan-tekan saja.
4. Memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan meninggalkan meja makan
sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan lain dan akan kembali ke meja makan. Lipat
napkin segi empat dan letakan napkin di atas sandaran atau pegangan kursi. Jika kursi tidak
memiliki sandaran atau pegangan, letakkan napkin di atas tempat duduk. Ini sebagai tanda
kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan anda tidak dibersihkan karena
anda akan kembali lagi.
5. Ketika selesai makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan atau kiri piring
makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu saja tanpa dilipat, ini menandakana
anda kurang memahami etiket jamuan makan.
6. Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung. Mengalungkan napkin di
leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di dalam jamuan makan.
7. Napkin juga berfungsi sebagai menutupi mulut saat anda mengeluarkan tulang, biji atau
mengambil kotoran yang terselip digigi.
Ada pun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama jamuan makan yaitu sebagai berikut :
1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas.
Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari
mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan.
2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan
buka napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Serbet makan hanya digunakan untuk menyeka
jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau membersihkan peralatan
makan dengan napkin.
3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan berkecap.
Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara ketika mulut masih
penuh makanan juga harus dihindari.
4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa mengeluarkan
bunyi.
5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu.
6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat makan.
Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan panggil waiter
untuk membersihkannya.
7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi kepala agak
menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau mengembalikan
makanan yang telah di ambil.
8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung.
Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya. Usahakan jangan meninggalkan
meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan
kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda
anda akan kembali lagi.
9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus
meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau
di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
10. Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup.
Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.
11. Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika terpaksa
dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri.
12. Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara, seperti
makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan memberi
senyuman dan berpamitlah.
E. BERAGAM TATA CARA MAKAN DI BERBAGAI NEGARA
Dunia ini memiliki banyak sekali kebudayaan yang beraneka ragam. Apalagi jika sudah
terpisahkan benua, bahkan negara tetangga sekalipun, cara dan tradisi mereka bisa saja bertolak
belakang. Berkaitan dengan hal itu, cara makan di tiap negara yang secara garis besar
terpisahkan oleh benua pun pastinya berbeda-beda dan beragam, sebagai berikut :
1. Jepang
Masakan Jepang dikenal dengan julukan the healthies food in the world. Tidak hanya itu, jenis
makanan dan teknik memasaknya sangat variatif. Seperti robatayaki, teknik memasak yang
sangat tradisional, yaitu dengan cara memanggang bahan makanan di atas bara api. Juga
tepanyaki, yang dalam bahasa Indonesia berarti besi pemanggang, banyak ditawarkan di resto
Jepang. Bahan makanan juga dimasak oleh koki dengan aksinya langsung di depan umum.
Biasanya di orang2 jepang makan dengan menggunakan sumpit dan mangkok. Bahkan terkadang
untuk makanan yang susah di ambil dengan sendokpun mereka masih tetap menggunakan
sumpit. selain itu, saat mereka makan, mereka tidak dudu k dikursi atau lesehan tetapi seperti
BERLUTUT dan dialasi bantal.kalau makan sup dan makanan berkuah lainnya harus diseruput,
terus gak boleh menuangkan saos di nasi dan menggunakan 2 pasang sumpit untuk mengambil
satu lauk (biasanya tidak sengaja 2 orang mengambil lauk yg sama).
2. China
SEJARAH panjang kuliner China ternyata berlaku pula untuk tata cara makannya yang telah
berusia ribuan tahun. Tata cara makan China yang berkembang hingga saat ini berasal dari
zaman Dinasti Zhou pada abad ke-11. Tata cara makan ala kerajaan ini kemudian berkembang
dengan berbeda di tiap-tiap wilayah China. Dulu, perbedaan tata cara makan tergantung pada
strata sosial yang terbagi menjadi kelompok ningrat,pejabat,pedagang,rakyat biasa. Sekarang
umumnya tata cara makan hanya 2 macam, yakni tuan rumah dan tamu. tata cara makan di china
mirip seperti Jepang, hanya ada sedikit perbedaanantara lain seperti :
Tempat duduk paling utama biasanya ditempatkan menghadap timur atau pintu masuk.
