Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN TABLE MANNER COURSE

Di Hotel Purnama Batu, Malang


26 September 2014

Oleh:
2. IKA FEBIANA
3. PURNOMO SIDIK
4. YENI LIA AGUSTIN
5. MEGA PUSPITA SARI

SMK NEGERI 1 BANYUWANGI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia – Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan “ Laporan Table Manner Hotel Purnama Batu, Malang”.
Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan laporan ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas kerjasama semua anggota serta
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wahyudin,S.Pd yang telah memberikan izin atas terselenggaranya kegiatan
table manner ini.
2. Ibu Katmirah,S.Pd pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
3. Ibu Erlina Yunarwati pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
4. Ibu Ida Kristina pembimbing yang selalu mendampingi siswa dalam acara table manner.
5. Ibu Sri Ilmiyati Zakiyah pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
6. Bapak H. Userin selaku pembimbing yang selalu mendampingi siswa hingga acara table
manner selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik. Oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Harapan kami sebagai penyusun agar laporan ini dapat memenuhi standar
penilaian tugas, dan yang pastinya untuk menjadikan informasi dan pembelajaran bagi
pembaca selanjutnya.

Banyuwangi, 01 Oktober 2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Etika pergaulan skala nasional maupun internasional tidak lepas dari tata cara
jamuan atau “TABLE MANNERS”. Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang
harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Mempelajari etiket di meja
makan bukan sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat
makan. Menguasai table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan
profesionalisme . Pemahaman yang baik seputar table manner bahkan memengaruhi
kesuksesan karier atau bisnis.

Meja makan adalah tempat terpenting di mana etiket Anda ditonjolkan. Orang lain
akan mengenali, melihat, dan menilai diri Anda dari profesionalisme yang ditunjukkan di
meja makan. Inilah sebabnya kita perlu belajar table manner.

Siapa pun kita, dengan berbagai profesi, perlu setidaknya mengetahui table
manner. Misalnya kita seorang sekretaris, sangat mungkin diminta menggantikan
atasan menghadiri undangan penting dalam jamuan makan. Bahkan, ibu rumah tangga
pun perlu memahami table manner. Setidaknya, dengan memahami etiket ini, ibu bisa
memilih gelas yang tepat untuk menjamu tamunya. Tanpa memahami table manner,
seorang ibu bisa saja berbelanja sesuka hati, membeli gelas karena bentuknya yang
indah tanpa tahu fungsi dan penempatannya, lalu menggunakannya tidak sesuai
fungsinya.

B. Tujuan Table Manner Course


Adapun tujuan Tabel Manner Coures adalah sebagai berikut :
1. Agar kami dapat menggembangkan keterampilan cara makan dan minum secara
internasional dengan baik dan benar
2. Agar mendapat pengetahuan dan pengalaman cara berperilaku sebagai seorang
sekretaris yang baik .
3. Agar dapat meningkatkan pemahaman table manner, berani mengemukakan pendapat,
menjawab, kritis, serta dapat menumbuhkan kemauan belajar yang tinggi.

C. Manfaat Tabel Manner Course secara umum


1. Penulis dan pembaca dapat mengerti definisi atau latar belakang Tabel Manner
Course.
2. Penulis mendapat pengalaman dari Tabel Manner Course agar merasa tidak asing
dalam dunia kerja atau saat peremuan-pertemuaan kantor atau bisnis.
3. Penulis dan pembaca dapat mengenal,mengetahui,mempelajari dan menggunakan alat-
alat makan dalam Tabel Manner Course sesuai dengan aturan.
4. Penulis dan pembaca dapat mengetahui menu-menu yang terdapat dalam Tabel
Manner Course.
5. Penulis dan pembaca dapat mengerti dan memahami aturan-aturan dan tata cara
makan yang baik pada Tabel Manner caurse.

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Etika di Meja Makan
1. Posisi duduk, usahakan jarak antara badan Anda dengan tepi meja sekitar 10 – 15 cm.
Dalam jarak ini Anda dapat menikmati hidangan dengan posisi nyaman.
2. Biasakan duduk dengan posisi punggung tegak dan selalu meletakkan posisi tangan
diatas meja sebatas pergelangan tangan, jangan meletakkan siku diatas meja.
3. Barang bawaan tidak boleh diletakkan di atas meja.
4. Kaki tidak boleh ditumpangkan satu sama lainnya selama jamuan berlangsung.
5. Jika kita ingin bersin/batuk, palingkan muka kesamping agak kebelakang dan tutupi
dengan napkin. Lalu ucapkan kata “maafkan saya”.
6. Jika kita ingin menerima telpon, kita lihat dahulu siapa yang menelpon. Jika teman,
sebaiknya tidak kita angkat. Sebaliknya jika yang menelpon adalah atasan kita,
sebaiknya Anda meminta izin kebelakang lalu menelpon kembali.

B. Cara Menggunakan Peralatan Makan


1. Dinner napkin (serbet makan) diletakkan diatas pangkuan dan apabila telah selesai
makan atau meninggalkan tempat, napkin dilipat dan ditaruh diatas meja.
2. Napkin dilipat dan diletakkan dikursi Anda bila hendak meninggalkan tempat untuk pergi
ke toilet.
3. Napkin tidak digunakan untuk lipstik atau peralatan makan yang kotor.
4. Peralatan makan yang akan digunakan paling awal adalah peralatan makan yang
diletakkan pada bagian yang paling luar dari tatanan yang ada.
5. Apabila ada peralatan makan yang terjatuh, segera mengacungkan tangan dan petugas
akan mengambilnya dan menggantinya dengan yang baru.
6. Cangkir kopi/teh ada disebelah kanan dan dapat dipindahkan ke tengah bila sudah
selesai makan dan diisi teh/kopi.

C. Tata Cara Makan


1. Makanlah hidangan yang sesuai dengan urutan menunya.
2. Mulut sebaiknya tertutup sewaktu mengunyah untuk menghindari suara yang dapat
mengganggu.
3. Memotong makanan jangan sampai terlalu besar karena dapat mengganggu pada
waktu menguyah, jadi sesuaikan dengan kemampuan mulut yang wajar untuk dimakan.
4. Tidak berdahak selama jamuan makan berlangsung.
5. Jangan berbicara selagi mengunyah makanan.
6. Jangan berkumur dengan air minum sewaktu masih brada di meja makan.
7. Mengaduk gula pada cangkir kopi/teh jangan sampai menimbulkan suara keras. Sendok
teh/kopi hanya digunakan untuk mengaduk saja.
8. Jika menyendok sup, usahakan dari depan ke belakang. Tangan kiri memegang kuping
mangkuk.
9. Jika sup tinggal sedikit dan sulit disendok, miringkan mangkuk ke arah depan.

D. Menu Makanan
1. Diner Roll berupa “Roti”
 Roti dibelah dengan menggunakan pisau roti (butter spreader) kemudian diolesi dengan
butter lalu dipotong kecil untuk dimakan.
 Piring roti (B&B plate) letaknya disebelah kiri.
 Piring roti (B&B plate) tidak dipindahkan dari tempat semula.
2. Appetizer berupa “Thailand Fruit Salad”
Cirinya: - Rasanya asin, gurih dan ada yang sedikit pedas.
- Beratnya sekitar 100 – 150 gram.
- Peralatan yang digunakan adalah dessert fork dan dessert knife.
3. Soup berupa “Asparagus Cream Soup”
 Jika menyendok sup, usahakan dari depan ke belakang. Tangan kiri memegang kuping
mangkuk.
 Jika sup tinggal sedikit dan sulit disendok, miringkan mangkuk ke arah depan.
 Peralatan yang digunakan adalah soup spoon.
4. Main Course berupa “Purnama Chicken Oscar Hollandaise Served With Sauteed Mixed
Vegetable and Potatoes Champignon”
 Memotong makanan jangan sampai terlalu besar karena dapat mengganggu pada waktu
menguyah, jadi sesuaikan dengan kemampuan mulut yang wajar untuk dimakan.
 Peralatan yang digunakan adalah dinner fork dan dinner knife.
5. Dessert berupa “Manhattan Fruit Pudding”
Peralatan yang digunakan adalah dessert spoon. Umumnya rasanya manis.
6. Bevarage berupa “Indonesian Tropical Tea Served With Lime Traditional Fresh Brewed
Coffe Served With Cream”.
E. Profil Hotel Purnama

Hotel Purnama yang terletak di wilayah pegunungan Batu, Jawa Timur, hanya 1,5
jam dari Bandara Juanda, Surabaya dan hanya 20 menit dari Kota Malang serta hanya
beberapa menit berkendara dari Batu. Hotel dapat diakses 45 menit dari stasiun kereta
di Kota Malang. Hotel ini juga terletak di lerang Gunung Arjuna dan Bukit Panderman
serta dikelilingi oleh pengunungan dengan pemandangan yang sangat indah dan
kenyamanan taman di pusat Kota Apel yang terkenal.

Hotel yang memiliki slogan (tag line), Kepuasan Anda Anda Adalah Tekad Kami
(Your Satisfaction Is Our Concern), memanjakan para tamunya dengan pengelolaan
hotel modern yang menggabungkan nuansa alami/ natural dan masyarakat Indonesia
tradisional. Hotel ini dikenal oleh negara lain seperti Belanda, Eropa, Amerika, dan
Jepang. Hotel dibangun seluas 6 hektar dengan kebun yang sangat indah dan dikelilingi
oleh pengunungan dan udara yang segar. Hotel menawarkan serangkaian fasilitas yang
luar biasa seperti ruang pertemuan untuk berbagai acara yang dapat menampung
sampai 1500 orang, akses internet tanpa kabel/ wireless (24 jam), salon, restoran, dan
coffee shop serta untuk tamu anak-anak tersedia taman bermain anak-anak.

F. Fasilitas Hotel Purnama

 Tempat parkir mobil


 Coffee shop
 Ruang pertemuan
 Restoran
Untuk memuaskan selera para tamu, hotel ini memiliki tempat makan yang asik.
Tersedia Nawangwulan Restaurant yang dapat menampung sampai 400 kursi dan
berbagai makanan yang lezat, Dapur Bawang Restaurant menyajikan masakan asli
Nusantara, Bathok Kithen menyajikan berbagai masakan Eropa dan Amerika, dan
Melati Coffee Shop menyajikan masakan asli Indonesia dan masakan Cina.
 Akses jaringan internet
 Kamar
Kamar-kamar ini dibagi kedalam beberapa kategori seperti Standard, Superior, Junior
Deluxe, Deluxe Suite, Royal Suite, dan Cottages dengan beragam tingkat harga.
Semua kamar dilengkapi dengan furnitur yang luar biasa dan fasilitas terbaik untuk
kenyamanan para tamu. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah kamar mandi lengkap
dengan bath dan shower, video, TV kabel, minibar, dan telepon dengan akses jaringan
nasional dan internasional (IDD) serta teras/ balkon berstandar tinggi juga tersedia.
 Kebun
 Layanan pernikahan
 Kolam renang, dan masih banyak lagi.

