Pengertian Polimerisasi Adisi Dan Jenisnya
Pengertian Polimerisasi Adisi Dan Jenisnya
Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh suatu
intermediet, yang biasanya berupa radikal, anion atau kation membentuk polimer.
Polimerisasi adisi biasanya terjadi pada unit monomer yang mempunyai ikatan rangkap.
Reaksi adisi mengakibatkan terbukanya ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Sebagai contoh, etena yang mempunyai ikatan rangkap jika dipanaskan dengan katalis
tertentu akan menjadi polimer:
Berdasarkan jenis intermediet, polimerisasi adisi dapat dikategorikan menjadi tiga jenis,
yaitu:
Ketika polimerisasi diinisiasi (dipicu) oleh peroksida, radikal bebas akan terbentuk sebagai
intermediet. Banyaknya senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkadiena membuat
polimerisasi adisi dapat dilangsungkan dengan adanya peroksida seperti benzoil peroksida
atau asetil peroksida dengan suhu dan tekanan tinggi.
Sebagai contoh, polimerisasi etena membentuk polietena diikuti oleh polimerisasi radikal
bebas. Reaksi dapat berlangsung pada suhu 350-370 K dan tekanan 1000-2000 atm
dengan adanya benzoil peroksida sebagai inisiator.
Peroksida menghasilkan radikal bebas yang bereaksi dengan etena membentuk radikal
yang lain, yang mana berperan dalam tahap propagasi membentuk rantai polimer.
Kombinasi rantai polimer melalui radikal diakhiri saat pereaksi habis.
Anion dapat berperan sebagai agen inisitor dalam reaksi polimerisasi. Umumnya, senyawa
vinil dapat menjadi anion yang terstabilkan oleh delokalisasi. Contoh senyawa yang dapat
mengalami polimerisasi adisi anionik adalah stirena, diena, metakrilat, vinil piridin, aldehida,
epoksida, siloksana siklis, dan lakton. Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut dapat
mengalami delokalisasi dengan adanya anion. Inisiator yang digunakan untuk polimerisasi
adisi anionik adalah logam ionik maupun kovalen seperti amida, alkoksida, hidroksida,
sianida, fosfina, amina, dam senyawa organometalik.