Etnis China juga memiliki kebiasaan bersulang. Namun sulang tidak dilakukan bersamaan
melainkan berurutan mulai dari tamu terhormat, diikuti yang duduk di sebelahnya, hingga tempat
duduk terakhir.
Saat santapan dimulai, orang harus menjaga cara makannya agar tetap sopan. Orang muda harus
menunggu orang lebih tua mengatakan, Ayo makan, untuk mulai makan.
Aturan dalam memegang mangkuk, jempol harus berada di tepi mangkuk di dekat mulut.
3. Arab
Anda tidak akan menemukan sendok dan garpu di meja-meja makan orang arab, karena
kenikmatannya mereka lebih suka makan dengan tangan. Selain itu mereka suka makan ramai-
ramai dalam satu tempat, misalnya nasi di tempatkan di wadah yang agak besar & dari wadah
inilah mereka makan berjamah. Selain nasi juga di tumpuk daging, bisa daging kambing dan
onta. Makanan Arab memang kebanyakan terbuat dari daging dan semacam roti yang bentuknya
bulat.Salah satu kebiasaan lain ialah makan sambil ngobrol, bahkan jika makan sudah selesai,
tetap dilanjutkan. Dan juga makanan berlebih setiap selesai makan. Ambilah makanan yang
terdekat dengan anda, jika anda ingin mengambil makanan yang letaknya agak jauh, maka
permisi terlebih
dahulu, karena memang meja makannya besar dan panjang.
4. Amerika Serikat
Pasca Perang Dunia II, AS sebagai pemenang perang menerapkan budaya santap makan baru.
Jadwal kerja dibuat seefisien mungkin dengan cara Amerika yaitu sistim one hour lunch break.
Peradaban Latin mereka yang sudah berumur ribuan tahun mengajarkan bahwa makan adalah
ritual yang sacré. Setelah kenyang menyantap makanan utama, diperlukan waktu santai sambil
minum kopi. Disini kita menyebutnya dengan istilah menurunkan nasi sebelum melanjutkan
kerja. Ini memakan waktu paling tidak 2 jam.Tahun 1980-an, pada waktu gerai-gerai McDonald,
Kentucky Fried Chicken dan lain-lain memulai ekspansinya dari AS ke berbagai negara di dunia
menawarkan fastfood. Tidak dapat dibantah bahwa fastfood adalah budaya gastronomi AS.
Burger, hot dog bahkan pizza adalah makanan asli Eropa yang dulu juga ikut bermigrasi ke
Amerika, pasca pelayaran Christopher Columbus. Kini mereka menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk kembali ke Eropa dengan wajah lain, yaitu wajah fastfood àla Amerika Serikat.
biasanya mereka makan menggunakan pisau dan garpu.
5. Eropa
MENU utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Di Inggris, cara makan
kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang
tahu sopan santun. mirip seperti orang2 di ameerika, mereka pun juga kebanyakanmakan
menggunakan pisau dan garpu. Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan
penutup, yang bisa menyajikan enam jenis menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa
disajikan, mulai abalone (kerang), udang, hingga risotto khas Italia.Hidangan utama ala Eropa
biasanya hampir sama. Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari
laut, kata chef spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan.
Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga disesuaikan dengan tema serta acara yang akan
dilangsungkan. Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari adalah yang menggunakan
saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Menu utama ala Eropa juga
disajikan dengan segelas champagne atau wine.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak hal yang dapat kita ambil dalam makalah ini, penulis menyipulkan bahwa table
manner itu penting agar kita tidak dipandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal
nantinya, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami itu semua. Tidak
akan pernah ada yang tau akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah
seorang yang akan berada pada situasi jamuan penting itu. Who knows..