G. Perjalanan
Kami berangkat dari sekolah hari Kamis pukul 22.20 WIB dan sampai di masjid
Sabilillah pada hari Jum’at pada pukul 04.00 WIB. Kami singgah di masjid tersebut
untuk menunaikan sholat Shubuh sekaligus sarapan pagi. Setelah pukul 07.30 WIB
kami melanjutkan perjalanan menuju Universitas Negeri Malang yang beralamat di
Jalan Semarang No.5 Malang.
Setibanya di Universitas Negeri Malang, kami dipersilahkan untuk memasuki ruang
pertemuan yang terletak di ruang E3 Fakultas Ekonomi. Kami juga diajak berkeliling
untuk melihat fasilitas yang ada di sana dan proses pembelajaran.
Sekitar pukul 11.00 WIB kami meninggalkan Universitas Negeri Malang dan
langsung menuju Hotel Purnama. Kami diterima check in pukul 14.00 WIB, sambil
menunggu kami dipersilahkan memasuki sebuah ruangan dan diberi welcome drink and
snack.
Pukul 14.00 WIB telah tiba, kami telah check in dan mendapatkan kunci kamar.
Kami mulai Table Manner pukul 18.00 WIB. Waktu senggang kita gunakan untuk
persiapan pribadi masing-masing. Keesokan harinya kami mengahidiri sarapan pagi
bersama dan dilanjutkan dengan fun game.
Sekitar pukul 12.00 WIB kami check out dari hotel dan menuju ke Museum Angkut
hingga pukul 16.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan refresing dengan
mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Table Manner Course merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat


memahami aturan tata krama di meja makan dan juga merupakan bagian dari
pengetahuan standar setiap orang dan penting bagi kehidupan seorang sekretaris.
Sehingga, sebagai calon sekretaris dapat menggunakan alat makan secara
international dengan baik dan menambah pengetahuan serta wawasan sebelum terjun
dalam dunia usaha sehingga dapat menunjang profesi seorang sekretaris yang
profesional dan kepribadian.

B. Saran

Saran penulis adalah semoga kegiatan tabble manner course yang


diselenggarakan SMK Negeri 1 Banyuwangi tetap berlangsung setiap tahunnya dan
tetap mempertahankan kerja sama dengan Hotel Purnama dalam kegiatan Table
Manner Course.Selain itu Hotel Purnama diharapkan bisa lebih meningkatkan fasilitas-
fasilitas dalam mengembangkan kualitas hotel tersebut agar semakin lebih maju.
MAKALAH TABLE MANNER COURSE
Juli 18, 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah table manner atau etika makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah
jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai
pembukaan (Appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada aturan makan ini, penikmat
hidanan harus mengetahui aturan-aturan etika dan sopan santun yang berlaku selama jamuan
makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan perlatan makan juagaa diantaranya etika
duduk, etika makan dan minum serta etika berbicara.
Table manner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya barat. Sebenarnya
tidak demikian etika makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di Negara lain seperti
Jepang, Cina termasuk di Indonesia pun dikenal dengan etika makan. Etika makan diperkenalkan
oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standart terutama saat bersama-sama disebuah acara
resmi atau acara makan keluarga besar. Meskipun sebenarnya etika tersebut telah ada jauh
sebelum peradaban Eropa menyebar keseluruh dunia. Jika mampu menunjukan sopan santun di
meja makan. Sebenarnya secara tidak langsung menunjukan kualitas dan etiak pergaulan
seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan
sejak usia anak-anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makn dibentuk secara instan maka akan menghasilkan
kualitas etika makan yang canggungdan tidak luwes. Bila seseorang diundang disebuah
restaurant terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting
sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik. Setiap Negara memiliki aturan

meja makan yang berbeda-beda. Untuk masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan


professional, table manner paling banyak di adopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap
dicampur dengan adat kebiasaan orang Indonesia itu sendiri.
1.1 Rumusan Masalah
1.1.1 Apa definisi dari Table Manner Course?
1.1.2 Apa saja jenis jamuan makan internasional?
1.1.3 Apa saja peralatan dalam jamuan makan internasional?
1.1.4 Bagaimana tata cara menggunakan peralatan makan?
1.1.5 Apa saja jenis makanan yang dihidangkan?
1.1.6 Bagaimana aturan penempatan alat makan?
1.1.7 Bagaimana aturan umum table manner?
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Agar Memahami definisi dari Table Manner Course
1.2.2 Agar Memahami jenis jamuan makan internasional
1.2.3 Agar Memahami peralatan dalam jamuan makan internasional
1.2.4 Agar Memahami tata cara menggunakan peralatan makan
1.2.5 Agar Memahami jenis makanan yang dihidangkan
1.2.6 Agar Memahami aturan penempatan alat makan
1.2.7 Agar Memahami aturan umum table manner
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari Table Manner Course
1.3.2 Untuk mengetahui jenis jamuan makan internasional
1.3.3 Untuk mengetahui peralatan dalam jamuan makan internasional
1.3.4 Untuk mengetahui tata cara menggunakan peralatan makan
1.3.5 Untuk mengetahui jenis makanan yang dihidangkan
1.3.6 Untuk mengetahui aturan penempatan alat makan
1.3.7 Untuk mengetahui aturan umum table manner

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Table Manner Course


Table Manner Course adalah Pelajaran singkat mengenai aturan atau etika yang
digunakan pada saat makan dan mencakup bagaimana penggunaan yang tepat dari peralatan
makan. Sedangkan pengertian dari Table Manner atau etika makan adalah aturan yang harus
dilakukan saat bersantap bersama di meja makan.
2.2 Jenis Jamuan Makan Internasional
Jamuan makan internasional memang sering diadakan untuk mempererat jaringan bisnis
maupun hubungan keluarga sendiri. Berikut adalah jenis dari jamuan makan internasional:
a. Coffe morning diadakan pada pagi hari , pukul 10.00-12.00.
b. Brunch alias breakfast diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya diatas jam
Sembilan, makanan di sajikan prasmanan.
c. Lunch diadakan pukul 14.30-17.00
d. Tea time biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
e. cocktall merupakan jamuan berdiri yang diadakan sebelum makan malam. Yakni antara pukul
18.00-19.00.
f. Dinner yakni jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.

2.3 Peralatan Yang Ada Dalam Jamuan Makan Internasional


Beberapa peralatan yang dapat kita temui saat jamuan makan internasional adalah:
(picture at 2.3)
a. Serbet atau napkin
b. Piring utama untuk steak
c. Mangkuk Sop
d. Piring roti dan mentega serta pisau roti
e. Gelas air
f. Gelas teh
g. Garpu utama
h. Garpu salad
i. Pisau utama
j. Sendok sop
k. Sendok dessert atau garpu kue

2.4 Tata Cara Menggunakan Peralatan makan


Untuk melakukan table manner kita harus mengetahui fungsi serta cara penggunaan dari
peralatan makan kita. Berikut adalah cara menggunakan peralatan makan berserta urutannya.
a. Buka lipatan napkin atau serbet yang telah disediakan. Bentuk napkin hingga membentuk
persegi panjang. Lalu letakkan pada paha anda. Gunanya untuk melindungi paha anda dari
makanan yang terjatuh atau untuk lap tangan ketika selesai makan.
b. Makan hidangan pembuka pada piring roti. Oleskan mentega dengan menggunakan pisau roti.
c. Gunakan gelas air dengan benar saat ingin minum air putih. Angkat gelas dengan posisi jari
telunjuk hingga manis di depan dan kelingking di belakang.
d. Makan salad menggunakan garpu dan pisau buah dengan urutan paling luar dalam penataan
garpu.
e. Nikmati sup yang disajikan dengan sendok sup atau sendok berukuran paling lebar. Arah yang
digunakan adalah dengan menyendok sup dari belakang ke depan lalu masuk ke mulut.
f. Menu utama yang disajikan biasanya adalah steak. Gunakan garpu dan pisau yang letaknya
paling dalam untuk memotong daging.
g. Gunakan sendok dessert atau garpu kue untuk memakan hidangan pencuci mulut.
h. Minum teh yang disediakan dalam cangkir dengan menmbahkan sedikit gula.

2.5 Jenis Makanan Yang Dihidangkan


a. Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka di sajikan pada BAB plate (Bread And Butter) sudah disajikan roti
dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti ini disantap dengan mentega
sambil menunggu hidangan pembuka tiba, jangan menyantapnya dengan menggunakan pisau
dan garpu.(picture 2.5.1)
b. Hidangan utama (Main course)
Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, sea food maupun telur. Ada kalanya
main course disajikan bersama sayuran dan kentang sebagai pendamping menu utama.(picture
2.5.2)
c. Hidangan pencuci mulut (Dessert)
Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream,
pudding atau potongan buah-buahan. Alat hidang yang digunakan berupa sendok, garpu dan
pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert berupa minuman
makan disajikan dalam gelas.(picture 2.5.3)
d. Diggestif drink
Sering juga di sebut after dinner drink, minuman ini dinikmati setela acara jamuan makan
selesai. Fungsi dari sajian ini adalah untuk membantu mencerna makanan.(picture 2.5.4)

2.6 Aturan Penempatan Alat Makan


Penataan meja makan dihotel dan restoran memiliki standar internasional. Ukuran napkin
standar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel adalah 45x45 cm. Adapun peletakan napkin
biasanya diletakan diatas dinner plate atau piring makan, adakalanya napkin diletakan di sebelah
kiri piring. (picture 2.6)
2.7 Aturan Umum Table Manner
Ada beberapa aturan table manner yang umum dilakukan yaitu :
a. Cuci tangan sebelum makan
b. Makan dengan tangan kanan anda saat akan menyentuh makanan.
c. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikannya (Jika makan di rumah orang)
d. Menutup mulut saat mengunyah makanan.
e. Berbicara dengan menggunakan volume yang rendah.
f. Tutup mulut saat batuk atau bersin.
Tata Cara Makan (Table Manner) adalah aturan etiket yang digunakan saat makan
dan juga mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan. Budaya yang berbeda
mengamati aturan yang berbeda untuk cara makan. Setiap keluarga atau kelompok
menetapkan standar sendiri untuk bagaimana ketat aturan ini harus ditegakkan.

Ketika Anda melakukan perjalanan ke beberapa negara di dunia, Anda mungkin


menemukan bahwa dalam beberapa kebudayaan, etiket makan sangat jauh berbeda
dari Anda. Berikut adalah beberapa ulasan menganai Tata Cara Makan / Table Manner
di beberapa negara.

Etika Sopan Santun di Meja Makan


Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak
langsung menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan
seseorang. Etika makan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus
dilakukan sejak usia anak dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan
melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses pembelajaran yang sangat
baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan menghasilkan kualitas etika
makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di sebuah restoran
terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di setting
sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.

Aturan Dasar Etika Makan


Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa
aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :

1. Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.


2. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
3. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
4. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
5. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
6. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
7. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan
yang buruk.
8. Jangan bersedekap di meja makan.
9. Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
10. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
11. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar
benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
12. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
13. Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah
jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini
menandakan bahwa Anda telah selesai makan.
14. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan.
15. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda
hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
16. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
17. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
18. Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam
mulut, gunakan tusuk gigi.
19. Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
20. Tawarkan ke orang di sebelah Anda saat Anda akan menuangkan minuman ke
gelas Anda.
21. Sisakan makanan sedikit bila Anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan
makanan.
22. Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan.
23. Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina
koki.
24. Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan Anda
kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang
ke acara formal.
25. Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan
‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali Anda meminta bantuan.

