BMP Budidaya Rumput Laut Gracilaria PDF
BMP Budidaya Rumput Laut Gracilaria PDF
SEAFOOD
IDN SUSTAINABL E
SEAFOOD
2014 W WF - I N DO NE S IA N A TI O N A L C A M PA IG N
WWF- Indonesia
Gedung Graha Simatupang,Tower 2 unit C, Lantai 7
Jalan Letjen TB Simatupang Kav. 38,
Jakarta Selatan 12540
Phone +62 21 7829461
Better Management Practices
Misi WWF
Untuk menghentikan terjadinya degradasi lingkungan dan membangun Versi 1 | Juni 2014
masa depan dimana manusia hidup berharmoni dengan alam.
www.wwf.or.id
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunan
Better Management Practices (BMP) Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp. di
Tambak. BMP ini merupakan panduan praktis yang dapat diterapkan oleh para
pembudidaya rumput laut skala kecil untuk mewujudkan praktek budidaya yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Penyusunan BMP ini telah melalui beberapa proses yaitu studi pustaka,
pengumpulan data lapangan, internal review tim perikanan WWF-Indonesia
serta Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah ahli budidaya rumput
laut sebagai bagian dari external expert reviewer. BMP ini merupakan living
document yang akan terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan di
lapangan serta masukan pihak-pihak yang bersangkutan.
Ucapan terima kasih yang tulus dari kami atas bantuan, kerjasama, masukan dan
koreksi pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan BMP ini yaitu Direktorat
Jendral Perikanan Budidaya (DJPB), DKP Propinsi Sulawesi Selatan, BRPBAP
Maros, BBPBAP Jepara, Komisi Rumput Laut Indonesia, Indonesia Seaweed
Society, Jasuda, Kospermindo-Asperli, Celebes Seaweed Group, Universitas
Hasanuddin, dan Kelompok Muara Rejeki-Pekalongan.
Better Management Practices
Seri Panduan Perikanan Skala Kecil Kami senantiasa terbuka kepada semua pihak atas segala masukan yang
BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK konstruktif demi penyempurnaan BMP ini, serta kami memohon maaf jika
Versi 1 | Juni 2014 terdapat kesalahan dan kekurangan pada proses penyusunan dan isi dari BMP
ini.
ISBN 978-979-1461-37-5
Juni 2014
© WWF-Indonesia
ii | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | iii
Gracilaria banyak dibudidayakan sendiri
secara monokultur ataupun
dibudidayakan dengan ikan maupun
udang secara polikultur. Input budidaya
yang rendah dan kemudahan teknologi
yang diterapkan mendorong para
pembudidaya kecil untuk
membudidayakan komoditas ini.
1 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 2
II. PEMBENTUKAN KELOMPOK/FORUM PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT PEMBENTUKAN DAN JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK SEBAIKNYA
MEMPERTIMBANGKAN KEMUDAHAN PENGELOLAAN SUATU KAWASAN
BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN KOORDINASI ANTAR ANGGOTA KELOMPOK
lebih dari 25 orang. Wanita dalam hal ini
memiliki hak yang sama untuk menjadi
anggota kelompok.
TINGKATAN KELOMPOK DAN PENGESAHANNYA
3. Kelompok pembudidaya didampingi oleh
pendamping lapangan, contohnya Petugas
Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan dari Kelompok tingkat pemula mendapatkan
Pentingnya bekerja dalam kelompok
pemerintah setempat. pengesahan dari kepala desa dan dibentuk
serta penguatan kelompok :
berdasarkan hamparan atau lokasi kerja
4. Memiliki kegiatan produktif yang sama,
1. Bekerja secara berkelompok dengan jumlah anggota 10 – 25 orang.
yaitu budidaya rumput laut. merupakan salah satu hal penting
Kelompok tingkat lanjut mendapatkan
5. Mengadakan pertemuan rutin secara bagi pembudidaya dalam budidaya
pengesahan dari camat. Kelompok ini
Gracilaria sp.. Pembudidaya bisa
berkala, minimal satu kali dalam dua merupakan pengembangan kelompok
mempunyai kekuatan, daya tawar
minggu. pemula yang mempunyai aturan kelompok
yang lebih tinggi untuk pemasaran dan menerapkannya dalam usahanya.
