Sejak saat itu, yakni setelah Abbad mendengar ucapan ini dari
Rasulullah, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, ia rela
menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jalan Allah dan
Rasulullah. Karena itulah, kita menemukan dia di arena pengorbanan
dan di medan laga muncul sebagai orang pertama. Sebaliknya, di
waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, ia sulit ditemukan.
Ia selalu rajin beribadah yang tenggelam dalam kekhusyukannya.
Ia seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang. Ia seorang
dermawan yang sibuk dengan kemurahan hatinya. Ia seorang Mukmin
sejati yang telah membaktikan kehidupannya untuk keimanan.