Beberapa etika umum yang harus dilakukan adalah:


 Bila pelayan tidak memberikan Anda duduk, Duduk dan tariklah bangku dengan
dua tangan.
 Bukalah serbet atau napkin dengan wajar taruh di pangkuan Anda.
 Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu
lama. Segera menunjuk menu yang Anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan
mempersilakan Anda mencicipi menu pembuka atau Appetizer.

Jamuan formal terdiri dari beberapa menu

 Hidangan Pembuka (Appetizer).


 Sebelum hidangan pembuka disajikan biasanya diatas meja disediakan roti
sebagai panganan, Anda bisa makan roti ini dengan tangan. Hidangan pembuka
biasanya juga terdiri dari dua macam, Hot Appetizer dan Cold Appetizer.
 Hot Appetizer biasanya Sup. Aduklah sup itu perlahan, jangan dipangku ditangan
Anda, biarkan tetap diatas meja. Jangan sekali-kali meniup sup. Gunakan
sendok sup yang sudah disediakan, biasanya lebih kecil.
 Cold Appetizer bisa berupa salad, ambil garpu di tangan kiri dan pisau di tangan
kanan, sekali lagi pilihlah alat makan yang disediakan, biasanya lebih kecil dari
alat makan hidangan utama. Janagn ragu-ragu mengelap mulut Anda bila ada
sisa makanan disana. Jangan mengelap dengan satu tangan.

Hidangan Utama (Main Course)


Bila hidangan utama sudah tiba, jangan salah kalau Anda sedang diundang jamuan
makan ala internasional, umumnya ada dua cara menyantap hidangan utama.
Hidangan utama sering berupa daging, steik atau sea food. Bila menggunakan ala
Amerika biasanya daging dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok
dengan tangan kanan. Cara Eropa lain lagi, biasanya langsung dipotong dengan pisau
di tangan kanan lalau memakan dengan garpu di tangan kiri.

Hidangan Penutup (Dessert)


Puas menyantap hidangan utama, saatnya Anda menikmati hidangan penutup.
Hidangan penutup umumnya berupa makanan atau minuman dingin, seperti cocktail,
ice cream atau jus. Jangan makan hidangan penutup langsung setelah Anda
menghabiskan makanan utama. Berilah waktu untuk perut Anda. Setelah dirasa cukup
dan hidangan penutup sudah siap, amkaan Anda bisa menyantapnya.

Bila hidangan penutup Anda berupa minuman yang ada hiasan diatasnya. Makanlah
hiasannya atau sisihkan terlebih dahulu. Baru minum isinya.
A. Serbet

B. Piring utama

C. Mangkok sop dan tatakannya

D. Piring roti dan mentega dengan pisau roti

E. Gelas air

F. Anggur putih

G. Anggur merah

H. Garpu ikan

I. Garpu utama

J. Garpu salad

K. Pisau utama

L. Pisau ikan

M. Sendok sop

N. Sendok makanan pencuci mulut dan garpu kue

Perhatikan bahwa posisi garpu salad (J) disarankan untuk diletakkan disebelah kiri
garpu utama (I). Bagaimanapun juga untuk jamuan resmi garpu utama digunakan
sebelum garpu salad, karena itu sebaiknya para tamu menunggu hidangan utamanya
sebelum mengambil salad.
Apa yang harus dilakukan? Kapan memulai makan?

Tidak seperti dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk
memulai makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat
makanan hangat disajikan. Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan
rumah mempersilakan makan, dan tunggu pula hingga tamu utamanya mulai
mengambil makanan.

Makanan yang dapat dipegang dengan tangan:

 Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand
before buttering.
 Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau
dan garpu. Jika garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
 Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut
disajikan dalam piring, ambil dan letakkan pada piring Anda sebelum
memakannya.
 Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan
tongkol, tulang iga, lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap
ayam dan tulang (untuk situasi tidak resmi), sandwiches, beberapa jenis buah
tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.

Membuang makanan yang terselip dari mulut:

1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum


membuangnya ke piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan
keluarkan dengan hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga
tidak diketahui orang lain.

Tata Cara Untuk Minum :


1. MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau
minuman panas lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan
biasanya disertakan untuk meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak
disediakan sama sekali. Bila disertai tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan
dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring mentega atau piring
makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan minum.
2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air
panas pada piring alas/tatakan cangkir.
3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan
sendok pengaduk yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai
mengaduk minuman. Bila tak tersedia, jangan lupa memintanya.
4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak
memungkinkan, gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk
menghidari tumpahan yang lebih banyak atau mengenai baju Anda.
5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah,
pegang kaki gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga
kedinginan minuman tersebut. Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah
seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak ingin memakannya, boleh
disingkirkan.
6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar
cepat dingin, Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu
sampai panasnya berkurang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah table manner alias etiket makan merupakan suatu aturan tersendiri dalam sebuah
jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai
pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Pada aturan makan ini si penikmat
hidangan mesti mengetahui aturan-aturan, etika dan sopan santun yang berlaku selama jamuan
makan berlangsung, selain aturan pemakaian tahapan peralatan makan juga diantaranya etika
duduk, etika makan dan minum, serta etika berbicara.
Table manner selama ini identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya
Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya ada di negara-negara barat. Di
negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk di Indonesia pun, dikenal etiket makan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan table manner?
2. Apa yang membedakan etika makan orang Indonesia dengan Negara lain?
3. Bagaimanakah etika makan menurut budaya Jawa?
4. Bagaimanakah tata cara berbicara dalam jamuan makan?
5. Bagaimanakah tata cara duduk yang benar dalam table manner?
6. Bagaimanakah urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner?
7. Bagaimanakah tata cara minum yang benar dalam Table Maanner?
8. Bagaimanakah pengaturan alat makan dalam Table Manner?
9. Bagaimanakah etiket umum jamuan makan bisnis?
10. Apa sajakah hal – hal tabu dalam jamuan makan?
11. Apa sajakah aturan umum dalam jamuan makan?
12. Apakah yang dimaksud dengan nampkin?

C. TUJUAN
Suatu kegiatan tanpa tujuan itu suatu hal yang sia-sia, adapun tujuan utama dalam penyusunan
makalah ini adalah :
1. Agar dapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara lain,
2. Agar dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
3. Agar dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Agar dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Agar dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner,
6. Agar dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Agar dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Agar dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Agar dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan,
10. Agar dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Agar dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Agar mudah bergaul
13. Percaya diri/ terhindar dari rasa canggung atau malu
14. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini yaitu
1. Dapat mengetahui tata cara dapat membedakan etiket makan orang Indonesia dengan Negara
lain,
2. Dapat mengetahui etiket makan dalam budaya jawa,
3. Dapat mengetahui tata cara berbicara dalam jamuan makan,
4. Dapat mengetahui tata cara duduk yang benar dalam table manner,
5. Dapat mengetahui urutan penggunaan alat – alat makan dalam table manner,
6. Dapat mengetahui tata cara minum yang benar dalam table manner,
7. Dapat mengetahui pengaturan alat makan dalam Table Manner,
8. Dapat mengetahui etiket umum jamuan makan bisnis,
9. Dapat mengetahui hal – hal tabu dalam jamuan makan,
10. Dapat mengetahui aturan umum dalam jamuan makan,
11. Dapat mengetahui tata cara penggunaan nampkin,
12. Dapat menikmati suasana jamuan dengan nyaman, dan
13. Dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadiri jamuan makan.

BAB II
TABLE MANNER

A. PENGERTIAN TABLE MANNER


Etik Makan atau Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di
meja makan. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa yang merupakan aturan standar
terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi atau acara makan bersama di
keluarga besar. Meskipun sebebarnya Etika tersebut telah ada jauh sebelum peradaban Eropa
menyebar ke seluruh dunia.
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak langsung
menunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang. Etika makan
tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usia anak dan remaja.
Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baik maka merupakan proses
pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuk secara instan maka akan
menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidak luwes. Bila seseorang diundang di
sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malam resmi dengan meja makan yang sudah di
setting sedemikian rupa harus mengikuti aturan etika makan yang baik.Setiap negara memiliki
aturan meja makan yang berbeda-beda.
Untuk masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, table manner paling banyak
diadopsi dari standar Amerika. Meski tentu saja tetap dicampur dengan adat kebiasaan orang
Indonesia itu sendiri.

B. TATA CARA TABLE MANNER


Bicara tentang cara makan atau tata cara makan, cara makan seperti apa yang biasa anda
gunakan? Cara makan bisa berhubungan dengan cara kita menggunakan alat untuk menyantap
makanan atau bisa juga berhubungan dengan bagaimana kita makan seperti makan cepat, lambat,
pakai banyak sambal, dan lain sebagainya.
Untuk alat makan, Di Indonesia sebagian besar orang biasa makan dengan menggunakan
sendok dan garpu. Ya inilah cara makan yang umum di gunakan di Indonesia, selain cara makan
langsung dengan tangan tentunya. Tapi di samping itu ada banyak cara makan dengan
menggunakan peralatan lain di Indonesia, beberapa di antaranya adalah:
1) Sendok dan garpu
Ini adalah cara makan yang sangat umum di Indonesia dan pasti anda telah paham bagaimana
makan dengan cara seperti ini. Anda tinggal memegang sendok di tangan kanan dan garpu di
tangan kiri (kecuali anda kidal). Makan dengan sendok dan garpu sangatlah mudah, sendok
digunakan untuk mengambil makanan dan garpu dapat digunakan untuk menusuk makanan atau
membantu mengumpulkan makanan di sendok, begitu mudah. Jika anda makan mie, anda bisa
menggunakan garpu untuk memilin mie dan memakannya atau bisa juga menggunakan garpu
untuk mengangkat sebagian mie lalu menaruhnya dahulu pada sendok anda. Kesulitan utama
dalam makan dengan sendok dan garpu adalah pada saat anda memakan daging berukuran besar
seperti saat makan steak. Jika anda makan steak dengan sendok dan garpu, maka cara terbaik
yang bisa anda lakukan adalah menusukkan garpu untuk menahan daging lalu menggunakan
ujung sendok untuk membuat potongan kecil dari daging steak, walaupun hal ini mungkin sulit
dilakukan kalau daging steak anda liat / tidak lunak.
2) Pisau dan garpu
Makan dengan garpu dan pisau saat ini menjadi makin umum dengan menjamurnya rumah
makan yang menyediakan steak sebagai hidangan utamanya, bagaimana cara menggunakannya?
Cara makan dengan pisau dan garpu tidaklah sulit, anda tetap memegang garpu di tangan kiri
anda serta pisau di tangan kanan anda. Garpu digunakan untuk menusuk dan menahan makanan
pada tempatnya selagi anda memotong makanan tersebut menjadi potongan yang lebih kecil
menggunakan pisau anda. Setelah terpotong, maka anda memakan potongan kecil tadi
menggunakan garpu, jangan menggunakan pisau anda untuk memakan makanan, karena selain
tidak benar hal ini juga beresiko menyebabkan lidah anda teriris pisau secara tidak
sengaja. Kekurangan dari penggunaan pisau dan garpu adalah anda akan kesulitan menyantap
makanan yang berkuah, anda mungkin akan tetap membutuhkan sendok untuk menikmati kuah
dari makanan anda.
3) Sumpit
Makan dengan memakai sumpit juga bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. Tempat-
tempat makan bertema Jepang, Cina, atau Korea biasanya selalu menyediakan sumpit bagi
anda. Makan dengan menggunakan sumpit memiliki seni tersendiri, anda harus bisa memegang
sumpit dengan benar agar dapat menyantap hidangan anda dengan nyaman dan terhindar dari
rasa sakit atau nyeri di tangan akibat cara memegang sumpit yang salah. Saat makan dengan
sumpit, usahakan untuk selalu menjepit makanan anda dengan sumpit dan jangan menusuk
makanan serta menggunakan sumpit seperti anda menggunakan garpu.
4) Pulukan / Menggunakan tangan
Makan dengan menggunakan tangan adalah salah satu cara makan yang wajar di Indonesia,
khususnya untuk menyantap makanan-makanan yang tidak berkuah. Makan dengan
menggunakan tangan sangatlah mudah, hal yang perlu anda perhatikan adalah usahakan anda
hanya menggunakan bagian ujung dari jari-jari anda saat makan. Biasanya orang yang makan
dengan lahap dengan menggunakan tangan akan terlihat sangat menikmati makanannya dan
membuat orang yang melihat jadi lapar ingin ikut makan
5) Suru
Untuk yang satu ini, mungkin suru adalah kata yang asing bagi telinga anda. Suru adalah sebuah
alat makan yang biasanya terbuat dari daun pisang, dan biasa digunakan untuk menyantap pecel
di beberapa daerah di Jawa Tengah. Suru berfungsi seperti sendok, dua atau tiga lembar daun
pisang berukuran sekitar 3 x 7 cm ditumpuk menjadi satu, lalu anda memegang salah satu ujung
daunnya dengan cara ibu jadi di bagian atas dan menekan bagian tengah daun agar bagian tengah
daun melengkung ke dalam, lalu jari telunjuk dan jari tengah di bagian bawah daun kiri dan
kanan untuk menopang daun. Setelah itu daun akan menjadi seperti sendok dan siap digunakan
untuk makan.