6. Memiliki kepengurusan yang dipilih secara Gracilaria sp. dan biaya operasional
Kelompok tingkat madya mendapatkan
demokratis, keanggotaan kelompok jelas, bisa lebih e sien dengan
pengesahan dari bupati dengan tingkat
dan memiliki sistem administrasi pengiriman minimal satu container
usaha yang lebih baik dari kelompok tingkat
kelompok. Ketua kelompok sebaiknya 20 ton secara langsung ke eksporter
Pertemuan Kelompok Pembudidaya
lanjut dengan pengelolaan keuangan yang
adalah pembudidaya itu sendiri. atau pabrik agar-agar.
bisa dipertanggungjawabkan kepada
anggotanya.
7. Memiliki kepemimpinan yang baik. 2. Penguatan kelompok dapat
Dalam upaya meningkatkan posisi
dilakukan dengan menjalin Kelompok tingkat utama mendapatkan
tawar dan membina kebersamaan
8. Mengupayakan kemitraan dengan pihak kerjasama antara kelompok dengan pengesahan dari gubernur yang tingkat
untuk menjaga keberlanjutan usaha
terkait. lembaga swadaya masyarakat, usahanya berkembang pesat dan lebih baik
budidaya Gracilaria yang dilakukan,
pemerintah dari tingkat desa dari kelompok madya dengan pengelolaan
sebaiknya pembudidaya dapat 9. Sebaiknya kelompok dibentuk dengan
sampai provinsi maupun dengan keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan
bergabung dalam kelompok formal pertimbangan lokasi budidaya yang kepada anggotanya dan masyarakat.
pihak swasta, terutama
pembudidaya, dengan kriteria sebagai berdekatan sehingga memudahkan perusahaan.
berikut: pengelolaan. Selain mengeluarkan Surat Keputusan untuk
memenuhi peryaratan legal formal kelompok,
1. Mendapatkan pengesahan dari tingkat desa pemerintah mempunyai peran yang penting
dan dibina oleh Dinas Perikanan setempat.
KETUA KELOMPOK dalam pengembangan kelompok yaitu dengan
SEBAIKNYA ADALAH
menempatkan penyuluh lapangan minimal
2. Terdiri dari beberapa orang anggota. satu orang setiap kecamatan untuk membantu
3 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 4
III. PERENCANAAN DAN PERSIAPAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
dalam pertemuan kelompok Penentuan kalender musim tanam sangat Dalam menentukan lokasi budidaya
pembudidaya yang mencakup penting dilakukan karena pertumbuhan dan rumput laut, harus mempertimbangkan
penentuan lokasi, metode perkembangan Gracilaria sangat dipengaruhi aspek - aspek berikut:
tanam, penyediaan bibit dan oleh musim. Setiap daerah memiliki musim
penyesuaian kalender musim tanam berbeda karena curah hujan dan pasang 1. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
tanam sesuai dengan lokasi surut yang berbeda pula, misalnya berdasarkan daerah setempat
yang disepakati oleh kelompok. produksi 2009 - 2011, pertumbuhan dan produksi
Gracilaria sangat bagus di Takalar pada bulan a. Pemilihan lokasi sesuai dengan tata
Maret - Juli, sedangkan bulan Agustus mulai ruang yang telah ditetapkan oleh
Penetapan lokasi budidaya berkurang produksinya. Penentuan kalender pemerintah daerah setempat sehingga
ditentukan berdasarkan sifat musim tanam dapat dilakukan ditentukan sendiri lokasi yang dipilih untuk budidaya
fisik, kimia dan biologi tanah dan oleh pembudidaya dengan cara sebagai berikut : rumput laut tidak terganggu atau
air lahan budidaya melalui menganggu kepentingan yang lain.
pengujian dan atau melalui Catat dan analisa data lapangan tentang
penyelenggaraan test plot di pertumbuhan, produksi, insidensi hama dan
tambak. penyakit serta kondisi lingkungan sekitar b. Apabila belum ada peraturan tentang
lokasi yang diamati selama setahun. tata ruang, maka lokasi budidaya
rumput laut disesuaikan dengan
Perencanaan ditinjau ulang Data tahunan yang diperoleh tersebut
Kebijakan Pemerintah Desa sampai
setiap dua bulan atau satu siklus selanjutnya dibandingkan dengan tahun
dengan Kabupaten sehingga dapat
tanam Gracilaria. Berdasarkan sebelumnya kemudian dijadikan sebagai
terhindar dari kemungkinan
hasil panen dan analisa hasil dasar untuk memprediksikan kalender siklus
terjadinya konflik pemanfaatan lahan.
