Dokumen - Tips - Laporan Viskositas 5681f4557df78
Dokumen - Tips - Laporan Viskositas 5681f4557df78
1. dapat mengukur viskositas (kekentalan) suatu zat cair dengan air sebagai pembanding
dan pengaruhnya terhadap temperatur dengan viskometer Ostwald.
2. Dapat mengukur viskositas (kekentalan) beberapa macam sampel oli dengan
menggunakan viscotester VT-04E.
Dasar Teori
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memilik tingkat
kekentalan yang berbeda. Misalnya sirup dan air. Viskositas alias kekentalan sebenarnya
merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas
adalah gaya gesekan internal fluida. Ketika fluida tersebut mengalir.
Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik
antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan
antar molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli,
madu dan lain-lain.
Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat
cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Viskositas atau kekentalan hanya ada pada
fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata adalah fluida yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Fluida riil berbeda dengan
fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal
hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida
ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis).
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan
dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air
mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida
yang mempunyai viskositas yang lebih besar.
Setiap fluida, gas atau cairan, memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas.
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan
mengalir melalui pipa gelas ( gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat, maka viskositas
dari cairan itu viskositasnya tinggi (misalnya madu). Salah satu cara untuk menentukan
viskositas cairan ialah metoda kapiler dari Poiseuille. Pada metoda ini diukur waktu (t),
yang diperlukan untuk volume tertentu cairan (V), untuk mengalir melalui pipa kapiler
dibawah pengaruh tekanan penggerak (P) yang tetap. Dalam hal ini, untuk cairan yang
mengalir dengan aliran laminar, persamaan Poiseille dinyatakan sebagai,
𝑽 𝑷𝑹𝟒
=
𝒕 𝟖𝜼𝑳
Keterangan :
η : viskositas cairan
V : volume cairan
L : panjang pipa
Persamaaan ini berlaku untuk cairan dan gas. Ada beberapa viscometer yang
seringdigunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan, yaitu :
Viskometer Ostwald
Metoda Ostwald merupakan suatu variasi dari metoda Poiseuille. Pada viscometer
Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk
mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume (antara tanda a dan tanda b)
melalui pipa kapiler yang vertikal. Jumlah tekanan (P) dalam hukum Poisseuille adalah
perbedaan tekanan kedua permukaan cairan dan berbanding lurus dengan berat jenis cairan
(𝜌). Dalam prakteknya R dan L sukar secara teliti, karenanya viskositas cairan ditetapkan
dengan cara membandingkannya dengan cairan yang mempunyai viskositas tertentu,
misalnya air.
Sehingga
𝜼𝟏 𝐑𝟒 (𝐏𝐭) 𝟖𝐕𝐋
= × 𝟒
𝜼𝟐 𝟖𝐕𝐋 𝐑 (𝐏𝐭)
(𝑷𝒕)𝟏 𝑷𝟏 𝒕𝟏
= =
(𝑷𝒕)𝟐 𝑷𝟐 𝒕𝟐
𝜼𝟏 𝝆𝟏 𝒕𝟏
=
𝜼𝟐 𝝆𝟐 𝒕𝟐
Keterangan :
P : 𝝆 x konstanta
𝜼 : viskositas
𝝆 : massa jenis
T : waktu
Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik antar molekul dan
struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum suatu
lapisan molekul melewati lapisan molekul lainnya diperlukan suatu energy tertentu. Sesuai dengan hukum
Distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy yang diperlukan untuk mengalir
dihubungkan dengan faktor 𝒆−Δ𝐸⁄𝑅𝑇 . Maka fluiditas sebanding dengan 𝒆−Δ𝐸⁄𝑅𝑇 dan viskositas sebanding
dengan 𝒆−Δ𝐸⁄𝑅𝑇 . Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan
empirik,
𝜼 = 𝚨 𝒆−𝚫𝑬⁄𝑹𝑻
ln η = ln Α - ΔE⁄RT, dengan A = tetapan yang sangat bergantung pada massa molekul relative dan
volume moler cairan, dan E = energy ambang per Mol yang diperlukan untuk proses awal aliran.