Kapan memulai makan:


Tidak sesuia dengan nasehat orang tua, para pakar etiket malah menganjurkan untuk memulai
makan tanpa harus selalu menunggu orang lain – mulailah makan saat makanan hangat disajikan.
Untuk makanan dingin atau buffets, tunggulah hingga tuan rumah mempersilakan makan, dan
tunggu pula hingga tamu utamanya mulai mengambil makanan.

ETIKA MAKAN MENURUT BUDAYA JAWA


 Bagi sebagian masyrakat Jawa yang masih menjunjung adat, makan adalah kegiatan sehari-hari
yang tidak boleh terlepas dari sopan santun dan aturan budaya jawa.
 Setiap gerak, ucapan dan perilaku harus lebih diutamakan • Saat suatu keluarga mengadakan
jamuan makan, tempat duduk ini diberikan pada tamu yang paling mereka hormati atau yang
paling di tuakan. Jika sang tamu terhormat atau yang paling tua belum duduk, tamu lain belum
diperkenankan duduk. Acara makan juga belum dimulai jika tamu terhormat belum mulai
makan.
 Saat santapan dimulai, orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, baik untuk
mengambil nasi atau untuk memulai makan.
 Saat makan sebaiknya tidak menggunakan suara yang keras atau tertawa yang keras.
 Bila mengambil nasi atau lauk sebaiknya mengambil dalam p[orsi yang cukup, kalau kurang
bartu tambah lagi. Jangan sampai menyisakan sisa makanan didalam piring.
 Saat mengunyah sebaiknya tidak berbunyi dan dengan mulut tertutup.
 Jangan bersendawa dan gelekan setelah makan.
 Bila buang ingus harus keluar dari meja makan.
 Bila diundang menjadi tamu di dalam jamuan makan di rumah, sebaiknya mencobai semua jenis
makanan yang ada meskipun sedikit.
 Menambah porsi makan tidak masalah asal jangan berlebihan.

ETIKA MAKAN INTERNASIONAL

Jamuan makan yang dilakukan di hotel maupun restauran biasanya menggunakan buffet
service (prasmanan). Aturan mainnya, tamu melakukan self service. Mulai dari hidangan
pembuka (appetizer), menu utama (main course) sampai penutup (dessert), anda diwajibkan
mengambil hidangan sendiri dan menyantap di atas meja makan yang sudah di set up piranti
makannya. Ada juga yang menggunakan american service. Aturan main pelayanannya, tamu
duduk di sekeliling meja makan, sedangkan hidangan dikeluarkan secara berurutan oleh waiter.
Dalam jamuan makan, meja makan sudah di set up alat-alat makannya sesuai menu yang
akan di sajikan. Standarnya, didepan anda persis ada show plate, sebuah piring besar yang tidak
digunakan untuk makan. Fungsi dari show plate hanya sebagai pemanis meja makan,
menempatkan napkin dan sebagai alas piring saji. Tahap pertama, setelah anda duduk, buka
napkin dan letakan di pangkuan Anda. Jika ukuran napkin terlalu lebar, bukalah separunya saja.
Gunakan alat makan, baik itu garpu, pisau, dan sendok selalu mulai dari arah paling luar atau
paling jauh dari piring. Ambil berpasangan kiri dan kanan, kecuali pisau, garpu atau sendok
dessert yang letaknya di atas piring (main course).
1. Hidangan Pembuka (Appetizer)
Sebelum hidangan pembuka disajikan, pada B&B Plate ( bread & butter plate/piring roti
dan mentega) sudah disajikan roti dan mentega, biasanya dinner roll, soft roll atau brioche. Roti
ini disantap dengan mentega sambil menunggu hidangan pembuka tiba (salad/soup). Jangan
menyantapnya dengan pisau dan garpu.
Makan dengan menggunakan tangan, sobek roti dengan ukuran sekali suap dan olesi
dengan butter (jika tersedia). Pada jamuan makan lengkap, biasanya appetizer terdiri dari dua
jenis hidangan. Giliran pertama cold appetizer atau hidangan pembuka dingin. Ragam
makanannya berupa aneka salad, shrim coktail atau cold canape (sandwich kecil yang disajikan
dingin). Cara makannya dengan menggunakan pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri.
Perhatikan bentuknya, pisau dan garpu untuk salad ukurannya lebih kecil dibandingkan cutelery
untuk untuk hidangan utama.
Giliran kedua hot appetizer (pembuka panas), makanan yang disajikan biasanya aneka
jenis soup. Alat hidang yang digunakan adalah mangkuk kecil dengan dua telinga dan sendok
soup. Bentuk sendok sup, bertangkai pendek dan berujung bulat. Cara makannya, hirup soup dari
tepi sendok bukan disuap dari ujung sendok, jika hampir habis, miringkan cup soup sehingga
anda mudah mengambilnya. Jangan sekali-kali meniup soup yang disajikan panas. Aduk
perlahan dan tunggu beberapa saat sampai panas agak berkurang. Anda diperkenankan
menghirup soup dari mangkok soup, dengan catatan soup disajikan dengan mangkuk bertelinga
(sebaiknya jangan dilakukan). Setelah selesai, letakan sendok soup di atas saucer (alas cup soup)
agar waiter lebih mudah melakukan clear up.

2. Hidangan Utama (main course)


Hidangan utama biasanya berupa hidangan dari daging, unggas, sea food maupun telur, baik
dilengkapi saus maupun tidak. Ada kalanya main course disajikan bersama olahan sayuran dan
kentang sebagai pendamping menu utama. Cara makan main course bisa dilakukan dengan dua
cara :
1) Gaya Amerika, makanan dipotong-potong dulu kemudian letakan pisau di sisi kanan piring,
kemudian garpu dipindahkan ke tangan kanan untuk menyuap makanan.
2) Gaya Eropa lain lagi, pisau selalu di tangan kanan untuk memotong dan menikmati hidangan
dengan garpu menggunakan tangan kiri. Peganglah pisau dan garpu seluwes mungkin, usahakan
posisi jari telunjuk tepat di atas punggung garpu atau pisau, ini memudahkan anda saat
memotong makanan dan kelihatan tidak kaku.
Anda boleh menggunakan satu diantaranya yang lebih mudah bagi anda. Hidangan utama
biasanya disajikan dengan minuman penyerta. Makanan dari daging disertai dengan red wine
sedangkan sea food disertai white wine. Jika anda tidak mengkonsumsi wine, tolak dengan halus
dan katakan minuman pengganti yang anda inginkan.

3. Hidangan Penutup (dessert)


Hidangan penutup banyak sekali ragamnya, ada kalanya disajikan aneka cake, ice cream,
pudding, potongan buah-buahan, shorbet atau punch. Alat hidang yang digunakan berupa
sendok, garpu dan pisau kecil yang diletakan pada bagian atas piring main course. Jika dessert
berupa minuman yang disajikan dengan gelas disertai hiasan di atasnya, santap hiasan terlebih
dahulu atau sisihkan sehingga memudahkan anda di saat menikmatinya.

4. Digestif Drink
Sering juga disebut dengan after dinner drink, minuman ini dinikmati setelah acara jamuan
makan selesai. Fungsi dari sajian digestif drink adalah untuk membantu mencerna makanan.
Sering disajikan aneka minuman yang mengandung alkohol seperti, Cohnac, Brandy, Calvados
atau Whiskey. Untuk para wanita umumnya lebih menyukai Apricot Brandy, Orange Liqueur
atau Benedictine.
Jika anda bukan penikmat wine, mintalah dengan sopan kepada pelayan untuk diganti dengan
juice, soft drink, kopi maupun teh. Untuk minuman yang disajikan dengan sendok pengaduk,
jangan sampai saat mengaduk sendok membentur dasar maupun dinding cangkir sehingga
mengeluarkan bunyi. Sedangkan minuman yang disajikan dengan gelas berkaki, pegang dengan
posisi jari kelingking, jari manis dan tengah berada dikaki gelas, sedangkan ibu jari dan jari
telunjuk menahan keseimbangan pada badan gelas. Adakalanya waiter menawarkan tambahan
minuman, cara menolaknya cukup anda menyentuh bibir gelas dengan jari telunjuk dan katakan
terima kasih. Jaga jangan sampai ada noda lipstick di bibir gelas atau ujung sedotan.