B. SARAN
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita dalam
pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal utama
yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://table-manner.html
http://93025-tata-cara-makan-di-berbagai-negara-%5B-pic%5D.html
http://Belajar%20Table%20Manner,%20yuuuk%E2%80%A6..%20_%20Marchei
%27s%20Journey.htm
http://belajar-etiket-jamuan-makan.html
http://Cara%20Makan%20_%20informasi%20berbagai%20tata%20cara%20maka
n%20di%20Indonesia%20_%20Aku%20Peta.htm
http://etika-makan-table-manners.html
http://Table%20Manner%20-%20konsultankarir.com.htm
http://Table%20Manner%20(Etika%20Makan)%20%E2%80%93%20Tinarbuka-
AW.htm
Di dalam ilmu administrasi perkantoran ada istilah Table Manner,Apa yang di maksud Table
Manner itu? Mungkin di sini ada yang bisa menjelaskan Pengertian Table Manner,Pasti
hanya anak APK yang tahu hehhehe, Tapi meskipun bukan anak APK apbila kalian
membaca artikel ini akan mengetahui pengertiannya.Langsung saja saya akan
menjelaskan apa sih table manner itu, dan bagaimana cara melakukan table manner.
Table Manner
TABLE MANNER
Table Manner dilakukan diruang Wulandari Hall. Dimana di ruangan tersebut telah
disiapkan sejumlah meja untuk mempratekkan jamuan bisnis. Meja tersebut ditata
sedemikian rupa dengan tatanan :
1.Napkin atau serbet makan,berfungsi sebagai penyeka bibir untuk membersihkan sisa
makanan yang ada di bibir. napkin atau serbet makan tidak boleh digunakan seperti
saputangan,cara menggunakannya :
b.Buka lipatan napkin tempelkan telunjuk pada sudut kanan atas napkin.
c. Lalu, dorong telunjuk kedalam setelah itu putar ke atas dan napkin pun bisa digunakan
unmenyeka bibir.
d.Apabila napkin sudah digunakan letakkan napkin diatas pangkuan.dibawah pusar sekitar
2 jari.
e.Apabila anda meninggalkan tempat duduk untuk sementara letakkan napkin di sandaran
kursi.
2.Bread and Butter plate, berfungsi untuk meletakkan roti dan mentega.
3.Butter Spreader, berfungsi untuk mengoleskan mentega ke roti.
4.Dinner Fork, adalah sebuah garpu yang digunakan pada saat menikmati hidangan
pencuci mulut.
5.Dinner Fork,yaitu sebuah garpu yang digunakan untuk menikmati hidangan main course.
6.Dinner Knife,yaitu merupakan pisau yang digunakan untuk memotong hidangan main
course.
7.Soup Spoon,yaitu sendok yang digunakan untuk menikmati hidangan soup.
8.Dessert Knife,yaitu berfungsi untuk memotong hidangan pencuci mulut.
9.Dessert Fork,berfungsi untuk menahan makanan pencuci mulut.
10.Dessert Spoon, digunakan untuk menikmati hidangan pencuci mulut.
11.Water Goblet, adalah sebuah gelas yang digunakan untuk minuman-minuman tidak
beralkohol.
12. Coffee Cup, digunakan untuk tempat kopi/teh.
13. Salt and Pepper Shaker, berfungsi sebagai bumbu pelengkap.
14. Sugar Bowl, berfungsi sebagai tempat gula.
a.Posisi kursi
Kursi diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan sisi
meja sehingga dapat mudah menyesuaikan posisi berikutnya.
b.Posisi Tubuh
Diusahakan tetap tegak menghadap ke depan guna menghindari membungkuk pada waktu
makan. Selain itu dapat sekaligus membantu makanan yang masuk mengalir lancar ke
perut karena usus tidak terlipat. Posisi tubuh setidaknya berjarak 10-15 cm.
c.Posisi Kaki
Kaki diletakkan lurus dengan kedua kaki sejajar dan tidak boleh dilipat.
d.Posisi Tangan
Siku tangan diusahakan tidak berada di ataas meja, melainkan cukup lebihkan sedikit dari
pergelangan tangan.
Etika Berbicara
Berbicara antara satu dengan yang lain sesama undangan harus saling menyapa agar tidak
menimbulkan kesan sombong. Dalam menjalani jamuan makanan di haruskan mulai dan
selesai makan secara bersama-sama. Hal-hal yang sebaiknya yang harus dihindari dalam
melakukan jamuan
Urutan penyajian :
1.Roti.