usaha dalam satu siklus selama tanam tahun berikutnya.
setahun maka dapat ditentukan
Data penunjang yang sangat penting untuk
kelayakan budidaya Gracilaria di penentuan kalender musim tanam rumput laut
c. Pengembangan lokasi budidaya
lokasi yang akan ditetapkan adalah data curah hujan dan pasang surut diselaraskan dengan program
untuk budidaya Gracilaria. dua tahun terakhir. Data tersebut dapat pembangunan Pemerintah yang
diperoleh dari instansi terkait, misalnya dari tertuang dalam rencana kerja tahunan
BMKG, Balai Penelitian, Balai Budidaya atau 5 tahunan. Koordinasi dengan
maupun dari Dishidros Angkatan Laut. instansi terkait dalam hal ini
diperlukan.
7 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 8
Aspek Legal Usaha Budidaya Rumput Laut
2. Sertifikat Tambak
Selain aspek legal berupa perijinan usaha dan kepastian penguasaan lahan
tambak, sebaiknya pembudidaya dalam melakukan usahanya selalu
mengacu pada standar teknis yang dikeluarkan oleh instansi terkait,
diantaranya Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).
SEGERA DAPATKAN
SERTIFIKAT CBIB UNTUK USAHA
BUDIDAYA RUMPUT LAUT ANDA!
Hubungi Dinas Perikanan setempat untuk proses lebih lanjut
A. Persiapan tambak
a. Pastikan lahan (konstruksi sarana d. Tambahkan kapur pada dasar tambak
PENGATURAN
budidaya) sudah siap untuk untuk mendapatkan derajat keasaman (pH)
dilakukan penanaman. tambak berkisar antara 6 - 9 atau sekitar
KEDALAMAN TAMBAK
Setiap petakan tambak budidaya 6 - 8 untuk pertumbuhan optimal
sebaiknya memiliki pintu pemasukan Gracilaria. Apabila tanah tambak memiliki
dan pengeluaran air yang berfungsi pH 5, maka jumlah kapur pertanian yang
untuk sirkulasi air secara gravitasi ditambahkan adalah sebanyak 500 kg/ha. Kedalaman tambak berpengaruh
sehingga akan menjaga kualitas air terhadap intensitas matahari yang
e. Masukkan air ke dalam tambak melalui
dalam tambak. diperlukan oleh Gracilaria untuk
saringan yang dipasang pada pintu
pertumbuhan dan pembentukan
Apabila tidak dapat dilakukan pemasukan air. Kedalaman air tambak yang agar - agar.
pergantian air dengan mengandalkan optimal untuk budidaya Gracilaria adalah
pasang surut, maka pergantian air 50 cm, namun jika dipolikulturkan dengan Pada masa pertumbuhan vegetatif
dapat dibantu dengan pompa air. ikan bandeng atau udang, kedalaman yang terjadi pada minggu I-III
tambak dapat mencapai 100 cm. diperlukan cahaya yang cukup untuk
Pematang tambak harus kuat, tidak perkembangan thallus sehingga
bocor dan rapi. Bangunan pematang f. Apabila masih terdapat hama pada tambak kedalaman 0,5 m sangat optimal
tambak sebaiknya dapat digunakan maka gunakan saponin sebanyak 20 ppm. sedangkan pada proses pembentukan
sebagai jalan sehingga memudahkan agar-agar bisa ditambahkan air tambak
pengelolaan tambak serta bisa sampai mencapai 1,0 m untuk mengurangi
difungsikan sebagai tempat intensitas cahaya matahari sehingga Gracilaria
penjemuran hasil panen Gracilaria. dapat membentuk agar secara optimal pada
minggu ke IV - VI.
Ketinggian pematang tambak dibuat
dengan posisi lebih tinggi dari pasang Pada saat panen, air atau kedalaman tambak
tertinggi air laut dan tidak tenggelam bisa dikurangi sampai mencapai 0,5 m untuk
jika terjadi hujan deras ataupun tidak memudahkan panen. Namun perlu ditekankan
tenggelam ketika terjadi banjir di agar tidak terlalu dangkal karena akan terjadi
sekitar lokasi tambak. peningkatan suhu air tambak yang akan
mengakibatkan Gracilaria berwarna pucat
b. Tambak dikeringkan dan diangkat bahan bahkan sampai putih karena intensitas cahaya
organik/lumpurnya minimal 10 cm. matahari terlalu kuat.