Menghadiri perjamuan makan ala Barat atau Internasional hendaknya memperhatikan etika
berikut:
1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu, setelah nyonya rumah
memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya rumah mengambil sendok atau garpu,
para tamu hendaknya tidak mengambil makanan apapun. Ini adalah kebiasaan orang Amerika,
yang agak berbeda dengan beberapa negara di Eropa.
2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya dilipat dan
diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka keseluruhannya. Serbet makan
meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher atau di depan dada, namun terlihat kurang sedap
dipandang, maka sebaiknya jangan dilakukan.
3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka mulut ataupun jari tangan, namun jangan
dipakai untuk menyeka peralatan makan.
4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan ke dua
siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya tangan kanan memegang pisau, tangan kiri
memegang garpu. Bila hanya menggunakan garpu boleh menggunakan tangan kanan. Dalam
menggunakan pisau, bagian yang tajam jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi jangan
menggunakan pisau memasukkan makanan ke dalam mulut.
6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara berisik beradunya pisau dan piring.
Ketika makan mie, boleh dimakan dengan dililitkan pada garpu, jangan ditusuk. Di pertengahan
jalan bila meletakkan pisau dan garpu, hendaknya diletakkan di atas piring dengan membentuk
huruf V terbalik yaitu 八.
7. Apabila pisau dan garpu diletakkan bersama memiliki arti telah selesai makan.
8. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian diletakkan pada piring kecil di samping atau
di bagian pinggir piring besar, janganlah mengambil roti dengan menusukkan garpu. Mentega
hendaknya diambil dengan pisau mentega, jangan menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang
diambil diletakkan di piring kecil di samping, jangan langsung dioleskan di atas roti. Jangan
memotong roti dengan pisau, juga jangan mengoleskan mentega keseluruh permukaan roti,
melainkan setiap kali dicabik sedikit, diolesi dan dimakan.
9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang dengan tangan kanan, ujungnya menghadap ke
atas. Bila salad dimakan bersama roti atau kue kering, tangan kiri boleh memegang sepotong roti
kecil atau kue kering, membantu garpu mengambil salad.
10. Ketika menyantap ikan, tangan kiri boleh memegang roti, tangan kanan memegang pisau untuk
menyingkirkan duri. Tulang dan duri ikan yang sudah berada dalam mulut jangan langsung
diludahkan ke dalam piring, melainkan ditangkap dengan garpu dan diletakkan di atas piring
dengan perlahan. Atau diupayakan tanpa menarik perhatian diambil dengan tangan dan
diletakkan dipinggir piring, jangan dibuang di atas meja atau lantai. Biji buah hendaknya
11. Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu sebelum minum, jangan mendorong makanan
di dalam mulut dengan air. Perlu diperhatikan untuk menyeka mulut sebelum minum air dari
gelas agar tidak mengotorinya.
12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah boleh kopi jangan
meletakkan sendok di dalam gelas.
13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu mengunyah
hendaknya menutup mulut.
14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau batuk hendaknya
meminta maaf kepada orang di sekeliling.
15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela gigi, terpaksa harus
dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet makan, sebaiknya menunggu tidak ada
orang lain baru dikeluarkan.
16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya berbincang dengan orang di
sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan berbicara. Sekalipun ada yang mengajak Anda
berbicara, juga mesti menelan dulu makanan di mulut baru menjawab. Sewaktu berbicara boleh
tidak meletakkan pisau garpu, namun jangan sambil menggerak-gerakkannya di udara.
17. Di meja makan, segala makanan hendaknya di-ambil dengan pisau dan garpu. Hanya seledri,
buah-buahan, snack kering, buah kering, permen, irisan kentang goreng, jagung, paha katak, roti
dan lain-lain, boleh dimakan dengan dipegang tangan.
18. Ketika pelayan membagikan makanan secara berurutan, saat sampai di sebelah kiri, baru
merupakan giliran Anda. Bila pelayan masih berdiri di sebelah kanan janganlah mengambil, saat
itu merupakan giliran tamu yang ada di sebelah kanan Anda untuk mengambil makanan.
19. Waktu mengambil, sebaiknya setiap macam diambil sedikit, dengan demikian akan
menyenangkan nyonya rumah. Kalau memang sangat tidak menyukai makanan tertentu, juga
boleh mengatakan, Terima kasih, tidak.
20. Ketika nyonya rumah akan mengambilkan makanan untuk anda. Anda boleh menyodorkan
piring bersama pisau dan garpu kepa-danya atau menyerahkan kepada petugas. Bila beliau tidak
menawarkan kepada anda, andapun tidak dapat meminta tambah, karena berbuat demikian
sangatlah tidak sopan.
21. Beberapa jenis makanan seperti roti, mentega, selei, acar, buah-buahan yang dikeringkan,
permen dan lain lain, perlu menunggu nyonya rumah mempersilahkan baru boleh disantap.
22. Para tamu ketika bergilir mengambil makan, tamu pria selayaknya mempersilahkan tamu wanita
disampingnya mengambil dahulu, atau menawarkan jasa untuk mengambilkannya.
23. Sewaktu makan, jangan mengambil makanan melintasi muka orang. Bila memerlukan sesuatu
hendaknya disampaikan melalui bagian belakangnya.
24. Setelah makan, para tamu hendaknya menunggu nyonya rumah berdiri baru satu per satu
mengikutinya meninggalkan meja makan. Meninggalkan perjamuan ketika masih makan atau
ketika perjamuan belum selesai adalah kurang sopan. Setelah berdiri, tamu pria hendaknya
membantu kaum wanita untuk mengembalikan kursi ke tempatnya semula.
25. Serbet makan diletakkan di atas meja, jangan dilipat seperti keadaan semula.
26. Agar seluruh perjamuan dipenuhi atmosfir menggembirakan dan harmonis, bukan saja para tamu
mesti berperilaku tepat dan sopan, sikap tuan dan nyonya rumah juga sangat menentukan.
27. Setelah perjamuan dimulai, kewajiban tuan dan nyonya rumah adalah memfasilitasi komunikasi
yang hidup dan menarik, setiap tamu tidak terabaikan. Bila ada seseorang yang membicarakan
topik yang kurang tepat, tuan rumah hendaknya secara cerdik segera mengalihkan topik
pembicaraan.
28. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya menunggu para tamu selesai menyantap sejenis
makanan baru melanjutkan dengan jenis berikutnya.
29. Tuan rumah hendaknya tidak makan terlalu cepat, bila kebanyakan orang sudah selesai,
sedangkan ada beberapa orang masih belum menyelesaikannya, maka sebaiknya mengurangi
kecepatan agar tidak ada tamu yang merasa kurang nyaman.
30. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya berusaha keras agar setiap tamu merasa nyaman dan
leluasa. Andaikan seorang tamu menjatuhkan pisau garpu di lantai, hendaknya dengan sopan
segera mengupayakan penggantinya.
31. Bila seorang tamu tanpa sengaja memecahkan piring atau mangkuk, nyonya rumah hendaknya
dengan tenang membereskannya dan mengucapkan kata-kata yang menghibur, jangan
menunjukkan wajah yang tidak senang.
32. Tuan rumah tidak boleh memerinci perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam perjamuan di
depan para tamu.
Adapun makanan yang dapat dipegang dengan tangan dalam etika makan internasional yaitu :
1. Roti: break slices of bread, rolls and muffins in half or into small pieces by hand before
buttering.
2. Daging : jika potongan dagingnya tebal, makanlah dengan menggunakan pisau dan garpu. Jika
garing, pecahkan dengan garpu dan makanlah dengan tangan.
3. Makan dengan tangan: Ikuti pedoman tuan rumah. Jika makanan tersebut disajikan dalam piring,
ambil dan letakkan pada piring anda sebelum memakannya.
4. Makanan yang biasanya langsung dimakan dengan tangan: jagung pada ikan tongkol, tulang iga,
lobster, kepiting dan tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang (untuk situasi tidak
resmi), sandwiches, beberapa jenis buah tertentu, buah zaitun, seledri, roti dan kue kering.

Jenis – jenis jamuan makan internasional :


Dalam jamuan makan internasional dikenal enam jenis istilah makan.
Yakni :
1. Cofee morning diadakan pada pagi hari, pukul 10.00-12.00.
2. Brunch alias breakfast lunch, diadakan antara waktu makan pagi hingga siang. Biasanya di atas
jam sembilan, makanan disajikan prasmanan.
3. Lunch diadakan mulai pukul 11.30-17.00.
4. Teatime biasanya acara minum teh yang diadakan pukul 14.30-17.00.
5. Sedangkan cocktail merupakan jamuan berdiri, yang diadakan sebelum makan malam. Yakni,
antara pukul 18.00-19.00.
6. Dinner. Yakni jamuan makan yang diadakan pada pukul 19.00.

Apabila ada makanan yang terselip dari mulut, dapat disingkirkan dengan cara:
1. Serpihan buah zaitun: keluarkan dengan hati-hati ke telapak tangan sebelum membuangnya ke
piring.
2. Tulang ayam: gunakan garpu untuk membuang ke piring.
3. Duri ikan: buanglah dengan jari.
4. Bagian yang lebih besar: tulang atau makanan yang tidak ingin anda makan keluarkan dengan
hati-hati dan tersembunyi ke dalam serbet makan hingga tidak diketahui orang lain.

Dalam etika makan internasional terdapat pula tata cara untuk minum, sebagai berikut :
1. MUG (gelas agak besar tanpa kaki) yang digunakan untuk minum kopi, teh atau minuman panas
lainnya, biasanya digunakan pada acara tak resmi. Tatakan biasanya disertakan untuk
meletakkan sendok kecil, bahkan kadang tidak disediakan sama sekali. Bila disertai
tatakan/lepek, biasanya sendok diletakkan dengan posisi menghadap ke bawah atau di sisi piring
mentega atau piring makan. Jangan lupa mengeluarkan sendok dari mug pada waktu akan
minum.
2. Letakkan teh celup yang sudah dicelupkan ke dalam cangkir yang berisi air panas pada piring
alas/tatakan cangkir.
3. Sebelum mereguk es teh manis, es kopi susu, atau jus, jangan lupa singkirkan sendok pengaduk
yang berbentuk panjang. Letakkan di tatakan setelah selesai mengaduk minuman. Bila tak
tersedia, jangan lupa memintanya.
4. Bila kopi atau teh tumpah, tanyakan apakah bisa mengganti tatakan. Bila tidak memungkinkan,
gunakan serbet atau tisu untuk membersihkannya. Hal ini untuk menghidari tumpahan yang lebih
banyak atau mengenai baju Anda.
5. Jika disuguhi minuman dengan gelas yang biasa digunakan untuk anggur merah, pegang kaki
gelas. Untuk anggur putih, pegang badan gelas untuk menjaga kedinginan minuman tersebut.
Bila di gelas minuman terdapat hiasan buah seperti stroberi, ceri, dan lainnya tapi Anda tidak
ingin memakannya, boleh disingkirkan.
6. Sebaiknya jangan meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya. Agar cepat dingin,
Anda bisa mengaduk minuman secara perlahan atau tunggu sampai panasnya berkurang.

ETIKA MAKAN DALAM JAMUAN BISNIS


Jangan sepelekan etika makan saat berbisnis. Sebab, berdasarkan hasil survei lembaga riset
diketahui, 49% Bagian Keuangan menyatakan sebagian besar keberhasilan transaksi bisnis justru
terjadi di luar kantor, seperti di restoran atau tempat entertain yang lain. Hasil survai juga
menyebutkan yang menjadi wakil perusahaan wajib mengerti tentang bagaimana cara meng-
entertain (menghibur) klien dan tata cara makannnya. Sebab, hal itu mempengaruhi citra
perusahaan. Cara makan seseorang itu menunjukkan karatkernya dan berpengaruh terhadap citra
perusahaan. Hubungan Sosial, entertaining etiquette bertujuan mempererat hubungan sosial
antara yang mengundang maupun tamunya, baik untuk kepentingan bisnis atau keperluan
lainnya. Tips bagi pengundang, tentukan restorannya, datang lebih awal, siapkan pembayaran,
dan selalu menawarkan.
Sementara bagi penerima undangan jangan terlambat, perhatikan kode-kode undangan, beri
tahu jika vegetarian/ alergi terhadap makanan tertentu.