VISCOTESTER VT-04E
Salah satu cara untuk menentukan viskositas suatu cairan lainnya, yaitu dengan alat Viscotester
VT-04E yang terdiri dari :
1. Main Unit : bagian alat ukur utama yang memiliki bagian petunjuk skala harga viskositas.
2. AC adaptor : komponen alat yang mengatur sumber arus listrik AC.
3. Rotor : komponen alat yang mengukur sampel, VT-04E menggunakan tiga jenis rotor, yaitu:
Rotor no. 3 untuk pengukuran dengan harga viskositas 0.3 dPa.s sampai 13 dPa.s.
Rotor no. 1 untuk pengukuran dengan harga viskositas dPa.s sampai 150 dPa.s.
Rotor no. 2 untuk pengukuran dengan harga viskositas 100 dPa.s sampai 3000 dPa.s
4. Cup/beaker : bejana untuk menampung sampel.
5. Baterai : sumber arus pengganti arus AC.
6. Rotor extension : batang pengaduk tambahan apabila diperlukan Klemp/stand.
Jika harga viskositas sampel belum diketahui, pengukuran menggunakan rotor disesuaikan dengan
prosedur berikut : rotor no. 2, no. 1 kemudian baru rotor no 3.
Selain dengan menggunakan metoda Viskometer Ostwald dan Viscotester VT-04E, penentuan nilai
viskositas dapat dicari dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Viskometer Hoppler
Pada viskositas ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk
melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena andanya gravitasi akan jatuh melaui medium yang
berviskositas (seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan
maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila gravitas sama dengan frictional resistance medium
(Bird, 1993:59).
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga : gaya
gesek = gaya berat, gaya Archimides :
Vmax = h / t
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari
cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat
yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penemuan
konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal
ini disebut aliran sumbat(Anonim, 05 November 2010).
Semakin tinngi suhu maka semakin rendah nilai viskositasnya. Hal ini disebabkan gaya-gaya
kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur
pada zat cair yang menyebabkan berturunnya viskositas dari zat cair tersebut. Oleh karena itu semakin
tinggi suhu maka cairan semakin encer, karena kerapatan komponen penyusun zat cair semakin renggang.
Suatu viskositas akan menjadi lebih tinggi jika suhu mengalami penurunan karena pada saat suhu di
naikkan maka partikel-partikel penyusun zat tersebut bergerak secara acak sehingga kekentalan akan
mengalami penurunan, dan jika suhu mengalami penurunan akan terjadi kenaikan viskositas karena
partikel-partikel penyusun senyawa tersebut tidak mengalami gerakan sehingga gaya gesek yang bekerja
juga semakin besar.
2. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan. Salah satu faktor kekentalan
(viskositas) suatu cairan adalah suhu. Menurut ‘teori lubang’, terdapat kekosongan dalam suatu cairan, dan
molekul bergerak secara continue kedalam kekosongan ini. Sehingga kekosongan akan bergerak keliling.
Proses ini menyebabkan aliran, tetapi memerlukan energi karena ada energi yang harus dimilikii suatu
molekul agar dapat bergerak kedalam kekosongan itu. Energi pengaktifan lebih mungkin terdapat pada
suhu yang tinggi, dan dengan demikian cairan lebih mudah mengalir pada suhu yang tinggi. Selain itu
kerapatan zat cair semakin renggang dengan bertambahnya suhu, sehingga tingkat kekentalannya
berkurang.
3. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi
akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat
yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan adanya solute yang berat
akan menghambat atau member beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.
Definisi Piknometer
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida.
Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya dalam praktikum yang diukur adalah massa
jenis oli, minyak goreng, dan lain-lain. Piknometer itu terdiri dari 3 bagian, yaitu tutup pikno, lubang, gelas
atau tabung ukur. Cara menghitung massa fluida yaitu dengan mengurangkan massa pikno berisi fluida
dengan massa pikno kosong. Kemudian di dapat data massa dan volume fluida, sehingga tinggal
menentukan nilai cho/massa jenis (ρ) fluida dengan persamaan = cho (ρ) = m/v (Whille, 1988).