11 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 12
B. Bibit Rumput Laut
PEMBUATAN KEBUN BIBIT DAN SELEKSI VARIETAS
a. Ciri-ciri bibit yang bagus b. Kebun Bibit Pembuatan kebun bibit dan seleksi varietas sangat penting dalam menjamin
ketersediaan dan kualitas bibit Gracilaria. Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan
Bibit yang bagus antara lain memiliki ciri- Pembuatan kebun bibit sebaiknya
kebun bibit dan seleksi varietas adalah sebagai berikut ini.
ciri sebagai berikut: dilakukan untuk menjamin ketersediaan
bibit di setiap daerah. Pembuatan kebun
thallus elastis, bibit rumput laut diawali dengan
PERSIAPAN DAN PENANAMAN BIBIT
melakukan seleksi varietas. Seleksi varietas
mempunyai banyak cabang Tancapkan balok kayu atau bambu Bibit yang sudah terikat pada tali
dapat dilakukan dengan menggunakan diameter 3 - 5 cm sepanjang 2,0 m pada dibentangkan memanjang dari satu
pangkalnya lebih besar dari bagian metode penanaman longline. setiap sudut sebagai patok untuk sisi tambak dengan mengikatkan
ujung cabangnya, membentangkan tali bentang bibit pada patok - patok kayu/bambu.
Gracilaria. Ukuran luas petak untuk
ujung thalus berbentuk lurus, pembibitan rumput laut sangat bergantung
kepada kemampuan penanganan dan PERAWATAN DAN SELEKSI BIBIT
warna cerah dan berbau segar, ketersediaan luasan tambak. Petak tali Lakukan pembersihan kotoran dan
bentang berukuran luas 50 m x 30 m yang amati pertumbuhan Gracilaria setiap
bersih dari hama, tanaman pengganggu
dapat memuat 50 tali bentangan. minggu.
(epifit), kotoran
Jarak antar tali rumpun yang dipasang
bila bagian thallus dipotong terasa getas Ganti air 75 % setiap minggu untuk
pada tali bentang antara 15 - 25 cm,
mendapatkan kondisi optimum
dengan panjang tali bentang sekitar
tidak terdapat bercak 30 - 50 m. Setiap tali bentangan memuat tambak dan jaga kedalaman air
200 - 330 titik rumpun bibit untuk diseleksi. tambak minimal 80 cm.
bentuk bibit seragam
Jarak antar tali rumpun harus sama Tandai 10 % rumpun Gracilaria
sehingga rumpun bibit memiliki dalam satu tali panjang (bentangan)
ketersediaan ruang yang sama untuk yang paling bagus pertumbuhannya
pertumbuhan, termasuk kesempatan dalam yang secara kuantitatif paling besar
memperoleh nutrisi dari perairan. atau berat hasil timbangan rumpun
BIBIT GRACILARIA YANG Ikat bibit rumput laut pada simpul - simpul
setiap minggunya.
BERKUALITAS MEMPUNYAI tali kemudian dibentangkan di bawah Ambil rumpun yang telah ditandai
KADAR AGAR-AGAR DAN
permukaan air tambak pada kedalaman
tersebut pada akhir minggu ke III - IV
10 - 20 cm.
KEKUATAN GEL YANG TINGGI terjadi kelipatan berat 4 - 5 kali dari
Jarak antar rumpun bibit 10 - 20 cm berat rumpun Gracilaria awal ketika
Seleksi varietas dengan metode
dengan bobot awal 10 - 25 g/rumpun. saat penanaman.
penanaman longline
13 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 14
c. Pengangkutan dan Penanganan Bibit
Usahakan menggunakan bibit dari Apabila bibit diangkut dari jarak jauh, POLIKULTUR GRACILARIA DENGAN BANDENG DAN ATAU UDANG
budidaya sendiri atau bibit yang berasal sebelum ditebar bibit perlu diadaptasikan
Salah satu langkah memadukan aspek
dari lokasi terdekat karena bibit sudah terlebih dahulu dengan cara merendam bibit
sosial, ekonomi dan lingkungan, adalah
cocok dengan lokasi tersebut dan waktu dengan air tambak.
dengan melakukan polikultur Gracilaria
dibutuhkan untuk pengangkutan tidak
+
+
dengan bandeng dan udang.
lama (kurang dari 4 jam).