ETIKET UMUM JAMUAN MAKAN BISNIS


1. Memperkenalkan Sesama Kolega.
Untuk memperkenalkan dua orang teman yang tidak saling mengenal pada tempat yang tidak
formal pasti lebih mudah dibandingkan di tempat yang lebih formal semisal di seminar atau
rapat. Dengan memperkenalkan secara resmi orang-orang yang Anda kenal tetapi di antara
mereka belum saling mengenal, suasana kaku dan tak nyaman pun bisa sirna.Utamakan orang
yang lebih penting (lebih tua atau posisinya lebih tinggi). Jika Anda sedang berada di acara
makan siang bisnis dan ingin memperkenalkan atasan Anda pada kolega dari perusahaan lain,
misalnya, sudah pasti dalam hal ini atasan Anda merupakan orang yang lebih penting. Katakan
langsung kepadanya, “Pak, perkenalkan Sdr. Putra dari Perusahaan X.” Lalu kepada Putra,
katakan, “Putra, perkenalkan atasan saya dari Perusahaan Y, Bapak Pangaribuan”. Dengan
demikian, perkenalan singkat tadi dapat berkembang pada pembicaraan lebih lanjut di antara
mereka. Anda dapat mengganti contoh atasan dan kolega dengan ibu Anda dan teman, atau
kakek Anda dengan sahabat Anda. Bila tidak yakin siapa yang harus Anda dahulukan, Anda
dapat memilih seseorang yang sepantasnya didahulukan.
2. Berdiri
Jika Ada Yang Bangun Menurut etika, seorang pria sebaiknya berdiri jika rekan semejanya yang
berjenis kelamin wanita meninggalkan meja atau kembali ke meja setelah ia dari kamar kecil,
misalnya. Hal ini tampak kuno tetapi tetap berlaku untuk masa kini. Kecuali pada acara makan
siang bisnis, seorang pria harus berdiri bila seorang wanita yang duduk di meja yang sama,
apakah itu istrinya atau orang lain, akan meninggalkan meja ataupun kembali ke meja. Terutama
bila wanita tersebut duduk di sebelah Anda. Para wanita menghargai sikap ini. Pada meja yang
agak padat, beri ruang pada seorang wanita yang akan duduk ataupun berdiri.
3. Perbaiki Dasi
Walaupun Anda sedang merasa sangat lapar dan ingin segera makan, jangan lupa atur letak dasi
sebelum mulai menyantap hidangan sehingga tidak mengganggu saat Anda tengah makan.
Jangan letakkan dasi ke belakang bahu karena hal ini tampak tidak sopan dan tidak rapi. Bila
tidak mempunyai klip khusus untuk dasi, masukkan sedikit bagian ujung dasi ke dalam kemeja.
Serbet juga dapat dipakai untuk menutupi dasi Anda.
4. Cicipi
Anda tidak tahu apakah makanan yang akan dimakan sudah cukup asin atau belum. Jangan rusak
acara makan tersebut dengan menambahkan garam pada makanan sebelum Anda tahu pasti
apakah makanan tersebut sudah cukup asin atau belum bagi Anda. Karena dengan langsung
menambahkan garam tanpa mencicipinya terlebih dahulu dan ternyata makanan tersebut sudah
cukup asin, Anda tidak mungkin dapat menghabisi makanan tersebut dan hal ini akan memberi
kesan tidak baik. Alasan berikut (dan hanya berlaku di pesta makan malam), menambahkan
garam pada makanan di piring Anda akan memberi kesan seakan Anda tidak percaya terhadap
masakan tuan rumah. Bila ditanya apakah perlu garam, minta garam dan lada, karena garam dan
lada selalu berada bersama.
5. Siku Di Meja
Meletakkan siku di meja memang nyaman tetapi hal ini tidak dibenarkan bila Anda
melakukannya pada suatu jamuan makan siang atau makan malam. Hal ini memberi kesan tidak
sopan. Apalagi bila kemeja yang Anda kenakan berlengan panjang. Bila terkena noda, akan
terlihat jelas. Kapan Anda boleh meletakkan siku di meja makan? Waktu yang tepat adalah di
antara dua makanan. Maksudnya, pada waktu selesai menyantap makanan pembuka dan akan
masuk ke makanan utama atau pada saat selesai menyantap makanan utama dan akan melahap
makanan penutup. Anda dapat relaks sebentar sambil menantikan makanan berikutnya. Atau
dapat juga pada saat Anda harus berbicara dengan teman satu meja yang posisinya tak langsung
di sebelah Anda. Letakkan siku di atas serbet dan dekatkan posisi Anda dengan lawan bicara
sehingga Anda dapat mendengar apa yang dikatakannya, demikian pula sebaliknya.

ETIKET MAKAN DI KANTOR


Jam istirahat yang terlalu singkat, ingin berhemat, kantin yang jauh dari kantor, masih
banyak pekerjaan yang belum selesai, atau sekedar malas keluar kantor adalah beberapa alasan
yang membuat karyawan seringkali melewatkan makan siang mereka. Namun, dengan alasan
kesehatan yang berdampak pada produktifitas kerja, mau tidak mau tubuh harus tetap
mendapatkan asupan makanan agar bisa terus bekerja. Hasilnya, membeli makanan lalu
menyantapnya di meja makan siang atau sekedar ngemil di meja kerja pun menjadi pilihan. Perut
tetap terisi, dan schedule pekerjaan tetap jalan sebagaimana yang direncanakan.
Makan di meja kerja memang lazim dilakukan oleh para karyawan, bahkan jika peraturan
perusahaan sebenarnya tidak memperbolehkan hal tersebut. Sekalipun ada ‘toleransi’ dari
perusahaan demi menjaga kesehatan dan performa kerja karyawan, bukan berarti Anda dapat
mengabaikan etika. Di bawah ini adalah beberapa rules yang harus diperhatikan tentang etika
makan di kantor:
 Make it simple. Anda tetap harus ingat bahwa meja kerja bukanlah meja makan, jadi sebaiknya
bawa makanan yang tidak terlalu menghabiskan banyak tempat dan dikemas dengan praktis
 Jangan makan di depan klien atau sambil bicara di telepon. Berhati-hatilah jika sewaktu-waktu
klien Anda masuk ke ruang kerja atau menghampiri meja Anda. Hentikan aktivitas makan jika
Anda harus melayani mereka. Jika pekerjaan Anda berhubungan dengan pemakaian telepon,
jangan pernah mengangkat telepon atau berbicara dengan mulut penuh makanan.
 Hindari makanan berbau tajam. Makanan yang mengandung bawang atau bahan beraroma kuat
dan masih panas mungkin terasa menggugah selera bagi Anda, tapi belum tentu teman kerja
Anda menyukainya. Karena itu pilihkan makan siang yang tetap nikmat dimakan walaupun
sudah dingin. Selain dapat menganggu orang lain, aroma yang terlalu kuat dapat menarik
perhatian.
 Perhatikan waktu makan. Gunakan waktu break Anda dengan sebaik-baiknya. Meskipun seolah-
olah Anda makan sambil bekerja, tapi performa kerja Anda tidaklah maksimal. Selesaikan
dengan cepat makanan Anda, kemudian bersiaplah bekerja kembali.
 Jaga kebersihan. Bersihkan meja kerja Anda setelah makan, jangan sampai ada sisa makanan
yang tertinggal. Selain demi kenyamanan Anda bekerja, remah-remah yang terselip di keyboard
atau di meja Anda adalah media yang baik untuk perkembangan bakteri merugikan.
 Hargai rekan kerja Anda. Saat Anda sedang asyik makan, mungkin rekan kerja Anda masih
sibuk bekerja. Maka hargailah mereka dengan tidak membuat terlalu banyak keributan atau
mengajak mereka mengobrol. Apalagi jika mulut Anda penuh dengan makanan, selain tidak
sopan juga untuk mencegah Anda secara tidak sengaja menyemburkan makanan ke wajah
mereka.
 Bersihkan diri setelah makan. Karena Anda masih harus bekerja setelah makan, jangan lupa
untuk mencuci tangan dengan sabun untuk kebersihan dan menyikat gigi. Selalu bawa sabun atau
hand sanitizer jika tempat kerja Anda adalah shared workspace.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, diharapkan Anda dapat tetap menjaga etika
sekalipun sebenarnya makan dalam kantor dianggap kurang pantas. Selain itu, jika memang
memungkinkan ada baiknya mulai memisahkan antara waktu bekerja dan makan atau istirahat
siang. Hal ini supaya dua-duanya dapat berjalan baik tanpa saling mengintervensi satu sama lain.

C. ATURAN PENEMPATAN ALAT MAKAN (TABLE SETTING)


Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki setandar internasional. Baik jenis alat
makan maupun napkin. Ukuran napkin setandar jamuan resmi yang disarankan untuk hotel dan
restoran adalah 45 x 45 cm sampai dengan 50 x 50 cm. Adapun peletakan napkin biasanya
diletakan di atas dinner plate atau piring makan. Adakalanya, napkin diletakkan disebelah kiri
piring makan. Berikut table setting atau peletakan alat makan standar internasional.

Keterangan Gambar:
1. Place mate
2. Garpu salad
3. Dinner fork
4. Show plate
5. Dinner plate
6. Napkin (Serbet makan)
7. Cup soup
8. Dinner spoon
9. Pisau salad
10. Soup spoon
11. Dessert spoon
12. Tea spoon
13. Water goblet
14. wine glass
15. Sugar and tea bowl
16. Sallt & pepper shaker
17. Jam & Marmalade bowl
18. Butter spreader
19. B&B plate (bread & butter plate) dan
20. Tea & coffee cup

Etiket Penggunaan Napkin

Di dalam table setting, yang dimaksud napkin adalah serbet makan. Dalam jamuan makan,
napkin memiliki fungsi dan kegunaan sebagai berikut;
1. Menghias dan memperindah dekorasi meja makan.
2. Menutupi pangkuan waktu makan, agar makanan dan minuman yang terjatuh tidak mengotori
pakaian.
3. Untuk membersihkan atau menyeka mulut. Ketika ada makanan atau noda yang menempel di
bibir. Cara menggunakannya, tarik serbet dari pangkuan, kemudian lipat segi empat atau segi
tiga. Tekan-tekan ke bibir yang terkena noda makanan. Kembalikan napkin ke pangkuan. Tidak
disarankan menggosok atau menyeka bibir terlalu kuat, cukup ditekan-tekan saja.
4. Memberikan kode atau isyarat kepada pelayan. Jika anda akan meninggalkan meja makan
sebentar, misalnya ke toilet atau ada keperluan lain dan akan kembali ke meja makan. Lipat
napkin segi empat dan letakan napkin di atas sandaran atau pegangan kursi. Jika kursi tidak
memiliki sandaran atau pegangan, letakkan napkin di atas tempat duduk. Ini sebagai tanda
kepada pelayan agar alat makan dan hidangan di atas meja makan anda tidak dibersihkan karena
anda akan kembali lagi.
5. Ketika selesai makan, lipat napkin segi empat dan letakan di sebelah kanan atau kiri piring
makan anda. Jangan membiarkan serbet ditinggalkan begitu saja tanpa dilipat, ini menandakana
anda kurang memahami etiket jamuan makan.
6. Jangan menggunakan napkin untuk mengelap ingus/kotoran hidung. Mengalungkan napkin di
leher dan menutupi dada dianggap kurang etis di dalam jamuan makan.
7. Napkin juga berfungsi sebagai menutupi mulut saat anda mengeluarkan tulang, biji atau
mengambil kotoran yang terselip digigi.