Disajikan pertama kali sebelum makanan lainnya. Roti biasanya di makan sebagai pengisi
waktu untuk menunggu makanan lain datang atau dapat juga di makan bersama-sama
dengan makanan pembuka atau soup.
2.Appetizer
Yang dihidangkan dalam jamuan makan adalah Hawallian Chicken Fruit salad.
Cara makannya :
3.Soup
Soup yang disajikan dalam jamuan makanan adalah Sweet Corn Cream Soup. Soup di
hidangkan dengan di letakkan dalam mangkuk “bertelinga dua” dan disajikan dengan
kondisi panas.
Cara makannya :
a.Untuk mendinginkan soup yang masih panas, caranya soup di aduk perlahan dengan
sendok soup yang tersedia.
b.Cara mengaduk soup yaitu di arahkan dari dalam ke atas.
c.Jangan makan dengan cara di sedot. Apalagi menimbulkan suara. Sendok soup di
letakkan disamping mulut kemudian makan dengan caara diminum secara perlahan.
d.Apalagi soup tinggal sedikit, dianjurkan menyendok sambil memiringkan dulu mangkuk
soup di meja dengan tangan kiri memegan salah satu telinga mangkuk, hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan soup untuk di sendok disamping menghindari tumpah ke
pakaian.
e.Setelah selesai sendok soup (spoon soup) diletakkan di bawah telinga mangkuk.
4.Main Course
Main Course yang di sajikan adalah Fried Snapper Butter Lemon Sauce Served With
Sauteded Butter Cream Pottatoes and Buter Spinach.
Cara makannya :
a.Tangan kanan memegang dinner knife dan tangan kiri memegang dinner fork.
b.Memotong steak dimulai dari sebelah kiri bagian luar.
c.Tancapkan dinner fork ke bagian steak yang akan di makan, lalu di potong dengan
menggunakan dinner knife dengan menggunakan ujung pisau yang di arahkan perlahan
daari atas ke bawah. Ukuran steak yang di potong haruslah sekali suap.
d.Kemudian di makan.
e.Sisa makanan di dorong ke atas piring.
f.Lettakkan dinner knife daan dinner fork di atas piring dengan tidak di tengkurapkan dan
searah dengan jarum jam 05.00.
5.Desser
Cara makannya :
a.Tangan kanan memegang Dessert Spoon yang terletak di depan piring Dessert .
b.Sebaiknya memakanDessert di mulai dari bagian luar.
c.Makan Dessert dengan cara perlahan, jangan sampai menimbulkan bunyi pada piring.
g.Setelah makan lettakkan Dessert Spoon di atas piring dengan keadaan tidak boleh
tengkurap dan searah dengan jarum jam 05.00.
6.Beverage
Beverage merupakan minuman penutup dari segala menu makanan yang selesai di makan,
biasanya menu dalam Beverage adalah “Tea dan Coffe”.
Cara minum :
a.Pramusaji akan menghampiri setiap meja makan dan menanyakan apakah menginginkan
Tea atau Coffe.
b.Pramusaji menuangkan minuman yang diinginkan.
c.Beri gula pada minuman yang disajikan seperti Creamer untuk Coffee dan Lemon untuk
Tea.
d.Aduk minuman dengan perlahan.
e.Minum Tea atau Coffe dengan menggunakan Tea Spoon.
f.Jangan meniup Tea atau Cofee, sebaiknya di aduk dengan cara dari dalam keluar agar
minuman tidak tumpah.
g.Setelah selesai letakkan Tea Spoon diatas Cup dan Soucer.
Itu tadi pengertian Table Manner secara detail yang saya bisa share kepada kalian semoga
bisa membantu teman-teman semua dan saya berterimakasih karena sudah mengunjungi
blog yang sederhana ini apabila ada kekurangan kalian bisa tinggalkan jejak di kolom
komentar yang tertera di bawah ini.