15 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 16
D. Perawatan / Pemeliharaan
h. Pemupukan diperlukan pada kondisi
a. Jaga kebersihan tambak dari hama dan f. Amati perkembangan Gracilaria dengan
PENGELOLAAN KUALITAS AIR
tertentu seperti yang tercantum di bawah.
tanaman pengganggu serta kotoran melihat laju pertumbuhan harian. Jika laju Pengujian kadar phosphat dan nitrogen
sehingga Gracilaria tumbuh optimal. pertumbuhan harian di bawah 3 % atau dalam tambak juga diperlukan sebelum
Kebersihan pada saluran dan pintu air hasil panen basah sekitar 3,8 kali berat dilakukan pemupukan.
Pengelolaan kualitas air tambak dapat
juga perlu dijaga untuk memudahkan bibit awal yang ditanam maka pada Pada saat umur pemeliharaan 1-30 hari, dilakukan dengan memperhatikan
pergantian air. penanaman kedua dapat ditambahkan bibit pasang surut air laut dan membuat
apabila air terlalu jernih sampai pada
konstruksi tambak dan saluran yang
menjadi 2 ton/ha. Namun jika dasar perairan, gunakan pupuk NPK
b. Lakukan pergantian air minimal setiap lancar untuk proses keluar masuknya air
pertumbuhan harian lebih besar dari 4 % sebanyak 15 kg/ha atau pupuk phosphat
laut ke tambak Gracilaria. Kualitas air
tiga hari sekali pada saat pasang. atau hasil panen basah sekitar 6 kali berat (misalnya SP36) untuk menumbuhkan tambak yang optimal untuk
bibit awal yang ditanam maka penanaman plankton sehingga mengurangi penetrasi
c. Pada saat musim kemarau, pergantian air pertumbuhan Gracilaria dikelola
berikutnya dapat ditebar 3-4 ton /ha. cahaya. dengan tahapan berikut ini:
lebih sering untuk menghindari salinitas
air tinggi akibat penguapan air tambak g. Jika terjadi penumpukan Gracilaria maka Penggunaan pupuk phospat harus
sedangkan pada musim penghujan dilakukan perataan agar tidak terjadi memperhatikan pH tanah. Pada kondisi a. Pastikan salinitas air terjaga pada
salinitas air tambak dijaga agar tidak pembusukan atau pembentukan gas H2S di pH rendah (<5) maka penggunaan kisaran 12 - 30 ppt dengan
terlalu rendah. Salah satu caranya dengan melakukan perawatan saluran serta
tambak. phosphat kurang efektif.
pintu masuk dan keluar air tambak
menggunakan metode resirkulasi.
Lakukan pemupukan jika pertumbuhan sehingga terjadi pergantian air
d. Lakukan pemantauan salinitas, pH, harian Gracilaria kurang dari 3 % dengan dengan baik.
temperatur dan kekeruhan tambak secara menambahkan pupuk yang mempunyai b. Pastikan pH air tambak pada kisaran
teratur setiap tiga hari sekali untuk kandungan nitrogen tinggi pada minggu 6,2 - 8,2 dan usahakan mencapai pH
memastikan kualitas air terjaga untuk pertama sampai keempat dan pupuk yang optimal untuk pertumbuhan
pertumbuhan Gracilaria yang optimal. banyak mengandung phospat pada Gracilaria antara 6,5 - 8.
minggu kelima sampai ketujuh.
e. Pastikan kedalaman air tambak pada saat c. Pastikan temperatur suhu tambak
Dosis pemupukan disesuaikan dengan pada kisaran 18 - 30 oC dan
pemeliharaan dengan mempertahankan
kebutuhan, misalnya 10 kg/h a untuk usahakan mencapai suhu optimal
kedalaman air antara 30-50 cm selama 4
untuk pertumbuhan Gracilaria antara
minggu pertama pemeliharaan agar pupuk yang mengadung nitrogen dan 5 o
20 - 25 C,
pertumbuhan cabang lebih cepat. Pada kg/ha untuk pupuk yang mengandung
minggu kelima sampai ketujuh phospat. d. Lakukan pengamatan tingkat
pemeliharaan, atur ketinggian air pada kekeruhan tambak (turbidity) air
Pemupukan dilakukan dengan cara sehingga Gracilaria yang berada di
kedalaman 50 – 80 cm untuk
melarutkan pupuk terlebih dahulu, dan dasar tambak masih bisa
memperlambat pertumbuhan cabang dan
kemudian menyebarkannya secara mendapatkan sinar matahari untuk
meningkatkan pembentukan kandungan
merata di tambak. fotosintesis dan pertumbuhan yang
agar yang lebih tinggi.