D. ATURAN UMUM TABLE MANNER SERTA HAL TABU DALAM JAMUAN


MAKAN
Ada beberapa aturan table menner yang umum dilakukan yaitu
1. Cuci tangan sebelum makan atau pergi ke meja
2. Makan dengan tangan kanan Anda saat akan menyentuh makanan anda menggunakan tangan.
3. Jangan mulai makan sebelum tuan rumah menginstruksikan tamu untuk melakukannya. (jika
makan di rumah orang).
4. Jika sudah siap memesan menu, lihat daftar menu dengan wajar, jangan terlalu lama. Segera
menunjuk menu yang anda pilih. Setelah itu biasanya pelayan mempersilakan anda mencicipi
menu pembuka atau Appetizer. (Apabila makan di restoran).
5. Selalu menutup mulut ketika mengunyah makanan.
6. Berbicara dengan volume suara yang rendah
7. Tutupi mulut saat batuk atau bersin

Ada pun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama jamuan makan yaitu sebagai berikut :
1. Selama jamuan makan berlangsung, jangan duduk membungkuk atau bersandar malas.
Duduklah dengan tegak dengan jarak badan dengan tepi meja selebar lima jari. Hindari
mengembangkan kedua belah siku dan meletakannya di atas meja makan.
2. Jika jamuan dilakukan di rumah dan anda duduk satu meja dengan host (tuan rumah), jangan
buka napkin sebelum tuan rumah melakukannya. Serbet makan hanya digunakan untuk menyeka
jari tangan dan bibir. Jangan sekali-kali menyeka keringat, hidung atau membersihkan peralatan
makan dengan napkin.
3. Jangan menyuap makanan dengan porsi yang besar, apalagi mengunyah dengan berkecap.
Kunyah makanan dengan posisi mulut tertutup dan tanpa kecap. Berbicara ketika mulut masih
penuh makanan juga harus dihindari.
4. Minum dilakukan pada saat mulut tidak terisi makanan. Teguklah perlahan tanpa mengeluarkan
bunyi.
5. Jangan berbicara atau mengambil hidangan tanpa meletakan peralatan makan terlebih dahulu.
6. Jika anda melakukan kesalahan, seperti menumpahkan minuman atau menjatuhkan alat makan.
Jangan panik, segera minta maaf dengan tamu yang diduk disekeliling kita dan panggil waiter
untuk membersihkannya.
7. Apabila ada hidangan yang disajikan dengan sumpit, makan dengan posisi kepala agak
menunduk agar tidak berjatuhan. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau mengembalikan
makanan yang telah di ambil.
8. Jangan mengambil makanan yang berlebihan sehingga piring anda terlihat seperti gunung.
Ambil seperlunya dan tambah lagi jika anda menginginkannya. Usahakan jangan meninggalkan
meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus meninggalkan ruangan dan akan
kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau di dudukan kursi sebagai tanda
anda akan kembali lagi.
9. Usahakan jangan meninggalkan meja selama jamuan berlangsung. Jika anda terpaksa harus
meninggalkan ruangan dan akan kembali lagi, mintalah ijin dan letakan napkin di sandaran atau
di dudukan kursi sebagai tanda anda akan kembali lagi.
10. Merokok sebaiknya dilakukan bila semua tamu telah selesai menyantap hidangan penutup.
Biasanya dilakukan saat digestif drink pada akhir jamuan.
11. Sebisa mungkin jangan menggunakan tusuk gigi di meja makan, lakukan di toilet. Jika terpaksa
dilakukan, tutup mulut anda dengan napkin atau telapak makan sebelah kiri.
12. Di akhir jamuan, sampaikan sedikit pujian kepada tuan rumah atau pihak penyelenggara, seperti
makananya lezat atau suasana pestanya meriah. Ucapkan terima kasih dengan memberi
senyuman dan berpamitlah.
E. BERAGAM TATA CARA MAKAN DI BERBAGAI NEGARA
Dunia ini memiliki banyak sekali kebudayaan yang beraneka ragam. Apalagi jika sudah
terpisahkan benua, bahkan negara tetangga sekalipun, cara dan tradisi mereka bisa saja bertolak
belakang. Berkaitan dengan hal itu, cara makan di tiap negara yang secara garis besar
terpisahkan oleh benua pun pastinya berbeda-beda dan beragam, sebagai berikut :
1. Jepang
Masakan Jepang dikenal dengan julukan the healthies food in the world. Tidak hanya itu, jenis
makanan dan teknik memasaknya sangat variatif. Seperti robatayaki, teknik memasak yang
sangat tradisional, yaitu dengan cara memanggang bahan makanan di atas bara api. Juga
tepanyaki, yang dalam bahasa Indonesia berarti besi pemanggang, banyak ditawarkan di resto
Jepang. Bahan makanan juga dimasak oleh koki dengan aksinya langsung di depan umum.
Biasanya di orang2 jepang makan dengan menggunakan sumpit dan mangkok. Bahkan terkadang
untuk makanan yang susah di ambil dengan sendokpun mereka masih tetap menggunakan
sumpit. selain itu, saat mereka makan, mereka tidak dudu k dikursi atau lesehan tetapi seperti
BERLUTUT dan dialasi bantal.kalau makan sup dan makanan berkuah lainnya harus diseruput,
terus gak boleh menuangkan saos di nasi dan menggunakan 2 pasang sumpit untuk mengambil
satu lauk (biasanya tidak sengaja 2 orang mengambil lauk yg sama).
2. China
SEJARAH panjang kuliner China ternyata berlaku pula untuk tata cara makannya yang telah
berusia ribuan tahun. Tata cara makan China yang berkembang hingga saat ini berasal dari
zaman Dinasti Zhou pada abad ke-11. Tata cara makan ala kerajaan ini kemudian berkembang
dengan berbeda di tiap-tiap wilayah China. Dulu, perbedaan tata cara makan tergantung pada
strata sosial yang terbagi menjadi kelompok ningrat,pejabat,pedagang,rakyat biasa. Sekarang
umumnya tata cara makan hanya 2 macam, yakni tuan rumah dan tamu. tata cara makan di china
mirip seperti Jepang, hanya ada sedikit perbedaanantara lain seperti :
 Tempat duduk paling utama biasanya ditempatkan menghadap timur atau pintu masuk.
 Etnis China juga memiliki kebiasaan bersulang. Namun sulang tidak dilakukan bersamaan
melainkan berurutan mulai dari tamu terhormat, diikuti yang duduk di sebelahnya, hingga tempat
duduk terakhir.
Saat santapan dimulai, orang harus menjaga cara makannya agar tetap sopan. Orang muda harus
menunggu orang lebih tua mengatakan, Ayo makan, untuk mulai makan.

Aturan dalam memegang mangkuk, jempol harus berada di tepi mangkuk di dekat mulut.
3. Arab
Anda tidak akan menemukan sendok dan garpu di meja-meja makan orang arab, karena
kenikmatannya mereka lebih suka makan dengan tangan. Selain itu mereka suka makan ramai-
ramai dalam satu tempat, misalnya nasi di tempatkan di wadah yang agak besar & dari wadah
inilah mereka makan berjamah. Selain nasi juga di tumpuk daging, bisa daging kambing dan
onta. Makanan Arab memang kebanyakan terbuat dari daging dan semacam roti yang bentuknya
bulat.Salah satu kebiasaan lain ialah makan sambil ngobrol, bahkan jika makan sudah selesai,
tetap dilanjutkan. Dan juga makanan berlebih setiap selesai makan. Ambilah makanan yang
terdekat dengan anda, jika anda ingin mengambil makanan yang letaknya agak jauh, maka
permisi terlebih
dahulu, karena memang meja makannya besar dan panjang.

4. Amerika Serikat
Pasca Perang Dunia II, AS sebagai pemenang perang menerapkan budaya santap makan baru.
Jadwal kerja dibuat seefisien mungkin dengan cara Amerika yaitu sistim one hour lunch break.
Peradaban Latin mereka yang sudah berumur ribuan tahun mengajarkan bahwa makan adalah
ritual yang sacré. Setelah kenyang menyantap makanan utama, diperlukan waktu santai sambil
minum kopi. Disini kita menyebutnya dengan istilah menurunkan nasi sebelum melanjutkan
kerja. Ini memakan waktu paling tidak 2 jam.Tahun 1980-an, pada waktu gerai-gerai McDonald,
Kentucky Fried Chicken dan lain-lain memulai ekspansinya dari AS ke berbagai negara di dunia
menawarkan fastfood. Tidak dapat dibantah bahwa fastfood adalah budaya gastronomi AS.
Burger, hot dog bahkan pizza adalah makanan asli Eropa yang dulu juga ikut bermigrasi ke
Amerika, pasca pelayaran Christopher Columbus. Kini mereka menyebar ke seluruh penjuru
dunia, termasuk kembali ke Eropa dengan wajah lain, yaitu wajah fastfood àla Amerika Serikat.
biasanya mereka makan menggunakan pisau dan garpu.
5. Eropa
MENU utama bergaya Eropa identik dengan penggunaan saus dan pasta. Di Inggris, cara makan
kita harus sesuai dengan table manner. Jika tidak, kita akan dicap sebagai orang yang kurang
tahu sopan santun. mirip seperti orang2 di ameerika, mereka pun juga kebanyakanmakan
menggunakan pisau dan garpu. Mulai makanan ringan sebagai pembuka hingga hidangan
penutup, yang bisa menyajikan enam jenis menu atau bahkan lebih. Banyak hidangan bisa
disajikan, mulai abalone (kerang), udang, hingga risotto khas Italia.Hidangan utama ala Eropa
biasanya hampir sama. Rata-rata menggunakan saus, daging sapi, atau aneka bahan baku dari
laut, kata chef spesialis menu Eropa, Wijaya Gunawan.
Hidangan utama bergaya Eropa biasanya juga disesuaikan dengan tema serta acara yang akan
dilangsungkan. Menu utama ala Eropa yang paling banyak digemari adalah yang menggunakan
saus, pasta, ataupun bahan-bahan seperti daging asap dan kentang. Menu utama ala Eropa juga
disajikan dengan segelas champagne atau wine.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak hal yang dapat kita ambil dalam makalah ini, penulis menyipulkan bahwa table
manner itu penting agar kita tidak dipandang sebelah mata dalam jamuan makan yang formal
nantinya, serta tidak membuat kita malu jikalau kita benar-benar mendalami itu semua. Tidak
akan pernah ada yang tau akan jadi apa kita nantinya, tapi siapa tau juga kita menjadi salah
seorang yang akan berada pada situasi jamuan penting itu. Who knows..

B. SARAN
Makan, adalah alat bantu komunikasi. Paham etiket di meja makan mempermudah kita dalam
pergaulan. Dalam acara jamuan makan, tata cara makan atau table manner merupakan hal utama
yang penting diperhatikan. Tata cara makan menunjukkan siapakah diri kita sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://table-manner.html
http://93025-tata-cara-makan-di-berbagai-negara-%5B-pic%5D.html
http://Belajar%20Table%20Manner,%20yuuuk%E2%80%A6..%20_%20Marchei
%27s%20Journey.htm
http://belajar-etiket-jamuan-makan.html
http://Cara%20Makan%20_%20informasi%20berbagai%20tata%20cara%20maka
n%20di%20Indonesia%20_%20Aku%20Peta.htm
http://etika-makan-table-manners.html
http://Table%20Manner%20-%20konsultankarir.com.htm
http://Table%20Manner%20(Etika%20Makan)%20%E2%80%93%20Tinarbuka-
AW.htm
Di dalam ilmu administrasi perkantoran ada istilah Table Manner,Apa yang di maksud Table
Manner itu? Mungkin di sini ada yang bisa menjelaskan Pengertian Table Manner,Pasti
hanya anak APK yang tahu hehhehe, Tapi meskipun bukan anak APK apbila kalian
membaca artikel ini akan mengetahui pengertiannya.Langsung saja saya akan
menjelaskan apa sih table manner itu, dan bagaimana cara melakukan table manner.