Viskometer
Ostwald
Viscotester VT-
04E
Langkah-langkah
Peganglah viscotester dan pasangkan pada klemp. Gunakan sekrup dibawah klemp
untuk membuat posisi main unit horizontal, untuk mengeceknya dengan melihat
posisi water pass (gelembung air pada display), posisi water pass berada ditengah
menunjukkan posisi main unit sudah horizontal
tempelkan rotor yang sesuai untuk sampel dengan memutar sekrup rotor pada
bagian bawah main unit berlawanan arah jarum jam
Ubahlah klemp pengunci jarum pada main unit ke arah yang berlawanan
Set power on
Ketika rotor berputar, jarum penunjuk viskositas bergerak ke arah kanan dan
menunjukkan viskositas cairan sampel, bacalah meter viskositas selama rotor
masih berputar dan jarum penunjuk stabil
Jika pengukuran selesai, set power off kemudian setelah jarum penunjuk meter
kembali ke awal, kembalikan posisi klemp pengunci jarum ke arah yang
berlawanan lagi
Jenis sampel Berat pikno + isi (gram) Berat isi atau sampel (gram)
Air 114
Alcohol 195
Aseton 59
Viskositas sampel
1. ηalkohol = 1,33 cp
2. ηaseton = 0,395 cp
jawab
𝜂𝑎𝑖𝑟 ⍴𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑖𝑟 𝜂𝑎𝑖𝑟 ⍴𝑎𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑖𝑟
= =
𝜂𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 ⍴𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 𝑡𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 𝜂𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛 ⍴𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛 𝑡𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛
1 0,996512 × 114 1 0,996512 × 114
= =
𝜂𝑎𝑙𝑘𝑜ℎ𝑜𝑙 0,7786 ×195 𝜂𝑎𝑠𝑒𝑡𝑜𝑛 0,7622 × 59
70 23 4
80 18 4
90 14 4
PERHITUNGAN
1) Hitung viskositas cairan yang diukur pada suhu 50 ̊C, 55 ̊C, 60 ̊C, 65 ̊C, 70 ̊C dan 73 ̊C dengan
merujuk pada viskositas air (literatur) pada suhu tersebut
2) Alurkan ln ƞ terhadap 1/t, kemudian tentukan energy ambangnya (ΔE)
Jawab
Viskositas
No T (˚K) (mPa.s) 1/T ln ɳ
1 323 135 0.00310 4.905
2 328 95 0.00305 4.554
3 333 90 0.00300 4.500
4 338 84 0.00296 4.431
5 343 78 0.00292 4.357
6 346 75 0.00289 4.317
5.000
4.900
4.800
4.700
4.600 Series1
4.500 Linear (Series1)
4.400
y = 2475.2x - 2.8787
4.300 R² = 0.853
4.200
0.00285 0.00290 0.00295 0.00300 0.00305 0.00310 0.00315
𝜟𝟏/𝒕 𝜟𝑬
1) Tan θ = =
𝜟 𝒍𝒏 ƞ 𝑹
𝟐.𝟎𝟔 .𝟏𝟎−𝟒 𝜟𝑬
=
𝟎,𝟓𝟖𝟕𝟕 𝟎.𝟖𝟓𝟑
ΔE = 2,9899 .10-4
PEMBAHASAN
Hasil pengamatan dari praktikum yang dilakukan adalah:
1) Penentuan berat jenis dengan piknometer
Hal yang pertama kali dilakukan adalah penentuan massa jenis aquadest, alkohol dan aseton.
Dengan suhu masing-masing yaitu sebesar 25 ̊C. 24,8 ̊C dan 24 ̊C. massa jenis pada masing-
masing sampel didapatkan dari pembagian massa sampel (yang didapatkan dari selisih berat
hasil penimbangan piknometer kosong dengan piknometer yang berisi sampel) dengan volume
piknometer. Sehingga dapat diketahui massa jenis alkohol sebesar 0,7786 gram/ml dan massa
jenis aseton sebesar 0,7622 gram/ml. Mendekati dengan literature yang kita temukan bahwa
massa jenis alkohol adalah sebesar 0.8119 – 0.8139 dan dari hasil tersebut juga dapat diketahui
bahwa suhu berbanding terbalik dengan dengan massa jenis zat. Sehingga semakin tinggi suhu
maka semakin kecil massa jenis zatnya dan berlaku sebaliknya, hal ini dikarenakan ketika suhu
meningkat, molekul pada zat cair akan bergerak lebih cepat yang diakibatkan oleh tumbukan
antar molekul, sehingga terjadi peregangan molekul dan akhirnya massa jenisnya menjadi lebih
rendah dibandingkan dengan massa jenis semula.
PERTANYAAN
1) Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan. Beri penjelasan
secara singkat?
2) Apakah viskositas cairan selalu berkurang bila suhu dinaikkan, jelaskan?
3) Perkirakan mana yang viskositasnya lebih besar minyak tanah atau nibyak kelapa?
JAWABAN PERTANYAAN
1. Cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan adalah :
Rotation viscometer,
yaitu dengan cara mengukur gaya puntir sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan
dalam sampel
Viskometer cone & plate,
yaitu dengan cara sampel di letakkan di tengah papan, kemudian naikkan hingga pada
posisi kerucut yang di gerakkan oleh motor-motor dengan kecepatan yang berbeda dan
sampel digeser dalam ruang semitransparan yang diam kemudian kerucut yang berputar.
Viskometer hoppler,
Pada viskositas ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah bola logam
untuk melewati cairan setinggi tertentu
Viskometer cup & bob,
Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding
dalam dari cup, dimana bob masuk tepat ditengah.
Vibro viskometer
Mendapat nilai viskositas dengan cara mengendalikan amplitude sebuah pelat sensor
yang dicelupkan ke dalam sensor (sampel) dan mengukur arus listrik yang diperlukan
untuk menggerakkan sensor tertentu
2. Ya, viskositas suatu cairan akan selalu berkurang bila suhu dinaikkan, karena berkaitan dengan
struktur molekul dalam cairan tersebut. Ketika diberi panas, jarak antar molekul dalam cairan
menjadi agak renggang, sehingga menjadi strukturv molekulnya kurang padat. Perubahan
kondisi dari cairan yang struktur molekulnya lebih padat menjadi cairan yang struktur
molekulnya kurang padat menyebabkan cairan lebih mudah mengalir atau memiliki viskositas
yang lebih rendah. Selain itu, karena semakin tinggi suhu maka energy kinetik yang dimiliki
partikel-partikel penyusunnya akan semakin besar sehingga pergerakannya semakin cepat,
sehingga semakin encer, yang menyebabkan laju air makin cepat dan menyebabkan viskositas
berkurang
3. Diantara minyak kelapa dan minyak tanah, yang viskositasnya lebih tinggi adalah minyak kelapa
karena minyak kelapa sebagian besar mengandung asam lemak yang memiliki viskositas 7,30
mPa.s. namun penyusunnya lebih bervariasi yaitu asam kaproat yang memiliki rantai karbon 6
hingga asam arachidie yang memiliki rantai karbon 20. Sedangkan minyak tanah komposisinya
disusun oleh alkana dengan rantai karbon hingga 16. Rantai karbon 6 (heksana) memiliki
viskositas 0,294 mPa.s. sedangkan rantai karbon 16 (heksadekana) memiliki viskositas 3,34
mPa.s, jadi viskositas minyak tanah bervariasi antara 0,294-3,34 mPa.s, tergantung dari kualitas
minyak ntanah tersebut. Dan pada umunya asam lemak memiliki viskositas jauh lebih tinggi
dibandingkan alkana.
KESIMPULAN
1) Nilai massa jenis alkohol yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,7786 gram/ml
2) Nilai massa jenis aseton yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,7622 gram/ml
3) Nilai viskositas alkohol yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 1,336 cp
4) Nilai viskositas aseton yang didapatkan dari percobaan ini adalah sebesar 0,395 cp
5) Nilai viskositas dari sampel oli bermerk Prima Xp SAE 20W-50 adalah sebesar 43 mPa.s pada
suhu 50 ̊C, 31 mPa.s pada suhu 60 ̊C, 23 mPa.s pada suhu 70 ̊C, 18 mPa.s pada suhu 80 ̊C, 14
mPa.s pada suhu 90 ̊C.
6) Energi ambang yang didapatkan dari penentuan viskositas dengan viskotester VT-04E adalah
sebesar 2,9899 .10-4
7) Semakin lambat waktu aliran zat cair semakin besar viskositas zat tersebut
8) Semakin cepat waktu aliran zat cair semakin kecil viskositas zat tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Id.answer.yahoo.com/question/indeq?qid=20110612161443AAXSBFD (di akses tanggal
19-02-2013)
2. http://technologyofpharmacheutical.blogspot.com/p/bab-i-pendahuluan-
i.html?zx=70c2cfdbacf71e40 (diakses tanggal 20-02-2013 jam 17.14)
3. Daniels et al., “Experiments in Phisycal Chemistry” , ed.7, 1970.
4. J.M. Wilson, “Experiments in Phisycal Chemistry” ,ed.2, 1978.
5. Instruction manual viscotester VT-04E Rion., LTD.