Pembusukan di ujung percabangan optimal.
karena penumpukan Gracilaria Selain pupuk anorganik, pupuk organik
seperti kompos dan kotoran ternak juga
dapat digunakan.
17 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 18
V. HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA GRACILARIA
HINDARI PENGGUNAAN PESTISIDA UNTUK PEMBERANTASAN
HAMA KARENA AKAN MENURUNKAN KESUBURAN TAMBAK DAN
MENYEBABKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Hama Gejala/Akibat Penanggulangan
x
(Limnea glabra ) thallus dan kemudian manual pada saat persiapan
PENANGANAN LUMUT
dan siput atau rumput laut menjadi tambak
gastropoda putih. Biasanya - Gunakan saringan pada air masuk
disebabkan karena dan pastikan tidak ada lubang
sirkulasi air tidak kebocoran pada saringan Ledakan populasi lumut terjadi pada
lancar - Menjaga kualitas air dan mengatur tambak budidaya rumput laut
keluar masuknya air ke dalam merupakan masalah yang paling
tambak secara berkala dominan, seperti jenis lumut:
Enteromorpha sp., Chaetomorpha sp.,
Ikan: baronang, Rumput laut patah - Gunakan saringan pada air masuk dan Ectocarpus.
kiper, mujahir dan pastikan tidak ada lubang
kebocoran pada saringan Pertumbuhan lumut yang cepat dan
- Gunakan saponin pada saat Salah satu jenis pestisida yang digunakan banyak dalam tambak akan
persiapan tambak untuk memberantas hama menghalangi penyerapan nutrisi dan
sinar matahari sehingga Gracilaria
terganggu pertumbuhannya.
Lumut: Lumut sutra Lumut menempel - Penebaran ikan bandeng
(Chaetomorpha) pada rumput laut dan - Menambah kedalaman air Adanya lumut juga menjadi salah satu
berkompetisi dalam
penyebab munculnya ice - ice karena
menyerap nutrisi
terjadi persaingan dalam penyerapan
nutirisi dan intensitas sinar matahari
Penyakit Gejala/Akibat Penanggulangan ke dasar tambak. Penanggulangan
dapat dilakukan secara fisik dan
biologi.
Ice-ice Rumput laut memutih - Pergantian/sirkulasi air
dan patah-patah - Mengangkat lumut secara manual
disebabkan karena
perubahan lingkungan - Meningkatkan ketinggian air
yang ekstrim tambak
19 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 20
VI. PANEN DAN PASCA PANEN
A. Cara Melakukan Panen b. Pastikan tempat pengeringan bersih dan e. Pembalikan rumput laut yang dijemur perlu
berikan alas seperti jaring, anyaman dilakukan supaya pengeringan merata.
a. Pemanenan dilakukan setelah rumput laut bambu dan bahan lainnya sehingga
berumur 45 - 60 hari untuk mendapatkan Gracilaria yang dikeringkan tidak kontak f. Pada malam hari untuk menghindari
kadar agar dan kekuatan gel yang optimal. langsung dengan tanah (pematang). rumput laut terkena air hujan maka rumput
laut digulung dan disimpan. Penjemuran
b. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat diteruskan pada hari berikutnya.
rumput laut dari dasar tambak kemudian
rumput laut dicuci dengan air tambak g. Ketika rumput laut kering, akan ada butir-
sebelum dimasukkan ke perahu untuk butir garam. Bersihkan butir-butir garam
selanjutnya diangkut di darat. selama proses pengeringan dengan cara
dikibaskan di atas saringan.Tingkat
c. Panen rumput laut sebaiknya dilakukan kekeringan Gracilaria yang diharapkan
pada pagi hari agar penjemuran langsung pada hasil akhir pengeringan adalah
bisa dilakukan. 13-15 % sehingga pada saat pengepakan dan
Jaring untuk penjemuran
pengiriman lebih mudah.
d. Hindari panen pada saat hujan karena akan c. Jagalah lokasi pengeringan dari binatang
menurunkan kualitas rumput laut. ternak h. Jika tingkat kekeringan rumput laut yang
dijual pada pedagang lebih dari 15 %, maka
pedagang yang memiliki gudang akan
B. Penanganan Pasca Panen melakukan pengeringan kembali selama
1-2 hari untuk mencapai tingkat kekeringan
13-15 %. Tingkat kekeringan tersebut
1. Pengeringan
biasanya 7 ton basah : 1 ton panen kering,
a. Rumput laut dapat dikeringkan di sedangkan kering tambak dengan kadar air
pematang tambak atau di lahan khusus 18 % rasionya 10 : 1 (10 ton basah menjadi 1
untuk pengeringan ton kering).
21 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 22
i. Tingkat kekeringan (13 - 15 % ) b. Simpan Gracilaria di gudang dan pastikan
diindikasikan dengan meremas Gracilaria gudang terjaga kebersihan dan kekeringannya
kering dengan tangan. Jika tidak terasa serta sirkulasi udara yang baik.
lengket dan lemas, maka tingkat kekeringan
sudah memenuhi persyaratan.
23 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 24
UNTUK MEMUDAHKAN PENGIRIMAN CONTAINER DAPAT
MENJALIN KERJASAMA DENGAN EKSPEDISI YANG SUDAH PUNYA
PENGALAMAN DALAM PENGIRIMAN EKSPOR DAN PENGIRIMAN ANTAR PULAU
a. Pemasaran Gracilaria kering dapat c. Setelah ada kesepakatan harga dan cara
ditujukan ke pedagang lokal dan pedagang pembayaran (misalnya pembayaran dengan
besar (eksporter) atau pabrik agar - agar. tunai, tidak ada pemberian uang di depan),
Jumlah atau besarnya volume disesuaikan pengiriman Gracilaria kering dapat
sesuai dengan kapasitas kelompok petani. menggunakan truk atau container ke
gudang atau pabrik agar.
Gracilaria dikirimkan dalam kontainer
dengan kondisi lantai kontainer kering dan
bersih serta bebas dari bahan kimia untuk
pengiriman ekspor.
25 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 26
VIII. ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Keuntungan 38.195.000
Harga Gracilaria kering berdasarkan harga di Sulawesi Selatan bulan Mei 2014
27 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK © WWF-Indonesia / Agis RIYANI
B. Analisa Usaha Budidaya Gracilaria Sistem Polikultur
2. Pembelian bibit rumput laut (kg) 1500 1.500 2.250.000 1. Gracilaria (6 kali panen/tahun) 7200 7000 50.400.000
29 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 30
Tabel Monitoring oleh Kelompok
Bulan
Kondisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Musim Kemarau
Musim Hujan
o
Rata -rata suhu harian ( C)
29 | Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK Better Management Practices | BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK | 30
DAFTAR PUSTAKA TIM PERIKANAN WWF-INDONESIA
Anggadiredja, J.T., M.A. Widodo, A. Arfah, A. Zatnika, S. Kusnowirjono, I. Indrayani, D. Ma’mun,
Samila dan S. Hadi, 2011. Kajian Strategi Pengembangan Industri Rumput Laut dan Nur Ahyani. Seafood Savers O cer for Aquaculture
Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), (nurahyani@wwf.or.id)
Asosiasi Petani dan Pengelola Rumput Laut Indonesia (ASPPERLI) dan Indonesia Seaweed Society
Bergabung di WWF-Indonesia sejak bulan Februari 2013. Nur bertanggung jawab dalam
(ISS). pengembangan prak k budidaya berdasarkan Be er Management Prac ces (BMP) dan
Aquaculture Stewardship Council (ASC) di wilayah NTB, NTT, dan Bali. Sebelum di WWF-
Anggadiredja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto, dan S. Istini, 2006. Rumput Laut: pembudidayaan,
Indonesia, Nur banyak terlibat ak f dalam penguatan masyarakat pesisir dan pembudidaya di
pengolahan, dan pemasaran komoditas perikanan potensial. Penebar Swadaya.
Aceh dan Nias. Dia berpendidikan S2 Budidaya dari Ghent University - Belgia.
Anggadiredja, J.T., Pengukuran Pertumbuhan Gracilaria (Slide Power Point). Disampaikan pada
M. Yusuf, Fisheries Science and Training Coordinator
Kegiatan External Review Draft BMP Budidaya Gracilaria, 30 Januari 2014 di Semarang.
(myusuf@wwf.or.id)
Suryanto, 2013. Opportunities and Challenges of Gracilaria Farming and Agar Industry in Indonesia Alumni Perikanan dan Manajemen Lingkungan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
an Industry Perspective. Presentasi disampaikan dalam Seaweed Aquaculture Processing, Trade, Bergabung di WWF-Indonesia mulai bulan Februari 2009. Sejak tahun 2000, ak f di LSM
Development and Prospects. Jakarta Convention Center. lokal bidang perikanan di Makassar, klub selam kampus, kegiatan penilaian AMDAL, dan
perusahaan export rumput laut. Tugasnya di WWF-Indonesia untuk pengembangan semua
Masak, P.R.P., B. Priono, dan I. Insan, 2013. Seleksi Klon Bibit Rumput Laut, Gracilaria verrucosa. panduan perikanan (BMP) dan pengembangan kapasitas stakeholder.
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros.
Wahju Subachri. Senior Fisheries O cer.
Dapatkan juga serial panduan - panduan praktik budidaya lainnya, yaitu :
(wsubachri@wwf.or.id)
1. Budidaya Udang Windu, Tanpa Pakan dan 8. Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp. di Wahju berpendidikan Budidaya Perairan dari Universitas Hang Tuah dan bergabung di WWF-
Tanpa Aerasi Tambak Indonesia sejak bulan November 2010. Tanggung jawab utama Wahju adalah
mengembangkan dan memas kan implementasi Aquaculture Improvement Program (AIP)
2. Budidaya Udang Windu, Dengan Pemberian 9. Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus pada berbagai wilayah prioritas WWF-Indonesia. Sebelum di WWF-Indonesia, Wahju
Pakan dan Tanpa Aerasi vannamei) pernah bekerja di perusahaan budidaya dan spesialisasi bidang budidaya lebih dari 15 tahun.
3. Budidaya Ikan Kerapu, Sistem Karamba 10. Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos) Idham Malik, Seafood Savers O cer for Aquaculture
Jaring Apung (KJA) (imalik@wwf.or.id)
11. Budidaya Ikan Patin (Pangasius sp.)
4. Budidaya Ikan Nila, Sistem Karamba Jaring Mulai ak f berkecimpung pada isu lingkungan pesisir semenjak masa kuliah di Universitas
Apung (KJA) 12. Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Hasanuddin, Jurusan Perikanan. Idham bergabung di WWF-Indonesia semenjak Mei 2013
Bloch) pada Karamba Jaring dan bertanggung - jawab untuk pengembangan dan implementasi BMP Perikanan Budidaya
5. Mencegah dan Mengatasi Penyakit Udang Apung di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya dengan melibatkan berbagai ngkatan pemangku-
Windu pada Budidaya Tambak Tradisional kepen ngan, mulai dari pembudidaya skala kecil, industri, akademisi, dan pemerintah.
dan Semi-Intensif 13. Budidaya Abalon (Haliotis sp.) pada Karamba
Apung Candhika Yusuf, Na onal Aquaculture Program Coordinator
6. Penanaman Mangrove pada Kawasan (cyusuf@wwf.or.id)
Budidaya Tambak Udang 14. Budidaya Kerang - Kerangan (Bivalvia)
Candhika terlibat pada kegiatan konservasi kelautan dan perikanan berkelanjutan sejak kuliah
7. Budidaya Rumput Laut Kotoni (Kappaphycus di Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang. Dia bergabung di WWF-Indonesia pada tahun
2009 sebagai Fisheries O cer di Berau dan sebagai Koordinator Nasional Program
alvarezii), Sacol (Kappaphycus striatum),
Aquaculture pada tahun 2011. Tugasnya sekarang adalah memas kan implementasi Program
dan Spinosum (Eucheuma denticulatum)
Pengembangan Akuakultur untuk 11 komodi .
Selain panduan praktik perikanan budidaya, WWF-Indonesia juga menerbitkan panduan lainnya
tentang Perikanan Tangkap, Perikanan Tangkapan Sampingan (Bycatch), Wisata Bahari, Kawasan
Konservasi Perairan. Untuk keterangan lebih lanjut dan mendapatkan versi elektronik dari seluruh
panduan tersebut, silahkan kunjungi www.wwf.or.id.