Table Manner

TABLE MANNER
Table Manner dilakukan diruang Wulandari Hall. Dimana di ruangan tersebut telah
disiapkan sejumlah meja untuk mempratekkan jamuan bisnis. Meja tersebut ditata
sedemikian rupa dengan tatanan :

1.Napkin atau serbet makan,berfungsi sebagai penyeka bibir untuk membersihkan sisa
makanan yang ada di bibir. napkin atau serbet makan tidak boleh digunakan seperti
saputangan,cara menggunakannya :

a. Ambil Napkin dari meja.

b.Buka lipatan napkin tempelkan telunjuk pada sudut kanan atas napkin.
c. Lalu, dorong telunjuk kedalam setelah itu putar ke atas dan napkin pun bisa digunakan
unmenyeka bibir.
d.Apabila napkin sudah digunakan letakkan napkin diatas pangkuan.dibawah pusar sekitar
2 jari.
e.Apabila anda meninggalkan tempat duduk untuk sementara letakkan napkin di sandaran
kursi.
2.Bread and Butter plate, berfungsi untuk meletakkan roti dan mentega.
3.Butter Spreader, berfungsi untuk mengoleskan mentega ke roti.
4.Dinner Fork, adalah sebuah garpu yang digunakan pada saat menikmati hidangan
pencuci mulut.
5.Dinner Fork,yaitu sebuah garpu yang digunakan untuk menikmati hidangan main course.
6.Dinner Knife,yaitu merupakan pisau yang digunakan untuk memotong hidangan main
course.
7.Soup Spoon,yaitu sendok yang digunakan untuk menikmati hidangan soup.
8.Dessert Knife,yaitu berfungsi untuk memotong hidangan pencuci mulut.
9.Dessert Fork,berfungsi untuk menahan makanan pencuci mulut.
10.Dessert Spoon, digunakan untuk menikmati hidangan pencuci mulut.
11.Water Goblet, adalah sebuah gelas yang digunakan untuk minuman-minuman tidak
beralkohol.
12. Coffee Cup, digunakan untuk tempat kopi/teh.
13. Salt and Pepper Shaker, berfungsi sebagai bumbu pelengkap.
14. Sugar Bowl, berfungsi sebagai tempat gula.

Teknik Tata Meja (Table Setup)


Merupakan persiapan awal suatu Restoran dari segi penjualan maupun segi penyajian
hidangannya. Penataaan meja tamu beserta perlengkapannya mengacu pada menu yang
akan dijual. Untuk itulah diperlukan prosedur dan teknik sebagaimana dijelaskan berikut ini :

Jenis Tata Meja :


1.Pelaksanaan tata meja secara umum dilaksanakan berdasarkan kebutuhannya.
2.Berdasarkan waktu makan, tata meja disesuaikan dengan waktu makan yaitu : Breakfast
Setup,Lunch Setup, Dinner Setup.
3.Berdasarkan asal hidangan, tata meja.
4.disesuaikan dengan negara asal makan yang dijual. Diantaranya Indonesia Food Setup
dan Western Food Setup.

Etika Makan Dalam Menghadiri Undangan Jamuan


Makan.
Saat kita menerima undangan sebaiknya kita memperhatikan siapa saja yang akan
diundang hadir pada jamuan makan yang diselenggarakan. Sehingga kita bis
menyesuaikan busana yang akan digunakan. Selain itu, dlam mengikuti jamuan makan ada
etika dalam melaksanakannya yaitu:
1.Penyesuaian Duduk

a.Posisi kursi
Kursi diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan sisi
meja sehingga dapat mudah menyesuaikan posisi berikutnya.

b.Posisi Tubuh
Diusahakan tetap tegak menghadap ke depan guna menghindari membungkuk pada waktu
makan. Selain itu dapat sekaligus membantu makanan yang masuk mengalir lancar ke
perut karena usus tidak terlipat. Posisi tubuh setidaknya berjarak 10-15 cm.

c.Posisi Kaki
Kaki diletakkan lurus dengan kedua kaki sejajar dan tidak boleh dilipat.

d.Posisi Tangan
Siku tangan diusahakan tidak berada di ataas meja, melainkan cukup lebihkan sedikit dari
pergelangan tangan.

Etika Berbicara
Berbicara antara satu dengan yang lain sesama undangan harus saling menyapa agar tidak
menimbulkan kesan sombong. Dalam menjalani jamuan makanan di haruskan mulai dan
selesai makan secara bersama-sama. Hal-hal yang sebaiknya yang harus dihindari dalam
melakukan jamuan

1.Terdapat makanan dalam mulut.


2.Tidak melalukan gerak tangan yang berlebihan saat memegang alat makan.
3.Melihat atau menunjuk seseorang atau meja lain (agar tidak terjadi salah faham).
4.Memotong pembicaraan orang lain (tunggu pembicaraan orang tersebut selesai dan
minta maaf dahulu untuk menggangu sebentar)
5.Menguasai pembicaraan (beri kesempatan untuk orang lain bicara).
6.Suara yang terlalu keras dan terlalu lemah.
7.Sikap bicara yang berlebihan.

Hidangan Yang Disajikan Dalam Jamuan Makan


1.Appetizer
Merupakan makanan pembuka yang bertujuan untuk menimbaulkan selera makan karena
porsinya kecil.
2.Soup
Sebagai makanan hangat penyela yang mengandung makanan.
3.Main Course
Sebagai makanan utama jamuan makan.
4.Dessert
Sebagai makanan penutup yang biasanya berupa buah-buahan, ice cream, hingga puding.
Adapan jika disajikan Cofeea dan Tea, sebagai minuman degresif.
5.Beverage
Adalah minuman atau campuran minuman yang dapat dikonsumsi, yang memiliki sifat
penhilang rasa haus (thirst-quenching), menyegarkan (refreshing), menstimulasi
(stimulating), serta menyehatkan (nourishing).

Urutan penyajian :
1.Roti.

Disajikan pertama kali sebelum makanan lainnya. Roti biasanya di makan sebagai pengisi
waktu untuk menunggu makanan lain datang atau dapat juga di makan bersama-sama
dengan makanan pembuka atau soup.

Langkah-langkah dalam memakan roti :

a.Pegang Roti dengan menggunakan tangan kiri.


b.Potonglah roti dengan membelah bagian samping.
c.Ambillah Butter Spreader dan olesi Butter.
d.Oleskan mentega tersebut pada roti melalui bagian yang terbelah.
e.Letakkan kembali pengoles mentega di tempat semula. Jangan sampai Butter Spreader
masuk ke mulut(dijilati)
f.Kemudian, potonglah roti sesuai dengan keinginan usahakan jangan terlalu besar.
g.Pindahkan roti yang sudah di oles tadi ke tangan dan langsung di makan.

2.Appetizer

Yang dihidangkan dalam jamuan makan adalah Hawallian Chicken Fruit salad.

Cara makannya :

a.Dengan menggunakan dessert knife dan dessert fork.


b.Posisi dessert knife disebelah kanan sedangkan dessert fork di sebelah kiri.
c.Dessert fork di gunakan untuk menyanggah makanan, dan dessert knife di gunakan untuk
memotong makanan tersebut.
d.Setelah semuanya selesai letakkan kembali dessert knife dan dessert fork pada posisi
searah jam 05.00.

3.Soup

Soup yang disajikan dalam jamuan makanan adalah Sweet Corn Cream Soup. Soup di
hidangkan dengan di letakkan dalam mangkuk “bertelinga dua” dan disajikan dengan
kondisi panas.

Cara makannya :

a.Untuk mendinginkan soup yang masih panas, caranya soup di aduk perlahan dengan
sendok soup yang tersedia.
b.Cara mengaduk soup yaitu di arahkan dari dalam ke atas.
c.Jangan makan dengan cara di sedot. Apalagi menimbulkan suara. Sendok soup di
letakkan disamping mulut kemudian makan dengan caara diminum secara perlahan.
d.Apalagi soup tinggal sedikit, dianjurkan menyendok sambil memiringkan dulu mangkuk
soup di meja dengan tangan kiri memegan salah satu telinga mangkuk, hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan soup untuk di sendok disamping menghindari tumpah ke
pakaian.
e.Setelah selesai sendok soup (spoon soup) diletakkan di bawah telinga mangkuk.

4.Main Course

Main Course yang di sajikan adalah Fried Snapper Butter Lemon Sauce Served With
Sauteded Butter Cream Pottatoes and Buter Spinach.

Cara makannya :

a.Tangan kanan memegang dinner knife dan tangan kiri memegang dinner fork.
b.Memotong steak dimulai dari sebelah kiri bagian luar.
c.Tancapkan dinner fork ke bagian steak yang akan di makan, lalu di potong dengan
menggunakan dinner knife dengan menggunakan ujung pisau yang di arahkan perlahan
daari atas ke bawah. Ukuran steak yang di potong haruslah sekali suap.
d.Kemudian di makan.
e.Sisa makanan di dorong ke atas piring.
f.Lettakkan dinner knife daan dinner fork di atas piring dengan tidak di tengkurapkan dan
searah dengan jarum jam 05.00.
5.Desser

Dessert yang di sajikan adalah Crepes Paradise Grand Marnier Sauce .

Cara makannya :

a.Tangan kanan memegang Dessert Spoon yang terletak di depan piring Dessert .
b.Sebaiknya memakanDessert di mulai dari bagian luar.
c.Makan Dessert dengan cara perlahan, jangan sampai menimbulkan bunyi pada piring.
g.Setelah makan lettakkan Dessert Spoon di atas piring dengan keadaan tidak boleh
tengkurap dan searah dengan jarum jam 05.00.

6.Beverage

Beverage merupakan minuman penutup dari segala menu makanan yang selesai di makan,
biasanya menu dalam Beverage adalah “Tea dan Coffe”.

Cara minum :

a.Pramusaji akan menghampiri setiap meja makan dan menanyakan apakah menginginkan
Tea atau Coffe.
b.Pramusaji menuangkan minuman yang diinginkan.
c.Beri gula pada minuman yang disajikan seperti Creamer untuk Coffee dan Lemon untuk
Tea.
d.Aduk minuman dengan perlahan.
e.Minum Tea atau Coffe dengan menggunakan Tea Spoon.
f.Jangan meniup Tea atau Cofee, sebaiknya di aduk dengan cara dari dalam keluar agar
minuman tidak tumpah.
g.Setelah selesai letakkan Tea Spoon diatas Cup dan Soucer.

Itu tadi pengertian Table Manner secara detail yang saya bisa share kepada kalian semoga
bisa membantu teman-teman semua dan saya berterimakasih karena sudah mengunjungi
blog yang sederhana ini apabila ada kekurangan kalian bisa tinggalkan jejak di kolom
komentar yang tertera di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai